Kelompok I
1. Latar Belakang
RSUP Fatmawati merupakan instansi pemerintah dan ditetapkan sebagai Unit Pelaksana
Teknik Kementerian Kesehatan RI di bawah Dirjen Yankes. RSUP Fatmawati sebagai RS tipe A
merupakan RS rujukan tertinggi (top referral hospital), mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Fungsi RSUP Fatmawati yaitu
menyelenggarakan pengelolaan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis,
pelayanan keperawatan, sumber daya manusia, dan sistem informasi; pelaksanaan kerjasama;
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
Berdasarkan data tahun 2019, didapatkan peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan
sejak tahun 2018 dengan rerata pertumbuhan kunjungan rawat jalan sebesar 1,06%. Namun,
menurut survei kepuasan 1000 pelanggan sesuai PerMenPan RB nomor 16 tahun 2014 dengan 9
unsur penilaian, didapatkan penurunan kepuasan pelanggan di tahun 2019 dengan nilai 80. Hal
ini menjadi tantangan yang perlu dijawab oleh RS. Tantangan strategis RSUP Fatmawati tahun
2020-2024 adalah tuntutan terhadap inovasi dan infrastruktur RS yang sesuai dengan
perkembangan industri teknologi 4.0 sehingga dapat mendukung proses kerja dalam RS menjadi
lebih efektif dan efisien; dan belum optimalnya upaya untuk melakukan integrasi berbagai
aplikasi sistem informasi baik yang dimiliki oleh RS maupun yang dikembangkan oleh berbagai
stakeholder terkait.
Integrasi sistem informasi adalah salah satu rencana strategis bisnis RSUP Fatmawati
sejak tahun 2015. Pada tahun 2021, RSUP Fatmawati telah mengembangkan pendaftaran rawat
jalan online, untuk menggantikan pendaftaran on-site. Pendaftaran merupakan tahapan awal bagi
pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan. Sejak bulan April 2021, masyarakat dapat
mengakses situs pendaftaran rawat jalan online di alamat link
http://fatmahost.rsupfatmawati.id/sharing/reservasi/create/off untuk mendapatkan nomor antrian
secara online. Sistem ini sejalan dengan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19 yang
sedang terjadi.
Sistem ini memudahkan pasien rawat jalan mendaftar untuk mendapatkan pelayanan di
RS. Pasien tidak perlu datang langsung ke RS untuk mendapatkan nomor antrian, pasien hanya
cukup mendaftar melalui website RS lalu mengisi data-data yang dibutuhkan dan memilih jadwal
kunjungan yang diinginkan, sehingga diharapkan akan mengurangi antrian di RS dan
memperjelas waktu pelayanan. Pasien hanya perlu datang tepat waktu, membawa berkas
administrasi yang dibutuhkan, serta bukti pendaftaran yang telah diunduh. Sebelum sistem ini
diluncurkan, seringkali terjadi kecurangan yang dilakukan untuk mendapatkan nomor antrian.
Pasien tidak disiplin sehingga membuat ketidakurutan nomor antrian.
Setelah diterapkan, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan sistem ini. Sebagian
besar masyarakat masih meminta bantuan kepada petugas loket untuk mengakses layanan
pendaftaran rawat jalan online atau masih melakukan pendaftaran manual. RSUP Fatmawati
dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam menghadapi isu yang ada, serta harus
beradaptasi dengan sistem yang telah diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah Sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam
penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pada awal abad ke 21, berbagai gerakan menuju e-government telah dimulai, baik dalam
skala mikro maupun makro. E-government juga menyentuh berbagai sektor, baik
penyelenggaraan manajerial dan tata kelola pemerintahan, maupun pelayanan publik. Di banyak
daerah, perjalanan e-government dimulai dari pemanfaatan teknologi informasi untuk
memberikan informasi, penerangan, dan penyajian profil. Perkembangan selanjutnya,
penggunaan teknologi informasi merambah ke penyediaan ruang partisipasi/ pengaduan,
penentuan kebijakan, bahkan tata kelola manajerial dan saluran utama pemberian layanan kepada
masyarakat. Pada prinsipnya, reformasi birokrasi pada pelayanan publik harus berjalan karena
merupakan pintu masuk menuju good governance menggunakan prinsip efektivitas dan efisiensi,
demokrasi, transparansi, taat hukum, menghargai HAM, responsif, representatif, dan akuntabel.
Hasil assessing terhadap pengembangan e-government di Indonesia sejauh ini terdapat empat
pemerintah daerah yang sudah sampai pada tahapan pemanfaatan, yaitu Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
RSUP Fatmawati telah menyelenggarakan inovasi terkait pendaftaran rawat jalan online.
Persiapan dan pelaksanaan hal ini memerlukan kerjasama dari berbagai pihak dan menuntut
peningkatan kinerja pegawai RSUP Fatmawati sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Melalui inovasi ini, diharapkan mampu meingkatkan
angka kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Meski demikian, masih ditemukan
banyak kekurangan dalam penerapan sistem, sehingga diperlukan evaluasi akuntabilitas proses
untuk memperbaiki hal ini.
2. Saran
Saran untuk pelayanan adalah:
1. Membuat kebijakan dan prosedur alur pelayanan pendaftaran rawat jalan online.
2. Membuat prosedur alur pelayanan yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami
masyarakat/pengguna layanan.
3. Melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai dan pengguna layanan RSUP Fatmawati, dapat
berupa leaflet, banner, spanduk, tayangan di televisi, atau situs RSUP Fatmawati.
4. Mendorong perilaku mandiri dan maju teknologi dengan mewajibkan pendaftaran rawat jalan
online bagi semua pengguna layanan.
5. Meningkatkan jumlah pegawai yang kompeten dan kemampuan tenaga pendamping untuk
meningkatkan integrasi sistem informasi. Melakukan evaluasi sistem dan membenahi isu
terkait sistem, sehingga pelayanan online tidak hanya dalam hal pendaftaran, melainkan
hingga rekam medis dan keseluruhan pelayanan.
6. Mempersiapkan sarana dan prasarana terkait pelayanan publik digital, misalnya pengadaan
komputer, jaringan nirkabel dan internet, dan sistem informasi sesuai kebutuhan.
7. Menerapkan sistem kolaborasi dengan tiap satuan kerja terkait sistem pendaftaran rawat jalan
online.
DAFTAR PUSTAKA
Andri, U. Pelayanan Publik Digital. Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS 2020.
http://rsupfatmawati.id/assets/pdf/LAPORAN%20KINERJA(LKj)%20TAHUN
%202020%20OK.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/4852/3/BAB%20II%282%29.pdf
http://fatmahost.r/supfatmawati.id/sharing/reservasi/create/off
Purwanto, EA., Tyastianti, D., Taufiq, A., Novianto, W. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara 2017.