Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI

Pemanfaatan Media Sosial Facebook Didalam Mendukung Program Dinas Ketahanan


Pangan Pangan Provinsi Sulawesi Barat

Nama : Habibi Husain , S.P.


NIP : 19860526 202012 1 005
Jabatan : Analis Ketahanan Pangan - Ahli Pertama
Instansi : Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Sulawesi Barat
Coach : dr. H. Achmad Azis,M.Kes.
Mentor : Muhammad Ali, S.P.

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN IV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROVINSI SULAWESI BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya dan Shalawat
dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman
kegelapan ke zaman yang terang benderang ini.sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan
rancangan aktualisasi dengan judul “Pemanfaatan Media Sosial Facebook didalam
mendukung Program Dinas Ketahanan Pangan Pangan Provinsi Sulawesi Barat”. Dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini tak terlepas dari adanya kendala, dan penulis menyadari
sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam tahap menuju
aktualisasi dan habituasi ini. Sehingga melalui kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan terima kasih yang tiada terhingga kepada :
1. Bapak dr. H. Achmad Azis,M.Kes. selaku pembimbing yang bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan masukan, dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak Muhammad Ali, S.P., selaku mentor dalam kegiatan aktualisasi ini yang bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan, bimbingan dan motivasi kepada
penulis dalam setiap kegiatan aktualisasi dan demi kelancaran penyusunan laporan
3. Istri saya Satri Nurani kedua anak saya Nayara Hasna Abitri dan Naufal Husain
Ramadhan tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan dan do’anya.
4. Teman-teman gelombang II angkatan IV terkhusus kelompok 1 yang selalu mensupport
dan memberi masukan kepada penulis.
5. Seluruh Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sulawesi Barat yang telah berbagi pengetahuan dan informasi dengan peserta.
Dalam penyusunan laporan rancangan aktulisasi ini, penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat
diharapkan oleh penulis. Penulis berharap rancangan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan
maksimal sehinnga dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN guna menjadi ASN yang
professional dan berintegritas tinggi.
Mamuju, Juni 2021

Habibi Husain, S.P.


19860526 202012 1 005
i
DAFTAR PUSTAKA

SAMPUL
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv


DAFTAR TABEL ..................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Tujuan dan Manfaat................................................................................4

B.1. Tujuan.................................................................................................4

B.2. Manfaat..............................................................................................4

C. Ruang Lingkup.........................................................................................5

D. Dasar Hukum............................................................................................5

E. Internalisasi Nilai-Nilai Dasar ASN........................................................6

BAB II GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI................................................11

A. Deskripsi Organisasi.........................................................................................11

A.1 Profil Organisasi.......................................................................................11

A.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Sulawesi Barat Berdasarkan Permendari Nomor 90 Tahun 2019…………...12

A.4 Struktur Organisasi....................................................................................13

B. Uraian Tugas dan Profil Peserta

B.1 Uraian Tugas Jabatan...................................................................................14

B.2 Profil Peserta................................................................................................14


C. Gambaran Umum Aktualisasi dalam ANEKA................................................15

ii
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.................................................... 17

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI....................................................... 193

A. Deskripsi Isu............................................................................................19

B. Identifikasi Isu.........................................................................................20

C. Penetapan Isu...........................................................................................26

D. Gagasan Pemecahan Isu..........................................................................26

E. Maktriks Rancangan Aktualisasi.............................................................28

E.1 Rencana Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi...................................32

E.2 Pelaksanaan Aktualisasi.....................................................................36

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Foto Kantor Dinas Ketahanan Pangan Prov Sulbar......................11

Gambar 2. Struktur Dinas Ketahanan Pangan Prov Sulbar............................16

Gambar 3. Foto Profil Peserta .......................................................................16

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Internalisasi Nilai-Nilai Dasar ASN........................................................................6

Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Sulawesi Barat Berdasarkan Permendari Nomor 90 Tahun 2019………………………....13

Tabel 3. Identitas Peserta Latsar..........................................................................................14

Tabel 4. Riwayat Pendidikan .............................................................................................15

Tabel 5. Deskripsi Isu..........................................................................................................19

Tabel 6. Identifikasi Isu Kontemporer ..............................................................................20

Tabel 7. Analisis Isu dengan Teknik APKL ......................................................................22

Tabel 8. Analisis Isu dengan Teknik USG .........................................................................24

Tabel 9. Analisis Isu Tapisan Mc Namara...........................................................................25

Tabel 10. Matrik Rancangan Aktualisasi.............................................................................32

Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................................36

v
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan adanya wabah covid-19, keluhan utama masyarakat ialah


bagaimana menyambung hidup sehari-hari untuk keperluan pemenuhan pangan.
Bagi pekerja harian, kondisi kehidupan saat ini ibarat kiamat kecil yang membuat
ekonomi keluarga hancur. Pemerintah kini sedang sibuk untuk meluncurkan
berbagai bantuan untuk keluarga-keluarga terdampak covid-19. Derap ekonomi
masyarakat yang mandek di berbagai sektor telah mengakibatkan penderitaan
tiada terperi. Orang miskin harus tetap mendapat garansi untuk mengakses
berbagai pelayanan yang menjadi haknya, terutama akses terhadap pangan.

Ketahanan pangan keluarga menyangkut tiga hal penting, yaitu


ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan. Aspek ketersediaan pangan tergantung
pada sumber daya alam, fisik, dan manusia. Di tengah wabah covid-19,
ketersediaan juga terkendala oleh terbatasnya pilihan pangan di pasaran,
berkurangnya tukang sayur keliling, dan banyaknya warung penjual makanan kaki
lima yang tutup. Sementara itu, akses pangan hanya dapat terjadi apabila rumah
tangga mempunyai penghasilan yang cukup. Covid-19 yang menyebabkan
penghasilan masyarakat merosot drastis tentu menyebabkan gangguan akses
pangan.

Melihat situasi ini, maka diperlukan media yang dapat menjadi sumber
informasi terkait pengetahuan masyarakat akan konsep ketahanan pangan dimana
selama ini mindset yang tertanam di pada masyarakat adalah beras adalah satu-
satunya sumber pangan, padahal hal itu tentu kurang tepat, karena ada banyak
sumber pangan alternatif selain beras seperti jagung, sagu, ubi jalar, dll.
Salah satu kerangka regulasi yang telah ada terkait dengan pembangunan
ketahanan pangan adalah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Untuk implementasi ketahanan pangan tersebut, diperlukan regulasi dalam bentuk
peraturan pemerintah (PP) atau peraturan turunan lainnya sebagai penjabaran UU
No.18/2012. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan
dan Gizi merupakan penjabaran yang lebih merinci pengaturan baik aspek
ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan pangan sesuai
1
amanat UU No.18/2012. Dengan demikian, upaya pemantapan Ketahanan Pangan
yang berlandaskan Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Pangan dapat
diwujudkan. Perwujudan ketahanan pangan tersebut ditandai dengan tiga hal
pokok yang harus diperhatikan, yaitu: (i) ketersediaan pangan yang berbasis pada
pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal; (ii) keterjangkauan pangan dari
aspek fisik dan ekonomi oleh seluruh masyarakat, dan (iii) pemanfaatan pangan
atau konsumsi pangan dan gizi untuk hidup sehat, aktif, dan produktif.
Melihat persoalan ini, penulis sebagai seorang ASN dengan Jabatan
Analisis Ketahan Pangan perlu bertindak untuk mewujudkan suatu inovasi dalam
hal penggunan media sosial untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan
informasi yang terkait ketahanan pangan dimana informasi yang disosialisasikan
dapat tersampaikan dengan baik, serta ringan dalam hal atribusi kuota internet.
Salah satu media pembelajaran yang bisa diterapkan pada pembelajaran daring di
masa pandemi ini adalah media Facebook.
Facebook secara lengkap adalah sebuah situs jejaring sosial yang
memungkinkan pengguna dapat saling berinteraksi dengan pengguna lainnya di
seluruh dunia. Facebook Telah 17 tahun lamanya berkembang di antara berbagai
jaringan media sosial (disingkat medsos) lainnya. Saat ini hampir semua orang di
Indonesia memiliki akun Facebook. Hal ini diperkuat akibat dampak dari
globalisasi dan kemajuan teknologi. Saat ini jutaan orang online setiap
harinya,dan mereka tidak onlinehanya dengan menggunakan komputer. Saat ini
orang sudah dapat mengakses Facebook melalu ponsel mereka,sehingga mereka
bisa online di Facebook kapan saja dan dimana saja. pengguna Facebook di
Indonesia kini mencapai lebih dari 140 juta orang (51 % dari jumlah
penduduk Indonesia yang berjumlah 271 Juta Orang) dan pengguna
facebook juga turut bergabung dalam grup Facebook dengan jumlah 9,5 juta
grup.
Usaha inovatif yang coba penulis lakukan ini sejalan dengan Undang-
undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, fungsi
dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik 3) Perekat dan
pemersatu bangsa. Pegawai ASN harus memiliki kualifikasi kompetensi, dan
kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing. PNS sebagai
pelayan masyarakat harus memiliki nilai-nilai seperti Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sebagai acuan
2
dalam melaksanakan tugas jabatannya. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk
selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA. PNS diharapkan dapat turut serta
mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk membantu pembentukan
etika dan aturan perilaku organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berusaha turut serta dalam


mengembangkan lingkungan kerja yang positif. Selain atas dasar kewajiban
sebagai ASN, tindakan ini juga dilandasi atas dasar habituasi dalam masa Latihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Hal ini mengacu pada Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang
latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 24) bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Untuk itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan


terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran
klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga
memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai
Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihan
tersebut, diharapkan dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang
berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis memutuskan untuk melakukan Laporan
aktualisasi dengan judul “Pemanfaatan Menggunakan Media Sosial Facebook
Untuk Mendorong Ketahanan Pangan Masyarakat Sulbar.” diamana dalam
aktualisasi ini penulis berusaha memberikan kontribusi untuk Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Sulawesi Barat dan berharap dapat meningkatkan pengetahuan
dan mengembangkan ketrampilan sebagai ASN dengan Jabatan Analisis
Ketahanan Pangan .

3
B. Tujuan Dan Manfaat

1. Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakatakan konsep ketahanan


pangan.
b. Menjadi ASN yang inovatif dengan meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan dalam mengedukasi konsep ketahanan
pangan dimas pandemi Covid 19.
c. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang terkandung dalam
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada kedudukan serta peran PNS
dalam NKRI, yaitu Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik.
2. Manfaat

a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

1) Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk


mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan dan berprinsip
pada kedudukan serta peran PNS dalam NKRI, yaitu Manajemen
ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2) Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan masalah
yang sedang dihadapi oleh satuan kerja.
b. Bagi Satuan Kerja

1) Memberikan variasi metode sosilasi yang kreatif dalam situasi


pandemi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik
c. Bagi Masyarakat

1) Meningkatkan pemahaman akan konsep Ketahanan Pangan.

2) Memberikan pemahaman akan konsep disertivikasi Pangan

4
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS adalah pada Badan Ketahanan
Pangan Provinsi Sulawesi Barat.

D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 198, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
3. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2015 tanggal 23
Maret 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Formasi Umum (ANEKA).

5
E. Internalisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

NILAI DASAR INDIKATOR SIKAP DAN PERILAKU

BELA NEGARA
Cinta Tanah Air a. Mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
b. Mencintai produk lokal
c. Bangga terhadap Ibu Pertiwi
d. Patrotis dalam berbangsa dan bernegara
e. Menjaga dan membela NKRI dengan segenap jiwa raga
Sadar Berbangsa dan a. Menghargai dan menghormati perbedaan.
Bernegara b. Mematuhi segala aturan yang telah dibuat oleh satuan
kerja
c. Disiplin dan berintegritas tinggi
d. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi
e. Mematuhi dan melaksanakan segala aturan dalam hal
bernegara
Setia kepada a. Memahami nilai Pancasila
Pancasila b. Mengamalkan nilai Pancasila
c. Menanamkan nilai Pancasila dalam diri
d. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam
bersosial
e. Menjaga keutuhan Pancasila
Rela Berkorban a. Berperan dalam hal pengedukasian protokol kesehatan
untuk Bangsa dan di era pandemi guna memutus mata rantai wabah covid
Negara 19
yang masih melanda negara.
b. Siap berkontribusi dalam memerangi paham radikalis anti
pancasila.
c. Memeberikan segala kontribusi, baik tenaga maupun
pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara
d. Siap membela negara dari serangan musuh

6
e. Siap membantu warga yang mengalami kesulitan
Memiliki a. Senantiasa menjaga kesehatan guna memiliki fisik dan
Kemampuan awal mental yang prima untuk membela negara
Bela Negara b. Memahami berbagai bentuk ancaman negara
c. Berintegritas tinggi dalam hal nasionalis dan patriotis
d. Memperkaya wawasan tentang Bela Negara untuk
diamalkan ke teman yang belum cukup memahami
konsep Bela Negara
e. Menmiliki kecerdasan IQ, EQ, SQ, dan AQ yang
mumpuni.
Semangat a. Percaya dengan orisinalitas kemampuan diri
Mewujudkan b. Tidak bergantung pada kemampuan orang lain
Negara yang c. Menjaga keutuhan kedaulatan bangsa dan negara
Berdaulat d. Mengutamakan pedoman hukum negara sebagai acuan
dalam menyelesaikan masalah
e. Mendukung segala aturan perundang-undangan negara
NILAI DASAR ANEKA
AKUNTABILITAS 1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integrasi
4. Tanggung jawab
5. Keadilan

NILAI DASAR INDIKATOR SIKAP DAN PERILAKU


1. Kepercayaan
2. Keseimbangan
3. Kejelasan
4. Konsistensi
NASIONALISME A. Implementasi Nilai Nilai
1. Persatuan Indonesia
2. Kerakyatan
3. Kebijaksanaan
4. keadilan

7
B. Pemersatu Bansa
1. Dilandasi Nilai-nilai Semangat Sumpah Pemuda
dan Bhinneka Tunggal Ika
2. Menjaga Kondisi Damai
ETIKA PUBLIK 1. Memegang teguh nilai idiologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD 45
3. Menjalankan tugas profesional dan netral
4. Membuat keputusan berdasarkan keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminasi
6. Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja
kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dalam program pemerintah
9. Memberikan pelayanan kepada publik secara
jujur,tanggap, cepat, tepat,akurat,berdaya
guna,berhasil dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektifitas system karir
KOMITMEN 1. Mempunyai program kerja jangka panjang
MUTU 2. Membangun minset pegawai
3. Budaya kerja yang berorientasi mutu
4. Meningkatkan mutu secara berkelanjutan
5. Membangun komitmen jangka panjang
6. Membangun kerja sama yang dilandasi kepercayaan
dan kejujuran
7. Fokus kegiatan pada kepuasan pelanggan
8. Beradaptasi pada tuntutan perubahan
9. Menampilkan kinerja tanpa cacat dan tanpa pemborosan

8
10. Pengawasan yang efektif untuk mengawal
jalannya program kerja
11. Efektif,efisien
12. Inovatif,kreatifitas
13. Empati
14. Motivasi
15. Desentralisasi
16. Integritas, responsive, reputasi, profesional
17. Keseimbangan hak

NILAI DASAR INDIKATOR SIKAP DAN PERILAKU


1. Iparsial, kepercayaan
2. Rasionalitas
3. Keterbukaan
4. Manajemen,kepastian, hukum, desentralisasi,
sensitif, responsif, kepentingan umum, teknologi
ANTI KORUPSI 1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
PERAN DAN KEDUDUKAN
ASN
Manajemen ASN 1. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional
2. Bebas dari intervensi Politik
3. Bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
4. melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
5. memberikan informasi secara benar dan tidak
9
menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
6. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN;
Pelayanan Publik 1. prosedur pelayanan
2. persyaratan pelayanan
3. kejelasan petugas pelayanan
4. kedisiplinan petugas pelayanan
5. tanggung jawab petugas pelayanan
6. kemampuan petugas pelayanan
7. kecepatan pelayanan
8. keadilan mendapatkan pelayanan
9. kesopanan dan keramahan petugas
10. kewajaran biaya palayanan
11. kepastian biaya pelayanan
12. kepastian jadwal pelayanan
13. kenyamanan lingkungan
14. keamanan pelayanan
Whole of 1. Respon pemerintah terintegrasi
Government 2. Menghilangkan sekat sektoral
3. Kerjasama antar instansi Pemerintah
4. Kolaborasi
5. Koordinasi
6. Sinergitas

Tabel 1. Internalisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

10
BAB II

GAMBARAN LEMBAGA DAN PROFIL PESERTA

A. DESKRIPSI ORGANISASI

A.1 Profil Organisasi


Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu dari Provinsi yang
ada di Indonesia. Sulawesi Barat merupakan provinsi hasil pemekaran
dari Sulawesi Selatan yang resmi menjadi provinsi ke 33 pada tanggal 5
Oktober 2004 berdasarkan UU No 26 Tahun 2004. Berdasarkan Perda
no 4 Tahun 2007, Dinas Ketahanan Pangan merupakan salah satu SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat merupakan unsur
penunjang Pemerintah Daerah dalam pembangunan ketahanan pangan
masyarakat provinsi Sulawesi Barat yang berkedudukan di Kompleks
Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat jalan A. Malik Pattane
Endeng.

Gambar 1. Foto Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat

11
A.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan
Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan Permendari Nomor 90 Tahun 2019.
Visi : Sulawesi Barat Maju dan Malaqbiq
Misi 4 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan 1. Menjamin 1. Pengelolaan 1. Penyediaan Infrastruktur
ketahanan Kemandirian Sumber Daya dan seluruh pendukung
pangan Pangan Daerah Ekonomi Untuk kemandirian pangan
masyarakat 2. Stabilnya Harga Kedaulatan Dan pada berbagai sektor
sampai tingkat Komoditas Kemandirian sesuai kewenangan
perseorangan Strategis Pangan daerah provinsi
secara 3. Tersedianya 2. Peningkatan 2. Penyediaan dan
berkelanjutan Cadangan Pangan Diversifikasi Dan penyaluran pangan
Pemerintah Ketahanan Pangan pokok atau pangan
Provinsi Masyarakat lainnya sesuai dengan
4. Tersedianya Data 3. Penanganan kebutuhan daerah
Harga Pangan Kerawanan Pangan provinsi dalam rangka
Lokal yang 4. Pengawasan stabilitasi pasokan dan
ditetapkan oleh Keamanan Pangan harga pangan
Pemerintah 3. Pengelolaan dan
Provinsi keseimbangan cadangan
5. Meningkatnya pangan Provinsi
Kualitas Konsumsi 4. penganekaragaman
Pangan Provinsi konsumsi pangan
6. Berkurangnya berbasis sumber daya
Daerah Rawan local
Pangan 5. Koordinasi sinkronisasi
7. Terjaminnya Pelaksanaan Advokasi,
Keamanan dan Edukasi, dan Sosialisasi
Mutu Pangan Konsumsi Pangan
Segar Asal Beragam, Bergizi,
Tumbuhan

12
seimbang dan aman
(B2SA)
6. analisis peta ketahanan
dan kerentanan pangan
Provinsi dan Kabupaten
7. Penanganan kerawanan
pangan kewenangan
provinsi
8. Melaksanakan
pengawasan keamanan
pangan segar distribusi
lintas daerah
kabupaten/kota
Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi
Sulawesi Barat Berdasarkan Permendari Nomor 90 Tahun 2019

A.4 Struktur / Susunan Organisasi

Gambar 2 Struktur Organisisai Dinas Ketahanan Pangan

13
B. Uraian Tugas Jabatan dan Profil Perserta

B.1 Uraian Tugas Jabatan

Adapun profesi jabatan penulis adalah Jabatan Fungsional Analis


Ketahanan Pangan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan analisis ketahanan pangan yaitu
melaksanakan kegiatan analisis ketahanan pangan yang meliputi ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan. sesuai dengan permentan RB No 29
Tahun.

B.2 Profil Peserta

Gambar 3 Foto Peserta

1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Habibi Husain, S.P
Formasi Jabatan Ahli Pertama Analis Ketahanan PAngan
2.
3. NIP 19860526 202012 1 005
4. Tempat, Tanggal lahir Pankajenne Sidrap , 26 Mei 1986
Alamat Rumah
5. BTN Manakarra Blok G No12, Kelurahan Binaga,
Kecamatan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
6. Nomor HP 081354619444
7. Instansi Dinas Ketahan Pangan Provinsi Sulawesi Barat
Alamat Instansi
8. Kompleks Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat
jalan A. Malik Pattane Endeng
9. Alamat e-mail Habibihusain53@gmail.com
10. Angkatan Latsar Gelombang II Angkatan IV Kelompok I
Tabel 3. Identitas Peserta Latsar
14
2. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Lulus Program Studi
SD Negeri 5 Pare Pare 1998 --
SMP Negeri 5 Makassar 2001 --
SMA Negeri 11 Makassar 2004 IPA
Universitas Hasanuddin Makassar 2009 Agronomi /
Tanaman
Pangan

Tabel 4 Riwayat Pendidikan Peserta Latsar


C. Gambaran Umum Aktualisasi dalam ANEKA
Nilai-nilai dasar profesi PNS yang diaktualisasi terdiri dari ANEKA, yaitu
merupakan kependekan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun penjelasan terhadap nilai-nilai profesi PNS tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi
untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas adalah
prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi
sebagai kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya. Menurut LAN (2014) responsibilitas adalah
kewajiban bertanggungjawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sebagai PNS kita dituntut tidak hanya
memiliki sifat responsibilitas namun juga akuntabilitas. Untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabilitas didukung oleh nilai-nilai kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila bangsa dan tanah air adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
15
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan undang-undang nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, ASN sebagai pelayan publik serta ASN sebagai perekat dan pemersatu
bangsa (LAN, 2014). Untuk menciptakan nilai-nilai nasionalisme dalam
melakukan pekerjaan dapat dilandasi nilai-nilai Pancasila seperti nilai cinta
tanah air, tidak diskriminatif, taqwa, gotong royong, demokratis, Musyawarah,
rela berkorban, bersikap adil dan Hormat.
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengerahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayan publik.
Pada prinsipnya ada 3 dimensi etika publik yaitu : dimensi kualitas pelayanan
publik, dimensi modalitas, dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2014)
Nilai-nilai dasar dalam etika publik meliputi :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD Negara Kesatuan RI 1945
3. Professional dan tidak berpihak
4. Keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Non diskriminatif
6. Menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9. Memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya,
guna, berhasil guna, dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
4. Komitmen Mutu
Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik yaitu diarahkan untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan. Efektifitas adalah

16
sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan/berhasil
mencapai sesuatu yang dikerjakan. Efisiensi adalah ketepatan realisasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumberdaya. Inovasi barang dan jasa
adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan pasar, teknologi dan persaingan. Yang dapat diinovasi adalah
metode, proses, produk, struktur organisasi dan pola pikir/mindset. Contoh
nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektif, efisien, tangible (bukti
langsung), reability (kehandalan), responsiviness (daya tangkap), assurance
(jaminan) dan emphaty (empati)
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang penyelewengan
atau penyalahgunaan uang negara atau perusahaan untuk keuntungan pribadi
atau orang lain. KPK bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah disepakati yaitu jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani dan
adil.
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
 Whole of Goverment
Whole Of Goverment (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dan keseluruh
sektor dalam ruang lingkup koordinasi lebih luas guna pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan, kebijakan, mengenai program dan pelayanan publik, (LAN,2021).
 Manajemen ASN
ASN terdiri atas PNS dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang
bekerja pada instansi pemerintah. PNS adalah warga negara indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat penina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai
secara nasional. Sedangkan, PPPK adalah warganegara indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk meghasilkan Pegawai

17
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas adari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, (Kemenkeu.go.id, 2014).
 Pelayanan Publik
Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pengertian
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik, (pnkediri.go.id, 2009)

18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, hal yang perlu dilakukan adalah


mencari tahu isu yang sedang dihadapi oleh satuan unit kerja masing-masing. Isu-
isu tersebut dikumpulkan, dideskripsikan sebelum dilakukan analisis untuk
menentukan isu utama yang akan dijadikan fokus pembahasan dalam kegiatan
aktualisasi. Pendeskripsian isu perlu dilakukan untuk mengetahui isu isu apa saja
yang paling mendesak untuk diselesaikan. Berikut adalah beberapa isu
permasalahan yang ditemukan di unit kerja Dinas Ketahanan Pangan :

No Deskripsi Isu Sumber Isu

1 Tidak adanya media publikasi kepada masyarakat untuk Pelayanan Publik


mensosialisasikan program-program kerja di Dinas
Ketahanan Pangan

2 Tidak adanya Bank data antar Intansi yang terkait dalam WOG
pengeloaan Pangan di Sulawesi Barat

3 Sarana dan Prasarana yang masih kurang lengkap dalam Manejemen ASN
menunjang kerja

4 Kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi antara Manajemen ASN


Intansi Kabupaten Dan Provinsi didalam memenuhi
target laporan dari Pusat yang berbasis online yang
dikarenakan kendala jaringan

5 Belum Optipmalnya Pelayanan Pasar Murah yang Pelayanan Publik


dilakukan Oleh Dinas Ketahanan Pangan

Tabel 5. Deskripsi Isu

19
B. Identifikasi Isu
Setelah memilih beberapa isu yang terjadi diinstansi unit kerja Dinas
Ketahanan Pangan, maka dilakukan kembali identifikasi isu untuk mengetahui isu
atau masalah apa yang memberikan dampak yang besar jika tidak segera
ditindaklanjuti. Dan isu isu tersebut juga diidentifikasi untuk mengetahui kondisi
sekarang menyakut isu tersebut dan kondisi yang diharapkan terhapat penyelesaian
isu. Adapun tabel berikut menjelaskan terkait identifikasi beberapa isu yang di
angkat :

No Identifikasi Isu Kontemporer Kondisi Sekarang Kondisi yang


diharapkan

1 Tidak adanya media publikasi Masyarakat tidak Masyarakat dapat


kepada masyarakat untuk mengetahui program- mengetahui program-
mensosialisasikan program- program kerja yang program kerja yang
program kerja di Dinas Ketahanan dilakukan sehingga dilakukan sehingga
Pangan masyarakat tidak masyarakat dapat
mengetahui konsep mengetahui konsep
terkait ketahanan terkait ketahanan
pangan pangan

2 Tidak adanya Bank data antar pemenuhan target data Data-data terkait
Intansi yang terkait dalam untuk dijadikan bahan pengeloaan Pangan
pengeloaan Pangan di Sulawesi analis ketahanan dapat terintegrasi
Barat pangan menjadi secara aktual dan
terhambat faktual

3 Sarana dan Prasarana yang masih Ketersediaan komputer/laptop,


kurang lengkap dalam menunjang komputer/laptop, printer dapat tersedia
kerja printer, yang sehingga pekerjaan
menyebabkan dapat segera dapat
terhambatnya terselesaikan
pekerjaan kedinasan

4 Kurang optimalnya koordinasi dan pemenuhan target data Persoalan jaringan


komunikasi antara Intansi untuk dijadikan bahan tidak menjadi kendala

20
Kabupaten Dan Provinsi didalam analis ketahanan dalam pemenuha data
memenuhi target laporan dari Pusat pangan menjadi sebagai bahan analis
yang berbasis online yang terhambat ketahanan pangan
dikarenakan kendala jaringan

5 Belum Optipmalnya Pelayanan Penjualan Pasar Murah Penjualan Bahan


Pasar Murah yang dilakukan Oleh yang dilakukan masih Pokok di pasar murah
Dinas Ketahanan Pangan belum optimal Dinas Ketahanan
dikarenakan masih Pangan dapat
banyak masyarakat tersosialisasi dengan
tentantang program baik.
pasar murah Dinas
Ketahanan Pangan

Tabel 6. Identifikasi Isu Kontemporer


Dari beberapa masalah yang ada, langkah selanjutnya adalah menyeleksi
masalah tersebut menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik
dan Kelayakan) dengan skala penskoran 1-5. Adapun penjelasan dari masing-
masing kriteria adalah sebagai berikut.
1. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.

2. Kekhalayakan, artinya masalah yang menyangkut hajat hidup orang


banyak.
3. Problematik, artinya masalah yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakan, artinya masalah yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.

21
FAKTOR
NO. ISU KETERANGAN
A K P L
1 Tidak adanya media publikasi √ √ √ √ Memenuhi Syarat
kepada masyarakat untuk
mensosialisasikan program-program
kerja di Dinas Ketahanan Pangan
2 Tidak adanya Bank data antar √ √ √ √ Memenuhi Syarat
Instansi yang terkait dalam
pengeloaan Pangan di di Sulawesi
Barat
3 Sarana dan Prasarana yang masih √ √ √ Tidak Memenuhi Syarat
kurang lengkap dalam menunjang
kerja
4 Kurang optimalnya koordinasi dan √ √ √ Tidak Memenuhi Syarat
komunkasi antara Intansi Kabupaten
Dan Provinsi didalam memenuhi
target laporan dari Pusat yang
berbasis online yang dikarenakan
kendala jaringan
5 Belum Optipmalnya Pelayanan √ √ √ √ Memenuhi Syarat
Pasar Murah yang dilakukan Oleh
Dinas Ketahanan Pangan
Tabel 8. Metode AKPL

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual:
1 = Pernah benar-benar terjadi
2 = Benar-benar sering terjadi
3 = Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraa

4 = Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran

5 = Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

22
Kekhalayakan

1 = Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2 = Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3 = Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak


5 = Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik

1 = Masalah sederhana

2 = Masalah kurang kompleks

3 = Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi

4 = Masalah kompleks
5 = Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan

1 = Masuk akal

2 = Realistis
3 = Cukup masuk akal dan realistis
4 = Masuk akal dan realistis
5 = Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Setelah penetapan masalah dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian
menarik 3 masalah yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan masalah
prioritas atau masalah utama. Ketiga masalah tersebut kembali diidentifikasi
dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:
1. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness, artinya seberapa serius suatu masalah harus dibahas,
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

23
3. Growth, artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah
tersebut jika tidak segera ditangani.
Kriteria
Total
No Masalah Penilaian Peringkat
Nilai
U S G
1 Tidak adanya media publikasi kepada
5 5 5 15 I
masyarakat untuk mensosialisasikan
program-program kerja di Dinas Ketahanan
Pangan
2 Tidak adanya Bank data antar Intansi yang 5 5 4 14 II
terkait dalam pengeloaan Pangan di di
Sulawesi Barat
3 Belum Optipmalnya Pelayanan Pasar Murah 4 4 4 12 III
yang dilakukan Oleh Dinas Ketahanan
Pangan
Tabel 9. Analisis isu dengan teknik USG

Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:

Urgency:

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting

4 : Penting

5 : Sangat penting

Seriousness:

1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius

2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius

3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius

24
4 : Akibat yang ditimbulkan serius

5 : Akibat yang ditimbulkan sangat seri

Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang

Selanjutnya dari beberapa strategi di atas dipilih strategi dengan penggunakan teori
Tapisan Mc Namara, dimana pemilihan alternatif strategi ditentukan dengan efektifitas,
kemudahan dan biaya yang dibutuhkan. Dengan Tapisan Mc Namara dimaksud maka
rekomendasi penyelesaian masalah dapat digambarkan sebagaimana matrik berikut:

No Alternatif Efektivitas Kemudahan Biaya Total


1 Melakukan sosialisasi terkait Ketahanan 5 5 5 15
Pangan ke Masyarakat melalui media
social dengan mengunakan Aplikasi
Facebook
2 Melakukan sosialisasi terkait Ketahanan 3 3 2 8
Pangan ke Masyarakat melalui media
social dengan kerjasama dengan TV dan
Radio Lokal
3 Melakukan sosialisasi terkait Ketahanan 3 3 3 9
Pangan ke Masyarakat melalui media
social dengan Pemasangan Spanduk,
Beleho
4 Melakukan kunjungan dor to dor ke 2 2 2 6
Rumah Masyarakat
5 Melakukan Seminar Ketahanan Pangan 3 2 2 7
ke masyarakat
Tabel 9. Tapisan Mc Namara

25
Keterangan :
Berdasarkan skala likert 1-5
5 = sangat efektif, sangat mudah, biaya sangat murah
4 = lebih efektf,lebih mudah, biaya lebih murah
3 = efektif, mudah, biaya murah
2 = kurang efektif, kurang mudah, biaya lebih mahal
1 = tidak efektif, sulit, biaya mahal

Atas dasar tabel diatas maka strategi penyelesaian masalah yang direkomendasikan
adalah Melakukan sosialisasi terkait Ketahanan Pangan ke Masyarakat melalui media social
dengan mengunakan Aplikasi Facebook yang akan memberikan manfaat mewujudkan
ketahanan pangan di Sulawesi Barat

C. Penetapan Isu

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan teknik AKPL, USG, dan Tabel.
Tapisan Mc Namara maka diperoleh peringkat kelayakan dari isu-isu yang telah ditemukan.
Isu yang menduduki peringkat pertama atau core isu yang perlu dipecahkan solusinya adalah
“Tidak adanya media publikasi kepada masyarakat untuk mensosialisasikan program-
program kerja di Dinas Ketahanan”, dengan analisis dampak jika isu itu tidak segera
dipecahkan akan menyebabkan: (1) Informasi terkait konsep ketahanan pangan tidak diketahui
oleh masyarakat dengan baik, (2) Program kerja yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan tidak
tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat (3) Informasi terkait harga pangan tidak
diketahui oleh masyarakat, (4) Informasi terkait Komsumsi Pangan yang sehat dan bergizi
dapat tidak diketahui oleh masyarakat (5) Informasi terkait Program diserivikasi pangan tidak
tersosialisasikan dengan baik. .

D. Gagasan Pemecahan Isu

Sebagai seorang ASN yang menjadi pelayan publik, wajib hukumnya untuk turut
berperan dalam menyelesaikan berbagai kendala dalam pelayanan publik. Melalui analisis
dengan instrumen USG, ditemukan bahwa core issue (isu utama) yang terpilih adalah yang
mendapat poin tertinggi dalam tabel analisis, yaitu Tidak adanya media publikasi kepada

26
masyarakat untuk mensosialisasikan program-program kerja di Dinas Ketahanan”,
dengan analisis dampak jika isu itu tidak segera dipecahkan akan menyebabkan: (1) Informasi
terkait konsep ketahanan pangan tidak diketahui oleh masyarakat dengan baik, (2) Program
kerja yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan tidak tersosialisasikan dengan baik kepada
masyarakat (3) Informasi terkait harga pangan tidak diketahui oleh masyarakat, (4) Informasi
terkait Komsumsi Pangan yang sehat dan bergizi dapat tidak diketahui oleh masyarakat (5)
Informasi terkait Program diserivikasi pangan tidak tersosialisasikan dengan baik.
Secara umum, isu belum optimalnya sosialisasi kegiatan-kegiatan Dinas Ketahanan
Pangan dikarenakan dengan adanya Wabah Covid 19 yang mengharuskan adanya perubahan
dalam hal memobilisasi masyarakat dalam edukasi konsep ketahanan pangan, adanya wabah
covid 19 mengakibatkan adanya adaptasi kebiasaan baru yang biasa kita kenal dengan istilah
New Normal dimana saat ini ruang-ruang pertemuan saat ini lebih banyak beralih keruang-
ruang digital, hal ini tentu saja harus segera disikapi dengan cepat oleh Dinas ketahanan
Pangan. Maka, melihat kondisi ini, pengajar perlu berinovasi dan berkreasi guna menjawab
persoalann tersebut di masa pandemi ini.

Dalam analisis untuk menentukan kualitas isu dengan instrumen analisis USG,
ditemukan bahwa core issue terpilih memiliki urgency, seriousness dan growth yang cukup
tinggi untuk diangkat menjadi isu utama. Dari sisi urgency, isu ini sangat penting untuk dibahas
karena isu ini akan berpengaruh pada Ketahanan Pangan yang ada pada masyarakat. Sedangkan
dari sisi seriousness dan growth, apabila isu ini tidak segera dicarikan pemecahan masalahnya,
maka dikhawatirkan dapat berpengaruh pada hal lain, seperti 1) Informasi terkait konsep
ketahanan pangan tidak diketahui oleh masyarakat dengan baik, (2) Program kerja yang
dilakukan Dinas Ketahanan Pangan tidak tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat (3)
Informasi terkait harga pangan tidak diketahui oleh masyarakat, (4) Informasi terkait
Komsumsi Pangan yang sehat dan bergizi dapat tidak diketahui oleh masyarakat (5) Informasi
terkait Program diserivikasi pangan tidak tersosialisasikan dengan baik.
Mempertimbangkan hasil uraian di atas, maka perlu adanya suatu media pembelajaran
yang simpel dan praktis untuk memudahkan penyampaian informasi dengan baik, serta ringan
dalam hal atribusi kuota internet. Salah satu media pembelajaran yang bisa diterapkan di masa
pandemi ini adalah Facebook.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mempunyai gagasan pemecahan isu dengan judul
“Pemanfaatan Media Sosial Facebook didalam mendukung Program Dinas Ketahanan Pangan
Pangan Provinsi Sulawesi Barat”. Untuk mewujudkan gagasan ini, maka dibutuhkan beberapa
27
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja sebagai
berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Coach terkait isu dan rancangan
aktualisasi.
2. Menyiapkan materi Sosialisi yang terkait dengan Ketahanan Pangan dengan
menggunakan media sosial facebook.
3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi / upload mareri ketahanan pangan dengan
menggunakan media sosial Facebook.
4. Melakukan Evaluasi pengamatan terhadap Materi Ketahanan Pangan yang
diupload melalui fungsi like dan komentar pada menu Halaman Facebook.
5. Menyusun laporan aktualisasi.

E. Matrik Rancangan Aktualisasi

Judul : Pemanfaatan Media Sosial Facebook didalam mendukung


Program Dinas Ketahanan Pangan Pangan Provinsi Sulawesi
Barat.
Nama : Habibi Husain, S.P.

Jabatan : Analis Ketahanan Pangan

Coach : Dr. H. Achmad Azis,M.Kes.

Mentor : Muhammad Ali, S.P.

Identifikasi Isu : 1. Tidak adanya media publikasi kepada masyarakat untuk


mensosialisasikan program-program kerja di Dinas Ketahanan
Pangan.

2. Tidak adanya Bank data antar Instansi yang terkait dalam


pengeloaan Pangan di di Sulawesi Barat

3. Sarana dan Prasarana yang masih kurang lengkap dalam


menunjang kerja

4. Kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi antara Intansi


Kabupaten Dan Provinsi didalam memenuhi target laporan dari
Pusat yang berbasis online yang dikarenakan kendala jaringan.

28
5. Belum Optipmalnya Pelayanan Pasar Murah yang dilakukan
Oleh Dinas Ketahanan Pangan

Isu yang diangkat : Tidak adanya media publikasi kepada masyarakat untuk
mensosialisasikan program-program kerja di Dinas Ketahanan
Pangan.

Gagasan : Pemanfaatan Media Sosial Facebook didalam mendukung


Pemecahan Isu Program Dinas Ketahanan Pangan Pangan Provinsi Sulawesi
Barat.

Rancangan : 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Coach terkait isu dan
Kegiatan rancangan aktualisasi

2. Menyiapkan materi Sosialisi yang terkait dengan Ketahanan


Pangan dengan menggunakan media sosial facebook

3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi / upload mareri ketahanan


pangan dengan menggunakan media sosial Facebook

4. Melakukan Evaluasi pengamatan terhadap Materi Ketahanan


Pangan yang diupload melalui fungsi like dan komentar pada
menu Halaman Facebook

5. Membuat Laporan Aktualisasi

29
E.1 Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 9.Matrik Rancangan
Aktualisasi
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ TERHADAP PENGUATAN
SUBSTANSI MATA
KEGIATAN HASIL VISI DAN MISI NILAI- NILAI
PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Terlaksananya Whole of Government Kontribusi kegiatan ini Dalam kegiatan ini
konsultasi dengan bimbingan dan (Koordinasi, Kolaborasi, dan Sinergitas) adalah sebagai meperkuat nilai
mentor dan konsultasi dengan perwujudan Tujuan Dinas organisasi berupa
Widyaiswara mentor dan Coach Ketahanan Pangan : INTEGRITAS yakni
(Coach) terkait isu Mewujudkan ketahanan keselarasan antara
dan rancangan pangan masyarakat pikiran, perkataan
aktualisasi. sampai tingkat dan perbuatan.
1. Menunjukkan isu- 1. Komitmen Mutu: perseorangan secara
isu yang akan 1. Tersampaikannya (Rasionalis, Keterbukaan) terdapat pada saat berkelanjutan
diangkat pada isu-isu yang akan menyampaikan informasi kepada mentor
rancangan diangkat tentang isu permasalahan yang akan
aktualisasi diangkat dan rancangan kegiatan yang akan
dilaksnakan di sekolah.

2. Melakukan 2. Tercapainya 2. Etika Publik:


diskusi terkait isu sebuah kesepakatan (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
yang akan diangkat terkait isu yang akan kerjasama) terdapat pada saat berkomunikasi
kepada mentor diangkat dan berkonsultasi dengan mentor terkait isu
(atasan) yang akan diangkat

3. Meminta 3. Terverifikasinya 3. Akuntabilitas:


persetujuan lembar persetujuan (Kepemimpinan) terdapat pada saat
mentor mengenai isu yang meminta persetujuan kepada atasan
gagasan yang dikonsultasikan
dipaparkan.
4. Berkonsultasi 4. Tersampaikannya 4. Nasionalisme:
dengan Coach hasil konsultasi terkait (Persatuan Indonesia) terdapat pada saat
(WI) terkait gagasan isu berkonsultasi kepada WI untuk melakukan
gagasan isu yang koordinasi terkait gagasa isu yang telah
telah disetujui disepakati Mentor sebagai bentuk upaya
Mentor penyatuan persepsi bersama

32
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN
NO KEGIATAN TAHAP OUTPUT/ TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
SUBSTANSI MATA
AN HASIL DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
KEGIAT ORGANISASI
AN
1 2 3 4 5 6 7
5. Meminta 5. Terverifikasinya 5. Etika Publik:
persetujuan Coach lembar persetujuan (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
(WI) mengenai tentang gagasan isu kerjasama) terdapat pada saat
gagasan yang berkomunikasi meminta persetujuan
dipaparkan. kepada Coach dengan bahasa yang
santun
2 Menyiapkan Tersusunnya Pelayanan Publik Kontribusi kegiatan ini Dalam kegiatan ini
materi Sosialisi Materi (Persyaratan, kejelasan, dan tanggung jawab) adalah sebagai meperkuat nilai
yang terkait Komunikasi perwujudan arah organisasi berupa
dengan Ketahanan kebijakan Dinas PROFESIONAL
Pangan dengan Ketahanan Pangan yakni Mampu
menggunakan 1. Menyusun 1. Tersusunnya nomor 5: Koordinasi melaksanakan kinerja
media sosial rancangan rmateri Komunikasi 1. Akuntabilitas: sinkronisasi Pelaksanaan sesuai dengan tupoksi.
Facebook materi sesuai visi misi, (Tanggung jawab) terdapat pada saat Advokasi, Edukasi, dan
Komunikasi strategi dan arah menyusun rancangan materi komunikasi Sosialisasi Konsumsi
pada media kebijakan Dinas ada media sosial sesuai tupoksi Pangan Beragam,
sosial Ketahanan PAngan Bergizi, seimbang dan
aman (B2SA)

2. Mendiskusikan 2. Tersusunnya Materi 2. Komitmen Mutu:


Materi komunikasi Komunikasi sesuai (Inovatif) terdapat pada saat memasukkan
dengan atasan. dengan standart media inovatif yang akan digunakan dalam
susunan materi komunikasi pada media sosial
3. Mendesain Materi
Komunikasi sesuai
hasil diskusi dengan
atasn
3. Nasionalisme:
(Persatuan Indonesia) terdapat pada saat
melakukan musyawarah dengan atasan
serumpun/ senior.
3 Melaksanakan Terlaksananya Pelayanan Publik Kontribusi kegiatan ini adalah Dalam kegiatan ini
kegiatan sosialisasi / pembuatan materi (Persyaratan, kejelasan, dan tanggung jawab) sebagai perwujudan Tujuan meperkuat nilai
upload mareri menggunakan Dinas Ketahanan Pangan : organisasi berupa
ketahanan pangan media Facebook PROFESIONAL

33
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ TERHADAP PENGUATAN
SUBSTANSI MATA
KEGIATAN HASIL VISI DAN MISI NILAI- NILAI
PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dengan menggunakan Mewujudkan ketahanan yakni Mampu
media sosial pangan masyarakat melaksanakan kinerja
Facebook 1. Mengunduh 1. Terinstalnya 1. Akuntabilitas: sampai tingkat sesuai dengan araha
aplikasi Facebook aplikasi Facebook (Tanggung jawab) terdapat pada saat perseorangan secara kebijakan organisasi
melalui Playstore menyusun instrumen materi komunikasi berkelanjutan

2. Terlaksananya 2. Anti Korupsi:


3. Membuat
pembuatan materi (Jujur Transparan) terdapat pada saat
halaman Page
menggunakan menunjukkan instrumen materi
Facebook Dinas
media Facebook komunikasi yang dibuat
Ketahanan
Pangan
3. Terlaksananya 3. Komitmen Mutu:
unggahan Materi di (Orientasi Mutu) terdapat pada saat mengunduh
3. Mengunggah Media Facebook aplikasi media sebagai bentuk penguatan mutu
materi yang telah
dalam pemanfaat media sosial dan pada saat
dibuat ke Facebook
mengunggah instrumen materi pada
media Facebook.
4 Melakukan Evaluasi 1. Melihat umpan Adanya umpan Pelayanan Publik Kontribusi kegiatan Dalam kegiatan ini
pengamatan terhadap balik Masyarakat balik yang (Persyaratan, kejelasan, dan tanggung jawab) ini adalah : meperkuat nilai
Materi Ketahanan pada Halaman Page diberikan Meningkatkan organisasi berupa
Pangan yang 2. Melihat dan masyarakat pada 1. Akuntabilitas: penguasaan teknologi KREATIF DAN
diupload melalui menjawab Komentar halaman Page (Tanggung jawab) terdapat pada saat menyusun informasi dan INOVATIF yakni
fungsi like dan dari masyarakat Facebook instrumen materi komunikasi komunikasi memiliki kemampuan
komentar pada menu 3. melihat jumlah 2. Anti Korupsi: untuk menciptakan hal
Halaman Facebook pengikut halaman 1. (Jujur Transparan) terdapat pada saat baru yang berbeda dari
page Facebook tersampaikannya menunjukkan instrumen materi komunikasi yang yang sudah ada atau
informasi terkait dibuat dan menjawab pertanyaan masyarakan yang sudah dikenal
ketahanan pangan pada menu komentar sebelumnya.
3. Komitmen Mutu:
2. komentar dar (Orientasi Mutu) terdapat pada saat
masyrakat dapat meteri komunikasi yang diungah
dijawab dengan bermanfaat kepada masyarakat..
baik
34
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ TERHADAP PENGUATAN
SUBSTANSI MATA
KEGIATAN HASIL VISI DAN MISI NILAI- NILAI
PELATIHAN
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5 Menyusun Laporan 1. Menyampaikan Tersusunnya Manajemen ASN Mewujudkan sumber Mampu melaksanakan
Aktuaisasi kepada mentor daya manusia penilaian secara
tentang hasil kegiatan pendidikan yang mampu profesioanal dan adil
yang telah dilakukan dan tangguh merupakan pengatan
sebelum disusun terhadap Nilai
dalam bentuk laporan Profesional
aktualisasi laporan aktualisasi (Melaksanakan tugasnya dengan jurju,
2. Berkoordinasi bertanggung jawab dan berintegritas
dengan Coach terkait 1. Tersampaikannya 1. Komitmen Mutu:
hasil diskusi dengan hasil kegiatan yang (Membangun kerja sama yang dilandasi
mentor tentang bentuk telah dilakukan kepercayaan dan kejujuran) terdapat pada saat
laporan aktualisasi menyampaikan hasil kegiatan yang telah
3. Menyusun hasil dilakukan
kegiatan ke dalam 2. Terverifikasinya 2. Etika Publik:
bentuk laporan bentuk laporan (Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
Aktualisasi aktualisasi kerjasama) terdapat pada saat berkoordinasi
dengan Coach terkait penyusunan laporan
3. Tersusunnya
aktualisasi
laporan aktualisasi
3. Akuntabilitas:
(Tanggung Jawab) terdapat pada saat
menyusun laporan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan aktualisasi

Tabel 11. Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

35
F. Pelaksanaan Aktualisasi

Pelaksanaan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan Sulbar dari tanggal 21 Juni - 28 Juli 2021
Minggu Habituasi ke
No Kegiatan Juni Juli
12 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Melakukan konsultasi dengan mentor atau Kepala Sekolah dan
Widyaiswara (Coach) terkait isu dan rancangan
aktualisasi.
2 Menyiapkan materi Sosialisi yang terkait dengan Ketahanan
Pangan dengan menggunakan media sosial facebook
3 Melaksanakan kegiatan sosialisasi / upload mareri ketahanan
pangan dengan menggunakan media sosial Facebook
4 Melakukan Evaluasi pengamatan terhadap Materi
Ketahanan Pangan yang diupload melalui fungsi like dan
komentar pada menu Halaman Facebook

5 Membuat dan menyusun Laporan Aktualisasi

Tabel 11. Pelaksanaan Aktualisasi

36
DAFTAR PUSTAKA

Kompas. 2011. Etika Public dan Konflik Kepentingan. Kompas.com 07062011.


Kemenkeu.go.id. 2014. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang ASN. Kemenkeu.go.id/fulltext/2014/5tahun2014UU.htm

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Diklat Prajabatan CPNS . Etika


Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Diklat Prajabatan CPNS Komitmen


Mutu. Lembaga Administrasi Negara,Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Diklat Prajabatan CPNS


Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Diklat Prajabatan CPNS Wole Of


Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Nanang T. Puspito,dkk. 2011. Pendidikn Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi.


Kemendikbud, Jakarta.

pn-kediri.go.id. 2009. Pelayanan Publik.

Rahmat. 2017. Transparansi dan Akuntabilitas Pengolaan Zakat, Infaq dan


Sadaqah. Vol.7. Universitas Pendidikan Ganesha, Jakarta.

Suhaila. 2016. Penjelasan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN. Universitas


Lampung, Lampung.

Anda mungkin juga menyukai