Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENINGKATAN PELAYANAN METROLOGI LEGAL DINAS


KOPERASI, UKM, PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN MAJENE

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD JAM’AN BASRI, S.Si


NIP : 19850809 201903 1 003
JABATAN : PENERA AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : DINAS KOPERASI, UKM, PERDAGANGAN DAN
PERINDUSTRIAN KABUPATEN MAJENE

PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN


III ANGKATAN III PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE BEKERJA SAMA
DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI BARAT
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah ta’ala yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-NYA sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan.
Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang
diperlukan untuk memenuhi syarat kelulusan Latsar CPNS golongan III.

Penyusunan rancangan ini diselesaikan dengan bimbingan, bantuan dan


dukungan dari berbagai pihak terutama coach Drs. H. Salaluddin. Oleh karena itu
penyusun mengucapkan banyak terima kasih.

Penyusun menyadari bahwa rancangan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun kami harapkan demi
sempurnanya rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, semoga rancangan ini
berguna bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Majene, 2 Desember 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN
AKTUALISASI ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1


B. TUJUAN .................................................................................................. 2
C. MANFAAT ............................................................................................... 2
D. NILAI-NILAI DASAR ANEKA .................................................................. 2
E. PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI .................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI........................................................ 9

A. PROFIL ORGANISASI............................................................................ 9
B. VISI DAN MISI ........................................................................................ 9
C. STRUKTUR ORGANISASI ..................................................................... 10

BAB III RANCANGAN EVALUASI ..................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seorang CPNS wajib menjalani masa percobaan atau masa prajabatan


melalui proses pendidikan dan pelatihan. Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pola Latsar
yang dilaksanakan ini memadukan pembelajaran klasikal selama 21 hari di
tempat pelatihan dan non klasikal selama 30 hari di tempat kerja. Peserta
diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), menerapkan, mengaktualisasikan
serta membiasakan dan merasakan manfaatnya sehingga terpatri di dalam
dirinya karakter PNS yang professional sesuai dengan bidang kerja.

Penulis merupakan CPNS di instansi Pemerintah Kabupaten Majene dengan


unit kerja Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan, Dan Perindustrian sebagai
Penera Ahli Pertama pada Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen bidang
Perdagangan. Metrologi berhubungan dengan satuan alat ukur, cara-cara atau
metode pengukuran alat ukur, takaran, timbangan, dan perlengkapannya (UTTP)
yang ditetapkan dalam atau berdasarkan undang-undang yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan dan pengabdian yang bertujuan untuk pengawasan
dan kebenaran pengukuran. Untuk peralatan yang digunakan perlu memenuhi
syarat hukum.

UTTP seperti timbangan dagang dan pompa SPBU harus ditera ulang secara
periodik untuk mengetahui apakah alat tersebut masih layak digunakan atau tidak.
Kekeliruan atau kesalahan ukur yang disebabkan permasalahan tera ini tidak
hanya bisa merugikan konsumen tetapi juga pelaku usaha. Pedagang bisa
mengalami kerugian karena memberikan barang yang melebihi massa atau
volumenya, sedangkan konsumen bisa rugi karena menerima jumlah barang lebih
rendah dari yang dibayarkan.

1
Pada umumnya, masyarakat kurang memahami hal-hal terkait metrologi
legal. Selain itu pengawasan di bidang metrologi legal terutama di daerah-daerah
masih sangat rendah. Banyak factor yang menyebabkan hal itu terjadi seperti
keterbatasan anggaran, kondisi sarana dan prasana, kapasitas SDM, dan lain
sebagainya.Oleh karena diperlukan upaya peningkatan layanan dan pengawasan
kemetrologian legal.

B. TUJUAN

Adapun tujuan Rancangan Aktualisasi Penyelenggaraan Diklat Pelatihan


Dasar adalah menjadi pedoman dalam melaksanakan aktualisasi. Sehingga,
idealitas dapat sejalan dengan realitas. Selanjutnya diharapkan dapat
membentuk PNS yang profesional yakni PNS yang berkarakter yang dibentuk
oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat, serta menjadi peserta
Diklat Pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan III Kabupaten Majene Tahun
2019 yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil
di tempat kerja. Sedangkan tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah
mempersiapkan layanan dan pengaduan terkait alat UTTP.

C. MANFAAT

Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ini ASN yaitu
dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terangkum dalam ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
dalam menjalankan tugas sebagai ASN, bukan hanya pada saat menjalankan
aktualisasi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dari CPNS menjadi PNS
tapi menanamkan nilai-nilai ANEKA tersebut dalam melaksanakan tugas
selanjutnya baik dalam kegiatan aktualisasi maupun saat menjalankan tugas
sesungguhnya yang tak ada laporan pertanggungjawaban tertulisnya.

D. NILAI-NILAI DASAR ANEKA


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Indikator Akuntabilitas:

2
 Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik
dalam kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan
 Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan pribadi,
kelompok, dan sektor
 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
 Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai PNS

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana ASN dituntut
untuk dapat mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga berperan untuk
memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang
dilaksanakan.
 Peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik:
o Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan.
o Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang
kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-
langkah pelaksanaan kebijakan publik.
 Peran ASN Sebagai pelayan publik:
o Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
o Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam
memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi
atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan

3
maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik.
o Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN.
Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
 Fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa dan negara:
o Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga
kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan
situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan
NKRI

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Adapun indikator etika publik adalah :
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundangan-perundangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

4
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai.

4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat
pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya yang
dihasilkan/dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen
mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh
komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar
dapat memuaskan pelanggan/ masyarakat. Adapun indikator komitmen
mutu adalah :
 Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik;
 Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.

5. Anti korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Indikator anti korupsi adalah:
 Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan
diri pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa;
 Menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;

5
 Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah
terjadinya korupsi di lingkungannya; dan
 Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat dan bangsa.

E. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

1. Manajemen ASN

Manajemen Aparatur Sipil Negara adalah pengelolaan pegawai negeri sipil


untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan
sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Berdasarkan
jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik, hal ini dimaksudkan
untuk menjadi keutuhan, kekompakan, dan persatuan ASN, serta memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan.

Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi


dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelaksana Publik
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa

6
ASN berfungsi dalam bertugas dan mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. ASN senatiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara, dan pemerintah. ASN senantiasa mengutamakan kepentingan negara
dari kepentingan diri sendiri, perorangan dan golongan.

2. Whole Of Government

WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model


pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi
wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai
karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya,
multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government. E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance)
yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT,
agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat
dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau
manfaat yang diperoleh melalui e- government antara lain adalah:
• Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
efisien dan efektif;
• Hemat anggaran dan tepat waktu;
• Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan
korupsi akan banyak berkurang;
• Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang; dan
• Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga
kepuasan publik juga meningkat.

3. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik


menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

7
penyelenggara pelayanan publik. Tigaunsur penting dalam pelayanan
publik,yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima
layanan(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan). Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima yaitu:

a. Partisipatif;
b. Transparan;
c. Responsif;
d. Non Diskriminatif;
e. Mudah dan Murah;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel;
h. Akuntabel;
i. Berkeadilan.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Organisasi
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian adalah salah satu
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Majene yang terletak di
jantung kota Majene tepatnya di jalan KH. Daeng no. 72. Dinas Koperasi, UKM,
Perdagangan dan Perindustrian Kab. Majene memiliki 24 orang pegawai tetap.

B. Visi dan Misi


Visi:
Menjadikan usaha sektor Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan sebagai pelaku usaha kerakyatan yang mandiri, tangguh dan
berwawasan lingkungan yang professional produktif dan proaktif.
Misi:
1. Mewujudkan peningkatan kinerja dan pelayanan prima kepada
masyarakat di bidang Kopdagrin.
2. Mewujudkan agrobisnis dan minaindustri yang berdaya saing.
3. Mewujudkan perdagangan yang efektif dan efisien menghadapi pasar
bebas.
4. Mewujudkan penguatan pasar lokal antar daerah.
5. Menciptakan pelaku usaha jujur dan konsumen cerdas.
6. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
para pelaku usaha yang prima dan professional disertai dukungan
kepastian berusaha.

9
C. Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Majene.

Kepala Dinas
Hj. Hasdinar, SE
Sekretaris
Ali Azur, SE

Kasubag. Perenc, M. Asharuddin Tola


Keuangan & Pelaporan M. Taufan B.Sc
M. Tamsil,M.Si
Muliadi AP
Kasubag Umum &
Nur Arifah
Kepegawaian
Usriani, S.Kom Rahma Sain, S.Ip

Hj. Husni Hardi, S.Sos

Bid. Koperasi UKM Bid. Perdagangan Bid. Perindustrian


Jasman, S.Sos Jumriani, SE M. Yusuf Tahir, S.Sos

Seksi Pemb. & Pengembangan Seksi Pemb. & Penerapan


Seksi Pemb. Kelembagaan Sarana Perdagangan Teknologi IKM
& Usaha Koperasi Muhammad Husain,SE Anita Rahman, S.Tp
Hj. Nurwati, SE
Seksi Pengemb. Industri
Seksi Monitoring BAPOKSTRA Agro & Aneka Industri
Seksi Pemb. Simpan Pinjam Pordawati KUMKM
Permodalan KUMKM Akmal Katta, S.Sos
Arnol, SE

Seksi Metrologi Legal Dan Seksi Informasi &


Seksi Pembinaan & Pemasaran Hasil Produksi
Perlindungan Konsumen
Pengembangan UKM Jon Asri, SE
M. Suryadi Jaya Putra, SE
Yuniarti Naim, SE
M. Jam’an B
Ir. Abd. Majid
Idhun Nahar
10
BAB III
RENCANA KEGIATAN DAN TAHAPAN KEGIATAN

Unit Kerja : Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Majene
Isu Yang Diangkat : Rendahnya Pelayanan Metrologi Legal Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Majene
Tujuan Gagasan Pemecahan Isi : Meningkatnya Pelayanan Metrologi Legal Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Majene
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pelayanan Metrologi Legal Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian
Kabupaten Majene

Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Subtansi Mata
No. Kegiatan Output Terhadap Visi & Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1. Melakukan a. Menyampaikan a. Adanya saran a. Etika publik: Hormat dan Koordinasi kepada Proaktif:
koordinasi rancangan dan sopan dalam berkomunikasi Kepala Dinas Rencana
dengan kegiatan, pengarahan dalam penyampaian rencana KOPDAGRIN untuk kegiatan
Kepala Dinas meminta saran serta kegiatan, menghormati membuat kegiatan untuk
KOPDAGRIN dan pengarahan. persetujuan keputusan Kepala Dinas sebagai bentuk menfasilitasi
dalam dari Kepala KOPDAGRIN. peningkatan kinerja kebutuhan
membuat Dinas dan pelayanan prima masyarakat
rencana KOPDAGRIN. b. Nasionalisme: tidak kepada masyarakat. dalam
kegiatan memaksakan kehendak dalam perlindungan
b. Menyusun b. Adanya berpendapat konsumen.
rancangan rancangan
kegiatan yang kegiatan. c. Akuntabilitas: Memiliki
akan dilakukan kejelasan target dalam
secara umum. perancangan.

10
c. Menentukan c. Hardcopy d. Komitmen mutu:
jadwal surat mengedepankan efektifitas
pertemuan untuk rekomendasi. dalam melakukan koordinasi
membahas sehingga tujuan dapat
kegiatan dengan terpenuhi.
Kepala Dinas
KOPDAGRIN

d. Dokumentasi
(foto/ video)

2. Membuat a. Menyusun a. Data a. Akuntabilitas: Kejelasan Pembuatan poster Proaktif:


poster untuk informasi yang informasi dalam pemberian informasi yg untuk layanan dan memberikan
informasi akan dimuat yang dimuat dimuat dalam poster. penguduan terkait pelayan
pelayanan dalam poster. dalam poster alat UTTP informasi
pengaduan tersusun. merupakan salah kepada
alat Ukur, satu bentuk masyarakat
Timbang, b. Membuat b. Draf desain b. Komitmen mutu: inovatif dan pelayanan prima terkait
Takar dan rancangan poster sudah kreatif dalam mendesain kepada masyarakat. metrologi.
Peralatan desain dan terbuat. poster.
lainnya poster.
(UTTP) c. Etika publik: jujur dalam
c. Melakukan c. Catatan memberikan informasi; cermat
konsultasi konsultasi dalam dalam pengerjaan.
dengan mentor dengan
terkait mentor
rancangan d. Manajemen ASN:
poster. memberikan informasi secara
benar kepada masyarakat.
d. Melakukan d. Poster selesai
pencetakan dicetak. e. Pelayanan publik: Informasi
poster dalam poster dapat membantu
pelayanan publik yang
transparan, aksesibel,
11
e. Dokumentasi terjangkau oleh masyarakat.
(foto/ video)

3. Menyiapkan a. Melakukan a. Adanya a. Akuntabilitas: adanya Penyusunan jadwal Proaktif:


keperluan koordinasi koordinasi kejelasan dalam penyusunan dan penyiapan catatan penyusunan
administrasi dengan rekan yang baik jadwal sehingga dapat administrasi layanan jadwal yang
pendukung kerja dalam sehingga berjalan normal, berlaku adil untuk meningkatkan dan
kegiatan. membuat jadwal jadwal jaga dalam penyusunan jadwal, pelayan prima kepada penyiapan
jaga. tidak bentrok mendahulukan kepentingan masyarakat. catatan untuk
dengan publik, serta konsisten dalam mewujudkan
kewajiban pelaksanaan jadwal. tertib
lainnya. administrasi.

b. Menyusun b. Tersusunnya
jadwal jaga. jadwal jaga. b. Nasionalisme:
bermusyawarah dalam
melakukan koordinasi
penyusunan jadwal.

c. Menyiapkan c. Adanya buku c. Pelayanan publik: dengan


buka catatan catatan menyiapkan administrasi yang
layanan dan layanan dan baik bisa membantu
pengaduan. pengaduan. mewujudkan pelayanan publik
yang transparan, responsif,
efektif dan efisien.

d. Dokumentasi
(fhoto/ video)

4. Mempersiapk a. Menyiapkan a. Ruangan a. Nasionalisme: memupuk Salah bentuk usaha Proaktif:


an ruangan ruangan. sudah kerjasama dengan rekan kerja, untuk memberikan memberikan
yang akan tersedia. gotong royong dalam kegian pelayan prima kepda pelayan yang
dijadikan bersih-bersih. masyarakat adalah baik bagi
tempat dengan menyediakan masyarakat
12
layanan dan b. Menyiapkan b. Adanya b. Komitmen mutu: efektif dan sarana/ tempat yang khususnya
pengaduan. peralatan peralatan efisien dalam mempersiapkan nyaman bagi dalam hal
pendukung pendukung. peralatan operasional dan masyarakat. kenyamanan.
operasional. kreatif dalam penataan
ruangan.
c. Dokumentasi
(fhoto/ video) c. Manajemen ASN:
mengaktualisasikan peran
ASN sebagai pelayan publik
dengan mempersiapkan
tempat secara matang dan
nyaman

5. Melakukan a. Mendata alat a. Alat UTTP a. Etika publik: hormat dan sopan Memastikan alat UTTP Proaktif:
Pendataan UTTP para terdata. dalam berkomunikasi dengan yang beredar di salah satu
alat Ukur, pedagang. pedagang. masyarakat sudah bentuk
Timbang, sesuai dengan standar pelayan
Takar dan b. Mengecek tanda b. Tanda tera b. Pelayanan publik: dengan peraturan untuk kepada
Peralatan tera sah/ tidak sah/ tidak sah menyiapkan data yang baik mewujudkan pelaku masyarakat
lainnya sah UTTP sudah dicek bisa membantu mewujudkan usaha yang jujur dan adalah
(UTTP) dan pelayanan publik yang cerdas sekaligus memastikan
pengecekan transparan, responsif, efektif sebagai bentuk alat UTTP
tanda tera c. Dokumentasi dan efisien. pelayan kepada telah sesuai
Ukur, (foto/ video) masyarakat. dengan
Timbang, c. Anti korupsi: menyusun data standar.
Takar dan dengan jujur.
Peralatan
lainnya
(UTTP)

13

Anda mungkin juga menyukai