TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagaian persyaratan mencapai derajat Ahli
Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
DARYATI
F 3306030
i
ii
iii
MOTTO
keadaan. Tersenyum untuk hari ini, esok dan seterusnya. Memperbaiki diri dan
(NN)
iv
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan lancar. Tugas akhir ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi tugas dan syarat guna mencapai gelar Ahli Madya
Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian tugas akhir ini tidak
lepas dari bantuan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih kepada pihak,
diantaraya:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. selaku Dekan FE UNS dan
jawatannya.
2. Ibu Sri Murni, SE, M.si., Ak. selaku Ketua Program Diploma 3 Akuntansi
3. Ibu Dra. H Falikhatun, M.Si., Ak. sebagai pembimbing tugas akhir yang telah
merelakan waktu dan kesempatan serta dengan sabar memberikan arahan dan
4. Pimpinan BRI Cabang Majenang Bapak Ripto Usmani yang telah bersedia
vi
6. Seluruh karyawan BRI Gandrungmangu (Pak Budi, Pak Arip, Pak Wahid,
Mas Bayu, Mas Teguh, Mbk Etty dan Mas Andry) yang telah memberikan
ini.
7. Bapak dan ibu tercinta, yang telah mendidik, membimbing penulis sejak kecil
serta kasih sayang, do’a dan perjuangannya buat penulis yang tak pernah
berhenti.
11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril dan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, maka dari itu penulis berharap adanya saran dan kritik yang
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………….……………………………………………. i
ABTRACT....................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………...…. iv
MOTTO………………………………………………………………….….. v
PERSEMBAHAN……………………………………………………….….. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………..….. vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. …. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. BRI (Persero) Tbk ..…………………. 1
2. Bentuk dan Lokasi Perusahaan ...………………………… 5
3. Visi dan Misi PT. BRI (Persero) Tbk …………………… 6
4. Struktur Organisasi BRI Gandrungmangu .......................... 6
5. Produk dan jasa BRI Gandrungmangu.. .............................. 14
B. Latar Belakang Masalah .........………………………………… 17
C. Perumusan Masalah ....………………………………………… 22
D. Tujuan Penulisan ........………………………………………… 22
E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 23
F. Metodologi Penelitian ………………………………………… 23
G. Sistematika Penulisan ………………………………………… 25
viii
BAB II ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Kinerja ……………………………………………………. 26
a. Pengertian Pengukuran Kinerja ..................................... 26
b. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja ...................... 26
c. Informasi yang digunakan ............................................. 27
d. Indikator Kinerja ............................................................ 28
2. Kredit umum
a. Pengertian Kredit ........................................................... 30
b. Unsur–Unsur Kredit....................................................... 31
c. Prinsip-Prinsip Kredit .................................................... 32
d. Aspek-Aspek Dalam Penilaian Kredit ........................... 34
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR
a. KUR Ritel ...................................................................... 36
b. KUR Linkage Program ................................................. 36
c. KUR Mikro atau KUR Kupedes .................................... 36
1) Pengertian KUR Kupedes ........................................ 37
2) Pola Kredit ............................................................... 37
3) Obyek Penjaminan ................................................... 37
4) Ketentuan Umum .................................................... 38
5) Kebijakan Prosedur Kredit....................................... 39
6) Penjaminan Kredit.................................................... 43
7) Penghapusan KUR Kupedes .................................... 44
B. Analisis dan Pembahasan
1. Jumlah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kupedes yang telah
disalurkan pada periode Maret 2008 – Maret 2009
a. Realisasi KUR Kupedes BRI Gandrungmangu periode
Maret 2008 – Maret 2009............................................... 45
ix
b. Kolektibilitas KUR Kupedes per Maret 2009 ............... 49
c. Sektor Ekonomi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Kupedes BRI Gandrungmangu .......................... 51
d. Keragaan BRI Unit Gandrungmangu sewilayah Kanca
BRI Majenang ................................................................ 52
2. Kualitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kupedes ditinjau dari
indikator–indikator penilaian kredit yang ditetapkan oleh
divisi Bisnis Mikro BRI
a. Non Performing Loan (NPL) ......................................... 54
b. Portofolio status (PFS)................................................... 56
c. Long Term Loss Rasio (LTLR)...................................... 59
d. Short Term Loss Rasio (STLR)...................................... 62
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan………………………………………………...…… 66
B. Kelemahan……………………………………………………. 66
BAB III PENUTUP
A. .Kesimpulan…………………………………………………… 68
B. Saran………………………………………………………….. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
ABSTRAK
Rusmini Dewi
F. 3406060
xiii
ABSTRACT
Rusmini Dewi
F. 3406060
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Surakarta
suasana yang hangat akibat adanya pertentangan pendapat antara pro dan
sebagai Daerah Karesidenan dan dibentuk Daerah Baru dengan nama Kota
Surakarta.
Haminte Kota Surakarta. Haminte Kota Surakarta waktu itu terdiri dari 5
1
terdiri dari jawatan-jawatan. Jawatan yang dimaksud adalah Jawatan
Praja)
2
Pada perubahan tersebut nampak bahwa penanganan pajak sebagai
Bagian Pajak. Pada Tahun 1972, Bagian Pajak itu dihapus berdasarkan
162/Kdh.IV/Kp.72.
3
Tugas Pokok Dipenda waktu itu adalah sebagai pelaksana utama
Leges dan lain-lain yang menurut sifat dan bentuk pekerjaan itu dapat
KUPD 7/12/41-101 tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Daerah nomor: 23 tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
4
Jika Struktur Organisasi Dipenda berdasarkan Peraturan Daerah nomor
tanggal 26 Mei 1988 No. 473-442 tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan,
nomor 6 tahun 1990 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, pada bulan Januari 2009
digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah data tahun 2006 sampai
instansi.
5
2. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi DIPENDA Kota Surakarta
oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
3). Melakukan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak Daerah dan Wajib
4). Membantu melakukan pekerjaan objek dan subjek Pajak Bumi dan
6
6). Membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada petugas pemungut PBB yang ada
dibawah pengawasannya
7
diperlukan sesuai dengan bagian masing-masing. Adapun tujuan
a. Seksi Perencanaan,
a. Seksi Perhitungan,
8
c. Seksi Angsuran.
Banjarsari,
9
Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
Informasi Hukum.
administrasi keuangan.
a. Seksi Perencanaan
10
Seksi Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah
Dinas.
11
5). Sub Dinas Penetapan
Kepala Dinas.
a. Seksi Perhitungan
c. Seksi Angsuran
12
a. Seksi Pembukuan Penerimaan
penyelesaiannya.
13
8). Cabang Dinas
dari:
a. Pranata Komputer,
b. Arsiparis,
c. Pustakawan,
d. Auditor,
e. pemeriksa Pajak.
14
koordinasi, integrasi, sinkronasi dan simplikasi baik di lingkungan Dinas
Daerah sesuai bidang tugasnya. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Para
Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan dan Kepala Unit Pelaksana Teknis
Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan
Tata Usaha, Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan dan kepala Unit
Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi di
1). Visi
15
2). Misi
pendapatan daerah.
pelayanan.
dua cara, yaitu intensifikasi pajak dan ekstensifikasi pajak. Intensifikasi pajak
16
Pajak merupakan salah satu elemen yang penting dalam memberikan
pemasukan kas negara yang akan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kesit
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada
jasa timba balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan
secara umum.
ketergantungan daerah yang terlalu besar terhadap pemerintah pusat. Hal ini
17
dalam hal pembiayaan, peralatan atau perlengkapan dan sumber daya
manusia.
Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. Restoran atau rumah
disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau
masukan yang besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surakarta yang
undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak dan retribusi daerah serta
Wajib Pajak menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah,
18
sehingga pihak Dinas pendapatan Daerah masih mengalami kesulitan dalam
menutupi besarnya potensi yang dimiliki oleh Wajib Pajak. Hal tersebut yang
dikatakan optimal apabila hasil yang telah dicapai sesuai dengan potensi yang
Restoran yang cukup besar sebagai sumber pendapatan daerah. Hal ini sangat
didirikan rumah makan dan restoran mulai dari tenda atau yang memiliki
Surakarta.
2006-2008”.
19
C. PERUMUSAN MASALAH
restoran?
restoran?
restoran?
D. TUJUAN PENELITIAN
restoran.
20
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan
pajak restoran.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis
pajak restoran.
Penulis berharap karya ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
21
BAB II
A. LANDASAN TEORI
Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. adalah iuran rakyat
unsur-unsur:
b. Berdasarkan Undang-undang.
A. Fungsi Pajak
22
22
2) Fungsi Mengatur (Regulerend), yaitu pajak sebagai alat untuk
Yuridis),
Ekonomis),
C. Pengelompokan Pajak
a. Menurut Golongannya
b. Menurut Sifatnya
Pajak.
23
2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,
24
a. Ajaran Formil, yaitu utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat
Assessment System.
a. Pembayaran,
c. Daluwarsa,
masyarakat,
baik.
25
1). Tax avoidance, yaitu usaha meringankan beban pajak dengan
2). Tax evasion, yaitu usaha meringankan beban pajak dengan cara
2. Pajak Daerah
yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa
disebut pajak, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
Kriteria pajak daerah tidak jauh berbeda dengan kriteria pajak pusat,
26
Davey dalam Kesit Bambang Prakosa (2003: 2), terdiri dari 4 (empat) hal
yaitu:
daerah tersebut tediri dari pajak yang ditetapkan dan/ atau dipungut di
persen),
27
2) Pajak Restoran 10% (sepuluh persen),
persen),
3. Pajak Restoran
Restoran atau Rumah Makan adalah tempat menyantap makanan dan/ atau
jasa boga atau katering. (Agus Setiawan, 2007: 131). Dasar hukum pajak
28
c. Tidak Termasuk Obyek Pajak Restoran
persen).
takwim.
29
D. Pembayaran dan Sanksi
30
melampaui target yang telah dianggarkan. Data target dan realisasi pajak
Realisasi pajak restoran yang selalu meningkat dan melampaui target yang
makan mulai dari tenda atau yang memiliki bangunan tidak permanen hingga
31
Jebres 133 84 148
Pasar Kliwon 75 57 116
Serengan 75 82 102
617 623 746
Sumber: Data Primer dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta
Tabel 1.2. dan Tabel 1.3. menunjukkan bahwa jumlah wajib pajak dari
artinya apabila jumlah wajib pajak meningkat maka pendapatan dari pajak
restoran juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, apabila jumlah wajib
pajak menurun maka pendapatan dari pajak restoran juga akan menurun.
Pada tahun 2006 terdapat realisasi pendapatan daerah dari sektor pajak
pajak pada tahun 2006, maka didapatkan rata-rata penerimaan dari satu wajib
pajak per tahun sebesar Rp4.931.554,50. Pada tahun 2007 terdapat realisasi
Jika dibandingkan dengan jumlah wajib pajak pada tahun 2007, maka
didapatkan rata-rata penerimaan dari satu wajib pajak per tahun sebesar
sebesar 107,16%. Pada tahun 2008 terdapat realisasi pendapatan daerah dari
jumlah wajib pajak pada tahun 2008, maka didapatkan rata-rata penerimaan
dari satu wajib pajak per tahun sebesar Rp4.920.876,31. Tercatat peningkatan
realisasi pendapatan daerah dari pajak restoran dari tahun 2007 ke tahun 2008
32
sebesar Rp1.453.402.904,00 atau sebesar 123,47%. Peningkatan ini
peningkatan tahun 2006 ke tahun 2007 tidak terlalu besar jika dibandingkan
di Kota Surakarta.
penerimaan pajak restoran tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 di Dinas
2008.
sesuatu hal telah berubah atau bagaimana hal yang satu dibandingkan
tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 digunakan metode angka relatif atas
suatu perbedaan nilai, harga atau kuantitas saja dalam waktu atau keadaan
33
yang berbeda. Dalam hal pertumbuhan tahunan, tahun 2006 digunakan
5.779.781.864,00
a. Pertumbuhan Tahun 2006 = x 100%
5.779.781.864,00
= 100%
6.193.638.884,00
b. Pertumbuhan Tahun 2007 = x 100%
5.779.781.864,00
= 107,16%
7.647.041.788,00
c. Pertumbuhan Tahun 2008 = x 100%
5.779.781.864,00
= 132,31%
sebagai berikut:
34
Tabel 1.4. menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan realisasi
realisasi penerimaan pajak restoran per tahun sebesar 113,17%. Dari data
150
132,31
100 100 107,16
50
0
2006 2007 2008
35
telah berubah atau bagaimana hal yang satu dibandingkan dengan hal yang
lain.
5.779.781.864,00
a. Efektifitas Tahun 2006 = x 100%
5.725.000.000,00
= 100,96%
6.193.638.884,00
b. Efektifitas Tahun 2007 = x 100%
6.000.000.000,00
= 103,23%
7.647.041.788,00
c. Efektifitas Tahun 2008 = x 100%
7.500.000.000,00
= 101,96%
sebagai berikut:
36
Rasio
Tahun Target Realisasi Efektifitas
(%)
2006 Rp5.725.000.000,00 Rp5.779.781.864,00 100,96
2007 Rp6.000.000.000,00 Rp6.193.638.884,00 103,23
2008 Rp7.500.000.000,00 Rp7.647.041.788,00 101,96
Pendapatan Daerah Kota Surakarta tahun 2006 sampai dengan tahun 2008
Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta, hal tersebut dikarenakan realisasi yang
2006 sebesar 100,96%, dapat dikatakan bahwa pada tahun 2006 pajak
37
pula diketahui rata-rata efektifitas per tahun sebesar 102,05% dengan nilai
dengan saat ini sudah cukup baik, kontribusi terhadap Pendapatan Daerah
Kota Surakarta juga dinilai sudah cukup baik dengan rata-rata kontribusi
38
Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Cabang mengadakan sosialisasi
surat tugas, namun sosialisasi ini tidak terfokus pada bidang pajak
restoran saja. Pendapatan yang dinilai berkurang pada bulan itu yang
mengadakan sosialisasi.
waktu yang panjang dan prosesnya rumit sehingga sampai saat ini
39
operasi yustisi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran wajib
pajak.
sifat acuh wajib pajak terhadap objek pajak restoran yang seharusnya
rumah makan tertentu yang bersifat pasif dan tidak taat membayar
pajak yang dilakukan oleh pelaku yang sama. Berdasarkan Tabel 1.2
dan Tabel 1.3 wajib pajak yang bersifat pasif dan tidak taat
tahun 2006, sebesar ±0,80% pada tahun 2007 dan sebesar ±0,64%
Berdasarkan Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 wajib pajak dari pajak restoran
40
±0,85% pada tahun 2006, sebesar ±0,80% pada tahun 2007 dan
seharusnya dibayar.
pada PKL dan warungan. Berdasarkan Tabel 1.2. dan Tabel 1.3.
2006, sebesar ±50% pada tahun 2007 dan sebesar ±48% pada tahun
2008.
alat kontrol untuk mendata jumlah nota/ bill yang digunakan dengan
memberi tanda register pada nota/ bill tersebut, sehingga nota/ bill
41
Berdasarkan Tabel 1.2. wajib pajak yang tidak memporporasi nota/
pada tahun 2006, sebesar ±2,41% pada tahun 2007 dan sebesar
pendapatan daerah.
Pendapatan Asli Daerah dengan tujuan agar Pendapatan Asli Daerah terus
42
Pendapatan Asli Daerah menggunakan upaya dari dalam dan upaya dari
bulan sekali oleh Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala cabang
43
atas kepatuhan membayar pajak secara teratur dan pajaknya
Banjarsari,
Kecamatan Serengan.
44
daerah. Hasil wawancara dengan petugas Dinas Pendapatan Daerah
pajak.
luar (dari wajib pajak). Sampai saat ini undangan dari PHRI rutin
45
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan data yang telah dievalusi oleh penulis mengenai pajak restoran di
A. KELEBIHAN
2006 sampai dengan tahun 2008 sebesar 132,31%. Sehingga diketahui rata-
113,17%.
46
46
per tahun sebesar 102,05% dengan rata-rata nilai kontribusi terhadap
Daerah Kota Surakarta sampai dengan saat ini melakukan kerjasama dengan
Balai Pusat Statistik (BPS) dalam mengolah data wajib pajak dan data
Satpol PP serta kepolisian dalam menindak wajib pajak yang tidak taat
membayar pajak.
yang ada di wilayah Kota Surakarta guna memfasilitasi wajib pajak agar
B. KELEMAHAN
a. Tingkat pengetahuan, wawasan dan kesadaran wajib pajak, dalam hal ini
47
c. Ditemukan dilapangan bahwa ada sebagian wajib pajak yang terindikasi
0,76%.
d. Ditemukan beberapa wajib pajak yang tidak menggunakan nota/ bill dalam
kegiatan usahanya dan nota/ bill yang tidak diporporasi. Hal ini dilakukan
sebesar ± 50,21% dan nota/ bill yang tidak diporporasi sebesar ± 2,32%.
sebanyak 50 orang.
48
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tertinggi selama tiga tahun terakhir adalah dari tahun 2007 ke tahun 2008
tahun dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 yang tercatat sebesar
dengan rata-rata efektifitas penerimaan pajak restoran per tahun dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2008 sebesar 102,05%. Dapat dikatakan rata-
rata kontribusi dari pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
49
49
kontribusi yang baik terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta
pajak restoran saja. Ditemukan dilapangan bahwa ada sebagian wajib pajak
sebesar ± 50,21% dan nota/ bill yang tidak diporporasi sebesar ± 2,32%
orang.
terjadwal khusus sebanyak satu bulan sekali sesuai serat tugas, menambah
50
sehingga pemungutan akan lebih terorganisir dengan baik, melakukan
dalam rangka memfasilitasi wajib pajak dan membentuk tim audit yang
bulan.
B. REKOMENDASI
kinerja Pemerintah Kota pada umumnya dan Dinas Pendapatan Daerah pada
51
3. Seiring dengan jumlah wajib pajak restoran yang terus meningkat dan
52
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 10 Tahun 2002 Tentang Pajak Restoran.
Prakoso, Bambang Kesit. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogyakarta: UII
Press.
Resmi, Siti. 2007. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi III. Jakarta: Salemba
Empat.
53
liv