Disusun Oleh:
NIP : 199708182020121009
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
TAHUN 2021
Disusun Oleh:
Nama : Cahya Naafiza Mahardika, A.Md.Ak
NIP : 199708182020121009
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan
Instansi : UPTD Puskesmas Kalikajar 2
Peserta Diklat
Elite Yasyin S, S,T., MT. Roni Rahmat N., S.T., M.T. drg. Farida Chaerunnisa
NIP. 197707272005022001 NIP. 197104212004111001 NIP. 198205132009042001
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat mengikuti Latihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XI Kabupaten
Wonosobo bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral yang dilaksanakan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur, Bandung tahun 2021, serta menyusun Laporan Pelaksanaan
Aktualisasi, yaitu “Sosialisasi Rapid Antigen COVID-19” sebagai syarat dan
persiapan untuk menjalankan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil.
ii
8. Keluarga Besar Peserta Latsar CPNS Golongan II Angkatan XI di
PPSDM Kementerian ESDM tahun 2021.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI ………………………………….……………………………………iv
DAFTAR TABEL ………………………..…………………………………………v
DAFTAR GAMBAR …………………….…………………………………………vi
DAFTAR LAMPIRAN ……………….……………………………………………vii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….…………1
A. Latar Belakang ……………….…………………………………….………1
B. Deskripsi Organisasi ……………….……….………………………..……2
C. Gambaran Umum ……………….…………………………………………3
D. Identifikasi Isu (Masalah) ……………….…………………………………6
E. Perumusan dan Penetapan Isu ……………….…………………………7
BAB II CAPAIAN AKTUALISASI ……………….…………………..………13
A. Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Realisasinya ……………………13
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ……………….……….……………15
C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi ……………….……………………25
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya ……………….…………..………25
E. Dampak Kegiatan Aktualisasi ……………….…………….……………26
BAB III AKTUALISASI NILAI-NILAI PROFESI PNS ……………..………..27
A. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan …………….27
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi ………….30
C. Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi ………………..30
D. Role Model ……………….……………………………………………….31
BAB IV PENUTUP ………………………..………….…………………………32
DAFTAR PUSTAKA …………………….…………….…………………………33
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur
penunjang yang berperan penting dalam mencapai suatu tujuan.
Pengelolaan atau pengembangan SDM diperlukan untuk menciptakan
manusia yang produktif. Pengembangan atau pengelolaan SDM yang
baik akan membantu seorang pegawai dalam menghadapi dan
menyelesaikan tuntutan tugas, baik di masa sekarang atau masa yang
akan datang. Begitu juga dengan pengelolaan dan pengembangan SDM
pada Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu
tahun masa percobaan, hal ini tertulis pada Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Diklat ini dilaksanakan
dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang tergabung
dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi). Nilai-nilai dasar ini berperan dalam membentuk
karakter ASN yang berintegritas, serta mampu bersikap dan bertindak
professional dalam melayani masyarakat.
Berdasarkan PERLAN RI No. 1 Tahun 2021, kompetensi yang
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi
pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Diukur berdasarkan kemampuan: 1) menunjukkan sikap perilaku bela
negara; 2) mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; 3) mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan 4)
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
1
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Oleh karena itu Puskesmas berfungsi sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Kondisi pandemi saat ini menjadi tantangan baru bagi pelayanan di
Puskesmas. Pelayanan pada Puskesmas dituntut mengikuti
perkembangan di era pandemi COVID-19. Pelayanan COVID-19
diantaranya adalah pengambilan sampel swab nasofaring dan orofaring.
Sampel swab tersebut digunakan untuk pemeriksaan rapid tes dan PCR.
Seluruh petugas kesehatan dituntut untuk dapat melakukan pelayanan
tersebut. Untuk itu perlu ditingkatkan kompetensi para petugas
kesehatan yang berada di Puskesmas.
Petugas kesehatan yang ada di Puskesmas terdiri atas PNS, CPNS
maupun tenaga kontrak BLUD. Petugas CPNS yang bekerja di
puskesmas harus melaksanakan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai ASN
di lingkungan kerjanya. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini diperlukan
rencana serta tujuan yang jelas yang bertujuan untuk mengukur sejauh
mana penerapan nilai-nilai ASN ini dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk
membuat rencana dan tujuan yang jelas maka Rencana Aktualisasi ini
disusun sebagai dasar dan pedoman pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi penulis di unit kerja penulis.
B. Deskripsi Organisasi
UPTD Puskesmas Kalikajar 2 merupakan salah satu Puskesmas
Rawat Jalan yang ada di Kabupaten Wonosobo. Puskesmas Kalikajar 2
termasuk kategori Puskesmas Pedesaan Non Rawat Inap. UPTD
Puskesmas Kalikajar 2 berada di wilayah di Kecamatan Kalikajar, yang
terletak antara 320 garis lintang selatan dan 220 garis lintang utara
serta berada di sebelah timur ibukota Kabupaten Wonosobo dengan
jarak 20 km dari Ibukota Kabupaten. Letak UPTD Puskesmas Kalikajar 2
di kaki Gunung Sumbing yang membujur dari arah utara ke selatan.
2
Gambar 1.1 peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalikajar 2
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalikajar 2 terdiri dari 10 Desa.
Jumlah
No Desa
Dusun / Lingkungan RT / RW
1 Kwadungan 6 33/8
2 Purwojiwo 6 29/7
3 Wonosari 3 18/6
4 Kalikuning 2 10/3
5 Tegalombo 5 19/8
6 Kembaran 4 31/9
7 Lamuk 5 20/10
8 Bowongso 3 32/15
9 Butuh Kidul 4 15/7
10 Butuh 5 40/12
JUMLAH 55 284/96
Tabel 1.1 wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalikajar
C. Gambaran Umum
1. Visi
Mewujudkan UPTD Puskesmas Kalikajar 2 Yang Berkualitas dan
Memuaskan Menuju Masyarakat Sehat.
2. Misi
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Puskesmas
b. Meningkatkan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Memberikan Pelayanan Yang Berkualitas Dengan Ramah,
Cepat, Tepat dan Sepenuh hati
3. Tata nilai organisasi
Tata nilai UPTD Puskesmas Kalikajar 2 adalah “ROMANTIS”
3
R : Ramah, artinya memberikan pelayanan yang ramah
kepada pasien.
O : Optimis, artinya selalu percaya bahwa sesuatu yang
diinginkan pasti akan tercapai.
M : Mantap, artinya stabil dan teliti dalam melakukan
pelayanan
A : Amanah, artinya selalu menjaga privasi dan rahasia
pasien
N : Nyaman, artinya memberikan pelayanan dengan
lingkungan yang sehat.
T : Tidak saling menyalahkan artinya fokus pada solusi.
I : Inovatif, artinya mampu menghasilkan karya atau ide-ide
baru dalam pelayanan.
S : Syukur, artinya selalu mengakui nikmat yang telah
diberikan Allah yang dibuktikan dengan ketundukan
kepada Allah dalam setiap pelayanan.
4
5. Struktur organisasi
Berikut susunan struktur organisasi UPTD Puskesmas Kalikajar 2
Gambar 1.2 struktur organisasi UPTD Puskesmas Kalikajar 2
5
D. Identifikasi Isu
Identifikasi masalah dilakukan dengan diskusi dan konsultasi dengan
mentor. Sumber dari isu dilihat dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), khususnya berada di unit pelayanan laboratorium.
Isu penting yang muncul antara lain :
1. Belum optimalnya pemeriksaan rapid antigen COVID-19
Pemeriksaan COVID-19 bukan merupakan tugas pokok dan
fungsi petugas non laboratorium, sehingga petugas non laboratoriun
perlu meningkatkan kompetensi dalam melakukan pemeriksaan
tersebut. Jenis atau merek rapid antigen COVID-19 juga beragam,
sehingga dikhawatirkan pemeriksaan tersebut menjadi kurang
optimal dalam pelaksanannya.
2. Belum optimalnya pengelolaan stok reagen pada unit laboratorium
Petugas laboratorim belum menerapkan kaidah pertama
masuk-pertama keluar first in first out (FIFO) yaitu reagen yang lebih
dulu masuk persediaan harus digunakan lebih dulu dalam
pendistribusian reagen dan yang mempunyai masa kadaluarsa
pendek untuk dipakai terlebih dahulu first expire first out (FEFO)
dalam penyimpanan reagen guna menjamin barang tidak rusak
akibat penyimpanan yang lama.
3. Belum maksimalnya penyampaian informasi waktu tunggu
pemeriksaan di unit laboratorium
Petugas laboratorium perlu memberikan informasi kepada
pasien perihal waktu tunggu pemeriksaan laboratorium. Hal ini
bertujuan untuk memastikan ketepatan dan ketelitian hasil
pemerksaan laboratorium itu sendiri. Saat ini informasi tersebut
belum tersampaikan secara maksimal kepada pasien. Sehingga
pasien sering menanyakan hasil sebelum selesai dilakukan
pemeriksaan
4. Belum terdapat sistem antrian pada unit laboratorium
Saat ini sistem antrian belum diterapkan pada pelayanan
laboratorium. Hal ini menyebabkan pemanggilan pasien sering
6
menjadi acak, dan pasien yang terlewat harus menunggu lebih lama
untuk mendapatkan tindakan laboratorium.
5. Nilai kritis pemeriksaan laboratorium yang belum diketahui oleh
semua petugas pengganti pada pelayanan laoratorium
Masing-masing jenis pemeriksaan laboratorium memiliki nilai
kritis yang bila mana ditemukan hasil dengan nilai kritis, maka perlu
dilakukan tindakan dengan segera. UPTD Puskesmas Kalikajar 2
hanya memiliki 1 petugas laboratorium, maka apabila petugas
tersebut berhalangan hadir, petugas pengganti perlu memahami nilai
kritis dari pemeriksaan laboratorium.
E. Perumusan Dan Penerapan Isu
Dalam proses penetapan isu yang berkualitas atau isu yang bersifat
aktual, menggunakan kemampuan berpikir kritis yang ditandai dengan
penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Salah satu alat
bantu penetapan kriteria isu adalah menggunakan kriteria USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Urgency menilai seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti. Seriousness
menilai seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
atau kerugian yang akan ditimbulkan. Growth menilai pertumbuhan
masalah, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani.
1. Teknik tapisan USG
7
yang belum diketahui oleh
semua petugas pengganti
pada pelayanan laoratorium
Tabel 1.2 Analisis Menggunakan Metode USG terhadap Isu
Skala linkert:
1 : Sangat kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat isu/masalah yang
menjadi prioritas dan akan diupayakan penyelesaiannya adalah
“Belum optimalnya pemeriksaan rapid antigen COVID-19”. Untuk
mengetahui akar masalah dari isu ini digunakan metode analisis
fishbone diagram sebagai berikut :
8
Gambar 1.3 diagram fishbone
MONEY Belum ada sosialisasi MAN
penggunaan berbagai merek
antigen
Belum ada usulan
anggaran
peningkatan Petugas non laboratorium tidak memahami
kompetensi petugas buku panduan dari masing-masing merek
9
Selanjutnya analisis GAP dilakukan terhadap isu ini untuk
menemukan ketidaksesuaian dan solusi yang mungkin dilakukan
sebagai pemecahan masalah ini.
10
a. S – Specific
lebih memungkinkan untuk dicapai dari pada sasaran yang lebih luas.
Harus jelas siapa yang terlibat, apa yang akan dicapai, dimana
lokasinya, dan apa alasan menetapkan sasaran tersebut.
b. M – Measurable
setiap tahapan proses harus menunjukkan perkembangan yang dapat
diukur, dengan menanyakan berapa banyak, dan bagaimana
mengukurnya
c. A – Achievable
kelayakan sumber daya yang tersedia dengan sasran yang akan dicapai,
dengan mengembangkan perilaku dan kompetensi yang diperlukan.
d. R – Realistic
sasaran sesuai dengan tujuan, harapan, kesanggupan dan kesiapan
untuk mencapainya
e. T – Timely
sasaran dengan target waktu yang jelas akan dapat diketahui waktu kritis
/ urgen, dan juga waktu yang mungkin yang masih banyak tersisa
sebagai peluang
11
merek utama rapid dilaksanakan saat
antigen COVID-19 aktualisasi, karena
tidak memenuhi
seluruh kriteria
SMART
12
BAB II
CAPAIAN AKTUALISASI
13
pemecah isu terkait terkait isu dan
yang hendak gagagsan pemecah
diselesaikan isu yang hendak
diselesaikan
Menyampaikan surat
laporan kepada
Penanggung jawab
Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
3 Mencari Mendiskusikan Tidak ada Tidak ada
informasi dengan mentor perubahan perubahan
terkait alat terkait kegiatan yang waktu waktu
rapid antigen akan dilakukan pelaksanaa pelaksanaan
COVID-19 Berkoordinasi n
yang pernah dengan koordinator
digunakan obat untuk mencari
tahu alat rapid
antigen COVID-19
yang pernah
digunakan
Mencari metode
pemeriksaan alat
rapid antigen
COVID-19 yang
pernah digunakan
Merekap alat rapid
antigen COVID-19
yang pernah
digunakan beserta
metode
pemeriksaannya
4 Membuat Mendiskusikan Tidak ada Tidak ada
instrumen dengan mentor perubahan perubahan
sosialisasi terkait kegiatan yang waktu waktu
dan akan dilakukan pelaksanaa pelaksanaan
membagikan Membuat n
undangan powerpoint
sosialisasi Membuat soal pre-
test dan post-test
Membuat daftar
hadir dan undangan
sosialisasi
Membagikan
undangan sosialisasi
5 Melaksanakan Mengisi daftar hadir Ada Ada
kegiatan dan mengerjakan perubahan perubahan
sosialisasi soal pre-test waktu waktu
Proses kegiatan pelaksanaa pelaksanaan
sosialisasi n
14
Dokumentasi serta
pencatatan notulen
hasil sosialisasi
Mengerjakan soal
post-test
6 Melaporkan Membuat laporan Ada Ada
hasil sosialisasi perubahan perubahan
hasil
waktu waktu
sosialisasi pelaksanaa pelaksanaan
n
kepada
Penanggung
Jawab Upaya Melaporkan hasil
Kesehatan rekapan kepada
Penanggung Jawab
Perorangan Upaya Kesehatan
(UKP) Perorangan (UKP)
15
serta sasaran sosialisasi
Tingkat Tercapai
pencapaia
n
Lampiran kegiatan
16
2) Membuat surat laporan kepada Penanggung jawab
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) terkait terkait isu
dan gagagsan pemecah isu yang hendak diselesaikan
3) Menyampaikan surat laporan kepada Penanggung
jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Waktu 21-22 September 2021
Output Surat laporan kepada Penanggung jawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) terkait terkait isu dan
gagagsan pemecah isu yang hendak diselesaikan
Tingkat Tercapai
pencapaia
n
Lampiran kegiatan
17
Perorangan (UKP)
18
Gambar 2.7 Melaporkan kepada mentor tentang kegiatan yang akan
dilakukan
19
Gambar 2.10 hasil rekapan alat rapid yang pernah digunakan
Tabel 2.4 realisasi kegiatan 3
kegiatan Membuat instrumen sosialisasi dan membagikan undangan
sosialisasi
Tahap 1) Mendiskusikan dengan mentor terkait kegiatan yang
kegaitan akan dilakukan
2) Membuat powerpoint,
3) Membuat soal pre-test dan post-test
4) Membuat daftar hadir dan undangan sosialisasi
5) Membagikan undangan sosialisasi
Waktu 28 september 2021 – 9 Oktober 2021
Output Hasil dari kegiatan ini berupa powerpoint sebagai media
sosialisasi, daftar hadir, undangan, dan soal pre-test dan
post-test
Tingkat Tercapai
pencapaia
n
Lampiran kegiatan
20
Gambar 2.12 membuat soal pre dan post tes
21
Gambar 2.15 membagikan surat undangn sosialisasi
Tabel 2.5 realisasi kegiatan 4
kegiatan Melaksanakan kegiatan sosialisasi
Tahap 1) Mengisi daftar hadir dan mengerjakan soal pre-test
kegaitan 2) Proses kegiatan sosialisasi
3) Dokumentasi serta pencatatan notulen hasil sosialisasi
4) Mengerjakan soal post-test
Waktu 13 oktober 2021
Output Hasil dari kegiatan ini berupa daftar hadir sosialisasi,
dokumentasi, notulen hasil sosialisasi, dan hasil pre-test
dan post-test.
Tingkat Tercapai
pencapaia
n
Lampiran kegiatan
22
Gambar 2.16 peserta mengisi daftar hadir
23
Gambar 2.20 notulen sosilalisasi
Tabel 2.6 realisasi kegiatan 5
kegiatan Melaporkan hasil sosialisasi kepada Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Tahap 1) Membuat laporan hasil sosialisasi
kegaitan 2) Melaporkan hasil rekapan kepada Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Waktu 21-29 Oktober 2021
Output Hasil dari kegiatan ini berupa surat laporan berisi notulen,
dan hasil pre-test dan post-test kepada Penanggung
Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Tingkat Tercapai
pencapaia
n
Lampiran kegiatan
24
Gambar 2.21 laporan hasil sosialisasi
25
a. Meningkatkan kompetensi petugas di UPTD Puskesmas
Kalikajar 2.
b. Mewujudkan visi dan misi UPTD Puskesmas Kalikajar 2.
3. Bagi masyarakat
Masyarakat yang melakukan pemeriksaan di UPTD Puskesmas
Kalikajar 2 khususnya pemeriksaan rapid antigen COVID-19
mendapatkan kepuasan pelayanan yang maksimal dan hasil yang
maksimal.
26
BAB III
27
f. Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Whole of Government di
Puskesmas
3. Mencari informasi terkait alat rapid antigen COVID-19 yang pernah
digunakan.
a. Akuntabilitas : bertanggung jawab mencari metode alat rapid
antigen COVID-19 yang pernah digunakan
b. Nasionalisme : menerapkan sila ke-4 yaitu mengutamakan
musyawarah, tidak diskriminatif dalam mencari informasi terkait
alat rapid antigen COVID-19 yang pernah digunakan
c. Etika publik : Proses mencari informasi dilakukan dengan etika
kesopanan, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
d. Komitmen mutu : mencari sumber informasi yang terpercaya
e. Anti korupsi : melakukan perekapan tepat waktu sesuai jadwal
f. Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Whole of Government di
Puskesmas
4. Membuat instrumen sosialisasi dan membagikan undangan
sosialisasi.
a. Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam membuat instrumen
sosialisasi dan membagikan undangan sosialisasi
b. Nasionalisme : berdiskusi merupakan salah satu bentuk
musyawarah untuk mencapai tujuan
c. Etika publik : menghargai komunikasi dan sopan santun dalam
membagikan undangan
d. Komitmen mutu : kontrol terhadap mutu kegiatan aktualisasi
e. Anti korupsi : membuat daftar hadir dan surat undangan sesuai
sasaran
f. Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Whole of Government di
Puskesmas
5. Melaksanakan kegiatan sosialisasi.
a. Akuntabilitas : bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
sosialisasi
b. Nasionalisme : menerapkan sila ke-4 yaitu mengutamakan
musyawarah dalam kegiatan sosialisasi
28
c. Etika publik : berinteraksi dengan sasaran sosialisasi dengan
sopan santun serta saling menghargai dan menghormati dalam
proses sosialisasi
d. Komitmen mutu : kontrol terhadap mutu kegiatan aktualisasi
e. Anti korupsi : melakukan proses sosialisasi sesuai waktu yang
terlah direncanakan
f. Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Whole of Government di
Puskesmas
6. Melaporkan hasil sosialisasi kepada Penanggung Jawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Akuntabilitas : bertanggung jawab kepada hasil dari kegiatan
sosialisasi
b. Nasionalisme : menaati peraturan yang berlaku (sila ke-4)
c. Etika publik : melaporkan dengan bahasa yang baik dan sopan
d. Komitmen mutu : mewujutkan organisasi dipuskesmas yang
tertata
e. Anti korupsi : laporan dibuat sesuai dengan hasil sosialisasi
f. Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Whole of Government di
Puskesmas
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi
1. Kontribusi terhadap visi
Yaitu mewujudkan UPTD Puskesmas Kalikajar 2 yang
berkualitas khususnya dalam pemeriksaan rapid antigen COVID-19
2. Kontribusi terhadap misi
Yaitu menignkatkan kualitas sumber daya puskesmas
khususnya petugas non laboratorium dalam hal pemeriksaan rapid
tes antigen COVID-19.
C. Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang diterapkan di UPTD Puskesmas
Kalikajar 2 yaitu ramah, optimis, mantap, amanah, nyaman, tidak saling
menyalahkan, inovatif, dan syukur. Setiap kegiatan yang dijalankan
dalam tahap aktualisasi ini berkontribusi terhadap :
29
1. Nilai optimis yaitu selalu percaya bahwa upaya peningkatan
kompetensi petugas pasti akan tercapai
2. Nilai mantap yaitu stabil dan teliti dalam pemeriksaan rapid antigen
COVID-19 menggunakan berbagai macam jenis/merek rapid
3. Nilai tidak saling menyalahkan yaitu dalam kegiatan melibatkan
berbagai latar kompetensi petugas yang memiliki berbagai
pandangan yang kemudian disatukan pemikirannya
4. Nilai amanah yaitu melakukan pemeriksaan rapid tes antigen
COVID-19 sesuai prosedur buku manual panduan dari setiap jenis
rapid tes antigen COVID-19
D. Role Model
Role model adalah seseorang yang perilakunya dijadikan panutan
dalam menjalanjan tugas dan kewajiban. Role model yang diangkat
dalam aktualisasi ini adalah seorang laboran yaitu Chafid Abdulloh Zain,
Amd.Ak.
30
pemeriksaan secara manual adalah hal baru bagi penulis. Manajemen
waktu saat bekerja serta manajemen pengelolaan laboratorium
puskesmas yang dilakukan secara mandiri oleh laboran yang bekerja
merupakan hal yang beliau ajarkan kepada penulis.
Sebagai rekan kerja beliau adalah pribadi yang religius, displin, kreatif,
dan mengutamakan pelayanan prima. Beliau merupakan sosok laboran
yang disiplin dan kreatif, sehingga mampu menata dan mengelola
laboratorium sederhana dengan baik.
31
BAB IV
PENUTUP
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
33
DAFTAR LAMPIRAN
2. HEALGEN
34
3. PANBIO ABBOTT
4. SD BIOSENSOR
5. Altamed
35
Lampiran 3 : Bahan presentasi
36
37
Lampiran 4 :Absensi sosialisasi peserta sosialisasi
38
Lampiran 6 : Soal pre dan post tes
39
40
Lampiran 9 : timeline kegiatan
Mendiskusikan dengan √
mentor mengenai metode
pemaparan dalam sosialisasi
Mendiskusikan dengan √
mentor terkait sasaran
sosialisasi
2 Melapor kepada √
Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP)
terkait isu dan gagagsan
pemecah isu yang hendak
diselesaikan
Mendiskusikan dengan √
mentor terkait kegiatan yang
akan dilakukan
Membuat surat laporan √
kepada Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) terkait terkait isu dan
gagagsan pemecah isu yang
hendak diselesaikan
Menyampaikan surat laporan √
kepada Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)
41
3 Mencari informasi terkait alat √ √ √ √
rapid antigen yang pernah
digunakan
Mendiskusikan dengan √
mentor terkait kegiatan yang
akan dilakukan
Berkoordinasi dengan √
koordinator obat untuk
mencari tahu alat rapid
antigen covid 19 yang pernah
digunakan
Mencari metode pemeriksaan √ √
alat rapid antigen covid 19
yang pernah digunakan
Merekap alat rapid antigen √
covid 19 yang pernah
digunakan beserta metode
pemeriksaannya
4 Membuat bahan sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mendiskusikan dengan √
mentor terkait kegiatan yang
akan
Membuat powerpoint, √ √ √
Membuat soal pre-test dan √ √ √
post-test
Membagikan undangan √ √
sosialisasi
5 Melaksanakan kegiatan √
sosialisasi,
42
Proses kegiatan sosialisasi √
Dokumentasi serta √
pencatatan notulen hasil
sosialisasi
43