Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385

www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K) 2020, Vol. 1 (No. 2) : 109-118

Pengaruh Kepuasan Kerja dengan Organizational Citizenship


Behavior pada Karyawan RS Pertamina Pangkalan Brandan

The Effect of Job Satisfaction with Organizational Citizenship Behavior


at Pertamina Hospital EmployeesPangkalan Brandan

Doli Maulana Gama Samudera Lubis


Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

Diterima : 14 Juli 2020; Disetujui : 04 Agustus 2020; Dipublish : 29 Agustus 2020


*Corresponding author: E-mail: maulanadoli1994@gmail.com@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan
organizational citizenship behavior (OCB) di Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 260 yang diambil dari karyawan yang masih aktif bekerja Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik
purposive sampling berjumlah 100 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket kepuasan kerja,dengan
organizational citizenship behavior (OCB). Penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Analisis Regresi
Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan Rx1-y = 0,750 yang positif dari kepuasan kerja
dengan organizational citizenship behavior. Hal ini ditunjukkan dengan thitung = 8,608 > ttabel = 1,985 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.Dari hasil tersebut menyatakan bahwa Ada pengaruh yang signifikan anatara
kepuasan kerja dengan OCB Pada karyawan Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan dengan total sumbangan
sebesar tujuh puluh lima persen.Pengaruh tersebut menunjukkan bahwa semangkin tinggi pengaruh kepuasan
kerja maka semangkin tinggi pula organizational citizenship behavior pada karyawan RS Pertamina Pangkalan
Brandan.
Kata kunci : Kepuasan Kerja; Organizational Citizenship Behavior

Abstract

This study aims to determine the influence of variables of job satisfaction and organizational commitment to
organizational citizenship behavior (OCB) at Pertamina Hospital Pangkalan Brandan. The population in this study was
260 taken from employees who were still actively working at Pertamina Hospital in Pangkalan Brandan. The study used
a quantitative approach and sampling in this study with a purposive sampling technique totaling 100 people. The
instrument used was a questionnaire of job satisfaction, with customer organizational citizenship behavior (OCB) that
is valid and reliable. The study was analyzed using the Simple Regression Analysis test. The results showed that:there
was a positive correlation between Rx1-y = 0.750 of job satisfaction and organizational citizenship behavior. This is
indicated by t count = 8.608> t table = 1.985 and a significance value of 0.000 <0.05. From these results it states that
there is a significant influence between job satisfaction with OCB on Pertamina Pangkalan Brandan Hospital employees
with a total contribution of seventy-five percent. The effect shows that the higher the influence of job satisfaction, the
higher the organizational citizenship behavior of Pertamina Hospital employees Brandan Base.
Keywords: Job Satisfaction;Organizational Citizenship Behavior

Rekomendasimensitasi :
Lubis, D.M.G.S. 2020. Pengaruh Kepuasan Kerja dengan
Organizational Citizenship Behavior ada Karyawan RS
Pertamina Pangkalan Brandan. Jurnal Penelitian
Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan (J-P3K), 1(2):109-
118.

109
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

PENDAHULUAN syaratkan oleh organisasi,dan


Persaingan dalam era global semakin menciptakan iklim yang baik bagi
kompleks, sehingga perusahaan harus organisasi di lingkunganluar
memperhatikan pemanfaatan SDA dan Organizational Citizenship
SDM karena dapat memberikan Behavior (OCB)merupakan perilaku
keuntungan dan memberikan efisiensi sukarela dari seorang pekerja untuk mau
dalam pengelolaan suatu perusahaan, melakukan tugas atau pekerjaan di luar
sehingga tujuan perusahaan dapat tanggung jawab atau kewajibannya demi
tercapai.Suatu institusi yang kemajuan atau keuntungan organisasinya
pengelolaannya ditujukan untuk melayani (Garay dalam Waspodo, 2012). Artinya,
masyarakat adalah Rumah Sakit. Sebagai seseorang dengan OCB yang tinggi rela
rumah sakit swasta, Rumah Sakit tidak dibayar dalam bentuk uang atau
Pertamina Pangkalan Brandan dapat bonus tertentu, namun lebih kepada
dikategorikan sebagai organisasi penyedia perilaku sosial dari masing-masing
jasa yang juga mengandalkan kualitas karyawan untuk bekerja melebihi apa
pelayanan jasa yang di berikan kepada yang diharapkan oleh perusahaan, seperti
masyarakat. Kecepatan pelayanan, menolong rekan disaat jam istirahat
keramahan, efektifitas tindakan serta dengan tulus ikhlas (Ahdiyana, 2013)
kenyamanan bagi pasien dan pengunjung Organ et al. (2008) mendefinisikan
akan menjadi faktor kunci keberhasilan OCB sebagai perilaku individual yang
dalam pengelolaan sebuah rumah sakit. bersifat bebas, dan tidak secara langsung
Peningkatan efektifitas, efisiensi dan mendapat penghargaan dari sistem
kreatifitas ini sangat bergantung pada imbalan formal, tetapi secara keseluruhan
kesediaan karyawan untuk berkontribusi dapat meningkatkan efisiensi dan
secara positif dalam menyikapi perubahan efektifitas fungsi fungsi organisasi.
(Bogler dan Somech, 2009 dalam hasan Perilaku tersebut bersifat bebas dan
Basri 2011). Prilaku untuk bersedia sukarela, karena perilaku tersebut tidak
member kontribusi positif pekerja ini diharuskan oleh persyaratan peran atau
diharapkan tidak hanya terbatas dalam deskripsi jabatan yang secara jelas
kewajiban kerja secara formal. dituntut berdasarkan kontrak dengan
Fenomena yang ada pada karyawan organisasi, melainkan sebagai pilihan
Rumah Sakit Pertamina Pangkalan personal. Dalam dunia kerja yang dinamis
Brandan adalah berdasarkan observasi seperti saat ini, di mana tugas semakin
selalu bersedia brkerja extra role,dimana sering dikerjakan dalam tim dan
karyawan menunjukkan prilaku inovatif membutuhkan fleksibilitas, organisasi
dan spontan diluar deskripsi peran yang membutuhkan karyawan yang memiliki
di tetapkan untuk mencapai tujuan,antara perilaku OCB, seperti membantu individu
lain mau bekerjasama dengan rekan lain dalam tim, mengajukan diri untuk
kerja,member saran yang konstruktif bagi melakukan pekerjaan ekstra, menghindari
peningkatan kinerja departemen atau konflik dengan rekan kerja, mentaati
organisasi secara umum, meningkatkan peraturan, serta mentoleransi terjadinya
kemampuan pribadi melebihi yang di kerugian dan gangguan terkait pekerjaan

110
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

(Robbins dan Judge, 2008). Permasalahan yang lainnya adalah


Organizational Citizenship Behavior (OCB) berkaitan dengan kepuasan kerja
selain disebut the extra role behaviour terutama terkait dengan sistem
(Pearche & Gregersen, 2011; Wright, pemberian reward terhadap pencapaian
2013) dan merupakan salah satu kategori target, yang belum diterapkan secara
yang penting bagi efektifitas organisasi. maksimal. Karyawan yang berprestasi
Hal ini dikemukakan pula oleh Katz, masih sering mengeluh karena bonus yang
(2009) yang mengidentifikasi adanya tiga diterimanya sama dengan karyawan
kategori perilaku pekerja yang penting lainnya, pada upaya yang dikeluarkan
bagi keefektifan organisasi, yaitu individu lebih besar. Situasi ini berpengaruh
harus masuk kedalam dan tinggal dalam kepada tingkat kepuasan kerja karyawan,
suatu organisasi, mereka harus yang selanjutnya akan berdampak pada
menyelesaikan peran khusus dalam kepuasan mereka dalam bekerja.
pekerjaan tertentu, mereka harus terikat Sementara itu permasalahan yang
pada aktifitas yang inovatif dan spontan berkaitan dengan OCB diantaranya masih
melebihi persepsi perannya. Kategori sering adanya karyawan yang terlambat
terakhir itulah yang yang disebut masuk jam kerja, pada saat jam kerja
sebagai Organizational Citizenship banyak yang bermain telepon, mengobrol
Behavior. OCB tidak dapat dilepaskan dari dengan karyawan lain, yang semuanya itu
komitmen karyawan terhadap organisasi, tidak berkaitan dengan pekerjaan. Juga
karena bagaimanapun prestasi kerja yang masih ada yang merokok pada jam kerja,
melebihi apa yang seharusnya, banyak bahkan bermain games di komputer atau
ditentukan oleh kuat tidaknya komitmen browsing di situs jejaring sosial. Hal
terhadap organisasi (Smith, Organ & Near, tersebut menjadikan masih rendahnya
2008). kontribusi peran ektra atau OCB pada diri
Pada hakekatnya setiap pencapaian karyawan terhadapperusahaan.
tujuan perusahaan mengacu pada usaha Menurut Robbins dan Judge
dan kepuasan kerja untuk meningkatkan (2008), kepuasan kerja merupakan faktor
kehidupan organisasi atau perusahaan penentu utama dari perilaku OCB.
menjadi lebih baik. Handoko (2001) Karyawan yang puas cenderung berbicara
menyatakan kepuasan kerja adalah secara positif tentang organisasi,
perasaan puas atau tidaknya karyawan membantu individu lain, dan melewati
dalam bekerja yang berkaitan dengan harapan normal dalam pekerjaan mereka.
pekerjaan mereka dalam suatu Hughes et al. (2012)
perusahaan. Perasaan itu akan timbul dari menyatakan bahwa kepuasan kerja
sikap positif karyawan terhadap berhubungan dengan Kepuasan kerja.
pekerjaan yang dialami di lingkungan Pekerja yang puas lebih cenderung
kerjanya. Penelitian dari Shokrkon dan bertahan bekerja untuk organisasi.
Naami (2009) dan Chiboiwa et al. (2011) Pekerja yang puas juga cenderung terlibat
menyatakan kepuasan kerja berpengaruh dalam perilaku organisasi yang
positif dan signifikan terhadap melampaui deskripsi tugas dan peran
organizational citizenship behavior (OCB). mereka, serta membantu mengurangi

111
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

beban kerja dan tingkat stres anggota lain diwajibkan dan tidak secara langsung
dalam organisasi. Pekerja yang tidak puas diakui oleh sistem reward.
cenderung bersikap menentang dalam Organizational citizenship behavior
hubungannya dengan kepemimpinan dan merupakan perilaku sekarela ditempat
terlibat dalam berbagai perilaku yang kerja yang dilaksanakan oleh anggota
kontraproduktif. Ketidakpuasan juga secara bebas yang diluar persyaratan
alasan utama seseorang meninggalkan pekerjaan dan ketentuan organisasi
organisasi Selain itu organisasi juga sehingga tidak ada dalam sistem imbalan
memerlukan pemimpin yang mampu organisasi yang jika dilaksanakan oleh
mendorong karyawan dalam anggota akan meningkatkan berfungsinya
meningkatkan kemampuan di bidangnya. organisasi (Wirawan, 2013).
Berdasarkan uraian diatas ada
pengaruh kepuasan kerja dengan Organ, dkk (2009) mengemukakan
organization citizenship behavior pada lima aspek organizational citizenship
karyawan rumah sakit Pertamina behavior, sebagai berikut :
Pangkalan Brandan.
Perilaku Kewargaan Organisasi a. Altruism
(PKO) dalam bahasa Inggris disebut Perilaku anggota dalam menolong
Organizational Citizenship Behavior (OCB). rekannya yang mengalami kesulitan
Organizational citizenship behavior dalam situasi yang sedang dihadapi
merupakan perilaku sukarela dari seorang baik mengenai tugas organisasi
anggota organisasi untuk mau melakukan maupun masalah pribadi.
tugas atau pekerjaan di luar tanggung b. Conscientiousness
jawab atau kewajibannya demi kemajuan Perilaku yang ditunjukkan dengan
atau keuntungan organisasinya (Garay, berusaha melebihi yang diharapkan
2009). organisasi. Perilaku sukarela yang
Organ (Khairuddin, 2018) bukan merupakan kewajiban atau
menjelaskan bahwa organizational tugas anggota.
citizenship behavior merupakan bentuk c. Sportmanship
perilaku yang merupakan pilihan dan Perilaku yang memberikan toleransi
inisiatif individual, tidak berkaitan dengan terhadap keadaan yang kurang ideal
sistem reward formal organisasi tetapi dalam organisasi tanpa mengajukan
secara agregat meningkatkan efektivitas keberatan-keberatan. Seseorang
organisasi. yang mempunyai tingkatan yang
Robbins dan Judge (2013) tinggi dalam sportmanship akan
mengatakan bahwa anggota organisasi meningkatkan kepuasan kerja yang
yang memiliki organizational citizenship positif diantara anggota, anggota
behavioryang baik akan memiliki kinerja akan lebih sopan dan bekerja sama
yang baik pula. Turnley, dkk (2013) dengan yang lain sehingga akan
organizational citizenship behavioradalah menciptakan lingkungan kerja yang
perilaku karyawan yang bersedia bekerja lebih menyenangkan.
melebihi peran atau tugas yang

112
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

d. Courtessy a. Gajidan upah yang diterima


Menjaga hubungan baik dengan karyawan dianggap sebagai refleksi
rekannya agar terhindar dari cara pandang manajer mengenai
masalah-masalah interpersonal. kontribusi karyawan terhadap
Seseorang yang memiliki courtessy organisasi. uang tidak hanya
ini adalah orang yang menghargai membantu orang untuk memenuhi
dan memperhatikan orang lain. kebutuhan dasar, tetapi
e. Civic Virtue memberikan kepuasan pada tingkat
Maulana (2012) menyatakan bahwa berikutnya.
kepuasan kerja merupakan suatu b. Pekerjaan yang dilakukan Jenis
sikap yang dimiliki individu pekerjaan yang dilakukan dapat
mengenai pekerjaannya yang merupakan sumber kepuasan.
didasarkan pada faktor lingkungan Pekerjaan yang memberikan
kerja seperti gaya kepemiminan, kepuasan adalah pekerjaan yang
kebijakan dan prosuder, aplikasi menarik dan menantang serta tidak
kecocokan kerja, kondisi kerja dan membosankan dan pekerjaan itu
tunjangan. dapat memberikan status.
Robbins dan Thimoty (2008) c. Promosi Kesempatan untuk
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai berkembang di organisasi dapat
sikap umum seseorang individu terhadap menjadi sumber kepuasan.
pekerjaannya, selanjutnya dijelaskan pula d. Supervisor Kemampuan supervisor
bahwa seseorang dengan kepuasan kerja untuk memberikan bantuan teknis
yang tinggi menunjukkan sikap positif dan dukungan moral dapat
terhadap pekerjaan itu, sebaliknya meningkatkan kepuasan kerja.
seseorang yang tidak puas dengan pekerja Misalnya memberikan karyawan
terhadap pekerjaan itu. kesempatan berpartisipasi dalam
Berdasarkan kedua definisi tersebut, membuat keputusan.
maka dapatdisimpulkan bahwa kepuasan e. Rekan kerja. Rekan kerja dapat
kerja merupakan perasaan seseorang memberikan bantuan secara teknis
terhadappekerjaannya yang didasarkan dan dapat mendukung secara sosial
pada kondisi lingkungan kerja yang dapat akan meningkatkan kepuasan kerja
ditunjukkan melalui sikapnya terhadap karyawan.
perkerjaan itu. Dengan kepuasan kerja
yang tinggi, diharapkan kemampuan Dari beberapa difinisi yang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya dikemukakan para ahli tersebut di atas,
juga akan meningkat. umumnya dikatakan bahwa kepuasan
Menurut Gibson, Ivancevich dan kerja merupakan tingkat perasaan
Donelly (2009) menjelaskan bahwa ada seseorang terhadap pekerjaannya dengan
lima faktor yang mempengaruhi kepuasan mempertimbangkan dan menilai segala
kerja, yaitu: aspek yang ada di dalam pekerjaannya,
sehingga timbul dalam dirinya suatu
perasaan senang atau tidak senang

113
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

terhadap situasi kerja dan rekan kerjanya. 40% atau 100 orang. Hal ini diasumsikan
Apa yang dirasakan oleh individu tersebut telah mewakili dari populasi
bisa positif atau negatif, tergantung dari
persepsi terhadap pekerjaan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digelutinya tersebut. Pengambilan sampel dalam
Kepuasan kerja merupakan suatu penelitian ini menggunakan teknik simple
keadaan yang penting yang harus dimiliki random sampling yang dikemukakan
oleh setiap karyawan yang bekerja , di Sugiyono (2009) yaitu setiap anggota dari
mana manusia tersebut mampu populasi memiliki kesempatan dan
berinteraksi dengan lingkungan kerjanya, peluang yang sama untuk dipilih sebagai
mereka akan bekerja dengan penuh gairah sampel. Berikut hasil analisis data dan
dan bersungguh-sungguh, sehingga tujuan hasil perhitungan korelasi sederhana
organisasi akan tercapai. Mangkunegara dengan menggunakan spss 17.0 for
(2009). windows.
Berdasarkan uraian di atas Uji Korelasi merupakan salah satu
disimpulkan aspek-aspek yang digunakan teknik analisis dalam statistik yang
untuk mengungkap kepuasan kerja di digunakan untuk mencari hubungan
Rumah Sakit Pertamina Pangkalan antara dua variabel atau lebih yang
Brandan yaitu promosi,gaji,rekan kerja bersifat kuantitatif. Dua variabel
dan kondisi kerja yang mendukung. dikatakan berkorelasi apabila perubahan
Tujuan penelitaian ini untuk melihat pada variabel diikuti pada variabel yang
pengaruh kepuasan kerja dengan lain dengan arah yang sama atau
organizational citizenship behavior berlawanan. Pada penelitian ini nilai
karyawan Rumah Sakit Pertamina korelasi atau hubungan dapat disimak
Pangkalan Brandan. pada tabel dibawah.
Tabel 1 .Correlations
Kepuasan
METODE PENELITIAN OCB Kerja
Desain penelitian yang dipakai Pearson OCB 1.000 .750
adalah metode penelitian kuantitatif. Correlation Kepuasan .750 1.000
Metode penelitian kuantitatif menurut Kerja
Sugiyono (2009) Penelitian ini
dilaksanakan pada karyawan Rumah Sakit Sig. (1- OCB . .000
tailed) Kepuasan .000 .
Pertamina Pangkalan Brandan yang
Kerja
berkantor pusat diJalan Wahidin No 1
.
Pangkalan Brandan Sumatera Utara. N OCB 100 100
Populasi dalam penelitian ini adalah Kepuasan 100 100
karyawan Rumah Sakit Pertamina Kerja
Pangkalan Brandan yang berjumlah 260
orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian karyawan Rumah Sakit Berdasarkan hasil penelitian ini
Pertamina Pangkalan Brandan sebesar diketahui terdapat Pengaruh yang signifikan
antara kepuasan kerja dengan OCB pada

114
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

karyawan RS pertamina Pangkalan Brandan . bahwa mereka diperlakukan secara adil oleh
Hasil ini diketahui dari rx1-y = 0,75 dengan p organisasinya.
< 0,00. memiliki hubungan positive dengan Robbin & Judge (2013)
OCB pada karyawan Rumah sakit Pertamina mengemukakan organizational citizenship
Salah satu faktor yang berpengaruh behavior dapat timbul dari berbagai faktor
terhadap organizational citizenship dalam organisasi yaitu karena adanya
behaviour, Sloat (2009) mengemukakan kepuasan kerja yang tinggi: Kepuasan kerja,
kepuasan kerja dapat jadi penyebab yang ketika karyawan merasakan kepuasan
kuat untuk berkembangnya organizational terhadap pekerjaan yang dilakukannya maka
citizenship behaviour dalam suatu organisasi. anggota/karyawan tersebut akan bekerja
Di dalam kepuasan kerja yang positif, secara maksimal dalam menyelesaikan
karyawan merasa lebih ingin melakukan pekerjaannya, bahkan melakukan beberapa
pekerjaannya melebihi apa yang telah hal yang mungkin di luar tugasnya.
disyaratkan dalam uraian pekerjaan, dan Organ (2008) mengkategorikan faktor
akan selalu mendukung tujuan organisasi yang mempengaruhi organizational
jika mereka diperlakukan oleh para atasan citizenship behavior terdiri dari perbedaan
dengan sportif dan dengan penuh kesadaran individu, sikap kerja dan faktor kontekstual,
serta percaya bahwa mereka diperlakukan berikut penjelasannya :
secara adil oleh organisasinya. a. Perbedaan individu termasuk sifat
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang stabil yang dimiliki individu,
organizational citizenship behavior yaitu meliputi: kepribadian (misalnya
kepribadian, budaya organisasi, iklim kesadaran dan keramahan),
organisasi, kepuasan kerja, komitmen kemampuan, pengalaman, pelatihan,
organisasi, kepemimpinantransformasional pengetahuan, ketidak pedulian
dan servant leadership, tanggung jawab dengan penghargaan, motivasi,
sosial pegawai, umur pegawai, keterlibatan kebutuhan, dan nilai individu.
kerja, kolektivisme, keadilan organisasi b. Sikap kerja adalah emosi dan
(Wirawan, 2013). kognisi yang berdasarkan persepsi
Salah satu faktor yang berpengaruh individu terhadap lingkungan kerja,
terhadap organizational citizenship behavior meliputi: komitmen organisasi,
yaitu iklim organisasi. Sloat (2009) persepsi kepemimpinan dan
mengemukakan bahwa iklim organisasi dukungan organisasi, person
dapat jadi penyebab yang kuat untuk organization fit, kepuasan kerja,
berkembangnya organizational citizenship psychological contract, persepsi
behaviour dalam suatu organisasi. Di dalam keadilan dan keadilan organisasi.
kepuasan kerja yang positif, karyawan c. Faktor kontekstual adalah pengaruh
merasa lebih ingin melakukan pekerjaannya eksternal yang berasal dari
melebihi apa yang telah disyaratkan dalam pekerjaan, bekerja kelompok,
uraian pekerjaan, dan akan selalu organisasi atau lingkungan. Variabel
mendukung tujuan organisasi jika mereka kontekstual meliputi: karakteristik
diperlakukan oleh para atasan dengan sportif tugas, sikap pada pekerjaan, gaya
dan dengan penuh kesadaran serta percaya kepemimpinan, karakteristik
kelompok, budaya dan iklim

115
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

organisasi, profesionalisme, dan Organisasi yang karyawannya


harapan peran sosial. mendapatkan kepuasan di tempat kerja
Berdasarkan uraian di atas, dalam maka cenderung lebih efektif daripada
penelitian ini akan diteliti faktor-faktor organisasi yang karyawannya kurang
yang mempengaruhi organizational mendapat kepuasan kerja (Robbins,
citizenship behavior pada karyawan 2009). Demikian pula dengan pendapat
Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Taylor (2013) yang menyatakan bahwa
Brandan yaitu kepuasan kerja job satisfaction profesional dipengaruhi
Selanjutnya penelitian ini oleh banyak faktor sehingga dalam
menunjukkan bahwa nilai koofesiensi mengukurnya diperlukan dimensi yang
korelasi kepuasan kerja dengan OCB cukup kompleks.
sebesar 0.750 dengan p = 0.000 < 0.05 Dari beberapa difinisi yang
nilai tersebut menunjukan hubungan yang dikemukakan para ahli tersebut di atas,
positive signifikan sebesar 0.750. Artinya, umumnya dikatakan bahwa kepuasan
variable OCB dijelaskan oleh variabel kerja merupakan tingkat perasaan
kepuasan kerja sebesar 75.0%. seseorang terhadap pekerjaannya dengan
Kepuasan menurut Winardi (2016) mempertimbangkan dan menilai segala
merupakan sebuah kondisi akhir (an and aspek yang ada di dalam pekerjaannya,
state) yang timbul karena dicapainya sehingga timbul dalam dirinya suatu
tujuan tertentu. Kepuasan kerja perasaan senang atau tidak senang
merupakan perasaan seseorang pekerja terhadap situasi kerja dan rekan kerjanya.
tentang berbagai macam aspek kerangka Apa yang dirasakan oleh individu tersebut
kerja.. Menurut Locke yang dikutip oleh bisa positif atau negatif, tergantung dari
Harnanik (2009) kepuasan kerja persepsi terhadap pekerjaan yang
merupakan suatu keadaan emosional digelutinya tersebut.
yang menyenangkan atau positif yang Kepuasan kerja merupakan suatu
dihasilkan dari penilaian kerja atau keadaan yang penting yang harus dimiliki
pengalaman kerja seseorang. oleh setiap karyawan yang bekerja , di
Faktor penting bagi kepuasan kerja mana manusia tersebut mampu
dapat dilihat dari tiga segi berinteraksi dengan lingkungan kerjanya,
a. kepuasan pekerjaan yang mereka akan bekerja dengan penuh gairah
merupakan respon emosional dan bersungguh-sungguh, sehingga tujuan
terhadap situasi kerja; organisasi akan tercapai. (Mangkunegara,
b. kepuasan pekerjaan yang 2005).
seringkali ditentukan oleh Berdasarkan uraian di atas
seberapa baik hasil yang disimpulkan aspek-aspek yang digunakan
diperoleh dan diharapkan; untuk mengungkap kepuasan kerja di
c. kepuasan pekerjaan merupakan Rumah Sakit Pertamina Pangkalan
beberapa sikap yang Brandan yaitu promosi,gaji,rekan kerja
berhubungan dengan pekerjaan. dan kondisi kerja yang mendukung.

116
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

SIMPULAN Beban Kerja, Kepuasan Atas Supervisi


dengan Kepuasan kompensasi. Semarang :
Berdasarkan pada hasil dan
universitas Negeri Semarang
pembahasan yang telah dibuat maka Huang, C.C., You, C.S., and Tsai, M.T. 2012. A
dapat disimpulkan Ada pengaruh yang Multidimensional Analysis Of Ethical
Climate, Job Satisfaction, Organizational
signifikan anatara kepuasan kerja dengan
Commitment, and Organizational
OCB Pada karyawan Rumah Sakit Citizenship Behaviors, Nursing Ethics, Vol
Pertamina Pangkalan Brandan dengan 19, No 4.
Khairuddin. 2018. Gambaran Komitmen
total sumbangan sebesar tujuh puluh lima
Organisasi Dan Perilaku Kewargaan
persen.Pengaruh tersebut menunjukkan Organisasi. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu
bahwa semangkin tinggi pengaruh Sosial (JUPIIS). 161-166
Mangkunegara.2005.Prilaku dan Budaya
kepuasan kerja maka semangkin tinggi
Organisasi.Bandung.PT.Remaja Rosdakarya
pula organizational citizenship behavior Mathis, R.L. & Jackson, J.H. 2008 Human Resource
pada karyawan RS Pertamina Pangkalan Management. Twelfth Edition.Unites
Brandan. States of America: Thomson South-
Western
McKeena, E. 2012. Business Psychology and
Organisational Behaviour. Fifth Edition.
DAFTAR PUSTAKA New York. Psychology Press.
Ahdiyana, Marita. 2013. Dimensi Organizational Organ, D. W., Podsakof, P. M., and Mackenzie, S.
Citizenship Behavior (OCB) dalam Kinerja B. 2009. Organizational citizenship
Organisasi, h: 1-10. http://www.google.com. behavior: Its nature, antecedents, and
Download tanggal 9 November 2018. consequences. California: Sage Publication.
Anshori, M. Isa. 2013. Relasi Komitmen Organisasi Robbins, S.P.2010.OrganizationalBehavior. Concept
dan Kepuasan Kerja terhadap Controversies Applications, Seventh Edition.
Organizational Citizenship behavior (OCB) Robbins, S.P. & Judge, T.A. 2013. Organizational
(Studi Kasus di Poltekes Surabaya), h:42- Behavior, Fifteenth Edition. New Jersey:
50.ttp://jurnal.stietotalwin.ac.id. Pearson Education Inc.
Download tanggal 9 November 2018. Setiawan. D. 2011. PengaruhKeadilan Kompensasi
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. PadaKepuasan Kerja KaryawanBank
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Perkreditan Rakyat diPropinsi Yogyakarta.
Azwar, S. 2013 Sikap Manusia. Teori dan MM UMY: Yogyakarta
Pengukurannya. Edisi Kedua. Yogyakarta: Schneider, B. Ehrhart, M.G., and Macey, W.H.
Pustaka Pelajar. 2013. Organizational Climate and Culture.
Borman, W.C., Ilgen, D.R., & Klimoski, R.J. 2003. An v nual Review. San Diego California.
Handbook of Psychology. Industrial and San Diego State University.
Organizational Psychology, Volume 12. New Sloat, K. C. 2010. Organizational Citizenship: Does
Jersey: Jhon Wiley & Sons Inc. Your Firm Inspire Employeesto be “Good
Brahmana, S.S., & Sofyandi, H. 2009. Citizens”?. Profesional Safety.
Tranformational Leadership and Subri, M. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Organizational Citizenship Behavior di Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Utama. Laporan Penelitian. Universitas Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian.
Widyatama. Bandung: Alfabeta.
Garay, H.D.V. 2006. Kinerja Extra-Role dan Taylor, R. (2013). Kiat-Kiat Pede Untuk
Kebijakan Kompensasi. Jurnal. Yogyakarta: Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Jakarta:
Universitas Gajah Mada Gramedia Pustaka Utama.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly, J.H., & Toulson, P. & Smith, M. 1994. The Relationship
Konopaske, R. 2012. Organizations: Between Organizational Climate and
Behavior, Structure, Processes. Fourteenth Employee Perceptions of Personnel
Edition. New York: The McGraw-Hill Management Practices. Jurnal
Companies, Inc. Turnley, W.H., Bolino, M.C., Lester, S.W., &
Harnanik, 2009. “Analisa Hubungan Kepuasan Bloodgood, J.M. 2008. The impact of
dan Kemajuan Karir, Kepuasan Atasan, psychological contract fulfillment on the

117
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index

performance of in-role and organizational


citizenship behaviors. Journal. USA: Elsevier
Science Inc.
Triningsih, E., & Salmah, W. 2000.Pengaruh
Atribut Kepribadian terhadap
Organizational Citizenship Behavior.Jurnal
Psikologi.
Winardi. 2016.Kepemimpinan dalam Manajemen.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Wirawan. 2013. Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Yukl, G. 2010. Leadhership in Organization.
Seventh Edition. New Jersey: Pearson
Education Inc.

118

Anda mungkin juga menyukai