Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi harus disikapi oleh
para pelaku bisnis/usaha dengan menerapkan langkah-langkah strategis bagi
kelangsungan usahanya. Munculnya pandemi covid-19 yang melanda hampir di
seluruh dunia mengakibatkan sendi-sendi kehidupan seperti pendidikan dan
perekonomian mengalami kelumpuhan yang berakibat sekolah-sekolah ditutup serta
perusahaan-perusahaan banyak yang mengurangi aktivitas produksi dan bahkan tidak
sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perekonomian menjadi
shock baik secara perorangan, rumah tangga, perusahaan makro dan mikro bahkan
perekonomian negara di dunia (Taufik & Ayuningtyas, 2020).
Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut
dengan mengeluarkan beberapa kebijakan khususnya di bidang perekonomian agar
permasalahan pandemi covid-19 ini tidak mengakibatkan resesi ekonomi yang
berkepanjangan. Perusahaan besar, menengah, dan kecil yang masih mampu bertahan
melakukan beberapa langkah konkrit agar hasil produksinya tetap dapat dipasarkan.
Pemasaran secara online melalui media merupakan langkah tepat yang harus
dilakukan oleh para pelaku usaha (Suswanto & Setiawati, 2020; Gu, Han, & Wang,
2020).
Oleh karena itu strategi yang diterapkan oleh para pelaku usaha ini harus
dilakukan secara optimal agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat
dengan memberikan keterangan yang jelas dan dapat dipercaya konsumen. Media
sosial yang banyak digunakan pelaku usaha dalam memasarkan hasilnya.
Media Sosial Yang paling Sering Digunakan di Indonesia adalah media sosial
youtube merupakan media yang paling banyak nyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia selain whatsApp, facebook, dan Instagram. Para menyedia media sosial ini
saling berlomba dalam memberikan pelayanan berupa fitur-fitur pendukung terutama
bagi pelaku usaha

B. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Memberikan sedikit pemahaman tentang strategi usaha
b. Untuk menyelesaikan tugas kuliah Manajemen Pemasaran 1
c. Memberikan sedikit pemahaman tentang bagaimana cara mengembangkan
usaha di era pandemi
d. Memberikan pemahaman tentang komponen-komponen dalam
mengembangkan usaha

1|Page
C. MANFAAT
Manfaat dari penulisan Makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tentang cara mengembangkan usaha
b. Untuk mengetahui tentang komponen-komponen dalam mengembangkan
usaha
c. Supaya dapat mengetahui tentang strategi usaha
d. Supaya dapat mengetahui dampak pandemic covid-19 terhadap lingkungan
usaha
D. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari strategi usaha ?
b. Bagaimana cara mengembangkan usaha di era pandemic covid-19?
c. Kenapa Pandemi covid-19 dapat memengaruhi lingkungan usaha ?
d. Apa saja komponen – komponen dalam mengembangkan usaha ?

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRATEGI USAHA


1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani yaitu Strategeia (stratus= militer, dan
ag= memimpin) yang artinya seni ilmu untuk menjadi seorang jendral.
Strategi secara etimologi adalah cara atau keahlian dalam mengatur
atau merencanakan, sedangkan secara terminologi merupakan ilmu
merencanakan atau mengarahkan sesuatu.
Pengertian strategi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
i. Strategi menurut Chandler adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka
panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
ii. Strategi menurut Andrews adalah pola sasaran tujuan dan
kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan,
yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan
oleh perusahaan atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan.
iii. Strategi menurut Itami adalah menentukan kerangka kerja dari
aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk
mengkoordinasikan aktivitas, sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah.
iv. Strategi menurut Griffin adalah rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi. Tidak hanya mencapai akan tetapi strategi juga
dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di
lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.
v. Strategi menurut Porter adalah alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing.
vi. Strategi menurut Hamel dan Prahalad adalah tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
konsumen di masa depan.
vii. Strategi menurut Christensen adalah pola-pola berbagai tujuan serta
kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang
sedang dan akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat
perusahaan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah


suatu rencana tentang upaya yang akan dijalankan oleh sebuah organisasi
atau perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan tersebut yakni

3|Page
mendapatkan keuntungan serta menghadapi lingkungan bisnis yang selalu
berubah.

2. Pengertian Usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, usaha adalah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu
maksud, atau mencari keuntungan, berusaha merupakan bekerja giat, untuk
mencapai sesuatu.
Usaha merupakan suatu aktivitas yang sepanjang waktu mempengaruhi
kehidupan setiap orang. Usaha menghasilkan sebagian besar barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh setiap orang.
Adapun jenis-jenis usaha dibedakan menjadi 3 yaitu usaha kecil, usaha
menengah dan usaha besar. Pengertian masing-masing usaha adalah sebagai
berikut:
i. Usaha Kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang
kecil, kekayaan dan tenaga kerja yang sedikit.
ii. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dilakukan oleh seorang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjaddi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan.
iii. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari usaha menengah yang meliputi usaha nasional
milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang
melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Dari berbagai definisi tentang strategi dan usaha yang telah disebutkan
di atas tadi, maka pengertian dari Strategi Usaha adalah suatu rencana
tentang upaya yang akan dijalankan oleh sebuah organisasi atau
perusahaan dengan mengerahkan tenaga, pikiran dan badan untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yakni mendapatkan
keuntungan dan saling menguntungkan.

B. DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP LINGKUNGAN


USAHA
Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada sektor manufaktur, tetapi juga
terhadap sektor UMKM sejak April 2020. Salah satu upaya pemulihan ekonomi
nasional yang dilakukan pemerintah di masa pandemi Covid-19 adalah mendorong
sektor UMKM, yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional karena
banyaknya pekerja yang terlibat langsung. Apalagi jumlah UMKM di Indonesia
mencapai 64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sangat

4|Page
dominan yakni 64,13 juta (99,92%) dari keseluruhan sektor usaha. Kelompok ini pula
yang merasakan imbas negatif dari pandemi Covid-19.
Dalam situasi krisis ekonomi seperti ini, sektor UMKM sangat perlu perhatian
khusus dari pemerintah karena merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB dan
dapat menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja, mensubtitusi produksi barang
konsumsi atau setengah jadi. Apalagi di tengah sentimen positif bahwa kondisi
perekonomian tahun ini akan membaik membuat sektor UMKM harus bisa
memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi saat ini untuk dapat pulih. Tulisan
ini mengkaji kondisi UMKM akibat perlambatan ekonomi yang muncul karena
pandemi Covid-19 serta bagaimana upaya pemerintah dalam mendorong UMKM
dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional dalam pandemi virus
Covid-19.
1. Kondisi UMKM pada masa Pandemi
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan
terhadap 206 pelaku UMKM di Jabodetabek, mayoritas UMKM sebesar 82,9%
merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya 5,9% yang mengalami
pertumbuhan positif. Kondisi Pandemi ini bahkan menyebabkan 63,9% dari
UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 30%. Hanya
3,8% UMKM yang mengalami peningkatan omzet. Survei KIC tersebut juga
menunjukkan para UMKM melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan
kondisi usahanya. Mereka melakukan sejumlah langkah efisiensi seperti:
menurunkan produksi barang/jasa, mengurangi jam kerja dan jumlah karyawan
dan saluran penjualan/ pemasaran. Meski begitu, ada juga UMKM yang
mengambil langkah sebaliknya, yaitu menambah saluran pemasaran sebagai
bagian strategi bertahan (Katadata.co.id, 2020).
Sementara itu, hasil survey dari beberapa lembaga seperti BPS, Bappenas, dan
World Bank menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UMKM
kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji
karyawan. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa sampai harus melakukan PHK.
Kendala lain yang dialami UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku,
permodalan, pelanggan menurun, distribusi dan produksi terhambat. Selain itu,
perubahan Perilaku Konsumen dan Peta Kompetisi Bisnis juga perlu diantisipasi
oleh para pelaku usaha karena adanya pembatasan kegiatan. Konsumen lebih
banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Sedangkan perubahan lanskap industri dan peta kompetisi baru ditandai dengan
empat karateristik bisnis yaitu Hygiene, Low-Touch, Less Crowd, dan Low-
Mobility (CNBC Indonesia, 28 April 2021). Dari kondisi tersebut, dapat terlihat
bahwa sektor UMKM yang mayoritas pelakunya adalah warga kelas menengah ke
bawah terdampak besar akibat pandemi Covid-19.
Perusahaan yang sukses di era pandemi merupakan perusahaan yang dapat
beradaptasi dengan empat karakteristik tersebut. Pelaku usaha ke termasuk
UMKM perlu berinovasi dalam memproduksi barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan pasar. Para pelaku usaha ini juga dapat menumbuh-kembangkan
berbagai gagasan dan ide usaha baru yang juga dapat berkontribusi sebagai

5|Page
pemecah persoalan sosial-ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi. Namun,
aktivitas bisnis dan prospek pertumbuhan sektor UMKM cenderung semakin
membaik pada kuartal I/2021. Pemulihan UMKM ini memberikan sinyal positif
semakin pulihnya perekonomian nasional yang sempat tertekan akibat pandemi
Covid-19. BRI Micro & SME Index (BMSI) terbaru mencatat adanya kenaikan
signifikan dalam Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks Ekspektasi Aktivitas
Bisnis (IEAB), dan Indeks Sentimen Bisnis (ISB) per kuartal I tahun ini
dibandingkan dengan kuartal IV/2020. Riset tersebut menunjukkan peningkatan
BMSI menjadi 93,0 dari sebelumnya 81,5 pada kuartal IV/2020. Selain itu, pelaku
UMKM juga makin optimistis terhadap prospek usahanya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya indeks ekspektasi BMSI menjadi 128,0 dari sebelumnya
105,4 pada kuartal IV/2020. Sejalan kenaikan BMSI dan ekspektasinya, persepsi
pelaku UMKM juga meningkat terhadap perekonomian secara umum. ISB pelaku
UMKM meningkat signifikan menjadi 115,5 dari sebelum nya 90,2 pada kuartal
IV/2020. Kenaikan IAB, IEAB, dan ISB menunjukkan mulai berputarnya aktivitas
UMKM di lapangan, tingginya optimisme mereka atas kondisi yang lebih baik
(Bisnis Indonesia, 17 Mei 2021).
Optimisme yang tercermin melalui hasil riset tersebut disebabkan oleh
beberapa hal. Pertama, meningkatnya aktivitas masyarakat karena angka infeksi
baru dan kasus aktif Covid-19 terus turun ditengah makin meluasnya program
vaksinasi. Kedua, naiknya produksi barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang disebabkan oleh hari besar seperti Imlek dan hari raya Idul Fitri.
Ketiga, panen raya di sejumlah daerah yang mendorong kenaikan harga
komoditas. Keempat, relaksasi dari pemerintah kepada pengusaha sector properti
dan relaksasi pembelian rumah baru

C. STRATEGI DALAM MENGEMBANGKAN USAHA DI ERA


PANDEMI
Dunia saat ini masuk ke dalam status waspada karena penyebaran virus baru
yang penyebarannya semakin hari semakin masif. Virus ini pertama kali muncul dan
ditemukan di Wuhan, Cina, tahun 2019. Virus ini dikenal dengan Coronavirus (CoV)
yang merupakan bagian dari keluarga virus seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) yang
menyerang saluran pernapasan. Pada awal maret 2020 World Health Organitazion
telah menetapkan Virus Corona sebagai pandemi global. Status pandemi atau epidemi
global ini menandakan bahwa penyebaran COVID-19 ini dinamis dan menyebar
hingga hampir ke seluruh dunia.
Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (HIPMI) Afifuddin Suhaeli Kalla memperkirakan, pengusaha di setiap
sektor telah mengalami kerugian hingga 20 persen sejak adanya kasus pertama korban
positif Corona di Indonesia.
Dari adanya pandemic Corona ini maka dikeluarkanlah PP Nomor 21 tahun
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan maksud membatasi

6|Page
pergerakan orang dan barang dan mengharuskan masyarakat jika tidak ada keperluan
mendesak diharapkan untuk berdiam diri dirumah. Hal ini juga berdampak terhadap
terbatasnya operasional UMKM dan berkurangnya konsumen yang berbelanja secara
langsung dibandingkan hari biasa. Dengan ini, Pelaku Usaha dapat menyesuaikan diri
dengan membuka toko online atau berjualan melalui E-Commerce.
ECommerce merupakan sistem penjualan, pembelian dan memasarkan produk
dengan memanfaatkan elektronik (Kotler, Philip dan Amstrong, 2012). Dalam
Penelitian (Hardilawati, 2019) dan (Setyorini et al., 2019) menyimpulkan bahwa E-
Commerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja
pemasaran dan pendapatan UMKM. Selain melakukan perdagangan E-Commerce,
Pelaku UMKM juga dituntut untuk dapat mengkomunikasikan produk secara intensif
dengan melakukan pemasaran produk menggunakan digital marketing dan
memanfaatkan media sosial untuk dapat menjangkau konsumennya secara langsung
dan dapat menekan biaya promosi.
Digital marketing merupakan pemasaran yang dilakukan dengan
menggunakan akses internet, memanfaatkan social media maupun perangkat digital
lainnya. Digital Marketing membantu perusahaan atau pelaku usaha dalam
mepromosikan dan memasarkan produk dan jasa mereka dan mampu memperluas
pasar baru yang sebelumnya tertutup atau terbatas karena adanya keterbatasan waktu,
jarak dan cara berkomunikasi (Prabowo, 2018). Hasil penelitian (Hendrawan et al.,
2019) menyatakan bahwa digital marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan penjualan UMKM.
Setiap pebisnis tentu menginginkan usahanya sukses dan tetap survive di
tengah pandemic corono ini. Ada kiat-kiat tertentu agar bisnis tetap survive, berikut
strategi mempertahankan bisnis di tengah pandemic :
1. Memiliki kepercayaan diri dan kemandirian yang tinggi
Setiap pebisnis harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Setiap bisnis
apapun yang dilakukan tentu memiliki factor resiko. Tanpa kepercayaan yang
tinggi bisnis tidak dapat berjalan karena tidak berani untuk menanggung
resikonya.Bila sudah memiliki kepercayaan diri, dengan modal yang kecil pun
sudah bisa memulai usaha. Seorang pebisnis juga harus memiliki mental
wirausaha dan kemandirian yang tinggi sehingga tidak malas-malasan dalam
menjalankan usahanya. Mental wirausaha itu sangat penting karena dalam
menjalankan usahanya tentu seorang pebisnis akan mengalami berbagai
permasalahan, sehingga siap jatuh bangun dalam membangun bisnisnya. Jika
tidak memiliki mental wirausaha bisa dipastikan pebisnis itu akan putus asa dan
gulung tikar.
2. Berbisnis yang halal, mulai dari modal, proses, hingga penjualan
Modal usaha sangat penting, meski demikian harus didapatkan dengan cara
yang baik, tidak curang. Proses dalam berbisnis pun juga dijalankan dengan cara-
cara yang baik pula, jujur, tidak melakukan monopoli, dan kecurangan. Pada
dasarnya jika berbuat kecurangan imbasnya kembali pada diri sendiri. Selain itu
yang tidak kalah penting adalah barang-barang yang diperjualbelikan itu
barangbarang yang halal, baik, dan tidak membahayakan tubuh manusia.

7|Page
3. Melakukan ekspor dan impor barang
Pebisnis harus memiliki pangsa pasar yang luas. Dengan melakukan kegiatan
ekspor dan impor barang berarti telah memperluas pangsa pasar. Semakin luas
pangsa pasar yang diciptakan, maka semakin besar target penjualan dan
keuntungan yang didapatkan. Seorang pebisnis harus kreatif mencari dan
menciptakan peluang pasar, meningkatkan produktivitas, dan efisien.
4. Menjaga kepercayaan relasi bisnis
Hal ini sangat penting bagi maju mundurnya usaha yang dilakukan. Menjaga
kepercayaan relasi bisnis dengan cara menjaga kualitas barang dan juga menepati
pembayaran sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Cara yang digunakan
untuk menjaga kepercayaan pelanggan adalah dengan memberikan servis yang
baik dan memuaskan. Juga barang yang dijual kualitasnya baik dan tidak ada
cacat.
5. Melakukan promosi barang yang diperdagangkan
Yaitu dengan membuat iklan baik di media elektronik maupun media cetak.
Pada era sekarang promosi dapat dilakukan dengan mudah, yaitu melalui social
media yang memiliki follower sangat banyak dan luas, dapat menjangkau
berbagai belahan dunia. Dengan promosi ini calon konsumen dapat mengetahui
kualitas, bentuk, dan harga dari komoditas yang ditawarkan. Promosi dapat lebih
menarik konsumen dengan memberikan taster dan diskon harga pada awal
launching produk.
6. Berbisnis barang kebutuhan dasar
Bisnis yang sangat menjanjikan adalah bisnis barang kebutuhan dasar. Hal ini
dikarenakan barang kebutuhan dasar memiliki dua sifat, yaitu long lasting dan fast
moving. Dalam dunia bisnis long lasting diartikan mampu bertahan dalam waktu
yang lama untuk dikelola sebagai sebuah usaha, karena usaha yang peluangnya
tidak menentu, kemungkinan kecil bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Barang kebutuhan dasar akan selalu dicari dan diperlukan oleh seluruh lapisan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka, karena kebutuhan ini sifatnya
primer. Barang kebutuhan dasar juga memiliki sifat fast moving, yaitu terus
dicari-cari konsumen karena barang tersebut merupakan kebutuhan primer.
Seluruh lapisan masyarakat memerlukan barang tersebut, maka akan selalu ada
permintaan untuk membeli barang tersebut. Permintaan yang tinggi akan membuat
barang kebutuhan primer tersebut cepat laku terjual. Barang kebutuhan dasar itu di
antaranya adalah makanan, minuman, pakaian, alat kesehatan dan kebersihan
lingkungan. Jenis barang-barang ini merupakan komoditas yang prospektif untuk
berbisnis.
7. Leadership/Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka dengan saran dan kritik. Hal ini demi kemajuan
bisnis yang dijalankan. Tanpa kepemimpinan yang baik sebuah bisnis tidak akan

8|Page
sukses. Saran dan kritik diterima agar bisnis yang dijalankan selalu inovatif,
kreatif, dan fleksibel.
8. Menggunakan teknologi informasi dalam berbisnis
Dewasa ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan konsumsi digital, apalagi
dengan adanya wabah Corona pemerintah membuat kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) masyarakat harus membatasi geraknya di luar rumah.
Dengan adanya pelayanan belanja online masyarakat akan sangat terbantu, dan
juga ini merupakan kesempatan pebisnis untuk melayani dan menarik konsumen
sebanyak-banyaknya.
Untuk mengembangkan bisnis di masa pandemic corona ini pun bisa di
lakukan dengan strategi berikut ini :
1. Bisnis Makanan dan Minuman Rumahan, bekerjasama dengan grab food/go food/
atau semisalnya.
Dengan adanya kebijakan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) maka banyak masyarakat yang lebih memilih untuk melaksanakan
aktivitas di rumah. Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer, mau tidak
mau setiap hari pasti mereka membutuhkannya. Bisnis ini bila ditekuni bisa
mendatangkan keuntungan yang menjanjikan dan bisa menjadi solusi untuk
menghasilkan uang, terutama bagi yang di PHK maupun pengangguran.
2. Bisnis Makanan Olahan yang dibekukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat masyarakat harus
membatasi geraknya di luar rumah. Bisnis makanan beku merupakan solusi yang
menarik untuk ditawarkan, karena makanan ini tahan lama, praktis, dan mudah
untuk disajikan. Masyarakat bisa menghemat waktu untuk belanja, karena bisa
langsung belanja makanan beku ini untuk stock beberapa pekan. Misalnya, bakso
beku, nugget, ayam, sosis, kentang, dim sum, dan lain-lainnya. Makanan tersebut
dapat disajikan secara cepat tanpa mengolahnya lagi, tinggal digoreng ataupun
dikukus.
3. Jasa Logistik
Di tengah wabah Corona ini, dimana masyarakat dianjurkan untuk bekerja,
beribadah, dan belajar dari rumah, maka sangat diperlukan jasa
distribusi/penghantaran logistik. Modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar.
Hanya dengan modal sebuah motor ataupun mobil pickup sudah bisa membuka
jasa penghantaran logistic.

9|Page
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada ketidak
stabilan dalam perekonomian terutama pada UMKM. Pelaku UMKM ini merasakan
dampak langsung berupa menurunnya angka penjualan dikarenakan adanya himbauan
pemerintah dan penerapan PSBB yang menghimbau masyarakat untuk tetap dirumah
sehingga cukup banyak UMKM yang harus berhenti beroperasi untuk sementara
waktu. Untuk itu pelaku UMKM harus memiliki strategi untuk dapat bertahan di
tengah pandemik ini dan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi
yang terjadi.Ada banyak peluang usaha di tengah-tengah terpuruknya perekonomian
saat ini.
Ada peluang usaha yang berskala besar dan kecil. Bisnis di bidang kesehatan,
dan kebersihan lingkungan memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Begitu juga
bisnis makanan beku dan minuman juga tidak kalah prospektif. Masyarakat dapat
memilih peluang usaha yang sesuai dengan modal yang dimiliki, dan kondisi yang
ada di sekitarnya. Selain yang disebutkan tersebut pelaku UMKM bisa beralih bisnis
dengan cara berjualan secara online yang dimna belanja online ini sangat diminati
oleh semua kalangan apalagi dimasa pandemic seperti ini sangat menguntungkan.
Dikarenakan adanya social distancing atau physical distancing yang dimana
mengharuskan seseorang untuk berjaga jarak dan menghindari kerumunan yang
intinya harus berdiam diri di rumah yang bertujuan untuk mengurangi persebaran
virus COVID-19 sehingga orang-orang akan beralih dan berminat untuk membeli
sesuatu secara online.
Berbagai peluang usaha ini apabila ditekuni bisa mengurangi pengangguran,
karena banyak menyerap tenaga kerja. Dengan demikian dapat membantu pemerintah
untuk menciptakan lapangan pekerjaan, terpenuhinya kebutuhan masyarakat, serta
mengurangi kesenjangan sosial.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai