Indikator Hasil
menjelaskan
Belajar
Menjelaskan Menjelaskan Mengadopsi dan
01 substansi ceramah
best practice 02 kebijakan
manajemen kinerja
03 konsep dasar dan
teknik manajemen 04 mempraktikkan
praktik baik
manajemen kinerja kinerja manajemen kinerja
yang relevan
diterapkan di
Instansi Pemerintah
oleh Penceramah
REFERENSI
o Modul Manajemen Kinerja
o Van Dooren; Bouckaert, G; Halligan, J
(2015) Performance Management in
the Public Sector. London: Routledge
KEBIJAKAN
Kinerja sebagai produksi (P1) Kinerja sebagai hasil yang baik (P3)
Tidak
Kinerja sebagai kompetensi/kapasitas Kinerja sebagai hasil yang
Ya
(P2) berkelanjutan (P4)
P1: Sopir taksi mengemudi
P2: Sopir taksi memiliki SIM B1 dan sertifikat safety driving
P3: Sopir taksi mengantar penumpang sampai di tujuan
P4: Sopir taksi mengemudi dengan baik dan mengantarkan penumpang
sampai di tujuan
Makna Kinerja…
Apakah perspektif itu Apakah perspektif itu melihat kualitas hasil?
melihat kualitas tindakan?
Tidak Ya
Kinerja sebagai produksi (P1) Kinerja sebagai hasil yang baik (P3)
Tidak
ASPIRASI MASYARAKAT
LEWAT MUSRENBANG
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
ISTILAH KUNCI DALAM MANAJEMEN KINERJA
ASPEK KINERJA PENJELASAN CONTOH
TUJUAN Menjelaskan dan merinci target-target Membangun jalan sepanjang 100 KM
yang ingin dicapai oleh Instansi pemerintah di Kota Medan
dalam satu tahun anggaran
INPUT - SDM Jumlah SDM Dinas PU sertifikasi teknik
- Sarana kerja (Komputer) / ATK, internet, sipil, dgn komputer, ATK, dan sarana
listrik dll. kantor yang lengkap dan anggaran Rp.
- APBD 50 Miliar
OUTPUT Keluaran hasil kerja sesuai tujuan Terbangunnya jalan raya sepanjang 100
KM
OUTCOME ANTARA Berfungsinya output dan penggunaanya Pergerakan barang dan jasa semakin
oleh masyarakat lancar dan cepat karena adanya jalan
raya
OUTCOME AKHIR Hasil akhir sebagai dampak dan akibat dari Peningkatan pendapatan masyarakat
(BENEFIT / IMPACT) berfungsinya output /bisnis yang menggunakan jalan raya
tersebut
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
UKURAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Level Kinerja
Kinerja Makro
Kinerja pada level organisasi yang besar, di dalamnya terdapat
berbagai bidang urusan
Kinerja Meso
Kinerja dari sebuah bidang urusan atau kinerja dari sebuah
proses yang melibatkan lintas urusan
Kinerja Mikro
Kinerja yang ditunjukkan pada level terendah di mana sebuah
organisasi langsung berhubungan dengan pengguna layanannya
Level Contoh
Kinerja
Makro Pertumbuhan ekonomi daerah
KINERJA MIKRO
Tingkatan Kinerja Level Mikro
UNIT
LEVEL CONTOH ORGANISASI
KINERJA
PENGAWAS/
PEGAWAI
PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA….
MANAJEMEN KINERJA
Secara sederhana, manajemen kinerja dapat dimaknai sebagai
gaya manajemen yang mengintegrasikan dan memanfaatkan
informasi kinerja dalam proses pengambilan keputusan.
Ini berarti informasi kinerja menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam siklus manajemen, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengendalian.
Membangun Manajemen Kinerja
Manajemen strategis
Manajemen pengetahuan
Peran Administrator dalam Manajemen Kinerja
Mengkomunikasikan sasaran strategis
01 kinerja organisasi kepada pegawai di unit Sasaran
kerjanya secara jelas, kredibel, dan berkelanjutan
Kebijakan
Manajemen
Kinerja
Sejarah Gerakan Manajemen Kinerja Sektor Publik
Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi
01 04 Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Inpres PP
7/1999 8/2006
Sistem Akuntabilitas
Keuangan Negara
Sistem AKIP harus
02 05 Kinerja Instansi
terintegrasi dengan sistem UU 17/2003 Perpres Pemerintah
29/2014
penganggaran
06
03 PP 30/ 2019
UU Perbendaharaan Kebijakan Umum Penilaian Kinerja PNS
UU 1/2004 Permenpan
Manajemen Kinerja Sistem manajemen kinerja
Negara No 8 /2021
PNS
Di Indonesia
http://puslatbangkdod.lan.go.id
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
KELEMAHAN PRAKTEK MANAJEMEN KINERJA SAAT INI
• SKP saat ini diturunkan dari Tupoksi Pejabat, namun kurang sesuai dan selaras dengan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran Kepala Daerah Terpilih dan RPJMD.
• Penilaian yang terlalu murah dan kurang obyektif. Pandangan bahwa angka penilaian tahun ini
harus lebih tinggi dari penilaian tahun kemarin tanpa melihat obyektivitas pencapaiannya.
• Proses pembuatan SKP dari bawah ke atas berdasar Tupoksi, sehingga cenderung untuk
membuat yang mudah di capai dan kurang menantang.
• Atasan cenderung mengamini SKP bawahanya dan kurang aktif memonitor pencapaian SKP
bawahan. Sehingga , penilaian SKP sering tidak selaras dengan turunan RPJMD.
• Penilaian kinerja individu dilakukan hanya di akhir tahun, tidak ada penilaian tengah tahunan dan
kurang interaksi atasan bawahan untuk pembahasan bersama.
• Kurang efektif dalam monitoring dan evaluasi kinerja organisasi dan kurang optimal dalam
pendokumentasian.
• Kebijakan atas hasil penilaian kierja individu kurang berdampak terhadap perbedaan manfaat
atas aspek kepegawaian dan finansial.
Sumber: KASN, 2019
PERUBAHAN KEBIJAKAN TENTANG SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)
Materi Pokok 3
Teknik Teknik
Manajemen Kinerja
http://puslatbangkdod.lan.go.id
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Teknik Cascading dan Alignment
• Cascading adalah proses menurunkan indikator
kinerja utama (dari atas ke bawah menjadi lebih
detail), dengan kaitan yang jelas antara yang
umum dan yang detail dari level organisasi
tertinggi sampai dengan level organisasi
terbawah dan individu pegawai.
• Alignment adalah proses untuk menyelaraskan
Sasaran Strategis Satuan Kerja yang berbeda
namun dalam level yang sama untuk
berkontribusi pada satu outcome akhir yang
sama (ultimate outcome)
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
CASCADING KINERJA
CASCADING
PNS KINERJA INDIVIDU PEGAWAI
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
ALIGNMENT KINERJA
Menuju pada
Outcome yang sama
Dgn Indikator
Kinerja Utama 5
OPD yang jelas dan
terukur
Contoh Alignment
pencapaian sasaran
strategis dari 5 OPD
yang berbeda: Satpol
PP, Dinas KUKM,
Dinas Pariwisata,
Dinas Perhubugan
dan Dinas Lingkungan
Hidup
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
ALUR CASCADING KINERJA ORGANISASI KE KINERJA INDIVIDU PNS
RPJMN
RPJMN
UU 17/2007; Perpres 18/2020;
dan Permen PPN 9/2019
RENSTRA
mengcascade/mengintervensi
UU 5/2014
Perpres 29/2014, PK
PermenPARB 53/2014
SKP
JPT
PP 30/2019 jo PermenPANRB 8/2021
Dapat
ttg Sistem Manajemen Kinerja PNS SKP SKP
JA JF
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Kerangka Penetapan Indikator Kinerja Pemerintah Daerah
JPT Pratama
ESELO N II Sasaran
SASARAN Program
PROGRAM Sasaran
SASARAN Program
P R OGRAM
L INT AS SKPD
Lintas OPD (outcome) Lintas
L INTOPD (outcome)
AS S K PD OUTCOME
(outcome) (outcome)
P P P P P P P P P P P P P BISNIS
Digunakan
Sumber Daya U U U U U U U U U U U U U U U U
T T T T T T T T T T T T T T T T
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
ISTILAH-ISTILAH DALAM MANAJEMEN KINERJA
ISITLAH PENJELASAN
Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan
Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-
kegiatan dalam satu program
Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan
yang telah direncanakan.
Indikator Kinerja adalah ukuran atas keluaran (output) dari suatu Kegiatan yang terkait secara logis
Kegiatan dengan Indikator Kinerja Program
Indikator Kinerja adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu program yang merupakan pelaksanaan tugas
Program pokok dan fungsi suatu kementerian negara/lembaga dan pemerintah daerah yang
dilaksanakan oleh satuan kerja/SKPD
Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan
Utama ikhtisar Hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi
organisasi.
PERAN PERJANJIAN KINERJA DALAM MANAJEMEN KINERJA
bukti
kinerja yang
Dihasilkan jelas
& terukur
Dasar untuk
Diberikan pengukuran
sumber daya dan peilaian
sesuai kebutuhan kinerja
Perjanjian
Kinerja
http://puslatbangkdod.lan.go.id
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
FORMAT PERJANJIAN KINERJA 13
PERJANJIAN KINERJA
Dinas/Kantor/Badan .....................................
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........................................
http://puslatbangkdod.lan.go.id
............................................... .........................................
INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
MODEL PENYUSUNAN SKP
INISIASI PENGEMBANGAN
3 Tahap 4 Tahap
1. Melihat gambaran kinerja I MODEL SKP II
3 tahap sama dengan model
keseluruhan organisasi pada
inisiasi dan ditambahkan
Dokumen Renstra Organisasi
perspektif Balanced-score card
dan Perjanjian kinerja
2. Menyusun Rencana SKP
3. Menyusun manual Indikator
Kinerja
Sumber: BKN (2021)
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
TEKNIK DIALOG KINERJA INDIVIDU
02 Saling Percaya
Dilaksanakan atas rasa saling percaya antara atasan
langsung dan pegawai di bawahnya bahwa data kinerja dan
upaya perbaikan akan ditindaklajuti dan dilaksanakan
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Alur Pemanfaatan Output DKI
Pelaksanaan
Kesepakatan Rencana Monitoring dan Evaluasi
Rencana Aksi Rencana Aksi
Aksi
Penetapan
Kontrak Kinerja
Coaching DKI
Target
Achieved &
Kompetensi
Meningkat
Jadwal Pelaksanaan
Usulan Pengembangan Diklat
Pengembangan
Sumber: Kemenkeu, 2019 Kompetensi
Kompetensi
http://puslatbangkdod.lan.go.id
PROFESIONALISME SINERGI
INTEGRI
PELAYANAN
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
WAKTU PELAKSANAAN DKI
Awal Tahun (Januari) Tengah Tahun (Juni/Juli) Akhir Tahun (Desember)
• Review atas capaian kinerja tahun • Review capaian kinerja • Pemberian penilaian kinerja
lalu dan rencana kinerja unit kerja semester pertama individu pegawai tahun
• Penyusunan rencana kinerja • Review rencana aksi berjalan
SKP tahun berjalan pengembangan kompetensi
• Penyusunan Rencana aksi
• Review capaian target dan
semester pertama capaian pengembangan
pengembangan kompetensi • Identifikasi kesenjangan
pegawai kompetensi
kinerja dalam satu semester
• Identifikasi kebutuhan
pengembangan kompetensi
untuk semester depan
http://puslatbangkdod.lan.go.id INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Materi Pokok 4
Praktek Baik
Manajemen Kinerja
http://puslatbangkdod.lan.go.id
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
DALAM PENILAIAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH DENGAN HASIL INI BANYUWANGI MENJADI SATU-
SATUNYA KABUPATEN
DI INDONESIA YANG MERAIH NILAI A SELAMA TIGA TAHUN BERTURUT
K E T E R B ATA S A N K E T E R B ATA S A N WA K T U K E T E R B ATA S A N
WA K T U (SDM DAN ANGGARAN) KEWENANGAN
- Ti m e F r a m e R P - J M D - Anggaran masih - 11 K e w e n a n g a n p e m e r i n t a h
5 Ta h u n mengqantungkan dona kabupaten 7 kota ditarik
perimoangan (DAU. DAK) ke provinsi (uu 23 tahun
- R K P D 1 Ta h u n 2014 tentang pemerintahan
- -Jumlah don kualitas daerah)
http://puslatbangkdod.lan.go.id
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Faktor Krusial Manajemen Kinerja
Mekanisme Insentif
dan Disinsentif
(termasuk objektivitas
01 03
Kecepatan
Proses
dan keadilan)
Kecepatan
inovasi 02 Kecepatan
04 Pemulihan
http://puslatbangkdod.lan.go.id
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
INTEGRI
TAS
PROFESIO
NAL
INOVATI PED
F ULI
Kesimpulan Manajemen Kinerja