Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

ARYADAR
BIB22066

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
 Departemen Kesehatan Republik Indonesia memiliki visi dan misi untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera.
Perwujudan visi dan misi tersebut tidak terlepas dari peran sumber daya
manusia yang ditempatkan pada setiap unit kerja dalam lingkup
Departemen Kesehatan mulai tingkat provinsi, Kabupaten/Kota sampai
kecamatan Provinsi Sulawesi Tenggara. (Renstra Depkes, 2013).
 Perwujudan visi dan misi Departemen Kesehatan pada Kabupaten/kota
Khususnya Kabupaten Bombana diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Bombana dimana
pelaksanaannya pada prinsipnya membutuhkan komitmen, tanggung
jawab, dan kompetensi dari seluruh pihak yang terkait untuk
menjabarkan visi dan misi tersebut dalam bentuk program dan kegiatan
operasional yang mampu dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait,
khususnya bagi pegawai yang berada pada lini terdepan dibidang
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan kata lain, optimal
tidaknya pencapaian kinerja pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sangat ditentukan pula pada kemampuan sumber daya manusia
 Peran pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur negara mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang cukup besar dalam upaya untuk
mencapai keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini didasari suatu
kenyataan bahwa pegawai negeri merupakan tulang punggung negara.
Oleh karena itu peningkatan mutu pegawai negeri sipil sangat
diperlukan, dan diupayakan dalam peningkatan tersebut dihasilkan
pegawai negeri yang benar-benar mampu mengemban tugasnya.
Perubahan perilaku ke arah peningkatan mutu pegawai negeri sipil dapat
diwujudkan dengan berbagai cara, antara lain: peningkatan kompetensi
 Pembangunan aparatur diarahkan untuk meningkatkan kualitas aparatur
negara agar memiliki sikap dan perilaku pengabdian, kejujuran,
tanggungjawab, disiplin, keadilan dan berwibawa, sehingga dapat
memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. Sejalan
dengan itu perlu diupayakan peraturan kewenangan yang rasional dalam
peraturan kepegawaian sehingga terlaksana penyelenggaraan
administrasi yang bersih, berwibawa, efisien dan efektif.
 Namun berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas aparatur masih jauh dari memadai
dan buruknya kinerja pemerintah daerah begitu pula daerah kabupaten dan kota. Kondisi yang
menunjukkan bahwa kinerja birokrasi di Indonesia semakin buruk dan semakin korup merupakan
dilema yang sering terjadi pada birokrasi Pemerintah saat ini dan banyak menjadi sorotan.
Adanya tanggapan masyarakat terhadap kinerja aparatur Pemerintah saat ini dan belum
menunjukkan kapabilitas yang tinggi serta tidak profesional dan berkualitas dalam menjalankan
tugasnya. Hal ini dapat dilihat melalui berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi yang
mengedepankan kemampuan menyelenggarakan tugas dan fungsi organisasi, merespon aspirasi
publik ke dalam kegiatan dan program organisasi dan melahirkan inovasi baru yang bertujuan
untuk mempermudah kinerja organisasi sebagai bagian dari wujud aparat yang profesional,
bahwa betapa perubahan di era global ini sering kali sulit dipahami dan diprediksi
(unpredictable), penuh ketidak pastian (uncertainty), dan makin berkait begitu banyak faktor
(interconnectedness).
 Kendala yang perlu mendapat perhatian untuk menghadapi fenomena yang berkembang di atas
serta untuk mewujudkan kinerja aparatur yang baik setidaknya dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain adalah kompetensi serta kepuasan kerja yang di peroleh pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya.
 Pengembangan kompetensi pegawai serta pemenuhan kepuasan pegawai yang dilakukan olah
sebuah organisasi adalah salah upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai. Karena dengan
terpenuhinya kebutuhan serta rasa puas yang dialami oleh pegawai maka diharapkan dapat
berdampak positif terhadap kinerja pegawai tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang,
maka rumusan masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1 2 3
Apakan kompetensi Apakan kompetensi Apakan kepuasan
pegawai berpengaruh pegawai berpengaruh kerja berpengaruh
terhadap kepuasan terhadap kinerja terhadap kinerja
kerja pegawai Dinas pegawai Dinas pegawai Dinas
Kesehatan dan Kesehatan dan Kesehatan dan
Keluarga Berencana Keluarga Berencana Keluarga Berencana
Kabupaten Bombana Kabupaten Bombana Kabupaten Bombana
TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian yang dapat dirumuskan dalam Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diperoleh
penelitian ini adalah sebagi berikut : manfaat penelitian sebagai berikut :
Manfaat Teoritis :
1. Untuk mengetahui apakah kompetensi pegawai 1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori
berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai yang berkenaan dengan teori sumber daya
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana manusia dan perilaku organisasi.
Kabupaten Bombana 2. Memberikan sumbangan dalam menjelaskan
2. Untuk mengetahui apakah kompetensi pegawai hubungan antara variable yaitu kompetensi
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas pegawai, kepuasan kerja terhadap kinerja
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten pegawai
Bombana Manfaat Praktis :
3. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas dan masukan bagi pimpinan Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Bombana dalam
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten
merumuskan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan
Bombana kepada masyarakat melalui usaha peningkatan
kompetensi dan kepuasan kerja pegawai. Serta dalam
pelaksanaan program kerja dan pencapaian tujuan
organisasi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat khusunya di bidang kesehatan.
2. Memberikan masukan teori pagi peneliti selanjutnya yang
berminat mengkaji variable yang sama dengan penelitian
ini.
PENELITIAN
TERDAHULU
Kepuasan Kerja

Konsep Kompetensi Pengertian Kepuasan Kerja


Standar Kompetensi Teori Kepuasan Kerja
Karakteristik Kompetensi Dimensi Kepuasan Kerja
Klasifikasi Kompetensi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Komponen Kompetensi
KONSEP Kinerja
Pengertian Kinerja
Pengukuran Kinerja

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL


PENELITIAN
Gambar 3.1.
Kerangka Konseptual Pengaruh Kompetensi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bombana

Pekerjaan Atasan Teman Promosi Gaji/


itu sendiri sekerja Upah

KEPUASAN
KERJA Kualitas
(.
(.
(x2) Kerja

Knowledge Kuantitas
Kerja
KOMPETENSI
Skill KINERJA
PEGAWAI Kemampuan
Attitude (X1) (. (Y) Kerja

Tanggung
Jawab

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran, dan penjelasan teoritis tersebut maka rumusan hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Kompetensi pegawai berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Kabuapten Bombana
2. Kompetensi pegawai berpengaruh terhadap kinerja pengawai Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Kabuapten Bombana
3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pengawai Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabuapten Bombana
•Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research yaitu
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui
Rancangan pengujian hipotesis yang dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa adanya pengaruh variabel bebas yaitu kompetensi dan kepuasan
Penelitian kerja terhadap veriabel terikat yaitu kinerja pegawai.

•Penelitian ini di laksanakan pada Kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Lokasi Dan Kabupaten Bombana, dengan pertimbangan bahwa tingkat kepercayaan
masyarakat akan kompetensi pegawai negeri sipil yang kurang banyaknya keluhan
Waktu pegawai masalah kepuasan yang dirasakan hubungannya sangat erat dengan kinerja
yang dihasilkan.
Penelitian •Penelitian direncanakan selama 2 bulan,

•Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai seluruh pegawai pada dinas kesehatan
Populasi dan keluarga berencana kabupaten bombana yang berstatus pegawai negeri sipil
berjumlah 110 orang.
Dan •teknik pengambilan sampel secara “sensus yaitu menggunakan keseluruhan
Sampel populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel yang dijadikan responden dalam
penelitian ini sebanyak 110 orang

•Data Primer
•Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya
(Marzuki, 1998). Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari lokasi penelitian
Jenis dan yaitu melalui wawancara serta pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner yang
bersifat pertanyaan tertutup.
Sumber •Data Sekunder
Data •Yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang berfungsi sebagai pelengkap data
primer dan diperoleh melalui pihal:-pihak yang dapat memberikan informasi pendukung
bagi penelitian ini. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari sumber-sumber dan
informasi yang didapat dari file database organisasi
Metode
Pengumpulan
• kuisioner
Data • Wawancara

Skala
Pengukuran • Skala likert 1-5
Data

• Variabel BEBAS dalam penelitian ini adalah KOMPETENSI PEGAWAI ( x1)


Operasional • Variabel BEBASdalam penelitian ini adalah KEPUASAN KERJA (X2) .
Variabel • Variabel TERIKAT dalam penelitian ini adalah KINERJA (Y).

• Uji Validitas
Pengujian Data • Uji Reliabilitas

Pengujian • Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
Hipotesis dan analisisi kuantitatif menggunakan SEM (Structur Equation Model) :

Anda mungkin juga menyukai