Disusun Oleh:
GROUP 4
Jeffry (41P20020)
MAGISTER MANAJEMEN
2020
A. PENDAHULUAN
Hal ini juga berdampak terhadap Indonesia, dimana hampir seluruh segmen bisnis mengalami
penurunan omzet yang sangat besar sehingga manajemen dari masing-masing perusahaan
harus memiliki strategi bisnis yang berbeda dan menyesuaikan kondisi konsumen pada saat
pandemi agar perusahaan dapat terus berjalan. Beberapa segmen bisnis yang mengalami
peningkatan meliputi bidang kesehatan, supermarket, telekomunikasi dan marketplace (e-
commerce).
Sedangkan pada bidang food and beverages memiliki penurunan yang drastis, dimana 49%
konsumen menjadi lebih sering memasak di rumah sehingga masyarakat cenderung untuk
tidak mengkonsumsi makanan dari luar untuk mencegah penularan virus yang bisa terjadi
pada saat pengiriman dan pembuatan makanan dari luar tersebut.
Dengan adanya kondisi tersebut, salah satu Perusahaan besar di Indonesia yaitu MAP Boga
Adiperkasa yang termasuk ke dalam MAP Group dengan brand Starbucks, Pizza Marzano,
Genki Sushi, PAUL Bakery, Coldstone, Krispy Kreme dan Godiva memiliki strategi untuk
mempertahankan penjualan dengan cara melalui strategi omni channel, melakukan
penghematan melalui sejumlah efisiensi biaya, serta berkomunikasi secara intensif dengan
para pemilik merek/Brand Principals agar perusahaan dapat terus bertumbuh di tengah kondisi
pandemi covid-19.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa saja strategi plan yang dilakukan MAP Boga Adiperkasa dalam menghadapi pandemi
covid-19?
b. Seberapa besar pengaruh Strategi yang diambil MAP Boga Adiperkasa terhadap
pendapatan perusahaan?
B. PEMBAHASAN
MAP Boga Adiperkasa memiliki visi yaitu menghasilkan portofolio merek makanan dan
minuman internasional yang terbaik pada kategorinya, dan menarik bagi pelanggan dengan
segmen konsumen menengah ke atas. Adapun misinya adalah sebagai berikut:
a. Membawa merek-merek internasional di Indonesia hingga sejajar dengan kota-kota besar
di dunia
b. Menciptakan permintaan pasar melalui partisipasi menarik dan konsep-konsep baru
c. Menciptakan standar pelayanan yang baru
d. Senantiasa berkembang untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham Perseroan
2.2. Landasan Teori
Michael Porter dalam artikelnya yang berjudul Competitive Strategy dalam Harvard Business
Review (1996), menyatakan bahwa strategi adalah sekumpulan tindakan atau aktivitas yang
berbeda untuk mengantarkan nilai yang unik. Adapun ahli yang menegaskan strategi terdiri
atas aktivitas-aktivitas yang penuh daya saing serta pendekatan-pendekatan bisnis untuk
mencapai kinerja yang memuaskan (sesuai target).
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang disusun dapat
diimplementasikan secara efektif. Terdapat enam fungsi yang harus dilakukan secara
simultan, yaitu :
1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai kepada orang lain. Strategi
dirumuskan sebagai tujuan yang diinginkan, dan mengkomunikasikan, tentang apa yang
akan dikerjakan, oleh siapa, bagaimana pelaksanaan pengerjaannya, untuk siapa hal
tersebut dikerjakan, dan mengapa hasil kinerjanya dapat bernilai. Untuk mengetahui,
mengembangkan dan menilai alternatif-alternatif strategi, maka perlu dilihat sandingan
yang cocok atau sesuai antara kapabilitas organisasi dengan faktor lingkungan, di mana
kapabilitas tersebut akan digunakan.
2. Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan organisasi dengan peluang
dari lingkungannya.
3. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan kesuksesan yang didapat sekarang,
sekaligus menyelidiki adanya peluang-peluang baru.
4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih banyak dari yang
digunakan sekarang. Khususnya sumber dana dan sumber-sumber daya lain yang diolah
atau digunakan, yang penting dihasilkannya sumber-sumber daya nyata, tidak hanya
pendapatan, tetapi juga reputasi, komitmen karyawan, identitas merek dan sumber daya
yang tidak berwujud lainnya.
5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas organisasi ke depan. Strategi
harus menyiapkan keputusan yang sesuai dan sangat penting bagi upaya untuk pencapaian
maksud dan tujuan organisasi. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi
sepanjang waktu. Proses yang terus-menerus berjalan bagi penemuan maksud dan tujuan
untuk menciptakan dan menggunakan sumber sumber daya, serta mengarahkan aktivitas
pendukungnya. (Sofjan, 2013)
Sebelum menentukan langkah mana yang akan diambil, sangat penting bagi perusahaan untuk
mengetahui perubahan Landscape Business yang sedang dihadapi. Salah satu tool yang sering
digunakan adalah 4C Diamond.
4C yang dimaksud adalah Change, Customer, Competitor, dan Company. Gambar di atas dapat
dipahami dengan mudah dengan cara/urutan sebagai berikut:
1. Change atau perubahan biasanya menjadi pemicu utama perubahan landskap bisnis.
Change mencakup beberapa aspek antara lain:
a. Perubahan Teknologi
b. Perubahan Socio Culture
c. Perubahan Politic Legal
d. Perubahan Market
e. Perubahan Ekonomi
2. Customer disini merespon adanya perubahan yang terjadi menjadi sebuah kebutuhan
baru. Di sini Customer merupakan Value Demander.
3. Competitor akan sama sama melihat adanya perubahan demand dari customer.
Competitor bisa saja memenuhi demand yang muncul, atau bisa tidak. Di sini Competitor
merupakan Value Supplier.
4. Company adalah perusahaan yang berusaha melihat perubahan Business Landscape, lalu
berkaca melakukan refleksi untuk melihat posisi relatifnya dalam perubahan tersebut
(menggunakan analisa TOWS – Threat Opportunity Weakness Strength) lalu
memutuskan sebuah pilihan bisnis.
Teori lain yang relevan digunakan oleh MAP Boga Adiperkasa dalam menentukan langkah
yang akan diambil adalah Teori Hirearki Kebutuhan Maslow, sebagai berikut:
Teori di atas relevan digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan produk MAP Boga
Adiperkasa terhadap skala kepentingan kebutuhan konsumen.
Selain itu, strategi utama lainnya yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 antara lain
Program Chat & Buy, Program Click & Order, menambah jalinan kemitraan dengan
marketplace dan perusahaan teknologi finansial, serta bekerjasama dengan para influencer
digital untuk meningkatkan penjualan dan interaksi dengan publik.
Sebagai Gambaran Starbucks dengan nama PT.Sari Coffee Indonesia yang memegang Lisensi
Starbucks dan 100% kepemilikan sahamnya di kuasai oleh PT.MAP Boga Adiperkasa sejak
tahun 2002. Menerapkan berbagai strategi untuk bertahan di masa pandemi ini meski
Laba(Rugi) Bersih turun 15% pada Semester 1 tahun 2020(-9,6%) di bandingkan dengan
Tahun 2019(5,4%). Starbucks berusaha bertahan dan mengembangkan business dengan cara
; Mendistribusikan Merchandise dengan masuk ke E-Commerce Lazada untuk mengatasi
penurunan penjualan Merchandise dimana banyak Store yang di tutup karena adanya PSBB,
Meningkatkan kerjasama penjualan melalui delivery dengan Grab dan Gojek, Menyediakan
system pemesanan Online dan distribusi Voucher Starbucks melalui Onine dan meningkatkan
Promo dengan pembayaran melalui E-wallet dan Aplikasi untuk mendukung transaksi
Cashless.
Dengan strategi tersebut, pada akhir Maret 2020 penjualan digital MAP Boga Adiperkasa
mengalami peningkatan lebih dari 100%. Adapun pada kuartal I-2020, MAP Boga Adiperkasa
mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,71 triliun, sedikit naik 0,6% dari periode yang
sama tahun lalu sebesar Rp 4,68 triliun.
Untuk penambahan outlet yang telah menjadi strategi pada awal tahun 2020, walaupun di
tengah kondisi pandemi covid-19 MAP Boga Adiperkasa tetap merealisasikannya dengan
melakukan penambahan 22 outlet baru pada seluruh brandnya, yaitu Starbucks, Krispy
Kreme, Paul Bakery, Genki Sushi dan Pizza Marzano yang menjadi capital expenditure
(capex) MAPB di tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 179 miliar.
Hal lainnya yang menjadi pencapaian dari MAP Boga Adiperkasa adalah sampai saat ini
perusahaan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada seluruh pegawainya,
dimana pada perusahaan lainnya seluruh karyawan banyak yang di PHK pada saat kondisi
pandemi covid-19 sebagai bentuk efisiensi cost. Namun, untuk karyawan yang statusnya
masih kontrak, tidak diperpanjang kontraknya saat masa kontrak berakhir.
3.1 Kesimpulan
1. Strategi Plan yang dilakukan oleh MAP Boga Adi Perkasa di tengah pandemi covid-19
dinilai cukup efektif, walaupun adanya penurunan laba di 60,5% pada kuartal 1 di tahun
2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun tetap ada pertumbuhan bisnis
sebesar 0,6% YoY dengan pendapatan bersih sebesar Rp 4,71 triliun. Jika dibandingkan
dengan perusahaan lainnya pada sektor food and beverages seperti salah satu contohnya,
PT Wahana Interfood (JCO) yang mengalami penurunan laba di 39,14% pada kuartal 1
tahun 2020 dan penurunan penjualan sebesar 47,36% jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, MAP Boga Adi Perkasa termasuk ke dalam perusahaan yang memiliki
strategi bisnis yang bagus.
2. Indikator kesuksesan strategi MAP Boga Adiperkasa lainnya adalah hingga bulan Oktober
2020, tidak terdapat pengurangan pegawai.
3.2 Saran
1. Perkembangan bisnis yang dialami oleh MAP Boga Adiperkasa di tengah pandemi covid-
19 sangat baik. Namun, perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian strategi secara berkala
mengingat lingkungan ekonomi yang perubahan ekonomi yang cepat dan susah di prediksi
(VUCA).
2. MAP Boga Adiperkasa sebaiknya mengkalibrasi siapa yang menjadi target marketnya
(potential customer). Karena hal ini akan menentukan strategi marketing yang akan dipilih,
sebagai contoh ketika Pemerintah melarang beroperasinya mall dan restaurant, maka
hampir tidak ada bedanya antara membeli kopi di starbucks atau di gerai kopi kekinian.
3. Inovasi dengan mengeluarkan varian produk untuk menciptakan atau memenuhi kebutuhan
consumer. Sebagai contoh, mengeluarkan produk dengan cita rasa lokal.
3.3 Rekomendasi
1. MAP Boga Adiperkasa menjajaki peluang kerjasama B2B dengan perusahaan dan instansi
yang memberlakukan kebijakan work from office untuk pemesanan dalam jumlah banyak.
2. Perlu mempertahankan kekuatan brand Starbucks seperti saat ini, yaitu sebagai alternatif
tempat bekerja yang keren dan menyenangkan.
3. Kedepannya MAP Boga Adiperkasa dapat mempertimbangkan konsep “Kawasan
Exclusive” yang dikerjasamakan dengan Mitra Developer di wilayah perumahan agar
dapat menjangkau perumahan dan menekan biaya Operational.
4. Menganalisa Jangkauan wilayah sebuah store di sebuah wilayah dengan memanfaatkan
software seperti “GapMap” untuk mempelajari peluang sebuah wilayah dan di bandingkan
dengan kompetitor dan bisa meningkatkan konsep store dengan system Drive-Thru dan
Curbside Pick-up.
DAFTAR PUSTAKA
● https://www.cnbcindonesia.com/market/20200802093958-17-176896/6-negara-alami-
resesi-prediksi-ngeri-imf-soal-krisis-global
● https://nasional.kontan.co.id/news/ini-perubahan-perilaku-konsumen-indonesia-saat-
pandemi-corona
● https://industri.kontan.co.id/news/ini-strategi-map-boga-adiperkasa-mapb-jaga-bisnis-di-
2020
● Paparan Publik PT.MAP BOGA Adiperkasa TBK; Presentasi Anthony Cottan; Direktur
Utama; Jakarta 27 Agustus 2020
● https://www.mbai.co.id/id/about-us/
● Bukti-Iklan-Lap-Keu-MBA-1H20-030820-ID.pdf
● Pt. Mitra Adiperkasa Tbk Dan Entitas Anak /And Its Subsidiaries Laporan Keuangan
Konsolidasian Consolidated Financial Statements
● https://yonulis.com/2020/09/25/hadapi-new-normal-inilah-strategi-starbucks-dalam-
mempertahankan-bisnisnya/
● Rachmat, Manajemen Strategik, Bandung : CV Pustaka Setia, 2014, hlm. 2 dan 32.
● Sofjan Assauri, Strategic Management : Sustainable Competitive Advantages, Jakarta :
Rajawali Pers, 2013, hlm. 5-8.
● https://www.map.co.id/map-umumkan-pencapaian-kinerja-keuangan-kuartal-pertama-
tahun-2020/
● https://miraeasset.co.id/id/News/26748