LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI DOKTER AHLI
PERTAMA
Disusun Oleh
T H E RE S I A RI N I K RI S N I A T I
No. Presensi : 32/LATSAR/III/IV/2019
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DALAM UPAYA MENINGKATKAN ANGKA KEPUASAN PELANGGAN
DENGAN MELAKSANAKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
DISUSUN OLEH:
i
ii
ABSTRAK
Kata kunci: Nilai dasar profesi PNS, Optimalisasi mutu pelayanan medis
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun laporan
aktualisasi ini.
Dengan selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. drg. Ririn Puspandari, M. Kes Kepala Bidang Pelayanan Medis selaku mentor yang
telah memberikan arahan, dukungan, bimbingan, serta motivasi dalam penulisan
Laporan Aktualisasi ini.
2. dr. Wikan Ardiningrum, SpKJ Kasie Pelayanan Medis yang telah ikut membimbing
dan menghadiri seminar Rancangan Aktualisasi
3. Ibu Dra Suprihartiningsih Retna Pangesti, M.Si selaku Ketua Bidang Pengembangan
Fasilitas Pelayanan Medis yang telah ikut membimbing dan menghadiri seminar
Aktualisasi
4. Bapak Ulis Sulistiyanto, ST, M.Pd selaku coach dari Badan Diklat DIY yang senantiasa
membimbing, memberi arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses penulisan
aktualisasi.
5. Rekan-rekan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta,
6. Semua pihak yang telah membantu penulisan proposal ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan serta kesalahan, seperti adanya pepatah
mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
perbaikan kelak dikemudian hari.
Akhir kata penulis berharap agar apa yang telah tertulis dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................iii
ABSTRAK ..............................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI.............................................................................1
B. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi..........................................................................................2
C. Struktur Organisasi..............................................................................................................5
D. Tugas dan Fungsi................................................................................................................6
E. Kondisi Organisasi..............................................................................................................7
BAB II AKTUALISASI........................................................................................................10
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan......................................................................10
B. Proses Aktualisasi...............................................................................................................11
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1.......................................................16
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2.......................................................22.
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3.......................................................26
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4.......................................................31
5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 5.......................................................36
BAB III. ANALISA DAMPAK..............................................................................................41
A Kegiatan 1............................................................................................................................41
B. Kegiatan 2...........................................................................................................................42
C. Kegiatan 3...........................................................................................................................42
D. Kegiatan 4 ..........................................................................................................................43
E. Kegiatan 5...........................................................................................................................43
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Tabel 1. Daftar Istilah dan Singkatan
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
a. Visi RS Jiwa Grhasia adalah “Menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
paripurna yang berkualitas dan beretika.”
b. Misi RS jiwa Grhasia :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA paripurna.
2. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai pusat pembelajaran, penelitian dan
pengembangan kesehatan jiwa dan NAPZA.
3. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan menjamin keselamatan pasien.
4. Mewujudkan pelayanan yang beretika dan mencerminkan budaya masyarakat
DIY
1
c. Budaya Kerja RS Jiwa Grhasia
Melayani dengan SENYUM
1. “Siap, Empati, Nalar, Yakin, Upayakan Pelanggan Diperhatikan,
Mengucapkan Terima Kasih”
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 88 Tahun 2018,
susunan organisasi Rumah Sakit Jiwa Grhasia terdiri atas:
1. Direktur;
2. Sekretariat, terdiri atas:
a. Subbagian Program;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Umum.
3. Bidang Pelayanan Medik, terdiri atas:
a. Seksi Fasilitasi Pelayanan Medik; dan
b. Seksi Pengembangan Pelayanan Medik.
4. Bidang Pelayanan Keperawatan, terdiri atas:
a. Seksi Fasilitasi Pelayanan Keperawatan; dan
b. Seksi Pengembangan Pelayanan Keperawatan.
5. Bidang Penunjang dan Sarana terdiri atas:
a. Seksi Penunjang dan Sarana Medik; dan
b. Seksi Penunjang dan Sarana Non Medik
6. Jabatan fungsional
2
D. Tugas dan Fungsi
a. Tugas
RS Jiwa Grhasia mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna, khususnya kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif,
serta kesehatan lainnya untuk:
1. meningkatkan persentase pasien yang mampu ADL (activity daily living);
2. menurunkan angka pasien cidera karena fiksasi;
3. meningkatkan waktu tunggu pelayanan obat jadi kurang dari atau sama dengan 30
(tiga puluh) menit;
4. meningkatkan rata-rata jam pelatihan karyawan per tahun; 5. meningkatkan waktu
tunggu pelayanan rawat jalan jiwa kurang dari atau sama dengan 60 (enam puluh)
menit;
5. meningkatkan tingkat penggunaan tempat tidur/ Bed Occupancy Rate;
6. meningkatkan penyelesaian berkas pengajuan klaim pasien jaminan kesehatan;
7. meningkatkan kualitas penyusunan laporan tahunan Rumah Sakit;
8. meningkatkan pemenuhan sumber daya manusia sesuai analisis beban kerja; dan
9. meningkatkan kesesuaian inventarisasi barang Rumah Sakit.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugasnya, RS Jiiwa Grhasia mempunyai fungsi:
1. penyusunan program dan pengendalian di Rumah Sakit;
2. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan rehabilitasi khususnya kesehatan jiwa
dan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya sesuai dengan
standar pelayanan Rumah Sakit;
3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan jiwa dan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya;
4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan jiwa dan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif, serta kesehatan lainnya;
5. penyelenggaraan promosi kesehatan, khususnya kesehatan jiwa dan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif;
6. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;
7. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Rumah Sakit; dan
8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsi Rumah Sakit.
3
E. Kondisi Organisasi
1. Letak organisasi
RS Jiwa Grhasia beralamat di Jalan Kaliurang KM 17 Pakembinangun, Pakem,
Sleman, Daerah
IStimewa Yogyakarta.
2. Sarana prasarana
a. Tanah dan Bangunan
RS Jiwa Grhasia DIY menempati tanah kedaulatan “Sultan Ground” dengan status
hak
pakai yaitu lahan RS seluas 48.825 m2 sesuai SK Bupati Sleman No 20 IL /
Kep.KDH / A / 2010 yang terletak di Jalan Kaliurang KM 17, Pakem, Sleman dan
makam pasien dan tanah pertanian seluas 15.015 m2 di Dusun Kopatan, Kelurahan
Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Sleman. Luas bangunan RS Jiwa Grhasia sampai
dengan tanggal 31 Desember
2018 adalah 23.636,71 m2.
b. Inventaris Barang
4
Berdasarkan data Kartu Inventaris Barang (KIB), aset tetap per 31 Desember 2018
senilai
Rp. 77.877.352.850,-. Uraian KIB dapat dilihat pada tabel berikut:
5
d. Peralatan Kesehatan
Peralatan kesehatan yang ada di RS Jiwa Grhasia DIY sebagai berikut:
6
3. SDM
Keadaan pegawai RS Jiwa Grhasia sesuai jenis profesi dan penempatan sebagai
berikut:
7
8
9
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
Visi RS Jiwa Grhasia adalah “Menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
paripurna yang berkualitas dan beretika.”
10
2. Masih banyak pasien penyakit jiwa dengan penyakit fisik yang dirujuk karena sarana
prasarana masih terbatas
3. Stigma Masyarakat terhadap ODGJ membuat orang dengan gangguan jiwa enggan
untuk berobat.
Metode yang pertama yang digunakan untuk menetapkan urutan prioritas isu yaitu
Urgency, Seriousness and Growth. Sedangkan metode yang kedua adalah analisis isu
menggunakan Fishbone diagram.
11
Isu-isu yang ada akan dianalisis menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness and Growth) dimana metode ini adalah suatu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Setiap skala memiliki
5 poin penilaian. Isu dengan skor tertinggi menunjukkan prioritas isu
tertinggi. Untuk lebih jelasnya, perngertian Urgency, Seriousness and
Growth dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Urgency erat kaitannya dengan seberapa mendesak isu tersebut harus
diselesaikan.
b. Seriousness berkaitan dengan seberapa besar dampak dari adanya
masalah tersebut.
c. Growth berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan isu menjadi
kronis apabila masalah tersebut tidak tertangani.
Tabel 1. Tabel analisis prioritas masalah
Keterangan:
3. PENARIKAN ISU
12
Dari analisis menggunakan diagram Urgency, Seriousness, and Growth (USG), ditarik
kesimpulan bahwa isu “Tingkat kepuasan pasien rendah karena pelayanan yang belum
berorientasi pasien” merupakan isu dengan skor tertinggi dan menjadi prioritas. Dengan
demikian isu tersebut akan menjadi isu yang diangkat dalam Rancangan Aktualisasi ini.
Selain perbaikan pelayanan demi meningkatkan kepuasan pasien, aspek lain yang
perlu diperhatikan adalah pemahaman akan ekspektasi pasien dan keluarga saat menjalani
perawatan di rumah sakit. Perlu adanya persamaan persepsi akan hak dan kewajiban pasien
dan rumah sakit, sehingga tidak ada kesalahpahaman yang akan berujung pada
ketidakpuasan pelanggan. Hal tersebut salah satunya dengan menyediakan informasi hak
dan kewajiban dapat mencegah kesalahpahaman yang berujung pada ketidakpuasan pasien.
Pemberian informasi hak dan kewajiban pasien dan keluarga merupakan salah satu standar
pelayanan yang tercantum dalam SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 2018)
bab Pelayanan Berorientasi Pasien. Informasi wajib tersedia di tempat yang dapat diakses
oleh pasien dan keluarga.
Standar Pelayanan berfokus pasien merupakan bab luas yang secara garis besar
mencakup mulai dari akses pasien ke pelayanan kesehatan, assesmen, pelayanan dan asuhan,
hak pasien dan keluarga, hingga manajemen komunikasi dan pemberian edukasi ke pasien.
Dari aspek pelayanan medis, adaya rekam medis yang lengkap termasuk terisi nya clinical
pathway merupakan salah satu indikator. Clinical pathway atau alur klinis adalah sebuah
pedoman yang digunakan untuk melakukan tindakan klinis berbasis bukti pada fasilitas
13
layanan kesehatan. Clinical pathway mencakup catatan semua pelayanan yang diterima oleh
pasien selama satu kali masa perawatan dalam satu lembar form. Dari aspek edukasi pasien
pada standar pelayanan berfokus pasien, Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber yang
ada di komunitas untuk mendukung promosi kesehatan berkelanjutan dan edukasi untuk
menunjang asuhan pasien yang berkelanjutan. Hal tersebut termasuk penggunaan media
edukasi dapat berupa website, maupun brosur untuk menyampaikan materi promosi
kesehatan.
Kredensial merupakan proses evaluasi dari rumah sakit terhadap seseorang untuk
menentukan apakah dokter dapat diberikan kewenangan klinis atau tidak. Pada proses ini
dilakukan review dan validasi terhadap dokumen pendidikan, pelatihan, sertifikat registrasi,
surat ijin praktik, dan dokumen lainnya. Kredensial merupakan suatu upaya rumah sakit
untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab untuk menjaga keselamatan pasien dengan
memastikan bahwa tindakan medis benar-benar dilakukan oleh dokter yang kompeten.
Secara garis besar analisis isu dapat dilihat dalam bagan berikut ini.
5. PENETAPAN JUDUL
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan medis yang lebih
berorientasi pasien. Oleh sebab itu penulis mengambil judul “Upaya meningkatkan angka
kepuasan Pelanggan dengan melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan berfokus
pasien.”
14
6. GAGASAN PEMECAH ISU
15
B. PROSES AKTUALISASI
16
Hambatan Orientasi umum sebagian awal telah diadakan sebelum habituasi,
sehingga beberapa kegiatan orientasi tidak terdokumentasi.
Orientasi khusus tidak terlaksana sesuai jadwal menyesuaikan
dengan kegiatan masing-masing instalasi.
Solusi Selama menjalani orientasi khusus, jadwal di instalasi bersifat
tentatif menyesuaikan kegiatan dan keberadaan DPJP di masing-
masing instalasi.
Daftar Lampiran Gambar 3. SPT
Gambar 4. Kegiatan orientasi umum
Gambar 5 kegiatan orientasi khusus Rehab NAPZA
Gambar 6. Kegiatan orientasi khusus bangsal intensif
Gambar 7 kegiatan orientasi khusus IGD
Gambar 8. bangsal tenang
Laporan orientasi
Keterkaitan dengan mata diklat:
Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
1. Mengikuti orientasi umum mengenai Pengenalan Profil RS, visi dan misi RS, PPI,
K3, Keselamatan Pasien RS dan Bantuan Hidup Dasar.
Akuntabilitas
Tanggung jawab diwujudkan dalam keikutsertaan pegawai baru dalam orientasi RS
secara tepat waku
Kejelasan target diwujudkan dengan pembuatan laporan setelah orientasi sehingga
para peserta wajib memahami setiap materi orientasi yang diberikan.
Partisipatif diwujudkan dengan kehadiran dalam orientasi dan antusiasme selama
mengikuti orientasi, serta turut ikut serta langsung mempraktekan apabila diminta
oleh narasumber.
Nasionalisme
Membangun hubungan kerjasama berdasarkan saling menghormati antara dokter
fungsional dan tenaga medis lainnya
Etika Publik
Melakukan perkenalan dengan sivitas rumah sakit dengan sopan santun.
Komitmen mutu
Efisiensi waktu dalam pelaksanaan orientasi, semua kegiatan orientasi berjalan
ontime.
Anti korupsi
Jujur : sikap jujur diwujudkan dalam pelaporan sesuai dengan hasil orientasi yang
diikuti
17
2. Mengikuti orientasi khusus ke instalasi terkait tugas dan fungsi.
Akuntabilitas:
Tanggungjawab : diwujudkan dengan hadir di setiap instalasi sesuai jadwal
Nasionalisme :
Adil: saat ikut membantu dokter jaga melakukan triase, menilai prioritas pasien
sesuai dengan tingkat keparahan sesuai assesment awal, tidak mendahulukan pasien
tertentu karena cara pembiayaan maupun status sosial.
Etika Publik:
Sikap hormat diwujudkan dalam komunikasi dengan sejawat dokter dan tenaga
medis lainnya.
Komitmen mutu:
Efektif : Memanfaatkan waktu di instansi seefektif mungkin untuk mengenal
lingkungan dan Sivitas Rumah Sakit. Sebagai tenaga dokter baru belum melakukan
praktek karena masih dalam proses mengurus Surat Ijin Praktek, dokter baru dapat
mengisi waktu tersebut untuk mengenal lingkunan kerja dan melakukan penyesuaian
sehingga pada saat praktek nanti i sudah beradaptasi dengan sarana dan prasarana
yang ada
Anti korupsi
Jujur : sikap jujur diwujudkan dalam pelaporan sesuai dengan hasil orientasi yang
diikuti
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Selama mengikuti kegiatan aktualisasi orientasi di lingkungan RS, penulis mendapat
banyak asupan informasi yang berguna dalam memenuhi tugas dan fungsi sebagai dokter
umum. Selain itu dengan adanya orientasi CPNS baru dapat berkenalan dan menjalin
hubungan kerjasama dengan tenaga medis yang telah lama bekerja di RS, sehingga
membantu terciptanya kerja tim yang kondusif dalam melaksanakan tugas fungsinya.
18
BUKTI KEGIATAN
19
Gambar 8. Orientasi
Gambar 6. Orientasi bangsal Bangsal tenang
Gambar7. Orientasi IGD, :
rawat intensif berdiskusi dengan dokter yang
bertugas
Laporan orientasi
20
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 2
21
jadwal, SIP dokter tidak jadi secara bersamaan, sehingga dokter
baru tidak mendapat jadwal jaga yang sama.
Kedepan diharapkan koordinasi dilakukan pihak RS sehingga
pengurusan SIP dapat berlangsung kolektif,
Daftar Gambar 5. Konsultasi kelengkapan berkas dengan staf komite
Lampiran medis.
Scan SIP
Scan Surat rekomendasi
Scan Surat permohonan Rekomendasi Kewenangan klinis
List rekomendasi kewenangan klinis.
Hasil MMPI untuk kelengkapan kredensial
22
2. Menyerahkan berkas SIP dan berkas terkait kredensial lainnya ke komite medis
Akuntabilitas
Tanggung jawab : dengan adanya list kewenangan klinis menunjukkan tanggung
jawab kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter.
Nasionalisme
Amanah : diwujudkan dalam surat permohonan kewenangan klinis untuk
mendapatkan kewenangan sesuai dengan kompetensi.
Etika Publik
Disiplin diwujudkan dengan pemenuhan kompetensi sesuai kewenangn klinis
Komitmen Mutu
kredensial sebagai bagian dari kegiatan yang Berorientasi mutu demi
keselamatan pasien
Antikorupsi
Jujur dalam memberikan informasi terkait kredensial.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Selama mempersiapkan proses kredensial, penulis merasa terlibat dalam mempersiapkan
sendiri semua kelengkapan untuk mememenuhi persyaratan yang diperlukan sehingga
meningkatkan kesadaran dalam menghargai setiap proses pemenuhan kewajiban
terhadap institusi.
23
BUKTI FISIK
24
Surat permohonan kewenangan klinis
dan daftar kewenangan klinis
25
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 3
26
yang penting untuk dilengkap demi persyaratan akreditasi RS.
Kejelasan target terwujud dari pemahaman akan pentingnya pengisian
clinical pathway setelah berkonsultasi
Nasionalisme
Kerjasama diwujudkan dalam berdiskusi dengan teman sejawat dokter selama
mengalami kesulitan dalam pengisian.
Etika publik
Hormat : saling menghormati diwujudkan dalam komunikasi antar sejawat.
Komitmen Mutu
Efektif : berkonsultasi pada dokter senior yang sudah lebih mengetahui
tentang pengisian clinical pathway adalah cara efektif untuk langsung
memahami prosedur pengisian.
Efisien diwujudkan dari pendelegasian tugas untuk kelengkapan pengisian
pada dokter baru yang belum mulai berpraktek.
Anti korupsi :
Kerja keras: demi mencapai akreditasi RS semua pihak ikut bekerja keras
melengkapi persyaratan standar mutu pelayanan.
27
Berorientasi mutu diwujudkan dalam tujuan kegiatan adalah evaluasi
mutu
Antikorupsi
Disiplin diwujudkan dalam pengisian sesuai data rekam medis
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Manfaat yang diharapkan dari clinical pathways selain adanya peningkatan mutu
pelayanan dan menyusun strategi untuk mencapai efektivitas pelayanan. Pengisian
clinical pathway dilakukan sesuai tatalaksana yang dilakukan oleh DPJP dan dokter
umum, dan tim tenaga medis lainnya selama pasien menjalani perawatan, sehingga
dapat digunakan sebagai sarana pengawasan untuk memastikan pelayanan yang
diberikan sesuai standar pelayanan klinis. Dalam kegiatan ini penulis menjadi lebih
terlibat untuk lebih memahami tatalaksana yang tepat dan efektif dan semakin merasa
bertanggung jawab melakukan dalam pelayanan.
28
BUKTI KEGIATAN
30
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 4
31
Gambar 14. Sosialisasi hak dan kewajiban pasien pada
keluarga
Gambar 15. Sosialisasi pada petugas terkait
Gambar 16. Brosur Hak dan kewajiban pasien
Keterkaitan dengan mata diklat:
Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
1. Mencari materi hak dan kewajiban pasien
Akuntabilitas
Tanggung jawab : mencari materi hak dan kewajiban pasien dari sumber yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Amanah dalam mencari informasi dengan sumber terpercaya
Etika Publik
cermat dalam mencari materi hak dan kewajiban pasien
Komitmen Mutu
berorientasi mutu: penyediaan info sebagai wujud pemenuhan standar
pelayanan berfokus pasien
Antikorupsi
jujur : mencantumkan sumber informasi
2.Mempersiapkan Brosur berisi hak dan kewajiban pasien dan menyediakan brosur
tersebut di tempat yang mudah diakses oleh pengunjung
Akuntabilitas
Kejelasan target diwujudkan dengan adanya pemahaman yang sama antara
hak dan kewajiban pasien dan keluarga serta rumah sakit diharapkan dapat
meminimalisr kesalahpahaman.
Nasionalisme
Adil diwujudkan dalam pembagian jelas antara apa saja hak pasien dan
keluarga serta kewajibannya
Etika Publik
tanggung jawab diwujudkan dalam penyediaan informasi tersebut sebagai
bagian dari standar pelayanan
Komitmen Mutu
efektif ditunjukkan dengan adanya info tersebut diharapkan pasien paham
32
sejauh mana hak dan pasien dan keluarga yang dapat dipenuhi RS.
Antikorupsi
transparansi diwujudkan dalam keterbukaan info tersebut untuk persamaan
persepsi pasien dan rumah sakit.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Dalam kegiatan ini penulis menyadari pentingnya keberadaan informasi hak dan
kewajiban untuk dapat mencegah kesalahpahaman yang berujung pada
ketidakpuasan pasien. Tidak hanya itu, melalui kegiatan ini penulis menyadari
bahwa penyampaian informasi tersebut sehingga dapat tercapai kesepahaman antara
pihak pasien dan RS memerlukan partisipasi kontinu dari semua pihak.
33
BUKTI
Gambar 13. Distribusi brosur di rawat jalan, pendaftaran, dan ruang pendaftaran rawat inap
34
Gambar 14. Sosialisasi ke petugas terkait
\\\\\\
35
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 5
36
tempat penyuluhan.
Akuntabilitas
Kejelasan target diwujudkan dengan tujuan dari seminar adalah promosi
kesehatan.
Nasionalisme
Kemanusiaan diwujudkan dengan melaksanakan seminar bertujuan
memberikan dukungan bagi ODGJ dan keluarga
Etika Publik
tanggung jawab diwujudkan dalam pengadaan penyuluhan tersebut sebagai
tanggung jwab profesi dalam memberikan edukasi
Komitmen Mutu
Efektif diwujudkan dengan persiapan kegiatan cukup mengumpulkan pasien
dan keluarga di rawat jalan untuk diberikan penyuluhan.
Antikorupsi
Mandiri diwujudkan dalam pencarian materi penyuluhan
2. Memberikan penyuluhan
Akuntabilitas
Tanggung jawab terwujud melalui kegiatan penyuluhan sebagai salah
satu tugas dokter dalam memberi promosi kesehatan
Nasionalisme
Sosial : melalui kegiatan ini pasien rawat jalan dan keluarga dapat saling
bersosialisasi
Etika Publik
Sopan santun diwujudkan dalam penyampaian materi penyuluhan
Komitmen Mutu
Efektif diwujudkan dengan kegiatan diharapkan dihadiri minimal 10
orang pasien dan keluarga
Antikorupsi
Kerja keras diwujudkan dalam penyelenggaraan kegiatan di luar tupoksi namun
diharapkan membawa pengaruh positif bagi pasien dan keluarga
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
37
Keluarga merupakan support system pertama bagi ODGJ.Peran keluarga akan sangat
berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan pasien, sehingga perlu diberikan pengertian
akan informasi tersebut kepada pasien dan keluarga, sehingga diharapkan peran
keluarga dapat mendorong perbaikan kondisi kejiwaan pasien. Salah satu kewajiban
dokter adalah memberikan edukasi dan promosi kesehatan baik bersifat primer,
sekunder maupun tersier. Penyuluhan diharapkan mampu memberikan dukungan bagi
ODGJ dan keluarga untuk tetap dapat menjalankan fungsinya sehari-hari.
Yogyakarta 25 Juni 2019
Disetujui oleh:
Mentor
38
BUKTI
39
Berita acara
Daftar hadir
Materi penyuluhan
40
BAB III
ANALISIS DAMPAK
41
tidak memiliki SIP maka sesuai dengan standar mutu pelayanan, dokter tidak
diperbolehkan menangani pasien.
42
E. Kegiatan 5. Mengadakan penyuluhan bagi pasien dan keluarga mengenai
peran dukungan keluarga bagi ODGJ
Keluarga merupakan support system pertama bagi ODGJ.Peran keluarga
akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan pasien, sehingga perlu
diberikan pengertian akan informasi tersebut kepada pasien dan keluarga,
sehingga diharapkan peran keluarga dapat mendorong perbaikan kondisi kejiwaan
pasien. Penyuluhan diharapkan mampu memberikan dukungan bagi ODGJ dan
keluarga untuk tetap dapat menjalankan fungsinya sehari-hari, karena apabila
keluarga bersifat apatis bahkan mengisolasi pasien, maka tatalaksana dan terapi
yang diberikan tidak akan berpengaruh maksimal pada kondisi pasien.
43
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan aktualisasi ini ditulis sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian
kegiatan yang telah direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi. Kesimpulan yang
diperoleh selama melaksanakan proses aktualisasi sebagai berikut:
1. Penulis telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang direncanakan dalam
Rancangan Aktualisasi dengan tingkat capaian 100%.
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan tupoksi diperlukan untuk
meningkatkan kualitas individu dan instansi dalam memberikan pelayanan kepada
publik yang dapat terlihat dari indikator mutu pelayanan sehingga kepuasan dan
kepercayaan publik terhadap layanan instansi meningkat.
3. Kegiatan orientasi bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman sivitas hospitalia
dalam usaha meningkatkan taraf pelayanan.
4. Proses kredensial memastikan dokter umum yang bertugas kompeten dalam
melakukan pelayanan, sehingga meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien
dan keluarga terhadap rumah sakit.
5. Pengisian clinical pathway merupakan salah satu cara untuk menjaga indikator
pelayanan dan pelaksanaannya memerlukan komitmen dan konsistensi sehingga
data yang didapat valid dan benar dapat digunakan untuk pengembangan mutu
pelayananan medis dan keefektifan pelayanan.
6. Pemberian informasi mengenai hak dan kewajiban pasien dapat memberikan
pemahaman untuk menyamakan persepsi ekpektasi pasien dan keluarga serta
rumah sakit untuk menghindari ketidakpuasan atau komplain dari pasien.
7. Pemberian penyuluhan pada pasien dan keluarga mengenai peran dukungan
keluarga pada ODGJ menjadi salah satu bentuk pelayanan yang holistik untuk
memperbaiki kualitas hidup pasien selain tatalaksana penyakitnya oleh SpKJ.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan setelah menjalani masa habituasi adalah:
1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar sivitas hospitalia di RS Jiwa
Grhasia dalam kegiatan keseharian sehingga tercipta partisipasi semua sivitas
dalam berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dengan
berorientasi mutu dan keselamatan pasien
44
2. Pada pengisian clinical pathway diharapkan sejawat konsisten untuk
melengkapi dengan cermat sehingga menghasilkan data yang valid yang dapat
digunakan untuk mengembangkan mutu dan efektifitas pelayanan.
C. RENCANA AKSI
Rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang akan
dilaksanakan setelah kembali ke RS Jiwa Grhasia sebagai pedoman penulis dalam
menjalankan tugas sebagai dokter adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengisian clinical pathway secara konsisten sejak hari pertama
pasien masuk rawat inap ketika bertugas sebagai dokter IGD, serta melakukan
pengisian clinical pathway secara konsisten setiap visite pasien di bangsal
ketika bertugas sebagai dokter bangsal.
2. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga selain memberikan
tatalaksana medis untuk mewujudkan pelayanan yang holistik.
3. Terus senantiasa melakukan update infomasi dan pengetahuan dalam
perkembangan dunia kedokteran sesuai dengan evidence based medicine
sehingga dapat meningkatkan profesionalisme pelayanan, serta menjamin
mutu dan keselamatan pasien.
45
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Akuntabilitas. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Anti Korupsi. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Etika Publik. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta:
LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Komitmen Mutu. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Jakarta:
LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Nasionalisme. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Pelayanan Publik. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
Bela
Negara. Jakarta: LAN.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. (2014). Modul Whole of Government. Jakarta: LAN.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 25 tahun 2009 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Grhasia
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 88 tahun 2018 tentang Sususan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Jiwa Grhasia pada
Dinas Kesehatan
RS Jiwa Grhasia. (2018). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit Jiwa Grhasia
DIY Tahun
2018. Yogyakarta: RS Jiwa Grhasia.
RS Jiwa Grhasia. (2018). Renstra 2017-2022 Rumah Sakit Jiwa Grhasia. Yogyakarta: RS Jiwa
Grhasia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
46
LAMPIRAN
47
SEMINAR
RANCANGAN
AKTUALISASI
YOGYAKARTA
2019
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DALAM UPAYA MENINGKATKAN ANGKA KEPUASAN PELANGGAN
DENGAN MELAKSANAKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
Visi “Menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Jiwa dan NAPZA Paripurna
yang Berkualitas dan Beretika“
Motto : SENYUM
Misi :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan
NAPZA paripurna.
2. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai pusat
pembelajaran, penelitian dan pengembangan
kesehatan jiwa dan NAPZA.
3. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan
menjamin keselamatan pasien.
4. Mewujudkan pelayanan yang beretika dan
mencerminkan budaya masyarakat DIY.
Identifikasi Isu Kontemporer
No Situasi/keseriusan Penilaian Kriteria Total
U S G Nilai Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut apabila
1 Tingkat kepuasan pelanggan 4 5 4 13 tidak segera ditindaklanjuti dan akan
yang masih rendah karena semakin mengancam keberlangsungan
organisasi tersebut
pelayanan yang belum
memenuhi standar pelayanan Serriousness
Seberapa serius dampak dari isu tersebut
berfokus pasien. berpengaruh terhadap kinerja dan
2 Masih banyak pasien penyakit 3 4 4 11 keberhasilan suatu organisasi
jiwa dengan penyakit fisik yang
dirujuk karena sarana Growth
prasarana masih terbatas Berkaitan dengan seberapa besar
kemungkinan isu menjadi kronis apabila
masalah tersebut tidak tertangani.
3 Stigma negatif terhadap ODGJ 3 3 4 10
Latar Belakang Penarikan Isu
MAN MANAGEMENT
Dokter baru perlu Melengkapi
memiliki SIP dan clinical pathway
melakukan kredensial
Melakukan orientasi
pegawai baru
Penyediaan media
informasi
METHOD MATERIAL
GAGASAN PEMECAHAN ISU
www.free-powerpoint-templates-design.com
Kegiatan 1
Mengikuti Orientasi Pegawai
A kuntabilitas
1 Tanggung jawab, partisipatif, kejelasan target.
2
E tika publik
Menjalani orientasi
khusus Sopan santun, sikap hormat
K omitmen mutu
Efisien, efektif
A nti Korupsi
jujur
Kegiatan 2
Menjalani Tahap Kredensial
A kuntabilitas
Tanggung jawab.
N asionalisme
Memenuhi kewajiban organisasi profesi Amanah
dan meminta surat rekomendasi praktek
di RS jiwa grhasia E tika publik
Jujur. disiplin
Mempersiapkan daftar
kewenangan klinis dan surat K omitmen mutu
permohonan kewenangan klinis Berorientasi mutu.
dan berkas lainnya
A nti Korupsi
mandiri.
Kegiatan 3
Melengkapi Clinical Pathway/ alur klinis
A kuntabilitas
1 Partisipatif. Kejelasan target
Berkonsultasi dengan teman
sejawat tentang cara pengisian
clinical pathway N asionalisme
Kerjasama. Tanggung jawab
2
E tika publik
Mengisi Clinical Pathway
Cermat. Menjaga rahasia. hormat
hingga verifikasi DPJP
K omitmen mutu
Efektif. Berorientasi mutu.
A nti Korupsi
Kerja keras. Disiplin
Kegiatan 4
Menyediakan Informasi hak dan kewajiban kepada pasien dan keluarga
A kuntabilitas
1 Tanggung jawab. Kejelasan target
mencari materi informasi hak
dan kewajiban pasien N asionalisme
Amanah. Adil
2
Menyediakan leaflet berisi E tika publik
informasi hak dan kewajiban Cermat.
pasien dan keluarga
K omitmen mutu
Berorientasi mutu. efektif.
A nti Korupsi
Jujur. transparansi.
Kegiatan 5
Mengadakan penyuluhan ODGJ dan keluarga
A kuntabilitas
1 Kejelasan target. Tanggung jawab.
. Mempersiapkan materi tentang
penyuluhan, dan mempersiapkan
waktu dan tempat penyuluhan. N asionalisme
Kemanusiaan. Sosial
2
E tika publik
Memberikan penyuluhan Sopan santun.
K omitmen mutu
Efisien efektif.
A nti Korupsi
Kerja keras. mandiri
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation
EVALUASI
AKTUALISASI
YOGYAKARTA
2019
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
DALAM UPAYA MENINGKATKAN ANGKA KEPUASAN PELANGGAN
DENGAN MELAKSANAKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Latar Belakang Penarikan Isu
MAN MANAGEMENT
Dokter baru perlu Melengkapi
memiliki SIP dan clinical pathway
melakukan kredensial
Melakukan orientasi
bagi pegawai baru
Penyediaan media
informasi
METHOD MATERIAL
Kegiatan 1
Mengikuti Orientasi Pegawai
1
Mengikuti orientasi umum
Orientasi Bangsal
2 tenang
Mempersiapkan daftar
kewenangan klinis dan surat
permohonan kewenangan klinis
dan berkas lainnya
Hambatan Tidak seperti RS maupun institusi Dokter lebih mandiri dalam
kesehatan lainnya tidak terdapat
Makna
koordinasi dari pihak RS yang mengurus
memahami proses pembuatan SIP.
SIP untuk dokter. Meningkatkan koordinasi dan
solidaritas antar sejawat.
Solusi Dokter umum baru CPNS berkoordinasi
sendiri untuk mengurus SIP secara
kolektif, namun pada pelaksanaannya
karena perbedaan jadwal, SIP dokter tidak
jadi secara bersamaan, sehingga dokter
baru tidak mendapat jadwal jaga yang
sama.
Evaluasi Terlaksana 100%
Kedepan diharapkan koordinasi dilakukan
pihak RS sehingga pengurusan SIP dapat
berlangsung kolektif,
Kegiatan 3
Melengkapi Clinical Pathway/ alur klinis
1
Berkonsultasi dengan teman
sejawat tentang cara pengisian
clinical pathway
2
Mengisi Clinical Pathway
hingga verifikasi DPJP
1
. Mempersiapkan materi tentang Hambatan Pada saat penyuluhan pasien dan
penyuluhan, dan mempersiapkan keluarga di poli rawat jalan terdapat
waktu dan tempat penyuluhan.
kesulitan dalam mengumpulkan
pasien secara bersamaan untuk
2 memberikan penyuluhan.
Solusi Penyuluhan diberikan secara satu-
Memberikan penyuluhan
persatu pada pasien dan keluarga.
makna Meningkatkan kemampuan
komunikasi dan rasa empati.
Evaluasi Terlaksana 100%
Sosialisai dengan petugas terkait
pelaksanaan penyuluhan
KESIMPULAN
• Kegiatan yang direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi terlaksana 100%.
• Penerapan nilai-nilai ANEKA seiring peningkatan kualitas individu dan instansi dalam
memberikan pelayanan sehingga kepuasan dan kepercayaan publik terhadap layanan
instansi meningkat.
• Kegiatan orientasi meningkatkan pemahaman sivitas hospitalia dalam usaha
meningkatkan taraf pelayanan.
• Proses kredensial memastikan dokter umum yang bertugas kompeten dalam
melakukan pelayanan,
• Pengisian clinical pathway merupakan salah satu cara untuk menjaga indikator
pelayanan
• Pemberian informasi mengenai hak dan kewajiban pasien dapat bermanfaat
menghindari ketidakpuasan atau komplain dari pasien.
• Pemberian penyuluhan pada pasien dan keluarga mengenai peran dukungan keluarga
pada ODGJ menjadi salah satu bentuk pelayanan yang holistik
SARAN
• Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar sivitas hospitalia di RS Jiwa Grhasia dalam kegiatan
keseharian sehingga tercipta partisipasi semua sivitas dalam berkomitmen untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas dengan berorientasi mutu dan keselamatan pasien.
• Pada pengisian clinical pathway diharapkan sejawat konsisten untuk melengkapi dengan cermat sehingga
menghasilkan data yang valid yang dapat digunakan untuk mengembangkan mutu dan efektifitas
pelayanan
RENCANA AKSI
• Melakukan tugas mengisi clinical pathway secara cermat dan
konsisten
• Tidak lupa selalu memberikan edukasi pada keluarga untuk
memberikan dukungan bagi pasien
• Menjadi dokter lifelong learner yang selalu memperbaharui
pengetahuan perkembangan dunia medis demi pelayanan yang
profesional
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation