ADDICTEA
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
Disusun Oleh
JURUSAN MANAJEMEN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
i
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Rumusan masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah:
“Bagaimana Sistem Biaya, serta Hubungan Biaya, Volume, dan Laba pada Addictea?”
1
3) Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk :
“Menganalisis Sistem Biaya serta Hubungan Biaya, Volume, dan Laba pada Addictea”
4) Manfaat
Penulisan makalah diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) PROFIL USAHA
Nama : Addictea
Alamat : Addictea House (Jalan Cisangkuy No. 46, Citarum, Bandung Wetan, Citarum,
Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Telepon : 0821-3050-5000
Web : http://www.addictea.com
Instagram : @addictea
3
Facebook : https://www.facebook.com/addicteabandung/
2) PROSES BISNIS
Dari keluarga dan kerabatnya itulah tercetus ide, bahwa produk minuman ini
layak dipasarkan untuk umum. Kemudian mereka menjual produknya pertama kali di
ajang pemilihan rektor Institut Teknologi Bandung tahun 2011. Hasil yang mereka raih
saat itu cukup manis. Setelah itu, mereka berusaha merambah pasar yang lebih luas
dengan memberikan merek Addictea. Kesuksesan terus menghampiri mereka, hingga kini
4
Addictea menjadi salah satu minuman ikonik di kota Bandung dengan omset ratusan juta
rupiah perbulan.
Berangkat dari modal awal sebesar 5 juta rupiah yang digunakan untuk membeli
bahan baku dan kulkas. Ketika mereka menjual produknya secara luas, respons yang
didapatkan juga sangat baik. Dari sanalah mereka yakin akan masa depan produknya,
maka dari itu mereka tak cepat puas dan bergegas membuat inovasi baru.
Dari yang awalnya hanya menjual 2 varian saja yaitu Thai tea dan Greentea,
sekarang varian rasa pun di perbanyak menjadi 8 rasa. Yaitu Thai tea, Greentea, Banana,
Coffee, Taro, Seasalted caramel, Minty, dan Mixberry. Setiap mereka akan mengeluarkan
produk baru, biasanya mereka konsultasikan varian rasa yang baru ini ke pelanggan setia
dan tentu saja keluarga, karena akan cenderung lebih jujur kalau soal rasa.
Memang sekarang Addictea tidak hanya dikenal sebagai minuman Thai tea,
namun juga teh susu karena varian rasa yang semakin beragam. Untuk varian
pendahulunya yaitu Thai tea dan Greentea masih menggunakan daun teh asli dari
Thailand, tetapi untuk 6 varian rasa lainnya menggunakan daun teh dari Indonesia.
Tantangan terbesar bagi mereka sampai saat ini ialah daya tahan produknya. Karena
minuman ini berbasis susu dan tanpa pengawet, setelah tutupnya dibuka maka produknya
hanya mampu bertahan 6 jam di suhu ruang.
Target Pasar Addictea pada awalnya adalah anak muda dan karyawan/pekerja di
bidang perbankan dan provider khususnya frontliner karena harapan mereka adalah
terjadinya promosi mouth to mouth secara gratis. Titik penjualan Addictea merupakan
hasil selektif atas pemilihan mereka dengan metode konsinyasi (titip jual), Addictea
sengaja di taruh di tempat anak gaul muda di Bandung dan tempat yang ramai di
kunjungi keluarga. Mulai tahun 2016, mereka mulai memfokuskan Addictea di ranah
digital. Seperti bergabung dengan Google Bisnisku, memanfaatkan akun media sosial
seperti Instagram dan mendaftarkan bisnisnya ke layanan Ojek online Gofood. Dampak
dari mengembangkan bisnis melalui digital ini sangat signifikan. Promosi online tersebut
lebih banyak mendatangkan banyak pengunjung ke beberapa gerai Addictea di Bandung
khsusunya gerai pusat Addictea House dibilangan Cisangkuy.
5
Biasanya yang konsumen lakukan setelah melihat informasi yang ada di Google
itu, langsung menelepon admin untuk memesan sejumlah Addictea kemudian
mengunjungi gerai yang terletak di Cisangkuy untuk mengambil produk pesaannya yang
telah dibekukan sebelum kembali ke kota asal konsumen tersebut.
6
Distribusi
Sebelum dilakukan pengiriman kepada retailer, diadakan terlebih dahulu quality
control, jika ditemukan produk yang rusak, maka produk tersebut tidak akan dikirimkan
kepada retailer dan diganti dengan produk yang baru. Pendistribusian awalnya
menggunakan motor dari tempat produksi ke Addictea House namun setiap kali tiba di
tempat, ada beberapa minuman yang mengalami kerusakan kemasan. Lalu pada tahun
2015, untuk mengantisipasi kerusakan produk yang mengakibatkan kerugian. Maka pihak
Addictea menyiasati dengan membeli mobil walaupun dalam keadaan kondisi ekonomi
perusahaan saat itu belum stabil.
7
4) VARIAN RASA ADDICTEA
1. Thaitea
2. Greentea
3. Taro milktea
4. Banana milktea
5. Coffee milktea
6. Minty milktea
7. Mixberry milktea
8. Seasalted caramel milktea
Harga dareah kota Bandung untuk 240 ml Rp 12.000 dan 450 ml Rp 17.000.
Harga dareah kota Jakarta untuk 240 ml Rp 17.000 dan 450 ml Rp 23.000.
5) PENGEMBANGAN PRODUK
1. RASA
Ini merupakan 2 varian rasa yang muncul pertama kali di tahun 2011, rasa teh susu yang
ada pada saat itu hanya ada Thai tea dan Green tea. Karena pada misi Addictea itu sendiri
ialah ingin produknya bisa ready to go dan bisa dibeli kapanpun seperti minuman
8
kemasan yang sudah tersedia di minimarket pada umumnya. Addictea ini tersedia 2
ukuran yaitu ukuran 240ml dan 450 ml.
Ada pengembangan rasa yang terjadi semenjak pertama berdiri yaitu tahun 2011
hingga tahun 2016, semula hanya tersedia 2 varian rasa saja. Namun setelah
berkembang selama 5 tahun, lahirlah varian rasa lainnya yaitu : taro, banana, coffee, dan
minty. Varian rasa ini lahir karena ada campur tangan pelanggan setia dan tentunya
keluarga, pihak Addictea biasanya memberikan produk sample sebelum memproduksi
masal. Hasil dari penyebaran produk sample tersebutlah yang menjadikan dasar apakah
rasa yang baru layak dijual atau tidak.
Pada bulan September tahun 2017, Addictea berusaha mengeluarkan varian rasa
lainnya yang belum pernah ada sebelumnya. Rasa yang terbaru ialah Seasalted Caramel,
Mixberry, dan Peach. Awalnya ketiga rasa ini dijual secara terbatas, namun karena
9
pelanggan setia Addictea merespon dengan baik maka produksi massal untuk ketiga
produk ini tetap dilakukan. Maka semenjak 3 rasa ini diluncurkan, varian rasa Addictea
jadi bertambah. Total varian rasa menjadi 9 rasa, yaitu : Thaitea, Greentea, Taro, Banana,
Coffee, Minty, Seasalted Caramel, Mixberry, dan Peach.
Setelah 6 bulan dari peluncuran 3 rasa baru, yang tadinya 3 rasa tersebut hanya
dijual secara terbatas tetapi pada akhirnya karena peminatnya masih tinggi jadi Addictea
mengambil langkah untuk memproduksi 3 rasa tersebut secara massal. 6 bulan berlalu,
Addictea mendapati bahwa ada salah satu rasa dari 3 rasa baru kurang diminati oleh
pasar. Maka dari itu Addictea mengambil langkah untuk memberhentikan produksi rasa
Peach. Tetapi 2 rasa yang lainnya dinilai masih sangat baik diterima oleh pasar. Jadi
varian rasa Addictea sampai bulan Noveber 2018 ini ada 8 varian rasa yaitu : Thaitea,
Greentea, Taro, Banana, Coffee, Minty, Seasalted Caramel, dan Mixberry.
10
Pada awal berdiri tahun 2011 hingga tahun 2016 bulan November tepatnya,
Addictea memakai kemasan yang sudah ada dipasaran. Karena pada saat awal berdiri
Addictea belum mempunyai banyak modal, namun untuk mencapai tujuannya yaitu
membuat thai tea on the go pemilik pun mensiasatinya dengan membeli kemasan yang
sudah tersedia di pasaran. Kemasan yang besar berukuran 450ml dan untuk yang kecil
berukuran 240ml. Untuk pemilihan label minuman juga masih sangat sederhana, hanya
terdapat logo, gambar cangkir yang berwarna mengikuti rasanya serta tulisan varian rasa
yang sesuai dengan minumannya.
Barulah pada saat tahun 2016 bulan November, Addictea melakukan inovasi lagi
yaitu mewujudkan milktea on the go dengan desain botol yang lebih handy dan cocok
untuk dibawa kemanapun. Pada kemasan yang sekarang ini, botol Addictea terlihat
lebih manis karena bentuknya yang memang dipesan khusus dan dibuatkan desainnya
secara langsung. Pada botol yang sekarang ini juga terlihat lebih menarik, masih
terdapat logo dan varian rasanya seperti kemarin namun gambar yang ada dikemasan
terlihat lebih menarik serta penambahan yang terlihat secara signifikan ialah adanya
tabel nutrisi dan bagaimana cara menyimpan Addictea dengan baik.
11
6) ANALISIS BAB 2 KONSEP BIAYA
A. Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian
integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya
produk.
Pada Addictea, bahan baku utamanya adalah
1. Air
2. Daun teh
3. Creamer
4. Skim milk powder
Jumlah Produk yang dijual dan Biaya Perhari:
12
Rincian Biaya Bahan Baku Langsung Perbulam
Bahan Baku Langsung Jumlah Produk yang digunakan Jumlah Biaya Bahan
Perbulan Baku Langsung
Untuk perihal rincian biaya bahan baku langsung perbulan dihitung dari
waktu perbulan hanya tinggal mengalikan jumlah produk dengan 30 hari atau 1
bulan.
13
Jumlah Tenaga Kerja Gaji Jumlah Gaji
Kami mengasumsikan jumlah tenaga kerja langsung dalam Addictea ada 30 orang
peramu dengan rata-rata gaji Rp. 2.916.000 sehingga biaya tenaga kerja langsung
perbulannya adalah Rp. 87.500.000
Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk tidak langsung, yaitu kumpulan
dari semua biaya untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku langsung dan
tidak langsung. Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak
langsung, pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik lainnya yang tidak secara mudah
diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke pekerjaan produk atau tujuan akhir
biaya. Biaya overhead pabrik antara lain sebagai berikut:
Kami berasumsi bahwa Biaya bahan baku tak langsung berupa botol dan
labelnya sebanyak 861 Unit dimana 416 unit untuk botol ukuran 240 ml dan 445 unit
untuk botol ukuran 450 ml, sehingga jumlahnya pas yaitu 300.000 ml/hari.
14
Jumlah Biaya 65.010.000
Untuk perihal rincian biaya bahan baku tidak langsung dihitung dari waktu
perbulan hanya tinggal mengalikan jumlah biaya dengan 30 hari atau 1 bulan.
B. Biaya Nonproduksi
Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain,
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum.
1. Biaya Penjualan
Jenis Biaya Jumlah
Sewa Rumah Rp. 32.000.000
Asumsi biaya penjualan hanya mencakup biaya sewa rumah di daerah Cisangkuy
pertahun sebesar Rp. 385.000.000, sehingga perbulannya sebesar Rp. 32.000.000.
15
C. Pendapatan Perbulan
Jenis Produk Jumlah Produk Harga Satuan Jumlah
yang dijual Produk Pendapatan
Perbulan
Addictea 240 mL 12.480 Botol Rp. 12.000 Rp. 134.760.000
Addictea 450 mL 13.250 Botol Rp. 17.000 Rp. 226.950.000
Rp. 361.710.000
Asumsi pendapatan perbulan berdasarkan jumlah botol yang terjual dimana untuk
botol dengan ukuran 450 ml lebih banyak yaitu perbandingannya 2:1 daripada penjualan
dengan botol ukuran 240 ml. Dimana pendapatan dari kemasan 450 mL adalah sebesar
Rp. 226.950.000 per bulan dan pendapatan dari kemasan 240 mL adalah sebesar Rp
134.760.000.
Biaya Operasional:
BP Rp. 32.000.000
Keterangan
16
BBBL = Biaya Bahan Baku Langsung
BP = Biaya Penjualan
17
7) ANALISIS BAB 5 BIAYA-VOLUME-LABA
Analisis Biaya – Volume – Laba (BVL) menurut Garrison, Noreen, dan Brewer adalah
alat bantu yang berguna bagi manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume, dan
laba. Analisis BVL berfokus pada pengaruh dari kelima faktor berikut terhadap laba
1. Harga Produk
2. Volume Penjualan
3. Biaya Variabel per Unit
4. Total Biaya Tetap
5. Bauran Produk yang dijual
Bahan baku :
1. Air
2. Daun teh
3. Creamer
4. Skim milk powder
Perhari memproduksi 300L, jika sebulan berarti memproduksi 9000 L
1 L = 1000 ml
300L = 300.000ml
18
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan untuk botol ukuran 240 ml terjual sebanyak 416
botol yang seharga Rp 4.992.000 dan untuk botol ukuran 480 ml terjual sebanyak 445 botol yang
seharga Rp 7.565.000. Maka jika ditotal penjualan perhari sebesar Rp 12.557.000
Untuk penjualan perbulan kami mengasumsikan untuk botol ukuran 240 ml terjual seharga Rp
149.760.000 dan untuk botol ukuran 480 ml terjual seharga Rp 226.950.000. Maka jika ditotal
penjualan perhari sebesar Rp 361.710.000
Pengeluaran / hari
Botol
Botol ukuran 240 ml / @1.000 1.000 x 416 botol Rp 416.000
Botol ukuran 450 ml / @2.000 2.000 x 445 botol Rp 890.000
TOTAL Rp 1.306.000
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan memerlukan botol ukuran 240ml sebanyak 416
botol, lalu dikalikan dengan harga Rp 1.000/botol menjadi Rp 416.000 dan memerlukan botol
ukuran 480ml sebanyak 445 botol, lalu dikalikan dengan harga Rp 2.000/botol menjadi Rp
890.000. Jika ditotal untuk keperluan botol ini selama sehari biaya yang perlu dikeluarkan
sebesar Rp 1.306.000
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan memerlukan label untuk nama botol ukuran
240ml sebanyak 416 botol, lalu dikalikan dengan harga Rp 1.000/botol menjadi Rp 416.000 dan
memerlukan label untuk nama botol ukuran 480ml sebanyak 445 botol, lalu dikalikan dengan
harga Rp 1.000/botol menjadi Rp 445.000. Jika ditotal untuk label untuk nama botol ini selama
sehari biaya yang perlu dikeluarkan sebesar Rp 861.000
19
Bahan baku : Air
Air 300 L / 19 L = 16 galon / hari
Rp 272.000
1 galon 19 L / @ 17.000 16 galon x 17.000
TOTAL Rp 272.000
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan memerlukan air mineral sebanyak 16 galon, jika
dikalikan dengan biaya pergalon sebesar Rp 17.000 maka total biaya air perhari sebesar Rp
272.000
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan membutuhkan daun teh lokal sebanyak 167kg,
jika dikalikan dengan biaya per kg sebesar Rp 3.500 maka total biaya daun teh per hari sebesar
Rp 584.500. Tidak memerlukan daun teh lokal saja namun juga memakai daun teh Thailand.
Untuk penggunaaan daun teh Thailand sebanyak 3kg, jika dikalikan dengan biaya per kg sebesar
Rp 105.000 maka total biaya daun teh Thaland per hari sebesar Rp 315.000. Maka total
pengeluaran dari bahan baku daun the ini sebesar Rp 889.500
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan memerlukan creamer sebanyak 6.5 kg untuk 2
ukuran botol. Jika dikalikan dengan biaya per kg sebesar Rp 30.000 maka total bahan baku
creamer sebesar Rp 195.000
20
Botol ukuran 240 ml 416 botol x 10gr = 4.160 gr = 4.2 kg 4.2 kg + 8.9 kg = 13.1 kg
Botol ukuran 450 ml 445 botol x 20gr = 8.900 gr = 8.9 kg 13.1 kg x Rp 70.000
TOTAL Rp 917.000
Untuk penjualan perhari kami mengasumsikan memerlukan skim milk powder sebanyak 13.1 kg
untuk 2 ukuran botol. Jika dikalikan dengan biaya per kg sebesar Rp 70.000 maka total biaya
bahan baku skim milk powder sebesar Rp 917.000.
Total dari pengeluaran biaya variabel perhari yaitu sebesar Rp 4.450.500 yang mencakup botol
plastik, label nama, air, daun teh, creamer, dan skim milk powder.
Biaya variabel perbulan diperoleh dari biaya variabel perhari dikalikan dengan 30 hari atau 1
bulan, totalnya ialah Rp 133.515.000.
Total Rp 143.500.000
Fixed cost perbulan diperoleh dari gaji karyawan, gaji manager took, sewa rumah, dan biaya
listrik. Total fixed cost perbulan sebesar Rp 143.500.000
21
Margin kontribusi
Margin kontribusi adalah analisis biaya-volume-laba bagian dari manajemen akuntansi terhadap
margin keuntungan dalam penjualan per unit dan berguna dalam melaksanakan berbagai
perhitungan ataut digunakan sebagai ukuran kepengaruhan operasional.
Berdasarkan perhitungan diatas, Addictea telah melewati titik impas nya dan mampu
mencetakan laba sebesar Rp 84.695.000. Untuk mengetahui berapa besar penjualan addictea
yang harus dicapai agar dapat mencapai titik impas, kami menghitung penjualan nya sebagai
berikut
22
Berikut merupakan ilustrasi Hubungan Biaya, Volume, dan Laba pada penjualan Addictea saat
ini :
Dari grafik diatas, kita dapat mengetahui di titik mana Addictea dapat dikatakan
rugi, dapat dikatakan untung, dan dapat dikatakan break even dalam BULANAN
23
Melakukan promosi dengan kuantitas yang besar, misalnya promo “BAYAR 4
DAPAT 5”, hal itu untuk mendorong pembeli untuk membeli lebih sehingga
produk dapat dengan cepat dihabiskan.
Lalu langkah berikutnya yang Addictea lakukan adalah dengan melakukan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR), dengan membagikan minuman tersebut
keberbagai yayasan. Hal yang didapat dari cara tesebut adalah citra Addictea
semakin baik dimata pelanggan.
Terakhir, jika hal tersebut tidak berhasil maka mau tidak mau Addictea membuang
produknya sebagai wujud Quality Control yang dilakukan oleh Addictea itu sendiri.
Dapat disimpulkan, agar mendapatkan kenaikan laba operasi yang semakin besar,
addictea harus bisa menaikan volume penjualan nya agar margin kontribusi ikut
meningkat sehingga laba yang diinginkan bisa ikut meningkat.
dan non keuangan) kepada manajemen (Atkinson, et al. 2012, hal. 2). Proses itu meliputi
identifikasi, pengukuran, analisis, interpretasi, dan komunikasi (Hilton & Platt, 2011, hal. 38).
Tujuan informasi itu adalah untuk membantu manajemen membuat berbagai keputusan guna
pencapaian tujuan organisasi (Bhimani, et al., 2008, hal. 5, Horngren, et al. 2012, hal. 26).
perencanaan hingga pengendalian, lalu bagaimana Sistem Biaya pada Addictea?berikut kami
Pada fungsi ini, terdapat empat jenis sistem biaya, yaitu Sistem Biaya Target, Sistem Biaya
24
Sistem Biaya Definisi Kelebihan/Kekurangan Addictea
Sistem Biaya Gagasan/ide dibalik Kelebihan dari Target Dalam Praktiknya,
Target target costing adalah Costing adalah karena Addictea
menyeimbangkan antara menentukan harga sesuai mengguanakan
kebutuhan pelanggan keadaan pasar dan laba yang Sistem Biaya
terhadap produk/jasa diinginkan (Price – Driven Target, Sebelum
dengan kebutuhan Costing), Sehingga menentukan harga,
perusahaan terhadap laba menyebabkan harga Addictea melihat
(Emblemsvag, 2003, hal. kompetitif yang dulu bagaimana
44 : Whitecotton, et al. menyebabkan pelanggan pasar akan
2011, hal. 150). akan lebih tertarik menerima produk
Kekurangannya dengan mereka, saat itu
sistem ini, penentuan harga harga Thai Tea
diciptakan sebelum masa dipasaran terbilang
produksi, sehingga mahal, oleh karena
terkadang karyawan harus itu Addictea
berkerja keras untuk menyesuaikan
menyesuaikan produksi harganya agar
dengan target biaya yang diterima
diharapkan pelanggan, dengan
tetap
memperkirakan
dengan laba yang
diinginkan.
Kekurangannya,
terbukti pada
analisis BVL,
yang kami
lakukan, Addictea
harus bekerja
keras untuk
mencapai titik
impas tiap
bulannya dengan
jumlah yang besar
yaitu 21.209 Unit
Sistem Biaya Kaizen costing Kelebihan dari Kaizen Addictea tidak
Kaizen merupakan pendekatan Costing adalah efesiensi menggunakan
yang digunakan secara dalam melakukan costing, Sistem Biaya ini,
luas untuk melakukan dengan melakukan karena mereka
pengurangan biaya (cost pengurangan biaya pada fase belum memiliki
reduction) (Hilton & produksi, sehingga dapat standar biaya yang
Plat, 2011, hal. 59). mencapai target laba yang bisa dijadikan
Berbeda dengan target diinginkan, kaizen costing standar
costing yang diterapkan juga berfungsi sebagai pengurangan biaya
di tahap pengembangan system control budget saat proses
dan perancangan produk, Kekurangannya, untuk produksi
kaizen costing perusahaan yang baru Kelemahannya,
diterapkan di tahap berdiri mustahil untuk Addictea tidak
proses produksi melakukan Kaizen Costing dapat mengontrol
(Atkinson, et al., 2012, karena tidak memiliki acuan proses produksi
hal. 273 : Atrill & biaya yang akan dijadikan dan sering terjadi
McLanney, 2009, hal. standar pengurangan biaya kecacatan produk
25
115) yang terlanjur di
produksi
Sistem Biaya Life cycle costing Kelebihannya Addictea turut
Siklus Umur mengharuskan mempertimbangkan biaya menggunakan
manajemen memberi dari hulu dan hilir sistem biaya siklus
perhatian pada semua Kekurangannya tidak semua umur, mereka
biaya yang terjadi atau perusahaan mampu mempertimbangka
akan terjadi selama mengatur biaya hilir atau n biaya hulu
siklus umur produk suppliernya berupa riset dan
(Atrill & McLanney, biaya supplier.
2009, hal. 482). Dan biaya hilir
berupa pemasaran
dan aftersales
Sistem Biaya Tekanan persaingan Kelebihan dari biaya Dalam kasus
Kualitas mengharuskan kualitas adalah dapat addictea, jika
perusahaan memberikan menghindari terjadinya terjadi kerusakan
perhatian lebih terhadap biaya yang timbul dari produk maka
kualitas produk/jasa produk yang kualitasnya addictea akan
yang dihasilkan (Hansen, tidak memenuhi standar menggantinya
et al., 2009, hal. 497 ; pelanggan dengan produk
Hoque, 2004, hal. 90). Kekuraangannya biaya ini lain, namun tidak
Untuk itu, kualitas terkadang merupakan biaya melakukan proses
dijadikan inisiatif antisipasi produksi ulang
strategis (Horngren, et melainkan
al., 2012, hal. 693), salah menggunakan
satunya dengan produk cadangan
menerapkan manajemen
kualitas total (TQM)
(Atkinson, et al. 2012,
hal. 268 ; Edmonds, et
al. 2011, hal. 218)
26
keputusan oleh
manager Addictea,
dikarenakan biaya
BOP yang
ditetapkan terlebih
dahulu bisa jadi
tidak sesuai
dengan biaya
actual yang akan
keluar di akhir
periode
Sistem Biaya Suatu perusahaan Kelebihan dari normal Addictea tidak
Normal dikatakan menggunakan costing adalah manajemen menggunakan
normal costing jika mendapatkan informasi sistem biaya ini,
biaya bahan dan tenaga biaya dari setiap aktivitas karena informasi
kerja langsung produksi secara tepat yang diberikan
ditetapkan berdasarkan Kelemahannya, tidak setiap oleh sistem biaya
biaya aktual harga itu tetap, mungkin saja ini masih belum
(sesungguhnya), terjadi perubahan harga di tepat untuk
sementara biaya akhir periode membantu
overhead ditetapkan membuat
berdasarkan tarif yang keputusan
ditentukan dimuka
(predetermined overhead
rate) (Hilton & Platt,
2011, hal. 134)
Sistem Biaya Sistem biaya standar Kelebihan menggunakan Addictea
Standar (standard costing) sistem biaya standar adalah menggunakan
merupakan metode yang Biaya lebih terkontrol dan sistem biaya ini,
sangat berguna bagi informasinya sangat berguna dimana Output
banyak perusahaan untuk manajemen dalam dari sistem biaya
(Horngren, et al., 2012, membuat keputusan ini sangat berguna
hal. 264), karena dapat Tingkat ketat ataupun bagi addictea
menyediakan informasi kelonggaran suatu standar dalam membuat
yang berharga untuk tidak bisa diukur keputusan.
pengelolaan dan Dari Sistem biaya
pengendalian bahan, ini, addictea
tenaga kerja, dan mengetahui berapa
aktivitas lainnya yang biaya yang
terkait dengan produksi harusnya
(Horngren, et al. 2012, dikeluarkan dalam
hal. 263). memproduksi
addictea, sehingga
memungkinkan
addictea untuk
memperbaik
metode produksi,
memilih tenaga
kerja, dan hal
lainnya
27
Pada Sistem ini, terdapat tiga jenis biaya, yaitu Sistem Biaya Pesanan, Sistem Biaya
Proses, dan Sistem Biaya Hybrid
Sistem Biaya Definisi Kelebihan/Kekurangan Addictea
Sistem Biaya Sistem biaya pesanan Kelebihan menggunakan Addictea tidak
Pesanan (job costing) diterapkan sistem biaya pesanan ialah, menggunakan
di perusahaan yang produsen tidak merasakan metode system
berproduksi berdasarkan kerugian atas barang biaya pesanan
pesanan (Crosson & dagangannya karena semua karena Addictea
Needles, 2008, hal. 130 barang yang akan dibuat melakukan
sudah pasti terjual produksi tidak
Kekurangan dari sistem bergantung dengan
biaya pesanan ialah jika adanya pesanan
tidak ada pesanan pada hari saja, melainkan
itu maka akan juga terus menerus
mengakibatkan tidak mengikuti target
berjalannya proses produksi produksi harian.
dan akan menyebabkan Kelemahan jika
tidak adanya pemasukan Addictea
bagi produsen. menggunakan
sistem ini adalah
jika pelanggan
yang memasan
sedikit atau tidak
memesan sama
sekali, maka
Addictea akan
mengalami
kerugian
mengingat banyak
beban yang terus
ada walaupun
produksi tidak
berjalan
Sistem Biaya Process costing Keuntungan dari sistem Addictea tidak
Proses diterapkan di perusahaan biaya proses ialah ketika menganut sistem
yang berproduksi secara konsumen menginginkan biaya proses
kontinyu (Hilton & Platt, suatu barang tersebut maka karena walaupun
2011, hal. 178). produsen atau distributor Addictea
Produk/jasa yang dapat langsung menyediakan menyediakan
dihasilkan bersifat produk yang diinginkan langsung
massal (Bhimani, et al., konsumen pada saat itu juga. produknya tanpa
2008, hal. 123 ; Hilton & Kerugian dari sistem biaya menunggu
Platt, 2011, hal. 178), proses ialah ketika sudah pesanan dari
homogen (Blocher, et al. memproduksi pada jumlah siapapun, Mereka
2010, hal. 92 ; tertentu namun tidak terjual juga menerima
Vanderbeck, 2010, hal. semua produknya pada hari order khusus
29), serta dilakukan itu maka produsen akan dalam volume
melalui proses produksi mengalami kerugian jika yang lebih besar .
standar (Whitecotton, et biaya produksi dari hasil Namun
al, 2011, hal. 90) penjualan produk belum kelemahannya
menutup produk yang tidak
terjual bisa
menjadi beban,
28
Karena Addictea
memproduksi
produk yang
Product Lifetime
nya sangat singkat,
hal ini membuat
manajer harus
memutar otak agar
produknya laku
terjual sebelum
produk tersebut
basi
Salah satu caranya
adalah dengan
promosi Buy 4 Get
5, yang secara
tidak langsung
membuat
pelanggan
membeli lebih
banyak dari yang
mungkin
diperlukan..
Sistem Biaya Adakalanya perusahaan Kelebihan dari sistem biaya Addictea
Hybrid beroperasi dengan hybrid ialah produsen menggunakan
karakteristik produksi memecah belah proses metode sistem
yang merupakan produksi yaitu dengan biaya hybrid
kombinasi dari adanya pesanan dan proses. karena Addictea
produksi untuk Jadi ketika konsumen juga menerima
memenuhi pesanan menginginkan barang pesanan khusus
produk/jasa tertentu readystock bisa langsung untuk event-event
(customized-products) membelinya, namun jika besar dan tentu
konsumen menginginkan kuota tersebut bisa
dan disaat yang sama
jumlah produk tertentu yang dimasukan
juga berproduksi untuk
agak banyak itu bisa didalam ataupun
tujuan massal (mass-
langsung dibuatkan menjadi diluar kuota harian
products) (Barfield, et proses pemesanan oleh yang harus terjual
al. 2003, hal. 238 ; produsen. Kelebihannya
Bhimani, et al., 2008, adalah hal ini
hal. 123). Dengan membuat Addictea
karakteristik demikian, lebih fleksibel
perusahaan dapat dalam menentukan
menerapkan hybrid volume penjual
costing (Barfield, et al. dan tidak terpaku
2003, hal. 238 ; pada suatu target
Bhimani, et al., 2008, tertentu, karena
hal. 123). manajer jadi
memiliki banyak
opsi, mulai dari
meningkatkan
volume penjualan
yang
menggunakan
produk ready
stock hingga
29
menyediakan
pesananan khusus
dalam volume
yang lebih banyak
untuk event-event
tertentu
Pada Sistem ini, terdapat dua jenis biaya, yaitu Sistem Biaya Serapan dan Sistem Biaya
Variabel
Sistem Biaya Definisi Kelebihan/Kekurangan Addictea
Sistem Biaya Dalam absorption Kelebihannya dengan Addictea tidak
Serapan costing, semua biaya menggunakan absorption menggunakan
produksi baik yang costing, jika ada Sistem Biaya
bersifat variabel (bahan, peningkatan persediaan serapan ini
tenaga kerja langsung, maka beberapa biaya Kekurangannya
dan overhead variabel) produksi tetap dalam Biaya Produksi
maupun yang bersifat periode berjalan tidak akan bisa berubah-
tetap (overhead tetap) tampak dalam laporan rubah dalam
diperhitungkan dan keuangan sebagai bagian laporan keuangan,
disajikan sebagai dalam HPP. yang bisa
komponen yang absorption costing tidak menyebabkan
membentuk biaya membuat pembedaan antara pengambilan
produk/jasa (Brewer, et biaya variabel dan biaya keputusan dapat
al., 2010, hal. 76 ; tetap. Oleh karenanya lebih rumit
Hansen & Mowen, 2007, metode ini tidak cocok
442 ; Weetman, 2010, untuk perhitungan biaya
hal. p. 107). 'volume' laba yang sangat
penting untuk perencanaan
dan pengendalian.
Sistem Biaya Dalam variable costing, Kelebihannya dengan Addictea
Variabel hanya biaya produksi menggunakan variable menggunakan
yang bersifat variabel costing, seluruh biaya tetap sistem biaya
(bahan, tenaga kerja dalam biaya overhead pabrik variabel ini dalam
langsung, overhead tetap diperlakukan sebagai sistem penyajian
variabel) yang beban pada periode berjalan. biayanya, karena
diperhitungkan dan Persediaan akhir dalam pada praktiknya
disajikan sebagai metode variable costing Addictea
komponen biaya lebih rendah dibandingkan memperhitungkan
produk/jasa (Drury, dengan metode absorption listrik dan BOP
2006, hal. 217 ; Norren, costing. Alasannya adalah lainnya sebagai
et al., 2011, hal. 207 ; bahwa dengan menggunakan beban
Wild & Shaw, 2010, hal. variable costing, hanya Hal ini
207), sedangkan biaya biaya produksi variabel yang mempermudah
overhead tetap dibebankan ke unit yang Addictea untuk
diperlakukan sebagai diproduksi dan oleh membuat
biaya periodik (Barfield, karenanya dimasukkan keputusan
et al., 2003, hal. 444 ; dalam persediaan. manajerial seperti
Bhimani, et al., 2008, mengontrol beban
hal. 200). biaya
30
5. Sistem Pengalokasian Biaya Overhead
31
Sistem Activity-based costing Kelebihan dari sistem Addictea
Pengalokasian fokus pada aktivitas pengalokasian BOP aktivitas menggunakan
BOP Aktivitas sebagai dasar ialah perusahaan dapat sistem
pengalokasian biaya menetapkan tarif biaya pengalokasian
overhead ke produk/jasa overhead pabrik untuk setiap BOP aktivitas
(Oliver & Horngren, aktivitas yang terjadi dalam karena Addictea
2010, hal. 99 ; Warren, pembuatan produknya. Cara membuat anggaran
et al., 2009, hal. 451 ; ini dikenal dengan Activity ketika munculnya
Whitecotton, et al, 2011, Based Costing (ABC). proses pembuatan
hal. 137). Ini berbeda produk.
dengan functional-based Sistem biaya ini
costing yang memungkinkan
mengalokasikan biaya Addictea untuk
overhead berdasarkan mendapat
plantwide rates gambaran
(Bamber, et al., 2008, mengenai prinsip
hal. 261 ; Hansen, et al., dasar manajemen
2009, hal. 87) atau biaya, yaitu biaya
departemental rates yang berbeda
(Bamber, et al., 2008, untuk tujuan yang
hal. 262 ; Hansen, et al., berbeda. Sehingga
2009, hal. 89). sangat berguna
untuk analisis
profitabilitas yang
mungkin akan
dilakukan oleh
Addictea
Addicte pun dapat
membuat estimasi
biaya dan
improvement
process
32
Indikator Informasi Tindakan Manajer
Analisis Biaya, Informasi yang Diasumsikan jika Addictea tidak melakukan
Volume, dan Laba diperoleh berupa inovasi untuk mengeluarkan produk baru yang
Hubungan antara menggunakan bahan baku yang berbeda dan
Biaya Produk, hanya mengeluarkan varian rasa baru yang
Volume Produk bahan bakunya hampir sama, maka tindakan
dan Laba Produk yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan
laba adalah dengan terus meningkatkan
penjualan produk dengan harga yang sama atau
meningkatkan harga jual produk.
Biaya Produksi Diasumsikan jika biaya produksi yang salah
satunya terdiri dari biaya bahan baku
mengalami kenaikan, maka hal yang dapat
dilakukan oleh manajer ialah harus
meminimalkan pemborosan bahan baku dengan
cara : pembelian bahan baku dengan teliti dan
cermat, Belilah bahan baku yang berkualitas
baik, hal ini bisa dilakukan dengan mencari
suplier yang dapat memberikan bahan baku
yang berkualitas dengan harga yang sesuai,
karena bahan baku yang berkualitas baik akan
menghasilkan produk yang berkualitas baik
pula. Lalu kurangi pemborosan dengan cara
yang terampil. Dalam usaha sektor industri,
keterampilan akan menghasilkan penghematan,
karena dengan keterampilan mengolah bahan
baku dan bahan penolong yang baik, akan
menghindarkan dari rusaknya bahan bahan
yang digunakan.
33
BAB III
PENUTUP
1. SIMPULAN
Dari yang sudah diuraikan pada bab pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa agar mendapatkan kenaikan laba operasi yang semakin besar,
addictea harus bisa menaikan volume penjualan nya agar margin kontribusi ikut
meningkat sehingga laba yang diinginkan bisa ikut meningkat.
2. SARAN
34
C. Kekurangan Learning Cooperative Method (LCM)
1. Secara konsep LCM sudah sangat bagus, secara praktik LCM belum dilaksanakan
dengan baik, mungkin karena LCM ini membutuhkan dukungan secara
kurikulum. Namun kurikulum yang ada masih berdasarkan nilai.
35