DISUSUN OLEH :
HELEN AGUSTINA, A.M.Kep
NIP. 198608122020122002
LAPORAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH :
HELEN AGUSTINA, A.M.Kep
NIP. 198608122020122002
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Disusun Oleh
Mengesahkan
Kepala BKPSDM Kota Lubuk linggau
iii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas limpahan
rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulisan laporan kegiatan aktualisasi
mulai dari perancangan sampai pelaksanaan ini berhasil diselesaikan tepat waktu.
Penulis berharap mendapatkan banyak pelajaran mengenai hal-hal yang bersifat
teknis dan non-teknis mengenai tahapan kegiatan aktualisasi dari hasil proses yang
telah dilakukan, mulai dari proses berpikir memecahkan masalah dalam bentuk
rancangan hingga proses merealisasikan rancangan tersebut menjadi suatu produk.
Laporan ini disusun dengan harapan akan menjadi tambahan wawasan bagi penulis
dan sebagai bentuk akuntabilitas terhadap proses aktualisasi penerapan nilai-nilai
dasar ASN. Terdapat berbagai dukungan dan bantuan dari beberapa pihak yang
penulis dapatkan selama proses perencanaan dan pembuatan laporan kegiatan
aktualisasi. Atas dukungan dan bantuan tersebut, pada kesempatan ini penulis ingin
sekali mengucapkan rasa terima kasih kepada :
iv
7. Para Widyaiswara dan Panitia Penyelenggara yang telah memberi
bimbingan dan bantuan kepada penulis selama Pelatihan Dasar CPNS.
8. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Gelombang 6 untuk kebersamaan
yang terjalin bersama selama masa kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Penulis
Helen Agustina, A.M.Kep
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi………………………………………... 3
C. Ruang Lingkup Aktualisasi……………………………………………… 5
vi
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI/HABITUASI
A. Hasil Pendalaman Core Isu terpilih……………………………………… 35
1. Perencanaan……………………………………………………………. 35
2. Pengorganisasian………………………………………………………. 38
3. Implemantasi …………………………………………………………… 41
B. Capaian Aktualisasi……………………………………………………….. 47
C. Kendala Dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya……………… 51
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………………… 53
2. Rekomendasi ……………………………………………………………… 53
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
PPT AKTUALISASI
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ketenagaan Puskesmas Perangai Tahun 2021 ………………… 6
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Luas Daerah Dan Kepadatan Penduduk
Puskesmas Perangai Tahun 2020 ………………………………… 8
Tabel 2.3 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK…….........………… 13
Tabel 2.4 Kriteria Kualitas Isu AKPK ………………………………………… 13
Tabel 2.5 Kriteria Penyebab Isu USG ………………………………………… 14
Tabel 2.6 Matrik Laporan Aktualisasi ………………………………………… 26 .
Tabel 2.7 Jadwal Kegiatan ………………………………………………… 34
Tabel 3.1 Hasil Pendalaman Core Isu Kegiatan 1 ………………………… 35
Tabel 3.2 Hasil Pendalaman Core Isu Kegiatan 2……………………………. 38
Tabel 3.3 Hasil Pendalaman Core Isu kegiatan 3 …………………………. 41
Tabel 3.4 Hasil Pendalaman core Isu kegiatan 4 …………………………. 44
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Distance Learning adalah pembelajaran kolaboratif antara peserta Pelatihan
Dasar CPNS dan tenaga pelatihan dengan memanfaatkan system pembelajaran
yang dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan dikelola bersama
dengan lembaga pelatihan pemerintah yang terakreditasi. Pembelajaran Klasikal
adalah proses pembelajaran ditempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
dengan metode peserta diasramakan dan diberikan kegiatan penunjang berupa
peningkatan kesegaran jasmani. Semua metode Pelatihan Dasar CPNS tersebut
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Standar Pelayanan Asuhan Keperawatan adalah tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga perawat dalam menyelenggarakan
pelayanan keperawatan. Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk
pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan
memberikan asuhan keperawatan. Salah satu manfaat dari penerapan asuhan
keperawatan yang baik adalah meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dalam
bidang keperawatan (Kozier, 2010).
Dokumentasi keperawatan adalah catatan asuhan keperawatan yang
direncanakan dan dikirimkan ke pasien individu oleh perawat yang berkualifikasi
atau pengasuh lain di bawah arahan perawat yang berkualifikasi. Dokumentasi
adalah catatan otentik dalam penerapan manajemen asuhan keperawatan
profesional. Perawat yang profesional diharapkan mampu menghadapi tuntutan
tanggung jawab dan akuntabilitas atas segala tindakan yang dilakukan.
Kesadaran masyarakat akan hukum semakin meningkat sehingga dibutuhkan
dokumentasi yang lengkap dan jelas. Dokumentasi keperawatan adalah sumber
informasi klinis utama untuk memenuhi persyaratan hukum dan profesional.
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan perawat
yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam
2
memberikan pelayanan kesehatan dengan data yang akurat dan lengkap tertulis
sebagai tanggung jawab perawat.
Dokumentasi keperawatan menjadi prioritas dalam melakukan asuhan
keperawatan yang berkualitas. Perawat di Indonesia telah diajarkan untuk
mempersiapkan catatan keperawatan yang sesuai selama menempuh pendidikan.
Ini ditekankan kembali selama pelatihan klinis mereka. Di sisi lain, meskipun
ketersediaan bukti tentang dampak dokumentasi perawatan pasien yang tidak
memadai, masalah dokumentasi keperawatan dalam konteks ini tetap ada.
Publikasi nasional terkini dengan jelas menyatakan bahwa dokumentasi
keperawatan di sejumlah pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh dari ideal.
Oleh karena itu, kualitas dokumentasi keperawatan di Indonesia masih
dipertanyakan. Berdasarkan data dari 300 sampel rekam medis dokumentasi
keperawatan, 69,3% dalam kategori tidak lengkap serta hanya 41,3% dalam
kategori perawat.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan khususnya pada status pasien di
Ruang Rawat Inap Puskesmas Perangai, pendokumentasian Askep tidak terisi
lengkap atau belum optimal, maka penulis mengangkat isu tentang kurang
optimalnya penerapan pendokumentasian oleh perawat pada status pasien Rawat
Inap Puskesmas Perangai.
3
a. Mengerti dan memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi Aparatur
Sipil Negara yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
b. Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA
dalam bentuk sikap, perilaku dan disiplin, dalam kedudukan dan
perannya sebagai anggota ASN yang akan diterapkan di instansi tempat
bekerja;
c. Bisa mengaktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari Latihan
Dasar CPNS golongan II terkait tugas yang diamanatkannya.
d. Mengoptimalkan penerapan Askep pada pasien Rawat Inap Puskesmas
Perangai.
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai – nilai dasar ASN adalah sebagai
berikut
1) Manfaat Bagi Peserta Latih
Untuk menambah pemahaman dan mampu mengimplementasikan
pada penerapan nilai-nilai ANEKA dan menjadi standar acuan dalam
pengaktualisasian nilai ANEKA dan pembiasaannya sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta menjadikan perawat bisa
menjadi perawat yang profesional dan berkarakter, serta ikut serta dalam
membangun kesehatan masa depan dengan memanfaatkan peluang yang
ada saat ini.
4
3) Manfaat untuk masyarakat
Menjadikan laporan aktualisasi ini sebagai tolak ukur keberhasilan
dalam meningkatkan kompetensi perawat dalam penerapan
pendokumentasian Askep sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan
keperawatan yang optimal pada saat di Rawat di Puskesmas Perangai.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara dilakukan di Puskesmas
Perangai. Ruang lingkup aktualisasi meliputi mengoptimalisasi penerapan Askep
pada status pasien Rawat Inap di wilayah kerja Puskesmas Perangai berkaitan
dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA). Aktualisasi ini dilaksanakan
pada saat off campus dari tanggal 3 November – 12 Desember 2021 di
Puskesmas Perangai kabupaten Lahat dengan kegiatan aktualisasi habituasi
sebagai berikut :
5
BAB II
LAPORAN AKTUALISASI/HABITUASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Puskesmas Perangai
Puskesmas Perangai berdiri tahun 2009. Pecahan dari Puskesmas
Rawat Inap Merapi II, Mulai difungsikan 13 Maret 2010, Puskesmas Perangai
terletak di jalan lingkar desa Perangai Kecamatan Merapi Selatan yang
dulunya wilaya Kecamatan Merapi Barat. Puskesmas Perangai mulai Rawat
Inap pada Tahun 2015 dan mulai penilaian Akreditasi pada bulan September
2018.
Tabel 2.1
Tabel Ketenagaan Puskesmas Perangai Tahun 2021
Status
No Jenis SDMK JML KET
PNS PTT KONTRAK TKS
1 Dokter 3 0 0 0 3
2 Apoteker 1 0 0 0 1
3 Kesmas 1 0 1 0 2
4 Perawat 8 0 0 12 20
5 Bidan 6 0 0 11 17
6 Nutrisionis 2 0 0 0 2
7 Sanitarian 1 0 0 1 2
8 ATLM 0 0 1 0 1
9 Bidan Desa 0 2 0 6 8
10 Bidan Pustu 0 0 0 1 1
Dukungan Manajemen
11 Kepala UPT 1 0 0 0 1
12 Kepala TU 1 0 0 0 1
6
13 Pengadministrasian Umum 0 0 0 3 3
14 Pekarya 0 0 0 2 2
Total 24 2 2 36 64
Secara administratif
Puskesmas Perangai terbagi menjadi 9 wilayah kerja yang terdiri dari 11 posyandu,
4 polindes, 1 pustu. Jumlah penduduk diwilayahPuskesmas Perangai Tahun 2020
berjumlah 8.543orang dengan kepadatan penduduk 30,4 penduduk per kilo meter
persegi. Adapun jumlah penduduk terbesar adalah desa perangai yaitu sebanyak
7
1.918jiwa, sementara itu desa yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah desa
tanjung menang dengan jumlah penduduk sebesar 255 jiwa.
Gambar 2.2
Gedung Puskesmas Perangai
8
3. Struktur Organisasi
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Puskesmas Perangai
9
4. Visi dan Misi Puskemas Perangai
a. Visi
Mewujudkan Puskesmas Perangai sebagai pelayanan kesehatan yang
berkualitas menuju masyarakat sehat, mandiri, sebagai investasi masa depan.
b. Misi
1. Meningkatkan kinerja professional sumber daya manusia
2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan sarana dan
prasarana yang bermutu.
3. Menggalang kerja sama lintas sektoral dan peran serta masyarakat
c. Motto
Kesehatan Anda Kebanggan Kami
d. Tata Nilai
10
5.Tugas pokok perawat di Puskesmas
Uraian Tugas Perawat Permenpan No.35 tahun 2019
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya
melakukan upaya melakukan promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/perlindungan fisik pada
pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam upaya
promotif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
resiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea anak
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea
medical bedah
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea
komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana diarea jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pra/intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif
16. Memberikan dukungan /fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
11
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
B. Deskripsi Isu
12
3. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Kriteria
No Isu Skor Peringkat
A K P K
1 Kurangnya kesadaran keluarga untuk
mendampingi lansia berobat ke 4 3 2 3 12 3
Puskesmas Perangai
2 Kurang optimalnya penerapan
pendokukemtasian Askep oleh
4 4 4 4 16 1
perawat pada status pasien Rawat
Inap di Puskesmas Perangai
3 Tingkat kepatuhan minum obat yang
3 4 3 3 13 2
masih kurang pada pasien
Dari tabel di atas dapat dilihat yaitu total nilai yang terbesar adalah isu
2 yaitu: Kurang optimalnya penerapan pendokumentasian askep oleh perawat
pada status pasien Rawat Inap Puskesmas Perangai.
13
1.2 Penentuan Penyebab Core Issue
Kriteria
No Isu Skor Peringkat
U S G
1 Kurangnya motivasi perawat dalam
pendokumentasian Askep di Puskesmas 3 2 2 7 3
Perangai
2 Kurangnya pengetahuan perawat
tentang penerapan pendokumentasian
5 4 4 13 1
Askep pasien Rawat Inap di Puskesmas
Perangai
3 Kurangnya kerja sama tim dalam
menerapkan dokumentasi Askep pada 3 3 3 9 2
status pasien Rawat Inap
14
C. Argumentasi Terhadap Core Issue
Mengapa isu ini terpilih dan mendapat rangking tertinggi dan perlu untuk
dicarikan solusi permasalahannya. Karena berdasarkan hasil konsultasi dengan
mentor serta observasi penulis selama bertugas menjadi Perawat di Puskesmas
Perangai terlihat masih belum optimalnya penerapan pendokumentasian Askep
pada status pasien Rawat Inap Puskesmas Perangai.
15
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab dan
akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (perandemokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar).Dalam menciptakan lingkungan kerja
yang akuntabel, indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi.
b. Nasionalisme
16
terdapat dalam poin nasionalisme yaitu:Nilai-nilai yang berhubungan dengan
butir-butir pancasila, Cinta Tanah Air, Rela Berkorban, Persatuan, dan
Integritas.
17
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit
dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
c) Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
18
d) Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e) Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
19
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaatbagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
20
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public.Nilai-nilai yang
terkandung dalam komitmen mutu adalah sebagai berikut: Efektif, Efisien,
Inovasi, Berorientasi mutu, adapun nilai- nilai komitmen mutu antara lain :
a) Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b) Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c) Inovasi,yaitupenemuansesuatuyang baruatau mengandung kebaruan;
d) Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa
21
e. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, Undang-Undang No
20 Tahun 2001, korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Kata kunci
untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri
sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas
dengan baik.Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar
anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-
nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan
mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang meliputi akuntabilitas,
transparansi, kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua
dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab
korupsi. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang
terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara lain:Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin,
Tanggung Jawab, Kerja keras, Sederhana, Berani, dan Adil.
22
b. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar Whole of Government berikut ini.
a. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien
antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
b. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar
lembagasehingga menjadi kesatuan yang utuh.
c. Sinkronisasi
Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yangberasal
dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh sumbertersebut.
d. Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait
data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu,tenaga dan
biaya.
c. Pelayanan Publik
Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, pelayanan publik suatu proses bantuan kepada orang lain dengan
cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal
sehingga tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu:
1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
2. Penerima layanan atau pelanggan yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan.
23
3. Kepuasan yang di berikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak Diskriminatif, Mudah dan
Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel dan berkeadilan.
24
F. MATRIKS LAPORAN AKTUALISASI
25
Tabel 2.6 Matrik Laporan Aktualisasi
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
o. Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 Perencanaan 1. Mencari referensi tentang Output Keterkaitan dengan Kegiatan ini sesuai Pelaksanaan
ide/gagasan yang Dengan agenda dengan kegiatan konsultasi
diambil/diangkat evidence: ANEKA mengajukan
1. catatan adalah : VISI PUSKESMAS rencana kegiatan
referensi PERANGAI aktualisasi dan
2. Mengatur jadwal untuk Akuntabili “mewujudkan mengemukakan 3
menghubungi mentor terkait 2. Notulen tas : Puskesmas Perangai isu yang didapat
gagasan/ide yang akan konsultasi Transpara sebagai pelayanan memiliki dasar
diaktualisasikan kepada nsi kesehatan yang yang jelas dan
mentor dan coach 3. Lembar Saya berkonsultasi secara berkualitas menuju dapat
terbuka tanpa ada yang masyarakat sehat, dipertanggungjawa
persetujuan
ditutup-tutupi mandiri sebagi investasi bkan sehingga
3. Konsultasi dengan mentor dan
Kejelasan masa depan” akan mengutakan
coach tentang ide yang akan Saya akan melakukan sesuatu capaian nilai-nilai
diaktualisasikan harus terencana sehingga serta mendukung organisasi dan
jelas apa yang menjadi tujuan Misi Pertama : budaya kerja
4. Meminta persetujuan Tanggung Jawab “meningkatkan kinerja Puskesmas
/pendapat tentang gagasan Adanya kejelasan dalam professional sumber Peramgai yaitu:
yang akan diaktualisasikan merencanakan kegiatan daya manusia” kualitas, efektif
sehingga pelaksanaan dan efisien
aktualisasi dapat
dipertanggung jawabkan.
Saya mengajukan usulan
kegiatan kepada atasan
secara tertulis dan
memohon tanda tangan
mentor.
Konsultasi dengan mentor
sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap pimpinan
Nasionalisme :
Sila ke-1 Ketuhanan
Memiliki kepercayaan diri
26
untuk mengembangkan
potensi diri yang diberikan
Tuhan yaitu akal dan
pikiran sehingga saya dapat
menemukan ide.
Sila ke-4
Musyawarah/Mufakat
konsultasi dengan mentor
menyampaikan usulan
rencana kegiatan dan
menghargai pendapat
mentor, merupakan upaya
menghormati pendapat
orang lain
Etika Publik :
Profesional
bekerja sesuai dengan
keahlian dan kemampuan
yang dimi;iki
Berdaya Guna
Saya akan berusaha
memberikan ide yang dapat
bermanfaat bagi orang
banyak
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
konsultasi dengan mentor
untuk menjalin komukasi dan
kerjasama yang baik dengan
sikap sopan santun dan sikap
Hormat.
Komitmen Mutu :
27
Efektif
Dalam melakukan
konsultasi dengan
mentor, semua yang
kita rencanakan
harus di paparkan
dengan jelas dan
efektif hal ini agar
apa yang akan kita
kerjakan sesuai
dengan apa yang kita
rencanakan serta
harus dapat kita
pertanggung
jawabkan.
Anti Korupsi
Jujur
Dengan melakukan
koordinasi dengan atasan
maka kita telah menerapkan
sikap Jujur dan Berani
dalam penyampaian gagasan,
serta Peduli dengan
lingkungan instansi kerja.
Keterkaitan dengan
agenda peran dan
kedudukan ASN:
Manajemen ASN:
Berkonsultasi dengan
mentor agar mendapat
arahan dalam mencari
referensi yang tepat dan
integritas dalam
menyampaikan ide
merupakan pengamalan nilai
28
dasar akuntabel.
2 Pengorganis 1. Konsultasi dengan mentor dan 1. Lembar KETERKAITAN DENGAN Kegiatan ini sesuai Menyusun dan
asian coach untuk rencana konsultasi NILAI-NILAI ANEKA dengan mencetak buku
pelaksanaan kegiatan saku
VISI PUSKESMAS meningkatkan
2. Draf konsep Akuntabilitas :
PERANGAI daya inovatif agar
2. Membuat Desain buku saku desain buku Transparansi “mewujudkan menjadi menarik
saku Konsultasi dengan mentor dan Puskesmas Perangai dan mudah
3. Konsultasi desian buku saku 3. Lembar daftar coach secara terbuka sebagai pelayanan dipahami,
dengan mentor dan coach hadir Integritas kesehatan yang sehingga dapat
Mencari berbagai referensi berkualitas menuju menguatkan
4. Mencetak buku saku materi untuk pembuatan buku masyarakat sehat, capaian nilai - nilai
mandiri sebagi investasi organisasi dan
saku sesuai standar asuhan
5. Konsultasi dengan masa depan”. budaya kerja
keperawatan. yaitu : kualitas
Koordinator Ruang Rawat Nasionalisme: serta mendukung
Inap Puskesmas Perangai Sila ke-3 Persatuan Misi Pertama:
Berdiskusi dengan rekan kerja “meningkatkan kinerja
6. Membuat pengumuman lewat terkait dengan konsep professional sumber
WA tentang pelaksanaan sosialisasi dalam rangka daya manusia”
sosialisasi mempersatukan kepentingan
bersama.
Etika public :
7. Pembuatan daftar hadir
Menghargai komunikasi,
sosialisasi
konsultasi, dan kerja sama
Menggunakan etika hormat,
senyum, apa,, salam, sopan,
santun sebelum dan/atau dalam
1.
berkoordinasi dengan sikap
sopan santun dan sikap hormat.
2.
Komitmen mutu :
. Inovasi
Memberikan inovasi dalam
menyusun konsep/rancangan
pembuatan buku saku
29
AntiKorupsi :
Kerja Keras
Membuat rancangan
pembuatan buku saku dengan
tahapan kegiatan secara jujur,
kerja keras dan mandiri.
30
Rela Berkorban meluangkan daya manusia”
waktu, pikiran dan tenaga
dalam hal berbagi ilmu untuk
tercapainya tujuan bersama
Sila Ke- 4 Pancasila
Musyawarah
Adanya pengisian daftar hadir
dan Tanya jawab dengan staf
perawat menunjukan adanya
musyawarah untuk mufakat
Etika Publik :
Bersikap sopan santun dalam
penyampaian sosialisasi
Tanggung Jawab
Setelah dibuat rencana maka
implementasi dilapangan
adalan bentuk tanggung jawab
Komunikasi, konsultasi dan
kerja sama : adanya tanya
jawab
Komitmen mutu :
Efektivitas dan efisiensi
Penggunaan buku saku akan
memudahkan penerapan askep
dan tercapainya tujuan
Inovasi
Berpikir kreatif dengan
membuat buku saku
Berorientasi Mutu
Penyusunan ini berorientasi
pada mutu demi tercapainya
31
tujuan untuk pemahaman
Anti korupsi :
Tanggung jawab
Dalam penyusunan kegiatan
yang akan dilaksanakan,
dipersiapkan semaksimal
mungkin dengan penuh
tanggung jawab sehingga
kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana kegiatan
32
kegiatan kepada mentor sio Misi Pertama:
na “meningkatkan kinerja
lis professional sumber
me daya manusia”
Sila ke-4
Musyawarah/Mufakat
konsultasi dengan mentor
menyampaikan hasil kegiatan
dan menghargai pendapat
mentor dengan adanya saran-
saran perbaikan merupakan
upaya menghormati pendapat
orang lain
E
t
i
k
a
P
u
b
l
i
k
Menjalankan tugas
secara profesional
dan tidak berpihak
Dengan adanya
kegiatan pemberian
sosialisasi yang telah
dibuat diharapkan
puskesmas dapat
memberikan
pelayanan kepada
pasien secara jujur
tanggap, cepat, tepat
dan akurat
33
Komi
tmen
Mutu
Bero
rient
asi
Mutu
Berorientasi Mutu
Diwujudkan dengan
adanya monitoring
dan evaluasi untuk
meningkatkan mutu
dan kualitas
sehingga pelayanan
akan memuaskan
pasien
A
nti
K
or
up
si:
Ta
ng
gu
ng
ja
w
ab
Konsultasi dan melaporkan
hasil evaluasi kegiatan
dilakukan dengan rasa
tanggungjawab
Jujur
Membuat laporan secara jujur
Berani
Bentuk laporan dan
34
dokumentasi
bisa dipertanggungjawabkan
35
G. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Jadwal kegiatan aktualisasi yang dilakukan peserta diuraikan pada tabel berikut
ini.
36
BAB III
Dapam pembuatan laporan aktualisasi ini, melalui beberapa tahapan dan proses untuk
core isu terpilih. Dari tiga isu yang ada di Puskesmas Perangai, setelah diadakan konsultasi
dengan mentor yang terpilih yaitu Optimalisasi Penerapan Pendokumentasian Askep
oleh Perawat Pada Status Pasien Rawat Inap Perangai Melalui Sosialisasi dengan
penggunaan Buku Saku Askep. Selama ini pendokumentasian oeleh perawat pada
status pasien belum optimal, pengisian status pasien sering tidak lengkap dan kurang
sesuai dengan prose keperawatan yang seharusnya. Dengan adanya kondisi yang seperti
ini akan berakibat pada intervensi yang akan dilakukan ke pasien, kesalahan dalam
mengkaji, mendiagnosa, membuat intervensi, implementasi dan evaluasi akan
membahayakan pasien.
Melalui kegiatan Habituasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap
pasien menjadi optimal. Beberapa uraian yang terdiri atas penjelasan kegiatan secara
umum, pemahaman nilai-nilai dasar PNS, deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi, hasil
capaian kegiatan aktualisasi, kontribusi kegiatan terhadap visi dan misi organisasi akan
diuraikan dari masing-masing kegiatan diatas sebagai berikut. Terdapat 4 kegiatan untuk
menyelesaikan isu utama yang terpilih yaitu :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach mengenai rancangan aktualisasi
2. Melakukan konsultasi tentang sosialisasi penerapan pendokumentasian dengan
penggunaan buku saku askep
3. Melaksanakan sosialisasi yang telah direncanakan
4. Evaluasi hasil kegiatan aktualisasi
37
2. Notulen konsultasi
3. Lembar persetujuan
Akuntabilitas :
Transparansi
Saya berkonsultasi secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi
Kejelasan
Adanya kejelasan dalam merencanakan kegiatan aktualisasi disampaikan secara
terbuka, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan untuk
melakukan suatu tindakan.
Tanggung Jawab
Adanya kejelasan dalam merencanakan kegiatan sehingga pelaksanaan
aktualisasi dapat dipertanggung jawabkan. Saya mengajukan usulan kegiatan
kepada atasan secara tertulis dan memohon tanda tangan mentor.
Konsultasi dengan mentor sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pimpinan
Nasionalisme :
Sila ke-1 Ketuhanan
Memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri yang diberikan
38
Tuhan yaitu akal dan pikiran sehingga saya dapat menemukan ide.
Sila ke-4 Musyawarah/Mufakat
Konsultasi dengan mentor menyampaikan usulan rencana kegiatan dan
menghargai pendapat mentor, merupakan upaya menghormati pendapat orang
lain
Etika Publik :
Profesional
Bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki
Berdaya Guna
Saya berusaha memberikan ide yang dapat bermanfaat bagi orang banyak
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
konsultasi dengan mentor untuk menjalin komukasi dan kerjasama yang baik
dengan sikap sopan santun dan sikap Hormat.
Komitmen Mutu :
Efektif
Sebelum melaksanakan kegiatan peserta sudah mempersiapkan hal apa
saja yang akan dibahas sehingga proses koordinasi dapat berjalan baik dan
lancar.
Efisien
Bekerjasama dalam diskusi agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan
lancer serta kegiatan yang akan dilakukan selesai tepat waktu.
Anti Korupsi
Jujur
Dengan melakukan koordinasi dengan atasan maka kita telah menerapkan
sikap Jujur dan Berani dalam penyampaian gagasan, serta Peduli dengan
lingkungan instansi kerja.
39
yang tepat dan integritas dalam menyampaikan ide.
Visi
Mewujudkan puskesmas Perangai sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas
Misi
5. Bukti Output
40
pelaksanaan kegiatan
2. Membuat Desain buku saku
3. Konsultasi desian buku saku dengan mentor dan coach
4. Mencetak buku saku
5. Konsultasi dengan Koordinator Ruang Rawat Inap
Puskesmas Perangai
6. Membuat pengumuman lewat WA tentang pelaksanaan
sosialisasi
7. Pembuatan daftar hadir sosialisasi
2. Keterkaitan nilai-nilai dasar ASN
Akuntabilitas :
Transparansi
Konsultasi dengan mentor dan coach secara terbuka
Integritas
Mencari berbagai referensi materi untuk pembuatan buku saku sesuai standar
asuhan keperawatan.
Nasionalisme:
Sila ke-3 Persatuan
Berdiskusi dengan rekan kerja terkait dengan konsep sosialisasi dalam rangka
mempersatukan kepentingan bersama.
Etika publik :
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
Menggunakan etika hormat, senyum, apa,, salam, sopan, santun sebelum
dan/atau dalam berkoordinasi dengan sikap sopan santun dan sikap hormat.
Komitmen mutu :
Inovasi
Memberikan inovasi dalam menyusun konsep/rancangan pembuatan buku saku
AntiKorupsi :
Kerja Keras
Membuat rancangan pembuatan buku saku dengan tahapan kegiatan secara
jujur, kerja keras dan mandiri.
41
Manajemen ASN
Dengan pembuatan buku saku dapat mengembangkan kompetensi perawat
dalam melakukan tanggung jawabnya sebagai ASN
Visi
Mewujudkan puskesmas Perangai sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas
Misi
Gambar 3.3 Foto kegiatan saat melakukan diskusi konsep desain buku saku
42
dengan mentor
43
Akuntabilitas:
Konsistensi
Penyusunan rancangan pelaksanaan kegiatan agar dapat berjalan secara
konsisten.
Tanggung Jawab
Menyampaikan materi kepada staf perawat dengan optimal agar askep dapat
berjalan dan dilaksanakan secara berkelanjutan.
Nasionalisme:
Sila ke-3 persatuan
Rela Berkorban meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam hal berbagi ilmu
untuk tercapainya tujuan bersama
Sila Ke- 4 Pancasila Musyawarah
Adanya pengisian daftar hadir dan Tanya jawab dengan staf perawat
menunjukan adanya musyawarah untuk mufakat
Etika Publik :
Bersikap sopan santun dalam penyampaian sosialisasi
Tanggung Jawab
Setelah dibuat rencana maka implementasi dilapangan adalan bentuk tanggung
jawab
Komunikasi, konsultasi dan kerja sama : adanya tanya jawab
Komitmen mutu :
Efektivitas dan efisiensi
Penggunaan buku saku akan memudahkan penerapan askep dan tercapainya
tujuan
Inovasi
Berpikir kreatif dengan membuat buku saku
Berorientasi Mutu
Penyusunan ini berorientasi pada mutu demi tercapainya tujuan untuk
pemahaman
Anti korupsi :
Tanggung jawab
Dalam penyusunan kegiatan yang akan dilaksanakan, dipersiapkan semaksimal
mungkin dengan penuh tanggung jawab sehingga kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana kegiatan
44
4.Kontribusi kegiatan terhadap capaian visi dan misi organisasi dan
penguatan nilai-nilai organisasi
Dalam kegiatan konsultasi dengan mentor menunjukan adanya kontribusi
terhadap visi misi, yaitu sesuai dengan :
Visi
Mewujudkan puskesmas Perangai sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas
Misi
5.Bukti Output
45
46
47
FDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
DDDDDDDHYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYTTTTTTTTTTTY
48
I8UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
UUUUUUUUUUUUUUU
,Tabel. 3.4 hasil pendalaman core isu kegiatan 4
Tanggung Jawab
Evaluasi dan melaksanakan kegiatan monitoring pelaporan hasil kegiatan
dengan penuh tanggungjawab.
Nasionalisme :
Sila ke-4 Musyawarah/Mufakat
Konsultasi dengan mentor menyampaikan hasil kegiatan dan menghargai
pendapat mentor dengan adanya saran-saran perbaikan merupakan upaya
menghormati pendapat orang lain
Etika Publik :
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
49
Dengan adanya kegiatan pemberian sosialisasi yang telah dibuat diharapkan
puskesmas dapat memberikan pelayanan kepada pasien secara jujur tanggap,
cepat, tepat dan akurat
Komitmen Mutu :
Berorientasi Mutu
Berorientasi Mutu Diwujudkan dengan adanya monitoring dan evaluasi untuk
meningkatkan mutu dan kualitas sehingga pelayanan akan memuaskan pasien
AntiKorupsi:
Tanggung jawab
Konsultasi dan melaporkan hasil evaluasi kegiatan dilakukan dengan rasa
tanggungjawab
Jujur
Membuat laporan secara jujur
Berani
Bentuk laporan dan dokumentasi bisa dipertanggungjawabkan
Manajemen ASN:
Melaksanakan tugas sesuai rencana kegiatan dan adanya rasa tanggung
jawab untuk melaporkan hasil kegiatan kepada mentor.
Visi
Mewujudkan puskesmas Perangai sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas
Misi
50
5. Bukti Output
51
Gambar 3.6. Foto Kegiatan Pelaporan Hasil Aktualisasi Kepada Mentor
B. Capaian Aktualisasi
Dalam membuat laporan aktualisasi ini nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang
diaktualisasikan yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA), serta peran dan kedudukan ASN telah dilaksanakan di Puskesmas
Perangai Kabupaten Lahat mulai Tanggal November 2021 sampai dengan tanggal
Desember 2021. Perkembangan kegiatan aktualisasi ini telah didiskusikan dan dilaporkan
kepada mentor dan coach supaya mendapatkan masukan yang diperlukan selama
kegiatan habituasi ini. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendukung visi dan misi
Puskesmas Perangai.
52
Berikut ini adalah tabel capaian aktualisasi yang memuat informasi tentang kegiatan
yang telah dilakukan, waktu pelaksanaan, persentase capaian kegiatan, hasilnya (output)
dan keterangan.
53
Tabel . 3. 5 Capaian Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Waktu Persentase Persentase Output/Hasil Keterangan
Pelaksanaan Capaian Capaian
Kegiatan Tahapan
Kegiatan
1. Melaksanakan 1. Mencari referensi tentang ide/gagasan yang 8-9 100 % 100 % Output Tercapai
konsultasi dengan diambil/diangkat November
1. catatan
mentor 2021 referensi
2. Mengatur jadwal untuk menghubungi mentor
terkait gagasan/ide yang akan diaktualisasikan 2. Notulen
kepada mentor dan coach konsultasi
4.Lembar
persetujuan
2. Melakukan konsultasi 1. Konsultasi dengan mentor dan coach untuk 15-19 100 % 100 % 1. Lembar Tercapai
tentang sosialisasi rencana pelaksanaan kegiatan November konsultasi
penerapan 2021
2. Membuat Desain buku saku Askep 2. Draf konsep
pendokumentasian desain buku
dengan penggunaan 3. Konsultasi desian buku saku Askep dengan saku
mentor dan coach
buku saku askep
3. Foto kegiatan
4. Mencetak buku saku tantang Askep saat
54
melakukan
5. Konsultasi dengan diskusi konsep
Koordinator Rawat Inap desain buku
saku dengan
6. Membuat pengumuman lewat WA tentang mentor
pelaksanaan sosialisasi 4. Lembar
Konsultasi
7. Pembuatan daftar hadir sosialisasi dengan mentor
5.Screenshoot
undangan
sosialisasi
lewat WA
6. Lembar daftar
hadir
3. Melaksanakan 1.Melakukan konsultasi dengan mentor tentang 20-23 100 % 100 % 1. Lembar Tercapai
pelaksanaan sosialisasi konsultasi
sosialisasi penerapan November
dengan
Pendokumentasian 2. Menyajikan materi dengan menggunakan 2021
mentor
buku saku untuk penerapan pendokumentasian
Askep pada status
askep pada pasien
pasien Rawat Inap 2. Foto kegiatan
3. Mengadakan tanya jawab tentang penerapan sosialisasi
Puskesmas Perangai
askep 3. Notulen
5. Video
4. Melakukan Evaluasi 1. Koordinasi dengan mentor (kepala puskesmas) 4-8 Desember 100 % 100 % 1. Bukti Tercapai
hasil kegiatan 2021 berupa kartu
2. Mengevaluasi pengisian askep sebelum dan bimbingan
sesudah kegiatan sosialisasi
55
2. Laporan hasil
2. Membuat laporan hasil kegiatan kegiatan
56
C. Kendala dalam pelaksanaan Aktualisasi dan solusinya
Strategi menghadapi
No. Kegiatan Kendala
kendala
1, Melakukan Kurangnya Berkoordinasi dengan
review/sosialisasi perawat yang pimpinan dan Koordinator
tentang datang untuk Rawat Inap untuk
pendokumentasian review tentang memotivasi dan
Askep pendokumentasian mengawasi pengisian
Askep askep
2. Membuat buku saku Desain kurang Berkoordinasi dengan
tentang Askep menarik pimpinan dan Koordinator
Rawat Inap untuk
memperbanyak buku-buku
tentang keperawatan yang
mudah dipahami oleh
perawat
3. Materi sosialisasi Desain kurang Berkoordinasi dengan
dengan powerpoint menarik dan pimpinan dan koordinator
materi kurang Rawat Inap untuk
dipahami pemilihan desain dan
materi yang mudah
dipahami dan diadakan
51
sosialisasi berkelanjutan
4. Evaluasi tentang Perawat enggan Berkoordinasi dengan
pendokumentasian dievaluasi koordinator Rawat Inap
Askep pada status untuk mengadakan rapat
pasien Rawat Inap bulanan khusus
membahas
pendokumentasian askep
5. Evaluasi pengisian Pengisian masih Koordinasi dengan kepala
askep pasien belum lengkap dan puskesmas dan
perawat masih ada koordinator rawat inap
yang belum untuk mengevaluasi
menggunakan kembali askep pasien yang
buku saku dalam telah diisi perawat dan
melengkapi memberikan sanksi jika
dokumentasi pengisian askep tidak
askep lengkap pada perawat
yang bersangkutan
BAB IV
52
PENUTUP
1. Kesimpulan
3. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
53
Asmadi, (2008).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: EGC
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Chayatin,.N., Mubarak, W.I. (2009). Ilmu keperawatan Komunitas: pengantar dan
teori. Jakarta: Salemba Medika
Departemen Kesehatan RI. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.128/128/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan RI. (2004). Rancangan pedoman kegiatan perawat
kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat.
Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Elfindri. Dkk., (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Baduose Media
Jakarta.
http://Jurnal. Unisulla.acold.com
https://id.scribd.com
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta : Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government: ModulDiklat
Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.
54
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara: Modul Diklat
Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer: Modul Diklat
Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Nanda.2012. Nursing Diagnose Definision and classifications, Oxpord : Wiley-
Blackwell
Perry & Potter. 2009. Fundamental of Nursing. Fundamental Keperawatan.edisi 7.
Jakarta : Erlangga
Smas/ Efendi F., Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Salemba
Medika.Jakarta.
BIODATA
55
Helen Agustina adalah nama peserta Laporan Aktualisasi ini. Peserta lahir dari
pasangan Bapak Badui dan Ibu Mastuti yang merupakan anak bungsu dari 7
bersaudara. Peserta dilahirkan di Talang Benteng pada 12 Agustus 1986. Peserta
beralamat di Jl. Air Maras 3 No.102 Prumnas Griya
Betungan Asri Kota Bengkulu. Peserta dapat dihubungi
melalui email helenagustina86@gmail.com. Pada tahun
1995 peserta memulai pendidikan formal di SD Negeri 18
Talang Benteng (1995-1997), SMP Negeri 1 Muara Pinang
(1998-2000), SMA Negeri 4 Lahat (2001-2003). Setelah
selesai menempuh pendidikan menengah atas, peserta
melanjutkan Pendidikan strata Diploma III Keperawatan
mulai dari tahun (2005-2007). Lalu penulis melanjutkan lagi
ke jenjang Sarjana Keperawatan dari tahun (2011-2012).
Dan Alhamdulillah sekarang peserta sudah berstatus CPNS di Kabupaten Lahat
tepatnya di Puskesmas Perangai. Untuk bisa merubah status CPNS ke status PNS
adalah dengan mengikuti Latsar yang salah satu kegiatannya adalah dengan
melaksanakan aktualisasi diinstansi masing-masing. Maka penulis memilih dengan
judul aktualisasi “Optimalisasi Penerapan pendokumentasian Askep pada status
pasien Rawat Inap Puskesmas Perangai melalui Sosialisasi dengan
penggunaan buku saku tentang Askep ”. Semoga dengan penulisan laporan
aktualiasi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi perawat, instansi dan
menambah khazanah ilmu pengetahuan serta bermanfaat dan berguna bagi
sesama.
56
57
58