Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Komunikasi merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia yang dilakukan setiap hari
oleh setiap manusia. Seorang pemimpin mutlak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Kemampuan menyampaikan pesan yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman yang
pada saatnya nanti akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Unsur-unsur komunikasi
terdiri dari komunikator, pesan, media, komunikan, dan respon. Komunikasi efektif terdiri
dari komunikasi verbal dan non-verbal, yang menurut Mechribian & Ferris, komunikasi
dipengaruhi oleh 55% bahasa tubuh, 38% nada suara, dan 7% kata-kata. Komunikasi
memiliki beragam bentuk, antara lain komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal,
komunikasi publik, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi antar budaya dan
komunikasi internasional. Untuk mengoptimalkan keberhasilan penyampaian pesan perlu
dikuasai teknik-teknik komunikasi publik, diantaranya teknik public speaking, teknik
pesentasi, teknik menulis di media massa baik offline maupun online, teknik menulis di
media sosial, teknik berbicara di radio dan televisi, serta teknik berhubungan dengan media
(media relations).

Pejabat administrator memiliki peran dalam mengelola komunikasi publik. Sebagai seorang
pimpinan pada level menengah yang bertugas pada organisasi pemerintahan, para pejabat
administrator harus dapat/ selalu berkomunikasi baik secara internal dalam unit kerjanya,
antar unit kerja di dalam organisasinya, maupun dengan khalayak ramai di luar
organisasinya. Komunikasi yang efektif dilakukan baik ke atas terhadap pimpinan, ke bawah
terhadap staf, dan ke samping terhadap teman sejawat. Pejabat administrator juga berfungsi
sebagai pelaksana petugas humas bagi instansinya, menyelenggarakan dan mengelola
komunikasi internal di lingkungan organisasi dan karyawan, menerima keluhan masyarakat
dan meneruskannya kepada pimpinan lembaga/ instansi terkait serta menyusun dan
memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat, menyebarluaskan informasi
kebijakan, pelaksanaan dan hasil kegiatan unit kerjanya melalui berbagai macam media.
Untuk itu pemahaman tentang komunikasi, terutama komunikasi efektif harus dikuasai oleh
para pejabat administrator.

Gaya komunikasi asertif ini dilakukan oleh orang yang selalu merasa percaya diri, dan dapat
menyampaikan atau mengekspresikan apa yang dirasakannya dan diinginkannya, tanpa
harus menyakiti atau merampas hak orang lain. Komunikasi asertif memiliki ciri-ciri antara
lain terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lain, mendengarkan pendapat orang
lain dan memahaminya, menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaan
orang lain, mencari solusi bersama dan keputusan, menghargai diri sendiri dan orang lain
dan mampu mengatasi konflik, menyatakan perasaan pribadi, jujur tetapi hati-hati,
mempertahankan hak diri, serta mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat.

Menurut Arnold dan Feldman (1986), komunikasi organisasi sebagai suatu proses
pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi; dimana didalamnya
terdapat empat tahapan komunikasi yang meliputi: attention (atensi/perhatian),
comprehension (komprehensi), acceptance as true (kebenaran/fakta), dan retention
(Retensi). Sedangkan menurut Pace dan Faules (2001), komunikasi organisasi merupakan
perilaku yang mengatur pola komunikasi organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam
organisasi; dan bagaimana mereka terlibat dalam proses interaksi dan memberi makna
atas apa yang terjadi. Komunikasi dalam organisasi memiliki peran yang sangat vital yaitu
meningkatkan produktivitas di tempat kerja, menyelesaikan konflik, mengembangkan
kualitas karyawan, dan membentuk hubungan profesional dan lingkungan kerja yang
kondusif. Selain itu, komunikasi juga memiliki fungsi dalam organisasi yaitu informatif,
regulatif, persuasif, dan integratif.

Strategi komunikasi bertujuan untuk memberikan pesan yang konsisten kepada semua
pemangku kepentingan, memberikan informasi yang relevan dan terkini untuk mengurangi
kegelisahan, meminimalisasi penyebaran miskomunikasi, membangun rasa memiliki pada
karyawan, komitmen dan kesiapan untuk perubahan, mendukung kepercayaan dan
kepercayaan diri dalam organisasi selama periode perubahan dan ketidakpastian dan
mendukung perencanaan suatu kegiatan, bukan bereaksi terhadapnya. Pengelolaan strategi
komunikasi merupakan cara atau kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan sebuah
pendekatan yang berkaitan dengan perencanaan hingga pelaksanaan sebuah komunikasi
pada suatu organisasi. Selain itu, pengelolaan strategi komunikasi merupakan sarana untuk
menciptakan, merancang dan mengatur terjadinya pertukaran informasi ataupun pesan di
dalam sebuah organisasi.

Komunikasi dikatakan efektif dengan beberapa indikator yaitu substansi tidak keluar
konteks, penggunaan kalimat yang sederhana, melihat latar belakang komunikan,
memperhatikan bahasa tubuh, kontrak waktu yang jelas, penggunaan strategi komunikasi,
pemanfaatan media komunikasi, dan evaluasi komunikasi. Langkah-langkah strategi
komunikasi meliputi penyampaian fakta dan opini, penelusuran dokumen resmi perusahaan
dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis dan melaksanakan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).

Anda mungkin juga menyukai