Dosen Pengampu:
Moersito Wimbo Wibowo S. Psi., M. A
Oleh
M ANGGA FRIANDIKA 19610035
Bekerja merupakan hakikat kehidupan manusia. Salah satu tujuan dari bekerja tersebut
adalah untuk mendapatkan imbalan yang berguna sebagai penunjang kebutuhan hidup
seseorang maupun keluarganya. Dalam bekerja, karyawan terkadang mengalami stres.
Lingkungan pekerjaan sangat berpotensi untuk menimbulkan stres sehingga dapat menurunkan
motivasi kerja karyawan. Sehingga hal itu juga dapat mempengaruhi prestasi dalam pekerjaan.
Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, manusia akan cenderung mengalami
stres apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan- keinginan dengan kenyataan-
kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Segala
macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurangan pengertian manusia akan
keterbatasan- keterbatasannya sendiri (Anoraga, 2006: 107).
Ivancevich, Gibson, Donnely (Anatan dan Ellitan, 2007:55) merumuskan stres sebagai
suatu tanggapan penyesuaian yang dilatarbelakangi oleh perbedaan individu atau proses
psikologi yang merupakan konsekuensi setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi,
peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis/fisik yang berlebihan kepada seseorang.
Beehr and Newman (Rivai, 2004:516) memiliki pandangan lain yang meninjau dari sudut
interaksi antara individu dan lingkungan, mereka mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi
dimana terdapat interaksi antara seseorang dengan pekerjaannya dan dikarakteristikan oleh
perubahan dalam diri seseorang yang memaksa mereka untuk menyimpang. (ibid).
Menurut Khan dkk. Stres yang timbul karena ketidakjelasan sasaran akhirnya mengarah
ketidakpuasan pekerjaan kurang memiliki kepercayaan diri, rasa diri tidak berguna, rasa
harga diri yang menurun, depresi, motivasi rendah untuk bekerja, peningkatan tekanan darah
dan detak nadi, dan kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan (Sunyoto, 2001: 392).
Dua sumber utama stres kerja yaitu tekanan kerja dan kurangnya dukungan sosial. Stres
kerja internal yaitu segala peristiwa maupun hal-hal yang dialami individu yang terjadi di
lingkungan pekerjaan. Lingkungan pekerjaan mencakup tugas-tugas, interaksi antar individu,
dan lingkungan fisik tempat kerja.
Stres kerja eksternal adalah segala peristiwa maupun kondisi yang serba tidak menentu
yang melingkupi diri karyawan di luar lingkungan pekerjaan, misalnya masalah keuangan,
masalah dengan keluarga, hingga masalah yang timbul sehubungan dengan kondisi
perekonomian yang tidak stabil.
Beban kerja yang berat juga tidak perlu harus menjadi satu sumber stres banyak orang
melakukan sejumlah besar pekerjaan dan bekerja sepanjang waktu. Pada akhirnya merasa
bosan atas pekerjaan tidak harus sama dengan yang mengalami stress. Stres kerja dapat
memberikan dampak negatif sebagai berikut :
1. Konsekuensi fisiologis, seperti perubahan metabolisme, peningkatan
denyut jantung dan pernafasan, peningkatan tekanan darah, sakit kepala,
penyakit jantung, dan sebagainya.
2. Konsekuensi tingkah laku, seperti munculnya perubahan tingkat
produktivitas, absensi, nafsu makan, konsumsi alkohol, konsumsi obat-
obatan, merokok, gangguan tidur, seringkali gelisah, dan sebagainya.
3. Konsekuensi psikologis, seperti ketegangan kerja, cemas, sensitif atau
mudah tersinggung, kejenuhan, muncul rasa tidak puas, dan sebagainya
(Sunyoto, 2001: 373)
Alasan mengambil judul “ PERBANDINGAN STRESS DALAM PRESTASI KERJA
DITINJAU DARI : BEKERJA SECARA MONOTON DAN TIDAK MONOTON DI
PERUSAHAAN X “ . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan stres kerja
antara karyawan yang bekerja monotonik dan karyawan yang bekerja non monotonik karena
masih banyak sekali saya temukan adanya rekan rekan kerja mengalami penurunan motivasi
kerja sehingga mempengaruhi prestasi dalam bekerja hanya karena perkerjaan yang di lakukan
selalu sama setiap waktunya. Ada juga karyawan yang bekerja namun seperti tidak sedang
bekerja tingkat stress yang dimiliki lebih sedikit , biasanya orang tersebut memiliki pekerjaan
yang selalu berhubungan dengan inovasi , membuat strategi dan lain lain sehingga setiap hari di
tuntut untuk dapat menciptakan sesuatu hal yang baru .
Banyaknya karyawan yang mengalami stress kerja selalu mengakhiri nya dengan
pengunduran diri, karena mereka menganggap pekerjaan yang mereka lakukan tidak dapat
menambah ilmu dan pengetauan mereka . bekerja seperti robot sebagian orang mungkin
menyukainya karena tidak banyak berfikir hanya melakukan aktifitas yang sama setiap hari ,
akan tetapi posisi mereka pun akan segera tergantikan dengan mesin jika mereka tidak lagi mau
mengasah kemampuan diri.
Subyek dalam penelitian ini adalah para karyawan dengan masa kerja di atas 5 tahun dengan
posisi yang sama. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara kepada 100 pekerja
dengan 50 : 50 pekerja yang monoton dan tidak monoton .
Amin dan Al-fandi (2007) menyatakan bahwa stres adalah kondisi seseorang
dengan rasa tegang dan cemas, takut dan khawatir yang disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan manusia yang disertai dengan
ketegangan emosional dan mempunyai pengaruh terhadap kondisi fisik maupun psikis
(mental) seseorang. Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Ibung, 2008) kondisi stres
terjadi bila terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan antara tuntutan dan
kemampuan. Tuntutan merupakan tekanan-tekanan yang tidak dapat diabaikan karena
jika tidak dipenuhi mengakibatkan konsekuensi yang tidak menyenangkan bagi individu.
Stres juga didefinisikan oleh Sarafino dan Smith (2012) sebagai kondisi yang
disebabkan adanya interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga menimbulkan
persepsi jarak antara tuntutantuntutan, berasal dari situasi yang bersumber pada sistem
biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stres muncul sebagai akibat dari adanya
tuntutan yang melebihi kemampuan individu untuk memenuhinya. Seseorang yang tidak
bisa memenuhi tuntutan kebutuhan, akan merasakan suatu kondisi ketegangan dalam diri.
Ketegangan yang berlangsung lama dan tidak ada penyelesaian, akan berkembang
menjadi stress.
Selain itu menurut Brecht (2000), stres adalah gangguan pada tubuh dan fikiran
yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan hidup baik dipengaruhi oleh lingkungan
maupun penampilan individu di dalam lingkungan tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa stres adalah reaksi tubuh
terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor) yaitu berupa tuntutan atau
beban hidup, beban mental, sistem biologis dimana individu tidak memiliki
keseimbangan antara tuntutan dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
sehingga dapat menimbulkan tekanan, cemas, takut, khawatir, perubahan nonspesifik
baik positif maupun negatif, tegangan emosi yang dapat mengancam kesejahteraan
individu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perusahaan adalah kegiatan yang diselenggarakan
dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan. Perusahaan
juga didefinisikan sebagai organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau
usaha. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997, pengertian perusahaan adalah setiap
bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus untuk memperoleh
keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perseorangan maupun badan usaha yang
berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di
wilayah Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dalam tahap menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan
cara mengecek semua hasil data yang diperoleh dari beberapa sumber. Data yang
didapatkan nantinya akan dianalisis oleh peneliti, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
Selanjutnya peneliti meminta kesepakatan dari sumber data tersebut (Sugiyono 2007: 274 )
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi ini dilakukan untuk menguji kredibilitas data terhadap sumber namun dengan
teknik yang berbeda. Perbedaan teknik tersebut terdapat pada cara melakukannya, misalnya
dengan melakukan wawancara, bisa juga observasi, serta dokumentasi. dokumentasi. Bila
dengan teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti
melakukan diskusi lebih dalam dengan sumber data yang bersangkutan untuk memastikan
data mana yang dianggap benar ( Sugiyono, 2007:274 ) .
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui wawanxara dipagi hari
pada saat narasumber masih focus dan bersemangat sehingga nantinya data yang diperoleh
lebih valid dan kredibel. Lalu untuk memastikan kebenaran dari data yang diperoleh peneliti
bisa melakukan wawancara, observasi, dengan waktu dan situasi yang berbeda. Dan
bilahasil yang diperoleh berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sampai ditemukan
kepastian datanya ( Sugiyono, 2007:274).
BAB IV
PENYAJIAN DATA & PEMBAHASAN
Penyajian data pada bab IV akan membahas pengolahan dan analisis data yang telah
diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan X kota malang dimana data
tersebut penulis dapatkan dari hasil interview sebagai metode pokok guna mendapatkan
suatu keputusan yang objektif . Disamping itu peneliti juga menggunakan metode observasi
dan dokumentasi sebagaimana metode penunjang guna melengkapi data yang penulis
dapatkan melalui Metode tersebut.
Dalam analisis data ini, penulis menggunakan data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data-data) dan conclusion drawing atau verifikasi.
Sebelum dianalisis data yang penulis peroleh terlebih dahulu dikumpulkan sesuai dengan
jenis data yang ada, setelah data terkumpul menurut jenisnya masing masing kemudian
penulis menganalisa data dengan suatu metode untuk memaparkan dan menafsirkan data
yang ada. Setelah data dianalisa kemudian diambil kesimpulan dengan berfikir induktif yaitu
berangkat dari kesimpulan-kesimpulan khusus kemudian ditarik menjadi sebuah kesimpulan
yang bersifat umum Dengan demikian dapat dihindari kesalahan dalam mengambil
kesimpulan yang akan dijadikan fakta untuk mengetahui Perbandingan Stres dalam Prestasi
kerja : Bekerja secara monoton dan tidak monoton.
A. Penyajian Data
Berikut adalah salah satu hasil wawancara terhadap Ibu Nani selaku Admin Keuangan
Perusahaan X yang ada di kota malang , sebagai berikut :
Ibu Nani selaku admin keuangan menyampaikan, selama beliau bekerja lebih dari 5 tahun di
perusahaan x beliau hanya melakukan tugasnya untuk melakukan pekerjaan nya seperti
rutinitas harian biasa nya. Beliau mengatakan tidak ada peningkatan atau Motivasi lain
dalam bekerja selain Karena keluarganya. Dalam hal pekerjaan prestasi yang ada hanya
sebatas menyelesaikan tugas bulanan dan melakukan update pendapatan . Pada saat kami
tanya kan terkait promosi jabatan dan kejenuhan dalam bekerja, beliau menyampaikan jika
dalam posisi atau jabatan tersebut sangatlah susah untuk mendapatkan posisi baru sehingga
beliau hanya melakukan tugas seperti biasanya, motivasi bekerja pun hanya sebatas Bekerja
saja. Bicara soal pekerjaan, memang apa yang ia lakukan sangatlah monoton melakukan hal
yang sama setiap hari tanpa adanya peluang untuk naik jabatan sehingga motivasi kerja pun
menurun.
Sedangkan hasil wawancara dengan salah satu team marketing perusahaan x Bapak Fandi
Menyampaikan, selama bekerja di perusahaan x beliau sangat menikmati nya karena devisi
marketing sangatlah mudah untuk mendapatkan jabatan baru. Prestasi ya g di target kan
adalah jumlah pendapatan dari pekerjaan nya apabila mencapai target 3 bulan berturut-turut
dan lolos evaluasi maka beliau dapat di promosikan akan tetapi hingga saat ini apa yang
beliau lakukan hanya sampai 95% dari target 100% yang di persyaratan. Selain itu bonus
yang di dapat jika mencapai target sangatlah fantastis, mulai dari Gaji pokok 2 kali gaji saat
ini di tambah bonus dan mobil operasional hal itu yang membuat bapak Fandi termotivasi
dalam bekerja. Disinggung terkait apakah pekerjaan ini menoton atau membosankan, beliau
menjawab bahwa beliau sangat menikmati nya disisi lain selalu ada training setiap bulan nya
untuk meningkatkan penjualan untuk perusahaan.
Dalam wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa , perkerjan yang berhubungan dengan
administrasi lebih cenderung memiliki motivasi kerja yang rendah dan tingkat monoton
yang tinggi dibandingkan dengan orang yang bekerja di lapangan serta di tuntut oleh target.
Hal ini sesuai dengan apa yang terjadi di hampir semua perusahaan dan masih banyak
perusahaan yang kurang peduli dengan permasalahan Seperti ini.
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
Bekerja merupakan hakikat kehidupan manusia. Salah satu tujuan dari bekerja tersebut
adalah untuk mendapatkan imbalan yang berguna sebagai penunjang kebutuhan hidup
seseorang maupun keluarganya. Dalam bekerja, karyawan terkadang mengalami stres.
Lingkungan pekerjaan sangat berpotensi untuk menimbulkan stres sehingga dapat
menurunkan motivasi kerja karyawan. Sehingga hal itu juga dapat mempengaruhi prestasi
dalam pekerjaan.
Banyak hal yang dapat di lakukan oleh perusahaan x guna mengurangi tingkat stres dan
meningkatkan motivasi bekerja bagi para karyawan nya. Salah satunya adalah melakukan
aktivitas rolling position/ mutasi kerja setiap beberapa bulan sekali hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pengalaman, motivasi kerja serta kemampuan yang dapat di upgrade secara
mandi, karena setiap cabang / kantor pastinya memiliki cara penanganan masalah internal
yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan karyawan dapat lebih cepat berkembang dan
dipromosikan sebagai Audit keuangan atau sejenisnya.
Sedang kan beberapa hal yang di lakukan oleh bagian marketing sudah sangat sesuai,
dengan hasil kerja yang maksimal maka akan mendapatkan pendapatan yang maksimal pula.