Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Nama : Nanang Riyanto, S.Kep.,Ns

NIP : 199210172020121005

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2021
Analisis isu kontemporer

Nama : Nanang Riyanto

Ang/Kel : 5/3

A. Identifikasi isu-isu kontemporer


1. Kurangnya pemberian tindakan ROM pada pasien dengan tirah baring lama atau penurunan
kesadaran.
Latihan range of motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Tetapi pada
penerapannya perawat cenderung belum melakukan penerapan ROM pada pasien dengan
tirah baring, hal tersebut terjadi karena kurang kesadaran perawat untuk melakukan ROM.
Sehingga pada saat pasien diperbolehkan untuk memulai mobilisasi, pasien merasa tidak
mempunyai daya yang cukup pada ototnya. Dan pada akhirnya hal tersebut akan berdampak
pada lambatnya proses pemulihan mobilisasi pasien.
2. Ketidakefektifan perawatan oral hygiene pada pasien dengan ventilator.
Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan
gusi. Untuk pasien yang tidak mampu melakukan secara mandiri, oral hygiene dibantu
sepenuhnya oleh perawat contohnya pada pasien engan ventilator. Di ICU RSUP Fatmawati
sendiri tindakan oral hygiene di kombinasikan dengan betadine gurgle, akan tetapi betadine
gurgle ini membuat mukosa bibir kering sehingga ada beberapa pasien yang mengalami luka
dii bibir.
3. Kurangnya penerapan cuci tangan 6 langkah 5 momen.
Penerapan cuci tangan 6 langkah 5 momen ini sangat penting untuk mencegah penybaran
infeksi baik dari pasien ke perawat ataupun dari pasien ke pasien yang lainnya. Pada
pengaplikasian nya perawat di ICU RSUP fatmawati masih cenderung hanya mengganti
sarung tangan saja ketika akan berpindah dar pasien yang satu ke pasien yang lainnya. Cuci
tangan 6 langkah 5 momen jika tidak diterapkan dengan baik akan menyebabkan suatu
infeksi nosokomial.
4. Hasil tes PCR Swab pasien ICU negatif palsu
Pada beberapa akhir minggu ini di RSUP Fatmawati di hebohkan dengan adanya hasil tes
swab negatif palsu. Hal tersebut terjadi di ruangan ICU covid, dimana pada hasil swab tes

1
hari ke 14 perawatan pasien didapatkan hasil swab terkonfirmasi NEGATIF. Dan pada hari ke
15 pasien dilakukan tes swab ulang ternyata hasil terkonfirmasi POSITIF, dimana pasien
sudah dipindahkan ke ruangan HCU non covid. Hal tersebut sangat menjadi perhatian
karena bisa menyebarluaskan virus baik ke tenaga kesehatan maupun ke pasien lain yang
tidak terkena covid. Menurut penuturan dr. Andika yang merupakan slah satu dokter paru di
salah satu rumah sakit pemerintahan, beliau menyebutkan bahwa hasil tes PCR bahwa hasil
swab PCR tidak sepenuhnya 100 % akurat, sehingga bisa menimbulkan false negatfi atau
negatif palsu. Hal tersebut bisa dikarenakan salah satunya akibat dari prosedur pengambilan
swab.

2
B. Pemilihan ISU
Berdasarkan keempat isu tersebut saya memilih salah satu isu untuk dapat dilakukan analisa. Pemilihan isu dilakukan dengan teknis penapisan isu
dengan kriteria USG (Urgency, Seriiousness, dan Growth).

No Isu Urgency Seriousness Growth Total


.
1. Kurangya pemberian tindakan ROM pada pasie
tirah baring atau penurunan kesadaran
2. Ketidakefektifan perawatan oral hygiene pada
pasien dengan ventilator
3. Kurangnya penerapan cuci tangan 6 langkah 5
momen
4. Hasil swab pasien ICU negatif palsu
Keterangan 5: Sangat Tinggi, 4: Tinggi, 3: Sedang, 2: Rendah, 1: Sangat Rendah (Skor Likert)
Isu Penggunaan Kurangnya penerapan cuci tangan 6 langkah 5 momen memiliki skor Kriteria USG yang paling tinggi () dibanding dua isu lainnya.
Karen sebab itu, kami akan melakukan analisa terhadap isu ini.

C. Analisis isu utama (Diagram Fish Bone)

3
Surrounding Sistem

Rasionalisasi Kesempatan (adanya


(Menjadi kebiasaan) celah untuk tidak Kurangnya
taat)
penerapan cuci
tangan 6 langkah 5
kebutuhan ketidakpahaman Acuh tak acuh momen
Karakter
pribadi

Supplier Skill Safety

4
1. Analisis penyebab isu
a. Surrounding
Sudah menjadi kebiasaan yang terjadi di lingkungan ICU ketika selesai dari pasien hanya
mengganti sarung tangan saja, diperlukan adanya perubahan.
b. Supplier
Kurang adanya kesadaran dari diri pribadi masing-masing perawat akan pentingnya cuci
tangan baik menggunakan air mengalir maupun handscrub dan masih belum diterapkan
bahwa hal tersebut memanglah menjadi sebuah kebutuhn yang wajib.
c. Sistem
Terdapat kesempatan untuk tidak melakukan cuci tangan dikarenakan pengawasan yang
belum akurat atau kurang terstruktur.
d. Skill
Bisa jadi al tersebut terjadi karena kurang pahamnya apa itu cuci tangan 6 langkah 5 momen.
e. Safety
Sifat acuh tak acuh menjadikan ketidakpedulian terhadap keselamatan yang dihasilkan jika
kita patuh terhadap pentingnya melakukan cuci tangan.
2. Rekomendasi penyelesaian Isu

Alternatif penyelesaian Hasil yang


No Tahap setiap alternatf Pihak yang terlibat
masalah diharapkan
1. Pengawasan  Kontrol peraturan Tercapainya  Pimpinan
kepatuhan  Stakholder terkait
melakukan cuci (KPPI)
tangan 6 langkah 5
momen
2. Keefektivitasan  Memberikan Sumber daya yang  Pimpinan
sumber daya edukasi/pelatihan termanfaatkan  Stakholder terkait
sehingga (KPPI)
meningkatkan
kualitas individu dan
mengurangi angka
ketidakpatuhan
3. Pemenuhan fasilitas  Memfasilitasi Terpenuhinya  Pimpinan
perlengkapan fasilitas di lapangan  Stakholder terkait
terkait (KPPI)

Anda mungkin juga menyukai