Hubungan
Kerjasama Antar
Kekuasaan
Pusat-Daerah Daerah
Kerjasama
Pemda dengan
Swasta Membangun
hubungan
Konsep Pembinaan &
kelembagaan
sesuai
Hubungan
Kelembagaan Kerjasama
dengan Negara Pengawasan
Kerjasama
Lain kedudukan dan
tugasnya
Hubungan Asosiasi
Keuangan
Pusat-Daerah
MEMBANGUN HUBUNGAN
KELEMBAGAAN
01 02 03
JEJARING KERJA : Jejaring Berkomunikasi : cara yang lebih Koordinasi : melibatkan
adalah cara paling dasar dan formal bagi individu untuk sinkronisasi operasi/ kegiatan
informal bagi individu untuk berbagi informasi dan ide. untuk membuat layanan lebih
bekerja bersama. Hubungan- Individu berbagi informasi dan mudah diakses, Koordinasi
hubungan ini mencerminkan perspektif berbicara melalui membutuhkan lebih banyak
tingkat kepercayaan yang saluran resmi seperti buletin, kepercayaan, waktu,
minimal, waktu yang terbatas . surat, siaran pers, pembaruan, melibatkan integrasi operasi
hanya bertukar informasi dan dll. yang terpisah atau independen.
ide.
SMART GOVERNANCE Smart governance is about the use of
technology and innovation for
facilitating and supporting enhanced
decision making and planning. It is
Smart governance didefinisikan
associated with improving the
sebagai kemampuan pemerintah untuk
democratic processes and transforming
membuat keputusan yang baik
the ways that public services are
melalui dukungan teknologi informasi
delivered. (
dan tata kelola kolaboratif Bootstrapping Urban Planning: Addressing Big
(Pereira, G. V., Parycek, P., Falco, E., & Data Issues in Smart Cities
Kleinhans, R. (2018). Smart governance in the )
context of smart cities: A literature review)
JENIS TATA KELOLA KOLABOTIF
(PENTA HALIX)
Pemerintah
Kontrak layanan,
3
KERJA SAMA DALAM PERATURAN PEMERINTAH (PP)
NOMOR 28 TAHUN 2018 TENTANG KERJA SAMA DAERAH
Kerja Sama
Daerah
Kerja Sama Daerah Kerja Sama Daerah
dengan Pemerintah Dengan Lembaga di
daerah di Luar Negeri Luar Negeri
5
Penjelasan Slide 13
1. Kerja Sama Daerah terdiri dari 3 bentuk:
2. Kerja Sama Daerah Dengan Daerah Lain, yang selanjutnya disingkat KSDD adalah usaha bersama yang
dilakukan oleh daerah dengan daerah lain dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan yang me
njadi kewenangan daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan percepatan pemenuhan pelayanan publik
3. Kerja Sama Daerah Dengan Pihak Ketiga, yang selanjutnya disingkat KSDPK adalah usaha bersama
yang dilakukan oleh daerah dengan pihak ketiga dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan percepatan peme
nuhan pelayanan publik.
4. Kerja Sama Daerah Dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat KSDPL adala
h usaha bersama yang dilakukan oleh daerah dengan pemerintah daerah di luar negeri dalam rangka pe
nyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah untuk meningkatkan kesejahtera
an masyarakat dan percepatan pemenuhan pelayanan publik.
5. Kerja Sama Daerah Dengan Lembaga di Luar Negeri,yang selanjutnya disingkat KSDLL adalah usaha be
rsama yang dilakukan oleh daerah dengan lembaga di luar negeri dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kerja Sama dengan Daerah lain (KSDD)
Wajib
Kategori
Sukarela
6
Penjelasan Slide 14
1. Dalam pelaksanaan KSDD, daerah diwakili oleh Gubernur atau Bupati/Walikota yang bertindak unt
uk dan atas nama daerah. Gubernur atau Bupati/Walikota dapat memberikan kuasa kepada pejab
at di lingkungan perangkat daerah untuk menandatangani perjanjian kerja sama.
2. Pejabat di lingkungan perangkat daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. KSDD dikategorikan menjadi kerja sama wajib dan kerja sama sukarela.
4. Kerja sama wajib dilaksanakan oleh 2 (dua) atau lebih daerah yang berbatasan untuk penyelengg
araan urusan pemerintahan yang memiliki eksternalitas lintas daerah dan penyediaan layanan pub
lik yang lebih efisien jika dikelola bersama.
5. Kerja sama sukarela dilaksanakan oleh 2 (dua) atau lebih daerah yang berbatasan atau tidak berb
atasan untuk penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah namun di
pandang lebih efektif dan efisien jika dilaksanakan dengan bekerja sama.
KERJA SAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA (KSDPK)
Perseorangan
7
Penjelasan Slide 17
1. Dalam pelaksanaan KSDPK, daerah diwakili oleh Gubernur atau Bupati/Walikota yang bertindak
untuk dan atas nama daerah.
a. Gubernur atau bupati/wali kota dapat memberikan kuasa kepada pejabat di lingkungan pera
ngkat daerah untuk menandatangani kontrak/perjanjian kerja sama.
b. Pejabat di lingkungan perangkat daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-und
angan.
1. Pihak ketiga yang dapat menjadi mitra dalam KSDPK terdiri atas:
a. perseorangan;
b. badan usaha yang berbadan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang
an; dan
c. organisasi kemasyarakatan baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum
sesu ai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KERJA SAMA DI LUAR NEGERI
8
Penjelasan Slide 19
1. Dalam pelaksanaan KSDPL dan KSDLL, daerah diwakili oleh Gubernur atau Bupati/Walikota yang bertindak
untuk dan atas nama daerah.
2. Objek KSDPL dan KSDLL terdiri atas:
a. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pertukaran budaya;
c. peningkatan kemampuan teknis dan manajemen pemerintahan;
d. promosi potensi daerah; dan
e. objek kerja sama lainnya yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. KSDPL terdiri atas:
a. kerja sama provinsi kembar/bersaudara;
b. kerja sama kabupaten/kota kembar/bersaudara; dan
c. kerja sama lainnya.
4. KSDLL diselenggarakan:
a. atas dasar penerusan kerja sama Pemerintah Pusat; atau
b. dalam bentuk kerja sama lainnya berdasarkan persetujuan Pemerintah Pusat.
• Daerah; • Pemerintah Daerah; atau
Tahapan Pemerintah Daerah di Luar Negeri; atau • Pemerintah Daerah di Luar Neger
KSDPL/ Prakarsa •
Pemerintah
Daerah di Luar Negeri
melalui
Menteri Dalam Negeri dan/atau Menteri
i atau Lembaga di Luar Negeri melal
ui Menteri Dalam Negeri dan/atau M
KSDLL • Lua r Negeri
Pemerintah
enteri Luar Negeri
1. Kepala Daerah melakukan penjajakan dan membuat kajian rencana kerja sama
2. Dalam hal hasil penjajakan dan kajian dapat ditindaklanjuti dengan Pernyataan Kehendak (LoI), Kep
Penjajakan & Rencana ala Daerah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri terkait LoI
Kerja Sama 3. Penandatanganan Pernyataan Kehendak (LoI)
4. Penyusunan Rencana Kerja Sama Daerah dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri
5. Persetujuan DPRD
6. Verifikasi dan Pertimbangan Menteri Dalam Negeri
Pelaksanaan
Pemerintah Daerah dengan
Pemerintah Daerah di Luar
Negeri
Monitoring dan Evaluasi Menteri Dalam Negeri selaku Pembina dan
Pengawas Pemerintahan Daerah
melakukan
Monitoring dan Evaluasi
Pemerintah Daerah melaporkan Hasil Pelaksanaan Kerja Sama kepada
Pelaporan
Menteri Dalam Negeri selaku Pembina dan Pengawas
Pemerintahan Daerah
9
Penjelasan Slide 21
1. Tahapan kerjasama luar negeri dimulai dengan adanya prakarsa. Prakarsa KSDPL dapat berasal dari:
a. Pemerintah Daerah;
b. pemerintah daerah di luar negeri; atau
c. pemerintah daerah di luar negeri melalui Menteri dan/atau menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerint
ahan di bidang hubungan luar negeri.
2. Prakarsa KSDLL dapat berasal dari:
a. Pemerintah Daerah; atau
b. pemerintah daerah di luar negeri atau lembaga di luar negeri melalui Menteri dan/atau menteri yang
menyel enggarakan urusan pemerintahan di bidang hubungan luar negeri.
3. Berdasarkan prakarsa, kepala daerah melakukan penjajakan untuk mengetahui peluang dan kerja sam
manfaat
a bagi kepentingan daerah dan kepentingan nasional.
4. Dalam hal hasil penjajakan dapat ditindaklanjuti dengan pernyataan kehendak kerja sama, kepala daerah melakuk
an koordinasi dan konsultasi dengan Menteri dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
hubungan luar negeri sebelum dilakukan penandatanganan pernyataan kehendak kerja sama.
5. (5)Pernyataan kehendak kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditindaklanjuti dengan penyusunan
renc ana KSDPL atau KSDLL.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
10
Penjelasan Slide 23
1. Secara umum Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai penyelenggaraan Kerja Sama
Daerah dengan daerah lain, Kerja Sama Daerah dengan pihak ketiga, dan Kerja Sama Dae
rah dengan pemerintah daerah atau lembaga di luar negeri serta pembinaan dan pengawa
san Kerja Sama Daerah.
2. Pembinaan kerjasama dilakukan berjenjang dari pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten
kota.
3. Sedangkan pembinaan dan pengawasan kerjasama antar perangkat daerah dilakukan oleh
kepala daerah
4. Pembinaan dan pengawasan Kerja Sama Daerah Kabupaten/Kota dalam I (satu) daerah pr
ovinsi secara umum dan teknis dilaksanakan oleh gubernur sebegai wakil Pemerintah pus
at
5. Pelaksanaan pembinaan dari poin 1 sampai 4 dilakukan sesuai dengan peraturan perunda
ng-undangan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BE R D A S A R K A N P P 12 TA H U N 2 01 7
PEMERINTAH
Sedangkan BINWAS menurut PP 12
Tahun 2017 menjaskan tugas
BINWAS umum yang terdiri atas: PASAL 8 ayat (3)
Pembinaan Pengawasan BINWAS Secara Nas. diko
a.pembagian urusan pemerintahan; ordinasikan Mendagri
b.kelembagaan daerah;
c.kepegawaian pada Perangkat Dae
rah; Mendagri K/L
d.keuangan daerah;
e.pembangunan daerah;
f.pelayanan publik di daerah; Binwas Umum Binwas Teknis
g.kerja sama daerah;
h.kebijakan daerah;
i.kepala daerah dan DPRD; dan
j.bentuk pembinaan lain sesuai
deng an ketentuan peraturan Provinsi
perundang- undangan.
Kab/Kota PD Provinsi
11
Penjelasan Slide 25
….dan lainnya
12
Penjelasan Slide 27
1. Asosiasi dalam kerjasama daerah merupakan proses interaksi yang mendasari terbentuknya lembaga-
lembaga sosial antar pemerintahan daerah. Daerah dalam PP 28 Tahun 2018 tentang kerja sama daerah,
pemerintahan daerah dapat membentuk asosiasi untuk mendukung Kerja Sama Daerah. Pembentukan
2. asosiasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pembentukan asosiasi
3. dimaksudkan untuk membangun usaha bersama antara daerah dan daerah lain, antara daerah dan
pihak ketiga, dan/atau antara daerah dan lembaga atau pemerintah daerah di luar neg eri yang
didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling meng-untu ngkan.
Adapun Asosiasi daerah yang telah terbentuk adalah :
a. Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
b. Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia
c. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
d. Asosiasi Pemerintah daerah Maritim
e. Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia
Penjelasan Slide 27
1. Literatur terpublikasi mengenai kerjasama antar lembaga mengungkap adanya pengaruh positif an
tara variabel pembentuk kerjasama antarlembaga dan outcomes yang diharapkan (Jennings, 1994
; Jennings, 1998; Chaudry et al., 2000; Polivka et al. 2001; Ervin, 2004; Stephenson, 2005; dan Se
lden, 2006).
2. Kerja Sama
Daerah
menurut PP
28 Tahun
2018
tentang
kerja samaSama Daerah Dengan Daerah Lain, yang selanjutnya disingkat KSDD
a. Kerja
daerah
b. Kerja Sama Daerah Dengan Pihak Ketiga, yang selanjutnya disingkat KSDPK
adalah
usaha
c. Kerja Sama Daerah Dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat
bersam
KSDPL
a antara
d. Kerja
daerah danSama Daerah Dengan Lembaga di Luar Negeri,yang selanjutnya disingkat KSDLL
daerah lain,
antara
daerah dan
studi yang terkait dengan kerjasama antar lembaga yang dilakukan oleh Cavaye (1995); Polivka, et al. (2001); Schumaker (2002);
Sadao dan Robinson (2002); Johnson et al. (2003); Maldonado, Benson dan Gam (2003); dan Ervin (2004)
mengarah pada empat faktor situasional yang diindikasi berpengaruh terhadap keefektifan
kerjasama antarlembaga.
1 Leadership (Kepemimpinan)
Menciptakan Image yang positif
2 Communication (Komunikasi)
Kemampuan berkomunikasi yang baik
akan meningkatkan kemampuan
organisasi
3 Trust (Kepercayaan)
Kepercayaan meningkatkan keefektifan
dalam pemecahan masalah
4 Commitment (Komitmen)
Kontribusi terhadap Inter-Agency
dan hasil yang akan dicapai
4
BPSDM Provinsi Jawa Barat
TERIMAKASIH