Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

MOTIVASI KERJA BAGI


KARYAWAN PERUSAHAAN

Oleh:
Niken Wulandari 3.51.22.1.20

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN D3 ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
BAB I

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini, banyak perusahaan yang
menuntut karyawannya untuk selalu bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang
maksimal karena semakin ketatnya persaingan, ketika tuntutan tersebut tidak sesuai dengan
kemampuan karyawan maka akan menyebabkan rasa tertekan pada karyawan. Maka dari itu
dibutuhkan arahan dan dorongan dalam bekerja yaitu berupa motivasi kerja, baik itu dari
pihak internal perusahaan ataupun eksternal.

Menurut Robbins (1989) motivasi adalah kemauan untuk menunjukan usaha yang kuat dalam
mencapai tujuan organisasional, dikondisikan dengan kemampuan untuk memuaskan
beberapa kebutuhan individual. Motivasi secara umum dapat dijelaskan sebagai dorongan
yang dimiliki individu yang dapat merangsang untuk dapat melakukan tindakan atau suatu
untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai untuk
bekerja dalam menjalankan tugasnya. Motivasi dapat mendorong karyawan untuk berpikir
kreatif dalam memberikan output pekerjaan mereka. Motivasi dapat membuat kinerja
karyawan menjadi lebih cepat dan maksimal. Dengan motivasi yang baik maka para
karyawan akan merasa dibutuhkan dan mampu menyadari bahwa dirinya mempunyai
kemampuan untuk melakukan pekerjaan tersebut, sehingga mereka akan bekerja dengan
senang dan semangat. Semakin tinggi motivasi kerja yang diberikan maka akan semakin
tinggi juga tingkat kesuksesan karyawan, begitu juga sebaliknya semakin rendah motivasi
kerja karyawan maka akan semakin rendah juga tingkat kesuksesan karyawan.

Tetapi pada dasarnya masih banyak perusahaan atau instansi yang kurang memperhatikan
motivasi kerja karyawan mereka, sehingga banyak karyawan yang belum mencapai potensi
mereka sebagai karyawan perusahaan atau instansi tersebut. Hal ini sangat berpengaruh bagi
perusahaan tersebut karena semakin menurunnya kinerja karyawan tersebut, maka semakin
lambat perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka. Oleh karena, itu untuk mencapai
kinerja yang diharapkan perusahaan dibutuhkan motivasi pada karyawan
BAB II
ISI
Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah dorongan yang timbul dari diri individu (intern) dan dari luar diri
individu (ekstern) yang menyebabkan karyawan mau dan rela untuk mengarahkan
kemampuannya dalam menyelesaikan tanggung jawabnya agar tujuan karyawan dan
perusahaan dapat tercapai dengan menunjukkan ciri-ciri karyawan yang matang. Motivasi
juga dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau
keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha
yang keras atau lemah. Motivasi kerja ini merujuk kepada usaha para pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya. Pekerja yang menunjukkan usaha yang tinggi dikatakan pekerja
tersebut mempunyai motivasi 31 untuk bekerja sebaliknya pekerja yang tidak menunjukkan
usaha yang tinggi dikatakan mempunyai motivasi kerja yang rendah.

Winardi (2002:1) mengemukakan bahwa ”istilah motivasi (motivation) berasal dari


perkataan latin yakni movere yang berarti menggerakkan”. Motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Sedangakan menurut Danim (2004)
menyatakan bahwa, motivasi kerja karyawan diartikan sebagai setiap kekuatan yang muncul
dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan dunia
kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya.

TEORI MOTIVASI

1. Teori Kepuasan
a. Teori Hierarki kebutuhan menurut Abrahham Maslow
Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkan
hal tersebut dalam 5 tingkatan berbentuk piramida terbalik.
Aktualisasi
diri
Penghargaan

Sosisl

keamanan

Fisiologis

 Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan ini dapat dilihat dari sandang, papan, dan pangan yang dapat dipenuhi dan
dipuaskan dengan materi. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur,
perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi
aktualisasi diri penghargaan sosial keamanan fisiologis 33 motif dasar dari seseorang
mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi
organisasi.
 Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang
dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai
karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan
adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya. Contohnya seperti
karyawan yang sudah diangkat menjasdi karyawan akan mendapat gaji tetap.
 Kebutuhan Sosial
Kebutuhan berupa hubungan sosial yang baik didalam maupun diluar organisasi.
Lingkungan kerja yang bebas dari toxic, penerimaan diri kita terhadap lingkungan
kerja.
 Kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan
simbul-simbul dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya.
dorongan untuk unggul, untuk berprestasi berdasarkan seperangkat standar, untuk
berusaha keras supaya sukses.
 Kabutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangakan kapasitas kerjanya guna
menunjukkan kemampuan yang dimiliki.
Pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah
memberikan dasar dan mengilhami bagi pengembangan teoriteori motivasi yang
berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif

b. Teori Dua Faktor oleh Frederick Herzberg


Psikologi ini berkeyakinan bahwa hubungan antara pekerja pada pekerjaannya
merupakan hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap pekerjaan ini sangat
menentukan sukses atau kegagalan pekerja tersebut. Menurut Herzberg, ada dua
jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya factorhigiene
(faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene
memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya
adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya
(faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

c. Teori Kebutuhan Yang Dipelajari oleh Mc Clelland


Mc Clelland, menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan
manusia, yaitu:
a. Need forachievement (kebutuhan akan prestasi)
Kebutuhan seseorang untuk mencapai pencapaian yang signifikan. Mereka
akan mencipakan atau melakukan hal-hal baru sehingga mendapat apresiasi
dari seseorang
b. Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial)
Dorongan untuk mengelola hubungan pribadi, masyarakat, hidup harmonis
dengan orang lain.
c. Need for Power ( Kebutuhan akan kekuasaan)
Kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan
bijaksana didalam tugasnya masing-masing.
ASAS MOTIVASI KERJA

a. Asas Mengikutsertakan
Dalam asas ini menjelaskan bahwa pemimpin selalu mengajak bawahan untuk ikut
berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan ide-ide,
rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
b. Asas Komunikasi
Menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin di capai, cara mengerjakan,
dan kendala yang dihadapi.
c. Asas Pengakuan
Memberikan penghargaan dan pengakuan yang tapat dan wajar kepada bawahan atas
prestasi kerja yang telah dicapai.
d. Asas Wewenang yang didelegasikan
Kebebasan bawahan untuk mengambil keputusan dan berkreatifitas dan melakukan
tugas atasan.
e. Asas Perhatian Timbal balik
Memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan
disamping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari
perusahaan.

Dari asas-asas diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan tujuan yang ingin
dicapai maka perli memperhatikan sarana dan prasarana yang menunjang .

CIRI-CIRI MOTIVASI KERJA

a. Motivasi adalah Majemuk


Dalam suatu perbuatn sebenarnya tidak hanyak mempunyai satu tujuan tetapi
beberapa tujuan yang berlangsung bersama-sama.
b. Motivasi dapat Berubah-ubah
Motiv seseorang sering kali beruabah-ubah hal ini di sebabkan oleh keinginan
manusia yang selalu berubah seiring kebutuhan dan kepentingannya.
c. Motivasi dapat berbeda-beda bagi individu
Dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama ternyata memiliki motif yang
berbeda.
STRATEGI UNTUK MENCIPTAKAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

1. Pemberian gaji dan tunjanga


Perusahaan harus memberi gaji dan tunjanga sesuai dengan kinerja setiap masing-
masing karyawan, agar mereka merasa kerja keras yang dilakukan untuk perusahaan
setimpal dengan gaji yang diberikan
2. Menjaga lingkungan dan budaya perusahaan yang baik
Suasana lingkungan dan budaya yang baik akan semakin meningkatkan motivasi kerja
karywanan. Serta keamanan perusahaan juga akan meningkatkan kerja karyawan
karena merasa sudah terjamin aman sehingga termotivasi untuk lebih bekerja dengan
giat.
3. Pengembangan dan pelatihan
Dengan menyediakan sarana untuk pengembangan dan pelatihan karyawan akan
semakin merasa dihargai karena diberikan kesempatan untuk mengembangkan
karirnya.
4. Memberikan waktu kerja yang fleksibel
Perusahaan akan memberikan tolerasnsi waktu untuk karyawan yang mungkin saat
berangkat kerja terkendala macet sehingga tidak bisa tepat waktu.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA

Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi apakah motivasi kerja dapat
memberikan manfaat atau tidak kepada karyawan perusahaan. Hal ini tergantung dari
bagaimana cara perusahaan mengelola faktor-faktor tersebut. Adapun faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi kerja antara lain:

 Faktor dari dalam individu ( intern )


1. Usia, kematangan pribadi
2. Tingkat pendidikan
3. Keinginan dan harapan pribadi
4. Kebutuhan
5. Kelelahan atau kebosanan
6. Kepuasan kerja
 Faktor dari luar individu ( Ekstern )
1. Keadaan lingkungan kerja
2. Supervisi yang baik
3. Adanya penghargaan atas prestasi
4. Status dan tanggungjawab
5. Peraturan yang diberlakukan dalam perusahaan
6. Budaya organisasi

Jika salah satu faktor tersebut dialami oleh seorang karyawan maka akan mengurangi kualitas
kerjanya, sehingga mereka akan muncul perasaan malas, tidak mau berkembang dan akan
bekerja semampu mereka tanpa harus melakukan kerja keras.

TUJUAN MOTIVSI KERJA UNTUK KARYAWAN


Secara umum motivasi bertujuan agar karyawan mau untuk bekerja lebih giat dan antusias
untuk mencapai hasil yang optimal, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Secara rinci
tujuan motivasi kerja sebagai berikut:

a. Meningkatkan semangat kerja karyawan


b. Meningakatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
c. Meningkatkan produktivitas kerja
d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
e. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik
f. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan

Jika semua tujuan motivasi tersebut berjalan maka perusahaan juga akan dapat mencapai
tujuannya dengan tepat dan cepat.
PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang
timbul dari diri individu dan luar diri individu yang menyebabkan karyawan mau dan rela
untuk mengarahkan kemampuannya dalam menyelesaikan tanggung jawabnya.

Motivasi kerja miliki beberapa teori motivasi salah satunya adalag teori kepuasan. Salah
satu seorang psikolog yaitu Abbraham Maslow berpendapat bahwa manusia memiliki 5
kebutuhan pokok yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, dan Aktualisasi
diri

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, yang pertama adalah faktor
individu dan luar individu. Faktor individu lebih mengarah pada kemauan dan semangat dari
diri sendiri, sedangkan faktor luar individu mengarah pada lingkungan kerja, keluarga, dan
masyarakat.

Motivasi kerja tidak dapat timbul dengan sendirinya harus ada strategi yang
diciptakan untuk memperoleh motivasi kerja. Perusahaan harus memberikan gaji dan
tunjangan yang sesuai dengan kinerja karyawannya, kemudian selalu memberikan
kesempatan untuk karyawan untuk mengikuti pengembangan dan pelatihan karirnya.

Jadi motivasi kerja bagi karyawan sangat penting untuk berlangsungnya kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Karyawan yang sudah termotivasi maka meraka akan
bekerja dengan giat serta akan bersikap loyal kepada perusahaan.

SARAN

Tuntutan pekerjaan yang dialami oleh karyawan menimbulkan dapat beras bagi mereka, salah
satunya terjadi nya stres kerja. Dalam hal ini perusahaan harus dapat mengatasi masalah
tersebut agar para karyawan tidak mengalami stress kerja. Perusahaan harus dapat
memberikan motivasi dan dorongan agar karyawan tersebut termotivasi untuk bisa
menyelesaikan tanggung jawab mereka tanpa adanya rasa tertekan. Yang sebaiknkya
dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan budaya dan lingkungan perusahaan yang
baik. Karena karyawan hampir 24 jam menghabiskan waktunya diperusahaa. Dari situ
perusahaan harus mampu menciptakan budaya dan lingkungan perusahaan yang bisa
menjadikan karyawannya nyaman. Kemudian Perusahaan juga harus memberikan upah serta
tunjanga lain-lain kepada karyawannya yang sesuai. Karyawan yang sudah berkontribusi
kepada perusahaan dengan tenaga, pikiran, dan waktu mereka sehingga tercapai tujuan
perusahaan dengan semua itu perusahaan diharuskan mencari strategi untuuk membalas balas
budi, supaya para karyawan merasa kinerjanya dihargai.

Tidak semuanya bergantung pada cara perusahaan .Tetapi sebagai karyawan sebaiknya harus
memiliki motivasi sendiri untuk bagaimana agar selalu mempunyai keinginan serta kemauan
untuk bekerja secara optimal untuk mecapai tujuan dan tanggung jawabnya sebagai
karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, D. (2018). Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan Melalui Pengelolaan Sumber


Daya Manusia Dan Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Karyawan.
Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 12(1), 23–31.
https://doi.org/10.32812/jibeka.v12i1.8

Andardinata, A., & Sulaeman, S. (2019). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada PT. Graha Sarana Duta Makassar. Movere Journal, 1(2), 211–217.
https://doi.org/10.53654/mv.v1i2.62

Kanaiya, I. P. C., & Mustanda, I. K. (2020). Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan


Kompensasi Terhadap Retensi Karyawan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,
9(3), 1109. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i03.p15

Mahardika, R., Hamid, D., & Ruhana, I. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
(survei Karyawan Pada PT. Axa Financial Indonesia Sales Office Malang). Jurnal Mitra
Manajemen, Vol.4, No. 2, hal. 1–10.

Anda mungkin juga menyukai