Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN MENTALITAS DASAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP GAYA

KEPEMIMPINAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi

Dosen: Bahrul Yaman, S.Sos., M.Si

Disusun Oleh:

Muhammad Faturrahman Aria Bisma (11160810000077)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018
Resume Seminar

Tema :Pentingnya Jiwa Entrepreneur Dalam Menjalankan Kepemimpinan


Organisasi Yang Efektif

Dosen Tamu : Mohammad Iqbal (Founder & CEO PT Triputra Iga Konsultama)

Dosen : Bahrul Yaman, S.Sos., M.Si

Oleh : Muhammad Faturrahman Aria Bisma - 11160810000077

Pada hari Kamis, Tanggal 22 November 2018 bertempat pada Teater 1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah diadakan kuliah umum yang
mengambil tema “Pentingnya Jiwa Entrepreneur dalam Menjalankan Kepemimpinan
Organisasi yang Efektif”. Materi tersebut dibawakan oleh seorang narasumber yang
merupakan teman dari Bapak Bahrul Yaman, yaitu bapak Mohammad Iqbal. Beliau memiliki
pengalaman pada bidang peer to peer lending yang fokus pada bidang pertanian. Kini beliau
merupakan seorang Founder dan CEO dari PT Triputra Iga Konsultama. Adapun tujuan
diadakannya kuliah umum ini adalah menekankan kepada mahasiswa akan pentingnya
memiliki mentalitas dasar sebagai seorang wirausahawan, serta memberikan pengetahuan
bahwa sebenarnya manusia memiliki potensi unik yang perlu diasah.

Materi dimulai Bapak Mohammad Iqbal dengan menyadarkan kita bahwa jika kita
cermat, kita bisa melihat UIN Syarif Hidayatullah ini sebagai market yang memiliki peluang
bisnis. Lalu berbagai contoh Bapak Mohammad Iqbal berikan dengan tujuan menumbuhkan
jiwa kewirausahaan bagi para peserta kuliah umum tersebut. Lalu Bapak Mohammad Iqbal
memaparkan materi mengenai kerangka mentalitas dasar sebagai wirausaha yaitu:
1. Fokus Pada Pelanggan
Dalam kewirausahaan, pelanggan merupakan hal yang penting karena pelanggan
merupakan sumber keuntungan, merupakan asset, dan merupakan target yang harus kita
capai. Kenapa pelanggan dikatakan sebagai asset?karena jika pelanggan kita jadikan
asset, maka kita akan fokus menjaga asset tersebut. Beliau langsung memberikan contoh
kasus yaitu dengan menghadiri kuliah umum ini, mahasiswa sudah memiliki mentalitas
dasar dengan fokus pada pelanggan. Pelanggan yang kita fokuskan yaitu Bapak Bahrul

1
Yaman, dan Bapak Mohammad Iqbal. Maka profit yang kita harapkan dari para
“pelanggan” kita adalah nilai dan ilmu.
2. Fokus Pada PDCA (Plan, Do, Chek, Action)
Sebagai wirausahawan kita harus melakukan PDCA sebagai dasar dalam
melakukan bisnis, seperti manajer melakukan POAC sebagai dasar dalam melaksanakan
suatu tugas. Dengan mengapplikasikan ilmu PDCA maka kita akan selalu cermat dalam
melakukan tugas kita.
3. Fokus Pada Fakta dan Data
Sebagai wirausahawan kita harus bertindak sesuai Fakta dan Data yang ada,
jangan mudah terpengaruh pada hal-hal yang diluar fakta dan data karena tidak bisa
dijadikan dasar dalam membuat keputusan. Dengan bertindak sesuai Fakta dan Data kita
dapat mengurangi suatu resiko dalam berbisnis
4. Fokus Pada Kerjasama
Sebagai Wirausahawan, kerjasama merupakan hal yang penting. Dengan adanya
kerjasama, kita bisa melihat suatu hal tidak hanya dari satu sisi saja, sehingga ada bahan
evaluasi dalam melakukan sesuatu.
5. Fokus Pada Keunggulan
Sebagai wirausahawan, berinovasi, berkompetensi, belajar dari kesalahan, pantang
menyerah dan selalu berusaha mencapai yang terbaik merupakan hal yang penting agar
kita bisa unggul dari pihak lain.

Setelah pelatihan ini mahasiswa diharapkan bisa memiliki jiwa kewirausahaan walaupun
tujuan hidupnya berbeda-beda.

Kisah Inspiratif

Dulu Pengangguran, Kini Jutawan

Di dunia ini, terdapat banyak individu yang menggunakan mentalitas dasar


kewirausahaan sebagai gaya kepemimpinan dia dalam memimpin suatu organisasi. Misalnya
Sandiaga S. Uno, seorang entrepreneur yang terdaftar sebagai salah satu orang terkaya di
Indonesia. Pria bernama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini dinilai sebagai sosok muda
yang dinamis. Dia menerapkan jiwa kewirausahaan dalam memimpin dan membuat
keputusan, misal ketika ia menjadi pengangguran karena perusahaan tempat ia bekerja

2
dinyatakan bangkrut, ia “nekat” untuk mengambil resiko dan mendirikan sebuah perusahaan
keuangan yang membeli perusahaan yang bangkrut akibat dari krisis moneter 1998, tanpa
sikap yang tegas atau otoriter, mungkin ia akan berhenti ditengah jalan. Dan dengan bekerja
sama dengan beberapa pihak, ia terbuka untuk mendapatkan umpan balik tentang bagaimana
cara mengembangkan usahanya, tanpa sikap demokratis, mungkin usahannya akan stagnan
dan tidak sebesar sekarang. Kini di dunia usaha, Sandiaga diakui sebagai seorang pebisnis
sukses dan tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Sandi pernah dinobatkan
oleh Globe Asia sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai
245 juta dollar AS. Ia juga mendapat penghargaan Enterpreneur of The Year dari Enterprise
Asia pada 2008.

Materi Pendukung

 Apandi pada jurnalnya berjudul Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Biro Umum dan Keuangan Universitas Lampung, menyatakan bahwa
ditemukan adanya pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun secara simultan
antara Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Umum
dan Keuangan Universitas Lampung.
 Noneng Masitoh dan Heri Herdiana pada penelitian nya yang berjudul Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Wirausaha, Motivasi, dan Lingkungan terhadap Produktivitas Usaha
Bordir di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya yang terbit di Jurnal Ekonomi
Manajemen Volume 3 Nomor 2 tahun 2017 menyatakan bahwa Hasil pengujian hipotesis
diperoleh hasil bahwa gaya kepemimpinan kewirausahaan, motivasi dan lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja

3
Jurnal “Penerapan Mentalitas Dasar Kewirausahaan pada Gaya Kepemimpinan”

ABSTRAK

Gaya kepemimpinan, dan cara bertingkah laku seorang pemimpin sudah tentu akan
mempengaruhi situasi dan kondisi serta motivasi pegawainya bekerja. Oleh sebab itu gaya
kepemimpinan seseorang dapat mempengaruhi para pegawai melakukan tindakan sesuai
dengan tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan dapat berbeda tiap individu, tergantung
mentalitas dasar yang dimiliki oleh individu tersebut. Individu yang memiliki mentalitas
dasar sebagai seorang entrepreneur (wirausahawan) pada gaya kepemimpinannya tentu
memiliki keunggulannya tersendiri dibandingkan seseorang yang mempunyai mentalitas
dasar sebagai dasar dari gaya kepemimpinan dia. Individu yang memiliki mentalitas dasar
sebagai seorang entrepreneur (wirausahawan) pada gaya kemimpinannya dipandang lebih
dapat diandalkan dalam memimpin sebuah organisasi karena ia lebih jeli dan berhati-hati
dalam memutuskan sesuatu, ia pun dinilai memiliki gaya kepemimpinan yang moderat, yaitu
Demokratis dan Otoriter disaat yang diperlukan. Artikel ini membahas mengenai Penerapan
Mentalitas Dasar Kewirausahaan Terhadap Gaya Kepemimpinan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan
pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan sebagai mentalitas dasar pada gaya
kepemimpinan individu.

Kata Kunci: Mentalitas Dasar, Kewirausahaan, dan Gaya Kepemimpinan

PENDAHULUAN

Menurut Stephen P. Robbins (2002) Kepemimpinan adalah kemampuan


mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian (tujuan). Pendapat ini memandang semua
anggota kelompok/organisasi sebagai satu kesatuan, sehingga kepemimpinan diberi makna
sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota kelompok/organisasi agar bersedia
melakukan kegiatan/bekerja untuk mencapai tujuan kelompok/organisasi. Sehingga
kepemimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan
cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Setiap individu tentu memiliki gaya kepemimpinan
nya masing-masing. Ada individu yang memiliki gaya kepemimpinan otoriter, yaitu
memimpin sebuah organisasi dengan tangan dingin, tidak melibatkan anggota organisasi
dalam membuat suatu keputusan, adapula individu yang memiliki gaya kepemimpinan yang

1
demokratis, dimana seorang pemimpin selalu mengandalkan partisipasi aktif dari anggota
organisasi nya untuk membuat suatu keputusan.

Tentu semua gaya kepemimpinan itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Gaya kepemimpinan itu merupakan wujud dari mentalitas dasar yang dimiliki oleh
individu-individu tersebut. Lalu bagaimana dengan individu yang mentalitas dasarnya
merupakan seorang entrepreneur (wirausahawan)? Wirausaha, menurut Frinces (2004)
adalah mereka yang selalu bekerja keras dan kreatif untuk mencari peluang bisnis,
mendayagunakan peluang yang diperoleh, dan kemudian merekayasa penciptaan alternatif se
bagai peluang bisnis baru dengan faktor keunggulan. Pertanyaan tersebut yang
melatarbelakangi pembuatan artikel ini, yaitu bagaimana dampak dari penerapan mentalitas
dasar kewirausahaan terhadap gaya kepemimpinan

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah memberikan penjelasan mengenai dampak yang
terjadi jika seorang individu menggunakan jiwa entrepreneur (wirausahawan) pada
mentalitas dasarnya sebagai gaya kepemimpinannya dalam memimpin suatu organisasi

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mentalitas Dasar
1. Pengertian Mentalitas Dasar
Menurut Mohammad Iqbal pada kuliah umum kewirausahaan (22 November
2018), Mentalitas dasar adalah sikap mental yang mendasari cara berpikir cara
bersikap cara bertindak dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sehingga sejalan
dengan nilai-nilai atau aturan perusahaan.
2. Kerangka Mentalitas Dasar
a. Fokus Pada Pelanggan
b. Fokus Pada Pdca
c. Fokus Pada Fakta & Data
d. Fokus Pada Kerjasama
e. Fokus Pada Keunggulan

B. Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan

2
1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Stephen P. Robbins (2002) Kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian (tujuan). Sementara menurut
Young (dalam Kartono, 2003) Kepemimpinan merupakan bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
2. Pengertian Gaya Kepemimpinan dan Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
Menurut Thoha(2013:49) bahwa Gaya Kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Sementara menurut Rivai
(2014:42) menyatakan Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat
pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Adapun macam-macam gaya
kepemimpinan
Menurut Thoha (2013:49) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan terbagi
menjadi dua kategori gaya yang ekstrem yaitu :
i. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang sebagai gaya yang di dasarkan
atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
ii. Gaya kepemimpinan demokratis, gaya ini dikaitkan dengan kekuatan personal dan
keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.

C. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Frinces (2004) adalah mereka yang selalu bekerja keras dan kreatif
untuk mencari peluang bisnis, mendayagunakan peluang yang diperoleh, dan
kemudian merekayasa penciptaan alternatif sebagai peluang bisnis baru dengan faktor
keunggulan. Sementara menurut Menurut Karl Vesper (1980), Entrepreneur memiliki
perbedaan dari yang lain, yaitu dari caranya memandang secara ekonomi, psikologi,
usaha yang dijalankan dan dari cara mengambil keputusan.

3
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengujian deskriptif agar dapat
memahami pokok permasalahn secara mendetail
B. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam artikel ini adalah data primer dan data sekunder
yang merupakan data kualitatif.
Sumber data primer pada penelitian ini bersumber dari hasil kuliah umum yang di
paparkan oleh Bapak Mohammad Iqbal yang bertemakan “Pentingnya Jiwa Entrepreneur
Dalam Menjalankan Kepemimpinan Organisasi Yang Efektif” dan diadakan pada Teater
1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta pada Kamis, 22 November 2018 pukul 07.00.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang
diperoleh dari dokumentasi hasil kuliah umum, jurnal, artikel, internet, dan literatur
terkait lainnya
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan proses analisis kualitatif yang mendasarkan pada
adanya hubungan semantis antar bariabel yang sedang diteliti. Dengan tujuan agar
peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk
menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat
penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti
pada analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisis data kualitatif ialah mengolah dan
menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur
dan mempunyai makna. lain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Individu yang memiliki mentalitas dasar sebagai seorang entrepreneur


(wirausahawan) pada gaya kepemimpinannya cendrung memiliki apa yang dibutuhkan
sebagai seorang pemimpin disuatu organisasi. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada
landasan teori, individu yang memiliki jiwa kewirausahaan memiliki beberapa keunggulan
yang sangat bermanfaat dalam memimpin organisasi, seperti mampu melihat peluang,
memperhatikan kondisi dan psikologis sebelum membuat keputusan.

4
Individu dengan mentalitas dasar jiwa kewirausahaan mampu bersikap sesuai dengan
kondisi yang sedang dihadapi oleh individu tersebut. Hal tersebut sejalan dengan teori
kerangka mentalitas dasar yang dipaparkan oleh Bapak Mohammad Iqbal pada kuliah
umumnya, dimana diperlukan sikap demokratis dalam memimpin sesuai dengan salah satu
poin kerangka mentalitas dasar yaitu fokus pada kerjasama yang berfokus pada partisipasi
aktif daripada anggota organisasi agar terciptanya umpan balik yang baik untuk evaluasi
dalam pencapaian tujuan organisasi.

Dalam sebuah organisasi, terkadang juga dibutuhkan gaya kepemimpinan dengan


sikap otoriter, Individu dengan mentalitas dasar jiwa kerusahaan juga memiliki sifat otoriter
disaat tertentu, misalnya sesuai dengan kerangka mentalitas dasar yaitu dalam fokus pada
fakta dan data serta fokus pada keunggulan. Dimana dalam fokus pada fakta dan data,
individu yang memiliki mentalitas dasar sebagai seorang wirausahawan pada gaya
kepemimpinannya akan teguh dalam bertindak sesuai fakta dan data, dan bekerja sesuai
dengan Standart Operational Procedure (SOP) yang ada walaupun banyak pihak mencoba
mempengaruhi individu tersebut. Tidak hanya itu, individu juga akan fokus pada keunggulan
dimana dia akan selalu berinovasi tanpa memperdulikan pihak lain yang pesimis terhadap
usaha untuk berinovasi yang dilakukan individu tersebut.

Di dunia ini, terdapat banyak individu yang menggunakan mentalitas dasar


kewirausahaan sebagai gaya kepemimpinan dia dalam memimpin suatu organisasi. Misalnya
Sandiaga S. Uno, seorang entrepreneur yang terdaftar sebagai salah satu orang terkaya di
Indonesia. Dia menerapkan jiwa kewirausahaan dalam memimpin dan membuat keputusan,
misal ketika ia menjadi pengangguran karena perusahaan tempat ia bekerja dinyatakan
bangkrut, ia “nekat” untuk mengambil resiko dan mendirikan sebuah perusahaan keuangan
yang membeli perusahaan yang bangkrut akibat dari krisis moneter 1998, tanpa sikap yang
tegas atau otoriter, mungkin ia akan berhenti ditengah jalan. Dan dengan bekerja sama
dengan beberapa pihak, ia terbuka untuk mendapatkan umpan balik tentang bagaimana cara
mengembangkan usahanya, tanpa sikap demokratis, mungkin usahannya akan stagnan dan
tidak sebesar sekarang.

5
SIMPULAN

Individu yang menerapkan mentalitas dasar kewirausahaan sebagai bagian dari gaya
kepemimpinannya terbukti sangat berguna dalam memimpin suatu organisasi. Individu ini
tidak akan fokus pada satu gaya kepemimpinan saja, melainkan akan menyesuaikan dengan
keadaan yang akan ia hadapi dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dalam suatu
organisasi. Individu ini juga memiliki sifat yang sangat dibutuhkan sebagai pemimpin karena
sifat kewirausahaan pada dasarnya saling terkait dengan kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA

Apandi. 2018. Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro
Umum dan Keuangan Universitas Lampung, Digital Library Universitas Lampung

Masitoh, Noneng dan Herdiana, Heri. 2017 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Wirausaha,
Motivasi, dan Lingkungan terhadap Produktivitas Usaha Bordir di Kecamatan
Kawalu Kota Tasikmalaya, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 3, No. 2.

Robbins, P. Stephen. 2002. Organizational Behaviour, United States of America: Pearson.

www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai