Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PELAKSANAAN SUPERVISI SUPORTIF SEBAGAI UPAYA


PENINGKATAN MUTU PROGRAM IMUNISASI

Nurul Khairunnisa Wahid, S.KM


NIP. 19940409 201903 2 027
NDH : 32
Angkatan I

PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROV SULBAR BEKERJA SAMA DENGAN PEMKAB MAMUJU
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I


BPSDM PROVINSI SULAWESI BARAT BEKERJASAMA DENGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU
TAHUN 2019

Nama peserta : Nurul Khairunnisa Wahid, S.KM


NIP : 19940409 201903 2 027
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
NDH : 32

JUDUL AKTUALISASI
“Pelaksanaan Supervisi Suportif sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Program Imunisasi”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan I tahun 2019

Majene, 20 Agustus 2019


Menyetujui,

Mentor Coach

Alamsyah Thamrin, S.IP, SKM, M.Kes Susanty, S.ST., S.KM., M.Kes.


NIP. 19651104 198703 1 015 NIP. 19811010 200312 2 006

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi dalam kegiatan
pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil CPNS golongan III angkatan I
dengan judul “Pelaksanaan Supervisi Suportif sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Program Imunisasi”. Penulisan rancangan
aktualisasi ini merupakan prasyarat dalam kegiatatan pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil CPNS golongan III.
Dalam penulisan rancangan ini, penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan rancangan
aktualisasi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
rancangan ini, khususnya kepada coach dan mentor yang telah
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis, sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat terselesaikan.

Majene, 20 Agustus 2019

Nurul Khairunnisa Wahid, SKM


NIP. 19940409 201903 2 027

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Aktualisasi ......................................................................... 3
C. Ruang Lingkup.............................................................................. 4
BAB II PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA ....................................... 4
A. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju ................................. 4
B. Profil Seksi Surveilans dan Imunisasi ........................................... 7
C. Profil Peserta .............................................................................. 10
BAB III GAMBARAN MATA PELATIHAN ............................................. 11
A. Nilai Dasar PNS .......................................................................... 11
B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.................................... 14
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ................................................... 16
A. Identifikasi Isu ............................................................................. 16
B. Isu yang Diangkat ....................................................................... 17
C. Uraian Kegiatan .......................................................................... 18
D. Jadwal Aktualisasi ...................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara diharapkan mampu mendorong perubahan pada kondisi
birokrasi saat ini. Substansi yang terkandung dalam Undang-Undang ini
diantaranya ditegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
sebuah bentuk profesi, dengan penetapan ASN sebagai sebuah profesi
maka diperlukan adanya asas, nilai dasar, kode etik dan perilaku, serta
pengembangan kompetensi.
Pegawai Negeri Sipil di bidang kesehatan sekarang menjadi
sorotan publik dikarenakan beberapa hal yang terlihat oleh masyarakat
terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang maksimal.
Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan kurangnya kesadaran dan
kepedulian PNS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Salah satu bentuk perubahan yang dilakukan pemerintah untuk
mewujudkan aparatur yang berintegritas maka dilakukan perubahan
pola pengajaran pada diklat prajabatan yang lebih berfokus pada
perubahan nilai-nilai dasar aparatur sipil. Di dalam nilai-nilai dasar
tersebut terdapat 5 (lima) nilai yang menjadi materi pokok diklat
prajabatan diantaranya nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi yang kemudian disingkat “ANEKA”.
Era reformasi birokrasi saat ini juga menekankan bahwa ASN
tidak lagi berorientasi melayani atasannya melainkan pada pelayanan
publik. Aturan ini menempatkan ASN sebagai sebuah profesi yang
bebas dari intervensi politik dan akan menerapkan sistem karier terbuka
yang mengutamakan profesionalitas, integritas dan transparansi.
Selain itu, masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

1
dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin
meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif,
maupun rehabilitatif. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat, terutama pada
kesehatan umum masyarakat yang mana hal tersebut berdampak pada
tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan ini,
maka dibutuhkan PNS di bidang kesehatan yang professional dengan
menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
Terkait dengan kesehatan, terdapat salah satu program
pemerintah yaitu penyelenggaraan imunisasi. UU Kesehatan No. 36
Tahun 2009 Pasal 130 menyatakan bahwa pemerintah wajib
memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Kemudian
pada Pasal 132 ayat 3 tertulis bahwa setiap anak berhak memperoleh
imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh.
Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019, target capaian untuk persentase anak usia 0-11 bulan yang
mendapat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) adalah sebesar 93%.
Namun, untuk memberikan perlindungan yang optimal pada komunitas
maka target setiap antigen harus lebih tinggi. Oleh karena itu, target
capaian untuk Imunisasi Dasar Lengkap menjadi 95%.
Secara khusus, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
Kabupaten Mamuju tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 4,7%.
Pada tahun 2017, cakupan IDL sebesar 90,6% sedangkan tahun 2018
sebesar 95,3%.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat
penyelenggaraan pencapaian target cakupan dan mutu program
imunisasi adalah dengan pelaksanaan supervisi suportif. Supervisi
suportif ini dapat menilai apakah program imunisasi berjalan sesuai

2
dengan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Selanjutnya, hasil dari
pelaksanaan supervisi suportif dapat dimanfaatkan sebagai acuan
untuk melakukan perbaikan program imunisasi.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan aktualisasi adalah mampu memahami dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan baik sehingga
dapat membentuk ASN yang profesional dan berkarakter dengan:
a. Mengimplementasikan nilai akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.
b. Menanamkan jiwa nasionalisme sebagai bentuk pengabdian kepada
bangsa dan negara.
c. Mematuhi standar nilai etika publik yang berlaku.
d. Melaksanakan pekerjaan secara efektif, efisien, inovatif untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
e. Bekerja secara jujur, transparan, dan anti korupsi.
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai ANEKA antara lain:
a. Diri Sendiri
Menambah wawasan atau pengetahuan sebagai seorang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat secara profesional.
b. Organisasi
Menciptakan tunas integritas yang membawa perubahan positif
terhadap organisasi dalam menjalankan tugas dengan lebih baik
dengan mengedepankan pelayanan prima.
c. Masyarakat
Aparatur sebagai pelayan masyarakat akan mampu melayani secara
profesional dan bertanggung jawab sehingga menciptakan kepuasan
bagi masyarakat.
d. Bangsa dan Negara
Apratur Sipil Negara yang profesional adalah cita-cita utama dari
bangsa dan negara yang menginginkan warga negaranya sebagai

3
manusia yang berkarakter positif dan khususnya menciptakan
pegawai-pegawai yang mampu berkompetensi secara profesional
dan mandiri.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan aktualisasi meliputi tugas pokok peserta
yang termuat dalam penugasan langsung atasan. Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) dan inovasi yang dibuat sehubungan dengan pekerjaan
penulis di Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju.

BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

A. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju


1. Visi, Misi dan Motto Organisasi
Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana pemerintah
kabupaten di bidang kesehatan berdasarkan Peraturan Daerah
(Perda) Nomor: 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi

4
Dinas Daerah Kabupaten Mamuju; Bagian Ketiga yang dipimpin oleh
seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui sekretaris daerah kabupaten.
a. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
Untuk mewujudkan Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Mamuju Tahun 2016-2021 “Mewujudkan Kabupaten Mamuju
yang Maju, Sejahtera dan Ramah”. Dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi umum pencapaian pembangunan
kesehatan 2015, potensi dan permasalahan kesehatan serta
lingkungan strategis baik internal maupun eksternal maka
ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, yaitu:
“ Mamuju Sehat, Sejahtera dan Mandiri”
Sehat Sejahtera berarti sejahtera jasmani, sejahtera Rohani,
sejahtera sosial. Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju terus
menerus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan melalui
pendekatan preventif, promotif tidak hanya kuratif dengan
memaksimalkan seluruh potensi masyarakat secara bersama-
sama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan
di seluruh wilayah Kabupaten Mamuju secara merata.
Sehat Mandiri adalah masyarakat semakin berupaya berperan
serta secara aktif dalam mencegah, melindungi dan memelihara
dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungannya agar terhindar
dari risiko gangguan kesehatan melaui upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat. Upaya kesehatan Kabupaten
Mamuju diwujudkan dengan tersedianya akses kesehatan dasar
gratis dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke
bawah dengan sasaran pembangunan kesehatan berupa
peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
antara lain ditandai dengan kepesertaan seluruh masyarakat
dalam jaminan kesehatan.

5
b. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
Adapun misi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
adalah:
1) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang
Merata, Bermutu dan Terjangkau
Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Merata, Bermutu dan
Terjangkau untuk menjawab visi yang berfokus kepada
kemajuan. Mamuju yang maju memantapkan kualitas
pelayanan kesehatan yang semakin merata, bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat.
2) Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan
Menggerakkan Masyarakat untuk Berprilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Pembangunan berwawasan kesehatan dan menggerakkan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat untuk
menjawab visi yang berfokus kepada Kemandirian. Mamuju
yang mandiri menghadirkan masyarakat untuk sadar dan
memiliki kemauan dalam berprilaku hidup bersih dan sehat dan
tentunya melalui upaya pemberdayaan masyarakat secara
terpadu dan berkesinambungan.
3) Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan
Kesehatan
Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan untuk
menjawab visi yang berfokus kepada Kesejahteraan. Mamuju
yang sejahtera dihadirkan melalui tata kelola manajemen
pembangunan kesehatan karena prinsip efektifitas dan efisiensi
tata kelola manajemen pelayanan kesehatan akan
menghasilkan produktifitas yang berefek pada peningkatan
kesejahteraan dan perbaikan perekonomian mikro masyarakat.
c. Motto Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
Motto Dinas Kesehatan Mamuju adalah melayani anda
sepenuh hati siaga dan amanah (MASIGA).

6
2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
diatur berdasarkan Peraturan Bupati Mamuju Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja
Perangkat Daerah Dinas kesehatan Kabupaten Mamuju pada Pasal
3 ayat (1), Adapun bagan struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Mamuju adalah sebagai berikut:

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

Sub Bag.
Sub Bag. Sub Bag.
Perencana
Umum & Keuangan
an &
Kepeg. dan aset
Evaluasi

Bidang Bidang Bidang Penceg. & Bidang


Kesehatan Pelayanan Pengendalian Sumber Daya
Masyarakat Kesehatan Penyakit Kesehatan

Seksi Pelayanan Seksi Surveilans dan Seksi


Seksi Kesehatan
Kes. Primer & Imunisasi Kefarmasian
Keluarga & Gizi
Tradisional

Seksi Pencegahan Seksi Alat


Seksi PromKes & Seksi Pelayanan Kesehatan,
dan Pengendalian
Pemberdayaan Kesehatan Perbekalan
Penyakit Menular
Masyarakat Rujukan Kes. & RT

Seksi Seksi Fasilitas Seksi Penceg. dan Seksi


Kes Lingk, Pelayanan & Pengendalian Peny. Sumber Daya
Kesehatan Kerja Peningkatan Tdk Menular & Kes. Manusia
& Olah Raga Mutu Jiwa Kesehatan

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
B. Profil Seksi Surveilans dan Imunisasi
Seksi Survailans dan Imunisasi mempunyai tugas pokok
memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan

7
imunisasi berdasarkan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
Untuk melaksanakan tugas di atas, Seksi Survailans dan
Imunisasi menyelenggarakan fungsi;
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan
program dan pembinaan serta pengkoordinasian program
pengelolaan dan pengamatan penyakit dan imunisasi.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan
program dan pembinaan serta pengkoordinasian program
penanggulangan krisis kesehatan;
3. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan
dalam lingkup seksi Survailans dan Imunisasi;
4. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan seksi Survailans dan
Imunisasi; dan
5. Penyelenggaraan pelayanan administrasi seksi Survailans dan
Imunisasi.
Adapun rincian tugas Seksi Surveilans dan Imunisasi, yaitu:
1. Merencanakan kegiatan operasional di seksi Surveilans dan
Imunisasi yang meliputi surveilans penyakit potensial wabah, dan
imunisasi, penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB),
serta program kesehatan haji;
2. Menyiapkan bahan rumusan kebijakan operasional di seksi
Surveilans dan Imunisasi;
3. Membagi tugas bawahan dalam pelaksanaan kegiatan seksi
Surveilans dan Imunisasi;
4. Memeriksa hasil pelaksanaan kegiatan dan mengevaluasi serta
melaporkan kegiatan di seksi Surveilans dan Imunisasi yang
meliputi surveilans penyakit potensial wabah, dan imunisasi,
penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB), program

8
kesehatan haji sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kegiatan;
5. Melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
terkait yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan surveilans
dan imunisasi untuk membangun komunikasi dan sinkronisasi
kegiatan;
6. Menyusun laporan kegiatan seksi Surveilans dan Imunisasi dan
memberi saran kepada atasan bila diperlukan;
7. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
sarana prasarana dan alat kesehatan;
8. Melaksanakan kegiatan operasional surveilans penyakit potensial
wabah, dan imunisasi, penanggulangan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I);
9. Melaksanakan kegiatan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB);
10. Melaksanakan program kesehatan haji;
11. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kegiatan surveilans
dan imunisasi yang meliputi surveilans penyakit potensial wabah,
dan imunisasi, penanggulangan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) agar sesuai dengan standart operasional
dan prosedur yang telah ditetapkan;
12. Melaksanakan bmbingan teknis dan supervisi kegiatan
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) agar sesuai dengan
standart operasional dan prosedur yang telah ditetapkan;
13. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi program kesehatan
haji agar sesuai dengan standart operasional dan prosedur yang
telah ditetapkan;
14. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan haji; dan
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tulisan.

9
C. Profil Peserta
Peserta Latihan Dasar Golongan III atas nama Nurul Khairunnisa
Wahid, S.KM., lahir di Ujung Pandang pada tanggal 09 April 1994
dengan pendidikan terakhir S1 Kesehatan Masyarakat di Universitas
Hasanuddin. Saya merupakan salah satu Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III/a menduduki jabatan sebagai Epidemiolog
Kesehatan Ahli Pertama dan masuk dalam bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebagai Pengelola Program Imunisasi.

10
BAB III
GAMBARAN MATA PELATIHAN

A. Nilai Dasar PNS


Nilai-nilai dasar ASN sebagai mata pelatihan terdiri dari ANEKA
yang merupakan singkatan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, dan selain itu juga ada
Pelayan Publik, Whole of Government (WOG) dan Manajemen ASN
yang merupakan substansi-substansi dasar dari pembelajaran dalam
pendidikan dan pelatihan dasar prajabatan ASN golongan III. Nilai-nilai
dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator atau butir-butir
yang sebagian besar diambil dari 45 butir nilai-nilai Pancasila sebagai
berikut:
No. Nilai Dasar Indikator
1. Akuntabilitas a. Tanggung jawab
b. Jujur
c. Kejelasan target
d. Netral
e. Mendahulukan kepentingan publik
f. Adil
g. Transparan
h. Konsisten
i. Partisipatif
2. Nasionalisme a. Ketuhanan
b. Kemanusiaan
c. Persatuan
d. Musyawarah
e. Keadilan
3. Etika Publik a. Jujur dalam memberikan informasi
b. Terbuka
c. Tulus
d. Ramah dan sopan

11
e. Bisa menjaga Informasi yang bersifat
rahasia
f. Bersikap hormat
g. Bertanggung jawab dalam
menggunakan BMN
h. Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam
memberikan pelayanan
4. Komitmen Mutu a. Efektifitas
b. Efisiensi
c. Inovatif
d. Adaptif
e. Mutu
f. Responsive
g. Perbaikan berkelanjutan
5. Anti Korupsi a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai dan dibuktikan dalam bentuk laporan. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Menurut
LAN RI dan BPKP (2001:29) bahwa akuntabilitas meliputi

12
akuntabilitas keuangan, akuntabilitas manfaat serta akuntabilitas
prosedural.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme berasal dari kata nation, yang berarti
bangsa. Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita
yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional.
3. Etika Publik
Etika berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-
hal tindakan yang buruk. Etika publik merupakan refleksi tentang
standar/ norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada layanan
prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik. Apabila pemerintah dapat
memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan
menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.
Sebagaimana diamanatkan UUD 1945 bahwa layanan unuk
kepentingan publik menjadi tanggung jawab pemerintah, maka
paradigma pemerintahan harus berubah, dari pola paternalistic dan
feudal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang

13
siap melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan
keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Pelayanan
publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada
pemerintah.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata Latin Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Selaras dengan kata
asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa, salah
satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.

B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Adapun keterkaitan dengan mata perkuliahan kedudukan dan
peran ASN adalah:
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK).
2. Whole Of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

14
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
3. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan unuk kepentingan publik
menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu
akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan kepada
masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya
manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber
daya manusia yang dimiliki oleh pemerintah untuk melaksanakan
amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan publik yang
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan pendudukatas barang, jasa, dan/ atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi
penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).

15
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Pengangkatan isu yang diambil didapat dari konsultasi dengan
atasan langsung pada Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Mamuju mengenai beberapa hal yang masih perlu
dilengkapi dalam menunjang kegiatan yang dilakukan oleh Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yaitu:
1. Lambatnya Pelaporan dari Tiap Puskesmas
Pencatatan dan pelaporan dalam pelaksanaan program
imunisasi sangat penting dilakukan di semua tingkat administrasi
guna mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan kegiatan maupun evaluasi. Hasil pencatatan imunisasi
yang dilakukan oleh setiap unit yang melakukan kegiatan imunisasi
disampaikan kepada pengelola Program Imunisasi Kabupaten/ Kota
sesuai waktu yang telah ditetapkan (tanggal 5 setiap bulannya).
2. Masih Rendahnya Mutu Program Imunisasi
Mutu program imunisasi perlu ditingkatkan dan dijaga
kualitasnya sehingga berdampak pada peningkatan cakupan dan
kualitas program imunisasi itu sendiri. Mutu program dapat dilihat
dari beberapa aspek, di antaranya vaksin dan logistik, pencatatan
dan pelaporan, pelayanan imunisasi, pengelolaan dan pelembagaan
PWS serta beberapa aspek lainnya.
3. Pelaporan KIPI yang Belum Maksimal
KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi
setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan
kausalitas dengan vaksin. Petugas kesehatan memiliki tanggung
jawab untuk memantau dan melaporkan KIPI berdasarkan format
pelaporan yang jelas dan terstandar (baik KIPI Serius maupun KIPI
Non Serius). Kenyataannya, sejauh ini belum semua puskesmas
melakukan pelaporan KIPI secara rutin. Tujuan utama pemantauan

16
KIPI adalah untuk mendeteksi dini, merespon KIPI dengan cepat dan
tepat, mengurangi dampak negatif imunisasi terhadap kesehatan
individu dan terhadap imunisasi.

B. Isu yang Diangkat


Kriteria pemilihan dalam penentuan Isu Prioritas tersaji dalam
tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Penentuan Isu Prioritas
Kriteria
No. Isu-Isu Jumlah
U S G
1. Lambatnya pelaporan dari tiap
3 3 4 10
puskesmas
2. Masih rendahnya mutu program
4 5 3 12
imunisasi
3. Pelaporan KIPI yang belum
3 2 3 8
maksimal
Keterangan:
U : Urgency (Kategori seberapa mendesak isu yang ada)
S : Seriousness (Kategori seberapa serius isu untuk dibahas)
G : Growth (Kategori seberapa kemungkinan untuk
dikembangkan atau masalah terjadi berkelanjutan)
Berdasarkan hasil dari kriteria pemilihan isu prioritas, maka isu
yang diangkat adalah “Masih rendahnya mutu program imunisasi”.
Sehubungan dengan isu terkait rendahnya mutu program imunisasi,
maka dampak yang timbul adalah:
1. Tidak tercapainya target cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
sebesar 95%.
2. Tidak tercapainya cakupan di atas 80% sebagai indikator Desa UCI.

17
C. Uraian Kegiatan
Unit Kerja : Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama, Seksi Surveilans dan Imunisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
Identifikasi Isu : Masih rendahnya mutu program imunisasi di Kabupaten Mamuju
Isu yang Diangkat : Masih rendahnya mutu program imunisasi di Kabupaten Mamuju
Gagasan Pemecahan Isu : Pelaksanaan supervisi suportif sebagai upaya peningkatan mutu program
imunisasi
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatnya mutu program imunisasi di Kabupaten Mamuju
Kontribusi
Keterkaitan
Tahapan Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata
Kegiatan Visi-Misi Organisasi
Pelatihan
Organisasi
1. Koordinasi Berkonsultasi Persetujuan Akuntabilitas, Melakukan Sepenuh Hati
dengan dengan pimpinan terkait indikator yang koordinasi dalam
Pimpinan pimpinan pelaksanaan terkait adalah dengan melakukan
Terkait dengan terkait supervisi adanya kejelasan pimpinan terkait konsultasi, kita
Perencanaan kegiatan sebagai upaya target, rencana harus bersikap
Kegiatan supervisi yang dalam bertanggung kegiatan, sesuai sopan dalam
Supervisi akan peningkatan jawab terhadap dengan visi, tutur kata, dan

18
Suportif dilaksanakan mutu program kegiatan yaitu berbicara apa
imunisasi “Mewujudkan adanya
Menentukan Mengetahui Nasionalisme, Kabupaten
sasaran puskesmas indikator yang Mamuju Sehat, Siaga
puskesmas yang menjadi terkait adalah Sejahtera dan dalam
yang akan sasaran musyawarah Mandiri” dan melakukan
disupervisi supervisi dengan pimpinan juga sesuai konsultasi kita
Membuat Mengetahui untuk dengan misi harus
jadwal kapan supervisi merealisasikan ketiga, yaitu menyiapkan
pelaksanaan akan rencana kegiatan “Meningkatkan segala keperluan
supervisi dilaksanakan dan menjalankan tata kelola yang dibutuhkan
Memberitahuk Petugas kepentingan manajemen oleh pimpinan
an jadwal imunisasi di bersama pembangunan
supervisi puskesmas kesehatan“ Amanah
kepada mengetahui Etika Publik, dalam
petugas jadwal supervisi indikator yang melakukan
imunisasi di terkait adalah konsultasi kita
puskesmas jujur dalam harus
yang akan memberikan bertanggung

19
disupervisi informasi serta jawab atas tugas
terbuka dalam yang diberikan
memberikan
informasi
supervisi

Komitmen Mutu,
indikator yang
terkait adalah
efektifitas
dilakukannya
kajian dan
analisa data
untuk penentuan
sasaran supervisi

Anti Korupsi,
indikator yang
terkait adalah

20
jujur, peduli,
tanggung jawab
dan kerja keras

Manajemen
ASN, WoG dan
Pelayanan
Publik
2. Pelaksanaan Menyiapkan Instrumen Akuntabilitas, Melaksanakan Sepenuh Hati
Supervisi instrumen berupa daftar indikator yang Supervisi dalam
Suportif berupa daftar tilik siap terkait adalah Suportif sesuai melaksanakan
tilik supervisi digunakan untuk adanya kejelasan dengan visi supervisi, kita
suportif tingkat melakukan target, yaitu harus bersikap
puskesmas supervisi bertanggung “Mewujudkan sopan dalam
Mengumpulka Memperoleh jawab terhadap Kabupaten tutur kata, dan
n semua bahan dan kegiatan, Mamuju Sehat, berbicara apa
bahan yang informasi untuk konsisten dan Sejahtera dan adanya
diperlukan melengkapi partisipatif Mandiri” dan
untuk kegiatan juga sesuai Siaga

21
melengkapi supervisi Etika Publik, dengan misi dalam
informasi yang indikator yang pertama, yaitu melakukan
ingin terkait adalah “Meningkatkan supervisi, kita
didapatkan jujur, terbuka, pelayanan harus
dan tulus, ramah dan kesehatan menyiapkan
melakukan sopan dalam masyarakat segala keperluan
observasi memberikan yang merata, yang dibutuhkan
pada proses informasi serta bermutu dan
pelaksanaan bersikap hormat terjangkau“ Amanah
kegiatan satu sama lain dalam
Melakukan Mendapatkan melakukan
wawancara data dari hasil Komitmen Mutu, supervisi, kita
dan konfirmasi wawancara dan indikator yang harus
hasil observasi observasi terkait adalah bertanggung
efektifitas jawab atas tugas
observasi dalam yang diberikan
memberikan
informasi untuk
melengkapi

22
kegiatan
supervisi, mutu,
responsif dan
perbaikan
berkelanjutan

Anti Korupsi,
indikator yang
terkait adalah
jujur, peduli,
tanggung jawab
dan kerja keras

Manajemen
ASN, WoG dan
Pelayanan
Publik
3. Rencana Diskusi Mengetahui Akuntabilitas, Menyusun Sepenuh Hati
Tindak Lanjut tentang masalah dan indikator yang rencana tindak dalam menyusun

23
(RTL) informasi yang potensi masalah terkait adalah lanjut sesuai Rencana Tindak
didapat dari program adanya kejelasan dengan visi Lanjut, kita harus
selama imunisasi target, yaitu bersikap sopan
supervisi puskesmas bertanggung “Mewujudkan dalam tutur kata,
(masalah dan jawab terhadap Kabupaten dan berbicara
potensi kegiatan Mamuju Sehat, apa adanya
masalah) Sejahtera dan
Merumuskan Rencana tindak Nasionalisme, Mandiri” dan Siaga
rencana tindak lanjut (langsung indikator yang juga sesuai dalam menyusun
lanjut maupun tidak terkait adalah dengan misi Rencana Tindak
(langsung langsung) musyawarah pertama, yaitu Lanjut, kita harus
maupun tidak untuk “Meningkatkan menyiapkan
langsung) merealisasikan pelayanan segala keperluan
Melakukan rencana kegiatan kesehatan yang dibutuhkan
perbaikan dan menjalankan masyarakat
berdasarkan kepentingan yang merata,
salah satu bersama bermutu dan Amanah
rencana tindak terjangkau“ dalam menyusun
lanjut langsung Etika Publik, Rencana Tindak

24
Menyampaika Tersampaikann indikator yang Lanjut kita harus
n rencana ya rencana terkait adalah bertanggung
tindak lanjut tindak lanjut jujur, terbuka, jawab atas tugas
kepada Kepala kepada Kepala bersikap hormat yang diberikan
Puskesmas Puskesmas dalam
yang menjadi yang menjadi memberikan
sasaran sasaran informasi serta
supervisi supervisi tidak diskriminatif

Komitmen Mutu,
indikator yang
terkait adalah
efektifitas diskusi
dalam penentuan
RTL, inovatif dan
adaptif dalam
penentuan RTL,
responsif dan
perbaikan

25
berkelanjutan

Anti Korupsi,
indikator yang
terkait adalah
jujur, peduli,
tanggung jawab
dan kerja keras

Manajemen
ASN, WoG dan
Pelayanan
Publik
4. Evaluasi Mengumpulka Hasil kegiatan Akuntabilitas, Evaluasi Sepenuh Hati
Supervisi n semua hasil supervisi indikator yang supervisi sesuai dalam
temuan puskesmas terkait adalah dengan visi melakukan
supervisi adanya kejelasan yaitu evaluasi
Membuat Laporan target, “Mewujudkan supervisi, kita
laporan supervisi bertanggung Kabupaten harus bersikap

26
supervisi yang jawab, jujur, Mamuju Sehat, sopan dalam
berisi semua transparan, Sejahtera dan tutur kata, dan
temuan, konsisten Mandiri” dan berbicara apa
penjelasan terhadap juga sesuai adanya
serta RTL kegiatan dengan misi
yang diperoleh pertama, yaitu Siaga
selama Nasionalisme, “Mewujudkan dalam
supervisi indikator yang pembangunan melakukan
Menyampaika Tersampaikann terkait adalah berwawasan evaluasi
n laporan ya laporan musyawarah kesehatan dan supervisi, kita
supervisi ke supervisi ke untuk menggerakan harus
atasan atasan langsung merealisasikan masyarakat menyiapkan
langsung rencana kegiatan untuk segala keperluan
dan menjalankan berperilaku yang dibutuhkan
kepentingan hidup bersih
bersama dan sehat“ Amanah
dalam
Etika Publik, melakukan
indikator yang evaluasi

27
terkait adalah supervisi, kita
jujur, terbuka harus
serta bersikap bertanggung
hormat dalam jawab atas tugas
memberikan yang diberikan
informasi

Komitmen Mutu,
indikator yang
terkait adalah
efektifitas
evaluasi supervisi
untuk
menentukan
kebijakan terkait
program,
responsif dan
perbaikan
berkelanjutan

28
Anti Korupsi,
indikator yang
terkait adalah
jujur, peduli,
tanggung jawab
dan kerja keras

Manajemen
ASN, WoG dan
Pelayanan
Publik

29
D. Jadwal Aktualisasi
Dalam melaksanakan aktualisasi, diperlukan rencana jadwal
kegiatan untuk mempermudah peserta mencapai target aktualisasi dengan
baik. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tertuang dalam
tabel dibawah ini:

Agustus September
No Kegiatan
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Koordinasi dengan
Pimpinan Terkait
dengan
1.
Perencanaan
Kegiatan Supervisi
Suportif
Pelaksanaan
2.
Supervisi Suportif
Menyusun Rencana
3.
Tindak Lanjut (RTL)

4. Evaluasi Supervisi

Keterangan:
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Libur Hari Minggu

30
DAFTAR PUSTAKA

UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


Peraturan Bupati Mamuju Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja Perangkat Daerah
Dinas kesehatan Kabupaten Mamuju

31

Anda mungkin juga menyukai