Anda di halaman 1dari 20

MOTIVASI KERJA

Dyas Ika Irma Riani


(R0218040)
Furi Handayani
(R0218050)
Ilham Fadlila Yaasin
(R0218058)
Marcellina Kamillia
(R0218072)
Thalita Salsabila L
(R0218116)
PENGERTIAN
MOTIVASI
"Motivasi adalah sesuatu kekuatan dorongan,
kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme
psikolog yang mendorong seseorang kelompok orang
untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa
yang dikehendakinya". -Danim (2004:4)
PENGERTIAN
KERJA
Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh
seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk
mendapatkan penghasilan.
Kerja dapat juga di artikan sebagai pengeluaran energi
untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu.
Jadi, motivasi kerja adalah…

Hal-hal yang mendorong seseorang untuk bersikap


loyal dan semangat dalam mengerjakan suatu
kegiatan baik itu dengan tujuan mendapatkan
penghasilan, pengalaman atau lainnya. Bentuk-bentuk
motivasi dapat berupa lisan maupun tindakan.
PRESPEKTIF MOTIVASI KERJA

1. Perspektif Pengharapan
2. Perspektif Keseimbangan
3. Perspektif Penentuan-tujuan
4. Perspektif Kebutuhan
5. Perspektif Penguatan
PRESPEKTIF PENGHARAPAN

Orang akan termotivasi untuk bekerja dengan baik


bila ada peluang untuk mendapatkan insentif.
Besar kecilnya motivasi kerja tergantung pada nilai
insentif itu pada masing-masing individu.
PRESPEKTIF KESAMAAN

Orang cenderung akan membandingkan insentif atau reward


yang deperolehnya dengan insentif yang diterima oleh orang
lain yang mempunyai beban kerja yang serupa. Bila besarnya
insentif antara dua orang itu sama, maka akan muncul motivasi
kerja. Bila lebih kecil maka akan timbul rasa kecewa yang
kemudian mengurangi motivasinya untuk bekerja dengan baik.
Bila salah seorang menerima lebih banyak, maka dia akan
termotivasi lebih kuat.
PRESPEKTIF PENENTUAN TUJUAN
Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang jelas; sebaliknya orang akan
bermotivasi kerja rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak jelas.
• Mengapa berbagai permainan (games) sangat memotivasi banyak orang
untuk ikut melakukan karena tujuan yang harus dicapai ada, jelas dan
menarik. (Main sepakbola misalnya).
• Orang yang tugasnya jelas tujuannya dan lebih “menantang” lebih
menunjukkan motivasi kerja yang lebih besar daripada orang yang
tujuan tugasnya kabur atau terlalu mudah untuk mencapainya.
PRESPEKTIF KEBUTUHAN

1. Teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs)


dari Abraham Maslow
2. Teori ERG dari Clayton Alderfer
3. Teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari
Frederich Herzberg
HIERARCHY OF NEEDS
ERG
Kebutuhan existence berkaitan dengan penyediaan kebutuhan
eksistensi bahan baku. Di sini existence dapat disejajarkan dengan
kebutuhan physiological dan safety dari Maslow.

Kebutuhan relatedness yaitu hasrat yang dimiliki untuk


mempertahankan hubungan penting dengan orang lain. Hasrat
sosial dan status ini memerlukan interaksi dengan orang lain jika
ingin dipuaskan, dan ini dapat disejajarkan dengan
kebutuhan social/love Maslow dan komponen eksternal dari
kelompok esteem Maslow.

Kebutuhan growth yaitu suatu hasrat intrinsik untuk


pengembangan pribadi. Ini antara lain adalah komponen intrinsik
dari kategori esteem Maslow dan karakteristik yang termasuk ke
dalam self-actualization.
TWO FACTOR THEORY – FREDERICH HERZBERG

Teori dua faktor dari Frederick Herzberg


mengatakan bahwa seseorang terdorong untuk
melakukan pekerjaan karena dua faktor yaitu
faktor yang membuat individu merasa tidak
puas (dissatisfiers) dan faktor yang membuat
individu puas (satisfiers).
A. Faktor Motivator
Faktor motivator disebut juga dengan kondisi intrinsik adalah kepuasan pekerjaan yang apabila
terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat dalam menghasilkan kinerja
karyawan. Jika kondisi ini tidak ada, maka kondisi ini ternyata tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan
yang berlebihan. Motivasi internal adalah motivasi yang dibangkitkan dari dirinya sendiri, dimana
tenaga kerja dapat bekerja karena tertarik dan senang dengan pekerjaan yang memberikan makna,
kepuasan dan kebahagiaan pada dirinya.

B. Faktor Higiene
Faktor Higiene disebut juga dengan kondisi ekstrinsik adalah suatu keadaan pekerja yang
menyebabkan rasa tidak puas diantara para karyawan. Apabila kondisi tersebut ada maka hal itu tidak
memotivasi karyawan. Kondisi tersebut adalah faktor- faktor yang membuat individu merasa tidak
puas (dissatisfiers) karena faktor- faktor tersebut diperlukan untuk mempertahankan hirarki yang
paling rendah, yaitu tingkat tidak adanya kepuasan (non-dissatisfiers).
FAKTOR YANG MEMENGARUHI MOTIVASI KERJA

1. Gaji yang Sesuai

Gaji merupakan imbalan yang diberikan dan menjadi


hak bagi seseorang setelah melakukan pekerjaan.
Gaji yang diberikan pada umumnya berupa uang atau
materi lainnya. Pekerja yang diberikan gaji sesuai
dengan beban kerja yang dilakukan atau sesuai
harapan akan membuat pekerja bekerja dengan
maksimal dan efektif. Pemberian gaji yang sesuai
tidak hanya memuaskan hati pekerja tetapi juga
keluarga di rumah. Dengan demikian tujuan
organisasi yang diharapkan akan tercipta.
2. Jaminan Keamanan Kerja 3. Kehormatan dan Pengakuan

Dalam bekerja tentu terdapat Kehormatan dan pengakuan


berbagai risiko kecelakaan kerja terhadap pegawai dapat
diberikan dengan penghargaan
yang dapat terjadi bisa dari atas jasa dan pengabdian
keteledoran manusia atau faktor pegawai. Diberlakukan sistem
alam. Para pekerja tentu reward and punishment. Reward
membutuhkan konsentrasi dan akan diberikan kepada pekerja
yang berprestasi dan memiliki
ketenangan jiwa atas jaminan kinerja yang baik melalui
keselamatan saat sedang berada pemberian bonus gaji atau
di tempat kerja. Perusahaan promosi jabatan. Sedangkan
harus memberikan jaminan punishment diberlakukan bagi
pekerja yang melanggar
keselamatan kerja serta asuransi peraturan atau melakukan
apabila terjadi kecelakaan yang keteledoran dalam bekerja dapat
menimbulkan kerugian materil berupa peringatan ataupun
maupun jiwa. sanksi lebih lanjut.
4. Perlakuan yang Adil 5. Pimpinan yang Jujur dan
Berwibawa
Adil bukan berarti diberikan
dengan jumlah sama bagi
seluruh pekerja. Perlakuan adil Pimpinan merupakan motor
diwujudkan dengan pemberian penggerak bagi berjalannya
gaji, penghargaan dan promosi organisasi. Pimpinan yang
jabatan sesuai dengan prestasi
tenaga kerja. Bagi pekerja yang memiliki kemampuan memimpin
berprestasi akan dipromosikan membuat pekerja menjadi segan
jabatan yang lebih tinggi dan hormat. Pimpinan juga
sedangkan pekerja yang kurang dituntut jujur sehingga pimpinan
berprestasi akan diberi
motivasi untuk berprestasi dapat dijadikan contoh yang baik
sehingga suatu saat bisa bagi pekerjanya.
memperoleh promosi jabatan.
6. Suasanan Kerja yang Menarik 7. Jabatan yang Menarik

Hubungan harmonis yang tercipta Jabatan merupakan salah satu


antara pimpinan dan pekerja atau kedudukan yang diharapkan pekerja.
hubungan vertikal sesama pekerja Promosi jabatan sebagai salah satu
akan membuat suasana kerja reward bagi pekerja yang berprestasi
menjadi baik. Hal itu juga menunjang akan menjadikan motivasi tersendiri
produktivitas perusahaan dimana bagi pekerja. Jabatan yang diduduki
jika lingkungan kerja terpelihara kelak akan berdampak pada gaji serta
dengan baik maka para pekerja dapat kehormatan yang akan diterima.
bekerja secara maksimal dan tentu Sehingga para pekerja akan berusaha
berdampak pada meningkatnya untuk meningkatkan kinerja mereka
produktivitas. Selain itu hubungan agar mendapatkan reward dari
harmonis diharapkan juga tercipta perusahaan tersebut. Dengan
antar sesama pekerja sehingga demikian perusahaan juga akan
suasana kerja tidak membosankan mendapatkan keuntungan yakni
yang tentunya ditunjang dengan produktivitas akan meningkat.
fasilitas yang memadai.
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN HASIL KERJA

Motivasi kerja dan kinerja pekerja adalah dua hal yang berbeda
akan tetapi keduanya memiliki keterkaitan dalam perusahaan.
Motivasi kerja merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang
dapat mempengaruhi kinerja pekerja. Motivasi digunakan sebagai
alat penggerak seorang individu untuk melakukan tindakan dalam
pelaksanaan kinerja tersebut. Motivasi kerja memiliki peran yang
cukup banyak dalam menunjang kinerja pekerja. Jika tidak ada
motivasi kerja maka pekerja tidak akan bersemangat dalam
mencapai target pekerjaannya dan akan berpengaruh pada
produktivitas perusahaan.
CARA MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA
• Pemberian reward kepada tenaga kerja dengan kinerja yang
baik berupa:
- Kenaikan gaji
- Kenaikan pangkat
- Promosi jabatan
• Piknik sebagai sarana refreshing dari segala penat akibat
pekerjaan
• Pemberian kata-kata semangat bekerja di setiap ruangan
seperti “semoga lelah mu menjadi lillah” atau dipasang foto-
foto keluarga.
WORK WHILE YOU WORK, PLAY WHILE YOU PLAY
THIS IS A BASIC RULE REPRESSIVE
SELF-DISCIPLINE
-Theodor Adorno

Anda mungkin juga menyukai