Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN

AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN
PERAN PNS

OPTIMALISASI PENYIMPANAN ARSIP


MELALUI DIGITALISASI MENGGUNAKAN
GOOGLE DRIVE PADA SUB BAGIAN TATA
USAHA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BUTON UTARA

LA ODE MUHAMMAD IKHTISABAN, S.K.M.


NDH : 38/ KELAS B
PELATIHAN DASAR CPNS GOL. III
ANGKATAN CXVI TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS

“OPTIMALISASI PENYIMPANAN ARSIP MELALUI DIGITALISASI


MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE PADA SUB BAGIAN TATA USAHA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA”

Oleh :
LA ODE MUHAMMAD IKHTISABAN, S.K.M.
NDH: 38

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


ANGKATAN CXVI TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penyimpanan Arsip Melalui Digitalisasi
Menggunakan Google drive Pada Sub Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara” dengan baik. Sholawat dan salam diucapkan untuk junjungan kita
Rasulullah Muhammad SAW, karena jasa Beliau kita bisa menikmati zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai satu syarat untuk kelulusan pada Latihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CXVI. Dalam rangka menyelesaikan laporan aktualisasi ini,
Penulis mendapat banyak bimbingan, pengetahuan serta motivasi dalam penyusunan laporan
ini, baik berupa materi maupun berupa motivasi kepada penulis. Sehubungan dengan hal
tersebut penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ali Mazi, SH. selaku Gubernur Sulawesi Tenggara yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS Golongan III.
3. Bapak dr. Izanuddin, M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Utara yang telah mendukung dan memberikan izin mengikuti Latihan Dasar ini.
4. Bapak La Hadifa, S.E.,M.Si. selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran
sehingga laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik.
5. Ibu Dr. Misnawati Lily, M.Si selaku coach yang telah memberikan inspirasi, dukungan,
masukan dan bimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
6. Ibu Eka Fitriyawati Ladjiru, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku mentor yang telah memberikan
arahan, dukungan, masukan danbimbingan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
7. Melihelda, S.K.M. selaku istri, Wa Ode Nurul Khairunnisa dan La Ode Nazril Alfarizqi
selaku anak atas doa, dukungan dan motivasinya.
8. Kedua orang tua atas doa, dukungan, dan motivasinya.

9. Keluarga besar RSUD Buton Utara atas dukungan dan kerja samanya.

iv
Penulis sadar bahwa laporan laporan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis berharap
adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan aktualisasi
menjadi lebih baik sehingga laporan ini dapat dijadikan dasar dalam laporan aktualisasi
nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semuapihak yang membutuhkan.

Kendari, 27 Agustus 2021


Penulis,

La Ode Muhammad Ikhtisaban, S.K.M.

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN…..……………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR…….…..…………………………………………………… iv
DAFTAR ISI……………….…..…………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL………….…..…………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR……….…..…………………………………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN……….…..…………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Tujuan…………………………………………………………………………. 2
C. Manfaat………………………………………………………………………… 2
D. Ruang Lingkup………………………………………………………………… 3
E. Waktu dan Tempat……………………………………………………………... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DAN


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Organisasi ………………………………………………….. 4
B. Konsep Nilai-nilai Dasar ASN dan Kedudukan Peran ASN………………….... 8
C. Penetapan Isu dan Dampaknya ………………………………………………… 26
D. Analisis Isu dan Peta Permasalahan …………………………………………… 28
E. Kegiatan Kreatif Pemecahan Masalah ………………………………………… 29
F. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan untuk Memecahkan Isu …………………….. 30

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI


A. Kendala dan Antisipasi.……………………………………………………….. 44
B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………………. 47

vi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 78
B. Saran…………………………………………………………………………… 78
C. Rencana Tindak Lanjut………………………………………………………… 78

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan RSUD Buton Utara …………………… 7
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi.....………………………… 26
Tabel 2.3 Analisis isu berdasarkan APKL ...................………………………………. 27
Tabel 2.4. Kegiatan Kreatif Pemecahan Masalah ..………………………………………. 29
Tabel 2.5. Rancangan Aktualisasi ................................………………………………. 31
Tabel 3.1. Kendala dan Antisipasi…………….…..…………………………………… 49
Tabel 3.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan…..………………………………………… 52
Tabel 3.3. Rincian Kegiatan Aktualisasi…..…………………………………………… 54

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Struktur organisasi RSUD Kabupaten Buton Utara .........……………… 6
Gambar 2.2. Diagram mind mapping ...............………………………………………. 29
Gambar 3.1. Konsultasi dengan atasan langsung .......................................................… 55
Gambar 3.2. Surat Pernyataan Dukungan dari Atasan Langsung ..........……………… 55
Gambar 3.3. Meminta arahan serta saran kepada atasan langsung ………………….... 56
Gambar 3.4. Lembar konsultasi/bimbingan pelaksanaan aktualisasi ............................. 57
Gambar 3.5. Meminta Izin Melaksanakan Aktualisasi Kepada Pimpinan .............….... 58
Gambar 3.6. Surat Izin Melaksanakan Aktualisasi dan Habituasi …….……………….. 58
Gambar 3.7. Menyusun draft SPO ......……………………………………………….... 61
Gambar 3.8. Draft SPO ......…………………………………………………………… 61
Gambar 3.9. Konsultasi SPO kepada atasan langsung .......................................……... 62
Gambar 3.10. Menyusun penyempurnaan SPO ……………………………………… 63
Gambar 3.11. SPO penyimpanan arsip secara digital ..............................................…... 63
Gambar 3.12. Akun google drive RSUD Buton Utara .................................…………. 65
Gambar 3.13. Arsip surat masuk dan surat keluar periode tahun 2020-2021…………. 65
Gambar 3.14. Melakukan pemindaian arsip ..………………………………………… 67
Gambar 3.15. Folder arsip di dalam google drive ……………………………………. 70
Gambar 3.16. Mengunggah dokumen ke dalam google drive ………………………… 71
Gambar 3.17. Menyesuaikan penempatan dokumen berdasarkan waktu surat ………… 72
Gambar 3.18. Mempersiapkan kelengkapan sosialisasi .................……………………. 74
Gambar 3.19. Sosialisasi dengan rekan kerja ...........................………………………... 75
Gambar 3.20. Membagikan link google drive .......…………………………………….. 76
Gambar 3.21. Form evaluasi digitalisasi arsip ............................………………………. 78
Gambar 3.22. Membagikan form evaluasi ...........................................………………… 79
Gambar 3.23. Menganalisis dan menyusun laporan hasil evaluasi ………………......... 80
Gambar 3.24. Melaporkan hasil kegiatan kepada laporan ....................……………....... 81

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir 1-Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Lampiran 2. Formulir 2-Catatan Bimbingan dari Mentor
Lampiran 3. Formulir 3-Catatan Bimbingan dari Coach
Lampiran 4. Dokumen Pendukung Kegiatan 1
Lampiran 5. Dokumen Pendukung Kegiatan 2
Lampiran 6. Dokumen Pendukung Kegiatan 3
Lampiran 7. Dokumen Pendukung Kegiatan 4
Lampiran 8. Dokumen Pendukung Kegiatan 5
Lampiran 9. Dokumen Pendukung Kegiatan 6
Lampiran 10. Surat Pernyataan Mentor
Lampiran 11. Lembar Monitoring Kegiatan Aktualisasi

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam menjalankan tugasnya,
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik; dan perekat dan pemersatu
bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Demi mewujudkan pembangunan tersebut, berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS, diperlukan
pembinaan melalui Pelatihan Dasar (Latsar). Dengan demikian diharapkan terbentuk karakter
ASN yang kuat, yaitu ASN yang mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani
masyarakat. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), berdasarkan Pasal 5
ayat 2, ”Kegiatan Pelatihan Dasar merupakan kegiatan wajib bagi CPNS sesuai dengan
ketentuan yang tercantum CPNS harus dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya”. Dasar- dasar tersebut yang menjadi latar belakang disusunnya
laporan aktualisasi oleh penulis yang akan diterapkan di instansi tempat berkerja.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang meyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan rawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan di suatu daerah. Rumah sakit juga melaksanakan berbagai macam kegiatan
program kesehatan yang membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Utara adalah kegiatan pengelolaan urusan ketatausahaan RSUD.
Arsip merupakan salah satu faktor penting dalam terselenggaranya sebuah kegiatan
pengelolaan urusan ketatausahaan di instansi pemerintahan termasuk RSUD. Secara fungsi,
arsip berperan aktif dalam riwayat sebuah dokumen, karena arsip dijadikan sebagai bukti atas
tujuan organisasi, fungsi kebijakan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, kegiatan lainnya
1
sebagai informasi penting yang ada dalam rumah sakit. Arsip merupakan bukti berjalan atau
tidaknya suatu kegiatan di Rumah Sakit dan digunakan untuk evaluasi serta perencanaan
Rumah Sakit ke depannya. Oleh karena itu arsip perlu dikelola sesuai secara sistematis untuk
memudahkan dalam penemuan kembali, menjaga agar tetap utuh, tidak rusak atau hilang.
Pengelolaan arsip di Sub Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
Utara sebenarnya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa pengelolaan yang belum
optimal. Salah satunya, penyimpanan arsip yang masih bersifat manual sehingga
mengakibatkan banyaknya bagian ruangan administrasi yang digunakan untuk menyimpan
arsip dan juga arsip bisa saja hilang atau rusak saat dicari. Atas masalah tersebut, pengalihan
penyimpanan arsip ke dalam bentuk digital atau elektronik juga diperlukan, sebagai bentuk
inovasi penyimpanan arsip sesuai dengan kondisi saat ini yang semua sudah serba digital.
Karena alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan aktualisasi dengan
Judul “OPTIMALISASI PENYIMPANAN ARSIP MELALUI DIGITALISASI
MENGGUNAKAN GOOGLE DRIVE PADA SUB BAGIAN TATA USAHA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA”.
1.2.Tujuan
a. Adapun tujuan umum dari aktualisasi ini yaitu teraktualisasinya nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan
kedudukan serta peran profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government,
Pelayanan Publik) dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai Administrator Kesehatan.
b. Adapun tujuan khusus dari aktualisasi ini yaitu tercapainya optimalisasi penyimpanan arsip
surat masuk dan surat keluar periode tahun 2019-2021 melalui digitalisasi menggunakan
Google drive pada Sub Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
Utara.

1.3. Manfaat
a. Bagi Penulis
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini penulis mampu menerapkan
nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. Bagi Instansi Kerja
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini bermanfaat dalam menjamin
mutu pelayanan di instansi, iklim kerja yang menyenangkan serta membantu
pencapaian visi misi instansi sehingga citra instansi di masyarakat semakin meningkat.

2
c. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik sebagai wujud aktualisasi nilai
dasar ANEKA dan terwujudnya pelayanan administrasi yang optimal di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buton Utara.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yaitu Gedung Administrasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara sebagai tempat pelaksanaan kegiatan serta jenis arsip surat
masuk dan surat keluar periode tahun 2019-2021 yang akan didigitalisasi.
1.5 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off campus) dilaksanakan di Gedung
Administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara dimulai dari tanggal 19 Juli
s/d 17 Agustus 2021.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN APARATUR SIPIL NEGARA

2.1. Gambaran Umum Organisasi


2.1.1. Kedudukan Organisasi
RSUD Kabupaten Buton Utara didirikan pada Tahun 2009 berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2008, pada awalnya RSUD Kabupaten Buton Utara berlokasi di
Kelurahan Bangkudu dan kemudian pada tahun 2011 berpindah lokasi di Desa Eelahaji.Pada
tahun 2012, RSUD Kab. Buton Utara berpindah tempat ke Puskesmas Kulisusu dan membuka
pelayanan medis pertama kali. Di tahun yang sama yaitu tahun 2012, RSUD Kab. Buton Utara
berganti kepemimpinan sekaligus berpindah lokasi di Jalan Poros Ereke – Waode Buri yang
digunakan hingga saat ini.
Selanjutnya pada tahun 2013, mulai dibangun gedung pelayanan rumah sakit antara lain
gedung Unit Gawat Darurat (UGD), gedung kebidanan dan gedung rawat inap. Seiring
berjalannya waktu hingga akhir tahun 2019, RSUD Kab. Buton Utara telah menyelesaikan
pembangunan gedung baru diantaranya gedung Poliklinik, Gedung ICU dan Radiologi, Gedung
Operasi (OK), Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan Gedung Apotik. Kapasitas tempat
tidur sampai saat ini adalah sebanyak 50 tempat tidur. Pembangunan gedung dan kapasitas
tempat tidur ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Buton Utara.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara telah ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi Tipe D berdasarkan Surat Izin Operasional RS Nomor
1 Tahun 2017.RSUD Kabupaten Buton Utara juga telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi
Rumah Sakit dengan Lulus Tingkat Perdana oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan
Nomor: KARS-SERT/392/V/2019.

2.1.2. Visi, Misi, dan Organisasi


a. Visi Organisasi

Visi organisasi yaitu terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit
yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat.

4
b. Misi Organisasi

Misi Organisasi antara lain:


1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna,
efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya.
2) Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional
melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan
pengembangan rumah sakit.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar rumah sakit.
4) Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit.
5) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan menciptakan iklim kerja yang
kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan, kesejawatan, disiplin dan tanggung
jawab.
6) Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi dalam standar nasional.
2.1.3. Nilai Organisasi
Nilai nilai organisasi yang ada adalah sebagai berikut:
a. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada seluruh ketentuan dan
peraturan.
b. Peduli
Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan nilai-nilai kemanusiaan dan
mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan.
c. Transparan
Sikap bersedia memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan kepada masyarakat
khususnya pasien dan keluarga pasien.
d. Integritas Tinggi
Sikap melaksanakan seluruh tugas secara bersungguh-sungguh sesuai dengan kebijakan
yang berlaku.
e. Rahasia
Sikap menjaga seluruh data pasien sesuai aturan yang berlaku.
f. Beretika
Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya.
g. Inovatif
Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan.

5
2.1.4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten
Buton Utara Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Tipe D Non Pendidikan Kabupaten Buton Utara dan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007 Tambahan Lembaran Negara Nomor
4741), sebagaimana tercantum dalam gambar di bawah ini:

DIREKTUR

KASUBAG TATA
USAHA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SEKSI SEKSI SEKSI REKAM


PELAYANAN KEPERAWATAN MEDIK

Gambar 2.1 Struktur organisasi RSUD Kabupaten Buton Utara

2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara adalah sebagai
berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah
b. Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional
c. Pengelolaan urusan ketatausahaan Rumah Sakit umum Daerah
d. Pembinaan pelaksanaan dan peningkatan Mutu Perawatan dan Pelayanan Kesehatan
e. Peningkatan mutu Pelayanan Medik
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Administrator Kesehatan
Tugas pokok dan fungsi Administrator Kesehatan Ahli Pertama adalah sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan kerangka acuan.
b. Mengumpulkan bahan/literatur/laporan kurang dari dan lebih dari sepuluh sumber dan jenis.

6
c. Mengolah bahan/literatur/laporan secara manual
d. Mengolah bahan/literatur/laporan secara elektronik
e. Menyusun rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program
f. Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawal pelaksana
program
g. Melaksanakan uji coba rancangan wewenang dan tanggung jawab pelaksana program
h. Menyusun rancangan pedoman/prosedur pelaksanaan program
i. Menyajikan rancangan/hasil uji coba rancangan pedoman/prosedur pelaksanaan kesehatan
j. Menyusun rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
k. Menyajikan rancangan tata hubungan kerja pelaksanaan program
l. Melaksanakan uji coba tata hubungan kerja pelaksanaan program
m. Menyusun rancangan laporan dalam rangka penyusunan laporan

2.1.7 Data-Data Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja Dan Data-Data Terkait Isu Yang
Diangkat
a. Data-Data Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja
Sumber daya manusia kesehatan RSUD Kabupaten Buton Utara dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan RSUD Buton Utara

No. Kualifikasi Pendidikan PNS Kontrak Jumlah yang Tersedia


1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam - 1 1
2 Dokter Spesialis Kesehatan Anak - - -
3 Dokter Spesialis Bedah - 1 1
4 Dokter Spesialis Kandungan 1 - 1
5 Dokter Spesialis Anestesi - 1 1
6 Dokter Umum 4 3 7
7 Dokter Gigi - 1 1
8 Perawat Pertama 4 18 22
9 Perawat Terampil 15 25 40
10 Perawat Gigi 3 1 4
11 Apoteker 3 1 4
12 Bidan 10 28 38
13 Fisioterapis 3 1 4
14 Radiografer 4 - 4
15 Sanitarian Terampil 2 - 2
16 Pranata Laboratorium Terampil 1 8 9
17 Teknisi Elektro Medik 1 - 1
18 Asisten Apoteker 3 6 9
19 Nutrisionis Terampil 1 1 2
20 Perekam medik 3 7 10
21 Pejabat Struktural 5 - 5
22 Non Medis/Administrasi/JFU 3 8 11
7
Sarana RSUD Kabupaten Buton Utara mulai dibangun sejak tahun 2012 melalui DAU
dan DAK serta dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan
negara. Pembangunan sarana dan prasarana RSUD Kabupaten Buton Utara bersumber dari
Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan APBD Kabupaten Buton Utara. Sampai pada
tahun 2020 Sarana yang tersedia sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-Undang Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit terdiri dari:
 1 Unit Bangunan administrasi
 1 Unit Bangunan poliklinik, rekam medik dan laboratorium
 1 Unit Bangunan UGD
 2 Unit Bangunan Rawat inap yang terdiri dari bangunan rawat inap umum, obgyn, perinatal
dan anak
 1 Unit Bangunan Radiologi
 1 Unit Bangunan ICU
 1 Unit Bangunan OK (Operatio Kamer)
 1 Unit Bangunan Apotek
 1 Unit Bangunan Gizi
 1 Unit Bangunan CSSD dan Laundry
b. Data-Data Terkait Isu Yang Diangkat
Di dalam bangunan administrasi terdapat 3 ruangan utama yaitu terdiri dari ruangan
direktur, ruangan kasubag TU dan ruangan staf administrasi. Berdasarkan pengamatan penulis
ketika bertugas di ruangan staf administrasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
Utara diketahui bahwa penyimpanan arsip yang masih bersifat manual menyebabkan ruangan
staf administrasi banyak dipenuhi arsip-arsip sehingga penyimpanan arsip dalam bentuk digital
juga diperlukan, sebagai bentuk inovasi penyimpanan arsip sesuai dengan kondisi saat ini yang
semua sudah serba digital.
2.2 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN
2.2.1 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN

Sesuai dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu pada

ANEKA sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Adapun

detail dari nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai berikut:
8
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggungjawaban yang

harus dicapai. Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Responsibilitas adalah kewajiban bertanggung jawab sedangkan

akuntabilitas adalah kewajiban petanggungjawaban yang harus dicapai, sebagai

ASN kita dituntut tidak hanya memiliki sifat responsibilitas namun juga aktualitas.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabilitas didukung oleh nilai nilai

kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggungjawab, keadilan, kepercayaan,

keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.

Nilai-nilai dasar pada akuntabiltas, antara lain:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, ASN harus mampu menjaga kerjasama

dan komunikasi.

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga dalam menjalankan tugasnya ASN

mampu menjelaskan hasil dari rancangannya.

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, ASN harus mampu menuangkan

kegiatannya dalam bentuk laporan yang disertai bukti fisik seperti logbook,

undangan rapat dan risalah rapat.

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi, seorang ASN mampu menyebutkan

reward dan punishment atas proposal kegiatannya.

e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja, ASN mampu membandingkan keadaaan

sebelum kegiatan dengan setelah kegiatan untuk membuktikan efek kegiatannya.

f. Transparansi, ASN mampu menjelaskan kinerjanya kepada stakeholder dan

membuka informasi pada publik untuk mendorong efisiensi dan kreatifitasnya.

g. Hukum, ASN mampu menjelaskan bahwa kegiatannya telah mematuhi peraturan

9
yang berlaku.

h. Kejujuran, ASN mampu menjelaskan kegiatannya yang mendukung

berlangsungnya praktek organisasi yang sehat.

i. Netralitas, ASN mampu membuktikan bahwa kinerjanya bebas dari kepentingan

partai atau golongan serta kepentingan pribadi/perorangan.

j. Non diskriminatif, seorang ASN harus mampu membuktikan bahwa program

yang dilaksanakan tidak mengandung unsur diskriminasi.

k. Bertanggungjawab terhadap asset negara, ASN mampu membuktikan tidak

memanfaatakan asset negara untuk kepentingan golongan, partai, pribadi.

l. Bertanggung jawab terhadap data dan informasi, ASN mampu menjaga

kerahasiaan data dan informasi negara.

Nilai-Nilai yang terkandung dalam akuntabilitas yaitu:

a. Kepemimpinan

b. Transparansi

c. Integritas

d. Tanggungjawab

e. Keadilan

f. Kepercayaan

g. Keseimbangan

h. Kejelasan

i. Konsisten

2. Nasionalisme
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme

Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

Pancasila.
10
Nilai-nilai Pancasila yang merupakan cerminan sila pertama sampai dengan

sila kelima diantaranya percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang

adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat,

persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku,

keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan

sebagainya, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling

tenggang rasa dan tepa selira, tidak semena- mena terhadap orang lain. Menempatkan

persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan

golongan. Mengakui setiap manusia mempunyai kedudukan, hak, kewajiban yang

sama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung

tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Mengembangkan

sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,

menghormati hak orang lain serta memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat

berdiri sendiri, tindakan menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau

merugikan kepentingan umum.

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap

bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme

bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah

pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah

airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai pelaksana kebijakan

pelayanan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,

berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan

publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan

11
nasional ketimbang kepentingan sektoral atau golongan.

Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah:

a. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang

terkandungnya; ketepatan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun

dalam memberikn pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan

mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikap adil

dan tidak deskriminatif.

b. ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan

jujur,bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya

dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa

tekanan, melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat

yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan etika peerintahan, menjaga kerahasiaan yang

menyangkut kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik negara

secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, menjaga agar tidak terjadi konflik

kepentingan dalam menjalankan tugas, memberikan informasi secara benar dan

tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi, tidak

menyalahgunakan informasi, dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

c. ASN sebagai pemersatu bangsa yang bersikap netral dan adil, memperjuangkan

kepemtingan kelompok-kelompok minoritas, menjadi teladan di lingkungan

masyarakat.

3. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan

dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

12
tanggung jawab pelayanan publik.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni

sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan.

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif

dan efisien.

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri

atau untuk orang lain.

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai ASN.

Dengan diterapkan kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah.

Perubahan itu berupa perubahan mindset berupa perubahan melayani, menjadi

13
melayani, perubahan wewenang menjadi peranan, dan yang terakhir bahwa jabatan

publik adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya didunia

tapi juga akhirat.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang ASN, yakni sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14
4. Komitmen Mutu

Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelanggan sesuai

kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu

membutuhkan kreatifitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau

pelayanan.

Nilai-nilai dasar komitmen mutu diantaranya mengutamakan kepuasan

pelanggan dengan memberikan layanan menyentuh hati, berkualitas tinggi, mampu

berinovasi melalui pendekatan ilmiah dan rasional serta selalu melaksanakan upaya

perbaikan berkelanjutan.

Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam

pelayanan publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk

mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu

pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Komitmen mutu menekankan pada

penerapan nilai-nilai dasar sebagai berikut:

A. Efektivitas

Efektif dalam organisasi dapat ditunjukkan melalui mutu dan kualitas yang

mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya, kepuasan pelanggan dan

kinerja yang tanpa cacat (zero defect).

B. Efisiensi

Efisiensi organisasi dapat ditunjukkan melalui adanya penghematan dari segi

waktu, tenaga, pikiran dan jumlah sunber daya yang digunakan untuk mencapai

tujuan organisasi. Selain itu, efisiensi organisasi dapat pula ditunjukkan

melalui adanya prosedur yang tidak menyimpang atau menyalahi peraturan dan

kinerja yang zero waste.

15
C. Inovasi

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/ perusahaan

untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan

harapan, dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan

kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat ditunjukkan melalui adanya ide

baru yang bermanfaat untuk organisasi.

D. Kreatif

Kreatifitas seringkali muncul dalam pikiran seseorang yang merasa tidak puas

atau merasa bosan atas sesuatu yang sudah ada. Berpikir kreatif menunjukkan

kemampuan seseorang untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda serta membutuhkan daya imajinasi yang tinggi, yang mampu

keluar dari rutinitas atau berbeda dari kebiasaan seharihari. Aparatur yang

kreatif akan tercermin dari perilakunya yang memiliki dorongan kuat untuk

senantiasa mencari kebaruan, menemukan sesuatu yang berbeda dari yang

sudah ada dan menciptakan keunikan.

E. Komitmen

Komitmen merupakan kesesuaian antara perbuatan dengan apa yang telah

diucapkan. ASN yang berkomitmen akan sadar sepenuhnya dengan tugas

pokok dan fungsinya sehingga mampu memberikan pelayan dengan sepenuh

hati, hormat, sopan dan ramah. ASN yang berkomitmen akan memiliki

integritas dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai

pelayan publik.

16
F. Mutu

Mutu merupakan persepsi pengguna layanan terhadap kemampuan suatu

organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan. Sebagai ASN

yang mengutamakan mutu maka ASN akan mengutamakan kepuasan

pelanggan dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan

memberikan perlindungan kepada pelanggan. ASN yang bermutu juga selalu

memiliki perencanaan yang baik dan melaksanakan sesuai rencana dan SOP

serta melaksanakan tindak lanjut dari terhadap pemeriksaan.

G. Standar Mutu Layanan

ASN yang mengutamakan standar mutu layanan dengan memberikan layanan

kepada pelanggan berdasarkan peraturan (producer view) dan berdasarkan

kepuasan pelanggan (consumer view).

5. Anti Korupsi

Korupsi artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi merupakan

kejahatan luar biasa karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan kerugian

dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang

penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara atau perusahaan untuk

kepentingan pribadi atau orang lain. KPK bersama dengan para pakar telah

melaksanakan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah

disepakati yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,

sederhana, berani dan adil

Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain:

a. Jujur, berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan norma yang berlaku.
17
b. Peduli, ikut merasakan apa yang orang lain rasakan dan menolong tanpa pamrih.

c. Mandiri, kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang

sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain.

d. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

e. Kerja keras, merupakan hal yang penting dalam rangka mencapai target dari

suatu pekerjaan.

f. Sederhana, menerima dengan tulus ikhlas terhadap apa yang telah ada dan

diberikan oleh Tuhan kepada kita.

g. Adil, memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

h. Berani, berani untuk mengatakan hal yang benar dan salah.

2.2.2 Kedudukan dan Peran ASN

A. Manajemen ASN

Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola

aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun PPK. Manajemen

ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan, peran, hak, kewajiban dan

kode etik ASN.

1. Kedudukan ASN

Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri, namun demikian

pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam

sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi

yang profesional. Untuk dapat membangunn profesional birokrasi, maka konsep yang

dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas dan sesuai dalam UU No.5 tahun 2014

tentang ASN.
18
2. Peran ASN

Peran ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan

perekat pemersatu bangsa. Disini ASN dituntut untuk memberikan pelayanan publik

yang profesional dan berkualitas, pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undang bagi

setiap warga negara dan penduduk atas jasa dan/barang atau pelayanan administratif

yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik, dengan tujuan kepuasan

pelanggan.

Dalam pemersatu bangsa, ASN berfungsi bertugas dan berperan untuk

mempererat persatun dan kesatuan NKRI. ASN akan selalu setia dan taat sepenuhnya

kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung

tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada diri

sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam

penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya adalah

persatuan dan kesatuan.

3. Hak dan kewajiban ASN

Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,

baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau

layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, dan dapat

meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap

ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yag diatur di Undang-undang No 5 tahun

2014 tentang ASN sebagai berikut.

Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:

1. Gaji, tunjangan dan fasilitas

19
2. Cuti

3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

4. Perlindungan

5. Pengembangan kompetensi

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No.5

tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak serta

kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92 pemerintah

juga wajib memberikan perlindungan berupa:

1. Jaminan kesehatan

2. Jaminan kecelakaan kerja

3. Jaminan kematian

4. Bantuan hukum.

Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat kontraktual.

Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan. Pegawai ASN

berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:

1. Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 195, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan pemerintah yang sah

2. Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang berwewenang

3. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

4. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan penuh

tanggungjawab

5. Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di luar maupun di dalam kedinasan

20
6. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan sesuai

dengan ketentuan perundang- undang dan

7. Bersedia ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau

masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,

sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan

kepuasan kepada penerima pelayanan.

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:

1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;

2. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang

berkepentingan;

3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Prinsip pelayanan public yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1. Partisipatif

Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi hasilnya.

2. Transparan

Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal

terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberi akses

untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas

terhadap pelayanan publik pemerintah.

3. Responsif

Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.

Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki

21
posisi sebagai agen. Pelayanan Publik.

4. Tidak diskriminatif

Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan

identitas warga negara.

5. Mudah dan murah

Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah

untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh

warga negara.

6. Efektif dan efisien

1) Efektif: mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk melaksanakan

mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis negara dalam jangka panjang).

2) Efisien: cara mewujudkan tujuan dilaksanakan dengan prosedur sederhana,

tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

7. Aksesibel

Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan

dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah ditemukan, dan

lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti non – fisik yang terkait dengan biaya dan

persyaratan yang harus dipenuhi.

8. Akuntabel

Penyelenggaraan pelayanan public harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka

kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun elektronik.

9. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung

kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika

berhadapan dengan kelompok kuat.

22
C. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan

sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG

juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah

kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

1. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan terintegasi.

A. Praktek Whole of Government (WoG)

Terdapat cara pendekatan WoG yang dapat dilaksanakan, baik dari sisi penataan

institusi formal maupun informal. Cara-cara ini dapat dipraktekkan di Indonesia

dalam level level tertentu.

B. Penguatan kordinasi antar lembaga

Penguatan kordinasi dapat dilaksanakan jika jumlah lembaga lembaga yang

dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya rentang

kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satunya adalah mengurangi

jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah

koordinasi. Dengan jumlah lembaga yanng rasional, koordinasi yang

dilaksanakan akan lebih mudah.

C. Membentuk lembaga koordinasi khusus

Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam

mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah satu cara melaksanakan

WoG. Lembaga kordinasi ini biasanya diberikan status lembaga setingkat yang

lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan lembaga yang di koordinasikan.

23
D. Membangun gugus tugas

Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilaksanakan di

luar struktur formal. Yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas

biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam kordinasi

tersebut dicabut semenatara dari lingkungan formalnyaunuk berkonsentrasi pada

kordinasi.

E. Koalisi sosial

Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuaan koordinasi antar sektor

atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.

2. Tantangan dalam praktek Whole of Government (WoG)

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG adalah sebagai berikut:

1. Kapasitas SDM dan intitusi

Kapasitas SDM dan intitusi- intitusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama,

perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala seriu ketik pendekatan WoG,

misalnya mendorong terjadinya meger atau akuisi kelembagaan, dimana terjadi

penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda beda.

2. Nilai budaya organisasi

Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadinya upaya kolaborasi

sampai kelembagaan.

3. Kepemimpinan

Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu

mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang

tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Praktek Whole of Government dalam pelayanan publik

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilaksanakan dengan menyatukan seluruh

24
sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenali

dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:

1. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan yang menghsilkan berbagai

produk dokumen resmi yang dihasilan, bisa meliputi KTP, status Tabel

kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas barang,

termasuk dokumen dokumen resmi seperti, izin usaha, sertifiat tanah, dan lain-

lain.

2. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan

sebagai masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan

dan lain lain.

3. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang

dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan

telepon, listrik, air bersih dan lain lain.

4. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakkan hukuman dan peraturan

perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi- sendi

kehidupan masyarakat.

4. Nilai-Nilai dasar Whole of Government

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilaksanakan dengan menyatukan seluruh

sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai- nilai dasar berikut ini.

1. Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar

lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.

2. Integrasi dilaksanakan dengan pembaruan sebuah sistem antar lembaga sehingga

menjadi kesatuan yang utuh.

3. Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari

berbagai sumber dengan menyinkronkan seluruh sumber tersebut.

25
4. Simplifikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di

suatu lembaga untuk mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya.

2.3 Penetapan Isu dan Dampaknya


Sebelum penetapan judul aktualisasi, penulis terlebih dahulu melaksanakan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Buton Utara. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya
adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak untuk dijadikan
kegiatan aktualisasi.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
No. Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
1. Kurangnya kepatuhan pengembalian Setelah melaksanakan pengisian Status
Status Rekam Medik Rekam Medik, petugas segera
mengembalikannya ke Seksi Rekam Medik.
2. Kurang lengkapnya pengisian Status Pengisian Status Rekam Medik harus sebaik
Rekam Medik oleh Tenaga dan selengkap mungkin karena rekam medik
Kesehatan merupakan bukti tertulis mengenai proses
pelayanan yang diberikan kepada pasien dan
merupakan upaya yang menunjang tertib
administrasi dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
3. Belum Optimalnya Penyimpanan Penyimpanan arsip yang baik sangat
Arsip dibutuhkan, agar arsip dapat tetap terjaga
dengan baik, tidak rusak atau hilang.
Penyimpanan dengan mengklasifikasikan,
mengatur dan menyimpan arsip atau dokumen
dengan baik dapat mempermudah kita dalam
mengelola arsip.

Penetapan isu menggunakan metode APKL. Aktual: seberapa jauh isu tersebut
terdistribusi dan diketahui oleh masyarakat, semakin aktual semakin besar nilainya.
26
Problematik: apakah isu tersebut benar-benar kompleks, semakin kompleks semakin tinggi
skornya. Kekhalayakan: apakah isu tersebut mendapat perhatian dan mempengaruhi
masyarakat umum (khalayak, semakin menyebar semakin tinggi skornya. Layak: apakah isu
tersebut cukup menarik dan berpengaruh luas terhadap berbagai aktivitas, semakin layak
semakin besar skornya.
Analisis APKL dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat APKL
atau tidak sangat APKL.
Tabel 2.3 Analisis isu berdasarkan APKL
Kriteria Skor
No. Isu teridentifikasi Total Ranking
A P K L
1. Kurangnya kepatuhan
pengembalian Status Rekam 4 4 3 4 15 III
Medik
2. Kurang lengkapnya
pengisian Status Rekam
4 4 4 4 16 II
Medik oleh Tenaga
Kesehatan
3. Belum optimalnya
5 4 4 4 17 I
penyimpanan arsip

Keterangan :
A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian dan hangat bicarakan)
P : Problematik (masalah mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realitas, dan dapat dibahas)
Adapun kriteria penetapan indikator APKL, yaitu:
Aktual:
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi perbincangan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik:
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah Kurang Kompleks
27
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah Kompleks
5 : Masalah sangat Kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan:
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak.
Layak:
1 : Masuk Akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan Realistis
5 : Masuk akal, Realistis dan relavan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Berdasarkan analisis APKL, maka diperoleh masalah dengan nilai paling tinggi yaitu
“Belum optimalnya penyimpanan arsip pada Sub Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara”
2.4 Analisis Isu dan Peta permasalahan
Berdasarkan penetapan peringkat pertama pada metode APKL, ditetapkan isu mengenai
belum optimalnya penyimpanan arsip. Dampak yang terjadi jika isu tidak segera diselesaikan
bahwa: (a) tidak ada backup data jika arsip fisik rusak atau hilang; (b) menghambat kinerja
pegawai dalam bekerja karena sulitnya menemukan arsip fisik.
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam kegiatan aktualisasi, maka perlu
ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji dalam diagram mind
mapping.

28
Belum adanya penyimpanan
arsip secara digital

Belum ada tenaga khusus


Masih Kurangnya Tempat
penyimpanan Arsip Belum Optimalnya yang mengelola kearsipan
Penyimpanan Arsip

Gambar 2.2 Diagram mind mapping

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan mind mapping, ditemukan


penyebab belum optimalnya penyimpanan arsip disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1. Masih kurangnya tempat penyimpanan arsip
2. Belum adanya tenaga khusus yang mengelola kearsipan
3. Belum adanya penyimpanan arsip secara digital.
Sehingga penulis menyimpulkan bahwa metode penyimpanan arsip secara digital
merupakan solusi dari isu prioritas di atas. Dan untuk bentuk gagasan kreatifnya penulis akan
mengoptimalkan penyimpanan arsip melalui digitalisasi menggunakan google drive.
2.5 Kegiatan Kreatif Pemecahan Masalah
Tabel 2.4 Kegiatan Kreatif Pemecahan Masalah
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Buton Utara
Belum optimalnya penyimpanan arsip pada Sub Bagian Tata Usaha
Isu yang diangkat :
Rumah Sakit Umum Daerah
Kegiatan Kreatif : Optimalisasi penyimpanan arsip melalui digitalisasi menggunakan
google drive pada sub bagian tata usaha Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara
Kegiatan : 1. Melaksanakan konsultasi kepada atasan langsung
2. Membuat SOP penyimpanan arsip secara digital
3. Melaksanakan persiapan digitalisasi penyimpanan arsip
4. Melaksanakan penginputan dokumen ke dalam google drive
5. Mensosialisasikan proses penyimpanan arsip secara digital kepada
rekan kerja
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

29
2.6 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Untuk Memecahkan Isu
Untuk memecahkan isu berdasarkan kegiatan di atas, tahapan kegiatan yang saya
rencanakan adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan konsultasi kepada atasan langsung
a. Melapor kepada atasan langsung terkait rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
b. Meminta arahan kepada atasan terkait pelaksanaan aktualisasi
c. Meminta persetujuan pelaksanaan aktualisasi
2. Membuat SOP penyimpanan arsip secara digital
a. Menyusun draft SPO penyimpanan arsip secara digital
b. Mengusulkan rancangan SPO kepada atasan
c. Menyusun penyempurnaan SPO
d. Meminta persetujuan pimpinan terkait SPO
3. Melaksanakan persiapan digitalisasi penyimpanan arsip
a. Membuat akun google drive
b. Mengumpulkan dan mengidentifikasi arsip
c. Melaksanakan pemindaian arsip
4. Melaksanakan penginputan dokumen ke dalam google drive
a. Membuat folder di dalam google drive berdasarkan waktu dan jenis arsip
b. Mengunggah dokumen ke dalam google drive
c. Memeriksa kesesuaian penempatan arsip di dalam google drive
5. Mensosialisasikan proses penyimpanan arsip secara digital kepada rekan kerja
a. Mempersiapkan kelengkapan sosialisasi
b. Menjelaskan penggunaan penyimpanan arsip secara digital di dalam google drive
kepada rekan kerja
c. Membagikan link google drive kepada rekan kerja
d. Melaksanakan peragaan digitalisasi arsip menggunakan google drive
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
a. Membuat form evaluasi tentang penggunaan digitalisasi arsip di dalam google drive
b. Membagikan form evaluasi kepada rekan kerja
c. Menganalisis dan menyusun laporan hasil evaluasi
d. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan

30
Tabel 2.5 Rancangan Aktualisasi

Kontribusi terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi Organisasi
1. Melaksanakan 1 Melapor kepada Terlaksananya Akuntabilitas Berkontribusi Dalam
konsultasi atasan langsung melapor kepada Pada tahapan ini, penulis akan mewujudkan visi melaksanakan
kepada atasan terkait atasan langsung jujur untuk menyampaikan “Terwujudnya konsultasi kepada
langsung rancangan terkait seluruh kegiatan dan tahapan RSUD Kabupaten atasan langsung
aktualisasi yang rancangan kegiatan rancangan aktualisasi. Buton Utara sebagai dengan sopan dan
akan aktualisasi yang Etika Publik Rumah Sakit yang santun
dilaksanakan akan Pada tahapan ini, penulis akan terkemuka yang mengandung nilai
dilaksanakan melaksanakannya secara sopan mengutamakan organisasi
agar mudah dipahami dan kualitas pelayanan beretika.
diterima dengan baik oleh yang prima dan
atasan. terjangkau oleh
Komitmen Mutu masyarakat” serta
Pada tahapan ini, penulis akan misi “Meningkatkan
melaksanakannya secara efisien manajemen yang
agar tidak mengganggu efektif dan efisien
kegiatan atasan yang lain. dengan
2 Meminta arahan Tersedianya Akuntabilitas menciptakan iklim
.kepada atasan catatan berisi Pada tahapan ini, penulis akan kerja yang kondusif
terkait arahan arahan partisipasif dalam menerima bagi setiap orang
atasan terkait arahan khususnya jika ada hal berdasarkan
pelaksanaan
pelaksanaan yang kurang dimengerti. kemanusiaan,
aktualisasi aktualisasi Nasionalisme kesejawatan,
Pada tahapan ini, penulis akan disiplin dan
menghargai pendapat/masukan tanggung jawab.”
atasan sebagai bagian perbaikan
rancangan.

31
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
mendengarkan dengan sopan
arahan yang diberikan oleh
atasan.
3 Meminta Tersedianya Nasionalisme
persetujuan persetujuan Pada tahapan ini, penulis akan
pelaksanaan pelaksanaan bertanggung jawab terhadap
aktualiasi persetujuan yang akan
aktualisasi
dikeluarkan oleh atasan.
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
menggunakan bahasa yang
sopan sehingga atasan
memahami apa yang penulis
inginkan.
Anti Korupsi
Pada tahapan ini, penulis akan
melaksanakannya secara
mandiri agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan diperlukan kompetensi ASN agar apa yang disampaikan kepada
pimpinan jelas dan terarah.
Whole of Government : Melaksanakan koordinasi dengan atasan merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
Pelayanan Publik : Sebagai bentuk partisipasi melibatkan atasan dalam pelaksanaan kegiatan
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka dalam pelaksanaan aktualisasi akan berjalan kurang efektif dan terarah yang disebabkan kurangnya
koordinasi dengan atasan kerja.
Prediksi Hambatan
Atasan dalam keadaan sibuk

32
Alternatif Solusi
Menghubungi atau berkonsultasi melalui via telepon

Kontribusi terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi Organisasi
2. Menyusun 1 Menyusun draft Tersedianya Akuntabilitas Berkontribusi Dengan menyusun
Standar SPO draft SPO Pada tahapan ini, penulis akan mewujudkan visi Standar
Prosedur penyimpanan penyimpanan mencatat target dengan jelas organisasi Operasional
Operasional arsip secara arsip secara dan konsisten poin-poin penting “Terwujudnya Prosedur dapat
(SPO) tentang digital digital rumusan SPO. RSUD Kabupaten menguatkan nilai
penyimpanan Nasionalisme Buton Utara sebagai organisasi Disiplin
arsip secara Pada tahapan ini, penulis akan Rumah Sakit yang dan Inovatif.
digital melaksanakan musyawarah atau terkemuka yang
diskusi dengan mentor. mengutamakan
Komitmen mutu kualitas pelayanan
Pada tahapan ini, penulis akan yang prima dan
menuliskan uraian tugas dengan terjangkau oleh
jelas dan efektif sehingga tidak masyarakat” serta
terjadi kesalahpahaman dalam misi “Meningkatkan
mengartikan SPO. manajemen yang
2 Mengusulkan Terlaksananya Nasionalisme efektif dan efisien
.rancangan SPO pengusulan Pada tahapan ini, penulis akan dengan
kepada atasan rancangan SPO menghormati pendapat yang menciptakan iklim
diberikan atasan. kerja yang kondusif
Etika Publik bagi setiap orang
Pada tahapan ini, penulis akan berdasarkan
bersikap sopan dan santun pada kemanusiaan,
atasan kesejawatan,
Anti Korupsi disiplin dan
Pada tahapan ini, penulis akan tanggung jawab.”
bertanggung jawab terhadap
SPO yang diusulkan.

33
3 Menyusun Tersedianya Nasionalisme
penyempurnaan SPO Pada tahapan ini, penulis akan
SPO penyimpanan menggunakan bahasa Ejaan
arsip secara yang Disempurnakan dengan
digital baik dan benar.
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
dengan cermat dan teliti
memeriksa kembali agar tidak
terdapat ada kesalahan.
Komitmen Mutu
Pada tahapan ini, penulis akan
bertindakan efisien agar tidak
terjadi pemborosan waktu dan
sumberdaya
4 Meminta Tersedianya Nasionalisme
persetujuan persetujuan Pada tahapan ini, penulis akan
pimpinan terkait pimpinan terkait bertanggung jawab terhadap
SPO SPO persetujuan yang akan
dikeluarkan oleh atasan.
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
menggunakan bahasa yang
sopan sehingga atasan
memahami apa yang penulis
inginkan.
Anti Korupsi
Pada tahapan ini, penulis akan
melaksanakannya secara
mandiri agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman
dengan pihak lain.

34
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Dalam menyusun SPO diperlukan kompetensi ASN agar SPO yang disusunnya sesuai dengan standar dan aturan yang
benar.
Whole of Government : Melaksanakan koordinasi dengan mentor merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
Pelayanan Publik : Sebagai bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka penyimpanan arsip secara digital tidak dapat terlaksana dengan tepat dan konsisten karena tidak
memiliki standar panduan dalam pelaksanaannya.
Prediksi Hambatan
Terdapat beberapa staf administrasi yang sulit menerapkan SPO yang dibuat.
Alternatif Solusi
Memberikan penjelasan dengan kalimat yang mudah dimengerti dan membiasakan staf administrasi menerapkan SPO tersebut.
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi Organisasi
3. Melaksanakan 1 Membuat akun Tersedianya Akuntabilitas Berkontribusi Dalam
persiapan google drive akun google Pada tahapan ini, penulis akan mewujudkan visi melaksanakan
penyimpanan drive bertanggung jawab agar tidak organisasi persiapan
arsip secara disalahgunakan. “Terwujudnya penyimpanan arsip
digital Etika Publik RSUD Kabupaten secara digital dapat
Pada tahapan ini, penulis akan Buton Utara sebagai menguatkan nilai
cermat agar tidak terjadi Rumah Sakit yang organisasi
kesalahan pembuatan akun. terkemuka yang Transparan dan
Komitmen Mutu mengutamakan Inovatif.
Pada tahapan ini, penulis akan kualitas pelayanan
berorientasi pada mutu dalam yang prima dan
membuat akun. terjangkau oleh
2 Mengumpulkan Terkumpulnya Akuntabilitas masyarakat” serta
.dan dan Pada tahapan ini, penulis akan misi “Meningkatkan
mengidentifikasi teridentifikasiny dengan cermat dan teliti dalam kuantitas dan
a arsip mengelompokkannya. kualitas sarana dan
arsip
Nasionalisme prasarana sesuai

35
Pada tahapan ini, penulis akan standar rumah
dengan semangat untuk sakit.”
kepentingan umum bukan
kepentingan pribadi.
Anti Korupsi
Pada tahapan ini, penulis akan
bekerja keras tanpa menyulitkan
orang lain.
3 Melaksanakan Terpindainya Akuntabilitas
. pemindaian arsip arsip Pada tahapan ini, penulis
. melaksanakannya dengan
akurat agar tidak terjadi
kesalahan.
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
disiplin agar tidak terjadi
kesalahan pemindaian.
Komitmen Mutu
Pada tahapan ini, penulis akan
menjaga kualitas kerja dalam
memindai arsip-arsip agar
sesuai dengan kriteria.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Dalam mengelompokkan arsip sesuai dengan waktu dan jenisnya diperlukan kompetensi ASN agar memudahkan dalam
melaksanakan pengelompokkan sehingga tidak terjadi kesalahan.
Whole of Government : Melaksanakan koordinasi dengan staf administrasi lainnya merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan
Pelayanan Publik : Sebagai bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka penulis akan kesulitan dalam melaksanakan pengelompokkan arsip sesuai dengan waktu dan
jenisnya
Prediksi Hambatan

36
Dokumen tidak lengkap
Alternatif Solusi
Mencari dan mengecek kembali kelengkapan arsip
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi Organisasi
4. Menata 1 Membuat folder Tersedianya Akuntabilitas Berkontribusi Penataan dokumen
dokumen ke di dalam google folder di dalam Pada tahapan ini, penulis akan mewujudkan visi ke dalam google
dalam google drive google drive berintegritas tinggi dan organisasi drive dapat
drive berdasarkan bertanggung jawab dalam “Terwujudnya menguatkan nilai
waktu dan jenis membuat folder di dalam RSUD Kabupaten organisasi Peduli,
arsip google drive. Buton Utara sebagai Integritas Tinggi
Etika Publik Rumah Sakit yang dan Inovatif.
Pada tahapan ini, penulis akan terkemuka yang
dengan cermat dan teliti mengutamakan
memeriksa kembali agar tidak kualitas pelayanan
terdapat ada kesalahan. yang prima dan
Komitmen Mutu terjangkau oleh
Pada tahapan ini, penulis akan masyarakat” serta
bertindak efisien agar tidak misi “Meningkatkan
terjadi pemborosan waktu dan kualitas pelayanan
sumber daya. kesehatan dengan
2 Mengunggah Terunggahnya Akuntabilitas memberikan
.dokumen ke dokumen ke Pada tahapan ini, penulis akan layanan yang
dalam google dalam google mengunggah dokumen dengan paripurna, efektif,
drive drive konsisten. efisien dan
Nasionalisme manusiawi dalam
Pada tahapan ini, penulis akan suasana yang ramah
bekerja sama dan berkoordinasi bagi pasien dan
dengan staf administrasi keluarganya.”
lainnya.
Etika Publik

37
Pada tahapan ini, penulis akan
cermat dalam bekerja.

3 Memeriksa Telah sesuainya Akuntabilitas


kesesuaian penempatan Pada tahapan ini, penulis akan
penempatan arsip di dalam berintegritas tinggi dan
arsip di dalam google drive bertanggung jawab dalam
google drive memeriksa kesesuaian
penempatan arsip di dalam
google drive.
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
dengan cermat dan teliti
memeriksa kembali agar tidak
terdapat ada kesalahan.
Komitmen Mutu
Pada tahapan ini, penulis akan
menjaga kualitas kerja dalam
memeriksa kesesuaian
penempatan arsip di dalam
google drive agar sesuai dengan
kriteria.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Sebagai seorang ASN yang cakap harus selalu mampu meningkatkan kapasitas agar dapat berinovasi menyelesaikan isu
yang ada di instansi kerja
Whole of Government : Penerapan metode ini berguna bagi unit administrasi Rumah Sakit maupun instansi terkait lainnya
Pelayanan Publik : Sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan administrasi di Rumah Sakit.
Analisis Dampak
Apabila tidak dilaksanakan maka akan mempengaruhi proses penyimpanan arsip secara digital
Prediksi Hambatan

38
Adanya staf administrasi lain yang masih melaksanakan penyimpanan arsip secara manual
Alternatif Solusi
Berkoordinasi dengan atasan dalam pengawasan melaksanakan penyimpanan arsip digital secara berkala
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi Organisasi
5. Mensosialisasik 1 Mempersiapkan Telah siapnya Akuntabilitas Berkontribusi Dalam
an kegiatan kelengkapan kelengkapan Pada tahapan ini, penulis akan mewujudkan visi melaksanakan
digitalisasi arsip sosialisasi sosialisasi mengupayakan kelengkapan organisasi sosialisasi kepada
kepada rekan untuk proses sosialisasi agar “Terwujudnya rekan kerja dapat
kerja tersedia dan siap digunakan. RSUD Kabupaten menguatkan nilai
Etika Publik Buton Utara sebagai organisasi
Pada tahapan ini, penulis akan Rumah Sakit yang Integritas Tinggi
berkoordinasi dengan pihak terkemuka yang dan Beretika.
terkait dengan sopan mengutamakan
Komitmen Mutu kualitas pelayanan
Pada tahapan ini, penulis akan yang prima dan
menyiapkan kelengkapan terjangkau oleh
sosialisasi dengan cepat, tepat, masyarakat” serta
akurat, berdaya guna, dan misi “Meningkatkan
berhasil guna. kualitas pelayanan
2 Menjelaskan Tersosialisasika Akuntabilitas kesehatan dengan
.penggunaan nnya hasil Pada tahapan ini, penulis akan memberikan
penyimpanan penyimpanan memenuhi nilai integritas dan layanan yang
arsip secara arsip secara bertanggung jawab dalam paripurna, efektif,
digital di dalam digital pelaksanaan sosialisasi. efisien dan
google drive Nasionalisme manusiawi dalam
kepada rekan Pada tahapan ini, penulis akan suasana yang ramah
kerja menjelaskan dengan semangat bagi pasien dan
untuk kepentingan umum bukan keluarganya.”
untuk kepentingan pribadi
Etika Publik

39
Pada tahapan ini, penulis akan
menjelaskan dengan sopan dan
santun agar bisa diterima dan
dimengerti.
3 Membagikan Telah Akuntabilitas
link google drive dibagikannya Pada tahapan ini, penulis akan
kepada rekan link google bersifat terbuka atas segala
kerja drive kepada tindakan yang dilaksanakan.
rekan kerja Komitmen Mutu
Pada tahapan ini, penulis akan
bekerja secara efektif dan
efisien dengan berorientasi pada
hasil.
Anti Korupsi
Pada tahapan ini, penulis akan
bertanggung jawab dan adil
dalam membagikan link
dokumen dalam google drive.
4 Melaksanakan Terlaksananya Nasionalisme
peragaan peragaan Pada tahapan ini, penulis akan
digitalisasi arsip digitalisasi arsip menjelaskan dengan
menggunakan menggunakan menggunakan bahasa
google drive google drive Indonesia yang baik dan benar.
Etika Publik
Pada tahapan ini, penulis akan
melaksanakan peragaan dengan
efektif dan efisien agar mudah
dimengerti.
Komitmen Mutu
Pada tahapan ini, penulis akan
menunjukan kepada rekan kerja
cara yang efektif dan efisien

40
dalam menyimpan arsip secara
digital.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Sebagai seorang ASN yang cakap harus selalu mampu meningkatkan kapasitas agar dapat berinovasi menyelesaikan isu
yang ada di instansi kerja
Whole of Government : Penerapan metode ini berguna bagi unit administrasi Rumah Sakit maupun instansi terkait lainnya
Pelayanan Publik : Sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan administrasi di Rumah Sakit.
Analisis Dampak
Apabila tidak dilaksanakan maka akan mempengaruhi proses sosialisasi pengarsipan secara digital
Prediksi Hambatan
Bisa terjadi salah pemahaman akibat kurang tersampaikan dengan baik
Alternatif Solusi
Mensosialisasikan dengan baik dan rinci sehingga dapat dipahami dengan baik
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi
Visi Misi Organisasi Organisasi
6. Melaksanakan 1 Membuat form Tersedianya Nasionalisme Dengan adanya Dalam
evaluasi dan evaluasi tentang form evaluasi Pada tahapan ini, penulis akan evaluai dan pelaporan melaksanakan
pelaporan penggunaan menunjukkan sikap percaya berkontribusi evaluasi dan
digitalisasi arsip pada diri sendiri dengan mewujudkan visi pelaporan dapat
di dalam google menyelesaikan pekerjaan tanpa organisasi menguatkan nilai
drive bergantung pada orang lain. “Terwujudnya organisasi
Etika Publik RSUD Kabupaten Disiplin,
Pada tahapan ini, penulis akan Buton Utara sebagai Integritas Tinggi
menunjukkan sikap disiplin, Rumah Sakit yang dan Beretika.
yakni dengan menyelesaikan terkemuka yang
dengan tepat waktu. mengutamakan
Anti Korupsi kualitas pelayanan
Pada tahapan ini, penulis akan yang prima dan
bertanggungjawab atas terjangkau oleh
pembuatan form evaluasi. masyarakat” serta

41
2 Membagikan Telah Nasionalisme misi “Meningkatkan
.form evaluasi dibagikannya Pada tahapan ini, penulis akan kompetensi dan
kepada rekan form evaluasi membagikan form evaluasi kualitas SDM
dengan menjelaskannya dengan rumah sakit yang
kerja
menggunakan bahasa Indonesia tangguh dan
yang baik dan benar. profesional melalui
Etika Publik pendidikan dan
Pada tahapan ini, penulis akan pelatihan yang
menunjukkan sikap yang sopan berkelanjutan serta
saat membagikan form evaluasi. mendukung upaya
Anti Korupsi penelitian dan
Pada tahapan ini, penulis akan pengembangan
bersikap jujur dan terbuka atas rumah sakit.”
pertanyaan dari rekan kerja saat
membagikan form evaluasi
3 Menganalisis Tersusunnya Akuntabilitas
. dan menyusun laporan hasil Pada tahapan ini, penulis akan
. laporan hasil evaluasi bertanggung jawab melaporkan
evaluasi pada pimpinan terkait hasil
laporan dari form evaluasi
Nasionalisme
Pada tahapan ini, penulis akan
melaporkan pada pimpinan
dengan menunjukkan sikap
hormat pada pimpinan.
Anti Korupsi
Pada tahapan ini, penulis akan
melaporkan pada pimpinan
dengan jujur dan benar sesuai
dengan keadaan yang
sebenarnya.

42
4 Melaporkan hasil Terlaksananya Akuntabilitas
kegiatan kepada pelaporan Pada tahapan ini, penulis akan
pimpinan terkait hasil melaporkan hasil aktualisasi
aktualisasi yang dengan profesional dan
dilaksanakan. konsisten sesuai dengan
perencanaan awal.
Nasionalisme
Pada tahapan ini, penulis akan
melaporkan pada pimpinan
dengan menunjukkan sikap
hormat pada pimpinan.
Anti Korupsi
Pada tahapan ini, penulis akan
bertanggung jawab melaporkan
pada pimpinan terkait hasil
pelaksanaan aktualisasi.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Salah satu bentuk perbaikan kinerja ASN ialah melaksanakan evaluasi agar dapat ditingkatkan lagi.
Whole of Government : Melaksanakan koordinasi dengan mentor dalam melaksanakan atau evaluasi terhadap penyimpanan arsip dalam bentuk
digital.
Pelayanan Publik : Pentingnya evaluasi dan pelaporan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat.
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka tidak akan ada perbaikan/evaluasi kegiatan selanjutnya
Prediksi Hambatan
Atasan sedang melaksanakan tugas di luar daerah
Alternatif Solusi
Melaksanakan pelaporan melalui telepon

43
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI

3.1 Kendala dan Antisipasi


Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan adanya hal-hal yang
menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan
tindakan antisipasi untuk mengatasi kendala tersebut agar mengefisienkan waktu
pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dimuat dalam tabel
3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi

1 Melaksanakan a. Melapor kepada Direktur tidak Direktur telah


konsultasi kepada atasan langsung berada di menandatangani
terkait rancangan
atasan langsung tempat persetujuan izin
aktualisasi yang akan
dilaksanakan pelaksanaan
aktualisasi dan
diarahkan untuk
berkoordinasi
dengan Kasubag
TU

b. Meminta arahan Tidak ada Tidak ada


kepada atasan terkait
pelaksanaan
aktualisasi

c. Meminta persetujuan Tidak ada Tidak ada


Pelaksanaan
aktualisasi

2 Menyusun Standar a. Menyusun draft SPO Tidak ada Tidak ada


Prosedur penyimpanan arsip
secara digital

44
Operasional (SPO) b. Mengusulkan Kasubag TU Kasubag TU
tentang rancangan SPO tidak berada di mengarahkan
penyimpanan arsip kepada atasan tempat untuk
secara digital berkoordinasi
dengan staf
penyusun SPO

c. Menyusun Tidak ada Tidak ada


penyempurnaan SPO
d. Meminta persetujuan Tidak ada Tidak ada
pimpinan terkait SPO
3 Melaksanakan a. Membuat akun Akun google Membuat akun
persiapan google drive kantor tidak google kantor
penyimpanan arsip dapat diakses yang baru
secara digital
b. Mengumpulkan dan Arsip surat fisik Melakukan
mengidentifikasi arsip yang tersedia pemindaian arsip
hanya tahun surat yang
2020 dan 2021 tersedia

c. Melaksanakan Mesin Menggunakan


pemindaian arsip pemindai aplikasi di
rusak/tidak handphone
dapat
digunakan

4 Menata dokumen a. Membuat folder di Tidak ada Tidak ada


ke dalam google dalam google drive
berdasarkan waktu
drive
dan jenis arsip

b. Mengunggah Jaringan Mengunggah saat


dokumen ke dalam internet tidak sudah
google drive
stabil saat mendapatkan
mengunggah jaringan internet
yang stabil

45
c. Memeriksa Tidak ada Tidak ada
kesesuaian
penempatan arsip di
dalam google drive

5 Mensosialisasikan a. Mempersiapkan Proyektor Menggunakan


kegiatan digitalisasi kelengkapan rusak/tidak metode peragaan
sosialisasi
arsip kepada rekan dapat one by one
kerja digunakan

b. Menjelaskan Beberapa rekan Membuat notulen


penggunaan kerja tidak dan memberikan
penyimpanan arsip mengikuti tutorial untuk
secara digital di dikarenakan rekan kerja yang
dalam google drive sedang WFH tidak mengikuti
kepada rekan kerja sosialisasi

c. Membagikan link Tidak ada Tidak ada


google drive kepada
rekan kerja

d. Melaksanakan Tidak ada Tidak ada


peragaan digitalisasi
arsip menggunakan
google drive

6. Melaksanakan a. Membuat form Tidak ada Tidak ada


evaluasi dan evaluasi tentang
penggunaan
pelaporan
digitalisasi arsip di
dalam google drive

b. Membagikan form Tidak ada Tidak ada


evaluasi kepada rekan
kerja

c. Menganalisis dan Tidak ada Tidak ada


menyusun laporan
hasil evaluasi

46
d. Melaporkan hasil Tidak ada Tidak ada
kegiatan kepada
pimpinan

B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Aktuliasasi telah dilaksanakan dengan rincian waktu pelaksanaan dapat dilihat pada
Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Realisasi Pelaksaan Kegiatan

No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan Output/Hasil Keterangan

1 Melaksanakan 19 s.d. 20 Juli 2021 Surat persetujuan Terlaksana


konsultasi kepada
dari atasan langsung sesuai
atasan langsung
rancangan

2 Membuat SOP 21 s.d. 26 Juli 2021 SPO penyimpanan Terlaksana


penyimpanan arsip
arsip secara digital sesuai
secara digital
rancangan

3 Melaksanakan 27 s.d. 30 Juli 2021 Akun google drive Terlaksana


persiapan
serta hasil sesuai
digitalisasi
penyimpanan arsip pemindaian surat rancangan
masuk dan surat
keluar

4 Melaksanakan 02 s.d. 05 Agustus 2021 Unggahan surat Terlaksana


penginputan masuk dan surat sesuai
dokumen ke dalam keluar di dalam rancangan
google drive google drive

5 Mensosialisasikan 6 s.d. 11 Agustus 2021 Hasil sosialisasi Terlaksana


proses sesuai
penyimpanan arsip rancangan
secara digital
kepada rekan kerja

47
6 Melaksanakan 12 s.d. 17 Agustus 2021 Laporan evaluasi Terlaksana
evaluasi dan hasil kegiatan sesuai
pelaporan rancangan

2. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Berdasarkan hasil pelaksanaan aktulisasi yang telah dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli
2021 sampai dengan 17 Agustus 2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
Utara yang terdiri dari 6 kegiatan dengan rincian kegiatan aktualisasi disertai dengan
bukti dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

48
Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Aktualisasi

Melaksanakan konsultasi kepada atasan


Judul Kegiatan 1
langsung

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 s.d. 20 Juli 2021

Tahapan Kegiatan a. Melapor kepada atasan langsung terkait


rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan

b. Meminta arahan kepada atasan terkait


pelaksanaan aktualisasi

c. Meminta persetujuan Pelaksanaan


aktualisasi

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Surat izin melaksanakan aktualisasi dan


Evidence habituasi dari direktur
b. Lembar konsultasi kegiatan aktualisasi
dari atasan langsung
c. Dokumentasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi kepada atasan langsung, pertama-tama saya
menyiapkan kelengkapan yang diperlukan saat konsultasi. Setelah semua kelengkapan
telah siap, maka saya bertemu atasan langsung untuk melaporkan rancangan kegiatan
aktualisasi yang akan saya lakukan. Setelah isi dalam rancangan sudah tersampaikan,
maka Kasubag TU selaku atasan langsung memberikan persetujuan terkait pelaksanaan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain berkoordinasi kepada atasan langsung, saya
juga meminta saran terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi ke depannya.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan diperlukan kompetensi ASN agar
apa yang disampaikan kepada pimpinan jelas dan terarah. Kemudian melaksanakan
konsultasi dengan atasan merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan. Dan dari segi pelayanan publik, melaksanakan konsultasi dengan atasan
sebagai bentuk partisipasi melibatkan atasan dalam pelaksanaan kegiatan.

49
Adapun nilai-nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Melapor kepada atasan langsung terkait rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan

Gambar 3.1 Konsultasi dengan atasan langsung

Gambar 3.2 Surat Pernyataan Dukungan dari Atasan Langsung

50
1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan konsultasi terkait rancangan aktualisasi dengan atasan langsung,
saya jujur dalam menyampaikan seluruh rencana kegiatan dan tahapan kegiatan
rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan dan menyampaikan alasan tentang
pentingnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini sehingga atasan langsung memahami
dan memberi dukungan terhadap rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
2) Etika Publik
Dalam melaksanakan konsultasi terkait rancangan aktualisasi dengan atasan langsung,
saya melaksanakannya dengan bersikap sopan dan santun dalam menyampaikan
rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan sehingga atasan langsung dapat dengan
mudah memahami dan menerima dengan baik terkait rencana pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
3) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan konsultasi terkait rancangan aktualisasi dengan atasan langsung,
saya berkonsultasi secara efektif dan efisien agar tidak mengganggu kegiatan atasan
langsung yang lainnya.
2. Meminta arahan kepada atasan langsung terkait pelaksanaan aktualisasi

Gambar 3.3 Meminta arahan serta saran kepada atasan langsung


51
Gambar 3.4 Lembar konsultasi/bimbingan pelaksanaan aktualisasi
1) Akuntabilitas
Dalam meminta arahan kepada atasan lansung terkait tahapan kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan, saya bersifat partisipatif dalam menerima arahan serta saran dari
atasan langsung terutama jika ada hal-hal yang kurang saya mengerti.
2) Nasionalisme
Dalam meminta arahan kepada atasan lansung terkait tahapan kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan, saya menghargai pendapat serta masukan atasan langsung sebagai
bagian dalam rangka meningkatkan kualitas dari aktualisasi ini.
3) Etika publik
Dalam meminta arahan kepada atasan lansung terkait tahapan kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan, saya mendengarkan dengan sopan arahan serta masukan dari atasan
langsung.

52
3. Meminta persetujuan pelaksanaan aktualisasi

Gambar 3.5 Meminta Izin Melaksanakan Aktualisasi Kepada Pimpinan

Gambar 3.6 Surat Izin Melaksanakan Aktualisasi dan Habituasi

53
1) Nasionalisme
Dalam meminta persetujuan pelaksanaan aktualisasi, saya bertanggung jawab
terhadap persetujuan yang dikeluarkan oleh pimpinan.
2) Etika Publik,
Dalam meminta persetujuan pelaksanaan aktualisasi, saya berbicara menggunakan
bahasa yang sopan sehingga atasan memahami apa yang saya bicarakan.
3) Anti Korupsi
Dalam meminta persetujuan pelaksanaan aktualisasi, saya melaksanakannya secara
mandiri agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Adapun manfaat dari kegiatan ini terhadap pencapaian visi dan misi organisasi yaitu
berkontribusi mewujudkan visi RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat serta misi meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan
menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan,
kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab. Sedangkan manfaat dari kegiatan ini terhadap
pencapaian nilai organisasi yaitu dalam melaksanakan konsultasi kepada atasan langsung
dengan sopan dan santun mengandung nilai organisasi beretika.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Kegiatan konsultasi kepada atasan pimpinan dan atasan langsung melatih saya
untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab, disiplin, sopan, cermat dan kerja
keras dalam setiap tahapan kegiatan yang dilakukan.
2) Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan baik, maka pimpinan dan atasan langsung
tidak mudah percaya kepada penulis sehingga tujuan dari kegiatan aktualisasi juga
tidak dapat tercapai.

54
Judul Kegiatan 2 Menyusun Standar Prosedur
Operasional (SPO) tentang
penyimpanan arsip secara digital
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 21 s.d 26 Juli 2021

Tahapan Kegiatan a. Menyusun draft SPO penyimpanan arsip


secara digital
b. Mengusulkan rancangan SPO kepada
atasan
c. Menyusun penyempurnaan SPO
d. Meminta persetujuan pimpinan terkait
SPO
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Dokumentasi menyusun draft SPO
Evidence penyimpanan arsip secara digital
b. Dokumentasi konsultasi SPO
c. Dokumentasi menyempurnakan SPO
d. SPO penyimpanan arsip secara digital
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Dalam penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang penyimpanan
arsip secara digital, pertama-tama saya menyusun draft SPO penyimpanan arsip secara
digital. Setelah menyusun draft SPO, selanjutnya saya mengusulkan rancangan SPO
kepada atasan langsung. Namun berhubung atasan langsung sedang sibuk maka beliau
mendelegasikan konsultasi SPO kepada staf khusus penyusun SPO. Kemudian saya
menyusun penyempurnaan SPO sesuai dengan perbaikan yang telah diberikan. Setelah
semuanya sudah disusun, maka saya meminya persetujuan pimpinan terkait SPO.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam menyusun Standar Prosedur Operasional diperlukan kompetensi ASN agar
apa SPO yang disusun sesuai dengan standar dan aturan yang benar. Kemudian
melaksanakan koordinasi saat menyusun SPO merupakan bentuk kolaboratif untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dan dari segi pelayanan publik, menyusun SPO
merupakan bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit.
Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :

55
1. Menyusun draft SPO penyimpanan arsip secara digital

Gambar 3.7 Menyusun draft SPO

Gambar 3.8 Draft SPO


56
1) Akuntabilitas
Pada tahapan menyusun draft SPO penyimpanan arsip secara digital, penulis
mencatat target dengan jelas dan konsisten poin-poin penting rumusan SPO.
2) Nasionalisme
Pada tahapan menyusun draft SPO penyimpanan arsip secara digital, penulis
melaksanakan musyawarah atau diskusi dengan mentor.
3) Komitmen mutu
Pada tahapan menyusun draft SPO penyimpanan arsip secara digital, penulis
menuliskan uraian tugas dengan jelas dan efektif sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman dalam mengartikan draft SPO.
2. Mengusulkan rancangan SPO kepada atasan langsung

Gambar 3.9 Konsultasi SPO kepada atasan langsung


1) Nasionalisme
Pada tahapan mengusulkan rancangan SPO kepada atasan langsung, penulis
menghormati pendapat yang diberikan atasan.
2) Etika Publik
Pada tahapan mengusulkan rancangan SPO kepada atasan langsung, penulis bersikap
sopan dan santun pada atasan.

57
3) Anti Korupsi
Pada tahapan mengusulkan rancangan SPO kepada atasan langsung, penulis
bertanggung jawab terhadap SPO yang diusulkan.
3. Menyusun penyempurnaan SPO

Gambar 3.10 Menyusun penyempurnaan SPO

Gambar 3.11 SPO penyimpanan arsip secara digital


58
1) Nasionalisme
Pada tahapan menyusun penyempurnaan SPO, penulis menggunakan bahasa Ejaan
yang Disempurnakan dengan baik dan benar.
2) Etika Publik
Pada tahapan menyusun penyempurnaan SPO, penulis dengan cermat dan teliti
memeriksa kembali agar tidak terdapat ada kesalahan.
3) Komitmen mutu
Pada tahapan menyusun penyempurnaan SPO, penulis bertindak secara efisien agar
tidak terjadi pemborosan waktu dan sumber daya.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan membuat SPO tentang penyimpanan arsip secara digital yaitu
membantu terwujudnya visi RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat serta misi Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan
menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan,
kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab. Selain itu, dengan menyusun Standar
Operasional Prosedur dapat menguatkan nilai organisasi Disiplin dan Inovatif.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan menyusun SPO penyimpanan arsip secara digital
yaitu terstrukturnya cara kerja penulis dalam menyimpan arsip secara digital dan
mempunyai payung hukum yang melindungi tata cara kerja penulis.
2) Dampak Negatif
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka penyimpanan arsip secara digital
tidak dapat terlaksana dengan tepat dan konsisten karena tidak memiliki standar
panduan dalam pelaksanaannya.

Judul Kegiatan 3 Melaksanakan persiapan penyimpanan


arsip secara digital
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 27 s.d 30 Juli 2021

Tahapan Kegiatan a. Membuat akun google drive


b. Mengumpulkan dan mengidentifikasi
arsip
c. Melaksanakan pemindaian arsip

59
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Screenshot akun google drive
Evidence b. Dokumentasi mengumpulkan dan
pemindaian arsip
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan melaksanakan persiapan penyimpanan arsip secara digital ini merupakan
kegiatan ketiga yang dirancang oleh penulis. Dalam kegiatan ini, penulis terlebih
dahulu membuat akun google drive sesuai dengan kebutuhan. Setelah akun google drive
sudah dibuat, penulis mengumpulkan semua surat masuk dan surat keluar tahun 2020
dan 2021. Kemudian, penulis melakukan pemindaian dokumen menggunakan aplikasi
di handphone.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam melaksanakan persiapan penyimpanan arsip secara digital diperlukan
kompetensi ASN agar pelaksanaan digitalisasi arsip dapat terlaksanan dengan baik.
Kemudian melaksanakan koordinasi dengan staf administrasi lainnya merupakan
merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dan dari segi
pelayanan publik, melaksanakan persiapan penyimpanan arsip secara digital sebagai
bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit.
Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Membuat akun google drive

Gambar 3.12 Akun google drive RSUD Buton Utara

60
1) Akuntabilitas,
Dalam membuat akun google drive, penulis membuatnya dengan bertanggung jawab
agar sesuai dengan yang diinginkan dan tidak disalahgunakan.
2) Etika publik
Dalam membuat akun google drive, penulis melakukannya dengan cermat agar tidak
terjadi kesalahan pembuatan akun.
3) Komitmen mutu
Dalam membuat akun google drive, penulis berorientasi pada mutu dalam membuat
akun sehingga sesuai dengan standar.
2. Mengumpulkan dan Mengidentifikasi Arsip

Gambar 3.13 Arsip surat masuk dan surat keluar periode tahun 2020-2021
1) Akuntabilitas,
Dalam tahapan kegiatan mengumpulkan dan mengidentifikasi arsip, saya dengan
cermat dan teliti dalam mengelompokkannya berdasarkan jenis dan waktu suratnya.
2) Nasionalisme,
Dalam tahapan kegiatan mengumpulkan dan mengidentifikasi arsip, penulis dengan
semangat mengumpulkan dan mengidentifikasinya dengan tujuan untuk kepentingan
umum bukan kepentingan pribadi.
3) Etika publik
Dalam tahapan kegiatan mengumpulkan dan mengidentifikasi arsip, penulis bekerja
dengan keras tanpa menyulitkan orang lain.

61
3. Melaksanakan pemindaian arsip

Gambar 3.14 Melakukan pemindaian arsip


1) Akuntabilitas
Dalam melakukan pemindaian arsip, penulis melaksanakannya dengan akurat agar
tidak terjadi kesalahan.

62
2) Etika publik
Dalam melakukan pemindaian arsip, penulis melakukannya dengan disiplin agar tidak
terjadi kesalahan pemindaian.
3) Komitmen mutu
Dalam melakukan pemindaian arsip, penulis melakukannya dengan menjaga kualitas
kerja dalam memindai arsip-arsip agar sesuai dengan kriteria.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan melakukan persiapan penyimpanan arsip secara digital yaitu
berkontribusi mewujudkan visi RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit
yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau
oleh masyarakat serta misi Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
sesuai standar rumah sakit. Selain itu, dalam melaksanakan persiapan penyimpanan
arsip secara digital dapat menguatkan nilai organisasi Transparan dan Inovatif.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan melakukan persiapan penyimpanan arsip secara
digital yaitu penulis dapat melakukan penyimpanan arsip secara digital dengan
lancar tanpa kendala disebabkan persiapannya telah selesai dipersiapkan.
2) Dampak Negatif
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka penulis akan kesulitan dalam
melaksanakan pengelompokkan arsip sesuai dengan waktu dan jenisnya.

Melaksanakan penginputan dokumen ke


Judul Kegiatan 4 dalam google drive

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 02 s.d 05 Agustus 2021

Tahapan Kegiatan a. Membuat folder di dalam google drive


berdasarkan waktu dan jenis arsip
b. Mengunggah dokumen ke dalam google
drive
c. Memeriksa kesesuaian penempatan arsip di
dalam google drive
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Screenshot folder dalam google drive
Evidence b. Screenshot saat mengunggah dokumen ke
dalam folder google drive
c. Screenshot tampilan dokumen dalam folder

63
google drive

Uraian kegiatan yang dilaksanakan :


A. Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan melakukan penginputan dokumen ke dalam google drive, pertama-
tama penulis membuat folder di dalam google drive berdasarkan waktu dan jenis arsip.
Setelah itu, penulis mengunggah dokumen sesuai dengan folder jenis dan waktu
arsipnya. Kemudian, penulis tidak lupa untuk memeriksa kesesuaian penempatan arsip
di dalam google drive.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam melaksanakan penginputan dokumen ke dalam google drive diperlukan
kompetensi ASN agar setiap tindakan penginputan dapat terlaksana dengan baik.
Kemudian melaksanakan koordinasi dengan staf administrasi lainnya merupakan
merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dan dari segi
pelayanan publik, melaksanakan penginputan dokumen ke dalam google drive sebagai
bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit.
Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Membuat folder di dalam google drive berdasarkan waktu dan jenisnya

64
Gambar 3.15 Folder arsip di dalam google drive
1) Akuntabilitas,
Dalam membuat folder di dalam google drive berdasarkan jenis dan waktu arsipnya,
penulis berintegritas tinggi dan bertanggung jawab dalam membuat folder di dalam
google drive.
2) Etika publik
Dalam membuat folder di dalam google drive berdasarkan jenis dan waktu arsipnya,
penulis melakukannya dengan cermat dan teliti dalam memeriksa kembali agar tidak
terdapat ada kesalahan.
3) Komitmen mutu
Dalam membuat folder di dalam google drive berdasarkan jenis dan waktu arsipnya,
penulis bertindak secara efisien agar tidak terjadi pemborosan waktu dan sumber daya.

65
2. Mengunggah dokumen ke dalam google drive

Gambar 3.16 Mengunggah dokumen ke dalam google drive


1) Akuntabilitas,
Dalam tahapan menggunggah dokumen ke dalam google drive, penulis mengunggah
dokumen dengan konsisten.
2) Nasionalisme,
Dalam tahapan menggunggah dokumen ke dalam google drive, penulis bekerjasama
dan berkoordinasi dengan staf administrasi lainnya.
3) Etika publik
Dalam tahapan menggunggah dokumen ke dalam google drive, penulis bekerja dengan
cermat dalam melaksanakannya agar tidak ada kesalahan.
3. Memeriksa kesesuaian penempatan arsip di dalam google drive

66
Gambar 3.17 Menyesuaikan penempatan dokumen berdasarkan waktu surat
1) Akuntabilitas
Dalam memeriksa kesesuaian penempatan arsip di dalam google drive, penulis
berintegritas dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.
2) Etika publik
Dalam memeriksa kesesuaian penempatan arsip di dalam google drive, penulis dengan
cermat dan teliti dalam memeriksa kembali agar tidak terdapat kesalahan.
3) Komitmen mutu
Dalam memeriksa kesesuaian penempatan arsip di dalam google drive, penulis
menjaga kualitas kerja dalam memeriksa kesesuaian penempatan arsip agar sesuai
dengan tempatnya.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan melaksanakan penginputan dokumen ke dalam google drive
yaitu memudahkan proses penyimpanan arsip secara digital. Selain itu, juga
berkontribusi mewujudkan visi RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit
yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau
oleh masyarakat serta misi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
memberikan layanan yang paripurna, efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana
yang ramah bagi pasien dan keluarganya. Selain itu, penataan dokumen ke dalam
google drive dapat menguatkan nilai organisasi Peduli, Integritas Tinggi dan
Inovatif.

67
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan melaksanakan penginputan dokumen ke dalam
google drive yaitu penyimpanan arsip tidak perlu lagi memakan banyak tempat
serta mudah untuk ditemukan saat dibutuhkan.
2) Dampak Negatif
Apabila tidak dilaksanakan maka akan mempengaruhi proses penyimpanan arsip
secara digital.

Judul Kegiatan 5 Mensosialisasikan kegiatan digitalisasi arsip


kepada rekan kerja
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 06 s.d 11 Juli 2021

Tahapan Kegiatan a. Mempersiapkan kelengkapan sosialisasi

b. Menjelaskan penggunaan penyimpanan arsip


secara digital di dalam google drive kepada
rekan kerja
c. Membagikan link google drive kepada rekan
kerja
d. Melaksanakan peragaan digitalisasi arsip
menggunakan google drive
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Screenshot pembagian link
Evidence b. Dokumentasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan ini, penulis mempersiapkan kelengkapan sosialisasi. Kemudian
penulis menjelaskan penyimpanan arsip secara digital di dalam google drive kepada
rekan kerja. Kemudian penulis membagikan link google drive kepada rekan kerja
melalui grup whatsapp. Kemudian penulis melakukan peragaan digitalisasi arsip
menggunakan google drive.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam mensosialisasikan digitalisasi arsip kepada rekan kerja diperlukan
kompetensi ASN agar setiap tindakan dapat dimengerti dan dipahami oleh rekan kerja
dengan baik. Kemudian melaksanakan koordinasi dengan staf administrasi lainnya
merupakan merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dan
dari segi pelayanan publik, mensosialisasikan digitalisasi arsip sebagai bentuk

68
partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit agar masyarakat
mendapatkan pelayanan yang prima.
Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Mempersiapkan kelengkapan sosialisasi

Gambar 3.18 Mempersiapkan kelengkapan sosialisasi


1) Akuntabilitas,
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bertanggung jawab mengupayakan kelengkapan
untuk proses sosialisasi agar tersedia dan siap digunakan.
2) Etika publik
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis berkoordinasi dengan pihak terkait dengan sopan
dan santun.
3) Komitmen mutu
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menyiapkan kelengkapan sosialisasi dengan cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, dan berhasil guna.

69
2. Menjelaskan penyimpanan arsip secara digital kepada rekan kerja

Gambar 3.19 Sosialisasi dengan rekan kerja

70
1) Akuntabilitas,
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis memenuhi nilai integritas dan bertanggung
jawab dalam pelaksanaannya.
2) Nasionalisme,
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menjelaskannya dengan semangat untuk
kepentingan umum bukan untuk kepentingan pribadi saja.
3) Etika publik
Dalam tahapan kegiatan ini, saya menjelaskan dengan sopan dan santun agar rekan
kerja merasa nyaman Ketika diberikan penjelasan terkait aktualisasi yang dilakukan.
3. Membagikan link google drive kepada rekan kerja

Gambar 3.20 Membagikan link google drive


1) Akuntabilitas
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bersifat terbuka atas segala tindakan yang
dilaksanakan.
2) Komitmen mutu
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bekerja secara efektif dan efisien dengan
berorientasi pada hasil.
3) Anti korupsi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bertanggung jawab dan adil dalam membagikan
link google drive.

71
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Manfaat kegiatan ini adalah turut berkontribusi mewujudkan visi RSUD Kabupaten
Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan kualitas
pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat serta misi meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna, efektif,
efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya. Selain
itu, dalam melaksanakan sosialisasi kepada rekan kerja dapat menguatkan nilai
organisasi Integritas Tinggi dan Beretika.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan ini adalah rekan kerja dapat mengaplikasikan
penyimpanan arsip secara digital agar lebih efektif dan efisien.
2) Dampak Negatif
Apabila tidak dilaksanakan maka akan mempengaruhi proses sosialisasi
pengarsipan secara digital.

Judul Kegiatan 6 Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 12 s.d. 17 Agustus 2021

Tahapan Kegiatan a. Membuat form evaluasi tentang


penggunaan digitalisasi arsip di
dalam google drive
b. Membagikan form evaluasi kepada
rekan kerja
c. Menganalisis dan menyusun laporan
hasil evaluasi
d. Melaporkan hasil kegiatan kepada
pimpinan
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Form evaluasi tentang penggunaan
Evidence digitalisasi arsip
b. Hasil evaluasi akhir dari atasan
langsung
c. Dokumentasi

72
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :

A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan terakhir aktualisasi yang dirancang penulis adalah melakukan evaluasi
dan pelaporan. Pertama-tama, penulis membuat form evaluasi tentang penggunaan
digitalisasi arsip di dalam google drive. Setelah itu, penulis membagikan form
evaluasi tersebut kepada rekan kerja. Selanjutnya adalah menganalisis dan menyusun
laporan hasil evaluasi dan terakhir yaitu melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam melakukan evaluasi dan pelaporan diperlukan kompetensi ASN agar
setiap tindakan dapat dimengerti dan dipahami oleh rekan kerja dan atasan langsung
dengan baik. Kemudian melaksanakan koordinasi dengan atasan langsung dan staf
administrasi lainnya merupakan merupakan bentuk kolaboratif untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Dan dari segi pelayanan publik, melakukan evaluasi dan
pelaporan sebagai bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Adapun nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Membuat form evaluasi tentang digitalisasi arsip di dalam google drive

Gambar 3.21 Form evaluasi digitalisasi arsip

73
1) Nasionalisme,
Dalam pembuatan form evaluasi, penulis menunjukkan sikap percaya diri dengan
menyelesaikan pekerjaan tanpa bergantung kepada orang lain.
2) Etika publik
Dalam pembuatan form evaluasi, penulis menyelesaikan pekerjaan dengan cermat
dan disiplin.
3) Anti korupsi
Dalam pembuatan form evaluasi, penulis bertanggungjawab penuh atas pembuatan
form evaluasi tersebut.
2. Membagikan form evaluasi kepada rekan kerja

Gambar 3.22 Membagikan form evaluasi


74
1) Nasionalisme,
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis membagikan form evaluasi sambil
menjelaskannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2) Etika publik
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menunjukkan sikap yang sopan saat
membagikan form evaluasi.
3) Anti korupsi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bersikap jujur dan terbuka atas pertanyaan dari
rekan kerja.
3. Menganalisis dan menyusun laporan hasil evaluasi

Gambar 3.23 Menganalisis dan menyusun laporan hasil evaluasi

75
1) Akuntabilitas
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bertanggungjawab menyusun hasil laporan dari
form evaluasi. Penulis menjelaskan dengan detail terkait keadaan sebelum dan
sesudah digitalisasi arsip surat masuk dan surat keluar.
2) Nasionalisme
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menyusun hasil laporan dari form evaluasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3) Anti Korupsi
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis bekerja keras dalam menyusun hasil laporan dari
form evaluasi.
4. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan

Gambar 3.24 Menganalisis dan menyusun laporan hasil evaluasi

76
1) Akuntabilitas
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis melaporkan hasil aktualisasi dengan profesional
dan konsisten sesuai dengan rancangan.
2) Nasionalisme
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis melaporkan hasil aktualisasi dengan
menunjukkan sikap hormat kepada pimpinan.
3) Anti Korupsi
Dalam tahapan kegiatan ini, bertanggungjawab melaporkan pada pimpinan terkait
hasil aktualisasi.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Manfaat kegiatan ini adalah turut berkontribusi mewujudkan visi RSUD Kabupaten
Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan kualitas
pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat serta misi meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna, efektif,
efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya.
Selain itu, dalam melaksanakan evaluasi dan pelaporan dapat menguatkan nilai
organisasi Disiplin, Integritas Tinggi dan Beretika.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan melaksanakan evaluasi dan pelaporan yaitu
diperolehnya hasil evaluasi yang dapat digunakan untuk perbaikan kegiatan
yang akan datang.
2) Dampak Negatif
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka tidak akan ada perbaikan/evaluasi
kegiatan selanjutnya.

77
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di RSUD Kabupaten Buton
Utara dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran PNS, maka
dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli s.d 17 Agustus 2021 telah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan serta peran
PNS dalam melaksanakan tugas sebagai administrator kesehatan yang profesional di
instansi tempat penulis bekerja. Selain itu, aktualisasi yang dilakukan dapat
memberikan sumbangsih untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyimpanan
arsip di kantor penulis bekerja.
2. Dengan adanya penyimpanan arsip secara digital, arsip surat masuk dan surat keluar di
ruang administrasi RSUD Buton Utara sudah disimpan di dalam google drive sehingga
mudah untuk ditemukan saat dibutuhkan. Selain itu, dengan adanya digitalisasi arsip
dapat mencari arsip berdasarkan jenis dan waktu suratnya serta arsip sudah tersimpan
di dalam google drive tanpa khawatir adanya risiko tercecer atau hilang.
B. Saran

Nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Akuntabilitas, Nasionalisme,


Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan tetap
diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara di
RSUD Buton Utara. Hasil dari pelaksanaan aktiualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Arsip
Melalui Digitalisasi Menggunakan Google drive Pada Sub Bagian Tata Usaha RSUD
Buton Utara” dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)
diharapkan dapat terus dipergunakan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan terwujudnya
optimalisasi kinerja yang inovatif, akurat dan aktual.

C. Rencana Tindak Lanjut


Setelah kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan penulis memiliki rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
1. Menggunakan penyimpanan arsip secara digital untuk arsip dokumen yang lainnya.

78
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan III
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

79
LAMPIRAN

80
Lampiran 1
Formulir 1 – Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu : 19 Juli – 17 Agustus 2021
Tanggal
No Kegiatan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Melaksanakan
konsultasi kepada
atasan langsung
2. Membuat SOP
penyimpanan arsip
secara digital
3. Melaksanakan
persiapan
digitalisasi
penyimpanan arsip
4. Melaksanakan
penginputan
dokumen ke dalam
google drive
5. Mensosialisasikan
proses
penyimpanan arsip
secara digital
kepada rekan kerja
6. Melaksanakan
evaluasi dan
pelaporan

49
Lampiran 2
Formulir – 2 Catatan Bimbingan dari Mentor

49
Lampiran 3
Formulir – 3 Catatan Bimbingan dari Coach

Nama Peserta : La Ode Muhammad Ikhtisaban, S.K.M.

Tempat Aktualisasi : Ruang administrasi RSUD Buton Utara


Instansi : Pemerintah Kabupaten Buton Utara

Tanggal/ Catatan Hasil Media Komunikasi


No Waktu Bimbingan capaian/output (Whatsapp)
1. 03 Agustus Akan dishare terkait Dokumen berisi
2021 sistematika sistematika
penulisan laporan penulisan laporan
Hasil Aktualisasi

2. 03 Agustus Cara Deskripsi kegiatan


2021 mendeskripsikan kaitannya dengan
kegiatan kaitannya WoG, Pelayanan
dengan WoG, Publik,
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
Manajemen ASN dan tahapan
dan tahapan kegiatan dengan
kegiatan dengan nilai ANEKA
nilai ANEKA

50
Konsultasi/Bimbingan bersama Coach

51
LAMPIRAN 4
KEGIATAN 1
“Melaksanakan konsultasi kepada atasan langsung”

DOKUMEN PENDUKUNG
1. Surat Pernyataan dukungan oleh mentor
2. Lembar konsultasi/bimbingan oleh mentor
3. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi oleh
pimpinan

OUTPUT
Mendapat persetujuan dari pimpinan. Dalam hal ini
direktur dan mentor

52
Lampiran 4
Dokumen Pendukung Kegiatan 1

53
54
55
LAMPIRAN 5

KEGIATAN 2
“Membuat SPO penyimpanan arsip secara digital”

DOKUMEN PENDUKUNG
1. SPO penyimpanan arsip secara digital

OUTPUT
Tersusunnya SPO penyimpanan arsip secara digital

56
Lampiran 5
Dokumen Pendukung Kegiatan 2

57
LAMPIRAN 6

KEGIATAN 3
“Melaksanakan persiapan digitalisasi penyimpanan arsip”

DOKUMEN PENDUKUNG
1. Akun google drive
2. Rekap jumlah surat masuk dan surat keluar periode 2020-2021

OUTPUT
Akun google drive serta hasil pemindaian surat masuk dan
surat keluar

58
Lampiran 6
Dokumen Pendukung Kegiatan 3

59
TABEL REKAPAN JUMLAH SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR
RSUD BUTON UTARA PERIODE 2020-2021

SURAT MASUK
2020
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jumlah - - 3 2 5 6 13 4 10 7 12 20
2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jumlah 2 5 7 5 6 7 17 21

SURAT KELUAR
2020
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jumlah 2 6 7 3 5 3 6 7 11 5 7 13
2021
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jumlah 15 18 13 19 12 19 28 16 - - - -

60
LAMPIRAN 7

KEGIATAN 6
“Melaksanakan evaluasi dan pelaporan”

DOKUMEN PENDUKUNG
1. Hasil kegiatan evaluasi aktualisasi

OUTPUT
Laporan evaluasi hasil kegiatan

61
62
Lampiran 8
Surat Pernyataan Mentor

63
Lampiran 9
Lembar Monitoring Kegiatan Aktualisasi

64

Anda mungkin juga menyukai