Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 3

Seiring dengan meningkatnya tuntutan pekerjaan dan lingkungan kerja yang dinamis,
kondisi stress bagi individu di dalam sebuah organisasi adalah hal yang lumrah dan
sering terjadi. Sumber stress di tempat kerja itu sendiri terbagi dua, yaitu sumber stress
dari luar dan sumber dari individu.

Bagaimana pendapat saudara mengenai kedua sumber stress tersebut ? Berikan


contoh kejadian yang menurut saudara sering terjadi dilingkungan kerja saat ini  beserta
saran tindakan yang perlu dilakukan oleh manajemen ! 

Tanggapan Diskusi

I. Permasalahan
Seiring dengan meningkatnya tuntutan pekerjaan dan lingkungan kerja yang dinamis, kondisi
stress bagi individu di dalam sebuah organisasi adalah hal yang lumrah dan sering terjadi.
Sumber stress di tempat kerja itu sendiri terbagi dua, yaitu sumber stress dari luar dan sumber
dari individu
- Bagaimana pendapat saudara mengenai kedua sumber stress tersebut ?
- Berikan contoh kejadian yang menurut saudara sering terjadi dilingkungan kerja saat ini
beserta saran tindakan yang perlu dilakukan oleh manajemen !

II. Teori Pendukung


Pengertian Stress Kerja
Kata stres dari bahasa Latin stringer yang berarti menarik secara kencang.
(Ivancevich et al., 1982) memberikan definisi operasional tentang stres, Stres adalah respons
adaptif yang dimediasi oleh perbedaan dan/atau proses psikologis sebagai akibat dari tindakan,
situasi, atau kejadian eksternal yang memberi tekanan berlebihan, baik secara psikologis
maupun fisik terhadap diri seseorang.

(Luthans & Frey, 2018) menyimpulkan bahwa stress kerja merupakan suatu
respon adaptif pada suatu situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan
fisik, psikologi dan atau tingkah laku bagi partisipasi organisasi.

Menurut (Gibson, 1997) stres kerja di definisikan sebagai "suatu tanggapan adaptif, ditengahi
oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu kosekuensi dari setiap
kegiatan (lingkungan), situasi, atau kejadian eksternal yang membebani tuntutan psikologis atau
fisik yang berlebihan terhadap seseorang."

Model Stress
Penyebab Stress/Stressor Moderator Hasil/Konsekuensi Stress
III. Pembahasan
Sumber Stress ditempat kerja terbagi dua yaitu sumber stress dari luar dan sumber dari
individu
1. Sumber Stres dari Individu (Pribadi)
Faktor Individu atau pribadi adalah faktor-faktor yang berhubungan erat dengan pribadi
pada umumnya, yaitu permasalahan keluarga, permasalahan ekonomi, dan permasalahan
kepribadian atau perilaku/pola hidup.

Permasalahan Keluarga
Hubungan yang kurang harmonis suami, istri, anak, orang tua dan keluarga lainnya biasanya
dapat menyebabkan stress pada pegawai dan berdampak pada kinerja dan perilaku
ditempat kerja, tentu hal ini harus dapat diantisipasi gejala-gejala yang dapat mengganggu
kinerja.

Permasalahan Ekonomi
Permasalahan ekonomi tidak hanya berkaitan dengan jumlah penghasilan tetapi lebih
banyak permasalahan yang terjadi adalah masalah pengelolaan keuangan dan pemenuhan
keingingan dan kemauan bukan mengutamakan kebutuhan, sehingga sebagian besar
permasalan ekonomi adalah pemenuhan kebutuhan yang kurang bijak sehingga ditutupi
dengan hutang konsumtif, tentu situasi ini akan menimbulkan tekanan dan berdampak pada
kinerja individu dan organisasi.

Kepribadian/Perilaku/Pola Hidup
Permasalahan kepribadian berkaitan dengan kondisi pribadi pegawai baik masalah keadaan
fisik maupun psikis, seperti sifat malas, kondisi kesehatan fisik dan mental, dan perilaku/pola
hidup yang kurang baik, banyak yang terjadi misalnya tidur sampai larut malam karena
bermain gadget dan game online sehingga berpengaruh pada pekerjaan dikantor.

Ketiga permasalahan utama tersebut dapat saling berkaitan dan berpengaruh,


permasalahan ekonomi dapat berdampak pada permsalahan keluarga dan kepribadian
ataupun sebaliknya, tekanan ini dapat berdampak kepada pekerjaan, namun tekanan yang
dialami tiap individu akan berdampak berbeda-beda tergantung pada persepsi, sikap
mental, pengalaman, dukungan moral, dan ketahanan fisik dan psikologis.

2. Sumber Stress dari Luar (Lingkungan dan Organisasi)


- Faktor Lingkungan
Ketidakpastian mempunyai peranan besar dalam memberikan tekanan dan
menimbulkan masalah bagi pegawai dan organisasi untuk mengatasi masalah. Tipe
ketidakpastian lingkungan yang utama yaitu: ekonomi, politik, dan teknologi.

Perubahan siklus kehidupan bisnis dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi.


Contohnya pada saat ekonomi terkena resesi, maka pegawai dan organisasi akan
tertekan dan menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlangsungan pendapatan,
kenyamanan dan fasilitas dari pekerjaan mereka.
Ketidakpastian politik yang cenderung tidak stabil dan terancam kerusuhan dan perang
menimbulkan ketidaknyaman dan keamanan dalam berusaha dan bekerja, hal ini akan
berdampak pada penghentian usaha dan perpindahan tempat usaha ke negara atau
daerah yang lebih aman, nyaman dan stabil kondisi politiknya, sehingga dalam
menjalankan usaha dan penerapan perubahan lebih smooth dan tidak menimbulkan
tekanan.
Contohnya kebijakan pemindahan ibukota tentunya akan berdampak tekanan pada
pegawai yang bekerja pada instansi pusat dan harus mengikuti kebijakan pemindahan
lokasi kantor, atau untuk skala daerah bekerja pada daerah yang rawan konflik akan
menimbulkan keresahan dan kekhawatiran dalam bekerja.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan masif mempengaruhi


kenyamanan pegawai akan keberlangsungan pekerjaan dan usahanya, misalnya sektor
usaha yang sudah tergerus dengan kemajuan teknologi adalah usaha travel agent,
dimana setiap orang sudah dapat melakukan kegiatan perjalanan secara terintegrasi
hanya melalui gadget.

- Faktor Organisasi
Tekanan dari organisasi terhadap pegawai untuk meyelesaikan tugas dengan batas
waktu yang terbatas, pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian, beban kerja yang
berlebihan demi mengejar target, atasan yang menuntut pekerjaan dengan cepat dan
tanpa kesalahan, rekan kerja yang tidak mendukung dan bersaing tidak sehat dan kurang
apresiasi atas pencapaian pekerjaan dari organisasi, hal-hal tersebut dapat
menyebabkan tekanan dan berdampak pada stress kerja pegawai.

Beberapa program atau tindakan manajemen untuk mengurangi tekanan organisasi


yaitu:
- Membangun Budaya dan Iklim Kerja yang Kondusif
- Membangun Quality of Work Life (QWL) atau kualitas Kehidupan kerja
- Mengurangi Konflik dan Memperjelas Peran Karyawan dalam Organisasi
- Membuat Perencanaan Karier dan Memberi Konseling
- Perancangan ulang pekerjaan
- Penggunaan penetapan tujuan yang realistis
IV. Kesimpulan
Perubahan lingkungan yang berubah dengan cepat seiring dengan semakin cepatnya
perkembangan teknologi, beragamnya dan banyaknya tuntutan masyarakat terhadap
kebutuhan perubahan pola perekonomian dan kebijakan politik, berdampak kepada organisasi
atau perusahaan untuk menuntut pegawai memenuhi tujuan tersebut.
Tekanan-tekanan dari organisasi tersebut dapat menimbulkan stress kerja pada pegawai,
tentunya setiap pegawai mempunyai stress pribadi yang akan menambah stress kerja dari
organisasi.
Setiap Individu tentunya mempunyai tingkat ketahanan dan kemampuan mengelola stress
pribadi yang berbeda-beda tergantung dari persepsi, pengalaman, sikap mental, dukungan
moral, dan ketahanan fisik maupun psikis.
Peranan organisasi untuk dapat meminimalisir stress kerja pegawai dengan melakukan
pemetaan kondisi pegawai secara berkala, membangun budaya dan iklim kerja yang kondusif,
membangun worklife balance, membuat penentapan target yang realistis, mengurangi potensi
konflik antar pegawai, membuat perencanaan karier dan memberikan konseling.

Referensi

Gibson, J. L. O. (1997). Perilaku struktur, proses, jilid2. Jakarta: Binarupa Aksara.


Ivancevich, J. M., Matteson, M. T., & Preston, C. (1982). Occupational stress, Type A behavior, and
physical well being. Academy of Management Journal. Academy of Management.
https://doi.org/10.2307/255998
Luthans, F., & Frey, R. (2018). Positive Psychology in the Workplace. In Positive Psychology.
https://doi.org/10.4324/9781315106304-11
Sobirin, Ahmad. 2020. Perilaku Organisasi. Edisi kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai