Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

JUDUL AKTUALISASI

Optimalisasi Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)


Melalui Kegiatan Edukasi Pada Perawat Di Puskesmas Sipatana
Kota Gorontalo

Oleh :

Dwi Veraningseh, A.Md. Kep


NIP : 199602112020122004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


DAN III ANGKATAN XIV
KOTA GORONTALO

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KOTA GORONTALO

2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN XIV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2021

NAMA : Dwi Veraningseh, A.Md. Kep


NIP : 199602112020122004
INSTANSI : Pemerintah Kota Gorontalo
UNIT KERJA : Puskesmas Sipatana
JABATAN : Perawat Terampil
NDH : 29

JUDUL AKTUALISASI
Optimalisasi Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) Melalui Kegiatan
Edukasi Pada Perawat Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan


Dasar CPNS Golongan II dan Golongan III Angkatan XIV Badan Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi Gorontalo kerja sama Pemerintah Kota Gorontalo
Tahun 2021.
Gorontalo, 14 September 2021
Menyetujui,

COACH MENTOR

Dr. Yolanda O. Mokoagow, S.Sos, M. Si Ha. Rahmawati Abd. Gani, SKM


NIP : 197710242010012001 NIP : 198107102005012011

i
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN XIV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2021

NAMA : Dwi Veraningseh, A.Md. Kep


NIP : 199602112020122004
INSTANSI : Pemerintah Kota Gorontalo
UNIT KERJA : Puskesmas Sipatana
JABATAN : Perawat Terampil
NDH : 29

JUDUL AKTUALISASI
Optimalisasi Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) Melalui Kegiatan
Edukasi Pada Perawat Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukkan dari penguji,


coach dan mentor pada tanggal 14 bulan September tahun 2021
Gorontalo, 14 September 2021
Menyetujui,
COACH MENTOR

Dr. Yolanda O. Mokoagow, M.Si Rahmawati Abd. Gani, S.K.M


NIP. 1977102422010012001 NIP. 198107102005012011

PENGUJI

Erman B. Monoarfa, S.STP, M.Si


NIP. 197703261997111001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN XIV
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO
KERJA SAMA PEMERINTAH KOTA GORONTALO TAHUN 2021

NAMA : Dwi Veraningseh, A.Md. Kep


NIP : 199602112020122004
INSTANSI : Pemerintah Kota Gorontalo
UNIT KERJA : Puskesmas Sipatana
JABATAN : Perawat Terampil
NDH : 29

JUDUL AKTUALISASI

Optimalisasi Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) Melalui Kegiatan


Edukasi Pada Perawat Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach


dan Mentor pada tanggal 14 September tahun 2021

Gorontalo, 14 September 2021


Menyetujui,
COACH MENTOR

Dr. Yolanda O. Mokoagow, S.Sos, M. Si Ha. Rahmawati Abd. Gani, SKM


NIP. 1977102420100 2001 NIP. 198107102005012011

PENGUJI

Erman B. Monoarfa, S.STP, M.Si


NIP. 197703261997111001

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN.....................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat..............................................................................5
1.3 Ruang Lingkup......................................................................................6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI........................................................7
2.1 Deskripsi Puskesmas Sipatana..............................................................7
2.1.1 Profil Puskesmas Sipatana...........................................................7
2.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi...................................................7
2.2 Deskripsi Isu.........................................................................................8
2.3 Argumentasi Terhadap Isu....................................................................9
2.4 Kegiatan Untuk Penyelesaian Isu.........................................................10
2.5 Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS............................................................10
2.6 Matriks Rancangan...............................................................................11
2.7 Jadwal Kegiatan....................................................................................18
2.8 Kendala dan Antisipasi.........................................................................20
BAB III HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI.....................................21
Kegiatan I Melakukan Konsultasi dengan Kepala Puskesmas...................21
Kegiatan II Membuat Satuan Acara Penyuluhan Penggunaan APD..........25
Kegiatan III Membuat Banner Penggunaan APD.......................................29
Kegiatan IV Melakukan Edukasi Penggunaan APD...................................34
Kegiatan V Mengevaluasi Pelaksanaan Kegiatan Edukasi.........................39
BAB IV PENUTUP.........................................................................................44
4.1 Kesimpulan...........................................................................................44
4.2 Saran......................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................46

iv
LAMPIRAN.................................................................................................47

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi............................................................11

Tabel 2. 2 Jadwal Kegiatan....................................................................................18

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Menyiapkan Bahan Aktualisasi Yang Akan Di Konsultasikan 21


Gambar 3.2 Menghubungi Kepala Puskesmas Untuk Melakukan Kontrak Waktu
22
Gambar 3.3 Meminta Arahan, Ijin Dan Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan
Kepada Mentor 23
Gambar 3.4 Mencari Literatur Tentang Alat Pelindung Diri Yang Sesuai Standar
25
Gambar 3.5 Menyiapkan Dan Menyusun SAP Penggunaan Alat Pelindung Diri
26
Gambar 3.6 Mengkonsultasikan Satuan Acara Penyuluhan Kepada Kepala
Puskesmas 27
Gambar 3.7 Menyusun dan Membuat Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri 29
Gambar 3.8 Mengkonsultasikan SAP Kepada Kepala Puskesmas 30
Gambar 3.9 Mencetak Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri 31
Gambar 3.10 Memasang Banner Penggunaan Alat pelindung Diri 32
Gambar 3.11Menyiapkan Alat Dan Bahan Untuk Kegiatan Edukasi 34
Gambar 3.12Melakukan Edukasi Penggunaan Alat Pelindung Diri Kepada
Peserta 35
Gambar 3.13 Demonstrasi penggunaan Alat Pelindung Diri 36
Gambar 3.14 Mengaplikasikan Penggunaan Alat Pelindung Diri Saat Pelayanan
37
Gambar 3.15Mengamati Perawat Hari Pertama 39
Gambar 3.16 Mengamati Perawat Hari Kedua 40
Gambar 3.17 Mengamati Perawat Hari Ketiga 40
Gambar 3.18 Mengevaluasi Perawat 42
Gambar 3.19 Membuat Laporan Hasil Kesimpulan 43

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Satuan Acara Penyuluhan Alat Pelindung Diri


Lampiran 2 Banner Alat Pelindung Diri
Lampiran 3 Lembar Ceklist penggunaan Alat Pelindung Diri
Lampiran 4 Laporan Hasil Evaluasi Otimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri
Pada Perawat Puskesmas Sipatana
Lampiran 5 Analisa Isu

viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) Melalui Kegiatan Edukasi Pada
Perawat Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo” dengan tepat waktu.
Dokumen Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu tahap dalam
Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Golongan II dan III. Laporan Aktualisasi ini berisi kegiatan yang
dilakukan selama masa habituasi sebagai pemecahan atas isu yang ada unit
kerja penulis yakni Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo berdasarkan nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta nilai-nilai dan prinsip dalam Manajemen
ASN, Pelayanan Publik serta Whole of Government (WoG).
Berbagai pihak telah berjasa dalam segala bentuk dukungan, bantuan, dan
peran serta yang diberikan kepada penulis selama penyusunan Laporan
Aktualisasi ini. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak manapun, terima
kasih penulis ucapkan khususnya kepada :
1. Drs. H. Sofian Ibrahim, M.Si selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatih
an Provinsi Gorontalo beserta segenap jajarannya.
2. Drs. H. Ben Idrus, M.Pd selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kota Gorontalo beserta segenap jajarannya.
3. Erman B. Monoarfa, S.STP, M.Si sebagai penguji yang telah memberikan
masukan dan arahan dalam penulisan rancangan aktualisasi.
4. Dr. Yolanda O. Mokoagow, S. Sos, M. Si sebagai coach dan pengajar yan
g memberikan masukan serta ilmu selama penyusunan rancangan aktualisa
si.
5. Rahmawati Abd. Gani, S.K.M sebagai mentor yang membimbing penulisa
n dan penyusunan rancangan aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang sangat
bermanfaat bagi para penulis dan peserta Diklat lainnya.
7. Seluruh Panitia Latihan Dasar CPNS Golongan II dan Golongan III Tahun

ix
2021 yang telah membimbing dan membina selama pelatihan.
8. Orang tua dan keluarga tercinta yang menjadi semangat dan motivasi utam
a dalam penyusunan ini.
9. Keluarga besar angkatan XIV yang selama Pelatihan Dasar CPNS yang sel
alu bersama dalam keadaan suka maupun duka.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan akt
ualisasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualiasasi ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukkan dan
saran bagi perbaikan Laporan Aktualisasi ini. Semoga Laporan Aktualisasi
ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat
bagi unit kerja dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Gorontalo, September 2021


Penulis,

Dwi Veraningseh, AMd. Kep


NIP. 199602112020122004

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Seorang Aparatur Sipil Negara harus memiliki integritas,
profesional, netral, bebas dari intervensi politik dan bersih dari korupsi serta
mampu menjalankan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
Berdasarkan Undang – Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelayan
publik, yakni melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut cekatan dan mumpuni
menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, dan sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa. Tidak ada lagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berfikir dirinya
adalah seorang penguasa yang harus dilayani.
Perubahan yang besar terjadi saat ini untuk para Pegawai Negara Sipil
sangat signifikan. Reformasi birokrasi mengeluarkan Undang-Undang
Aparatur Sipil Negara. Hal ini semata-mata hanya untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kebijakan pemerintah nantinya

1
akan dijalankan oleh pelaksananya yaitu ASN dimana PNS merupakan bagian
dari ASN tersebut. Sebelum masuk menjadi PNS seorang calon PNS harus
memiliki jiwa ANEKA yang kuat. Hal ini dimaksudkan agar roda-roda
pemerintahan berjalan dengan baik. Ilmu ANEKA akan didapatkan calon PNS
dalam diklat prajabatan. Setelah menginternalisasikan dan terpatri jiwa
ANEKA untuk dirinya sendiri, calon PNS diharapkan dapat
mengaktualisasikan jiwa ANEKA dalam lingkup kerjanya. Sehingga cita-cita
reformasi birokrasi dapat tercapai.
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara yang
berorientasi pada pelayanan publik secara mengedepankan kepentingan
Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme dan mampu menjalankan kebijakan publik dan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat dan
pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945, di bentuklah
peraturan tentang ASN dalam UU No 5. Tahun 2014 sebagai landasan
operasional tentang Aparatur Sipil Negara.
Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) adalah diklat prajabatan dengan pola ANEKA. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS
yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya
juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN
yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas
tugas dan fungsi yang diembannya. Untuk itulah dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dan PerLAN
No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Yang menjadi dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis untuk
mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN menjadi profesional.
Pembangunan suatu bangsa dapat terlihat dari kemajuan suatu daerah.
Aspek kesehatan merupakan salah satu indikator keberhasilannya. Karena

2
tanpa kesehatan pelaksanaan pembangunan nasional yang menyeluruh tidak
akan tewujud. Adapun tujuan pembangunan kesehatan juga menjadi yang
tertuang dalam Undang- Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal
2 yang berbunyi “Bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investai bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis”. Cita-cita tersebut tidak akan tercipta tanpa upaya yang terukur
dan terarah. Pemerintah selaku penyelenggara Negara berkewajiban untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan bagi seluruh warga Negara Indonesia.
Dalam mewujudkan Indonesia sehat, fasilitas kesehatan memegang peran
penting didalamnya termasuk puskesmas, dimana puskesmas yang merupakan
salah satu fasilitas pelayanan kesehatan pertama. Puskesmas sebagai salah satu
pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai tugas pokok memberikan
pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Saat ini
distribusi Puskesmas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani
30.000 – 50.000 penduduk atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kecamatan
mempunyai satu Puskesmas. Untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan,
setiap Puskesmas dibantu oleh 3-4 Puskesmas pembantu. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan.
Bagi masyarakat umum, puskesmas merupakan tempat pemeliharaan
kesehatan, pasien mempercayakan sepenuhnya kesehatan dirinya atau
keluarganya kepada petugas kesehatan, maka kewajiban petugas kesehatan
adalah menjaga kepercayaan tersebut. Berbagai cara dilakukan untuk
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Terhadap masyarakat salah satunya
adalah menanggulangi dan mencegah terjadinya infeksi nosokomial di
Puskesmas / FKTP. Menurut beberapa penelitian kejadian penyakit infeksi
merupakan salah satu masalah karena dapat mengancam petugas kesehatan,

3
dan pengunjung. WHO menjelaskan bahwa 2,5% petugas kesehatan diseluruh
dunia menghadapi pajanan HIV, sekitar 40% menghadapi pajanan virus
hepatitis B dan virus Hepatitis C, dan sebagian besar infeksi yang dihasilkan
di negara-negara berkembang. Sehingga dalam tugas pelayanan kesehatan
khususnya tanggung jawab sebagai seorang perawat ditemukan beberapa
kendala yang butuh perhatian khusus untuk diselesaikan.
Pelaksanaan upaya pencegahan infeksi merupakan langkah penting untuk
menjaga sarana kesehatan sebagai tempat penyembuhan bukan sumber infeksi.
Salah satu perilaku di puskesmas yang berpotensi meningkatkan infeksi yaitu
penggunaan APD yang tidak tepat. Penggunaan APD yang tidak tepat sangat
besar potensinya dalam penularan infeksi baik itu dari pasien ke petugas dan
sebaliknya atau pasien kepasien lainnya baik itu melalui udara, percikan cairan
tubuh atau kontak langsung.
Hal ini sering terjadi di pelayanan dalam gedung salah satunya di Ruang
Tindakan, dimana di Ruang Tindakan petugas sering lupa menggunakan atau
terbiasa tidak menggunakan APD. Penggunaan APD sudah menjadi standar
mutu pelayanan yang seharusnya diterapkan dalam melakukan tindakan
pelayanan pada pasien. APD yaitu alat pelindung diri yang meliputi sarung
tangan, masker/respirator, pelindung mata, apron dan barang lainnya. Fungsi
menggunakan APD dalam melakukan tindakan medis adalah agar dapat
terhindar dari kontak dengan darah dan cairan tubuh pasien, terpapar udara
yang terkontaminasi serta mencegah terjadinya resiko cedera. Pemaparan
terhadap patogen ini dapat meningkatkan penularan infeksi yang serius baik
dari petugas medis ke pasien dan sebaliknya.
Penularan infeksi akibat penggunaan APD yang tidak tepat ini dapat
berakibat fatal yaitu kematian. Melihat betapa pentingnya penggunaan APD
dalam melakukan tindakan dan akibat yang akan ditimbulkan jika tidak
menggunakan APD maka saya tertarik untuk mengambil isu tentang “Belum
Optimalnya Penggunaan APD oleh Perawat di Puskesmas Sipatana”.

4
B. Tujuan dan Manfaat
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil
Negara di instansi tempat bekerja.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan
kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas
dan fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI.

Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:


1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS serta peran dan
kedudukannya.
2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan
kenyamanan masyarakat sebagai stakeholder.
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat
kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake
holder juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi
dari kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.

5
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai
dasar profesi PNS yaitu mengoptimalkan pelayanan di Puskesmas Sipatana
dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021. Kegiatan ini
dilaksanakan di Puskesmas Sipatana selama 30 hari, dimulai pada tanggal 4
Agustus 2021 sampai tanggal 12 September 2021. Dalam laporan aktualisasi
ini berisi seluruh rangkaian kegiatan penulis mulai dari awal pelaksanaan
aktualisasi sampai pada output yang dituangkan dalam tahapan kegiatan.

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Puskesmas Sipatana


2.1.1 Profil Puskesmas Sipatana
a. Nama Puskesmas : Puskesmas Sipatana
b. Luas Lahan Puskesmas : 4,87 km2
c. Alamat Pukesmas : Jl. Tondano Kelurahan Bulotadaa
Barat Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo
d. Status Akreditasi : Madya
e. Kepala Puskesmas : Hj. Rahmawati Abd
Gani, SKM

2.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


Visi Puskesmas Sipatana
“Terwujudnya Masyarakat Sehat, Mandiri, dan Berkeadilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Sipatana”
Misi Puskesmas Sipatana
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Sipatana menetapkan 5
(lima) misi, yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya
3. Mengemban sarana dan prasarana yang mengutamakan kualitas
pelayanan
4. Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap kesehatan

7
Nilai Organisasi
Nilai Organisasi pada Puskesmas Sipatana, antara lain adalah :
1. Cermat : Cepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan mempunyai kompetensi/kemampuan yang
professional untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik
2. Empati : Memberikan layanan yang tulus
3. Responsif : Cara merespon dan memberikan tanggapan dalam
mengatasi permasalahan kesehatan
4. Dedikasi : Memberikan pelayanan secara optimal
5. Inovatif : Memberikan pembaharuan dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan mutu kinerja
6. Kreatif : Berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan permasalahan kesehatan.

2.2 Deskripsi Isu


Situasi problematik ditentukan berdasarkan permasalahan yang
ditemukan pada masing-masing unit kerja, khususnya di Puskesmas
Sipatana Kota Gorontalo. Adapun isu yang dapat dikemukakan pada tahap
ini adalah isu-isu yang berkaitan dengan manajemen ASN, manajemen
pelayanan publik dan oleh karena itu, berdasarkan identifikasi di lapangan
didapatkan isu-isu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perawat
di Puskesmas Sipatana.
Petugas pelayanan kesehatan setiap hari dihadapkan kepada tugas
yang berat untuk bekerja dengan aman dalam lingkungan yang
membahayakan di masa pandemik ini. Resiko pekerjaan yang umum
dihadapi oleh petugas pelayanan kesehatan adalah kontak dengan darah
dan cairan tubuh sewaktu melakukan tindakan terhadap pasien.
Pemaparan terhadap patogen ini meningkatkan resiko mereka terhadap
infeksi yang serius dan kemungkinan menyebabkan kematian.

8
2. Belum optimalnya pemilahan sampah medis dan non medis di
Puskesmas Sipatana.
Sampah medis dan non medis adalah semua sampah yang
dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainya.
Contoh dari sampah medis yaitu barang habis pakai yang digunakan
perawat kepada pasien seperti botol infus dan jarum suntik, sedangkan
sampah non medis yaitu barang-barang yang digunakan pasien seperti
sisa-sisa makanan dan minuman dari pasien.
3. Belum optimalnya penggunaan masker pada pasien infeksi saluran
pernapasan di Puskesmas Sipatana
Kesadaran penggunaan masker bagi pasien dan pengunjung di
Puskesmas Sipatana masih kurang, hal itu dibuktikkan dengan pasien
dan pengunjung hanya menggunakan masker saat memasuki gedung
puskesmas, dan setelah keluar gedung, pasien dan pengunjung
melepaskan masker tersebut. Selain itu, pasien dan pengunjung
menggunakan masker namun dengan cara kurang tepat. Hal tersebut
memungkinkan penularan infeksi dari orang yang tidak bergejala.

2.3 Argumentasi terhadap Isu


Berdasarkan pengamatan dan observasi dari penulis selama masa
percobaan enam bulan bekerja, penulis menemukan bahwa Belum
Optimalnya Penggunaan APD Pada Perawat di Puskesmas Sipatana yang
sangat penting peranannya karena menyangkut hajat hidup orang banyak,
mengingat banyaknya penyakit menular dan resiko infeksi yang
diakibatkan. Isu ini penting dan perlu untuk dicarikan pemecahan
masalahnya karena dinilai sangat penting dan akibat yang ditimbulkan
sangat serius. Hal ini dikarenakan Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat
pengaman agar terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit. Dan apabila
isu ini tidak segera ditindaklanjuti akan menimbulkan dampak yang
berbahaya bagi petugas dan pasien. Maka perlu dilakukan penerapan
penggunaan Alat Pelindung Diri dengan benar.

9
Isu yang terpilih menjadi core issue adalah “Belum optimalnya
penggunaan APD pada perawat di Puskesmas Sipatana”. Oleh karenanya
untuk mengoptimalisasikan penggunaan Alat Pelindung Diri di Puskesmas
maka penulis hendak melaksanakan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Penggunaan Alat pelindung Diri pada Perawat di Puskesmas
Sipatana”.
2.4 Kegiatan Untuk Penyelesaian Isu
Berdasarkan deskripsi isu dan argumentasinya sebagaimana
diuraikan di atas. Maka perlu dilakukan pemecahan isu dengan cara
“Optimalisasi penggunaan APD melalui kegiatan edukasi pada perawat di
Puskesmas Sipatana” melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang rencana pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
2. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Penggunaan APD
3. Membuat Banner penggunaan APD
4. Melakukan edukasi penggunaan APD
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi penggunaan APD

2.5 Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Nilai-nilai ANEKA dan Nilai nilai Kedudukan dan Peran ASN
dalam NKRI yang nantinya akan diaktualisasikan adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas, nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, adil, transparan, konsisten, dan partisipasif.
2. Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila.
(1) sila pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri,
tanggung jawab, dan transparan. (2) sila kedua: persamaan derajat, tidak
diskriminatif, saling menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga:
rela berkorban, gotong royong, cinta tanah air, dan mengutamakan
kepentingan publik. (4) sila keempat: musyawarah mufakat,
menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan bersikap adil, dan
kerja keras.

10
3. Etika publik, nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan
perundang-undangan, taat perintah, dan menjaga rahasia.
4. Komitmen mutu, nilai dasar di dalamnya antara lain efektifitas,
efisiensi, inovasi, dan berorientasi mutu.
5. Antikorupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

2.6 Matriks Rancangan


Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Sipatana

Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya penggunaan masker pada pasien infeksi saluran
pernapasan di Puskesmas Sipatana
2. Belum optimalnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada perawat
di Puskesmas Sipatana
3. Belum optimalnya pemisahan sampah medis dan non medis di Puskesmas
Sipatana

Isu yang diangkat :


Belum optimalnya penggunaan APD oleh perawat dalam melakukan tindakan
di Puskesmas Sipatana

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi Penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) Melalui Kegiatan Edukasi Pada Perawat Di Puskesmas Sipatana.

11
Tabel 2. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Substansi Mata dan Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi Whole of Visi Puskesmas Sipatana
dengan kepala Government Terwujudnya masyarakat
puskesmas (WOG) sehat, mandiri, dan
tentang berkeadilan di wilayah
rencana kerja Puskesmas Sipatana
pelaksanaan
kegiatan Misi Puskesmas Sipatana
1. Mempersiapkan Tersedianya Akuntabilitas
aktualisasi Untuk mewujudkan visi
bahan aktualisasi bahan konsultasi Tanggung Jawab,
tersebut, Puskesmas
yang akan Kejelasan
Sipatana menetapkan 5
dikonsultasikan Anti Korupsi
(lima) misi, yaitu :
Jujur
1. Memberikan pelayanan
Terdapat kesehatan yang bermutu
2. Membuat janji Nasionalisme
kesepakatan 2. Memelihara dan
pertemuan Religius meningkatkan kesehatan
dengan Kepala waktu pertemuan Etika Publik perorangan keluarga dan
Puskesmas Sopan, Santun masyarakat beserta
lingkungannya
3. Meminta arahan, Memperoleh Nasionalisme 3. Mengemban sarana dan
izin dan arahan, izin dan Konsultasi, prasarana yang
persetujuan persetujuan dari Diskusi, mengutamakan kualitas
pelaksanaan Kepala Menghargai orang pelayanan
kegiatan. Puskesmas lain 4. Meningkatkan akses dan
Etika Publik keterjangkauan

12
Sopan, Santun masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan peran serta
masyarakat terhadap
kesehatan
2. Membuat Manajemen ASN Visi Puskesmas Sipatana
satuan acara Terwujudnya masyarakat
penyuluhan sehat, mandiri, dan
(SAP) berkeadilan di wilayah
Penggunaan kerja Puskesmas Sipatana
APD
1.Mencari literatur 1. Didapatkan Anti Korupsi Misi Puskesmas Sipatana
tentang alat literatur Untuk mewujudkan visi
Kerja keras, Jujur
tersebut, Puskesmas
pelindung diri tentang alat Komitmen Mutu Sipatana menetapkan 5
yang sesuai pelindung diri Kreatif (lima) misi, yaitu :
standar yang sesuai 1. Memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu
dengan standar
2. Memelihara dan
meningkatkan
2.Menyiapkan dan 2. Tersusun Akuntanbilitas kesehatan perorangan
menyusun Satuan Tanggung jawab, keluarga dan
Satuan Acara
masyarakat beserta
Acara Penyuluhan Kejelasan
lingkungannya
Penyuluhan (SAP) Komitmen mutu 3. Mengemban sarana dan
(SAP) penggunaan Efektif, efisien prasarana yang
mengutamakan kualitas
penggunaan APD APD pelayanan
3.Mengkonsultasi

13
kan Satuan 3. Mendapatkan Etika publik 4. Meningkatkan akses
Acara persetujuan Sopan, santun dan keterjangkauan
masyarakat terhadap
Penyuluhan dari Kepala Nasionalisme
pelayanan kesehatan
(SAP) Puskesmas Konsultasi 5. Meningkatkan peran
penggunaan mengenai serta masyarakat
terhadap kesehatan
APD kepada Satuan Acara
Kepala Penyuluhan
Puskesmas (SAP)
penggunaan
APD
3. Membuat Pelayanan Publik Visi Puskesmas Sipatana
Banner Terwujudnya masyarakat
penggunaan sehat, mandiri, dan
APD berkeadilan di wilayah
1. Menyiapkan Tersusunnya Komitmen Mutu kerja Puskesmas Sipatana
desain Banner desain Kreatif
penggunaan Banner Akuntabilitas Misi Puskesmas Sipatana
APD penggunaan APD Tanggung Jawab Untuk mewujudkan visi
tersebut, Puskesmas
2. Mengkonsultasi Mendapatkan Etika publik Sipatana menetapkan 5
kan desain persetujuan dari Sopan, Santun (lima) misi, yaitu :
Banner Kepala Nasionalisme 1. Memberikan pelayanan
penggunaan Puskesmas Konsultasi, Diskusi kesehatan yang bermutu
APD kepada mengenai desain Anti Korupsi 2. Memelihara dan
Kepala Banner Berani meningkatkan

14
Puskeskas penggunaan APD kesehatan perorangan
keluarga dan
3. Mencetak Tercetaknya Anti Korupsi masyarakat beserta
Banner Banner Kerja Keras lingkungannya
penggunaan penggunaan APD Akuntanbilitas 3. Mengemban sarana dan
APD Tanggung Jawab prasarana yang
mengutamakan kualitas
4. Memasang Banner terpasang Akuntabilitas pelayanan
Banner di ditempat yang Integritas, 4. Meningkatkan akses
tempat yang strategis dan telah Konsistensi dan keterjangkauan
strategis dan disepakati Anti Korupsi masyarakat terhadap
telah disepakati bersama. Mandiri pelayanan kesehatan
bersama 5. Meningkatkan peran
serta masyarakat
terhadap kesehatan
4. Melakukan Pelayanan Publik Visi Puskesmas Sipatana
edukasi Terwujudnya masyarakat
penggunaan sehat, mandiri, dan
APD 1. Mempersiapkan Tersedianya alat Akuntabilitas berkeadilan di wilayah
alat dan bahan dan bahan yang Tanggung jawab kerja Puskesmas Sipatana
siap digunakan Anti Korupsi
Mandiri Misi Puskesmas Sipatana
Untuk mewujudkan visi
2. Melakukan Tersampaikannya Komitmen Mutu tersebut, Puskesmas
edukasi edukasi Efektif, Efisien Sipatana menetapkan 5
penggunaan penggunaan APD Nasionalisme (lima) misi, yaitu :
APD Rela Berkorban 1. Memberikan pelayanan
kesehatan yang
3. Mengaplikasikan Teraplikasikan

15
penggunaan penggunaan APD Anti Korupsi bermutu
APD saat saat pelayanan Mandiri, Disiplin 2. Memelihara dan
pelayanan kesehatan meningkatkan
kesehatan perorangan
keluarga dan
masyarakat beserta
lingkungannya
3. Mengemban sarana dan
prasarana yang
mengutamakan kualitas
pelayanan
4. Meningkatkan akses
dan keterjangkauan
masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan peran
serta masyarakat
terhadap kesehatan
5. Mengevaluasi Pelayanan Publik Visi Puskesmas Sipatana
pelaksanaan Terwujudnya masyarakat
kegiatan sehat, mandiri, dan
edukasi berkeadilan di wilayah
penggunaan kerja Puskesmas Sipatana
APD
1. Mengamati Teramati Akuntabilitas
Misi Puskesmas Sipatana
penerapan penggunaan APD Tanggung Jawab,
Untuk mewujudkan visi
penggunaan pada perawat cermat, teliti
tersebut, Puskesmas
APD pada
Sipatana menetapkan 5

16
perawat (lima) misi, yaitu :
2. Mengevaluasi Terevaluasinya Akuntabilitas 1. Memberikan pelayanan
perawat dalam perawat Tanggung jawab, kesehatan yang bermutu
menerapkan dalam teliti 2. Memelihara dan
penggunaan menerapkan Komitmen Mutu meningkatkan
APD penggunaan APD efektif dan efisien kesehatan perorangan
keluarga dan
3. Membuat Terbuatnya Akuntabilitas masyarakat beserta
laporan laporan Tanggung jawab lingkungannya
kesimpulan kesimpulan Anti korupsi 3. Mengemban sarana dan
jujur prasarana yang
mengutamakan kualitas
pelayanan
4. Meningkatkan akses
dan keterjangkauan
masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan peran
serta masyarakat
terhadap kesehatan

17
2.7 Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di ruang pelayanan Puskesmas Sipatana antara tanggal 4 Agustus sampai dengan
tanggal 12 September 2021. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Tahapan Time Schedule


(Penjadwalan)
1. Melakukan konsultasi dengan  Menyiapkan bahan rancangan aktualisasi yang Pekan ke- I:
atasan/mentor terkait rencana akan dikonsultasikan Rabu, 4 Agustus – Senin, 9
pelaksanaan kegiatan  Membuat janji pertemuan dengan Kepala Agustus 2021
aktualisasi Puskesmas
 Meminta arahan, izin dan persetujuan pelaksanaan
kegiatan.
2. Membuat Satuan Acara  Mencari literatur tentang alat pelindung diri yang Pekan ke- II
Penyuluhan (SAP) Penggunaan sesuai standar Senin, 9 Agustus - Selasa, 10
APD  Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Agustus 2021
penggunaan APD
 Mengkonsultasikan Satuan Acara Penyuluhan
penggunaan APD kepada Kepala Puskesmas

18
3. Membuat Banner penggunaan  Menyusun desain banner penggunaan APD Pekan ke- II
APD  Mengkonsultasikan desain banner penggunaan Selasa, 10 Agustus – Kamis,
APD kepada Kepala Puskesmas 12 Agustus 2021
 Mencetak banner penggunaan APD
 Memasang banner penggunaan APD
4. Melakukan edukasi  Mempersiapkan alat dan bahan Pekan ke- III
penggunaan APD  Melakukan edukasi penggunaan APD Kamis, 19 Agustus – Jumat, 20

 Mengaplikasikan penggunaan APD saat pelayanan Agustus 2021

5. Mengevaluasi pelaksanaan  Mengamati penerapan penggunaan APD pada Pekan ke- IV


kegiatan edukasi penggunaan perawat Senin, 23 Agustus – Jumat, 27
APD  Mengevaluasi perawat dalam menerapkan Agustus 2021
penggunaan APD
 Membuat laporan kesimpulan

19
2.8 Kendala dan Antisipasi
2.8.1 Kendala
Kegiatan aktualisasi dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi kendala
yang berisiko menghambat kegiatan aktualisasi tersebut sehingga menjadi kurang
optimal. Adapun kendala tersebut adalah terbatasnya jumlah alat-alat pelindung diri
seperti Masker N-95, Google, Face Shield dan Gaun Pelindung di Ruang Tindakan.
2.8.2 Antisipasi
Antisipasi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu melakukan koordinasi
dengan Bendahara Barang mengenai ketersediaan Alat Pelindung Diri.

20
BAB III
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Kegiatan I :Melakukan Konsultasi Dengan Kepala Puskesmas/Mentor Terkait Rencana


Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
A. Tahapan Kegiatan:
1. Menyiapkan Bahan Rancangan Aktualisasi Yang Akan Dikonsultasikan
Tahapan ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2021. Penulis
mempersiapkan bahan aktualisasi yang akan di konsultasikan dengan Kepala
Puskesmas terkait kegiatan-kegiatan yang akan penulis lakukan selama aktualisasi.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas, karena rancangan
aktualisasi merupakan bentuk tanggung jawab penulis. Penulis dalam
menyiapkan bahan rancangan aktualisasi kegiatan yang akan di konsultasikan
harus memiliki kejelasan, detail dan teliti agar dapat mudah dipahami oleh
Kepala Puskesmas. Selain itu, dalam menyiapkan bahan aktualisasi penulis harus
bersikap jujur (Anti Korupsi).
b) Dokumentasi

Gambar 3.1 Menyiapkan Bahan Aktualisasi Yang Akan Di Konsultasikan


c) Analisis dampak
Dampak ketika dilaksanakan tahapan ini dengan jelas, detail, dan teliti sangatlah
penting karena pada saat melakukan konsultasi peserta sudah siap dan terarah
dengan jelas apa saja yang akan disampaikan kepada Kepala Puskesmas/Mentor.
Hal ini agar tahapan konsultasi berjalan sesuai dengan rencana. Jika penulis tidak
mempersiapkan terlebih dahulu bahan aktualisasi atau tahapan ini tidak

21
dilaksanakan, maka pada saat berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas kegiatan
ini tidak akan terarah serta maksud dan tujuan dalam melakukan konsultasi tidak
akan berjalan dengan baik.
2. Membuat Janji Pertemuan Dengan Kepala Puskesmas
Saya menghubungi Kepala Puskesmas via Whatsapp pada hari Senin tanggal 9
Agustus 2021 jam 12.42 untuk melakukan kontrak waktu pertemuan untuk membahas
tentang rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Nasionalisme dan Etika Publik. Pada
saat menghubungi, saya awali dengan mengucapkan salam (Religius). Kemudian
saya melakukan kontrak waktu dengan Kepala Puskesmas untuk pembahasan
rancangan aktualisasi dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
b) Dokumentasi

Gambar 3.2 Menghubungi Kepala Puskesmas Untuk Melakukan Kontrak Waktu


c) Analisis dampak
Dampak ketika dilaksanakannya tahapan kontrak waktu sebelum berkonsultasi
dengan Kepala Puskesmas dapat membuat kegiatan lebih terarah dan terjadwal.
Kontrak waktu dapat menghindari terganggunya aktifitas yang sedang dilakukan
oleh pihak yang bersangkutan mengingat Kepala Puskesmas juga memiliki
tanggung jawab dan kegiatan yang banyak. Jika penulis langsung menghadap

22
tanpa melakukan konfirmasi waktu terlebih dahulu, hal ini dapat mengganggu
aktifitas yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas. Kontrak waktu yang menerapkan
nilai religius dan sopan santun membuat Kepala Puskesmas merasa dihargai dan
akan menerima dengan senang hati saat dihubungi, sehingga akan tercipta
hubungan serta lingkungan kerja yang nyaman. Karena jika tidak dilakukan
tahapan ini, akan berdampak terhadap tidak adanya dukungan dari Kepala
Puskesmas sehingga kegiatan aktualisasi tidak akan terarah dan terjadwal dengan
baik. Hal ini akan menghambat proses tahapan kegiatan aktualisasi selanjutnya.
3. Meminta Arahan, Izin Dan Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin tanggal 9 Agustus 2021. Setelah menjelaskan
kegiatan rancangan aktualisasi penulis meminta arahan, izin dan persetujuan
pelaksanaan terkait kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas. Kepala
puskesmas selaku mentor memberikan ijin dan persetujuan, serta memberikan
beberapa arahan. Penulis menerima arahan yang diberikan oleh mentor/atasan, agar
kegiatan yang akan dilakukan lebih terarah.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Etika Publik dan Nasionalisme dimana
dalam menghadap Kepala Puskesmas peserta melakukannya dengan sopan dan
santun. Saat melakukan konsultasi, penulis berdiskusi dengan Kepala
Puskesmas mengenai rancangan kegiatan. Setelah menjelaskan rancangan
aktualisasi, penulis meminta arahan, ijin dan persetujuan dari Kepala Puskesmas
mengenai pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan nanti dengan
menerima dan menghargai arahan dari Kepala Puskesmas/mentor.
b) Dokumentasi

Gambar 3.3 Meminta Arahan, Ijin Dan Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan Kepada Mentor

23
c.) Analisis dampak
Dampak ketika dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Nasionalisme
dan Etika Publik sangatlah penting. Ketika meminta arahan, meminta ijin dan
persetujuan Kepala Puskesmas merupakan sikap menghargai dan bentuk kerjasama
dengan Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas akan mengetahui rencana kegiatan apa
saja yang akan dilakukan serta dapat memantau jalannya kegiatan dan memberikan
dukungan agar kegiatan berjalan maksimal sehingga terjalin kerjasama yang baik
dalam mewujudkan tujuan. Jika penulis langsung melakukan kegiatan tanpa meminta
ijin dan persetujuan terlebih dahulu, maka Kepala Puskesmas tidak akan mengetahui
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dan kurang berperan dalam kegiatan. Hal
ini akan mengakibatkan tidak terjalinnya kerjasama yang baik sehingga akan
menghambat dukungan dalam proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
B. Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas Sipatana yaitu : “Terwujudnya masyarakat
sehat, mandiri dan berkeadilan di wilayah kerja Puskesmas Sipatana.”
Kegiatan ini lebih khusus mendukung salah satu misi Puskesmas Sipatana yaitu :
“ Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu.”
C. Penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu : “Cermat”. Cermat
dalam melihat kondisi yang perlu dibenahi kembali sesuai Visi dan Misi sebagai ASN
yang bertugas di Puskesmas Sipatana.
D. Analisis manfaat kegiatan
Dengan melaksanakan seluruh rancangan kegiatan dengan baik dan sesuai dengan nilai-
nilai dasar ASN (ANEKA) diharapkan dapat memberikan manfaat serta meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.

24
Kegiatan II : Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 6 Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD)
A. Tahapan kegiatan
1. Mencari Literatur Tentang Alat Pelindung Diri yang Sesuai Standar
Tahap kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2021, mencari literatur tentang
Alat Pelindung Diri ini yang akan penulis gunakan untuk jadi bahan acuan dalam
pembuatan banner dan pelaksanaan kegiatan edukasi saya nanti.
a) Deskripsi Kegiatan
Mencari literatur tentang alat pelindung diri yang sesuai standar mengandung
nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu dimana dalam tahapan mencari
literature merupakan suatu pemikiran kreatif sebelum menyusun Satuan Acara
Penyuluhan (SAP). Dalam mencari literatur yang sesuai standar membutuhkan
kerja keras dan sikap jujur.
b) Dokumentasi

Gambar 3.4 Mencari Literatur Tentang Alat Pelindung Diri Yang Sesuai Standar
c) Analisis Dampak
Dampak ketika dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Anti
Korupsi dan Komitmen Mutu sangatlah penting. Dengan mencari literatur
penggunaan APD yang sesuai dengan standar dapat memudahkan dalam
penyusunan SAP selain itu ini bisa dijadikan rujukan dalam membuat Banner.
Jika kita tidak mencari literatur terlebih dahulu, maka materi yang disajikan
dalam banner akan sulit dipertanggungjawabkan.

25
2. Menyiapkan dan Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Penggunaan APD
Tahap kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2021, SAP penggunaan Alat
Pelindung Diri ini yang akan penulis gunakan untuk jadi bahan acuan dalam
pembuatan banner dan pelaksanaan kegiatan edukasi saya nanti.
a) Deskripsi Kegiatan
Menyusun SAP penggunaan Alat Pelindung Diri mengandung nilai
Akuntanbilitas dan komitmen mutu. Satuan Acara Penyuluhan merupakan
bentuk tanggung jawab penulis sebelum melakukan edukasi dan dimana dalam
tahapan tersebut penulis menyusun SAP dengan jelas, sistematis, efektif dan
seefisien mungkin.
b) Dokumentasi

Gambar 3.5 Menyiapkan Dan Menyusun SAP Penggunaan Alat Pelindung Diri

26
c) Analisis dampak
Dampak ketika dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai
Akuntanbilitas dan Komitmen Mutu sangatlah penting. Dalam menyiapkan dan
menyusun SAP yang sesuai dengan isu yang di angkat dapat memudahkan dalam
melaksanakan kegiatan edukasi yang telah direncanakan sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar dan SAP ini bisa dijadikan rujukan dalam membuat
banner. Jika kita tidak menyiapkan SAP terlebih dahulu, maka materi yang
disajikan dalam banner akan sulit dipertanggungjawabkan sehingga kita akan
terlihat tidak professional saat memberikan edukasi dan kegiatan edukasi tidak
akan terorganisir dengan baik.
3. Mengkonsultasikan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) penggunaan Alat
Pelindung Diri kepada Kepala Puskesmas
Tahap kegiatan ini dilaksanakan tanggal 10 Agustus 2021. Setelah menyusun SAP,
penulis mengkonsultasikan SAP penggunaan Alat pelindung Diri kepada Kepala
Puskesmas.
a) Deskripsi Kegiatan
Mengkonsultasikan SAP yang telah di susun kepada Kepala Puskesmas
mengandung nilai Etika Publik dan Nasionalisme dimana dalam tahapan
tersebut peserta melakukan konsultasi rancangan kegiatan dengan sikap hormat
dan sopan santun saat bertemu dan mengkonsultasikan SAP yang telah disusun
secara jelas, sistematis, efektif dan efisien kepada kepala puskesmas.
b) Dokumentasi

Gambar 3.6 Mengkonsultasikan Satuan Acara Penyuluhan Kepada Kepala Puskesmas

27
c) Analisis dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Etika Publik dan
Nasionalisme dalam berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas adalah kita harus
memiliki sikap sopan, santun dan hormat agar tersampaikannya kegiatan dengan
baik dan agar Kepala Puskesmas dapat memberikan masukan dan dukungan agar
kegiatan berjalan maksimal. Adapun resiko jika tahapan ini tidak dilakukan
adalah penulis akan tertunda untuk melakukan konsultasi bahkan tidak adanya
dukungan dari Kepala Puskesmas.
B. Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas Sipatana yaitu : “Terwujudnya masyarakat
sehat, mandiri dan berkeadilan di wilayah kerja Puskesmas Sipatana.”
Kegiatan ini lebih khusus mendukung salah satu misi Puskesmas Sipatana yaitu :
“ Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu.”
C. Penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu : “ Reponsif ”
merespon dan memberikan tanggapan dalam mengatasi permasalahan kesehatan agar
sesuai Visi dan Misi sebagai ASN yang bertugas di Puskesmas Sipatana.
D. Analisis manfaat
Dengan melaksanakan seluruh rancangan kegiatan dengan baik dan sesuai dengan nilai-
nilai dasar diharapkan dapat memberikan manfaat serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

28
Kegiatan III : Membuat Banner Penggunaan Alat pelindung Diri
A. Tahapan kegiatan
1. Menyusun Dan Membuat Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2021. Saya menyusun dan
membuat banner yang akan digunakan sebagai media saat melakukan edukasi nanti.
a) Deskripsi Kegiatan
Menyusun dan membuat banner mengandung nilai komitmen mutu dimana
dalam tahapan tersebut penulis melakukannya dengan berpikir kreatif agar
banner yang akan dibuat bisa menarik perhatian peserta saat membacanya. Selain
itu, kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas dimana membuat banner adalah
bentuk tanggung jawab penulis untuk menyiapkan media yg akan digunakan
saat edukasi.
b) Dokumentasi

Gambar 3.7 Menyusun dan Membuat Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri

29
c) Analisis dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Komitmen Mutu
dan Akuntabilitas dalam menyusun dan membuat banner sebagai media/alat
bantu yang akan digunakan saat melakukan edukasi dapat mempermudah
kegiatan edukasi yang akan dilakukan nanti dan banner dapat dijadikan sebagai
sarana prasarana dalam pendidikan kesehatan. Karena jika kita tidak menyusun
dan membuat banner terlebih dahulu kita akan kesulitan saat melakukan edukasi
nanti dan kegiatan edukasi tidak akan berjalan dengan lancar.
2. Mengkonsultasikan Desain Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri Kepada
Kepala Puskesmas
Tahap kegiatan ini dilaksanakan tanggal 10 Agustus 2021. Setelah menyusun desain
banner, penulis mengkonsultasikan desain banner penggunaan Alat pelindung Diri
kepada Kepala Puskesmas.
a) Deskripsi Kegiatan
Mengkonsultasikan desain banner yang telah di susun kepada Kepala Puskesmas
mengandung nilai Etika Publik, Nasionalisme dan Anti Korupsi. Dalam
tahapan tersebut peserta memiliki keberanian melakukan konsultasi desain
banner dengan sikap hormat dan sopan santun saat bertemu dan
mengkonsultasikan desain yang telah disusun secara jelas, sistematis, efektif dan
efisien kepada kepala puskesmas.
b) Dokumentasi

Gambar 3.8 Mengkonsultasikan SAP Kepada Kepala Puskesmas

30
c) Analisis dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Etika Publik
Nasionalisme dan Anti Korupsi dalam berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas
adalah kita harus berani dan memiliki sikap sopan, santun dan hormat agar
tersampaikannya kegiatan dengan baik dan agar Kepala Puskesmas dapat
memberikan masukan dan dukungan agar kegiatan berjalan maksimal. Adapun
resiko jika tahapan ini tidak dilakukan adalah penulis akan tertunda untuk
melakukan konsultasi bahkan tidak adanya dukungan dari Kepala Puskesmas.
3. Mencetak Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2021. Setelah membuat
banner, penulis mencetak banner penggunaan Alat Pelindung Diri.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Anti Korupsi dan Akuntanbilitas dimana
mencetak banner merupakan hasil kerja keras penulis karena dilakukan secara
sungguh-sungguh untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai dan merupakan
bentuk tanggung jawab penulis dalam proses membuat banner.
b) Dokumentasi

Gambar 3.9 Mencetak Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri

31
c) Analisis dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Anti Korupsi dan
Akuntabilitas dalam kegiatan mencetak banner adalah agar tercapainya tujuan
kegiatan aktualisasi. Karena dengan mencetak banner yang akan dipasang pada
ruang tindakan dapat dijadikan sebagai media sarana prasarana dalam pendidikan
kesehatan. Jika kita tidak melakukan tahapan ini, media yg dapat dijadikan
sebagai sarana prasarana dalam pendidikan kesehatan tidak tersedia dan
optimalisasi penerapan penggunaan Alat pelindung Diri saat memberikan
pelayanan tidak akan tercapai.
4. Memasang Banner Penggunaan Alat Pelindung Diri
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2021. Setelah banner
dicetak, penulis memasang banner penggunaan Alat Pelindung Diri ditempat yang
strategis untuk penggunaan Alat Pelindung Diri.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Akuntanbilitas dan Anti Korupsi dimana
penulis memiliki konsistensi, integritas tinggi yaitu kesesuaian ucapan dan
tindakan untuk memasang banner dan dilakukan secara mandiri.
b) Dokumentasi

Gambar 3.10 Memasang Banner Penggunaan Alat pelindung Diri

32
c) Analisis dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Akuntanbilitas
dan Anti Korupsi sangatlah penting dalam memasang banner pada tempat yang
sering digunakan APD karena dapat mempermudah perawat dalam menerapkan
dalam penggunaan Alat Pelindung Diri. Karena jika kita tidak memasang banner
pada tempat yang strategis perawat tidak akan optimal dalam menerapkan
penggunaan Alat Pelindung Diri saat memberikan pelayanan.
B. Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas Sipatana yaitu : “Terwujudnya masyarakat
sehat, mandiri dan berkeadilan di wilayah kerja Puskesmas Sipatana.”
Kegiatan ini lebih khusus mendukung salah satu misi Puskesmas Sipatana yaitu :
“Mengemban sarana prasarana yang mengutamakan kualitas pelayanan”
C. Penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu : “ Kreatif dan
Inovatif” Memunculkan ide-ide baru dalam menyelesaikan suatu kendala dan
memberikan pembaharuan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan mutu kinerja agar
sesuai Visi dan Misi sebagai ASN yang bertugas di Puskesmas Sipatana.
D. Analisis manfaat
Dengan melaksanakan seluruh rancangan kegiatan dengan baik dan sesuai dengan nilai-
nilai dasar diharapkan dapat memberikan manfaat serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

33
Kegiatan IV : Melakukan Edukasi Penggunaan Alat Pelindung Diri
A. Tahapan Kegiatan
1. Mempersiapkan Alat Dan Bahan
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2021. Sebelum
melakukan edukasi penulis menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan edukasi. Alat dan bahan tersebut yaitu Banner dan Alat Pelindung Diri.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas dan Anti Korupsi dimana
dalam mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan edukasi
penulis mempersiapkannya dengan mandiri untuk kelancaran kegiatan edukasi.
Penulis melakukan persiapan sebelum melakukan kegiatan edukasi sebagai
bentuk tanggung jawab penulis.
b) Dokumentasi

Gambar 3.11Menyiapkan Alat Dan Bahan Untuk Kegiatan Edukasi

34
c) Analisis Dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Akuntabilitas dan
Anti Korupsi sangatlah penting. Dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan sebelum kita melakukan kegiatan edukasi dapat membuat kegiatan
berjalan dengan sebaik mungkin. Jika tahapan ini tidak dilaksanakan,
persiapannya jadi tidak matang dan pada saat kegiatan edukasi tidak akan
berjalan dengan baik.
2. Melakukan Edukasi Penggunaan Alat Pelindung Diri
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2021. Penulis melakukan
edukasi tentang penggunaan Alat Pelindung Diri pada perawat di Puskesmas Sipatana
sehingga perawat lebih menyadari tentang pentingnya penerapan penggunaan Alat
Pelindung Diri tersebut dalam pencegahan penularan penyakit.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Nasionalisme dan Komitmen Mutu
dimana penulis rela mengorbankan waktu untuk memberikan edukasi kepada
teman-teman perawat tentang penggunaan Alat Pelindung Diri. Kegiatan
sosialisasi dilaksanakan secara efektif dan efisien agar tujuan dapat tercapai.
b) Dokumentasi

Gambar 3.12Melakukan Edukasi Penggunaan Alat Pelindung Diri Kepada Peserta

35
Gambar 3.13 Demonstrasi penggunaan Alat Pelindung Diri
c) Analisis Dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Nasionalisme dan
Komitmen mutu saat peserta melakukan edukasi yaitu informasi yang akan
disampaikan harus efektif untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus dengan
peningkatan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan
pelayanan. Serta perawat mampu menyadari betapa pentingnya penerapan
penggunaan Alat Pelindung Diri tersebut dalam mencegah agar tidak terjadi
infeksi. Jika tahapan ini tidak dilakukan, maka petugas tidak akan mendapatkan
pengetahuan tentang penggunaan alat pelindung diri sesuai standar sehingga tidak
akan ada peningkatan pengetahuan terhadap petugas.

3. Mengaplikasikan Penggunaan Alat Pelindung Diri Saat Pelayanan


Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021. Penulis
memberikan pelayanan di Ruang Tindakan dengan mengaplikasikan penggunaan Alat
Pelindung Diri.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Anti Korupsi dimana penulis.
Mengaplikasikan Penggunaan Alat Pelindung Diri secara mandiri dan disiplin.

36
b) Dokumentasi

Gambar 3.14 Mengaplikasikan Penggunaan Alat Pelindung Diri Saat Pelayanan


c) Analisis Dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Anti korupsi
dimana dalam mengaplikasikan penggunaan Alat Pelindung Diri saat pelayanan
sangatlah penting karena dapat mencegah penularan infeksi, serta kita bisa
menjadi contoh atau panutan bagi perawat lain yang telah menerima edukasi dari
kita sehingga terjadi peningkatan dalam kepatuhan petugas untuk menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) ketika melakukan pelayanan. Jika tahapan ini tidak
dilaksanakan, maka kita tidak patut dijadikan contoh dalam mengaplikasikan
penggunaan Alat Pelindung Diri pada saat pelayanan serta petugas lain tidak
akan bertambah pengetahuannya tentang bagaimana penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) yang benar, efektif dan efisien.
B. Kontribusi Terhadap Visi Misi
Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas Sipatana yaitu : “Terwujudnya masyarakat
sehat, mandiri dan berkeadilan di wilayah kerja Puskesmas Sipatana.”
Kegiatan ini lebih khusus mendukung salah satu misi Puskesmas Sipatana yaitu :
“Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya”
C. Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini memiliki penguatan dari tata nilai organisasi yaitu : “ Responsif
dan Kreatif ” Cara merespon dan memberikan tanggapan dalam mengatasi permasalahan

37
kesehatan. Serta berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang sesuaidengan
permasalahan kesehatan agar sesuai Visi dan Misi sebagai ASN yang bertugas di
Puskesmas Sipatana.
D. Analisis manfaat
Dengan melaksanakan seluruh rancangan kegiatan dengan baik dan sesuai dengan nilai-
nilai dasar diharapkan dapat memberikan manfaat serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

38
Kegiatan V : Mengevaluasi Pelaksanaan Kegiatan Edukasi Penggunaan Alat Pelindung
Diri
A. Tahapan kegiatan
1. Mengamati Penerapan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada perawat
Tahapan kegiatan ini dilaksakan pada tanggal 23, 24, 25 Agustus 2021.Setelah
dilakukan edukasi, penulis mengamati perawat saat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap pasien.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas yaitu tanggung jawab
sebagai seorang perawat untuk mengamati/melakukan observasi secara cermat
dan teliti.
b) Dokumentasi

Gambar 3.15Mengamati Perawat Hari Pertama

39
Gambar 3.16 Mengamati Perawat Hari Kedua

Gambar 3.17 Mengamati Perawat Hari Ketiga

40
c) Analisis dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Akuntabilitas
dimana dalam mengamati perawat dalam menerapkan penggunaan Alat
Pelindung Diri sangatlah penting Kegiatan ini bertujuan untuk menilai perawat
dalam menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri saat pelayanan. Jika kita
tidak melakukan observasi tentang penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri
kepada perawat saat memberikan pelayanan kesehatan, kita tidak akan
mengetahui seberapa besar optimalisasi perawat tersebut dalam penggunaan Alat
Pelindung Diri saat melayani pasien setelah dilakukan edukasi.
2. Mengevaluasi Perawat Dalam Menerapkan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2021. Setelah melakukan
observasi penulis melakukan evaluasi penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri
terhadap perawat.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Akuntabilitas dan Komitmen Mutu yaitu
tanggung jawab sebagai seorang perawat untuk melakukan evaluasi secara
profesional dan teliti. Evaluasi yang dilakukan secara efektif dan efisien agar
dapat menghasilkan kegiatan yang bermutu.
b) Dokumentasi

41
Gambar 3.18 Mengevaluasi Perawat

c) Analisis Dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Akuntabilitas dan
Anti Korupsi dimana dalam mengevaluasi perawat dalam
menerapkanpenggunaan Alat Pelindung Diri sangatlah penting. Kegiatan ini
bertujuan untuk menilai sejauh mana tingkat keberhasilan edukasi yang diberikan
pada perawat. Jika kita tidak melakukan tahapan ini, kita tidak akan mengetahui
seberapa besar optimalisasi perawat tersebut dalam menerapkan penggunaan
Alat Pelindung Diri saat melayani pasien.

3. Membuat laporan kesimpulan


Tahapan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2021. Penulis membuat
laporan kesimpulan setelah kegiatan evaluasi yang sudah dilakukan selama 3 hari.
a) Deskripsi Kegiatan
Tahapan kegiatan ini mengandung nilai Anti korupsi dan Akuntabilitas yaitu
penulis membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan bertanggung jawab.

42
b) Dokumentasi

Gambar 3.19 Membuat Laporan Hasil Kesimpulan


c) Analisis Dampak
Dampak dilaksanakannya tahapan ini dengan menerapkan nilai Anti Korupsi dan
Akuntabilitas sangatlah penting. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat laporan
yang dapat dipertanggungjawabkandan juga sebagai bahan tolak ukur untuk
menilai sejauh mana tingkat keberhasilan edukasi yang diberikan pada perawat
guna peningkatan perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas Sipatana. Jika kita
tidak melakukan tahapan ini, kita tidak akan mengetahui optimalisasi perawat
tersebut dalam menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri saat melayani
pasien.
B. Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas Sipatana yaitu : “Terwujudnya masyarakat
sehat, mandiri dan berkeadilan di wilayah kerja Puskesmas Sipatana.”
Kegiatan ini lebih khusus mendukung salah satu misi Puskesmas Sipatana yaitu :
Memberikan Pelayanan KesehatanYang Bermutu.”
C. Penguatan nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu : “ Responsif” Cara
merespon dan memberikan tanggapan dalam mengatasi permasalahan kesehatan agar
sesuai Visi dan Misi sebagai ASN yang bertugas di Puskesmas Sipatana.
D. Analisis Manfaat
Dengan melaksanakan seluruh rancangan kegiatan dengan baik dan sesuai dengan nilai-
nilai dasar diharapkan dapat memberikan manfaat serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

43
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Pelaksanaan aktualisasi adalah kegiatan yang pada intinya bertujuan untuk


menindaklanjuti isu atau masalah dengan memberikan tindakan berupa solusi.
Hasil aktualisasi ini mengangkat isu “Belum Optimalnya Penggunaan APD Oleh
Perawat Di Puskesmas Sipatana”. Untuk mengatasi isu tersebut dilakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1). Konsultasi dengan kepala puskesmas tentang
rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi 2). Membuat satuan acara penyuluhan
(SAP) Penggunaan APD 3). Membuat Banner penggunaan APD 4). Melakukan
edukasi penggunaan APD 5). Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan edukasi
penggunaan APD.
Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki substansi nilai-nilai dasar ASN ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi),
Whole Of Government, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN. Berkonstribusi
dalam pencapaian visi dan misi serta nilai organisasi Puskesmas Sipatana.
Hasil Aktualisasi nilai-nilai ANEKA menunjukan bahwa Optimalisasi
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) Melalui Kegiatan Edukasi Pada Perawat
Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo adalah 100%. Dengan terlaksananya
kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya kepada Puskesmas, Petugas, dan Pengunjung / Pasien.
B. SARAN
1. Nilai ANEKA, WOG, Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN diharapkan
dapat diterapkan pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Sipatana.
2. Kegiatan-kegiatan pemecahan isu diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik
agar kualitas pelayanan keperawatan di Puskesmas Sipatana menjadi lebih
baik.
3. Diharapkan untuk lebih meningkatkan konsultasi dan kerjasama antara seluruh
profesi kesehatan yang ada di Puskesmas Sipatana agar mencapai pelayanan
yang paripurna.

44
4. Setelah dilakukan aktualisasi diharapkan agar bisa tetap dilanjutkan ke ASN
Perawat, Bidan, dan Tenaga Kesehatan lainnya dalam mengoptimalkan
penggunaan Alat Pelindung Diri di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo.

45
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil.Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Akuntabilitas.Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara. 
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara. 
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

46
LAMPIRAN

47
LAMPIRAN 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ALAT PELINDUNG DIRI

Topik : Alat Pelindung Diri


Sasaran : Perawat Puskesmas Sipatana
Hari/ Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2021
Tempat : Puskesmas Sipatana
Waktu : 30 Menit
Penyaji : Dwi Veraningseh, A.Md. Kep

1. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan edukasi selama 1 x 30 menit, perawat mampu memahami
pentingnya penggunaan alat pelindung diri serta mampu menerapkannya saat
memberikan pelayanan kesehatan.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan edukasi, perawat mampu :
- Menyebutkan pengertian alat pelindung diri
- Menyebutkan peralatan perlindungan diri
- Menyebutkan tujuan alat perlindungan diri
- Menyebutkan indikasi alat perlindungan diri
- Menyebutkan tahapan pelepasan alat perlindungan diri

2. Materi
Terlampir

48
3. Pelaksanaan Edukasi
4. Sasaran
No Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu
1. Pembukaan Ceramah - 2 Menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan
diri
c. Menyampaikan
tujuan
d. Kontrak waktu
penyuluhan

2. Inti  Ceramah Banner 15 Menit


a. Menjelaskan  Demonstrasi
pengertian alat
pelindung diri
b. Menjelaskan
peralatan
perlindungan diri
c. Menjelaskan tujuan
alat perlindungan
diri
d. Menjelaskan
indikasi alat
perlindungan diri
e. Menjelaskan
tahapan pelepasan
alat perlindungan
diri.
3. Penutup  Lisan - 3 Menit
a. Melakukan evaluasi  Demonstrasi
b. Menyimpulkan
materi
c. Mengucapkan salam.

49
Sasaran di tujukan kepada perawat di Puskesmas Sipatana
5. Strategi pelaksanaan
a. Metode : Ceramah, demonstrasi
b. Media : Banner
6. Setting
Peserta edukasi dengan penyaji berhadapan
7. Evaluasi
a. Evaluasi struktural
1) Membuat SAP
2) Kontrak waktu
3) Menyiapkan peralatan
Peralatan atau media yang di gunakan adalah banner
4) Setting
Tempat edukasi adalah Ruang Aula Puskesmas Sipatana
b. Evaluasi proses
1. Peserta
a. Peserta edukasi mengikuti kegiatan sampai selesai
b. Peserta penyuluhan kooperatif, aktif berpartisipasi selama proses edukasi
2. Pemberi edukasi
a. Bisa memfasilitasi jalannya edukasi
b. Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab
c. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif

50
Lampiran Materi
ALAT PERLINDUNGAN DIRI

A. Pengertian
Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius (Pedoman PPI,
kemenkes 2017 ).
B. Pembagian Alat Perlindungan Diri
APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata (goggle),
perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron, sandal/sepatu
tertutup (Sepatu Boot) (Pedoman PPI, kemenkes 2017 ).
C. Tujuan Alat Perlindungan Diri
Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko
pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir
dari pasien ke petugas dan sebaliknya (Pedoman PPI, kemenkes 2017 ).
D. Indikasi Alat Perlindungan Diri
Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh
atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan
pasien terkontaminasi dari petugas (Pedoman PPI, kemenkes 2017 ).
E. Tahapan Pelepasan Alat Perlindungan Diri
Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
Menurut Kemenkes RI (2017), langkah-langkah melepaskan APD adalah sebagai
berikut:
 Lepaskan sepasang sarung tangan
 Lakukan kebersihan tangan
 Lepaskan apron
 Lepaskan perisai wajah (goggle)
 Lepaskan gaun bagian luar
 Lepaskan penutup kepala
 Lepaskan masker
 Lepaskan pelindung kaki
 Lakukan kebersihan tangan

51
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Peraturan menteri kesehatan RI nomor 27 tahun


2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan. Jakarta : Kementerian kesehatan RI.

52
LAMPIRAN 2

53
LAMPIRAN 3
LEMBAR CEKLIST

1. Kode Responden : (Diisi Petugas)


2. Inisial Nama :
3. Jenis Kelamin :
4. Usia :

NO PERNYATAAN JENIS TINDAKAN YA TIDAK


1 1. Apakah petugas Pemasangan Infus
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
2 1. Apakah petugas Pemasangan Kateter
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
3 1. Apakah petugas Tindakan Heacting Pada Pasien
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
4 1. Apakah petugas Penanganan Pada Pasien Batuk
menggunakan sarung Sesak
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
5 1. Apakah petugas Tindakan Nebulizer
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
6 1. Apakah petugas Pengambilan Sampel Darah
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
7 1. Apakah petugas Tindakan Ineksi Obat
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker
8 1. Apakah petugas Pemeriksaan TTV
menggunakan sarung
tangan?
2. Apakah petugas
menggunakan masker

54
LAMPIRAN 4

LAPORAH HASIL EVALUASI OTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG


DIRI PADA PERAWAT PUSKESMAS SIPATANA

Nama Pengamat : Dwi Veraningseh, A. Md. Kep


Waktu Pengamatan : 3 Hari (23, 24-25 Agustus 2021)
Tempat Pengamatan : Puskesmas Sipatana
Objek Yang Diamati : Perawat

TABEL PENGAMATAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG


DIRI PADA PERAWAT

55
Pengamatan Hari/Tanggal Nama Tindakan Yang Tidak
Hari Ke Perawat Menerapkan menerapkan
Penggunaan Penggunaan
Alat Pelindung Alat
Diri Pelindung
Diri

1 Senin, 23 Perawat Perawatan


Agustus 2021 Nini Luka 
Faradiba
Perawat Perawatan
Siska Luka 
Pakaya
Perawat Perawatan
Agustina Luka 
Janis
Perawat Perawatan
Agnes Luka 
Hilala
2 Selasa, 24 Perawat Perawatan
Agustus 2021 Jumarnia Luka 
ti H.
Nurun
Perawat Perawatan
Rahadith Luka 
a
Hunowu
Perawat Pelaksanaan
Yuni Swab 
Hunawa Antigen
3 Rabu, 25 Perawat Perawatan
Agustus 2021 Vivi R. luka 
Ishak
Perawat Perawatan
Yuni luka 
Hunawa
Perawat Perawatan
Siti luka 
Wahyuni
Mootalu

Melakukan pengukuran dengan rumus :


Numerator 100%
Denominator
Keterangan :

56
Numerator : Jumlah petugas yang menggunakan Alat Pelindung Diri.
Denominator: Jumlah petugas yang kontak dengan pasien

Setelah Dilakukan Edukasi


9 orang 100 % 100 %
9 orang

Setelah dilakukan edukasi didapatkan nilai 100% dimana tercatat sudah


semua petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat kontak atau
memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien.

KESIMPULAN :
Setelah dilakukannya beberapa kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan
kepatuhan petugas pelayanan dalam menggunakan alat pelindung diri saat melakukan
pelayanan salah satunya melakukan evaluasi akhir yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu
terhitung sejak tanggal 23, 24 dan 25 Agustus 2021 dan didapatkan hasil presentase
penggunaan alat pelindung diri oleh petugas pelayanan di Ruang Poli Umum dan Ruang
Tindakan yaitu sebanyak 100%.

PENYELESAIAN:
Setiap perawat dalam menjalankan tugas harus saling mengingatkan satu sama lain
dan lebih mempertahankan kedisiplinan dalam mengoptimalkan penerapan penggunaan Alat
Pelindung Diri saat melakukan pelayanan terhadap pasien, agar optimalisasi penggunaan Alat
Pelindung Diri oleh perawat Puskesmas Sipatana bisa dipertahankan dan dijalankan dengan
baik.
LAMPIRAN 5
ANALISIS ISU
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di atas,
analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk menentukan kriteria isu.
Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK menggunakan bobot penilaian sebagai
berikut:
Bobot Keterangan

57
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK


No ISU A K P K Jml Pering
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) kat
1 Belum optimalnya 4 4 3 5 16 3
pemisahan sampah medis
dan non medis di
Puskesmas Sipatana
2 Belum optimalnya 5 5 3 4 17 2
penggunaan masker pada
pasien infeksi saluran
pernapasan di
Puskesmas Sipatana
3 Belum optimalnya 5 5 4 5 19 1
penggunaan APD oleh
perawat di Puskesmas
Sipatana

58
Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKP

No Penilaian Kriteria Jml Rank


Masalah U S G
1. Belum optimalnya 4 4 3 11 2
penggunaan masker pada
pasien infeksi saluran
pernapasan di Puskesmas
Sipatana
2. Belum optimalnya 4 3 4 10 3
pemisahan sampah medis
dan non medis di
Puskesmas Sipatana
3. Belum optimalnya 5 5 5 15 1
penggunaan APD oleh
perawat di Puskesmas
Sipatana

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat
bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah isu final
dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “Belum optimalnya
penggunaan APD oleh perawat di Puskesmas Sipatana”.

59

Anda mungkin juga menyukai