Sejalan dengan pertumbuhan industri sekarang ini jelas memerlukan kegiatan tenaga
kerja sebagai unsur dominan yang mengelola bahan baku/material, mesin, peralatan
dan proses lainnya yang dilakukan ditempat kerja, guna menghasilkan suatu produk
yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, tenaga kerja mempunyai peranan
yang sangat penting sebagai penggerak roda pembangunan nasional khususnya yang
berkaitan dengan sektor industri. Disamping itu tenaga kerja adalah unsur yang
langsung berhadapan dengan berbagai akibat dari kegiatan industri, sehingga sudah
seharusnya kepada tenaga kerja diberikan perlindungan dan pemeliharaan kesehatan
(Budiono, 2003).
Sudut Pandang Ergonomi
Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh
seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik,
kemampuan kognitif, maupun keterbatasan manusia yang menerima
beban tersebut. Menurut Suma’mur (1984) dalam Tarwaka (2010)
bahwa kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada
yang lainnya dan sangat tergantung dari tingkat keterampilan, kesegaran
jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia, dan ukuran tubuh dari
pekerja yang bersangkutan.
Pengertian Kerja Monotoni
Monoton adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari dan terus menerus (Hanjani,
2010). Kerja monoton adalah suatu pekerjaan yang sifatnya rutin tanpa variasi yang
akan menimbulkan rasa bosan dan berkurangnya motivasi kerja (Mangkunegara,
2005). Kerja monoton adalah suatu kerja yang berhubungan dengan hal yang sama
dalam periode atau waktu tertentu dan dalam jangka waktu lama. Di Indonesia
dimana sebagian industri dilakukan dalam kapasitas yang besar dan menengah, jenis
pekerjaan monotonibanyak ditemukan. Namun tidak menutup kemungkinan juga
ditemukan pekerjaan monoton di industri kecil (Budiono dkk., 2003).
Menurut Papu (2002), para pekerja yang setiap hari hanya melakukan
pekerjaan yang sama dan berulang-ulang serta berada dalam lingkungan
kerja yang relatif sama akan sangat mudah menjadi bosan setelah
menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain itu pekerjaan
yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan
pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang
juga akan cenderung membuatnya mengalami kebosanan.
Menurut Djui & Setiasih (2001), kerja monoton adalah kerja yang hanya
kadang-kadang saja memerlukan perhatian dan tanpa keterampilan akan
menjurus kepada kebosanan, yang selalu bersifat berulang-ulang, yang
harus dilaksanakan tanpa menenggang. Saat mengerjakan tugas yang
sifatnya monoton, pada umumnya karyawan mengalami penurunan
semangat kerja dibandingkan pada jenis pekerjaan yang bervariasi, oleh
karena itu pekerjaan yang monoton secara tidak disadari akan
menimbulkan masalah kejenuhan, karyawan menjadi malas dan merasa
cepat lelah.
Penyebab Kerja Monotoni
Semoga bermanfaat