Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS ISU INSTANSI

TUGAS INDIVIDU DISTANCE LEARNING


AGENDA 2 (ANALISIS ISU KONTEMPORER)

DISUSUN OLEH
GOLONGAN 2 ANGKATAN III KELOMPOK 1:
Nugraha Adhi Tri Hatmojo, A.Md. Kep
199412202020121014
A. Identifikasi Isu Instansi RSJ Kalawa Atei
Banyak hal yang terjadi mengenai isu di lingkungan instansi tempat saya bernaung. saya
dari angkatan III kelompok 1 golongan 2 CPNS Provinsi Kalimantan Tengah mencoba
mengidentifikasi isu aktual berikut:
1. Penerapan Kegiatan Terapi Belum Maksimal
Terapi Psikososial dapat diberikan dalam bentuk asuhan keperawatan secara
individu, terapi keluarga dan penanganan di komunitas . Terapi individu yang diberikan
oleh perawat untuk pasien jiwa dilakukan sesuai keunikan masalah yang dialami pasien
seperti Perilaku kekerasan, Halusinasi, ISOS (Individu Isolasi Sosial), HDR (Harga
Diri Rendah), DPD (Defisit Penurunan Diri), Waham dan RBD (Resiko Bunuh Diri).
Terapi indiviu ini kemudian dilanjutkan dengan terapi kelompok yaitu mengumpulkan
5-8 orang pasien dengan masalah sama ke dalam satu kelompok, satu terapis. Misalnya
pada pasien Isolasi Sosial dilakukan TAKS (Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi),
pada pasien DPD (Defisit Penurunan Diri), Perilaku Kekerasan, Halusinasi, dilakukan
Stimulasi persepsi. Kegiatan ini kurang terlaksana di lingkungan Instansi penulis
bekerja sehingga membuat pemulihan pada pasien dengan gangguan jiwa pun
terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama karena perawat hanya berfokus pada
penyembuhan pasien melalui obat-obatan.
2. Kurangnya Penggunaan Alat Sepeda Statis pada Pasien Ruangan
Latihan sepeda statis dapat mengurangi stres dan merangsang pelepasan
hormon serotonin. Hormon ini bermanfaat dalam mengelola suasana hati bagi pasien
dengan gangguan jiwa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sepeda statis dapat
membantu meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan fokus otak. Hormon-hormon
baik yang dilepaskan selama latihan bersepeda memainkan peran penting terhadap
manfaat ini.
Di Instansi RSJ Kalawa Atei terdapat 2 unit sepeda statis yang dapat digunakan
oleh pasien untuk melatih otot serta meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan fokus
otak. Sayangnya alat ini sangat jarang digunakan oleh pasien sehingga membuat
pemakaian alat sepeda statis ini untuk membantu pemulihan pasien sangatlah kurang
maksimal.
3. Kepatuhan Pasien untuk Cuci Tangan Sebelum Makan
Pentingnya mencuci tangan sebagai cara membersihkan tangan seringkali
disepelekan oleh banyak orang. Menurut Kementerian Kesehatan, hanya 20%
masyarakat Indonesia yang peduli untuk menjaga kebersihan dengan mencuci
tangannya. Padahal berbagai masalah kesehatan seringkali ditimbulkan dari malas
mencuci tangan.
Sejatinya, menghindari infeksi kuman-kuman yang menjadi sumber penyakit
berbahaya merupakan salah santu manfaat mencuci tangan. Menurut Novita Simbolon,
Infection Prevention & Control Nurse (IPCN) Rumah Sakit Awal Bros Batam, dilansir
dari awalbros.com, 98% penyebaran kuman yang ada di tubuh berasal dari tangan. Pada
pasien dengan gangguan jiwa salah satu permasalahan yang terdapat adalah kepatuhan
pasien untuk melakukan cuci tangan atas kesadaran sendiri terutama saat sebelum
makan. Pasien baru akan melakukan cuci tangan Ketika disuruh oleh perawat ruangan.

B. ANALISIS ISU
1. Teknik Analisis Isu yang Digunakan
Dari beberapa isu yang ada, penulis menggunakan dua teknik isu analisis untuk
menentukan isu mana yang akan lebih dibahas dan dicari solusinya. Teknis yang
penulis gunakan adalah Analisis USG dan teknik fishbone Menggunakan kategori 5S.
Metode teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) merupakan salah satu cara
untuk menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik skoring 1-5 dan
mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG berikut:
a. Urgency, berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu.
b. Seriousness, mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa
menimbulkan masalah baru.
c. Growth, berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuknya kalau tidak
diselesaikan.
No. Masalah U S G Total Prioritas
1. Penerapan Kegiatan Terapi 4 4 4 12 I
Belum Maksimal
2. Kurangnya Penggunaan Alat 3 3 2 8 III
Sepeda Statis pada Pasien
Ruangan
3. Kepatuhan Pasien untuk Cuci 3 4 3 10 II
Tangan Sebelum Makan
Keterangan: berdasarkan Skala Liket 1-5 (5= Sangat Besar, 4= Besar, 3= Sedang, 2= Kecil, 1=
Sangat Kecil).
Berdasarkan skor dari isu-isu tersebut masalah yang paling prioritas untuk
dibahas adalah mengenai Penerapan Kegiatan Terapi Belum Maksimal,.

2. Dampak yang Dapat Terjadi


Bila permasalahan ini tidak diatasi dampak yang dapat terjadi adalah pemulihan
pasien dengan gangguan jiwa hanya bergantung kepada obat sehingga bila suatu saat
pasien tersebut tidak minum obat / putus obat maka gangguan kejiwaan yang dialami
pasien dapat kembali lagi.
Adapun yang menjadi faktor penyebab secara detail dapat dilihat pada diagram
tulang ikan (Fish Bone Diagram) sebagai berikut:

Gambar Diagram FishBone.


3. Rekomendasi Upaya Pencegahan
Dari analisis di atas didapatkan 5 faktor penyebab yang membuat Penerapan
Kegiatan Terapi Belum Maksimal menjadi masalah utama pada analisis kali ini, maka
rekomendasi dari alternatif pemecahan masalah yang harus dilakukan terhadap faktor-
faktor penyebab tersebut adalah:
No. Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah
1. Tidak adanya ruangan khusus untuk Menyediakan ruangan khusus untuk pasien
pasien melakukan terapi sesuai dengan dapat melakukan terapi sesuai dengan
masalah kejiwaannya. gangguan kejiwaan yang dialaminya
2. Jumlah perawat diruangan yang masih Melakukan pembukaan lowongan kerja
kurang dalam menangani pasien dengan untuk tenaga kesehatan (perawat) sesuai
gangguan jiwa dengan jumlah kebutuhan diruangan
3. Tidak adanya jadwal khusus yang Membuat jadwal kegiatan rutin setiap
disediakan untuk pasien melakukan minggu untuk melakukan kegiatan terapi
terapi secara individu maupun individu dan terapi kelompok.
kelompok.
4. Beberapa nakes masih kurang mengerti Mengadakan pelatihan kepada nakes di
bagaimana melakukan terapi yang benar RSJ Kalawa Atei tentang pentingnya
pada pasien dengan gangguan jiwa penerapan terapi pada pasien dengan
sesuai dengan diganosa nya masing- gangguan jiwa
masing
5. Adanya resiko kabur pada pasien dengan Menambah jumlah security pada RSJ agar
gangguan jiwa Ketika melakukan dapat menempatkan minimal 1 security
kegiatan diluar ruangan untuk satu ruangan.
ANALISIS ISU INSTANSI
TUGAS INDIVIDU DISTANCE LEARNING
AGENDA 2 (ANALISIS ISU KONTEMPORER)

gol. 2 Angkatan iii kelompok 1:

1. Nugraha Adhi Tri Hatmojo, A.Md. Kep 199412202020121014


Identifikasi Isu Instansi RSJ Kalawa Atei

• Penerapan Kegiatan Terapi Belum Maksimal


• Kurangnya Penggunaan Alat Sepeda Statis
pada Pasien Ruangan
• Kepatuhan Pasien untuk Cuci Tangan
Sebelum Makan
ANALISIS ISU
Teknik Analisis Isu yang Digunakan
• Teknis yang penulis gunakan adalah Analisis USG dan teknik fishbone
Menggunakan kategori 5S
No. Masalah U S G Total Prioritas
1. Penerapan Kegiatan Terapi 4 4 4 12 I
Belum Maksimal
2. Kurangnya Penggunaan Alat 3 3 2 8 III
Sepeda Statis pada Pasien
Ruangan
3. Kepatuhan Pasien untuk Cuci 3 4 3 10 II
Tangan Sebelum Makan
Dampak yang Dapat Terjadi

• Bila permasalahan ini tidak diatasi dampak yang dapat


terjadi adalah pemulihan pasien dengan gangguan jiwa
hanya bergantung kepada obat sehingga bila suatu saat
pasien tersebut tidak minum obat / putus obat maka
gangguan kejiwaan yang dialami pasien dapat kembali lagi
Diagram fish bone
Rekomendasi Upaya Pencegahan
No. Penyebab Alternatif Pemecahan Masalah

1. Tidak adanya ruangan khusus untuk pasien melakukan Menyediakan ruangan khusus untuk pasien dapat melakukan
terapi sesuai dengan masalah kejiwaannya. terapi sesuai dengan gangguan kejiwaan yang dialaminya

2. Jumlah perawat diruangan yang masih kurang dalam Melakukan pembukaan lowongan kerja untuk tenaga kesehatan
menangani pasien dengan gangguan jiwa (perawat) sesuai dengan jumlah kebutuhan diruangan

3. Tidak adanya jadwal khusus yang disediakan untuk pasien Membuat jadwal kegiatan rutin setiap minggu untuk melakukan
melakukan terapi secara individu maupun kelompok. kegiatan terapi individu dan terapi kelompok.

4. Beberapa nakes masih kurang mengerti bagaimana Mengadakan pelatihan kepada nakes di RSJ Kalawa Atei
melakukan terapi yang benar pada pasien dengan gangguan tentang pentingnya penerapan terapi pada pasien dengan
jiwa sesuai dengan diganosa nya masing-masing gangguan jiwa

5. Adanya resiko kabur pada pasien dengan gangguan jiwa Menambah jumlah security pada RSJ agar dapat menempatkan
Ketika melakukan kegiatan diluar ruangan minimal 1 security untuk satu ruangan.

Anda mungkin juga menyukai