Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Andre Dharma Persada (41P20006)
Faridzki Pratama (41P20014)
Maria Nolayanti (41P20022)
Tiara Putri Harni (41P20030)
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
1
A. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kasus
Motivasi menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk menjadi dasar dan
dorongan bagi seorang individu maupun bagi sebuah organisasi dalam
perkembanganya untuk memperoleh pencapaian yang lebih baik. Teori motivasi
menggambarkan bahwa motivasi merupakan Energi potensial yang dapat
dikeluarkan oleh setiap individu, berdasarkan besarnya dorongan yang ada di
dalam dirinya. Sehingga, energi tersebut dapat menghasilkan harapan, prestasi
juga keberhasilan dalam menjalani pekerjaan.
Kisah kesuksesan dari seorang Handry bukalah sebuah jalan mulus tanpa
rintangan. Kesuksesan yang ia peroleh merupakan sebuah pencapaian luar biasa
dengan penuh tantangan. Kisah kesuksesan Handry dimulai pada tahun 1987,di
saat usia 18 tahun Handry terkena penyakit kanker getah bening yang
membuatnya tak mampu lagi untuk berjalan. Sebagai seorang pemuda dengan
umur yang masih sangat muda, tentu hal ini tidaklah mudah untuk diterima oleh
Handry. Dimana Handry harus menjalankan sisa hidupnya dengan bertumpu
pada kursi roda. Hal ini pun sempat membuatnya patah semangat dan
membuatnya menarik diri dari lingkungan sosialnya. Tiga bulan Handry
menarik diri dari lingkungan, hingga akhirnya motivasi dan dukungan yang di
berikan oleh keluarga dan teman-teman terdekat Handry berhasil
memberikannya semangat untuk menghadapi kenyataan.
Dari atas kursi roda, Handry kembali berjuang untuk melanjutkan masa
depannya. Di tahun 1993 ketika Handry menyelesaikan pendidikannya di
Institute Pertanian Bogor, Ia mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan
dan predikat cum laude dalam masa studinya. Tak hanya sampai di sana,
Handry juga memperoleh predikat cum laude pada masa studi doktor dalam
bidang strategic management dari Universitas Indonesia.
Perjuangan Handry selama lebih dari 20 tahun dengan motivasi terhadap diri
sendiri yang sangat kuat telah mengantarkan Handry menjadi sosok yang sangat
luar biasa, dimana Handry berhasil mengalahkan keterbatasan yang dia miliki dan
berjuang untuk pencapaiannya saat ini. Handry memiliki perhatian yang tinggi
dalam bidang pendidikan dan volunteerisme. Kini Handry merupakan sosok
pemimpin muda yang juga aktif dalam memberikan motivasi dan menularkan
semangat bagi banyak orang melalui kegiatan belajar-mengajar, National
Leadership Camp dan menjadi pembicara pada banyak kesempatan.
3
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara seorang Handry Satriago dalam memotivasi diri
ditengah keterbatasan fisik?
2. Bagaimana gaya kepemimpinan Handry Satriago dalam memimpin
General Electric Indonesia?
B. PEMBAHASAN
2.1. Profil Perusahaan
General Electric merupakan sebuah perusahaan multinational yang bergerak
dalam bidang Industriteknologi dan jasa yang berpusat di New York, Amerika
Serikat. General Electric didirikan pada tahun 1890 oleh Thomas Alfa Edison.
General Electric sendiri merupakan perusahaan yang termasuk kedalam
peringkat Fortune 500, dimana pada tahun 2019 GE menempati posisi ke-21
sebagai perusahaan dengan pendapatan kotor terbesar di Amerika Serikat.
General Electric sendiri telah hadir di Indonesia sejak tahun 1940an, dimana
General Electricbergerak dalam berbagai sektor usaha seperti Aviation,
Healthcare, Power Plant, dan Renewable Energy. Dengan jumlah pekerja lebih
dari 1.300, saat ini General Electric Indonesia berperan aktif dalam melakukan
investasi di Indonesia terutama dalam bidang Power, Oil & Gas dan Healthcare.
Para customerGeneral Electric Indonesia di antaranya adalah Garuda Indonesia,
Kereta Api, PLN, Pertamina, Total Indonesia serta perusahaan pembangkit listrik
swasta dan juga rumahsakit.
5
Dalam teori ini,gaya kepemimpinan seseorang bergantung pada
lingkungan, situasi dan kualitas pengikut atau bawahan. Hal ini
menunjukan bahwa tidak semua gaya kepemimpinan akan cocok pada
semua situasi.
4. Teori Situasional
Teori ini menunjukan bahwa tidak semua gaya kepemimpinan akan
cocok pada semua situasi. Sehingga situasi tertentu akan menetukan
gaya kepemimpan untuk mengambil suatu keputusan manajerial.
5. Teori Perilaku
Teori ini berpendapat bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin
dengan belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin dengan
mengamati pemimpin lain ataupun juga dapat melalui pelatihan atau
pembelajaran untuk menjadikan seseorang menjadi pemimpin.
6. Teori Partisipasi
Dalam teori ini, pemimpin melibatkan bawahan atau pengikut untuk
dapat memberikan masukan sehingga mendorong anggota grup untuk
mengemukakan pendapat dalam diskusi untuk membuat suatu
keputusan. Namun, keputusan atas masukan atau pendapat dari
anggota grup tetap berada pada pemimpin yang memiliki kuasa untuk
memutus.
7. Teori Manajemen atau Transaksional
Pada teori ini berfokus pada peran pengawasan, organisasi dan kinerja
grup. Dalam teori ini pemimpin berfokus pada system penghargaan
dan hukuman. Apabila pekerja dapat encapai target perusahaan maka
pekerja tersebut akan mendapat penghargaan dan sebaliknya.
8. Teori Hubungan atau Transformasi
Teori ini berfokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin
dengan anggota grup melalui hubungan yang memotivasi dengan
pemimpin mendorong potensi dari setiap anggota grup. Dalam teori
ini pemimpin berfokus pada kinerja anggota grup serta menginsipirasi
dan memotivasi anggota grup tentang kepentingan atas tugas yang
diberikan.
2.2.2. Tipe Kepemimpinan
Dalam menjalankan suatu bisnis, setiap orang memiliki tipe kepemimpinan
yang berbeda yang dirasa tepat dan sesuai dengan bisnis yang dijalankan,
serta tipe kepemimpinan yang dijalankan dapat berkontribusi dengan baik
terhadap kinerja anggota grup atau pekerja dibawahnya. Berikut adalah
beberapa tipe kepemimpinan menurut Siagian (2003) dan Purwanto (2004)
adalah sebagai berikut:
1. Tipe Karismatik
Merupakan tipe pemimpin yang memiliki aura karismatik yang timbul
secara naluriah baik dari segi penampilan, gaya berbicara, gaya
berpikir dan caranya dalam mendorong potensi yang dimiliki oleh
anggota grup serta mampu menciptakan atmosfer positif dalam
lingkungan pekerjaan.
2. Tipe Diplomatis
Merupakan tipe kepemimpinan yang dalam setiap proses pengambilan
keputusan melibatkan anggota grup untuk memberikan masukan dan
pendapat guna kepentingan bersama. Tipe kepemimpinan seperti ini
dapat mempererat hubungan kerjasama antara pemimpin dengan
anggota grup.
3. Tipe Otoriter
Merupakan tipe kepemimpinan yang memiliki kuasa absolute dalam
setiap proses pengambilan keputusan.Penerapan disiplin yang tinggi
dan terbatasnya penyampaian pendapat anggota grup.
4. Tipe Delegatif (Laizzes – Faire)
Merupakan tipe kepemimpinan yang memberikan kuasa kepada
anggota grup untuk dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan
kewenangannya. Untuk tipe pemimpin seperti ini, menerapkan fungsi
pengawasan guna meningkatkan kepercayaan dan kerjasama antar
anggota grup dan pemimpin.
5. Tipe Paternalistik
Merupakan tipe kepemimpinan yang selalu membimbing anggota
grup dan menganggap anggota grup masih perlu dikembangkan
7
potensinya. Namun, tipe kepemimpinan seperti ini juga membuat
keterbatasan anggota grup untuk berinisiatif dan mengambil
keputusan.
9
Electric Indonesia dan mencetak sejarah sebagai CEO termuda di
General Electric global.
5. Self Actualization
Dengan pesona karir yang cemerlang Handry aktif untuk berbagi
kisah perjuangannya yang dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi
seluruh kalangan. Handry juga kerap memberikan edukasi dan
menjadi sukarealwan dengan menjadi anggota Dewan Penasehat IPMI
Business School dan Ketua GE Volunteer Indonesia Chapter
(pemenang penghargaan GE Team Impact 2011 dan Gerald Phillippe)
serta Handry juga menjabat sebagai Gubernur di America Chamber of
Commerce (Amcham) Indonesia dan menjadi anggota Komite
Indonesia di US-ASEAN Business Council. Hal tersebut ia lakukan
sebagai wujud untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda
untuk terus berkembang dengan optimalkan potensi keahlian yang
dimilikinya.
Dengan motivasi diri yang tinggi, Handry mampu memenuhi kebutuhan dasar
Maslow, serta Handry berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisik justru
adalah kelebihan yang ia miliki untuk dapat menginspirasi banyak orang atas
pencapaiannya saat ini.
11
vi. Memiliki konsep dan solusi atas segala kemungkinan yang
terjadi (Conceptualization)
vii. Memiliki pengetahuan dan visioner (Foresight)
viii. Sebagai perwakilan organisasi/perusahaan (Stewardship)
ix. Komitmen untuk mengembangkan kemampuan orang lain
melalui apresiasi, semangat dan kesempatan bagi anggota grup
untuk mendapatkan tanggung jawab lebih (Commitment)
x. Mampu membangun komunitas yang menyatukan individu
(Community)
Melalui prinsipnya dalam melahirkan pemimpin baru, menggambarkan
sosok pemimpin dengan gaya servant leadership dengan mengajak semua
anggota grup untuk maju bersama, karena konsep leadership tidak hanya
sebatas pemimpin saja, namun pemimpin dan pengikut.
3. Passion
Dalam menjalan pekerjaan sesuai dengan passion dan merasa bangga
atas pekerjaan yang dikerjakan menjadi kunci bagi Handry untuk
terus mengembangkan keahlian dalam dirinya. Rasa keingintahuan
yang tinggi dan keingan untuk terus belajar membuat Handry dapat
mencapai posisi sebagai CEO di General Electric Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sondang P.Siagian. 2003, Teori dan Praktek Kepemimpinan, (Jakarta:
Rinekacipta)
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/7018/Pemimpin-dan-
Kepemimpinan-Kita.html
http://businessknowledgesource.com/blog/eight_major_leadership_theories_0305
63.html
https://www.gomarketingstrategic.com/tipe-dan-gaya-kepemimpinan-menurut-
para-ahli-terlengkap/
https://kumparan.com/kumparannews/konsep-pemimpin-dan-anak-buah-ala-
handry-satriago-1543372506489881169/full
https://www.greenleaf.org/what-is-servant-leadership/
https://mm.feb.ugm.ac.id/id/?p=2791