Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Artritis Rheumatoid merupakan suatu penyakit auto imun dalam hal ini

persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami

peradangan sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya

menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi yang bersangkutan. Penyakit ini

terjadi pada sekitar 1% dari jumlah penduduk, dan perempuan 2 – 3 kali lebih

sering dibandingkan laki – laki. Biasanya pertama kali muncul pada pasien usia 25

– 50 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun. Penyebabnya yang pasti tidak

diketahui, tetapi berbagai factor (termasuk kecenderungan genetik) bisa

mempengaruhi reaksi autoimun (Koes.2014)

Menurut Artritis Foundation (2006), jumlah penderita reumatik atau

gngguan sendi kronis lainnya di Amerika Serikat terus meningkat. Pada tahun

1990 terdapat 38 juta penderita dari sebelumnya 35 juta pada tahun1985. Data

tahun 1998 memperlihatkan hampir 43 juta atau 1 dari 6 orang di Amerika

menderita gangguan sendi, dan pada tahun 2005 jumlah penderita reumatik sudah

mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang mengalami gangguan sendi.

Sebanyak 42,7 juta diantaranya telah terdiagnosis sebagai reumatik dan 23,2 juta

sisanya adalah penderita dengan keluhan nyeri sendi kronis. Sedangkan pravelensi

reumatik di Indonesia menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeng QY et

al mencapai 23,6% sampai 31,3% (Nainggolan.2009)

1
2

Prevalensi dan insiden penyakit ini bervariasi antara populasi satu dan

lainnya, di Amerika Serikat dan beberapa daerah di Eropa prevalensi reumatik

sekitar 1% pada kaukasia dewasa, Perancis sekitar 0,3%, Inggris dan Finlandia

sekitar 0,8% dan di Amerika Serikat sekitar 1,1%, sedangkan di Cina sekitar

0,28%, Jepang sekitar 1,7%, dan India sekitar 0,75%. Insiden di Amerika dan

Eropa Utara mencapai 20-50/100000 dan Eropa Selatan hanya 9-24/100000

(Handono, Kalim,2014).

Secara keseluruhan prevalensi cukup tinggi dan bervariasi pada setiap

provinsi, dengan prevalensi terendah 17,6% dan yang tertinggi 41,7%. Prevalensi

Artritis Rheumatoid tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu

41,7% diikuti oleh Provinsi Papua Barat sebanyak 388,2% dan Nusa Tenggara

Timur 38,0%. Prevalensi Artritis Rheumatoid terendah terdapat di Provinsi

Sumatera Utara sebanyak 20,2% dan Kepulauan Riau sebanyak 17,6%

(Nainggolan.2009).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Januari

2016 di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap didapatkan data

jumlah lansia yang menderita Artritis Rheumatoid. Dari studi pendahuluan

tersebut didapatkan data penderita Artritis Rheumatoid sebanyak 20 lansia, salah

satunya adalah yang diderita oleh Tn/Ny. X.


3

Berdasarkan latar belakang dan data tersebut diatas, penulis berpendapat

bahwa Artritis Rheumatoid masih memerlukan penanganan secara komprehensif

karena mengganggu pemenuhan ADLs dan kenyamanan pada lansia. Keikut

sertaan klien akan sangat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan yang

optimal. Dengan demikian penulis tertarik dan termotivasi untuk menyusun Karya

Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Tn/Ny. X Dengan Artritis

Rheumatoid Di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan Asuhan Keperawatan

Pada Tn/Ny. X Dengan Artritis Rheumatooid Di Balai Pelayanan Sosial Lanjut

Usia Dewanata Cilacap.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada pasien X dengan Artritis Rheumatoid

di wisma … Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.

b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien X dengan

Artritis Rheumatoid di wisma … Balai Pelayanan Soaial Lanjut Usia

Dewanata Cilacap.

c. Merumuskan intervensi keperawatan pada pasien X dengan Artritis

Rheumatoid di wisma … Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata

Cilacap.
4

d. Melakukan implementasi keperawatan pada pasien X dengan Artritis

Rheumatoid di wisma . . . Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia

Dewanata Cilacap.

e. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien X dengan

Artritis Rheumatoid di wisma . . . Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia

Dewanata Cilacap.

C. BATASAN MASALAH

Penulis akan melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn/Ny. X Dengan

Reumatik Di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap, melalui

proses keperawatan selama 6 hari. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis akan

membahas tentang Asuhan Keperawatan yang meliputi pengkajian, intervensi,

implementasi, dan evaluasi pada klien dengan fokus utama Artritis Rheumatoid.

Anda mungkin juga menyukai