Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 4

Pada dasarnya kinerja itu perlu ditingkatkan. Ada anggapan kinerja hanya dapat
ditingkatkan dengan motivasi yang meningkat pula.

Menurut Anda, apakah motivasi kerja individu dalam suatu organisasi dapat
ditingkatkan? Diskusikan bagaimana cara-cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi kerja tersebut.

Tanggapan Diskusi

Motivasi Kerja

A. Permasalahan
Pada dasarnya kinerja itu perlu ditingkatkan. Ada anggapan kinerja hanya dapat ditingkatkan dengan
motivasi yang meningkat pula, maka perlu dilakukan pembahasan atas pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini:
- Apakah motivasi kerja individu dalam suatu organisasi dapat ditingkatkan?
- Bagaimana cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja tersebut.
-
B. Teori Pendukung
Pengertian Motivasi Kerja
Secara harfiah berasal dari bahasa Latin movere atau motivere yang berarti to move. Dalam bahasa
Indonesia, kata to move bisa diartikan sebagai bertindak, bergerak, atau membuat seseorang
bergerak. Berdasarkan harfiah tersebut, motivasi dalam konteks sebuah organisasi adalah sebuah
proses psikologis yang menyebabkan tergeraknya, terarahkannya, dan terpeliharanya secara terus-
menerus tindakan-tindakan sukarela yang berorientasi pada satu tujuan tertentu.

Menurut (Robbins, 2014) motivasi merupakan kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk
mencapai tujuan-tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi
kebutuhan individual tertentu.

Menurut (Hasibuan, 2003) dalam penelitianya menyatakan bahwa motivasi timbul dari adanya rasa
kebutuhan terhadap diri sendiri dan dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan
memperoleh kepuasan, oleh karena itu motivasi sering diartikan sebagai faktor pendorong perilaku
seseorang. Apabila seseorang memiliki motivasi yang tinggi maka dia akan melakukan pekerjaan
tersebut dengan maksimal dan juga sebaliknya, apabila seseorang tidak memiliki motivasi dalam
bekerja maka tidak akan ada hal-hal baru yang bisa dia lakukan demi tercapainya target perusahaan
tersebut.

Menurut (Sperling, 2013), mengemukakan bahwa“Motive is defined as a tendency to activity, started


by a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive”. (Motif
didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri
(drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif)
Teori Motivasi Kerja Menurut (Maslow, 1974), Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, yaitu
hirarki lima kebutuhan dengan tiap kebutuhan secara berurutan dipenuhi. Kebutuhan dapat
didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai
tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka
pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Abraham Maslow mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslow’s Need Hierarchy Theory.
Maslow mengemukakanbahwa lima hirarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:
1) Physiological Needs
Physiological Needs yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk ke dalam
kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, dan sebagainya. Keinginan untuk
memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang berperilaku atau bekerja giat.
2) Safety and Security Needs
Safety and Security Needs adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman
dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalammelaksanakan pekerjaan Kebutuhan ini
mengarah kepada dua bentuk:
(1) Kebutuhan akan keamanan jiwa di tempat pekerjaan;
(2) Kebutuhan akan kemananan harta ditempat pekerjaan pada waktu jamkerja
3) Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan
mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Karena manusia adalah makhluk sosial, sudah jelas ia mempunyai kebutuhan-kebutuhan sosial
yang terdiri dari empat golongan, yaitu:
(1) Kebutuhan akan diterima orang lain (sense of belonging);
(2) Kebutuhan akan dihormati (sense of importance);
(3) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement);
(4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).
4) Esteem or Status Needs
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri danpengakuan serta
penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Prestise dan status
dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status itu.
5) Self Actualization
Self Actualization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan,
keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan.
Selanjutnya Maslow mengemukakan bahwa orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira
85 persen kebutuhan fisiologis, 70 persen kebutuhan rasa aman, 50 persen kebutuhan untuk
memiliki dan mencintai, 40persen kebutuhan harga diri, dan hanya 10persen dari kebutuhan
aktualisasi diri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan
kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi agar karyawan dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Serta dorongan untuk membangunkan dan mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan mengarah pada hasil atau tujuan yang diinginkan.

Tujuan Motivasi Kerja


Tujuan Motivasi kerja Menurut (Hasibuan, 2003) mengemukakan bahwa tujuan motivasi antra lain:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.


2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyaawan perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

Teknik memotivasi kerja karyawan

(Mangkunegara & Prabu, 2009) mengemukakan bahwa ada beberapa teknik memotivasi kerja
karyawan, antara lain:

1. Teknik pemenuhan kebutuhan karyawan Pemenuhan kebutuhan karyawan merupakan fundamen


yang mendasari perilaku kerja. Kita tidak dapat memotivasi kerja pegawai tanpa memperhatikan
apa yang dibutuhkannya.
2. Teknik komunikasi persuatif
Teknik komunikasi persuasif merupakan salah satu tekhnik memotivasi kerja karyawan yang
dilakukan dengan cara mempengaruhi karyawan secara ekstralogis. Teknik ini dirumuskan
“AIDDAS”.
A= Attention (Perhatian)
I= Interest (Minat)
D= Desire (Hasrat)
D= Decision (Keputusan)
A= Action (Aksi/Tindakan)
S= Statisfaction (Kepuasan)

C. Pembahasan

Peningkatan motivasi kerja individu dalam suatu organisasi


Pegawai adalah Individu sebagai mahluk sosial yang mempunyai keinginan, rasa, dan kebutuhan yang
ingin dicapai, hal ini akan terus meningkat dan berubah sepanjang masih menjalani kehidupan,
sejalan dengan teori dan pendapat para ahli mengenai motivasi berkaitan erat dengan kebutuhan
yang melekat pada setiap indvidu, menurut pendapat Saya motivasi kerja individu dapat
ditingkatkan selama individu tersebut masih menjaga, meningkatkan dan ingin meraih keinginan,
rasa dan kebutuhannya.
Motivasi kerja karyawan adalah aspek pokok yang harus dimiliki agar karyawan bisa berkontribusi
lebih untuk peningkatan kinerja bisnis dan perusahaan. Adanya motivasi kerja ini, karyawan akan
memberikan yang terbaik, bekerja lebih produktivitas, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kerja.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja
Cara meningkatkan motivasi kerja dengan memperhatikan kata kunci dari motivasi individu adalah
kebutuhan, maka caranya adalah dengan mengetahui, memetakan dan memenuhi kebutuhan yang
selaras dengan tujuan dilakukan motivasi kerja, cara-cara yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan Jenjang Karier yang Jelas
2. Memberi Apresiasi Atas Prestasi
3. Memberikan Kesempatan untuk Berpendapat dan berinovasi
4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif, Aman dan Nyaman
5. Menerapkan Cara Berkomunikasi Efektif
6. Memberikan Bekal atau Pelatihan untuk Pengembangan Diri
7. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan
8. Mengadakan Outing atau Liburan
9. Memberikan Upah Sesuai Beban Kerja & Keahlian
10. Memberikan Kepercayaan dan Rasa Hormat
11. Berikan Perhatian pada Karyawan
12. Memberikan Waktu untuk Melakukan Hiburan

D. Kesimpulan
Motivasi kerja individu dapat ditingkatkan selama individu tersebut masih menjaga, memenuhi,
meningkatkan dan ingin meraih keinginan, rasa dan kebutuhannya.
Motivasi kerja karyawan adalah aspek pokok yang harus dimiliki agar karyawan bisa berkontribusi
lebih untuk peningkatan kinerja bisnis dan perusahaan. Adanya motivasi kerja ini, karyawan akan
memberikan yang terbaik, bekerja lebih produktivitas, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kerja.
Motivasi kerja adalah dorongan kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi agar karyawan dapat
beradaptasi dengan lingkungannya. Serta dorongan untuk membangunkan dan mengarahkan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan mengarah pada hasil atau tujuan yang
diinginkan.
Cara meningkatkan motivasi kerja individu pada dasarnya adalah dengan 2 cara yaitu :
1. Pemenuhan Kebutuhan Individu
2. Pendekatan Persuasif dengan menerapkan rumusan “AIDDAS”.
A= Attention (Perhatian)
I= Interest (Minat)
D= Desire (Hasrat)
D= Decision (Keputusan)
A= Action (Aksi/Tindakan)
S= Statisfaction (Kepuasan)

Referensi

Hasibuan, M. S. P. (2003). Organisasi dan motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.


Mangkunegara, A. P., & Prabu, A. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Maslow, A. (1974). A theory of human motivation. Lulu. com.
Robbins, S. P. dan T. A. (2014). Perilaku Organisasi, Edisi 16. In Jakarta: Salemba Empat.
Sperling, A. P. (2013). Psychology: Made Simple. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai