Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau penggerakan. Pentingnya motivasi
adalah motivasi sapat menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia , agar dapat bekerja
dengan giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Motvasi adalah serangkaian sikap dan nilai-
nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.sikap
dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu
bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Selanjutnya dinyatakan bahwa dorongan itu terdiri atas 2
komponen yaitu, arah perilaku kerja ( kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku ( sberapa kuat
usaha individu dalam bekerja). Motivasi merupakan perasaan unik pikiran dan pengalaman masa lalu yang
merupakan bagian dari hubugan internal dan eksternalorganisasi. Selain itu motivasi dapat pula diartikan
sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukanya. Apabila individu
termotivasi, maka mereka akan membuat pilihan yang positip untuk melakukan sesuatu, karena dapat
merumuskan keinginanya.
Pada dasarnya motivasi dapat memacu seorang karyawan untuk ekerja keras sehingga dapat mencapai
tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingg dapat berpengaruh pada
pencapaian tujuan organisasi. Sumber motivasi ada tiga yaitu : 1) kemungkinan untuk berkembang 2) jenis
pekerjaan, 3) apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari organisasi dimana mereka
mengaktualisasikan diri. Menurut Harsey dan Blanchort (1992;16) motivasi sebagai kebutuhan ,keinginan,
dorongan, gerak hati dalam pencapai diri seseorang untuk berperilaku yang berorientasi pada tujuan,
sehinnga antara motif , perilaku dan tujuan adalah hal yang saling berkaitan dalam satu motivasi. Motivasi
juga merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat upaya tinggu kearah tujuan organisasi yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya adalah ukuran intesitas.
Bila seseorang mendapatkan motivasi , maka ia akan mencoba kuat. Motivasi dapat menimbulkan
perilaku yang mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai tercapainya tujuan yang
dimaksud.
Agar dapat memahami motivasi secara lebih mendalam maka harus memahami bahwa di dalam
organisasi public, akan terjadi sebuah interaksi dan aktivitas yang bersifat positif dan juga negative dalam
hubungannya dengan pelaksanaan tugas. Seperti yang dikatakan oleh Wahjosumidjo yaitu sebagai berikut;
a. Interaksi kerjasama antara pemimpin dan bawahan kolega maupun dengan atasan pimpinan itu sendiri.
b. Dalam proses interaksi tersebut terjadi perilaku bawahan yang harus diperhatikan diarahkan, dibina,
dikembagkan tetapi kemungkinan juga dipaksakan agar perilaku tersebut sesuai dengan organisasi
yang bersangkutan.
c. Perilaku yang ditampilkan oleh para bawahan berjalan sesuai dengan sitem nilai dan aturan atau
bertentangan.
d. Dorongan perilaku yang berbeda-beda dapat terjadi karena keinginan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan yang berbeda-beda pula.
Menurut Fred Luthan (1995;354) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah
perilaku pemimpin.
1) Teori kepuasan memusatkan perhatian pada faktor-faktor di dalam individu yang mendorong ,
mengarahkan, mempertahankan, dan menghentikan perilaku, mereka mencoba untuk menentukan
kebutuhan spesifik yang memotivasi orang.
2) Teori proses menerangkan dam menganalisis bagaimana perilaku didorong, diarahkan dan diproses.
Selanjutnya bahasan motivasi kerja dapat dipahami dari beberapa teori atau spek seperti : teori
keadilan, teori harapan, rancangan kerja, kualitas kehidupan kerja dan teori kebutuhan.
Sumber :
Djaman, S., Bakri Hasanudin, & Rudin. (2021 Vol. 3 No.2). Pengaruh Motivasi Kerja,Disiplin Kerja
dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Kabupaten
Segi. Jurnal Aplikasi dan Inovasi Bisnis, 26-30.
Nuryanti. (2011 Vol.19 No.399-102). Motivasi dan Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi.