Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, TuhanYang Maha Esa
yang telah memberikan kita kesehatan serta kesempatan dalam penyusunan
Laporan Hasil Studi Lapangan di Dinas Pendidikan Kota Batam.

Kami berharap hasil studi lapangan yang dituangkan dalam laporan ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan, serta mengambil pembelajaran (lesson
learnt) hingga menerapkan segala aspek positif mulai dari proses awal, berjalannya
kegiatan hingga dampak dari inovasi tersebut.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Qurniyadi S.Pd selaku


narasumber pada saat Studi Lapangan berlangsung, karena telah memberikan
gambaran jelas tentang Dinas Pendidikan Kota Batam secara utuh. Kami juga
mengucapkan Banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Hyronimus Ghodang, S.Pd,
M.Si, CA sebagai Coach atau pembimbing Kelompok 1 Peserta PKA Angkatan 4
tahun 2022 dan juga kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan
laporan ini dari awal hingga selesai. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan laporan ini, kritik dan saran juga sangat kami harapkan dari para pembaca
sehingga dapat menjadikan laporan ini lebih baik dan lebih bermanfaat.

Medan, Juni 2022

Kelompok 1 PKA Angkatan 4 Tahun 2022

i
DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar ……………………………………………………………. i
Daftar isi ………………………………………………………………….. ii
Daftar Tabel ………………………………………………………………. iii
BAB I PROFIL DINAS PENDIDIKAN KOTA
1
BATAM……………….………………………………………
1.1. Gambaran Umum.……………………………………… 1
1.2. Visi dan Misi …………………………….....…….……. 3
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi …………………….………… 3
1.4. Struktur Organisasi ……………….………………….... 4
1.5. Kondisi Sumber Daya Manusia …………….…………. 5
BAB II DESKRIPSI KINERJA ORGANISASI PELAYANAN
7
PUBLIK …………………………………………………………
BAB III KEUNGGULAN STRATEGI DAN MANAJEMEN KINERJA
PELAYANAN PUBLIK DAN 11
EBERLANGSUNGANNYA………………………………..
3.1. Linkungan Internal …………………………………….. 13
3.2. Lingkungan External ………………………………...... 14
BAB IV LESSON LEARNT HASIL STUDI
18
LAPANGAN…………………………………..……..……….
4.1. Peran Kepemimpinan ……………………….………..... 18
4.2. Inovasi Pelayanan …………………………..…………. 19
4.3. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM ……………..….. 19
4.4. Pembangunan Jejaring Kerja dan Kolaborasi Pemangku
Kepentingan ………………………………………….. 20

4.5. Penerapan Manajemn Kinerja …………………..……. 22


4.6. Manajemen Mutu dan Manajemen Resiko ……………. 22
4.7. Planning dan Budgeting ………………………….…… 23
4.8. Pemanfaatan Teknologi ………………….…………… 24
ii
DAFTAR TABEL.

.
Tabel 1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan dan Non PNS …………………….. 5

Table 2 Tingkat Pendidikan Pejabat Eselon Dinas Pendidikan Kota Batam ……… 5

Table 3 Jumlah Tenaga Pendidik Pada Setiap Satuan Pendidikan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan………………………………………….. 6

Table 4 Jumlah Guru Menurut Jenjang dan Status Kepegawaian ……………….... 6

Table 5 Realisasi Kinerja ………………………………………………………….10

1
BAB I
PROFIL DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM
1.1. Gambaran Umum

Tujuan Pendidikan Nasional sesuai yang tercantum pada Pembukaan


UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan harus mampu
membentuk bangsa Indonesia menjadi manusaia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki
budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
pembangunan. Perkembangan zaman yang semakin cepat dan semakin
kompleks, menuntut tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Untuk itu, melalui pendidikan diharapkan mampu meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia yang diharapkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa pendidikan merupakan salah satu
bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota, serta
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 disebutkan bahwa tugas dan
kewenangan pendidikan dasar menjadi tanggung jawab Kabupaten/Kota.
Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu program prioritas
dari Pemerintah Kota Batam. Upaya meningkatkan SDM terus dikembangkan,
diantaranya melalui Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu
suatu upaya penanganan anak sejak dini pada masa golden age. Demikian juga
pada setiap jenjang pendidikan, terus diupayakan pengembangan infrastruktur
dan sarana pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan dan peningkatan
kreativitas kegiatan siswa.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

2
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan. perubahan
zaman. Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia,
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas
Sumber daya Manusia, mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, serta kepribadian yang mantap dan mandiri.
Pendidikan Nasional juga harus menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, wawasan keunggulan,
kesetiakawanan sosial dan kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai
jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan.
Pendidikan dirumuskan untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan penguasaan, pengembangan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknonogi bangsa
sendiri dalam dunia usaha, terutama usaha kecil, menengah dan koperasi, guna
meningkatkan daya saing produk yang berbasis sumber daya lokal.
Daerah memiliki kewenangan dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Pendekatan
yang digunakan dalam merencanakan pembangunan adalah melalui perencanaan
partisipatif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sebagai stakeholders.
Dengan demikian, wujud perencanaan pembangunan diharapkan dapat sinergi
antara top-down planning dan bottom_up planning berbasis anggaran, terpadu
dan terprogram.
Dinas Pendidikan Kota Batam beralamat di Jalan . Pramuka Komplek
Perkantoran Sekupang. Kota Batam. Kepulauan Riau. Indonesia Telepon (0778)
322569, email disdik@batam.go.id

3
1.2. Visi dan Misi

Visi

“TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERTAQWA,


BERBUDAYA DAN BERDAYA SAING”

Misi

1. Mencerdaskan Sumber Daya Manusia yang kreatif, inovatif, dan


Kompetitif;
2. Meningkatkan pelayanan akses pendidikan yang bermutu dan merata;
3. Meningkatkan Profesionalisme guru dan tenaga kependidikan yang
berintegritas;
4. Meningkatkan Kesetaraan layanan pendidikan dalam keterlibatan pelaku
pendidikan;
5. Mewujudkan penguatan tata kelola yang dinamis, kreatif, inovatif dan
Akuntabel;

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi


Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan dibidang Pendidikan serta
tugas lain yang diberikan Walikota Batam.

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Batam antara lain :
1. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Dinas
Pendidikan Kota Batam mempunyai fungsi: Penyusunan program dan
kegiatan dinas dalam jangka pendek. menengah dan jangka panjang;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan sekolah dasar,
pembinaan sekolah menengah pertama, pembinaan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan non formal, dan pembinaan ketenagaan;
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembinaan sekolah dasar, pembinaan sekolah menengah pertama,
pembinaan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal, dan
pembinaan ketenagaan;

4
4. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan sekolah dasar,
pembinaan sekolah menengah pertama, pembinaan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan non formal, dan pembinaan ketenagaan; dan
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Dinas.

1.4. Struktur Organisasi


Struktur Dinas Pendidikan Kota Batam dipimpin oleh seorang kepada Dinas
yang dibantu oleh seorang sekretaris dan empat orang kepala bidang teknis.
Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Batam adalah sebagai berikut :

5
1.5 Kondisi Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Batam (tidak termasuk
guru. pengawas. penilik dan pamong belajar) sampai dengan Bulan Desember
2016 sebanyak : 96 orang. Jumlah tersebut meliputi tenaga administrasi
kependidikan yang tersebar pada: Sekretariat, Bidang Pembinaan PAUD dan
PNF, Bidang Pembinaan SD, Bidang Pembinaan SMP, Bidang Pembinaan
Ketenagaan serta 3 UPT cabang Dinas (Unit Pelaksana Teknis Cabang Dinas
Pendidikan).

Tabel: 1
Jumlah PNS Berdasarkan Golongan dan Non PNS

NO URAIAN PNS

1 GOLONGAN I 0
2 GOLONGAN II 9
3 GOLONGAN III 32
4 GOLONGAN IV 18
5 NON PNS 37
JUMLAH 96

Tabel 2.
Tingkat Pendidikan Pejabat Eselon Dinas Pendidikan Kota Batam

NO URAIAN TINGKAT PENDIDIKAN JML


SLTP SLTA DII DIII S1 S2 S3
I STRUKTURAL
a. Eselon II - - - - - 1 - 1
b. Eselon III - - - - 3 2 - 5
c. Eselon IV - - - - 8 7 15
JUMLAH - - - - 11 10 - 21

Tenaga pendidik yang merupakan ujung tombak dalam pelakasanaan


tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kota Batam berjumlah
10.210 orang. Dilihat dari status kepegawaiannya sebanyak 69.74%
6
dari jumlah tersebut merupakan tenaga pendidik (guru) non PNS.
Adapun rincianya adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Jumlah Tenaga Pendidik Pada Setiap Satuan Pendidikan Berdasarkan


Tingkat Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan
No Jenjang Total
SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3
1 TK 0 500 16 37 1.209 11 1 1.774
2 SD 400 17 92 152 5.872 143 0 6.676
4 SMP 102 7 8 48 1.521 73 1 1.760
Total 539 525 118 289 10.708 339 2 10.210
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Batam

Tabel : 4
Jumlah Guru Menurut Jenjang dan Status Kepegawaian

Status PNS dan NON PNS


No
Jenjang PNS NON PNS Total

1 TK 56 1.718 1.774

2 SD 2.400 4.276 6.676

3 SMP 633 1.127 1.760


Total 3.089 7.121 10.210

Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Batam

7
BAB II
DESKRIPSI KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK

Penetapan kinerja yang telah dituangkan dalam perjanjian kinerja di semua jenjang
pada Dinas Pendidikan, telah ditetapkan target kinerja yang merupakan sebuah kewajiban
yang harus dicapai oleh Dinas Pendidikan Khususnya pada tahun 2017. Untuk mengetahui
tingkat ketercapaian (keberhasilan/kegagalan) target kinerja dan sebagai bahan evaluasi
kinerja diperlukan suatu informasi capaian target kinerja yang telah diperjanjikan tersebut.
Di bawah ini diuraikan capaian kinerja atau atas sasaran/target kinerja seperti tercantum
dalam penetapan kinerja tahun 2017. Akuntabilitas kinerja dirancang untuk tujuan penetapan
dan pengukuran, pengumpulan data dan analisisnya, pengklasifikasian, dan pelaporan kinerja
pada instansi pemerintahan dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja,
pertanggung jawaban dimaksudkan dalam rangka transparansi pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus dijadikan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan perencanaan dengan pelaksanaan melalui kegiatan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi instansi pemerintahan
Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk
mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang
dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya,
yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah
memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk
menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Pendidikan selaku
pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan yang dibuat sesuai ketentuan yang

8
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
masingmasing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun
2016-2021 maupun Renja Tahun 2017. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran
kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 2017, Dinas
Pendidikan Kota Batam berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan
tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas penggunaan anggaran
negara. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan dari setiap
target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan analisis
capaian kinerja. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)
secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja
pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut:
Tabel. 5

9
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan disusun dan disajikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang menggambarkan tingkat
keberhasilan dan capaian kinerja yang telah ditetapkan
Pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, apabila masyarakat tidak puas terhadap
suatu pelayanan yang disediakan maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak
berkualitas atau efisien. Karena itu kualitas pelayanan sangat penting dan seharusnya
selalui fokus pada kepuasan pelanggan.
Bagi instansi pemerintahan khususnya Dinas Pendidikan sebagai instansi yang
memberikan pelayanan pada layanan pendidikan harus memiliki ukuran keberhasilan
menjalankan program dan kegiatan dalam bentuk Kinerja. Kinerja menunjukkan ukuran
yang dijadikan dasar untuk mengukur dan menilai sejauh mana program dan kegiatan
dapat terealisasi dalam periode kerja yang ditargetkan.
Indikator kinerja program menyangkut hasil (outcome) dari suatu program yang
merupakan pelaksanaan tugas dan fungsi yang dijalankan semantara indikator kinerja
kegiatan meruakan ukuran atas keluaran (output) dari suatu kegiatan yang terkait
langsung dengan indikator program.
Sasaran-sasaran yang hendak dicapai tentu dapat diukur dengan capaian tahun
sebelumnya berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan, target dan sasaran yang telah
ditetapkan menjadi landasan bagi semua pelaksana program dan kegiatan untuk tetap
fokus dan konsisten dalam komitmen yang dibangun untuk tercapainya kinerja yang
maksimal. Berdasarkan RENSTRA dan RENJA dinas Pendidikan telah ditetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) antara lain:
1. Persentase APK PAUD
2. Persentase APK SD
3. Persentase APM SD
4. Persentase APK SMP

10
5. Persentase TK Berakreditasi B
6. Persentase SD Berakreditasi Minimal B
7. Persentase SMP Berakreditasi Minimal B

8. Terlaksananya Tata Kelola Pelayanan yang Efektif dan Efisien

9. Persentase tersedianya Bantuan Pendidikan yang Efektif kepada masyarakat

10. Meningkatnya peran serta masyarakat

11
BAB III
KEUNGGULAN STRATEGI DAN MANAJEMEN KINERJA
PELAYANAN PUBLIK DAN KEBERLANGSUNGANNYA

Dalam pelaksanaan pelayanan publik harus berdasarkan standar pelayanan


sebagai tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan
acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan
terukur. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Batam juga memiliki
keunggulan strategi dan manajemen kinerja agar dapat terus bertahan dan mampu
mengikuti perkembangan atau perubahan di dalam masyarakat. Beberapa Strategi dan
Manajemen Pelayanan Publik yang tergambar pada Dinas Pendidikan Kota Batam dapat
dilihat pada tugas pokok dan fungsi yang melekat pada organisasi dan implementasi
program dan pelayanan serta Inovasi yang dilaksanakan.

Strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra Dinas Pendidikan Kota
Batam adalah strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan Kota Batam untuk mencapai
tujuan dan sasaran jangka menengah dalam mewujudkan visi dan misi Walikota dan
Wakil Walikota Batam pada misi ke 3 yaitu “Meningkatkan Pelayanan Prima dalam
hal Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, yang Layak dan Terjangkau,
Ketenagakerjaan, Sosial Budaya, Fasilitas Keimanan Dan Ketaqwaan, Kepemudaan
dan Olah Raga agar Kualitas Hidup Manusia dan Kecerdasan dan Seluruh Lapisan
Masyarakat Meningkat Serta Mengentaskan Kemiskinan”

Strategi yang ditetapkan oleh BPSDM Provinsi Jawa Timur tergambar dalam
tabel sebagai berikut :

Tujuan Mewujudkan pelayanan Pendidikan yang unggul, merata, terbuka,


terjangkau, agamis dan bertaqwa

1. Kualitas Pendidikan
Sasaran
2. Mutu Pelayanan Pendidikan
3. Penguatan Tata Kelola Pelayanan Pendidikan

12
Program Kerja 1. Program PAUD Pendidikan Non Formal dan Pembinaan
Kesiswaan
2. Program Peningkatan Ketersediaan dan Keterjangkauan
Pelayanan Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Program Peningkatan Mutu dan Manajemen Pelayanan
Pendidikan
4. Peningkatan Pelayanan Keuangan Daerah
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
6. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur.

Program 1. Pemberian biaya pengganti transportasi bagi peserta didik yang


Inovasi berada di interland Kota Batam, dimana geografis Kota Batam
yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang belum memiliki
akses layanan pendidikan
2. Pemanfaatan aplikasi SIR-BOS (Sistem informasi Bantuan
Operasional Sekolah) yang dimanfaatkan sebagai kendali
penggunaan dana BOS di satuan pendidikan SD dan SMP.
3. Aplikasi E-learning bagi peserta didik sebagai upaya digitalisasi
pembelajaran.
4. Kurikulum muatan lokal, yang memuat budaya melayu, bahasa
asing, dan bahasa arab melayu
5. Program kantin kejujuran, dalam pembentukan karakter peserta
didik anti korupsi.

Organisasi Dinas Pendidikan Kota Batam menghadapi masalah lingkungan


strategis baik lingkungan internal maupun eksternal. Lingkungan internal mencakup
faktor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi yang dapat dikendalikan
secara langsung. Sedangkan lingkungan eksternal merupakan faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kinerja organisasi berada diluar kendali organisasi, tetapi ikut
mempengaruhi kinerja organisasi dalam merumuskan langkah-langkah yang strategis.

Kajian terhadap kondisi real perkembangan pembangunan sektor pendidikan


dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisa SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, threats), yang meliputi bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan PAUD dan non formal, dan Bidang Ketenagaan

.Kajian tersebut diarahkan pada lingkungan strategis dinas pendidikan, baik


internal meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) maupun lingkungan

13
eksternal meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Di bawah ini adalah
rumusan terhadap kajian internal dan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT.

3.1. Lingkungan Internal


a. Kekuatan/Strengths (S)
1. Adanya komitmen dari seluruh jajaran pendidikan Kota Batam untuk
melaksanakan pembangunan Pendidikan secara berkesinambungan,
bersinergi menuju arah sasaran peningkatan mutu dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa, terukur dan terkendali;
2. Adanya perbaikan yang konsisten dari seluruh stakeholder Pendidikan
Kota Batam untuk mendukung dan memantapkan program yang
dirumuskan dalam visi Dinas Pendidikan Kota Batam;
3. Tersedianya sumber daya aparatur kependidikan yang potensial untuk
dibina dan dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
pembangunan Pendidikan;

4. Tersedianya perangkat organisasi penyelenggara pendidikan mulai dari


tingkat kota, kecamatan sampai sekolah. Hal ini dibuktikan dengan
keberadaan UPT cabang dinas pada tiga Kecamatan Hinterland
(kepulauan) untuk melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan;
5. Tersedianya program beasiswa bagi siswa berprestasi kurang mampu;.
6. Animo masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat.

Strategi :
1. Meningkatkan daya tampung dengan cara menambah pembangunan ruang
kelas melalui pemanfaatan dukungan anggaran APBN dan APBD
Provinsi;

2. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik


melalui pengiriman pendidikan dan pelatihan;

14
3. Meningkatkan sarana prasarana Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
maupun Pendidikan Usia Dini;

4. Meningkatkan kompetensi pengelola data melalui pemanfaatan teknologi


informasi pada satuan pendidikan;

5. Meningkatkan rekrutmen guru honor daerah;


6. Mempermudah pengurusan izin operasional satuan/program pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar maupun Pendidikan Usia Dini.

b. Kelemahan /Weaknesses (W)


Dalam kehidupan sosial, masih muncul berbagai permasalah yang
dirasakan oleh mayoritas masyarakat sebagai akibat belum stabilnya kondisi
Ekonomi. Dampaknya banyak orang tua yang ingin anaknya bersekolah pada
sekolah negeri karena gratis. Di sisi lain, peningkatan dan pemerataan sarana
dan prasarana Pendidikan masih perlu mendapat perhatian yang cukup serius,
mengingat daya tampung siswa saat ini masih belum memenuhi akan
kenyamanan dan ketenangan dalam proses belajar mengajar. Dalam
pemenuhan prasarana Pendidikan masih mengalami kendala dikarenakan
keterbatasan lahan yang hak kewenangan pengelolaan lahan bukan pada
pemerintah Kota Batam, sementara itu Otonomi Daerah telah merangsang
perubahan Aspirasi dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan cakupan
layanan pendidikan. Dilain pihak, kemampuan tenaga kependidikan untuk
mengemban tugasnya secara propesional melalui pelatihan – pelatihan masih
perlu ditingkatkan. Pembangunan pendidikan didalamnya mencakup tujuan
pendidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, guru, metoda pembelajaran, dan
murid.

Strategi :
1. Meningkatkan daya tampung dengan cara menambah pembangunan ruang
kelas melalui pemanfaatan dukungan anggaran APBN dan APBD Provinsi;

15
2. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik melalui
pengiriman pendidikan dan pelatihan;

3. Meningkatkan sarana prasarana Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar


maupun Pendidikan Usia Dini;

4. Meningkatkan kompetensi pengelola data melalui pemanfaatan teknologi


informasi pada satuan pendidikan;

5. Meningkatkan rekrutmen guru honor daerah;

6. Mempermudah pengurusan izin operasional satuan/program pendidikan pada


jenjang pendidikan dasar maupun Pendidikan Usia Dini.

3.2. Lingkungan Eksternal


a. Peluang / Opportunities (O)
1. Komitmen pemimpin daerah dalam menjamin ketersediaan layanan
pembangunan pada sektor pendidikan untuk semua jenjang dan jenis
pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar;
2. Adanya komitmen pemerintah daerah yang menetapkan pembangunan
sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan lima
tahun mendatang;
3. Kecenderungan meningkatnya daya dukung anggaran dari pemerintah
pusat (APBN), provinsi (APBD Provinsi), maupun kota (APBD Kota)
dalam memenuhi perluasan daya tampung dan peningkatan mutu
pendidikan;
4. Semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam
meningkatkan kualifikasi akademik pendidik agar sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP);
5. Kepedulian dunia usaha dalam pembangunan sektor pendidikan melalui
program CSR (corporate social responsibility)-nya dari tahun ke tahun
semakin meningkat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif;

16
6. Kepedulian serta partisipasi masyarakat semakin meningkat terhadap
dunia pendidikan;
7. Adanya kebijakan pemerintah pusat terhadap bantuan operasional sekolah
(BOS), baik untuk tingkat pendidikan dasar maupun menengah;
8. Adanya peningkatan koordinasi dan sinergitas antar fungsi baik di internal
maupun eksternal dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
b. Strategi
1. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan tenaga
pendidik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan anak usia
dini;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta kompetensi penilik PNF dan
Tutor pada jalur pendidikan nonformal;
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana satuan/program
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan anak usia
dini;
4. Meningkatkan daya tampung sekolah;
5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawas satuan/program
pendidikan pada jalur pendidikan formal;
6. Meningkatkan peran pengusaha dan stakeholder Pendidikan dalam
pembangunan Pendidikan

c. Ancaman/Threats (T)
1. Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat;
2. Aksesisibilitas penyelenggaraan pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar
masih belum merata, terutama untuk daerah-daerah hinterland;
3. Angka kemiskinan relatif tinggi;
4. Masih terdapat perusahan yang merekrut karyawan/karyawatinya pada
penduduk yang masih usia sekolah dengan berpijak pada analisis
lingkungan internal dan eksternal sebagaimana tergambarkan di atas, maka
strategi yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
adalah sebagai berikut:

17
1. Meningkatkan daya tampung dengan cara mendirikan unit satuan / program
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar maupun Pendidikan Usia Dini;
2. Meningkatkan pembangunan ruang kelas baru dalam rangka menambah daya
tampung pada jenjang pendidikan dasar maupun Pendidikan Usia Dini;
3. Memenuhi ketercukupan sarana penunjang satuan/program pendidikan, baik
secara kualitas maupun kuantitas;
4. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kempetensi pendidik dan tenaga
kependidikan pada jenjang Pendidikan dasar maupun Pendidikan Usia Dini;
5. Lebih meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri dalam
peningkatan dana CSR;
6. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas antarfungsi yang ada di internal
maupun eksternal;
7. Meningkatkan kerjasama pembangunan pada sector pendidikan dengan
wilayah-wilayah yang ada di sekitar wilayah perbatasan.

18
BAB IV
LESSON LEARNT HASIL STUDI LAPANGAN

4.1. Peran Kepemimpinan


Dalam menjalankan organisasi peran pemimpin merupakan
sebuah kunci utama, dimana kepemimpinan merupakan proses untuk
mempengaruhi pegawai/bawahan untuk menjalankan pekerjaan yang
ditugaskan. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi
para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka
untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu
budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut,
kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan
sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang
yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak
memimpin mereka.
Dalam pencapaian visi Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Kota
Batam “Terwujudnya Sumber Daya Manusia Beriman, Bertaqwa dan
Berbudaya yang Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” Kepala
Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan,S.Pd, tentu melakukan
strategi-strategi pencapaian kinerja dengan optimalisasi sumber daya
yang ada. Didukung dengan 4 (empat) bidang dan satu kesekretariatan
Dinas Pendidikan Kota Batam, melakukan optimaslisasi assessment
nasional sehingga melalui rapor pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaaan, Riset Teknologi pencapaian numerasi di jenjang SD
sangat memuaskan namun untuk jenjang SMP masih perlu perbaikan.
Dinas Pendidikan Batam juga sangat mendukung Program
Sekolah Penggerak hal ini terwujudnya jumlah satuan pendidikan yang
sudah menjadi sekolah penggerak 56 satuan pendidikan mulai jenjang
PAUD, SD dan SMP.
19
4.2. Inovasi Pelayanan
Untuk meningkatan layanan pendidikan di Kota Batam, Dinas
Pendidikan melakukan inovasi sebagai berikut:
1. Pemberian biaya pengganti transportasi bagi peserta didik yang
berada di interland Kota Batam, dimana geografis Kota Batam
yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang belum memiliki
akses layanan pendidikan.
2. Pemanfaatan aplikasi SIR-BOS (Sistem informasi Bantuan
Operasional Sekolah) yang dimanfaatkan sebagai kendali
penggunaan dana BOS di satuan pendidikan SD dan SMP.
3. Aplikasi E-learning bagi peserta didik sebagai upaya digitalisasi
pembelajaran.
4. Kurikulum muatan lokal, yang memuat budaya melayu, bahasa
asing, dan bahasa arab melayu
5. Program kantin kejujuran, dalam pembentukan karakter peserta
didik anti korupsi.

4.3. Kompotensi dan Pemberdayaan SDM


Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM khususnya
peningkatan kualitas tenaga pendidik, pemberdayaan SDM yang
tersedia dilakukan secara optimal dimana secara jumlah pegawai dinas
pendidikan cukup. Namun untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas
kinerja maka secara bertahap dilakukan pelatihan baik secara internal
maupun eksternal. Demikian halnya juga dalam peningkatan kualitas
guru dilakukan workshop peningkatan kapasitas dengan mengikuti
program guru penggerak dan sekolah penggerak, upaya lain juga
dilakukan melalui musyawarah guru mata pelajaran dan kelompok
kerja guru.

20
4.4. Pembangunan Jejaring Kerja dan Kolaborasi Pemangku
Kepentingan

Jejaring kerja kemitraan atau sering disebut partnership, secara


etimologis berasal dari akar kata partner. Partner dapat diartikan
pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan partnership
diterjemahkan persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian,
kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua
pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama di suatu bidang
usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh hasil
yang lebih baik. Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar dalam
melaksanakan tugas fungsinya tentu melakukan dan membangun
jejaring kerja serta kolaborasi dengan pihak-pihak lain baik dari unsur
pemerintah maupun non-pemerintah. Kolaborasi dan membangun
jejaring kerja ini menjadi salah satu yang menjadi pusat perhatian bagi
para pimpinan di Dinas Pendidikan Kota Batam dalam membangun
kinerja organisasinya untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Terdapat banyak hal yang bermanfaat yang didapatkan dengan
melakukan kolaborasi dan membangun jejaring kerja dengan pemangku
kepentingan yang ada. Manfaat yang didapatkan Ketika melakukan
kolaborasi dalam penyelenggaaraan pelatihan diantaranya mendorong
birokrasi pemerintah untuk belajar, pengembangan organisasi yang
lebih efektif, peningkatan mutu dan relevasi, serta peningkatan
partisipasi sumber daya.
Dinas Pendidikan melakukan Kerjasama dengan perguruan
tinggi yang ada di kota Batam. Kerjasama yang dilakukan untuk
memberi kontribusi peningkatan mutu guru dan peningkatan kulifikasi.
Perguruan tinggi juga memberikan kajian-kajian akademik terkait grand
design pendidikan serta penyempurnaan kurikulum muatan local Jejaring
kerja yang dibangun terutama dengan eksternal pemerintah merupakan
upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kota Batam, sebagaimana
tipikal kota yang merupakan kota perdagangan dan pusat industri tentu hal

21
ini menjadi peluang bagi Dinas Pendidikan Kota Batam dalam pencapaian
target kinerja. Dians Pendidikan Kota Batam juga berkolaborasi dengan
dunia usaha dan dunia industri dalam hal penyaluran lulusan warga belajar
yang mengikuti pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan maupun yang
dihasilkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Dunia perbangkan juga
menjadi mitra startegis, dimana pengendalian penyaluran dan pengelolaan
dana bantuan operasioanal sekolah dapat dilakukan dengan baik oleh
kolaborasi dengan pihka perbankan.
Dalam hal hubungan Dinas Pendidikan Kota Batam dengan orang
tua siswa jejaring kerja dilaksanakan bersama Dewan Pendidikan Kota,
dimana masing-masing menjalankan funsinya sesuai atuaran yang ada.
Tidak sampai disana pimpinan Dinas Pendidikan juga merasakan sangat
perlu melakukan jejaring kerja dengan organisasi mitra maupun organisasi
profesi yang ada, diantaranya PGRI, IGI, IGTKI, HIMPAUDI, IPKI, dan
organisasi lainnyan yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Dalam
pengembangan mutu juga dilakukan Kerjasama dengan bimbingan belajar
yang ada di Kota Batam untuk melakukan try out hasil pembelajaran peserta
didik secara rutin.

4.5. Penerapan Manajemen Kinerja


Manajemen merupakan suatu proses yang sangat
dibutuhkan dalam dunia perusahan, karena dalam proses manajemen
terdapat langkah-langkah atau tahapan dalam mencapai tujuan
perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan
efisien.
Selain proses manajemen yang perlu diperhatikan dalam
sebuah instansi, kinerja dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan.
Karena, kinerja merupakan hasil kerja dan juga penilaian atas kerja
seseorang yang berkecimpung dalam dunia kerja sebuah instansi. Oleh
karenanya, kinerja juga membutuhkan manajemen, agar hasil yang
diperoleh atau kinerja dari para pegawai dapat mencapai hasil yang
ditetapkan. Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari
lingkungan. Perubahan-perubahan terjadi begitu cepat dan kadang-
22
kadang tidak dapat diduga. Perubahan-perubahan ini antara lain dalam
teknologi, kebiasaan kerja dan tantangan baru. Perubahan ini
mengharuskan organisasi untuk mengubah semua kebiasaan yang
sudah dilakukan selama ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang
tinggi dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Dinas Pendidikan
Kota Batam melakukan penyesuaian dengan pemanfaatan teknologi
informasi untuk efisensi kinerja.

4.6. Manajemen Mutu dan Manajemen Resiko

Manajemen mutu adalah komponen penting dari bisnis yang


sukses untuk memastikan perusahaan membuat dan menawarkan
layanan dan produk secara konsisten dan efektif. Ada beberapa
komponen kunci dari manajemen mutu, termasuk perencanaan mutu,
pengendalian mutu dan jaminan mutu.
Dinas Pendididkan memiliki komitmen untuk terus menerus
mempertahankan sistem manajemen mutu yang telah diperoleh. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah menerapkan manajemen risiko terkait
isu internal-eksternal, mengidentifikasi dan menganalisis informasi
yang berhubungan dengan tanggapan stakeholder terhadap tingkat
pemenuhan persyaratan stakeholder, menetapkan metode untuk
mengukur tingkat kepuasan pelanggan, serta selalu memperbaiki dan
meningkatkan kinerja setiap bagian dalam memberikan kontribusi
terhadap kepuasan masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan organisasi Pemerintah, tidak
terlepas dari adanya risiko yang dapat berpengaruh pada pencapaian
tujuan. Risiko yang dihadapi oleh organisasi jika tidak dikelola dengan
baik dapat menyebabkan tujuan organisasi tidak tercapai. Pengelolaan
atas risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
penyelenggaraan SPIP. Semakin baik suatu organisasi dalam mengelola
risikonya maka akan semakin baik pula penyelenggaraan SPIPnya.
Apabila penyelenggaraan SPIP baik, diharapkan tata kelola pemerintah
juga akan baik. Demikian juga hal nya dengan Dinas Pendidikan Kota
23
Batam yang telah melakukan pemetaan terhadap Profil Risiko pada
setiap bidang dengan mempedomani kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

4.7. Planning dan Budgeting


Planning adalah suatu hal yang sangat penting dikenali dalam
mencapai tujuan organisasi. Planning atau perencanaan sederhanya
adalah suatu proses. Proses ini adalah rangkaian urutan rasional dalam
penyusunan rencana kerja atau yang disebut RENJA. Proses planning
atau perencanaan ini biasanya disesuaikan dengan tujuan, keterbatasan
yang ada, dan dikembangkan sesuai dengan teknik dan kebutuhan
tertentu. Planning adalah upaya untuk mencapai tujuan dan menentukan
tahapan-tahapannya. Input dalam planning adalah data-data atau
informasi, sedangkan outputnya adalah produk perencanaan atau
rencana. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tujuan
planning dalam rangka kemajuan suatu Organisasi.
4.8. Pemanfaatan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi, menjadi suatu kebutuhan
dalam pelaksanan tugas-tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Kota
Batam. Data yang terintegrasi menajdi tututan dimana perencanaan
pembangunan pendidikan pada saat ini adalah perencanaan berbasis
data yang di kembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Riset Teknologi, untuk itu harus dilakukan penyesuaian pemamfaatan
teknologi informasi mulai tingkat satuan pendidikan. Update data yang
secara berkala dan juga assesmen yang dilakukan juga sudah berbasis
informasi teknologi.

Dinas Pendidikan Kota Batam telah menggunakan pemanfaatan


teknologi, seperti :
1. Pemanfaatan Teknologi melalui Aplikasi.
Aplikasi yang digunakan adalah SIR-BOS, sistem informasi
bantuan operasional sekolah digunakan untuk pengendalian

24
pemamfaatan dan pengelolaan dana BOS. Juga dalam integrasi
data dilakukan dengan aplikasi DAPODIK (data pokok
Pendidikan)
2. Pemanfaatan Teknologi melalui Media Sosial.
Pemanfaatan teknologi informasi melalui Website Dinas
Pendidikan Kota Batam berperan untuk mengelola informasi
dalam mendukung program-programnya bertujuan untuk dapat
memberikan informasi, saran serta kritik.

25

Anda mungkin juga menyukai