Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami
banyak kendala dan kalaupun ada maka kendala yang dihadapi dapat
diminimalisasi. Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba,
memenangkan persaingan serta memberikan kepuasaan kepada
stakeholder organisasi. Dalam kenyataannya, proses untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan ternyata bukanlah suatu hal yang mudah
dilaksanakan. Organisasi merupakan kumpulan dari berbagai faktor
sumber daya, baik sumber daya manusia, moral, teknologi, serta
keterampilan. Dari sekian banyak faktor dalam organisasi, yang
memegang peranan penting adalah faktor sumber daya manusia.
Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung
pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan mempersiapkan
manajemen sumber daya manusia yang dimilikinya.
Organisasi tersusun dari banyak individu dengan banyak dengan
motif dan tujuannya. Apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya
maka akan menimbulkan berbagai macam permasalahan. Diantara
permasalahan yang timbul dari aspek sumber daya manusia adalah
penurunan motivasi kerja. Motivasi kerja karyawan yang sangat rendah
apabila dibiarkan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut
yang pada akhirnya akan berimbas pada kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Motivasi Kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri sendiri saja,
melainkan memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri dengan
lingkungan kerja tersebut.

1
B. Tujuan
Beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui pengertian dari motivasi kerja.
b. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja.
c. Untuk mengetahui pentingnya Motivasi kerja bagi seorang karyawan.
d. Untuk mengetahui indikator motivasi kerja.
e. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk memberikan motivasi
kepada karyawan.
C. Rumusan Masalah
Beberapa rumasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
diantaranya sebagai berikut :
a. Apa pengertian dari motivasi kerja ?
b. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja ?
c. Kenapa motivasi kerja penting bagi seorang karyawan ?
d. Apa saja indicator motivasi kerja ?
e. Kapan waktu yang tepat untuk memberikan motivasi kepada
karyawan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR MOTIVASI KERJA


2.1.1 DEFINISI MOTIVASI KERJA
Menurut Para ahli, Motivasi adalah kunci dari organisasi
yang sukses untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dalam
organisasi dengan cara dan bantuan yang kuat untuk bertahan
hidup. Motivasi adalah memberikan bimbingan yang tepat atau
arahan, sumber daya dan imbalan agar mereka terinspirasi dan
tertarik untuk bekerja dengan cara yang anda inginkan (Pamela &
Oloko, 2015). Motivasi Chukwuma & Obiefuna (2014) adalah
proses membangkitkan perilaku, mempertahankan kemajuan
perilaku, dan menyalurkan perilaku tindakan yang spesifik.
Dengan demikian, motif (kebutuhan, keinginan) mendorong
karyawan untuk bertindak. Motivasi adalah suatu proses yang
dimulai dengan kebutuhan dalam diri manusia yang menciptakan
kekosongan dalam diri seseorang (Chukwuma & Obiefuna, 2014).
Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan mendorong
seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah
ke tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai
akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
(Munandar,2001).
Steers & Porter (dalam Miftahun & Sugiyanto 2010)
menyatakan bahwa motivasi kerja adalah suatu usaha yang dapat
menimbulkan suatu perilaku, mengarahkan perilaku, dan
memelihara atau mempertahankan perilaku yang sesuai dengan
lingkungan kerja dalam organisasi. Motivasi kerja merupakan
kebutuhan pokok manusia dan sebagai insentif yang diharapkan
memenuhi kebutuhan pokok yang diinginkan, sehingga jika
kebutuhan itu ada akan berakibat pada kesuksesan terhadap suatu
kegiatan. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan

3
berusaha agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan sebaik‐
baiknya.
Dalam pengertian umum, Motivasi dikatakan sebagai
kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu
Motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi
kerya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya
motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar
kecilnya prestasinya. (Anoraga, 2009). Motivasi adalah salah satu
faktor paling penting yang mempengaruhi perilaku manusia dan
kinerja. Tingkat motivasi seorang individu atau tim diberikan
dalam tugas atau pekerjaan mereka yang dapat mempengaruhi
semua aspek kinerja organisasi. Dalam penelitian terbaru, motivasi
didefinisikan oleh Saraswathi (2011) sebagai kesediaan untuk
mengerahkan tingkat tinggi usaha, menuju tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa
kebutuhan individual. (Wan & Tan, 2013)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu
proses dimana kebutuhan dapat mendorong seseorang untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah kepada
tercapainya tujuan tertentu dan tujuan organisasi dan untuk
memenuhi beberapa kebutuhan. Kuat lemahnya motivasi kerja
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi.

2.1.2 INDIKATOR MOTIVASI KERJA


Menurut McClelland’s Achievement Motivation
Theory (teori motivasi prestasi McClelland’s) ada tiga faktor atau
dimensi dari motivasi, yaitu  motif, harapan, dan insentif.
Motif (Motif) adalah suatu perangsang keinginan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dorongan untuk melakukan

4
suatu perbuatan tertentu tersebut dapat diakibatkan oleh hasil
proses pemikiran dari dalam diri pegawai maupun dari luar
dirinya. Alasan-alasan yang mendorong manusia untuk melakukan
sesuatu dikarenakan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi. Hasibuan (2000) dalam Brantas (2009) mengemukakan
dalam memotivasi karyawan, pimpinan hendaknya menyediakan
peralatan menciptakan suasana pekerjaan yang baik, dan
memberikan kesempatan untuk promosi. Dengan demikian,
kemungkinan untuk mencapa kebutuhan akan prestasi, afiliasi dan
kekuatan yang diinginkannya, yang merupakan daya penggerak
untuk memotivasi karyawan dan menggerakkan semua potensi
yang dimilikinya.
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai
kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di
lingkungan ia bekerja dapat diukur dengan indicator-indikator
yaitu:
- Upah yang adil dan layak
- Kesempatan untuk maju
- Pengakuan sebagai individu
- Keamanan bekerja
- Penerimaan oleh kelompok
- Perlakuan yang wajar
- Pengakuan atas prestasi
Harapan (Expectancy) adalah suatu kesempatan yang
diberikan terjadi karena perilaku untuk tercapainya tujuan. Secara
umum harapan dapat diartikan sebagai suatu tindakan tertentu akan
diikuti oleh hasil atau tindakan berikutnya. Dalam konsep ini 
harapan tersebut dapat dinilai nol (harapan sama sekali tidak ada).
Tetapi dapat pula satu, bila sangat yakin bahwa hasilnya positif
ada. Secara sederhana, teori ini menyatakan bahwa motivasi
seseorang dalam organisasi tergantung pada harapannya.
Seseorang akan mempunyai motivasi tinggi untuk berprestasi

5
tinggi dalam organisasi, jika ia berkeyakinan bahwa dari
prestasinya itu ia dapat mengharapkan imbalan yang lebih besar.
Sebaliknya sesorang tidak mempunyai harapan bahwa prestasinya
akan dihargai lebih tinggi tidak akan pula berusaha meningkatkan
prestasinya.
Hersey (1982) mengemukakan indicator-indikator tentang
harapan para karyawan sebagai berikut:
- Kondisi kerja yang baik
- Perasaan ikut terlibat
- Pendisiplinan yang bijaksana
- Penghargaan penuh atas penyelesaian pekerjaan
- Loyalitas pimpinan terhadap karyawan
- Pemahaman yang simpatik atas persoalan pribadi
- Jaminan pekerjaan
Insetif (Incentive) yaitu memotivasi (merangsang) bahwa
dengan memberikan hadiah (imbalan) kepada mereka yang
berprestasi di atas prestasi standar. Dengan demikian semangat
kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang
menerima yang baik-baik saja. Perangsang atau daya tarik yang
sengaja diberikan kepada pegawai dengan tujuan ikut membangun,
memelihara dan memperkuat harapan-harapan pegawai agar dalam
diri pegawai timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi
untuk berprestasi dalam organisasi :
Ada beberapa indicator tentang imbalan yang berasal dari
pekerjaan (ekstrinsik) yang dikemukakan oleh Gibson(1996)
adalah :
- Gaji dan upah
- Tunjangan
- Promosi

6
2.1.3 MANFAAT MOTIVASI KERJA
Peran Motivasi tidak dapat dianggap remeh dalam suatu
perusahaan. Motivasi adalah proses sederhana yang membutuhkan
pemahaman tentang pikiran dan perilaku manusia. Implementasi
motivasi yang tepat dapat merangsang motif seorang karyawan
membantu dalam memulai dan mempertahankan tindakan juga
membantu secara luas dalam upaya pemenuhan target perusahaan.
Motivasi memiliki manfaat besar secara holistic pada keseluruhan
kinerja karyawan. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
a) Meningkatkan Kemampuan untuk lebih cepat tanggap dan
beraksi
Setiap masalah memerlukan sumber daya fisik, keuangan,
dan manusia untuk mencapai tujuan. Melalui motivasi, sumber
daya manusia dapat dimanfaatkan dengan memanfaatkan
sepenuhnya. Ini bisa dilakukan dengan membangun kemauan
karyawan untuk bekerja. Motivasi  akan membantu perusahaan
dalam mengamankan pemanfaatan sumber daya sebaik
mungkin.
b) Meningkatkan tingkat efisiensi karyawan
Tingkat bawahan atau karyawan tidak hanya bergantung
pada kualifikasi dan kemampuannya. Untuk mendapatkan yang
terbaik dari kinerja karyanya, kesenjangan antara kemampuan
dan kemauan harus diisi sehingga membantu dalam
meningkatkan tingkat kinerja bawahan. Ini akan menghasilkan
peningkatan produktivitas, mengurangi biaya operasi, dan
meningkatkan efisiensi keseluruhan.
c) Mengarah pada pencapaian tujuan organisasi
Tujuan suatu perusahaan hanya dapat dicapai ketika faktor-
faktor berikut terjadi. Pertama, ada pemanfaatan sumber daya
sebaik mungkin, ada lingkungan kerja yang kooperatif,
karyawan diarahkan pada tujuan dan mereka bertindak secara

7
sengaja, Tujuan dapat dicapai jika koordinasi dan kerja sama
terjadi secara simultan yang dapat dilakukan secara efektif
melalui motivasi.
d) Membangun hubungan yang bersahabat
Motivasi merupakan faktor penting yang membawa
kepuasan karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengingat
dan menyusun rencana insentif untuk kepentingan karyawan.
Manfaat utamanya adalah dapat dimulai dengan hal-hal berikut.
- Insentif moneter dan non-moneter.
- Peluang promosi untuk karyawan.
- Disinsentif bagi karyawan yang tidak efisien.
Untuk membangun suasana yang ramah dan bersahabat
dalam suatu keprihatinan, langkah-langkah di atas harus
diambil oleh seorang manajer. Ini akan membantu dalam:
- Kerjasama efektif yang membawa stabilitas.
- Perselisihan industri dan keresahan pada karyawan akan
berkurang.
- Karyawan akan dapat beradaptasi dengan perubahan
dan tidak akan ada perlawanan terhadap perubahan,
Ini akan membantu dalam memberikan perhatian yang
lancar dan sehat di mana kepentingan individu akan
berkelindan dengan kepentingan organisasi. Manfaat besarnya
adalah maksimalisasi laba melalui peningkatan produktivitas.
e) Mengarah pada stabilitas tenaga kerja
Karyawan dapat tetap loyal kepada perusahaan hanya
ketika mereka memiliki perasaan ikut dilibatkan dalam
manajemen. Keterampilan dan efisiensi karyawan akan selalu
bermanfaat bagi karyawan maupun perusahaan. Ini akan
mengarah pada citra publik yang baik di pasar yang akan
menarik perhatian orang-orang yang kompeten dan
berkualitas.Seperti yang dikatakan, “Old is gold” yang
mencukupi dengan peran motivasi di sini, semakin tua orang,

8
semakin banyak pengalaman dan penyesuaian mereka menjadi
perhatian yang dapat bermanfaat bagi perusahaan.
2.1.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA
Fredick Herzberg, dkk (Wirawan, 2013) mengemukakan
faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja :
a) Faktor Motivasi
Faktor yang ada dalam pekerjaan, faktor inilah yang
dapat menimbulkan kepuasan kerja dan kemauan untuk
bekerja lebih kerja. Faktor ini akan mendorong lebih
banyak upaya.
b) Faktor Penyehat
Faktor ini disebut penyehat karena berfungsi
mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja. Faktor
penyehat adalah faktor yang jumlahnya mencukupi
faktor motivator. Jika faktor penyehat tidak mencukupi
akan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Jadi faktor
penyehat tidak menciptakan kepuasan kerja melainkan
mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja.
Fredick Herzberg, dkk (Wirawan, 2013) juga
mengemukakan faktor lain mengenai motivasi yaitu :
a) Supervise
b) Hubungan Internasional
c) Kondisi kerja fisikal
d) Gaji
e) Kebijakan dan praktik perusahaan
f) Benefit dan sekuritas pekerjaan
Menurut Siagian, 2001 motivasi seorang karyawan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal
maupun eksternal. Maka dari itu faktor-faktor internal diantaranya
sebagai berikut:
a) Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
b) Harga Diri

9
c) Harapan Pribadi
d) Kebutuhan
e) Keinginan
f) Kepuasan Kerja
g) Prestasi kerja yang dihasilkan
Sedangkan faktor-faktor eksternal yang turut
mempengaruhi motivasi seseorang antara lai n :
a) Jenis dan sifat pekerjaan
b) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
c) Organisasi tempat bekerja
d) Situasi lingkungan pada umumnya
e) Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya
Berdasarkan atas beberapa pendapat yang dikemukakan
para ahli dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor motivasi kerja
adalah: supervise, hubungan interpersonal, gaji, kebutuhan,
keinginan, kepuasan kerja, prestasi kerja yang dihasilkan.

2.2 CARA MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA


2.2.1 FAKTOR INTERNAL
a) Ingin memenuhi kebutuhan hidup
Salah satu alasan mengapa orang bekerja adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Biaya hidup yang besar dapat
membuat seseorang bekerja dengan semangat agar memperoleh
gaji yang besar.
b) Pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan minat
Mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan minat akan
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat karena
pekerjaan itu sangat menyenangkan bagi mereka. Dalam
Harefa (2008), seseorang yang menikmati pekerjaannya akan
terlihat seperti orang yang bermain daripada bekerja. Oleh
karena itu sebaiknya karyawan ditempatkan pada bagian yang
sesuai dengan bidangnya masing-masing agar dapat bekerja
secara maksimal.

10
c) Berani menghadapi tantangan
Tantangan dalam pekerjaan haruslah dihadapi. Motivasi
kerja yang tinggi dapat menjadi senjata untuk melawan rasa
takut terhadap tantangan. “Ada suatu prinsip tentang pikiran
yaitu bila Anda pikir Anda bisa, maka Anda akan bisa… tetapi
bila Anda pikir Anda tidak bisa, maka Anda tidak bisa,”
(Rahmat, 2010).
d) Berpikiran positif ada usaha ada hasil
Orang yang menghadapi kegagalan berkali-kali tidak akan
goyah apabila ia mau bangkit kembali. Saat seseorang gagal
dalam suatu kesempatan, akan ada kesempatan lain untuk
mencoba dan orang tersebut harus tetap fokus pada tujuan
akhirnya, sehingga tujuan tersebut bisa tercapai.
e) Menginginkan jabatan tinggi
Jabatan yang tinggi selalu diincar oleh setiap karyawan.
Semakin tinggi jabatan yang diduduki, semakin besar gaji yang
diperoleh. Oleh karena itu, pegawai menjadi semangat bekerja
untuk menarik perhatian atasan dengan tujuan memperoleh
jabatan yang tinggi juga gaji yang tinggi.
f) Ingin bersaing dengan rekan kerjanya
Seorang karyawan tidak dapat menghindari persaingan
yang ada di tempat kerjanya. Persaingan tersebut pasti
menghidupkan perasaan untuk menunjukan segala yang terbaik
dari dirinya.
g) Punya target tertentu yang ingin dicapai
Target ini tidak harus berupa gaji yang besar atau jabatan
yang tinggi.

2.2.2 FAKTOR EKSTERNAL


a) Memberikan Gaji atau upah yang adil
Gaji adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada
karyawan atas konstribusi yang telah ia lakukan kepada

11
perusahaan. Untuk Menjaga motivasi kerja karyawan,
perusahaan harus membayarkan gaji secara tepat waktu. Selain
itu pemberian gaji juga harus dilakukan secara adil sesuai
dengan tanggung jawab dan pekerjaan yang mereka lakukan.
b) Berikan Kompensasi
Kompensasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa atau
pekerjaan yang telah dilakukan. Pemberian kompensasi ini bisa
dalam bentuk fisik maupun non fisik, contohnya seperti
pemberian tunjangan, THR, bonus, asuransi kesehatan, asuransi
ketenagakerjaan, cuti, jam kerja yang fleksibel, dan masih
banyak lagi.
kompensasi yang diberikan akan mempengaruhi motivasi
kerja karyawan sehingga berdampak positif pada kinerja yang
diberikan. Beberapa pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan seperti:
- produktivitas kerja yang lebih baik
- hasil kerja yang lebih memuaskan
- retensi karyawan yang lebih tinggi
- komitmen dan keterlibatan karyawan yang lebih baik
c) Sediakan Lingkungan Kerja yang Positif
Lingkungan kerja yang positif juga memiliki pengaruh pada
motivasi kerja karyawan yang pada akhirnya juga akan
berdampak pada kinerja mereka. Pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan dapat diperoleh  karena suasana
kerja yang nyaman dan kondusif akan membuat karyawan
menjadi lebih fokus bekerja sehingga kualitas kerja yang
dihasilkan pun akan semakin baik. Untuk meningkatkan
motivasi kerja karyawan dengan menyediakan lingkungan kerja
positif, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti:
- Menyediakan fasilitas kerja yang dibutuhkan oleh
karyawan

12
- Memastikan bahwa kondisi finansial perusahaan aman
sehingga karyawan tidak menjadi stres saat harus
bekerja di perusahaan
- Memastikan team work yang baik
- Menawarkan work life balance 
- Memberikan kepercayaan kepada karyawan
- Memberikan apresiasi atau pengakuan terhadap kinerja
yang baik
Selain itu, perusahaan juga bisa memotivasi karyawan
dengan menyediakan ruang kerja yang bersih dan terawat.
Pihak perusahaan bisa mendesain ruang kantor sesuai dengan
image atau budaya perusahaan yang ingin dibangun, atau
menempelkan poster motivasi di dalamnya.
d) Berkomunikasi secara efektif
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan adalah dengan melakukan komunikasi dua arah.
Perlu diketahui, rutin berkomunikasi dengan karyawan tidak
hanya berdampak positif pada motivasi kerja, tetapi juga
meningkatkan kebahagiaan, loyalitas, serta kesehatan mental
dan kesejahteraan karyawan. Hal tersebut dapat terwujud
karena komunikasi yang efektif berkontribusi pada perasaan
dipercaya dan dihormati. 
Selain itu, semenjak pandemi Covid-19 datang, banyak
perusahaan yang menerapkan sistem kerja remote working atau
jarak jauh.
Agar mampu meningkatkan motivasi kerja secara efektif,
maka komunikasi juga harus dilakukan secara transparan dan
jelas. Hal ini perlu diperhatikan karena komunikasi yang tidak
jelas justru dapat menyebabkan harapan tidak terpenuhi,
hubungan menjadi rusak, dan rusaknya kepercayaan.
Akibatnya, karyawan dapat kehilangan motivasi kerja. 

13
Agar proses komunikasi ini bisa dilakukan dengan baik
untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, ada beberapa
cara yang bisa dilakukan yaitu:
- Mengadakan meeting rutin untuk membuat semua
orang tetap terhubung, meskipun itu dilakukan selama
30 menit seminggu sekali.
- Tawarkan komunikasi dengan suasana yang terbuka dan
nyaman, sehingga pesan yang disampaikan bisa
dipahami dengan baik oleh karyawan.
e) Tawarkan jenjang karir yang lebih tinggi
Salah satu faktor terpenting yang dapat meningkatkan 
motivasi karyawan adalah seberapa sering kerja keras mereka
diakui. Perlu kita tahu, ketika hasil kerja keras karyawan diakui
oleh pimpinan perusahaan, motivasi dan kinerja karyawan
dapat meningkat secara drastis.
Pemberian bonus atas kinerja karyawan memang menjadi
salah satu bentuk apresiasi yang bisa diberikan karyawan.
Meskipun demikian, ucapan terimakasih atau feedback atas
pencapaian yang diberikan karyawan tetap perlu dilakukan. Hal
ini diperlukan karena secara keseluruhan, karyawan
menginginkan pujian dan pengakuan lebih sering daripada
ucapan formal dari tim HRD untuk penghargaan bulanan. 
f) Berikan Pengakuan atas kontribusi karyawan
Jika seorang karyawan merasa terjebak dalam jabatannya
saat ini dan tidak melihat prospek kemajuan di masa depan,
karyawan bisa mengalami penurunan motivasi kerja. Dalam
kondisi seperti itu, karyawan mungkin akan memutuskan untuk
mencari peluang kerja di perusahaan yang lain. Oleh karena itu,
saat karyawan yang sudah memberikan tenaga dan
keterampilannya untuk mencapai hasil kerja yang optimal,
maka mereka pantas untuk mendapatkan tawaran promosi yang
lebih tinggi.

14
Promosi dapat memberikan rasa aman dan stabilitas kerja
yang lebih besar kepada karyawan. Hal ini juga dapat
mengurangi stres yang mereka rasakan karena kekhawatiran
untuk diberhentikan, serta mampu meningkatkan keterlibatan
dan produktivitas mereka. 
Selain itu, tawaran promosi atau kenaikan jabatan ini pada
umumnya juga akan sejalan dengan kenaikan gaji karyawan.
Ketika karyawan menerima kenaikan gaji, karyawan akan
merasa bahwa mereka telah diberi kompensasi atas pekerjaan
yang telah dilakukan dengan baik. Dengan demikian, karyawan
dapat merasa lebih termotivasi untuk melanjutkan upaya
terbaik mereka dalam bekerja.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi merupakan kumpulan dari berbagai faktor sumber daya,
baik sumber daya manusia, moral, teknologi, serta keterampilan. Dari
sekian banyak sekian banyak faktor dalam organisasi, yang memegang
peranan penting adalah faktor sumber daya manusia. Keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada bagaimana
perusahaan tersebut mengelola dan mempersiapkan manajemen sumber
daya manusia yang dimilikinya. Maka dari itu motivasi kerja akan sangat
diperlukan dalam hal ini karena dengan adanya motivasi kerja para
karyawan akan semakin semangat dan antusias begitu juga perusahaan
akan merasakan manfaat dari hasil tersebut. Sesuai dengan penjelasan
diatas dimana motivasi kerja adalah suatu proses dimana kebutuhan dapat
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
mengarah kepada tercapainya tujuan tertentu dan tujuan organisasi dan
untuk memenuhi beberapa kebutuhan. Kuat lemahnya motivasi kerja
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT Pegadaian (Persero) Cabang Nganjuk | Arisanti | JIMEK : Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi (unik-kediri.ac.id)

(Indikator Motivasi Kerja (psychologymania.com)

(BAB II.pdf (ums.ac.id)

Ria's Work: Faktor-faktor yang dapat Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di


Perusahaan Swasta (riaerdyani.blogspot.com)

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan - Glints Employers Blog

17

Anda mungkin juga menyukai