Oleh :
NDH : 18
SAMARINDA
2019
ii
iii
Daftar Isi
iv
4.1. Identifikasi Isu ……………………………………………………………………… 19
5.1. Mengumpulkan Data Dukung Seperti Catatan-catatan Administrasi yang Ada ……. 28
5.2. Merancang Google Form dan Menentukan Item-item Data yang Perlu Diinput …… 28
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1. Guru berkoordinasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK .................. 29
Gambar 5.2. Pengumpulan data mengenai administrasi BK yang tersedia di sekolah ....... 30
Gambar 5.3. Memilah item data yang akan diinput dalam google form ............................ 31
Gambar 5.4. Mengumpulkan informasi terkait cara pembuatan dan penggunaan google form
dari guru TIK di sekolah ..................................................................................................... 32
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia, negara yang terkenal akan kekayaannya dalam hal sumber daya alam yang
melimpah, jumlah penduduk yang tinggi, sejarah yang sangat kaya akan perjuangan dan
hal lainnya. Namun kekayaan itu tidak diimbangi dengan pengelolaan yang benar sehingga
Indonesia masih menjadi negara yang cukup tertinggal dibandingkan negara lainnya di era
revolusi industri 4.0. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup pendidikan
secara umum dan perguruan tinggi secara khususnya harus bersikap profesional,
berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok maupun partai, serta
menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.
Menurut Undang- Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
penyelenggaraan Diklat mengikuti pola baru di mana masa kegiatan berlangsung secara
on-off-on kampus. Kegiatan on kampus berlangsung di P3KDOD LAN Samarinda dengan
pemaparan materi dan pola untuk menginternalisasi nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Kegiatan off
kampus melakukan aktualisasi yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap
kegiatan yang sudah direncanakan pada masing-masing instansi.
Pola ini diselenggarakan seefektif mungkin untuk membina peserta agar lebih
memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA. Maka setiap CPNS yang
mengikuti pelatihan dasar (latsar) wajib menghabituasikan nilai-nilai yang sudah diberikan
pada saat latsar. Habituasi yang dilakukan di masing-masing intansi bertujuan untuk
membiasakan ASN melakukan proses aktualisasi diri terhadap berbagai materi yang
diterima saat proses latsar.
SMP Negeri 5 Bontang sebagai salah satu sekolah di Kota Bontang, Provinsi
Kalimantan Timur memiliki visi “Menghasilkan Peserta Didik yang Cerdas, Tangguh,
Religius, Berkarakter Nyata, dan Peduli Lingkungan ( CETAR BERNYALI)” memerlukan
pendidik atau ASN yang berkualitas dan berkompeten untuk mempersiapkan peserta didik
agar mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional. Guna merealisasikan
visi ini, maka diperlukan pendidik atau ASN yang bekualitas dan berkompetensi dengan
1
penguasaan teknologi dan komunikasi yang baik untuk mempersiapkan peserta didik agar
mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selama ini berdasarkan pengamatan yang ada di SMP Negeri 5 Bontang ada beberapa
hal yang perlu ditingkatkan oleh ASN sehingga tujuan yang diharapkan organisasi tercapai.
Beberapa isu yang berkembang di lingkungan kerja berikut ini perlu ditingkatkan dan
dioptimalisasi. Isu yang diangkat penulis yaitu Belum optimalnya pencatatan konseling di
SMP Negeri 5 Bontang.
Adapun tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang menulis laksanakan di SMP
6. Mampu bersikap solutif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
Government.
1. Bagi Guru BK
2
Guru BK diharapkan mampu tertib melaksanakan administrasi serta mampu
2. Bagi Instansi
Diharapkan dapat membantu mewujudkan visi dan misi sekolah serta membantu
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini yaitu pelaksanaan dilakukan mulai dari
tanggal 11 Oktober 2019 sampai dengan 18 November 2019 di lingkungan tempat kerja
akuntabilitas, nasionalisme, etika, publik, komitmen mutu dan anti korupsi serta
mengimplementasikan peran sebagai calon ASN dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di
tempat kerja.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Gambar 2.1
Logo SMP Negeri 5 Bontang
Gambar 3.2
4
Akreditasi : 024/BAP-SM/HK/XI/2017
Alamat : Jl. Pupuk Raya, Kelurahan Belimbing
Bontang Barat, Kota Bontang
e-mail : smpnegeri5bontang@yahoo.com
Website : http://www.smpn5btg.sch.id
5
9) Mengedepankan pendidikan karakter dengan meningkatkan budi pekerti serta
meningkatkan jiwa nasionalisme yang kuat dan bermartabat.
10) Melaksanakan program pengembangan sekolah ramah sosial dan ramah
lingkungan.
11) Membudayakan perilaku peduli terhadap lingkungan dan sesama berlandaskan
semangat kebersamaan dan sikap saling menghargai.
c. Tujuan
1) Menghasilkan lulusan yang lebih beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2) Menghasilkan lulusan yang mencintai almamaternya dan peduli kepada
lingkungannya
3) Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, baik dalam melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun dunia kerja
4) Menghasilkan lulusan yang terampil berbahasa Inggris dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi dengan baik
5) Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter yang nyata dan memiliki sikap
dan budi pekerti yang baik.
6
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
5. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
6. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.
7
1.3 Struktur SMP Negeri 5 Bontang
WAKA KESISWAAN
Rizky Alfian R., S.Pd
8
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan
pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa
teladan/penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, membuat
laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.
6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, mengkoordinasikan
pendayagunaan sarana dan prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran,
dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.
7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali
siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi
terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
9
BAB III
LANDASAN TEORI
Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan pola baru, menuntut setiap peserta Diklat
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi
ANEKA. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan
melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan, setiap peserta harus
menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada
pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan di tempat
tugas.
Terdapat lima rangakain kegiatan pembelajaran aktualisasi yang harus dilaksanakan oleh
setiap peserta Diklat Prajabatan, yaitu : 1) merancang aktualisasi nilai dasar profesi PNS, 2)
A. Akuntabilitas
10
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel maka diperlukan adanya nilai-nilai
dasar yaitu :
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
B. Nasionalisme
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik yang merebut kemerdekaan atau
11
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun
lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Dalam arti sempit nasionalisme adalah suatu
sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
C. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam kaitannya
denganpelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawabpelayanan publik (LAN, 2015:6). Kode etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9).
Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
12
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
pemerintahan;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
d. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
pegawai ASN.
Definisi dan lingkup etika public merupakan refleksi tentang standar/norma yang
13
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang bertujuan untuk
mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi modalitas yang terdiri dari
akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi tindakan integritas publik (LAN,
2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik
yang beretika.
D. Komitmen Mutu
kualitas hasil. Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan
dengan tiga fungsi utama pegawai ASN sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal
10, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa, maka dalam implementasi fungsi tersebut pegawai ASN harus menunjukkan perilaku
yang komitmen terhadap mutu, bukan sekedar menggugurkan kewajiban formal atau
1. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
2. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
4. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individuterhadap produk
atau jasa.
E. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk
14
undang No 20 Tahun 2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam
bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
15
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas Pengawai Negeri Sipil (PNS) dan
berikut: Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
professional dan berkualitas, dan Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap PNS
diberikan Hak PNS yang diatur dalam UU ASN yaitu sebagai berikut : Gaji,tunjangan dan
fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan dan pengembangan
kompetensi. Sedangkan kewajiban dari pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah
sebagai berikut :
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
16
5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
pemerintahan;
dan efisien;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
ASN.
integratif fungsional satu atap yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit
dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor
yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati oleh
pendekatan WoG di antaranya adalah Pelayanan yang bersifat administratif, Pelayanan jasa
17
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar yaitu Koordinasi, Integrasi,
Pelayan publik merupakan satu di antara tiga fungsi Aapartur Sipil Negara (ASN). Oleh
sebab itu, pelayanan publik menjadi tolok ukur yang paling nyata oleh masyarakat karena ia
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat
dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :
partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah efektif dan efisien,
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
Dalam mengidentifikasikan isu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu,
dilakukan penilaian prioritas masalah yang paling mendesak. Untuk menentukan prioritas
masalah dapat menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG
merupakan alat yang digunakan untuk untuk menyusun urutan prioritas yang penting,
serius, dan berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memilii total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth
diuraikan sebagai berikut :
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Apabila masalah tidak ditangani maka timbul masalah lain yang lebih
serius.eberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain jika penyebab utama isu tidak dipecahkan.
c. Growth
Dalam menentukan isu prioritas yang akan diangkat penulis menggunakan metode USG
yaitu melihat dari sudut pandang Urgency (U) yaitu seberapa mendesak suatu isu dibahas,
dianalisis, dan ditindaklanjuti, Seriousness (S) yaitu seberapa sesrius suatu isi harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan, dan Growth (G) yaitu seberapa besar kemungkinan
penilaian dari 1 sampai 5 dimana 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, dan 1 =
sangat kecil
Dari penilaian isu pada tabel di atas didapatkan isu yang sangat membutuhkan
pemecahan masalah adalah isu nomor 1 yaitu belum optimalnya pencatatan konseling
di SMP Negeri 5 Bontang.
Gagasan pemecahan isu yang akan penulis lakukan adalah Melakukan Pembuatan
Buku Catatan Administrasi Konseling dengan Menggunakan Google Form di SMP
Negeri 5 Bontang, yang dirincikan ke dalam 5 kegiatan yaitu :
NIP : 199304052019032027
NDH : 18
20
Unit Kerja : SMP Negeri 5 Bontang
21
Tabel 2.Rancangan Aktualisasi
22
Mengembalikan data tersebut ke
tempat penyimpanan awal tanpa
ada yang rusak atau hilang
2. Merancang 1. Menyampaikan hasil Rancangan awal ✓ Akuntabilitas :
rancangan kepada • Menyampaikan rancangan dasar
google form dan google form
koordinator BK kepada koordinator BK sebagai
menentukan 2. Mengumpulkan salah satu bagian dari
informasi terkait cara akuntabilitas yakni perencanaan
item-item data
pembuatan dan awal yang matang,
yang perlu penggunaan google ✓ Nasionalisme
form dari guru TIK di Menggunakan Bahasa Indonesia
diinput
sekolah serta membuat
dalam berkomunikasi sebagai
google form
bentuk pengamalan “sila ke 3”
✓ Etika Publik
Menerima dengan baik masukan
dan koreksi yang membangun.
✓ Komitmen Mutu
• Membuat inovasi pencatatan dari
manual ke digital
✓ Anti Korupsi
Melakukan pengisian data dengan
jujur
3. Melakukan 1. Menyampaikan • Dokumentasi ✓ Akuntabilitas
rencana pelaksanaan Sosialisasi Menyampaikan sosialisasi dengan
sosialisasi
diskusi kepada rekan
sebenar-benarnya.
penggunaan dan kerja
✓ Nasionalisme
23
pengisian google 2. Memaparkan hasil Memberi kesempatan dan
rancangan dan cara
form menerima masukan dan saran
pengisian form
3. Melakukan review, kepada rekan kerja agar terjadi
masukan dan
kesepakatan bersama, perwujudan
perbaikan
“sila ke-4”
✓ Etika Publik
• Menyampaikan sosialisasi
dengan Bahasa yang sopan dan
santun
• Berterimakasih kepada rekan
sejawat yang menyempatkan
waktu untuk hadir
✓ Komitmen Mutu
Dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu guru BK ke
depannya.
✓ Anti Korupsi
Tidak meminta dana apapun dari
sekolah
4. Menerapkan ✓ Menyiapkan dan Form yang siap ✓ Akuntabilitas
share link form Menginput kegiatan sesuai dengan
pencatatan digunakan
yang siap isi
kenyataan di lapangan.
tersebut dalam ✓ Melaksanakan
kegiatan ✓ Nasionalisme
kegiatan BK
pengisian form Mencatat dengan adil tanpa
secara online
membedakan status siswa
24
✓ Etika Publik
Menginput pencatatan dengan
menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai penerapan sila ke-3
✓ Komitmen Mutu
Menyiapkan form pencatatan yang
tetap menjunjung kode etik profesi
BK dalam menjaga kerahasiaan
klien
✓ Anti Korupsi
Tidak memanipulasi pengisian
data
5. Membuat ✓ Mengolah hasil Laporan yang ✓ Akuntabilitas
data yang telah di Menyampaikan laporan secara
rekapan kegiatan telah direkap
entri.
transparan.
setiap bulan
✓ Nasionalisme
Membuat laporan menggunakan
Bahasa Indonesia, penerapan butir
pancasila sila “sila ke-3”
✓ Etika Publik
Menyampaikan laporan dengan
bahasa yang sopan
✓ Komitmen Mutu
25
Membuat laporan sesuai
pencapaian target dan dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan
mutu guru BK ke depannya.
✓ Anti Korupsi
Menggunakan fasilitas sekolah
berupa printer dan kertas
secukupnya sesuai kebutuhan
laporan.
26
4.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Bulan
N KEGIATAN Oktober November
O. 11 14 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 4 5 6 7 8 1 1 1 1 1 18
5 6 7 8 1 2 3 4 5 8 9 0 1 1 2 3 4 5
1 Mengumpulkan data
dukung seperti catatan-
catatan administrasi yang
ada
2 Merancang google form
dan menentukan item-item
data yang perlu diinput
3 Melakukan sosialisasi
penggunaan dan pengisian
google form
4 Menerapkan pencatatan
tersebut dalam kegiatan
BK
5 Membuat rekapan
kegiatan setiap bulan
27
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Nilai-nilai dasar ASN yang diperoleh ketika menjalani masa habituasi telah
diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau aktualisasi dilaksanakan terhitung mulai
Konseling Menggunakan Google Form di SMP Negeri 5 Bontang yang terdiri dari 5 kegiatan,
bukti, dan hasil/ output dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut diuraikan sebagai berikut.
Kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 5 Bontang pada minggu pertama. Pengumpulan
data ini bertujuan untuk meminta izin, menyamakan persepsi, dan sebagai dasar pembuatan
oogle form.
Tahapan kegiatan pertama yaitu penyampaian ide kepada mentor dan koordinator BK
yang juga sebagai pimpinan terkait pembuatan google form pada tanggal 14 – 15 Oktober
2019 di ruang kepala sekolah dan ruang BK. Koordinasi dan komunikasi dilakukan dengan
terbuka dan menggunakan bahasa yang santun untuk membangun keakraban antar sesama
sesuai dengan “Sila ke-3’, hal ini merupakan penerapan dari nilai Nasionalisme. Hasil/
Output yang dihasilkan dari tahapan awal ini yaitu rancangan awal google form serta item-
28
Gambar 5.1 Guru berkoordinasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK
Analisis dampak nilai ANEKA : jika tidak melakukan koordinasi dan komunikasi
sekolah. Tahapan ini bertujuan agar memilah item data yang akan dimasukkan ke dalam
gogle form sehingga item-item utama yang ada di Buku Kasus tetap sesuai dengan aturan.
Untuk mendapatkan data tersebut, sebelumnya penulis meminta izin kepada koordinator
BK sebagai penerapan Etika Publik. Untuk menjaga Komitmen Mutu, pengambilan data
perwujudan Akuntabilitas.
tanpa kurang ataupun rusak, hal ini dilakukan sebagai pencerminan nilai Anti Korupsi
29
Gambar 5.2 Pengumpulan data mengenai administrasi BK yang tersedia di sekolah
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak dilaksanakan, maka akan gagal menerapkan
nilai-nilai ANEKA, karena empat dari lima nilai ANEKA diterapkan di tahapan ini.
Hasil/ Output dari kedua kegiatan di atas adalah dokumentasi buku catatan administrasi
Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahapan dan dilaksanakan tanggal 17-25 Oktober 2019.
Tahap pertama yaitu menyampaikan hasil rancangan kepada koordinator BK, penyampaian
ini dilakukan untuk mematangkan rencana awal yang merupakan bagian dari nilai
Akuntabilitas. Kegiatan ini merupakan dasar dalam pembuatan google form, karena Item-
item data yang akan diinput merupakan informasi data yg diperlukan BK di sekolah serta
disesuaikan dengan fasilitas google form yang tersedia. Ada beberapa item data yang
dikurangi dan ditambahkan dalam proses ini. Item yang dikurangi yaitu kolom tanda tangan
karena tidak tersedia fitur tersebut dalam google form. Pencerminan nilai Etika Publik
terlihat ketika diskusi dengan koordinator BK, dalam ide awal kolom tanda tangan akan
diganti menjadi NISN, tetapi setelah berdiskusi dengan koordinator BK diterima masukan
dan koreksi untuk mengganti menjadi NIS, karena lebih mudah diingat dan hampir semua
siswa di SMP Negeri 5 Bontang hafal NIS masing-masing. Sedangkan item yang di
30
tambahkan yaitu ‘bukti pelanggaran’ dan ‘dokumentasi tindak lanjut’ yang bisa diisi
dengan mengupload foto, video, rekaman suara, dan file/ dokumen. Dengan
ditambahkannya item ini diharapkan pengisian dilakukan dengan jujur sesuai keadaan di
Gambar 5.3 Memilah item data yang akan diinput dalam google form
Analisis dampak nilai ANEKA : tanpa penyampaian rancangan dan diskusi dengan
koordinator, item-item data yang diinput bisa jadi kurang sesuai dengan kebutuhan BK di
sekolah.
Hasil/ Output dari kegiatan ini yaitu item-item data yang akan dimasukkan dalam
google form.
Tahap kedua yaitu mengumpulkan informasi terkait cara pembuatan dan penggunaan
google form dari guru TIK di sekolah serts membuat google form, hal ini dirasa perlu untuk
meminimalisir masalah pada form yang akan di share. Komunikasi dilakukan dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang merupakan pengamalan sila ke-3 dalam Pancasila
31
Gambar 5.4 mengumpulkan informasi terkait cara pembuatan dan penggunaan google
Analisis dampak nilai ANEKA : jika informasi kurang, proses pengerjaan akan
memakan waktu yang lebih lama dan penerima form akan menghadapi kendala saat proses
pengisian.
Setelah tahap pertama dan kedua dilewati, maka google form siap dibuat. Hasil form
yang dibuat di tahap ketiga ini merupakan perwujudan Komitmen Mutu yang dilakukan
dengan membuat inovasi dimana awalnya pencatatan dilakukan secara manual di buku
besar, menjadi online dan bisa dilakukan melalui handphone masing-masing. Diharapkan
dengan adanya pencatatan melalui google form ini akan mempermudah dan mempercepat
32
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak dilakukan inovasi maka akan monoton,
proses pencatatan saat ada kasus akan terhambat jika buku kasus BK sedang dipakai rekan
sejawat.
Hasil/ output dari kegiatan ini berupa google form yang siap di share dan diisi.
Dalam perencanaan kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28-30 Oktober 2019, tahap
pertama kegiatan ini yaitu menyampaikan rencana pelaksanaan diskusi kepada rekan kerja,
dilakukan secara lisan karena ditujukan hanya kepada tiga orang guru BK yang ada di
sekolah. Sosialisasi ini dilakukan tanpa meminta dana apapun dari sekolah sebagai bentuk
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan maka sosialisasi tidak akan dapat
berjalan.
Hasil/ output dari kegiatan ini yaitu kesepakatan pelaksanaan kegiatan antar guru BK.
Tahap kedua yaitu memaparkan hasil rancangan serta cara pengisian form.
Penyampaian sosialisasi dilaksanakan dengan Bahasa yang sopan dan santun serta tidak
lupa berterimakasih kepada rekan sejawat yang telah menyempatkan waktu untuk hadir
disela kesibukan mereka sebagai bentuk penerapan Etika Publik. Sosialisasi yang
sosialisasi ini merupakan perwujudan dari nilai Akuntabilitas. Nilai Komitmen Mutu
tercermin pada tujuan pembuatan google form. Peserta sosialisasi diberikan pemahaman
bahwa pada dasarnya tujuan pembuatan form adalah agar mempermudah, mempercepat,
meningkatkan mutu guru BK ke depannya. Dibuatnya form yang bisa diisi secara online
yang dapat diisi melalui handphone masing-masing akan membuat guru BK lebih mudah
33
mencari riwayat kasus siswa dan akan lebih mudah menentukan jenis bimbingan maupun
konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa baik individu, kelompok, maupun sekolah
karena terdapat persentase kasus yang berguna untuk melihat tingkatan kasus yang terjadi
SMP Negeri 5 Bontang. Proses pencatatan pun akan semakin cepat karena bisa langsung
mengisi saat kasus terjadi dan dapat ditambahkan bukti berupa foto, video, rekaman suara,
Analisis dampak nilai ANEKA : jika Etika Publik tidak diterapkan maka tidak terjalin
hubungan baik dengan para guru BK lainnya. Sedangkan jika nilai Akuntabilitas dan
Komitmen Mutu tidak dijalankan di tahap ini maka google form ini akan sia-sia.
Melakukan review, masukan, dan perbaikan dilaksanakan di tahap ketiga ini, dalam
tahap ini tercermin nilai Nasionalisme yang diwujudkan dengan diberikannya kesempatan
kepada guru BK untuk memberikan masukan dan saran agar tercapai kesepakatan bersama
perihal pelaksanaan sosialisasi sebagai bentuk penerapan sila ke-4. Penulis mendapat
beberapa saran masukan diantaranya yaitu agar output dari laporan ini dapat ditampilkan
dan di buat per jenjang kelas, saran ini pun dilaksanakan penulis pada kegiatan ke lima.
Rekan sejawat juga memberi masukan agar google form ini dapat diterapkan pada
34
Gambar 5.7 Kegiatan Sosialisasi
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan maka akan timbul
Hasil/ Output dari kegiatan ini akan terlihat pada kegiatan ke lima.
Tahap pertama dalam kegiatan ini yaitu menyiapkan dan share link form yang siap isi.
Komitmen Mutu diterapkan dengan cara menyiapkan form pencatatan yang tetap
menjunjung kode etik profesi BK dalam menjaga kerahasiaan klien.
35
Gambar 5.8 share link google yang siap isi
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan akan mengganggu privasi klien
(siswa) sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan hilangnya kepercayaan siswa
kepada guru BK.
Hasil/ Output dari kegiatan ini berupa link yang di share kepada guru Bk.
Pelaksanakan kegiatan pengisian form secara online dilakukan pada tahap kedua,
Perwujudan Nasionalisme adalah ketika pencatatan dilakukan secara adil tanpa
membedakan status siswa, semua siswa harus diperlakukan sama tanpa melihat latar
belakang maupun status sosialnya. Untuk mewujudkan nilai Akuntabilitas penginputan
form harus sesuai dengan keadaan di lapangan, hal ini juga untuk menghindari
pemanipulasian data, serta diinput menggunakan Bahasa yang sopan dan santun sebagai
perwujudan Etika Publik.. sedangkan untuk nilai Anti Korupsi diwujudkan dengan tidak
meminta dana apapun dari sekolah,
36
Gambar 5.9 Pengisian google form oleh semua guru BK
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika tidak diterapkan akan tercipta ketidakadilan serta
ketidaksesuaian data.
Hasil/ Output dari kegiatan ini berupa form yang sudah diisi.
Hasil data yang telah dientri, diolah pada tahap ini. Pengolahan ini dilakukan dengan
cara mendownload hasil entri kemudian diubah ke excel agar lebih mudah untuk proses
sopan, hal ini mencerminkan nilai Nasionalisme dan Etika Publik. Sebagai wujud
Akuntabilitas laporan dibuat secara transparan kepada sesama guru BK di SMP Negeri 5
Bontang dan untuk menjaga Komitmen Mutu maka laporan dibuat sesuai dengan
pencapaian dan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu guru BK ke depannya.
37
Laporan dibuat dengan menggunakan fasilitas sekolah berupa printer dan kertas yang
Analisis dampak nilai ANEKA : Jika nilai-nilai aneka di atas tidak diterapkan, maka
Hasil/ Output dalam kegiatan ini berupa laporan yang telah direkap dalam bentuk print
38
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
mulai tanggal 11 Oktober 2019 sampai 18 November 2019. Isu yang diangkat dalam
pencatatan kasus di SMP Negeri 5 Bontang. Sebagai upaya untuk menyelesaikan isu
Form di SMP Negeri 5 Bontang”. Kegiatan tersebut antara lain : mengumpulkan data
dukung seperti catatan-catatan administrasi yang ada, Merancang google form dan
menentukan item-item data yang perlu diinput, melakukan sosialisasi penggunaan dan
pengisian google form, Menerapkan pencatatan tersebut dalam kegiatan BK, dan
public, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu meningkatkan kinerja
peserta Latsar dalam menjalankan tugas dan fungsi di lingkungan kerja masing-
masing.
B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam lima nilai-nilai dasar
ASN yaitu nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 5 Bontang Barat, peserta Latsar
39
1. Bagi Peserta
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) dapat
terlaksana secara berkelanjutan pada aktifitas kerja sehari-hari dan menularkan pada
rekan kerjanya.
2. Guru
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total dan loyalitas yang
3. Sekolah
Orang tua peserta didik diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam mengawasi serta
Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan baik secara
C. Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang
yang menduduki status tertentu. Peranan atau role ada beberapa, salah satunya yaitu
model peranan (role model), adalah seseoran yang memiliki tingkah laku yang pantas
untuk dicontoh, ditiru, dan diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role
40
model adalah Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bontang Ibu Drs. Hj. Sukarsih, M. Pd.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan aktualisasi ini yaitu karena beliau
adalah sosok pemimpin yang sangat terbuka dalam menerima segala bentuk inovasi
yang dapat membawa sekolah ke arah lebih baik. Beliau sangat terbuka dalam
menerima kami, para CPNS baru di SMP Negeri 5 Bontang. Kami pun didorong serta
didukung untuk terus mengembangkan diri dan ide-ide yang dimiliki untuk bersama-
41
DAFTAR PUSTAKA
42
LAMPIRAN
43
44
45
46