2, Tahun 2013
1
Risman, 2Zaitul, 3 Ice Kemala
1
Mahasiswa Magister Sains Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Bung Hatta
2 &3
Dosen Program Pascasarnana, Universitas Bung Hatta
Email : rismanubh@rocketmail.com
A B ST RA C T
The paradigm of public sector management has been shifted from new public management
(NPM) to public value management (PVM). Public value management focused on how to
build the relationship with the society as constituent of government. Therefore, every
aspect of the management, including human resources management, has to be revisited,
such as job satisfaction. Thus, this study aim to investigate the relationship between
Individual, Organization, and Job characteristic on Job Satisfaction in public sector
organization. By using 90 respondents working in the Dinas Pertanian Kota Pariaman, we find
that organization and job characteristic has a positive significant relationship with job
satisfaction. In addition, this finding indicate that two-factor theory partially can explain
this phenomena. Therefore, the evidence from this study suggest that organization has to
improve the organization and job characteristics in order to get the higher job satisfaction
among employees.
kinerja PNS. Bahkan Menteri PAN juga adalah untuk meningkatkan kepuasan kerja
merencanakan untuk mentes ulang kompetensi karyawan.
PNS yang telah ada karena rendahnya kinerja Dinas Pertanian Kota Pariaman
PNS tersebut (Vivanews, 2012). Phenomena merupakan salah satu SKPD yang ada di
kinerja pegawai tidak hanya di tingkat pemerintahan daerah memiliki dari beberapa
nasional. bidang unit kerja diantaranya Bidang
Kota Pariaman adalah adalah Kota yang Tanaman dan Hortikultura, Bidang
relatif baru. Kota ini mempunyai visi menjadi Perkebunan dan Kehutanan, Bidang
Kota perdagangan dan jasa. Untuk mencapai Peternakan dan Kesehatan Hewan, UPTD
visi tersebut, semua stuktur (SKPD) yang ada Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan,
harus kuat dan mempunyai strategi yang jitu. UPTD Pos Kesehatan Hewan dan
Namun, kondisi sekarang menunjukan bahwa Isemanisasi Buatan, UPTD Rumah Potong
sebagian SKPD tidak menunjukan hasil kerja Hewan, Kelompok Jabatan Fungsional.
yang memadai, khususnya Dinas Pertanian. Permasalahan kepuasan kerja di SKPD ini
Hal dapat di lihat dari daya serap anggaran dapat di lihat dari masih tidak memadai gaji
yang rendah sehingga sebagian program tidak sebagian karyawan, khususnya karyawan
jalan. Kajian literature yang menyatakan kontrak. Di samping itu, karyawan merasa
bahwa rendahnya kinerja organisasi promosi jabatan tidak adil. Bahkan, sebagian
disebabkan salah satunya oleh rendanya kecil karyawan tidak puas dengan kawan
tingkat kepuasan personel organisasi. sejawat di SKPD ini. Pertanyaan penilitian
Kepuasan kerja bisa berdampak terhadap adalah kenapa sebagian karyawan puas dan
frustasi secara psikologis (Cranny et al., 1992) sebagian lagi tidak puas. Pertanyaan
dan rendahnya Bahkan, penelitian di atas yang memotivasi penulis
produktivitas.
kepuasan kerja bisa berdampak terhadap untuk melakukan penelitian ini.
tingginya keinginan pegawai untuk keluar dari Investigasi tentang kepuasan kerja telah
organiasi (Samad, 2006). dilakukan banyak dilakukan oleh penelitian
Kepuasan kerja adalah refleksi perasaaan sebelumnya baik luar negri (Srivastava dan
dari seorang pegawai tentang perkerjaannya Purang, 2009) maupun di Indonesia (seperti
apakah mereka senang atau tidak (Odon, Sudarsono, 2008; Hariri, 2004; Soenadji dkk,
Boxx, dan Dunn, 1990). Kepuasan kerja 2003; Boy, 2009; Umar, 2006; dan Swara,
merupakan topik penting dalam manajemen 2009). Sudarsono (2008) melakukan
design) karena dalam perancangan diperlukan yang bekerja pada Dinas Peternakan di kota
atribut khusus yang kemudian disebut dengan Pariaman. Penetapan sampel pada penelitian
karakteristik pekerjaan. Bahkan, Simamora ini adalah berdasarkan pendapat yang
(2004) menyatakan bahwa model Karakteristik dikemukakan oleh Arikunto (2006:134)
Pekerjaan (job characteristics models) maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
merupakan suatu pendekatan terhadap baik diambil semuanya sehingga
Ada beberapa pendekatan yang digunakan Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dari
dalam menjelaskan pengaruh karaktersitik 100, dapat diambil antara 10 – 15 % atau lebih.
pekerjaan dan kepuasan kerja atau hasil Jumlah sample dalam penelitian ini sebanyak
pekerjaan. Salah pendekatannya adalah 90 responden.
pendekatan klasik yang di kemukan oleh Penelitian ini dilakukan melalui angket
Hackman dan Oldham (1975) dikenal dengan atau kuesioner yaitu pengumpulan data
istilah teori karakteristik pekerjaan (Job dengan cara mengajukan pertanyaan yang
Characteristic Theory). Pendekatan lain adalah tersusun secara sistematis untuk diisi oleh
pendekatan contingency dimana suatu pegawai secara objektif. Kepuasan kerja
pendekatan yang lebih mutakhir dari perancang merupakan generalisasi persepsi individu
pekerjaan dan merupakan pengembangan terhadap pekerjaannya berdasarkan atas
terhadap pengayaan pekerjaan dimana pada aneka ragam tugas dan pekerjaan yang
pendekatan ini berusaha menjelaskan situasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Kepuasan
dan merancang pekerjaan efektif bagi individu kerja diukur dengan menggunakan (Cellaci,
(……….). Anthony dan Daviries, dalam Mas’ud, 2004)
kepuasan kerja pegawai (Sudarsono, 2008). dengan menggunakan empat indicator yaitu
keahlian, nilai, sikap, dan minat (As’ad,
H3; terdapat pengaruh signifikan antara 2004, dalam Subyantoro, 2003). selanjutnya,
karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan karakteristik organisasi diukur dengan
kerja. menggunakan prilaku pimpinan dan
Jurnal Program Pascasarjana, Vol. 3, No. 2, Tahun 2013
lingkungan kerja (Sudarsono, 2010). Terakhir, autokorelasi dan heterkedastisiti. Hasil uji-uji
karakteristik pekerjaan di ukur dengan lima diatas menunjukan bahwa data, valid,
indicator yaitu variasi otonomi reliable dan normal, ini bisa di lihat dari hasil
tugas,
pekerjaan, identitas tugas, umpan balik dan uji validitas dan reliabilitas, serta uji
pentingnya tugas (Hackman dan Oldhman, kolmorov-sminornov untuk uji normaitas data.
1975)). Model penilitian dapat dilihat pada di Sedangkan uji multikolinearitas menggunakan
agram dibawah ini. VIF dan hasilnya menunjukan bahwa variable
independen bebas dari masalah
multikolinearitas. Sedangkan uji
Karakteristik
Individu (X1) heterokedastisiti menggunakan uji Gletser
Karakteristik Kepuasan Kerja (Y) dan hasil juga menyimpulkan bebas dari
Organisasi (X2)
permasalahan heterokesidastisiti.
Karakteristik
Pekerjaan (X3) Deskritif statistik variable penelitian dapat
di simpulkan sebagai berikut. Karakteristik
Dalam penelitian ini peneliti melakukan Individu memiliki skor rata-rata 3,94 dengan
pengolahan data dengan bantuan SPSS. total capaian responden 78,9 %. Dengan
Menurut Santoso (2002) menyatakan bahwa demikian tingkat pencapain responden
dasar pengambilan keputusan untuk pengujian termasuk kategori cukup baik. Selanjutnya,
hipotesis adalah (i) Jika nilai sig. Atau Karakteristik Organisasi skor rata-rata 3,8
signifikansi atau nilai probalitas (p) < 0, 05 dengan total capaian responden 75,9 %.
(taraf kepercayaan 95 %), Maka terdapat Dengan demikian tingkat pencapain
pengaruh yang berarti dari variabel bebas responden termasuk kategori cukup baik.
terhadap variabel terikat, (ii) Jika nilai sig. Sedangkan, Karakteristik Pekerjaan skor
Atau signifikansi atau nilai probalitas (p) > 0, rata-rata 3,7 dengan total capaian responden
05 (taraf kepercayaan 95 %), Maka tidak 73,42%. Dengan demikian tingkat pencapain
terdapat pengaruh yang berarti dari variabel responden termasuk kategori cukup baik.
bebas terhadap variabel terikat. Dan Kepuasan Kerja skor rata-rata 3,5
dengan total capaian responden 70,6%.
4. Hasil Dan Pembahasan Dengan demikian tingkat pencapain
data dilakuan. Selanutnya, uji normalitas dan uji persamaan regresi di bawah ini ;
asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas,
Jurnal Program Pascasarjana, Vol. 3, No. 2, Tahun 2013
mengatakan bahwa puas atau tidak puasnya puas dan sebagian lagi tidak puas.
seseorang di tentukan oleh dua factor yaitu Sedangkan, penelitian ini mempunyai
factor instrisik dan factor ekstrisik. kontribusi pada praktik dalam hal
Penelitian ini berimplikasi terhadap teori sample penelitian, menambah variable dan
dan praktik. Implikasi teori bahwa fenomena menggunakan perspektif lain seperti equity
kepuasan kerja di sector public, seperti di theory dalam menjelaskan variasi kepuasan
Dinas Pertanian Kota Pariaman ini juga bisa kerja di sector publik.
dijelaskan oleh two-factors theory (Herzberg,
DAFTAR PUSTAKA
1968). Untuk itu, temuan ini memperkuat teori
dalam menjelaskan kenapa sebagian pegawai
Dessler, 1998. Manajemen Sumber Daya O’Flynn, J. (2007). From new public
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Odon, R.Y., Boxx, W.R. & Dunn, M.G.
Herzberg, F. (1968). Work and the nature Parametrik, Penerbit PT Elex Media
Mas`ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Shrisvasta, A. dan Purang, P., (2009).