Disusun oleh:
GOLONGAN II ANGKATAN I
YOGYAKARTA
2019
i
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Alamat: Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183
Telepon: (0274) 417704 dan Fax: (0274) 411801 Yogyakarta
Email: diklat@jogjaprov.go.id – Website: http://diklat.jogjaprov.go.id
BERITA ACARA
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
Pada hari ini, Sabtu Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan
Belas telah dilaksanakan EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI bagi Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I Tahun 2019 di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta, atas nama:
Penguji Coach
Pengampu
ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
iii
ABSTRAK
Kata kunci: proses penyusutan, berkas rekam medis, rekam medis inaktif, rumah sakit
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan
taufik-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis selama penyusunan Laporan Aktualisasi
ini. Laporan Aktualisasi ini disusun dengan judul: Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil dalam Optimalisasi Proses Penyusutan Berkas Rekam
Medis di Rumah Sakit Paru Respira Dinas Kesehatan DIY. Penulis menyadari bahwa
Laporan Aktualisasi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Galuh Nurma Novitasari, A.Md., selaku mentor penulis yang selalu memberi
masukan dan arahan selama pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja;
2. Bapak Pandita Pratyaksa, S.P., M.M., selaku coach penulis yang selalu memberi
masukan, arahan, dan dukungan dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini;
3. Bapak Fauzan Achmadi, S.E., selaku penguji;
4. Bapak Sucipto, S.E., M.Acc., selaku wali kelas latsar Golongan II Angkatan I;
5. Bapak Ibu Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY yang telah memberi
ilmu selama Pelatihan Dasar CPNS ini;
6. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendo’akan dan memberi semangat;
7. Teman-teman seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS Pemda DIY Golongan II Angkatan
I yang selalu kompak;
8. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan.
Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca. Segala bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan lebih lanjut.
v
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................. i
BERITA ACARA ................................................................................................................ ii
PERNYATAAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 12
A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI/SANKRI ................................ 12
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI ORGANISASI............................................... 13
C. STRUKTUR ORGANISASI .................................................................................... 14
D. TUGAS DAN FUNGSI ............................................................................................ 17
E. KONDISI ORGANISASI......................................................................................... 18
BAB II AGENDA AKTUALISASI .................................................................................. 21
A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN ................................ 21
B. PROSES AKTUALISASI ........................................................................................ 25
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1 ........................................................ 25
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2 ........................................................ 37
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3 ........................................................ 45
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4 ........................................................ 59
5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 5 ........................................................ 71
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 82
A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 82
B. REKOMENDASI ..................................................................................................... 82
C. RENCANA TINDAK LANJUT .............................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 84
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Jumlah Pegawai di Rumah Sakit Paru Respira Berdasarkan Jabatan…...20
Tabel 2. Data SDM Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Paru Respira… ……..............23
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR ISTILAH
ISTILAH PENJELASAN
Assembling Proses merakit, mengurutkan, dan mengecek kelengkapan pada
setiap lembar berkas rekam medis
Daftar pertelaan Daftar yang berisi data rekam medis yang sudah disusutkan
Rekam medis aktif Rekam medis yang kunjungan terakhirnya < 5 tahun
Rekam medis inaktif Rekam medis yang kunjungan terakhirnya ≥ 5 tahun
Resisten obat Kebal terhadap obat
Retensi Masa simpan berkas rekam medis
Retrieval Pengambilan kembali rekam medis
Tuberkulosis Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
x
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN KEPANJANGAN
ASN Aparatur Sipil Negara
ATK Alat Tulis Kantor
BP-4 Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru
BTA Bakteri Tahan Asam
CPNS Calon Pegawai Negeri Sipil
DIY Daerah Istimewa Yogyakarta
IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPLRS Instalasi Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit
IPSRS Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
LP-4 Lembaga Pemberantasan Penyakit Paru-Paru
PKRS Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PNS Pegawai Negeri Sipil
RI Republik Indonesia
SIMRS Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
SPO Standar Prosedur Operasional
TB/TBC Tuberculosis
TB-HIV Tuberculosis- Human Immunodeficiency Virus
xi
BAB I
PENDAHULUAN
12
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
8. Tahun 2015 : Rumah Sakit Paru Respira menjadi Lembaga Teknis Daerah
berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta
(Perdais DIY) Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebelum Tahun 2015, pelayanan dilaksanakan oleh lima unit pelayanan yaitu
Kota Yogyakarta (dua unit), Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Unit Bantul dan
Sleman memberikan layanan rawat jalan dan rawat inap, sedangkan unit Yogyakarta
dan Kulonprogo hanya memberikan layanan rawat jalan. Pada Tahun 2016, seluruh
unit pelayanan menjadi satu di unit Bantul dan menjadi Rumah Sakit Paru Respira.
Berdasarkan Perdais DIY Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Rumah Sakit Paru Respira merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis Dinas di bawah Dinas Kesehatan Daerah Istimewa
Yogyakarta.
13
3. Tujuan Organisasi
Menciptakan pelayanan kesehatan paru dan pernafasan yang bermutu melalui
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh tenaga
profesional dan peralatan yang berkualitas.
4. Nilai Organisasi
a. Bekerja adalah ibadah;
b. Kebersamaan;
c. Kejujuran;
d. Keterbukaan;
e. Profesionalisme;
f. Disiplin.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 89 Tahun 2018 tentang Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Paru
Respira pada Dinas Kesehatan, struktur organisasi Rumah Sakit Paru Respira adalah
sebagai berikut.
14
menyelenggarakan tugas tersebut, Subbagian Program dan Keuangan mempunyai
fungsi antara lain penyusunan program kerja Subbagian Program dan Keuangan;
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan program, data, teknologi
informasi dan keuangan; pengoordinasian penyusunan rencana program, rencana
strategis, perencanaan kegiatan dan penganggaran, dan perjanjian kinerja Rumah
Sakit; penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama Rumah Sakit; pengelolaan data
termasuk updating data, pengembangan sistem informasi dan pelayanan informasi
Rumah Sakit; pengelolaan keuangan Rumah Sakit; pelaksanaan perbendaharaan
keuangan Rumah Sakit; penyelenggaraan sistem akuntansi Rumah Sakit;
pelaksanaan verifikasi penggunaan anggaran Rumah Sakit; penyusunan
pertanggungjawaban anggaran Rumah Sakit; pengelolaan pendapatan Rumah
Sakit; penyelenggaraan pemantauan dan pengendalian program Rumah Sakit; serta
pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan kinerja Rumah Sakit dan laporan
program Subbagian Program dan Keuangan.
2. Subbagian Umum
Subbagian Umum memmpunyai tugas melaksanakan pengelolaan
persuratan, pengelolaan kearsipan, pengelolaan barang, pengelolaan sumber daya
manusia, kerumahtanggaan, hukum, dan kehumasan. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Subbagian Umum mempunyai fungsi antara lain penyusunan program
kerja Subbagian Umum; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan
umum; pengelolaan persuratan, kearsipan, barang Rumah Sakit, sumber daya
manusia Rumah Sakit, urusan kerumahtanggan Rumah Sakit, hukum, dan
kehumasan; serta pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbagian Umum.
3. Seksi Pelayanan Medis
Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan urusan pelayanan
medis pada pelayanan gawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan Medis mempunyai fungsi antara
lain penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Medis; penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis pelayanan medis; penyusunan standar pelayanan
medis; penyelenggaraan pelayanan medis dan rujukan; penyelenggaraan kendali
mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang pelayanan medis;
penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan medis di
15
gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan; serta pemantauan, evaluasi, dan
penyusunan laporan program Seksi Pelayanan Medis.
4. Seksi Pelayanan Keperawatan
Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pelayanan keperawatan pada pelayanan gawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai
fungsi antara lain penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Keperawatan;
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan keperawatan; penyusunan
program dan standar operasional prosedur pelayanan keperawatan;
penyelenggaraan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
keperawatan; penyelenggaraan pelayanan keperawatan di gawat darurat, rawat
inap, dan rawat jalan; penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana
keperawatan di gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan; serta pelaksanaan
pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program Seksi Pelayanan
Keperawatan.
5. Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas
melaksanakan urusan pelayanan penunjang medis dan non medis. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
mempunyai fungsi antara lain penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Medis
dan Non Medis; penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan
penunjang medis dan non medis; penyelenggaraan pelayanan penunjang medis
meliputi pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, gizi, dan rehabilitasi medis;
pengelolaan alat kesehatan, peralatan laboratorium, radiologi, farmasi, gizi, dan
rehabilitasi medis; penyelenggaraan pelayanan penunjang non medis meliputi
pelayanan penyediaan air bersih, pengelolaan limbag cair dan limbah padat, dan
sanitasi Rumah Sakit; penyelenggaraan penyuluhan kesehatan Rumah Sakit;
penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis; penyelenggaraan kendali mutu,
kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang pelayanan penunjang medis dan
non medis; penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
penunjang medis dan non medis; serta pemantauan, evaluasi, dan penyusunan
laporan Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis.
16
D. TUGAS DAN FUNGSI
1. Rumah Sakit Paru Respira
Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 89 Tahun 2018 tentang
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rumah
Sakit Paru Respira pada Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Paru Respira mempunyai
tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna, khususnya
kesehatan paru, pernafasan, dan kesehatan lainnya untuk:
a. Meningkatkan angka keberhasilan pengobatan (success rate) Tuberculosis;
b. Menurunkan angka kematian pasien lebih dari 48 jam;
c. Meningkatkan rata-rata kunjungan rawat jalan per hari;
d. Meningkatkan Bed Occupancy Rate; dan
e. Menurunkan Length of Stay.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Rumah Sakit Paru Respira
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program Rumah Sakit dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan perorangan, khususnya kesehatan paru, pernafasan, dan kesehatan
lainnya;
b. Penyusunan teknis operasional bidang pelayanan kesehatan paru, pernafasan,
dan kesehatan lainnya;
c. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan; kesehatan paru,
pernafasan, dan kesehatan lainnya sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit;
d. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui kesehatan paru,
pernafasan, dan kesehatan lainnya secara paripurna sesuai kebutuhan medis;
e. Pengembangan sumber daya manusia Rumah Sakit;
f. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi Rumah Sakit.
2. Instalasi Rekam Medis
Instalasi Rekam Medis mempunyai tugas untuk melaksanakan pelayanan
rekam medis guna tertib administrasi dan tersedianya informasi kesehatan yang
berdaya guna dan berhasil guna.
17
3. Perekam Medis
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar rekam
medis dan informasi kesehatan;
b. Melaksanakan evaluasi isi rekam medis;
c. Melaksanakan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang berkaitan
dengan kesehatan dan tindakan medis sesuai terminologi medis yang benar;
d. Melaksanakan indeks dengan cara mengumpulkan data penyakit, kematian,
tindakan dan dokter yang dikelompokkan pada indeks;
e. Melaksanakan sistem pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan pelayanan
kesehatan;
f. Merancang struktur isi dan standar data kesehatan untuk pengelolaan informasi
kesehatan;
g. Melaksanakan evaluasi kelengkapan isi diagnosis dan tindakan sebagai
ketepatan pengkodean;
h. Melaksanakan pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu statistik
rumah sakit;
i. Melakukan pencatatan dan pelaporan data surveilans;
j. Mengelola kelompok kerja dan manajemen unit kerja dan menjalankan
organisasi penyelenggara dan pemberi pelayanan kesehatan;
k. Menyosialisasikan setiap program pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan;
l. Melaksanakan hubungan kerja sesuai dengan kode etik profesi; dan
m. Melakukan pengembangan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
E. KONDISI ORGANISASI
Rumah Sakit Paru Respira merupakan satu-satunya Rumah Sakit Khusus Paru di
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum menjadi Rumah Sakit, Rumah Sakit
Paru Respira bernama Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP-4). Pada Tahun
2012, BP-4 berubah menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Respira berdasarkan
Peraturan Gubernur DIY Nomor 50 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Gubernur DIY Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
18
Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Rumah Sakit Khusus Paru Respira beralamat di Jalan Panembahan Senopati 4
Palbapang, Bantul. Gedung Rumah Sakit Khusus Paru Respira menggunakan gedung
BP-4 Bantul yang telah direnovasi. Pada Tahun 2016, seluruh unit pelayanan menjadi
satu di unit Bantul dan menjadi Rumah Sakit Paru Respira. Berdasarkan Perdais DIY
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta, Rumah Sakit Paru Respira merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
Dinas di bawah Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Luas tanah Rumah Sakit Paru Respira adalah 1.924 m2, sedangkan luas
bangunan gedung adalah 2.490 m2. Untuk pengembangan pelayanan di Rumah Sakit
Paru Respira diperlukan penambahan tanah seluas 10 Ha. Sesuai dengan master plan
Rumah Sakit, pada tahap awal diperlukan 1 Ha untuk pembangunan ruang rawat inap
dan sarana pendukung, serta 9 Ha untuk perawatan pasien TB (TB-HIV, TB BTA +,
dan TB Resisten Obat) terintegrasi.
Sarana dan prasarana kerja di lingkungan Pemerintah Daerah DIY meliputi
ruangan kantor, perlengkapan kantor, kendaraan dinas, dan rumah dinas. Kondisi
sarana dan prasarana di Rumah Sakit Paru Respira meliputi ruang administrasi, ruang
rekam medis aktif dan inaktif, ruang rawat jalan, ruang radiologi, ruang farmasi, ruang
laboratorium, ruang gawat darurat, ruang rawat inap (Nakula dan Yudhistira), ruang
tindakan, ruang rehabilitasi medis, ruang komite medik, ruang Promosi Kesehatan
Rumah Sakit (PKRS), ruang pemulasaran jenazah, dapur, laundry/linen, Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Penyehatan
Lingkungan Rumah Sakit (IPLRS), ruang perpustakaan, ruang pertemuan, ruang
genset, Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL), dan tempat pembuangan sampah.
Jumlah pegawai di Rumah Sakit Paru Respira adalah 151 orang PNS, 11 orang
Non PNS, dan 43 orang pegawai pihak ketiga. Pada Tahun 2019, terdapat
penambahan pegawai sejumlah 23 orang CPNS dan 4 orang Non PNS.
19
Rincian jumlah pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut
ini.
Tabel 1. Rincian Jumlah Pegawai di Rumah Sakit Paru Respira
Berdasarkan Jabatan
Jumlah
No. Jabatan
PNS CPNS Non PNS
1. Direktur 1 - -
2. Kepala Seksi/Subbagian 5 - -
3. Pelaksana 31 2 4
4. Dokter Spesialis 6 - -
5. Dokter Umum 15 6 -
6. Perawat 44 4 5
7. Radiografer 9 - -
8. Pranata Laboratorium 12 - -
9. Nutrisionis 4 1 -
10. Sanitarian 6 2 -
11. Perekam Medis 4 2 2
12. Apoteker 3 - 1
13. Asisten Apoteker 5 1 3
14. Penyuluh Kesehatan 2 2 -
15. Fisioterapis 3 1 -
16. Teknisi Elektromedik 1 2 -
Jumlah 151 23 15
Sumber: Data Kepegawaian Rumah Sakit Paru Respira Tahun 2019
20
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
Gambar 3. Rekam medis inaktif ditaruh di atas rak rekam medis aktif
22
Penyusutan berkas rekam medis merupakan salah satu tanggung jawab Perekam
Medis. Hingga awal Tahun 2019, pernah dilakukan dua kali proses penyusutan berkas
rekam medis. Akan tetapi, belum semua berkas rekam medis yang disusutkan
dipindah ke ruang rekam medis inaktif. Berdasarkan hasil observasi, masih ditemukan
rekam medis inaktif yang ditaruh di atas rak rekam medis aktif. Selain itu, jumlah
petugas rekam medis yang masih sedikit juga menjadi penyebab pelaksanaan proses
penyusutan belum berjalan secara optimal.
Jumlah perekam medis di Rumah Sakit Paru Respira yaitu 4 orang PNS, 2 orang
CPNS, dan 2 orang Non PNS. Selain itu, terdapat 5 orang PNS pelaksana teknis non
rekam medis yang ditempatkan di Instalasi Rekam Medis. Kelima orang tersebut
dibagi menjadi 3 orang di bagian pendaftaran dan 2 orang di bagian penyimpanan
rekam medis. Data sumber daya manusia petugas rekam medis dapat dilihat di tabel
berikut ini.
Tabel 2. Data SDM Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Paru Respira
Pangkat/
No. Nama NIP Golongan Jabatan Ket.
Ruang
Galuh Nurma Penata Ka.
1 19881105 201101 2 013 PNS
Novitasari, A.Md. Muda/IIIa Instalasi
Desi Nur Fitasari, Penata
2 19871214 201001 2 010 Pelaksana PNS
A.Md. Muda/IIIa
Hendra Yosafat Pengatur Tk.
3 19910831 201402 1 001 Pelaksana PNS
Simamora, A.Md. I/IId
Jabat Rendika Pengatur Tk.
4 19920111 201402 2 001 Pelaksana PNS
Kensthepany, A.Md. I/IId
Supriyanta, A.Md.,
5 19620204 198903 1 011 Penata/IIIc Pelaksana PNS
S.K.M
Penata Muda
6 Tuhadi, A.Md. 19661110 198711 1 001 Pelaksana PNS
Tk. I/IIIb
Bintari Pengatur Tk.
7 19781120 200501 2 008 Pelaksana PNS
Nuriatiningsih I/IId
8 Harmadi, A.Md. 19640331 198511 1 001 Penata/IIIc Pelaksana PNS
Penata Muda
9 Suyana 19640520 198503 1 013 Pelaksana PNS
Tk. I/IIIb
Defa Miftara
10 19950810 201903 2 020 Pengatur/IIc Pelaksana CPNS
Agustine, A.Md.
Ika Puspitasari,
11 19960121 201903 2 015 Pengatur/IIc Pelaksana CPNS
A.Md.
Titi Purwanti, Non
12 - - Pelaksana
A.Md.RMIK PNS
Laily Lathifah, Non
13 - - Pelaksana
A.Md. PNS
Sumber: Data Pegawai Rumah Sakit Paru Respira Tahun 2019
23
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Instalasi Rekam Medis,
pengorganisasian petugas rekam medis diperlukan untuk mengoptimalkan proses
penyusutan berkas rekam medis. Dalam pelaksanaannya, penyusutan berkas rekam
medis hanya dilakukan setiap kali rak rekam medis aktif sudah hampir penuh dan
belum ada petugas yang menjadi penanggung jawab proses penyusutan tersebut.
Apabila masalah ini tidak segera diselesaikan, maka dapat menghambat pelayanan
rekam medis. Oleh karena itu, jadwal petugas penyusutan perlu dibuat agar
pelaksanaan proses penyusutan dapat berjalan secara berkala dan setiap petugas
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan rekam medis di Rumah Sakit Paru
Respira.
Dalam rangka mengoptimalkan proses penyusutan berkas rekam medis, maka
penulis menetapkan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan selama masa
aktualisasi di lingkungan kerja penulis dengan atas persetujuan mentor. Dasar dari
kegiatan yang ditetapkan adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Perekam
Medis dan Angka Kreditnya. Kegiatan tersebut meliputi:
1. Mempersiapkan ruang rekam medis inaktif
2. Membuat jadwal petugas penyusutan berkas rekam medis
3. Melakukan penyusutan berkas rekam medis
4. Melakukan penataan rekam medis inaktif ke rak rekam medis inaktif
5. Membuat daftar pertelaan rekam medis inaktif
Kegiatan-kegiatan tersebut dimulai dari diri penulis sebagai bentuk pembiasaan
diri di lingkungan kerja. Inovasi yang dibuat oleh penulis yaitu pembuatan tempat
berkas rekam medis inaktif yang terbuat dari kardus bekas dilapisi kertas batik,
pembuatan penanda nomor dan tahun berupa kertas hvs tebal berwarna merah
dan putih yang dilaminasi pada rak rekam medis inaktif, pembuatan jadwal
petugas penyusutan berkas rekam medis, dan pembuatan daftar pertelaan
rekam medis inaktif. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat
mengoptimalkan proses penyusutan berkas rekam medis di Rumah Sakit Paru Respira,
yaitu proses penyusutan berkas rekam medis menjadi lebih terjadwal, tertatanya
berkas rekam medis inaktif, dan proses retrieval berkas rekam medis inaktif menjadi
lebih cepat.
24
B. PROSES AKTUALISASI
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1
Kegiatan / Sub Mempersiapkan ruang rekam medis inaktif
Kegiatan a. Membersihkan ruang dan rak rekam medis inaktif
b. Memaksimalkan rak rekam medis inaktif yang masih kosong
c. Membuat tempat berkas rekam medis inaktif dari kardus bekas
yang dilapisi kertas batik (INOVASI)
d. Membuat penanda nomor dan tahun pada rak rekam medis
inaktif (INOVASI)
Output :
Ruang rekam medis inaktif yang rapi dan bersih, tempat berkas rekam
medis inaktif dari kardus bekas yang dilapisi kertas batik, penanda
nomor dan tahun dari kertas hvs tebal berwarna merah dan putih yang
dilaminasi
Tanggal 29 April – 4 Mei 2019
Tingkat Capaian 100% (Seluruh sub kegiatan terlaksana dengan baik dan optimal sesuai
jadwal pelaksanaan yang ditentukan)
Deskripsi Proses Kegiatan mempersiapkan ruang rekam medis inaktif diawali dengan
membersihkan ruang dan rak rekam medis inaktif, yaitu menyapu
seluruh ruangan, membersihkan debu pada rak dan jendela, dan
menyingkirkan barang-barang yang tidak berguna seperti paku dan
gabus bekas. Cara memaksimalkan rak rekam medis inaktif yang
masih kosong yaitu dengan menggeser rekam medis inaktif ke rak
yang masih bisa diisi hingga penuh. Kardus bekas yang dilapisi kertas
batik digunakan untuk menaruh rekam medis inaktif yang tidak
mendapatkan tempat di rak rekam medis inaktif. Pada bagian samping
rak rekam medis inaktif diberi penanda nomor dan tahun yang terbuat
dari kertas hvs tebal berwarna merah dan putih yang dilaminasi agar
petugas mengetahui letak rekam medis dengan mudah.
Hambatan Ruang rekam medis inaktif tidak terlalu luas dan hanya tersedia satu
rak rekam medis inaktif.
Solusi Memanfaatkan kardus bekas yang tersedia sebagai tempat berkas
rekam medis inaktif dan menatanya dengan rapi dan berurutan.
Daftar Lampiran Foto Kegiatan, Foto Ruang Rekam Medis Inaktif
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
1. MANAJEMEN ASN
Salah satu cara mengoptimalkan proses penyusutan berkas rekam medis yaitu
dengan mempersiapkan ruang rekam medis inaktif untuk menunjang tercapainya
tugas pokok dan fungsi Perekam Medis.
2. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik ditandai dengan mempersiapkan ruang rekam medis dengan
sebaik-baiknya, membersihkan dan merapikan ruangan dan rak rekam medis
25
sehingga nyaman untuk bekerja.
3. WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam mempersiapkan ruang rekam medis inaktif, seorang CPNS Perekam Medis
harus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kepala Instalasi Rekam Medis
terkait penataan ruangan dan bagian IPSRS terkait kondisi penerangan dan atap
yang bocor.
4. AKUNTABILITAS
Seorang CPNS Perekam Medis bertanggung jawab untuk menjaga berkas rekam
medis agar tetap rapi, bersih, dan tidak rusak dengan membersihkan ruang rekam
medis inaktif, memaksimalkan rak rekam medis inaktif yang masih kosong, dan
membuat tempat berkas rekam medis inaktif dari kardus yang dilapisi kertas batik.
Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis membuat penanda nomor dan tahun
dengan jelas agar memudahkan petugas ketika akan mengambil berkas rekam medis
inaktif.
5. NASIONALISME
Seorang CPNS Perekam Medis membuat tempat berkas rekam medis inaktif dari
kardus yang dilapisi dengan kertas bermotif batik dan membuat penanda nomor
dan tahun dengan warna bendera yaitu merah dan putih menunjukkan rasa cinta
terhadap tanah air, Indonesia (Sila ke 3).
6. ETIKA PUBLIK
Seorang CPNS Perekam Medis memastikan satu kotak rak dapat diisi secara
maksimal sehingga satu rak rekam medis dapat menampung berkas rekam medis
inaktif sebanyak-banyaknya. Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis membuat
tempat rekam medis inaktif dan menatanya di ruang rekam medis inaktif dengan
rapi dan urut.
7. KOMITMEN MUTU
Seorang CPNS Perekam Medis yang kreatif dan inovatif membuat tempat rekam
medis inaktif dengan sumber daya yang ada sehingga dapat meminimalisasi
biaya dan waktu, serta membuat penanda nomor dan tahun pada rak rekam medis
inaktif yang sebelumnya belum ada. Penanda ini dibuat untuk memudahkan
petugas dalam mengambil berkas rekam medis inaktif yang diperlukan sehingga
proses retrieval berkas lebih cepat.
8. ANTI KORUPSI
Seorang CPNS Perekam Medis yang mandiri dan sederhana ditunjukkan dengan
membersihkan ruangan dan rak rekam medis inaktif tanpa meminta bantuan petugas
kebersihan dan membuat tempat rekam medis inaktif dengan memanfaatkan bahan
yang sudah ada, murah, mudah, tapi tetap bermanfaat.
26
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan mempersiapkan ruang rekam medis inaktif, penulis
memperoleh pengalaman bahwa seorang Perekam Medis harus tanggap dan cermat dalam
merencanakan kebutuhan rak dan ruang rekam medis, baik rekam medis aktif maupun
inaktif sehingga berkas rekam medis dapat tersimpan dengan rapi, urut, bersih, dan
terjaga kualitasnya. Selain itu, seorang Perekam Medis harus kreatif dan inovatif dengan
memanfaatkan kardus bekas untuk menyimpan berkas rekam medis inaktif selama belum
tersedia rak.
Bantul, 4 Mei 2019
Disetujui oleh:
Mentor
27
Gambar 5. Membersihkan rak rekam medis inaktif
28
Hari/tanggal : Kamis, 2 Mei 2019
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Ruang Fisioterapi
Kegiatan : Membuat tempat berkas rekam medis inaktif dari kardus bekas yang
dilapisi kertas batik
Gambar 7. Membuat tempat berkas rekam medis inaktif dari kardus bekas dilapisi kertas
batik
Gambar 8. Penanda nomor terbuat dari kertas hvs tebal berwarna merah dan putih yang
dilaminasi
29
Gambar 9. Penanda nomor dan tahun pada rak rekam medis inaktif
30
Berita Acara Kegiatan 1
BERITA ACARA
31
Berita Acara Kegiatan 1
BERITA ACARA
32
Berita Acara Kegiatan 1
BERITA ACARA
33
Berita Acara Kegiatan 1
BERITA ACARA
34
Berita Acara Kegiatan 1
BERITA ACARA
35
Berita Acara Kegiatan 1
BERITA ACARA
36
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2
37
2. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik ditunjukkan dengan membuat jadwal petugas penyusutan berkas
rekam medis dengan adil dan merata tanpa membeda-bedakan latar belakang, ras,
agama, suku, maupun status sosial.
3. WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam membuat jadwal petugas penyusutan berkas rekam medis, Perekam Medis
harus berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Rekam Medis untuk meminta arahan
dan masukan.
4. AKUNTABILITAS
Seorang CPNS Perekam Medis membentuk sikap saling terbuka dan percaya
dengan sesama petugas dan belajar meningkatkan kemampuan leadership
ditunjukkan dengan kegiatan sosialisai jadwal. Dengan adanya jadwal petugas
penyusutan, seorang CPNS Perekam Medis dapat melaksanakan penyusutan berkas
rekam medis secara berkala dan terus-menerus.
5. NASIONALISME
Seorang CPNS Perekam Medis menerapkan musyawarah dengan cara
berkonsultasi dengan atasan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan agar diperoleh
kesepakatan bersama (Sila ke 4). Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis
meningkatkan komunikasi melalui kegiatan sosialisasi sehingga terjalin persatuan
antar sesama petugas dan kerjasama dalam kegiatan yang akan dilakukan dapat
berjalan dengan baik (Sila ke 3).
6. ETIKA PUBLIK
Seorang CPNS Perekam Medis yang akuntabel dan transparan dapat
mempertanggungjawabkan kegiatan yang diusulkan dengan cara menyosialisasikan
jadwal petugas penyusutan dengan rekan kerja dan menempel jadwal petugas
penyusutan tersebut agar dapat dilihat oleh semua petugas yang terlibat.
7. KOMITMEN MUTU
Seorang CPNS Perekam Medis menggunakan bahasa yang sopan dan bertutur kata
yang ramah ketika melakukan sosialisasi kepada rekan kerja agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
8. ANTI KORUPSI
Seorang CPNS Perekam Medis menunjukkan kepeduliannya terhadap unit kerja
dengan cara berani mengusulkan pembuatan jadwal petugas penyusutan dan
menyosialisasikan jadwal tersebut kepada rekan kerja agar proses penyusutan
berjalan lancar dan kontinyu.
38
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan membuat jadwal petugas penyusutan berkas rekam
medis, penulis memperoleh pengalaman dalam upaya peningkatan kemampuan leadership.
Penulis membuat jadwal petugas penyusutan sebagai acuan pelaksanan kegiatan penyusutan
berkas rekam medis bagi rekan kerja. Penulis belajar menjadi seorang pemimpin dengan
memimpin kegiatan sosialisasi jadwal petugas penyusutan berkas rekam medis dan berani
berbicara di depan rekan kerja.
Bantul, 15 Mei 2019
Disetujui oleh:
Mentor
Gambar 10. Konsultasi dengan atasan terkait jadwal petugas penyusutan yang akan dibuat
39
Hari/tanggal : Jum’at - Rabu, 10 – 15 Mei 2019
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruang Rekam Medis
Kegiatan : Menyosialisasikan jadwal petugas penyusutan
Gambar 12. Menyosialisasikan jadwal petugas penyusutan berkas rekam medis secara
personal (1)
40
Gambar 13. Menyosialisasikan jadwal petugas penyusutan berkas rekam medis secara
personal (2)
Gambar 14. Menempel jadwal petugas penyusutan berkas rekam medis di tempat yang
strategis
41
Gambar 15. Jadwal Petugas Penyusutan Berkas Rekam Medis
Notulen Konsultasi
42
Notulen Sosialisasi
Notulen Sosialisasi
43
Notulen Sosialisasi
44
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3
45
2. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik ditunjukkan dengan sikap sopan, satun, dan ramah ketika
berkonsultasi dengan atasan terkait jadwal retensi berkas rekam medis dan SPO
Penyusutan Berkas Rekam Medis.
3. WHOLE OF GOVERNMENT
Perekam Medis harus selalu berkoordinasi, berkomunikasi, dan bekerja sama
dengan atasan dan sesama rekan kerja dalam melaksanakan kegiatan penyusutan
berkas rekam medis inaktif.
4. AKUNTABILITAS
Seorang CPNS Perekam Medis yang berintegritas memilah berkas rekam medis
yang disusutkan dengan penuh tanggung jawab dibuktikan dengan mengerjakan
kegiatan tersebut sesuai dengan SPO yang ada sehingga tidak terjadi kesalahan
sortir. Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis memberi tanda yang jelas pada
setiap akhir rak yang selesai disortir agar petugas lain dapat mengetahui dari mana
penyusutan dimulai kembali.
5. NASIONALISME
Seorang CPNS Perekam Medis memberi tanda berupa kertas hvs tebal berwarna
pada setiap akhir rak yang selesai disortir sebagai petunjuk bagi petugas lain agar
dapat melakukan penyusutan secara kontinyu seperti memberikan tongkat estafet
kepada petugas lain. Hal ini merupakan bukti kerjasama antar sesama petugas
penyusutan (Sila ke 3).
6. ETIKA PUBLIK
Seorang CPNS Perekam Medis berkomunikasi dan berdiskusi dengan atasan
sebelum melaksanakan kegiatan. Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis
menyortir berkas rekam medis dengan mengecek setiap lembar rekam medis dengan
cermat dan teliti.
7. KOMITMEN MUTU
Seorang CPNS Perekam Medis membuat inovasi pemberian penanda berupa kertas
hvs tebal pada setiap akhir rak yang selesai disortir sebagai petunjuk ketika akan
mulai menyortir berkas kembali. Kedisplinan seorang CPNS Perekam Medis
ditunjukkan dengan menyortir berkas rekam medis sesuai jadwal retensi yang
berlaku dan SPO yang ada.
8. ANTI KORUPSI
Seorang CPNS Perekam Medis yang jujur ditunjukkan dengan menaruh penanda
tepat pada rak rekam medis yang selesai disortir dan tidak menambah atau
mengurangi jumlah berkas rekam medis yang disusutkan.
46
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan melakukan penyusutan berkas rekam medis, penulis
memperoleh pengalaman dalam mengelola berkas rekam medis. Ruang rekam medis yang
hampir penuh membuat tidak nyaman dalam bekerja, sehingga perlu dilakukan penyusutan.
Dalam kegiatan ini, penulis menyadari bahwa membaca peraturan dan SPO itu sangat
penting sebagai acuan dalam bekerja. Penulis juga harus cermat dan teliti dalam menyortir
berkas rekam medis dengan mengecek tanggal kunjungan terakhir pada setiap lembar rekam
medis. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan penyortiran dan tidak memperlambat
proses retrieval berkas rekam medis.
Bantul, 18 Mei 2019
Disetujui oleh:
Mentor
Gambar 17. Konsultasi dengan atasan tentang jadwal dan SPO Penyusutan Berkas Rekam
Medis
47
Gambar 18. SPO Retensi/Penyusutan Berkas Rekam Medis
48
Hari/tanggal : Rabu, 8 Mei 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Rekam Medis
Kegiatan : Menyortir berkas rekam medis
Gambar 19. Mengecek tanggal kunjungan terakhir pada setiap lembar berkas rekam medis
Gambar 20. Rak rekam medis yang disusutkan (minimal 2 kotak per hari)
49
Gambar 21. Rekam medis yang sudah berusia ≥ 5 tahun
50
Hari/tanggal : Rabu, 8 Mei 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Rekam Medis
Kegiatan : Memberi penanda berupa kertas hvs tebal berwarna pada kotak yang
terakhir disortir
Gambar 22. Penanda hvs tebal berwarna sebagai petunjuk untuk memulai penyusutan
51
Gambar 24. Hasil entri berkas rekam medis inaktif di SIMRS
Notulen Konsultasi
52
Berita Acara Kegiatan 3
BERITA ACARA
53
Berita Acara Kegiatan 3
BERITA ACARA
54
Berita Acara Kegiatan 3
BERITA ACARA
55
Berita Acara Kegiatan 3
BERITA ACARA
56
Berita Acara Kegiatan 3
BERITA ACARA
57
Berita Acara Kegiatan 3
BERITA ACARA
58
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4
2. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik ditunjukkan dengan melakukan penataan berkas rekam medis
dengan rapi dan urut sehingga memudahkan petugas lain ketika mencari berkas
rekam medis inaktif yang dibutuhkan.
3. WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam melakukan penataan berkas rekam medis inaktif, Perekam Medis harus
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Rekam Medis dan
petugas rekam medis lain untuk menyamakan persepsi.
59
4. AKUNTABILITAS
Seorang CPNS Perekam Medis bertanggung jawab menjaga keamanan berkas
rekam medis ditunjukkan dengan penggunaan trolly untuk mengangkut berkas
rekam medis dan mengoptimalkan penggunaan rak agar rak rekam medis aktif tidak
penuh dengan cara memindahkan berkas rekam medis inaktif ke rak rekam medis
inaktif.
5. NASIONALISME
Seorang CPNS Perekam Medis yang berintegritas memindahkan berkas rekam
medis inaktif tanpa disuruh dan tanpa perlu diawasi oleh atasan. Selain itu, seorang
CPNS Perekam Medis bekerja sama dengan rekan kerja dalam menurunkan berkas
rekam medis inaktif dari rak rekam medis aktif agar pekerjaan menjadi lebih mudah
dan cepat selesai (Sila ke 3).
6. ETIKA PUBLIK
Seorang CPNS Perekam Medis menjaga kerahasiaan isi rekam medis inaktif yang
dipindahkan dan memastikan bahwa rekam medis inaktif dipindahkan di tempat
yang aman dan tertutup. Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis menata berkas
rekam medis inaktif di rak dan kardus dengan rapi dan berurutan agar
memudahkan proses retrieval berkas rekam medis.
7. KOMITMEN MUTU
Seorang CPNS Perekam Medis menggunakan trolly untuk memindahkan berkas
rekam medis inaktif agar proses pemindahan berjalan dengan efektif dan efisien.
Berkas rekam medis inaktif dipindahkan ke ruangan yang bersih, aman, dan tertutup
agar kualitas rekam medis inaktif tetap terjaga.
8. ANTI KORUPSI
Seorang CPNS Perekam Medis segera memindahkan rekam medis yang sudah
disusutkan ke ruang rekam medis inaktif agar tidak terjadi penumpukan di ruang
rekam medis aktif. Selain itu, seorang CPNS Perekam Medis melaksanakan proses
pemindahan dengan jujur ditunjukkan dengan memindahkan semua berkas rekam
medis inaktif ke ruang rekam medis inaktif dan tidak menjual berkas rekam medis
inaktif tersebut ke pihak ketiga tanpa ijin.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan melakukan penataan berkas rekam medis inaktif, penulis
memperoleh pengalaman bahwa seorang CPNS Perekam Medis harus kreatif dan inovatif.
Dengan ruang rekam medis inaktif yang kurang luas dan hanya terdapat satu rak rekam
medis inaktif, penulis harus bisa memanfaatkan ruang dan barang yang tersedia tersebut
dengan baik. Selain itu, penulis juga ikut serta dalam menjaga mutu, keamanan, dan
kerahasiaan rekam medis dengan menyimpan rekam medis inaktif yang masih bernilai
guna di ruang yang tertutup. Dalam melakukan penataan berkas rekam medis inaktif,
60
penulis juga harus menata dengan rapi dan berurutan agar memudahkan dalam proses
retrieval berkas rekam medis.
Bantul, 25 Mei 2019
Disetujui oleh:
Mentor
61
Hari/tanggal : Kamis, 16 Mei 2019
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Ruang Rekam Medis Inaktif
Kegiatan : Memindahkan berkas rekam medis inaktif ke rak
62
Hari/tanggal : Sabtu, 18 Mei 2019
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Rekam Medis Inaktif
Kegiatan : Menata berkas rekam medis inaktif dengan rapi dan berurutan
63
Gambar 30. Rak koran yang digunakan untuk menata berkas rekam medis inaktif
64
Berita Acara Kegiatan 4
BERITA ACARA
65
Berita Acara Kegiatan 4
BERITA ACARA
66
Berita Acara Kegiatan 4
BERITA ACARA
67
Berita Acara Kegiatan 4
BERITA ACARA
68
Berita Acara Kegiatan 4
BERITA ACARA
69
Berita Acara Kegiatan 4
BERITA ACARA
70
5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 5
2. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik ditunjukkan dengan membuat daftar pertelaan rekam medis inaktif
dengan jelas dan rinci sehingga memudahkan dalam proses pencarian data. Selain
itu, pengentrian data juga harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar tidak
terjadi kesalahan entri.
71
3. WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam membuat dan mengisi daftar pertelaan rekam medis inaktif, Perekam Medis
harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Rekam Medis
untuk menyamakan persepsi dan bertukar pendapat.
4. AKUNTABILITAS
Seorang CPNS Perekam Medis membuat rancangan daftar pertelaan rekam medis
inaktif dengan item-item yang jelas sehingga memudahkan dalam pengisian daftar.
Daftar pertelaan rekam medis inaktif merupakan salah satu bentuk laporan
pertanggungjawaban seorang CPNS Perekam Medis bahwa penyusutan berkas
rekam medis telah dilakukan.
5. NASIONALISME
Seorang CPNS Perekam Medis merancang daftar pertelaan rekam medis dengan
penuh tanggung jawab dengan cara menyusun daftar pertelaan rekam medis inaktif
sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya, serta mengentri data rekam medis inaktif
dengan jujur karena setiap pekerjaan akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
(Sila ke 1 dan 4).
6. ETIKA PUBLIK
Seorang CPNS Perekam Medis harus cermat dan teliti dalam menyusun rancangan
daftar pertelaan dan mendengarkan setiap masukan dari atasan sehingga dapat
membuat daftar pertelaan dengan lengkap dan benar. Selain itu, seorang CPNS
Perekam Medis wajib mengentri data rekam medis inaktif dengan menggunakan
data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
7. KOMITMEN MUTU
Seorang CPNS Perekam Medis membuat daftar pertelaan rekam medis inaktif yang
belum pernah dibuat sebelumnya untuk memudahkan perekapan data. Hal ini
merupakan wujud inovasi yang diberikan CPNS Perekam Medis. Dalam mengentri
data rekam medis inaktif, seorang CPNS Perekam Medis harus cermat untuk
meminimalisasi kesalahan.
8. ANTI KORUPSI
Seorang CPNS Perekam Medis menyelesaikan rancangan daftar pertelaan rekam
medis inaktif tepat waktu sehingga dapat segera melakukan entri data rekam medis
inaktif agar memudahkan dalam pencarian data kembali. Selain itu, seorang CPNS
Perekam Medis bertanggungjawab terhadap rencana kegiatan yang sudah disetujui
oleh atasan dengan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan dan mengentri data
rekam medis inaktif dengan jujur sesuai fakta yang sebenarnya.
72
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan membuat daftar pertelaan rekam medis inaktif, penulis
memperoleh pengalaman bahwa seorang CPNS Perekam Medis bertanggungjawab atas
seluruh pengelolaan rekam medis, dari rekam medis dibuat hingga rekam medis
dimusnahkan. Seorang CPNS Perekam Medis harus cermat dan teliti dalam mengentri
daftar pertelaan rekam medis agar data yang dientri tepat, lengkap, dan benar. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan ketika proses pencarian data kembali. Rekam medis
merupakan data yang sangat penting sehingga harus dijaga kerahasiaan dan keamanannya.
Bantul, 31 Mei 2019
Disetujui oleh:
Mentor
Gambar 32. Konsultasi dengan atasan tentang rancangan dan cara pengisian daftar
pertelaan rekam medis inaktif
73
Gambar 33. Rancangan Daftar Pertelaan Rekam Medis Inaktif
Gambar 34. Mengentri data rekam medis inaktif yang siap dimusnahkan ke daftar
pertelaan
74
Gambar 35. Rekam medis inaktif yang siap dimusnahkan
Gambar 36. Hasil entri data pada Daftar Pertelaan Rekam Medis Inaktif
75
Notulen Konsultasi
76
Berita Acara Kegiatan 5
BERITA ACARA
77
Berita Acara Kegiatan 5
BERITA ACARA
78
Berita Acara Kegiatan 5
BERITA ACARA
79
Berita Acara Kegiatan 5
BERITA ACARA
80
Berita Acara Kegiatan 5
BERITA ACARA
81
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penulisan laporan ini merupakan tindak lanjut dari penulisan rancangan
aktualisasi yang telah diseminarkan pada hari Kamis, 25 April 2019. Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan aktualisasi ini, antara lain:
1. Semua kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi telah
dilaksanakan penulis selama masa aktualisasi dengan tingkat ketercapaian sebesar
100%. Tedapat satu sub kegiatan yang ditambahkan pada kegiatan 4, yaitu
mengentri data berkas rekam medis yang disusutkan ke SIMRS.
2. Kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan penulis dapat mengurangi kepadatan rak
rekam medis aktif. Terdapat 1-2 kotak dapat dikosongkan setelah proses
penyusutan berkas rekam medis dilakukan, sehingga semua berkas rekam medis
aktif dapat disimpan di rak.
3. Semua kegiatan dilaksanakan berdasarkan SPO yang berlaku di rumah sakit.
Selain itu, penulis juga menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
pada setiap kegiatan aktualisasi.
4. Penerapan nilai ANEKA pada setiap kegiatan membantu penulis dalam
menyelesaikan hambatan yang muncul selama masa aktualisasi. Selain itu, nilai
ANEKA juga membantu penulis memberikan pelayanan prima bagi manajemen,
rekan kerja, dan masyarakat.
B. REKOMENDASI
Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut.
1. Pengelolaan rekam medis merupakan salah satu unsur penting di rumah sakit.
Oleh karena itu, koordinasi antara Instalasi Rekam Medis dan manajemen sangat
diperlukan agar pengelolaan rekam medis dapat berjalan optimal.
2. Perlu pengadaan rak rekam medis aktif dan rak rekam medis inaktif untuk
menjaga kerahasiaan, kerapian, dan mutu berkas rekam medis.
3. Letak ruang rekam medis aktif dan ruang rekam medis harus berdekatan agar
memudahkan petugas dalam pengambilan berkas rekam medis.
82
4. Perlu pelaksanaan proses scanning rekam medis yang bernilai guna sebelum
proses pemusnahan dilakukan.
5. Optimalisasi penggunaan rekam medis berbasis elektronik.
83
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Pemerintah
Republik Indonesia.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Medis No. HK.00.06.1.5.01160 Tahun 1995
tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar dan
Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit.
Rumah Sakit Paru Respira DIY. 2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Rumah Sakit
Paru Respira DIY. Yogyakarta: Rumah Sakit Paru Respira DIY.
Fatimah, E. dan E. Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Idris, Irfan dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, W. dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II:
Etika Publiks. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kusumasari, B. dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II:
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Y. dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II:
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, E.A. dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Riyanto, A. dan S. N. Markus. 2015. Bimbingan Teknis Pemusnahan Berkas Rekam Medis.
Magelang: Dual Training Organizer.
Rustiyanto, E. dan W. A. Rahayu. 2011. Manajemen Filing Dokumen Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata Indonesia.
Suwarno, Y. dan T.A Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of
Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis KPK. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II: Anti
Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
84
Yuniarsih, T. dan M. Taufiq. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
85
LAMPIRAN
1. Berita Acara Evaluasi Rancangan Aktualisasi
2. Catatan Pembimbingan Rancangan Aktualisasi
3. Catatan Pembimbingan Laporan Aktualisasi
4. Undangan Mentor
5. Surat Pernyataan Mentor
6. Catatan Perbaikan Evaluasi Rancangan Aktualisasi
7. Lembar Komitmen Revisi
8. Handout Evaluasi Rancangan Aktualisasi
9. Handout Evaluasi Laporan Aktualisasi
10. Matriks Jadwal Aktualisasi
11. Presensi Kehadiran
12. Bukti Foto Bimbingan Laporan Aktualisasi
BUKTI FOTO BIMBINGAN