Anda di halaman 1dari 300

MERAJUT ASA

DI TANAH CIAMPEA UDIK

EDITOR: AFWAN FAIZIN, M.A.


TIM PENYUSUN: MUHAMMAD FATURRAHMAN A. B, DKK
TIM PENYUSUN

Merajut Asa di Tanah Surga


Buku ini adalah laporan hasil Kegiatan Kelompok
KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2019 Kelompok 012 di Desa Ciampea Udik, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor.
©Kelompok KKN012_CAKRAWALA
Tim Penyusun
Editor Afwan Faizin M.A.
Penulis Utama Muhammad Faturrahman Aria Bisma
Penata Letak Muhammad Faturrahman Aria Bisma, Alma Luthfiani
Design Cover Pandu Mahesa, Mita Nurpatmah
Pemeriksa Teknis Muhammad Faturrahman Aria Bisma
Penulisan
Pemeriksa Kesesuaian Muhammad Faturrahman Aria Bisma
Isi
Penyedia Bahan Muhammad Faturrahman Aria Bisma, Alma Luthfiani,
Pustaka dan Gambar Chilman Mahdiyin Achyar
Kontributor Chilman Mahdiyin Achyar, Arie Kristianti, Iza
Fauziah, Aldhy Oktavianto, Safera Almunawar, Bella
Yustika Apriliani, Kharisma Anissa Dewi, Rizky Ade
Imansyah, Norhasanah, Shavira Ayu Ananda, Mita
Nurpatmah, Iffa Aulia, Muhammad Awaluddin Jauhar,
Khairunnisa Nurman Yuningtyas, Khairul Ihsan
Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat (PPM) — LP2M UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan Kelompok KKN 012 CAKRAWALA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada


Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 012 di Desa Ciampea
Udik yang berjudul: Merajut Asa di Tanah Surga telah diperiksa dan disahkan
pada tanggal, September 2019.
Dosen Pembimbing

Afwan Faizin, M. A.
NIP. 197219262993121001

Menyetujui,
Koord. Program KKN-PpMM

Dr. Eva Nugraha, M. Ag


NIP.197102171998031002

Mengetahui,
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Kamarusdiana. M.H


NIP.197202241998031003

iii
Bertekadlah jadi pribadi yang
berguna bagi lingkungan
sekitar, gunakan apa yang kamu
punya untuk membantu sesama
-BJ Habibie-

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang


senantiasa memberikan seluruh rahmat dan karunia-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan KKN-PpMM. Shalawat serta salam
dihaturkan kepada Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam beserta
seluruh keluarga, sahabat yang memberikan tauladan kepada seluruh umat.
KKN-PpMM yang dilaksanakan merupakan perwujudan dari salah
satu tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat yang
dilaksanakan mahasiswa dibawah bimbingan dosem pembimbing. Adapun
pelaksanaan KKN-PpMM dilaksanakan di Desa Ciampea Udik, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Selama satu bulan kami mengabdi ada banyak pelajaran yang dapat
kami ambil dan kami jadikan hal tersebut sebagai sebuah pengalaman yang
berharga sekali seumur hidup kami sebagai seorang mahasiswa. Alhamdulillah
program-program yang kami buat mendapatkan kesan positif dari
masyarakat Ciampea Udik umumnya. Kesuksesan program pengabdian yang
kami jalani tentunya tidak hanya merupakan upaya kami saja, tetapi ada
banyak pihak yang telah membantu kami dari sebelum hingga proses
penyusunan buku ini dilakukan. Melalui buku ini kami ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing kami untuk dapat melaksanakan program kami. Berikut
pihak-pihak yang telah membantu kami selama pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata-Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PpMM) UIN
Syarif Hidayatullah 2019 ini:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan restu serta mengizinkan kami untuk belajar di luar
lingkungan kampus yang nantinya akan menjadi bekal kami untuk
kehidupan yang akan datang.
2. Dr. Kamarusdiana, S.Ag., M.H. selaku Kepala Pusat Pengabdian
Masyarakat (PPM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta atas pemberian arahan kepada kami mengenai kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN).
3. Dr. Eva Nugraha M.Ag. selaku Koordinator Program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

v
4. Afwan Faizin M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN 012
CAKRAWALA yang selalu setia mengawasi dan membimbing setiap
langkah kami dalam melaksanakan program KKN di Desa Ciampea
Udik.
5. Drs. Iskandar Zulkarnaen selaku Penjabat Sementara (PJS) Desa
Ciampea Udik yang dengan kemurahan hatinya telah menerima dan
memberi kesempatan bagi kami untuk melakukan pengabdian, di
samping mendukung segala kegiatan kami dengan bantuan yang
diberikan oleh desa.
6. Bapak Aris Munandar selaku Sekertaris Desa Ciampea Udik yang
telah membantu dan mendukung segala kegiatan kami dari survey
hingga selesai melaksanakan KKN.
7. Ibu Siti Julaeha selaku Ketua Tim Inovasi Desa Ciampea Udik yang
selalu menuntun dan memberikan informasi kepada kami selama
kegiatan KKN berlangsung.
8. Ketua Pokja dan Ketua Posyandu Desa Ciampea Udik yang telah ikut
serta menyukseskan setiap kegiatan yang kami laksanakan.
9. Ketua RW dan RT Desa Ciampea Udik yang selalu mendukung dan
turut ikut serta dalam kegiatan KKN. Khususnya Bapak Agus selaku
Ketua RW 09 yang selama ini telah membantu kami dalam
pelaksanaan kegiatan KKN.
10. Ibu Hj. Asih selaku pemilik rumah kontrakan yang telah bersedia
rumahnya kami tempati selama satu bulan.
11. Tokoh masyarakat dan pemuda desa yang telah ikut serta
meramaikan dan menyukseskan setiap kegiatan yang kami
laksanakan.
12. Para orang tua yang semangatnya tidak ada hentinya untuk selalu
mendukung dan mendo’akan kelancaran bagi kegiatan pengabdian
yang kami lakukan.
13. Seluruh anggota KKN 012 CAKRAWALA yang telah berjuang sejak
awal dengan tekad memberikan pengabdian kepada masyarakat di
Desa Ciampea Udik. Serta kontribusi dari seluruh anggota yang rela
untuk meluangkan tenaga dan pikirannya demi lancarnya
keberlangsungan kegiatan KKN ini.

Lebih dari itu kami berterima kasih banyak kepada seluruh


masyarakat Desa Ciampea Udik yang telah menyambut dan menerima kami

vi
dengan baik. Di samping juga telah ikut proaktif dalam setiap kegiatan yang
kami laksanakan. Terlepas dari keberhasilan yang telah dicapai, kami
menyadari bahwa selama pelaksanaan KKN di Desa Ciampea Udik terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan yang telah kami perbuat. Maka dari itu
kami atas nama anggota KKN 012 CAKRAWALA UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2019 menyampaikan maaf yang sedalam-dalamnya. Semoga
buku laporan ini dapat dijadikan pedoman untuk kemajuan dan
perkembangan baik bagi kami selaku mahasiswa maupun bagi masyarakat
Desa Ciampea Udik di masa yang akan datang. Semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala selalu memberkahi segala usaha dan karya kita bersama.

Ciputat, 30 September 2019


Tim Penyusun KKN-PpMM Kelompok 012
Ttd,

Tim Penyusun

vii
Terbentur, terbentur,
terbentuk.
- Aldhy Oktavianto -

viii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv
TABEL IDENTITAS KELOMPOK..................................................................... xvii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................. xix
MENGABDI DI CIAMPEA UDIK ..................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................2
A. Dasar Pemikiran...........................................................................................2
B. Kondisi Umum Tempat KKN-PpMM .......................................................3
C. Aset Utama Desa/Permasalahan .................................................................3
D. Profil Kelompok ...........................................................................................4
E. Fokus dan Prioritas Program ......................................................................8
F. Sasaran dan Target ......................................................................................9
G. Jadwal Pelaksanaan Program....................................................................10
H. Pendanaan dan Sumbangan ......................................................................11
I. Sistematika Penyusunan ...........................................................................12
BAB II METODE PENGABDIAN ........................................................................15
A. Pendekatan.................................................................................................15
B. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat: .......................................................16
a. Teknik Pemetaan Wilayah .......................................................................16
b. Teknik Pemetaan Masyarakat ..................................................................17
C. Penyusunan Program.................................................................................18
D. Strategi Implementasi Program dan Kegiatan ........................................19
BAB III KONDISI WILAYAH PENGABDIAN ...................................................21
A. Sejarah.........................................................................................................21
B. Letak Geografis ..........................................................................................23
C. Struktur Penduduk ...................................................................................26

ix
D. Sarana dan Prasarana ................................................................................ 29
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PENGABDIAN .................... 38
A. Basis Pelaksanaan Program ...................................................................... 38
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan ..................................................... 46
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan ............................................. 61
D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil.............................................................. 69
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 72
A. Kesimpulan ................................................................................................ 72
B. Rekomendasi ............................................................................................. 73
BAB VI PENGGALAN KISAH INSPIRATIF...................................................... 77
A Lelah yang Menjadi Lillah di Desa Ciampea Udik. Aldhy Oktavianto....... 77
B Memori Indah Ciampea Udik Alma Luthfiani ............................................ 86
C Goresan Cerita Desa Ciampea Udik Arie Kristianti .................................. 94
D Goresan Tinta Dari Desa Ciampea Udik Bella Yustika Apriliani .............. 103
E Sebuah Memoar dari Ciampea Udik Chilman Mahdiyin Ahyar ................. 112
F Aku dan Ciampea Udik. Iffa Aulia ........................................................... 120
G Segenap Cita dalam Dekap Cakrawala Iza Fauziah ................................ 128
H KKN Cakrawala Jaya! Khairul Ihsan ......................................................... 136
I Sedikit Cerita Di Desa Ciampea Udik Khairunnisa Nurmah Yuningtyas.... 145
J Cerita Anak Negeri Mengabdi di Ciampea Udik Kharisma Anissa Dewi 153
K Uraian Kata Dari Desa Ciampea Udik Mita Nur Patmah ......................... 161
L Mengabdi di Desa Ciampea Udik Muhammad Awaluddin Jauhar .............. 169
M Ciampea Udik yang Tidak Udik Muhammad Faturahman Aria Bisma ........ 179
N Seputih Hati Warga Ciampea Udik Norhasanah .................................... 189
O Sepenggal Kisah dari Desa Ciampea Udik Pandu Mahesa ....................... 197
P Bakti Nyata Mahasiswa di Desa Ciampea Udik Rizky Ade Imansyah...... 205
Q Cakrawala di Ciampea Udik Safera Almunawar ....................................... 215
R Matahari yang Tersembunyi di Ciampea Udik Shavira Ayu Ananda....... 223
BAB VII KESAN WARGA ATAS KEGIATAN KKN ....................................... 232
A. Kesan Tokoh Masyarakat Desa Ciampea Udik ........................................ 232

x
B. Kesan Warga ...............................................................................................234
C. Remaja dan Anak-Anak ..............................................................................236
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................239
BIOGRAFI SINGKAT .........................................................................................241
LAMPIRAN I.......................................................................................................254
LAMPIRAN II .....................................................................................................259
LAMPIRAN III ....................................................................................................271

xi
Aktif itu baik, tapi jangan
terlalu aktif tanpa berfikir.
- Alma Luthfiani -

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Contoh Prioritas Program dan Kegiatan ...............................................8


Tabel 1 2: Contoh Prioritas Program dan Kegiatan ..............................................9
Tabel 1.3: Pra KKN-PpMM 2019 .............................................................................. 10
Tabel 1.4: Pelaksanaan Program di Lokasi KKN.................................................. 10
Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program ............................................................... 11
Tabel 1.6: Pendanaan ..................................................................................................... 11
Tabel 1.7: Sumbangan .................................................................................................. 12
Tabel 3.1: Sejarah Peristiwa Baik dan Buruk di Desa Ciampea Udik ........... 22
Tabel 3.2: Klasifikasi Penduduk berdasarkan Kelompok Usia di Desa
Ciampea Udik Tahun 2017 ................................................................... 27
Tabel 3.3: Jumlah Tempat Peribadatan Desa Ciampea Udik Tahun 2017 ... 27
Tabel 3.4: Kondisi Mata Pencaharian Penduduk Desa Ciampea Udik Tahun
2017.............................................................................................................. 28
Tabel 3.5: Kondisi Pendidikan Penduduk Desa Ciampea Udik Tahun 2017... 29
Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan .................................................... 39
Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Kesehatan ..................................................... 40
Tabel 4.3: Matriks SWOT Bidang Pemberdayaan Sosial dan Masyarakat . 41
Tabel 4.4: Matriks SWOT Bidang Keagamaan................................................... 44
Tabel 4.5: Matriks SWOT Bidang Lingkungan .................................................. 45
Tabel 4.6: Pembukaan dan Penutupan Kegiatan KKN 012 CAKRAWALA ... 46
Tabel 4.7: Cek Kesehatan Gratis ............................................................................. 48
Tabel 4.8: Kamis Bersih.............................................................................................. 50
Tabel 4.9: Bimbingan Belajar dan Mengaji ........................................................... 52
Tabel 4.10: Pengajian Warga .................................................................................... 53
Tabel 4.11: Peringatan HUT RI 17 Agustus ke-74............................................... 54
Tabel 4.12: Pembuatan Perpustakaan .................................................................... 56
Tabel 4.13: Semarak Dzulhijjah 1440 H ................................................................. 58
Tabel 4.14: Pengadaan Peta Desa ............................................................................ 60
Tabel 4.15: Penyuluhan Masalah Pernikahan dan Program KB ...................... 61
Tabel 4.16: Seminar Urgensi Pendidikan .............................................................. 63
Tabel 4.17: Pemberdayaan Sampah Plastik .......................................................... 65
Tabel 4.18: Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik .......................67

xiii
Tak apa rasa lelah hingga ke
tulang, untuk tempat yang kita
sebut pulang. Hidup ini
memang soal tualang, bukan
soal siapa kalah siapa menang.
- Arie Kristianti -

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1: Peta Desa Ciampea Udik dan Batas-batas Utara, Selatan, Barat
dan Timur serta Batas-batas antar Rukun Warga (RW) ................................ 24
Gambar 3.2: Peta Lokasi Kelompok KKN 012 CAKRAWALA...................... 25
Gambar 3.3: Jalan Raya Desa Ciampea Udik ....................................................... 30
Gambar 3.4: Kantor Kecamatan Ciampea ............................................................. 31
Gambar 3.5: Kantor Desa Ciampea Udik .............................................................. 31
Gambar 3.6: SDN 01 Ciampea Udik ....................................................................... 32
Gambar 3.7: MI Al-Arsaniyah ...................................................................................33
Gambar 3.8: MAK Nurul Ilmi .................................................................................. 34
Gambar 3.9: Pondok Pesantren Assalam .............................................................. 35
Gambar 3.10: Puskesmas Ciampea Udik .............................................................. 35
Gambar 3.11: Masjid Darussalam ............................................................................ 36
Gambar 3.12: Mushalla Al-Iklas .............................................................................. 36

Gambar 4.1: Pembukaan dan Penutupan Kegiatan KKN 012 CAKRAWALA48


Gambar 4.2: Kegiatan Cek Kesehatan Gratis ..................................................... 50
Gambar 4.3: Kegiatan Kamis Bersih....................................................................... 52
Gambar 4.4: Kegiatan Bimbingan Belajar dan Mengaji (BBM) ..................... 53
Gambar 4.5: Pengajian warga .................................................................................. 54
Gambar 4.6: Kegiatan Peringatan HUT RI 17 Agustus .................................... 56
Gambar 4.7: Kegiatan Peresmian Perpustakaan dan Rak Buku di Pojok
Baca Anak .............................................................................................. 58
Gambar 4.8: Kegiatan Semarak Dzulhijjah .......................................................... 60
Gambar 4.9: Peta desa ................................................................................................. 61
Gambar 4 .10: Penyuluhan Masalah Pernikahan dan Pogram Keluarga
Berencana ........................................................................................... 63
Gambar 4.11: Kegiatan Seminar Urgensi Pendidikan........................................ 65
Gambar 4.12: Pelatihan Pembuatan Ecobrick dari Sampah Anorganik .......67
Gambar 4.13: Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik
............................................................................................................................................ 69

xv
Jangan kehilangan dulu baru
menyesal, sebab tidak semua
rasa sesal itu sanggup
mengembalikan.
- Bella Yustika Apriliani -

xvi
TABEL IDENTITAS KELOMPOK

01.02
Kode 02/Bogor/Ciampea/012
Desa Ciampea Udik
Kelompok KKN 012 CAKRAWALA

012
Dana Rp23.000.000, -
J. Mahasiswa 18 Orang
J. Kegiatan 14 Kegiatan
J. Pembangunan 1 Kegiatan: Pembuatan dan Pemasangan
Fisik Plang RW,
J. Pelayanan 9 Kegiatan: Pembukaan dan Penutupan
KKN 012 CAKRAWALA, Cek Kesehatan
Gratis, Kamis Bersih, Bimbingan Belajar dan
Mengaji (BBM), Pengajian Warga,
Peringatan HUT RI Ke-74, Pembuatan
Perpustakaan CAKRAWALA, Semarak
Dzulhijjah, dan Pengadaan Peta Desa.
J. Pemberdayaan 4 Kegiatan: Penyuluhan Masalah
Pernikahan dan Program KB, Seminar
Urgensi Pendidikan, Pemberdayaan
Sampah Plastik, dan Pelatihan Pembuatan
Pupuk Kompos.

xvii
Bahwa dewasa itu bukan
perihal usia, namun seberapa
pun banyak masalah datang,
dan kau tak lari dari nya.
- Chilman Mahdiyin Ahyar -

xviii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku Merajut Asa di Tanah Surga disusun berdasarkan hasil kegiatan


KKN-PpMM di Desa Ciampea Udik selama kurang lebih 30 hari. Ada 18
orang mahasiswa yang terlibat dikelompok ini, yang berasal dari delapan
fakultas yang berbeda. Kami menamai kelompok ini dengan CAKRAWALA
(Cerita Anak Negeri Mengabdi di Kawasan Nusantara) dengan nomor
kelompok 012. Kami dibimbing oleh Bapak Afwan Faizin M. A, beliau adalah
dosen di Jurusan Hukum Keluarga di Fakultas Syariah dan Hukum. Tidak
kurang dari 14 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian
besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya
adalah pemberdayaan. Legiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan
dana sekitar 23 Juta rupiah. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota
kelompok KKN sebesar Rp18.000.000,- dan dana penyertaan Program
Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Rp5.000.000,-.
Beberapa keberhasilan yang telah kami raih dari berbagai hasil
kegiatan yang kami telah lakukan, antara lain:
1. Meningkatnya minat dan semangat anak-anak dalam bidang pendidikan
yaitu pentingnya melanjutkan ke perguruan tinggi, agar mampu
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan daya saing.
2. Meningkatkan minat baca masyarakat Ciampea Udik dengan
melakukan pengadaan perpustakaan CAKRAWALA yang dirancang
kekinian agar masyarakat mau mengunjungi perpustakaan tersebut.
3. Mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dengan cara memberikan
pemberdayaan kepada masyarakat agar mampu mengelola sampahnya
sendiri menjadi sesuatu yang bermanfaat.
4. Menekan angka stunting dengan memberikan penyuluhan mengenai
permasalahan pernikahan dan KB.
5. Meningkatnya semangat gotong royong masyarakat untuk ikut serta
dalam membangun dan merawat lingkungan sekitar.
6. Meningkatnya hubungan silaturahmi antara masyarakat Desa Ciampea
Udik dengan mahasiswa KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bertambahnya pembangunan fisik antara lain: papan petunjuk RWdi
sekitar Desa Ciampea Udik
Beberapa kendala yang kami hadapi, pada saat perencanaan dan
pengimplementasian kegiatan, antara lain:

xix
1. Kurangnya dana yang terkumpul untuk memaksimalkan rencana
kegiatan yang telah dirancang.
2. Wilayah Desa Ciampea Udik yang terlalu luas mengakibatkan
menentukan posisi yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat agar
dapat ke acara kami cukup sulit.
3. Karena kondisi iklim yang sedang musim kemarau pada saat pelaksanaan
kegiatan KKN, maka terjadi kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Meskipun terdapat berbagai macam kendala yang kami hadapi, pada


akhirnya kami dapat merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami.
Namun masih terdapatnya beberapa kekurangan, adapun kekurangan-
kekurangannya adalah:
1. Untuk peserta KKN tahun berikutnya diharapkan agar dapat lebih
menjangkau ke seluruh wilayah di Desa Ciampea Udik, jangan hanya
fokus pada satu RW saja, semua program yang direncanakan harus
sesuai dengan kondisi di desa tersebut. Serta manfaat dari
pengimplementasian nya harus dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat
Desa Ciampea Udik, agar tidak terjadi kecemburuan sosial..
2. Memperbanyak pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bersifat pelestarian
lingkungan dikarenakan kondisi lingkungan Desa Ciampea Udik yang
tidak memiliki TPA serta truk pengangkut sampah hanya datang satu
minggu sekali.
3. Memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh desa, seperti fasilitas umum
yang terawat dan terjaga sehingga dapat digunakan dengan baik oleh
masyarakat sekitar.
4. Berinovasi dalam menyalurkan ide-ide kreatif untuk membuat program
kerja yang berbeda serta berkolaborasi dengan pihak desa agar manfaat
serta dampak dapat dirasakan oleh masyarakat..

xx
Tujuan akhir dari bertani
bukanlah untuk
menumbuhkan tanaman,
tetapi untuk
mengembangkan dan
menyempurnakan manusia.
- Iffa Aulia

xxi
MENGABDI DI CIAMPEA UDIK
(Sebuah Catatan Editor)
Oleh: Afwan Faizin M.A

Tiada ungkapan dan ucapan yang paling berharga pada kesempatan


ini, kecuali puji dan syukur selalu kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu
wa Ta’ala atas segala rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya. Atas karunia-
Nya tersebut kita masih diberikan nikmat sehat wal’afiat serta panjang umur.
Teriring sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan
nabi kita Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam sebagai uswatun hasanah kita
semua untuk melaksanakan amal dan ibadah sesuai dengan petunjuk-Nya.
Pada kesempatan di tahun 2019 ini saya bisa bergabung kembali
untuk menjadi pembimbing bagi mahasiswa/i melalui kegiatan KKN yang
diadakan oleh PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kesempatan
kali ini saya diamanahkan untuk membimbing kelompok 012 dengan nama
CAKRAWALA (Cerita Anak Negeri Mengabdi di Kawasan Nusantara). Kegiatan
pengabdian yang dilakukan dengan cara turun langsung ke masyarakat ini
menempatkan kelompok KKN 012 CAKRAWALA di Desa Ciampea Udik
Kecamatan Ciampea, Bogor.
Pertama-tama ingin kami sampaikan ucapan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada Pejabat Sementara Kepala Desa Ciampea Udik
Kecamatan Ciampea,Bogor Bapak Iskandar Zulkarnaen, para aparatur desa
dan seluruh warga masyarakatnya yang telah memberikan sambutan dan
penerimaannya atas kedatangan mahasiswa/i kami untuk melaksanakan
kegiatan KKN. Di samping itu juga bimbingan yang telah diberikan oleh
aparatur desa dan masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan kegiatan KKN.
Antusiasme yang tinggi dalam setiap program dan kegiatan yang kami
laksanakan telah memberikan spirit bagi kami untuk menyukseskan dan
memberikan hasil yang terbaik dari program KKN ini.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu wujud Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Sebagai
salah satu program yang wajib diikuti oleh mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah, KKN diharapkan menjadi sarana pembelajaran bagi
mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan-persoalan riil yang dihadapi
masyarakat. Dengan KKN, mahasiswa diharapkan ikut berkotribusi untuk

xxii
memberikan solusi terhadap masalah-masalah tersebut sesuai bidang
keilmuannya, sehingga mahasiswa turut andil sebagai agen perubahan
masyarakat (agent of social change).
Perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang masih belum sepenuhnya
merasakan kemajuan dari kota-kota besar secara merata. Maka dari itu
sebagai orang-orang yang mendapatkan kesempatan untuk meraih ilmu
pengetahuan dalam jenjang yang lebih tinggi, mahasiswa/i diharapkan
mampu untuk melaksanakan pengabdian sebagai perantara transfer ilmu
yang telah mereka dapatkan kepada masyarakat, khususnya di Desa
Ciampea Udik, Ciampea.
Selain merupakan salah satu dharma dari tri dharma perguruan
tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu syarat
bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memperoleh gelar
sarjananya. Agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan
lancar, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui apa saja yang menjadi
permasalah yang terjadi di desa mereka akan melakukan KKN kelak. Oleh
karena itu, sebagaimana kita dapat mengidentifikasi suatu permasalahan,
perlu diadakannya suatu riset, dalam hal ini mahasiswa melakukan survei
langsung ke lokasi pengabdian masyarakat sebanyak empat kali sebelum
KKN benar-benar berlangsung, atau yang disebut dengan kegiatan Pra-
KKN.
Hasil dari kegiatan survei ini kemudian dipetakan oleh mahasiswa,
kemudian permasalahan-permasalahan tersebut dicarikan solusi, solusi
yang ditawarkan oleh mahasiswa ini berbentuk program dan kegiatan yang
dilakukan selama kegiatan KKN berlangsung. Penjabaran program dan
kegiatan yang dilakukan akan dijelaskan dalam buku laporan ini.
Buku laporan ini adalah catatan penting, bagaimana mahasiswa
peserta KKN 012 di Desa Ciampea Udik, bergumul dengan persoalan yang
dihadapi masyarakat dan berupaya menawarkan program-program kerja
yang solutif. Meski banyak kekurangan dari program-progran tersebut,
namun upaya mereka layak diapresiasi. Secara umum, buku yang berjudul
Merajut Asa di Tanah Ciampea Udik ini berisi tentang kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh kelompok KKN 012 CAKRAWALA selama
kurang lebih satu bulan lamanya.
Di dalam buku ini, terdapat beberapa informasi mengenai keadaan
desa yang menjadi tempat mahasiswa melakukan pengabdian kepada

xxiii
masyarakat, yaitu Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Bogor, dan juga
program serta kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan
pengabdian berlangsung. Isi yang terdapat di dalam buku ini diantaranya
profil Desa Ciampea Udik yang berisikan struktur kependudukan, sejarah,
keadaan penduduk, hingga tingkat pendidikannya. Selain itu, terdapat juga
beberapa program serta kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, Program
yang telah dilaksanakan mencakup program fisik dan non fisik. Program
fisik yang telah dilakukan oleh kelompok KKN 012 CAKRAWALA,
diantaranya ikut membantu dalam perbaikan sarana dan prasarana,
memasang plang penunjuk daera RW. Selain itu juga mengadakan kegiatan
tentang pemanfaatan sampah agar masalah sampah yang menumpuk dapat
dituntaskan, pemanfaat sampah ini dilakukan dengan dua jenis yang
berbeda, yaitu pemanfaatan sampah organik dan juga pemanfaatan sampah
anorganik. Sementara untuk program non-fisik bersifat pendidikan yang
akan memberikan semangat untuk terus mengembangkan diri, agar menjadi
sumber daya manusia yang mumpuni, kegiatannya berupa seminar mengenai
urgensi pendidikan tingkat tinggi, tidak hanya itu, program bersifat
pendidikan lain yang dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan KKN yaitu
berupa kegiatan mengajar, baik materi yang dipelajari di sekolah, dan juga
mengadakan bimbingan mengaji. Di samping itu dilaksanakan pula kegiatan
untuk peningkatan kesehatan masyarakat sekitar seperti cek kesehatan
gratis.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk KKN
ini mahasiswa mendapatkan pengalaman, wawasan dan keilmuan tentang
ilmu sosial yang tidak mungkin didapatkan selama berada di perkuliahan.
Hal ini sangat diperlukan oleh mahasiswa agar mereka kelak jika berada
dalam lingkungan masyarakat yang begitu kompleks, mereka sudah terbiasa
bersosialisasi dan berkomunikasi serta bekerja sama dengan masyarakat
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang cukup kompleks di
masyarakat. Pengalaman inilah yang menjadi modal mahasiswa untuk terjun
ke masyarakat sehingga nantinya dapat berbaur dengan lingkungan
sosialnya.
Harapan saya selaku pembimbing kelompok KKN 012
CAKRAWALA, semoga mahasiswa dapat mengambil pelajaran dan hikmah
selama kegiatan KKN yang telah mereka jalani. Mereka bisa dengan mudah
hadir di tengah-tengah masyarakat yang sifatnya memiliki keberagaman
dalam visi, misi, tujuan serta keinginan masyarakat. Tidak lupa juga semoga

xxiv
apa saja yang telah dilakukan oleh mahasiswa saya selama kegiatan KKN
berlangsung tidak saja hanya menumpang untuk tinggal selama satu bulan,
tetapi juga dapat memberikan manfaat yang tidak hanya dapat dirasakan
selama mahasiswa berada dilokasi KKN, namun juga berkelanjutan hingga
bertahun-tahun kemudian oleh masyarakat di Desa Ciampea Udik,
Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Harapan saya juga semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini masih berlanjut hingga tahun-tahun mendatang, karena realita
kehidupan masyarakat lebih dari sekadar teori yang ada di dalam Buku
perkuliahan, masih banyak Desa yang tertinggal yang memerlukan bantuan
kita. Semoga apa yang dilakukan mahasiswa/i kami di Desa Ciampea Udik
dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya terhadap masyaraka Desa
Ciampea Udik.

Jakarta, September 2019

Afwan Faizin, M.A


Dosen Pembimbing KKN 012 CAKRAWALA

xxv
Tak perduli seberapapun
hasil yang didapat melainkan
seberapa banyak hal yang
diberi. Jadi, sudahkan
berkontribusi?.
- Iza Fauziah
BAGIAN I
DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kuliah Kerja Nyata atau yang sering disebut dengan KKN merupakan
salah satu kegiatan berupa pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa.
Kegiatan KKN ini merupakan program yang dilakukan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) serta Pusat
Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
bentuk tanggung jawab terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana
salah satu aspek-aspek yang terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi
adalah pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan program KKN ini dilakukan kepada masyarakat luar
kampus, dalam hal ini masyarakat perdesaan adalah karena adanya
ketimpangan terhadap kemajuan sumber daya manusia yang ada pada
masyarakat kota dengan masyarakat perdesaan. Kami menyadari, meski
masyarakat perdesaan memiliki sumber daya yang melimpah, namum
masyarakat perdesaan masih belum mampu mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang ada. Pelaksaan program KKN ini merupakan upaya untuk
mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat desa
serta upaya dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah mahasiswa
dapatkan selama berada pada bangku perkuliahan.
Sebagai bentuk kepedulian dan implementasi nyata atas tanggung
jawab sosial terhadap permasalah yang dialami oleh masyarakat, maka
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) serta Pusat
Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menyelenggarakan KKN-PpMM di beberapa wilayah yang tersebar di
Antara Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat, salah satu wilayah tersebut
adalah Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat
Diharapkan, dengan dilaksanakannya kegiatan KKN ini, mahasiswa
mampu meningkatkan potensi sumber daya manusia masyarakat di
perdesaan sehingga masyarakat mampu mengoptimalkan sumber daya desa
yang ada sehingga dapat menjadian desa tersebut maju.

2
B. Kondisi Umum Tempat KKN-PpMM

Desa Ciampea Udik terletak diantara 106,6822 derajat Bujur Timur


(BT) dan 6,6128 derajat Lintang selatan (LS) dan merupakan salah satu desa
di Wilayah Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah
243.150 Ha atau 11,73 % dari luas Kabupaten Bogor Dan berada di atas
permukaan laut kurang lebih 100 M, tinggi curah hujan 200,1 mm dari 13 hari
hujan dan terbagi dalam 4 Dusun, 9 Rukun Warga (RW) dan 27 Rukun
Tetangga (RT)
Berdasarkan data yang tertera pada Sistem Informasi Desa, Luas
wilayah Desa Ciampea Udik adalah sekitar 250,257 Ha. Dari total luas
wilayah tersebut, yang menjadi laha perumahan/pemukiman dan
pekarangan adalah seluas 48,628 Ha. Sawah seluas 182,357 Ha.
Ladang/Huma seluas 12,157 Ha. Jalan 5,2 Ha. Pemakaman seluas 1,05 Ha.
Perkantoran seluas 0,08 Ha. Lapangan Olahraga seluas 0,24 Ha. Dan
Tanah/Bangunan Peribadatan seluas 0,545 Ha. Dengan mayoritas mata
pencaharian adalah pedagang.

C. Aset Utama Desa/Permasalahan

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan wawancara dengan


pihak desa, masih ada beberapa aspek yang masih memerlukan
pendampingan terkait dengan masalah yang dihadapi Desa Ciampea Udik,
Ciampea. Berikut beberapa masalah yang terjadi di desa yang menjadi titik
penempatan lokasi kegiatan kami, di antaranya:
1) Bidang Kesehatan
a. Banyaknya pernikahan muda dan kehamilan yang tidak di
perhitungkan sehingga munculnya banyak masalah kesehatan pada
anak baru lahir dan balita seperti stunting.
b. Mayoritas penduduk berumur 50 tahun keatas memiliki penyakit
darah tinggi akut, kemungkin disebabkan oleh asupan makanan yang
tidak terkontrol dan konsumsi rokok yang terlalu banyak.

2) Bidang Lingkungan
a. Tidak adanya Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan truk
pengangkut sampah dari pemerintah setempat yang hanya datang

3
satu minggu sekali mengakibatkan banyak warga yang membuang
sampahnya ke kali/sungai.

3) Bidang Sosial dan Budaya


a. Kurangnya pembinaan pada generasi muda, sehingga kurang
terbentuknya kreativitas generasi muda dalam menjalankan sebuah
organisasi.
b. Kurangnya penerangan di malam hari menyulitkan pengendara saat
berlalu lintas, selain itu juga mengundang tindakan kriminal.
c. Terbatasnya pengetahuan akan pentingnya kesehatan bagi
masyarakat, sehingga kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan.
d. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, sehingga wilayah
dusun kurang terawat, kotor, dan sampah berserakan di mana-mana.

D. Profil Kelompok

1. Filosofi Logo KKN 012 CAKRAWALA


“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap
dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang
bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka
lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali”
― Tan Malaka, Madilog
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud dari salah satu Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Tri Dharma
perguruan tinggi Indonesia merupakan visi dari perguruan tinggi Indonesia.
Visi ini bertujuan agar perguruan tinggi dapat melahirkan Sumber Daya
Manusia yang unggul, memiliki rasa tanggung awab, dan ingin bermanfaat
bagi bangsa.
Dharma “pengabdian kepada masyarakat” biasa dilakukan oleh
mahasiswa sebagai wujud dari pengaplikasian ilmu-ilmu yang telah mereka
pelajari di bangku kuliah ke dalam masyarakat. Mengapa pengabdian
masyarakat dilakukan oleh mahasiswa? Karena mahasiswa memiliki potensi
dan perna yang berbeda dibandingkan golongan akademik lainnya.
Mahasiswa dapat dikatakan “polos”, karena belum terikat dengan
kepentingan-kepentingan yang dapat melunturkan idealism mereka.

4
Saat mereka turun ke masyarakat, mereka dituntut untuk menjadi
representasi yang memiliki niat dan pemikiran yang tulus. Peran mahasiswa
dapat disebut sebagai agent of change atau agen perubahan.
Warna biru pada logo KKN 012 CAKRAWALA
menggambarkan pemikiran yang serius,
integritas, ketulusan dan ketenangan sedangkan
warna putih pada logo KKN 012 CAKRAWALA
menggambarkan kemurnian, kebersihan,
kesederhanaan, dan kenaifan. Bila digabung
makna dari logo KKN 012 Cakrawala
menggambarkan bahwa kami kelompok KKN
012 CAKRAWALA dengan tulus dan integritas tinggi. Kami ingin membawa
hal-hal positif yang telah kami dapatkan selama menempuh pendidikan
bukan memberikan dampak negatif. Kami ingin mengubah yang belum ada
menjadi ada, yang ada menjadi baik, yang baik menjadi berkelanjutan.

2. Kompetensi Anggota Kelompok KKN 012 CAKRAWALA


Peserta kelompok KKN 012 CAKRAWALA berasal dari delapan
fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ilmu Adab dan Humaniora, Fakultas
Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Gabungan dari fakultas-fakultas ini
memunculkan potensi yang berbeda-beda yang dimiliki oleh masing-masing
anggota. Banyak hal yang dapat ditemukan dan ketahui setelah berkumpul
bersama dalam rangka menjalankan KKN di Desa Ciampea Udik, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor. Berikut ini adalah kompetensi yang dimiliki
oleh anggota kelompok KKN 012 CAKRAWALA yang dapat
menggambarkan peran setiap anggota dalam merealisasikan berbagai
program kerja kelompok.
Chilman Mahdiyin Achyar adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan
Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Ia memiliki kompetensi
keilmuan bidang sastra, khususnya sastra Arab dan kompetensi non
akademik, yaitu mengajar, tahfidzul Qur’an. Jabatan Chilman dalam
kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai ketua.
Muhammad Faturrahman Aria Bisma adalah mahasiswa Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Ia memiliki kompetensi

5
keilmuan bidang manajemen, khususnya manajemen keuangan dan
kompetensi non akademik, yaitu mengajar. Jabatan Fatur dalam kelompok
KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai sekertaris I.
Alma Luthfiani adalah mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains
dan Teknologi (FST). Ia memiliki kompetensi keilmuan bidang tumbuhan,
dan kompetensi non akademik, yaitu mengajar dan keterampilan tangan.
Jabatan Alma dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai
sekertaris II.
Bella Yustika Apriliani adalah mahasiswi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Ia memiliki kompetensi keilmuan
bidang akuntansi keuangan, dan kompetensi non akademik, yaitu mandi
dengan tekun hingga noda terkecil sekalipun hilang. Jabatan Bella dalam
kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai bendahara.
Muhammad Awaluddin Jauhar adalah mahasiswa Jurusan Hukum
Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Ia memiliki kompetensi
keilmuan bidang hukum, khususnya hukum keluarga dan kompetensi non
akademik, yaitu mengajar dan tahfidzul Qur’an. Jabatan Awal dalam
kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divsi acara.
Rizky Ade Imansyah adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia
memiliki kompetensi keilmuan bidang sastra, khususnya sastra Indonesia
dan kompetensi non akademik, yaitu mengajar. Jabatan Ade dalam
kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divsi acara.
Shavira Ayu Ananda adalah mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia memiliki kompetensi
keilmuan bidang pendidikan Islam dan kompetensi non akademik, yaitu
pencak silat, mengajar, dan memasak. Jabatan Ayu dalam kelompok KKN
012 CAKRAWALA adalah sebagai divsi acara.
Arie Kristianti adalah mahasiswi Jurusan Tarjamah Fakultas Adab
dan Humaniora (FAH). Ia memiliki kompetensi keilmuan bidang
penerjamahan, dan kompetensi non akademik, yaitu memasak dan mengajar
anak-anak. Jabatan Arie dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah
sebagai divsi acara.
Aldhy Oktavianto adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi (FIDKOM). Ia
memiliki kompetensi keilmuan bidang komunikasi, dan kompetensi non
akademik, yaitu menjadi penyiar dan berkomunikasi dengan efektif. Jabatan

6
Aldhy dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divisi
humas.
Safera Almunawar adalah mahasiswi Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Ia memiliki kompetensi
keilmuan bidang ekonomi secara makro Arab dan kompetensi non
akademik, yaitu mengajar, dan berkomunikasi dengan masyarakat. Jabatan
Safera dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divisi
humas.
Iza Fauziah adalah mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Ia memiliki kompetensi keilmuan
bidang sastra, khususnya sastra Arab dan kompetensi non akademik, yaitu
mengajar, dan memasak. Jabatan Iza dalam kelompok KKN 012
CAKRAWALA adalah sebagai divisi konsumsi.
Khairunissa Nurmah Yuningtyas adalah mahasiswi Jurusan
Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Ia memiliki
kompetensi keilmuan bidang hukum, khususnya hukum keluarga dan
kompetensi non akademik, yaitu mengajar, dan memasak. Jabatan Tyas
dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divisi konsumsi.
Pandu Mahesa adalah mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi (FST). Ia memiliki kompetensi keilmuan bidang Sistem
Informasi dan kompetensi non akademik, yaitu penyuntingan gambar dan
video. Jabatan Pandu dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah
sebagai pubdekdok (publikasi, dekorasi dan dokumentasi).
Mita Nurpatmah adalah mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia
memiliki kompetensi keilmuan bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan
kompetensi non akademik, yaitu mengajar, dan memasak. Jabatan Mita
dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai pubdekdok
(publikasi, dekorasi dan dokumentasi).
Kharisma Anissa Dewi adalah mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ia memiliki
kompetensi keilmuan bidang hubungan internasional. dan kompetensi non
akademik, yaitu mengajar, dan keterampilan tangan. Jabatan Kharisma
dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divisi
perlengkapan.
Iffa Aulia adalah mahasiswi Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan
Teknologi (FST). Ia memiliki kompetensi keilmuan bidang Agrikultur, dan

7
kompetensi non akademik, yaitu keterampilan tangan, membuat singkatan.
Jabatan Iffa dalam kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divisi
perlengkapan.
Khairul Ihsan adalah mahasiswa Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam
Fakultas Ushuluddin (FU). Ia memiliki kompetensi keilmuan bidang
filsafah, kompetensi non akademik, yaitu mengajar. Jabatan Ihsan dalam
kelompok KKN 012 CAKRAWALA adalah sebagai divisi perlengkapan.
Norhasanah adalah mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia memiliki kompetensi keilmuan
bidang pendidikan fisika dan kompetensi non akademik, yaitu mengajar, dan
keterampilan tangan. Jabatan Ana dalam kelompok KKN 012
CAKRAWALA adalah sebagai divisi perlengkapan.

E. Fokus dan Prioritas Program

Adapun pada kelompok KKN CAKRAWALA, kami fokus


kelompok lima bidang: Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan, Sosial, dan
Keagamaan. Lima bidang tersebut kami bagi menjadi tiga program dan
12 kegiatan. Serangkaian kegiatan yang wajib dilaksanakan yaitu:

Tabel 1.1: Contoh Prioritas Program dan Kegiatan


Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan
Bidang Kesehatan CAKRAWALA Sehat
Kegiatan Cek Kesehatan Gratis
Kegiatan Kamis Bersih
Bidang Lingkungan CAKRAWALA Bersih
Penyuluhan Sampah Plastik
Pelatihan Membuat Kompos dari
Sampah Organik
Bidang Pendidikan CAKRAWALA Pintar
Seminar Urgensi Pendidikan
Pemberdayaan Taman Baca
Konsultasi Bimbingan Belajar
Bidang Sosial CAKRAWALA Gotong Royong
Pembukaan dan Penutupan KKN 012
CAKRAWALA

8
Penyuluhan Masalah Pernikahan dan
Program KB
Pembuatan Plang Jalan Area RW
Pembuatan Peta Desa
Perayaan Hari Raya Idul Adha
Perayaan HUT RI Ke-74
Bidang Keagamaan CAKRAWALA Pintar dan
CAKRAWALA Gotong Royong
Kegiatan Bimbingan Mengaji
Kegiatan Pengajian Warga
Kegiatan Semarak Dzulhijjah

F. Sasaran dan Target

Tabel 1 2: Contoh Prioritas Program dan Kegiatan


No Kegiatan Sasaran Target
1 Cek Kesehatan Gratis Warga Desa Ciampea 45 orang
Udik
2 Kamis Bersih RW 9 2 dari 3 RT yang
ada di RW 9
3 Pemberdayaan Sampah Warga Desa Ciampea 25 Orang
Plastik Udik
4 Pelatihan Pembuatan Warga Desa Ciampea 25 Orang
Pupuk Kompos Udik
5 Seminar Urgensi MAK Nurul Ilmi Siswa Kelas 3
Pendidikan MAK NI
6 Pemberdayaan Warga Desa Ciampea Meningkatnya
Perpustakaan Udik minat literasi
CAKRAWALA warga desa
7 Konsultasi Bimbingan Warga RW 9 Pelajar Tingkat
Belajar dan Mengaji SD RW 9
8 Pembukaan dan Warga Desa Ciampea 35 Orang
Penutupan KKN Udik
Cakrawala
9 Penyuluhan Masalah Ibu-Ibu PKK Desa 27 Orang
Pernikahan dan KB Ciampea Udik
10 Pembuatan Plang Jalan Wilayah-Wilayah RW 9 RW
Area RW Desa Ciampea Udik

9
11 Pembuatan Peta Desa Pemetaan Wilayah Pembagian
Ciampea Udik Wilayah RW se
Desa Ciampea
Udik
12 Perayaan HUT RI Ke -74 RW 9 Membantu
Pelaksanaan
HUT RI
13 Kegiatan Pengajian Warga RW 9 Pengajian di RW
Warga 9
14 Kegiatan Semarak TPA dan Pengajian se 107 Orang
Dzulhijjah Ciampea Udik

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Pelaksanaan kegiatan KKN 2018 terbagi menjadi 3 waktu


pelaksanaan, yakni pra KKN-PpMM, implementasi kegiatan di lokasi KKN,
serta laporan dan evaluasi program.

1) Pra KKN PpMM 2019


Kegiatan persiapan KKN yang terjadi pada masa Pra KKN-
PpMM 2019 yakni pada bulan April hingga Juli 2019 dapat diuraikan
sebagai berikut:

Tabel 1.3: Pra KKN-PpMM 2019

No Uraian Kegiatan, Waktu


1 Pembentukan Kelompok 22 April 2019
2 Pembekalan KKN 1 Mei 2019
3 Survei 29 Mei – 13 Juli 2019
4 Penyusunan Proposal 1 – 30 Juni 2019
5 Pelepasan 22 Juli 2019

2) Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (23 Juli – 23 Agustus 2019)


Pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Ciampea Udik sejak
tanggal 23 Juli hingga 23 Agustus 2019 dapat diuraikan sebagaimana
di bawah ini:

Tabel 1.4: Pelaksanaan Program di Lokasi KKN

10
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Pemberangkatan ke lokasi KKN 23 Juli 2019
2 Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 23 Juli 2019
3 Pembukaan di lokasi KKN 24 Juli 2019
4 Implementasi Program 24 Juli – 22 Agustus 2019
5 Penutupan Kegiatan KKN 22 Agustus 2019
6 Kunjungan Dosen 23 Juli, 17 dan
22 Agustus 2019

3) Laporan dan Evaluasi Program (September – Oktober 2019)


Pelaksanaan laporan dan evaluasi program yang berlangsung
sejak bulan September hingga Oktober 2019 dapat diuraikan
sebagaimana di bawah ini:

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program

No Uraian Kegiatan Waktu


1 Penyusunan buku laporan Hasil 25 Agustus – 15
KKN-PpMM September 2019
2 Verifikasi dan Penyuntingan oleh 15 – 20 September 2019
kelompok dan dosen pembimbing
3 Penyelesaian dan pengunggahan film 27 Januari 2020
dokumenter
4 Pengesahan Buku Laporan hasil Januari 2020
KKN PpMM
5 Pengiriman Buku Laporan Hasil Januari 2020
KKN PpMM
6 Penilaian Hasil Kegiatan Januari 2020
7 Penerbitan Buku Januari 2020

H. Pendanaan dan Sumbangan

1) Pendanaan
Tabel 1.6: Pendanaan

11
No Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 Dana bantuan Program Pengabdian pada Rp5.000.000
Masyarakat oleh Dosen (PpMD) 2019

2 Kontribusi Peserta Kuliah Kerja Nyata Rp18.000.000


(KKN) 18 Peserta
Total Rp23.000.000

2) Sumbangan
Tabel 1.7: Sumbangan
No Uraian Asal Sumbangan Jumlah
1 Donasi Tas, Baju, dan Sepatu dari 15 Kardus
Mahasiswa
2 Yayasan Pengembangan Perpustakaan Lima Kardus
Indonesia
3 Donasi Obat Herbacof dari Stimulno Satu Kardus

I. Sistematika Penyusunan

Buku laporan Hasil KKN-PpMM ini disusun berdasarkan buku


“Panduan Penyusunan Buku Laporan KKN-PpMM 2018 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,” dengan sistematika yang terbagi dalam dua bagian,
yang bermula dari Catatan Editor. Catatan Editor tersebut berisi pandangan
Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN
PpMM tahun 2019. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi
para pihak terkait, agar program selanjutnya berjalan lebih baik.
Bagian pertama adalah Dokumentasi Hasil Kegiatan yang berisi lima
bab, dengan perincian sebagai berikut:
 Bab I, Pendahuluan. Bagian tersebut berisi tentang gambaran secara
umum kegiatan KKN-PpMM 2019 ini dengan beberapa sub bab, yang
terdiri dari: Latar belakang, Kondisi Umum, Permasalahan/Aset
Utama Desa, Profil kelompok KKN CAKRAWALA 012, Fokus dan
Prioritas Program, Sasaran dan Target, Jadwal pelaksanaan Program,
Pendanaan dan Sistematika Penulisan.
 Bab II, Metode Pelaksanaan Program. Bagian tersebut berisi
metode-metode yang relevan yang digunakan untuk memecahkan

12
permasalahan di suatu komunitas/masyarakat desa. Tujuannya
adalah agar mudah memetakan atau membuat program yang sesuai
dengan kondisi masyarakat desa setempat.
 Bab III, Kondisi Wilayah Desa Ciampea Udik. Dalam bagian ini
dijelaskan mengenai gambaran kondisi Desa Ciampea Udik terkait
Sejarah, Letak Geografis, Struktur Penduduk, serta sarana dan
prasarana yang ada di desa tersebut. Hal ini bertujuan agar pembaca
maupun pelaksana KKN tahun berikutnya mendapat gambaran
tentang kondisi desa.
 Bab IV, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pengabdian. Bagian ini
berisi penjabaran kegiatan pemberdayaan maupun pelayanan yang
dilakukan anggota KKN. Diawali dengan matriks SWOT, guna
mengenali permasalahan yang ada, sehingga tepat jika akan
mengadakan suatu program.
 Bab V, Penutup. Berisi kesimpulan terkait laporan pelaksanaan
KKn-PpMM yang dijalankan selama sebulan, serta rekomendasi
berisi pesan pelaksana KKN-PpMM tahun 2019 dan bertujuan
sebagai acuan pelaksanaan KKN tahun berikutnya.

Bagian kedua adalah refleksi Hasil kegiatan, yang juga terdiri dari
beberapa bab, yaitu:
 Bab VI, Penggalan Kisah Inspiratif. Berisi refleksi mahasiswa
terkait pelaksanaan KKN selama satu bulan. Hal tersebut bertujuan
untuk memberikan inspirasi kepada pembaca melalui cerita
pengabdian.
 Bab VII, Kesan warga atas KKN. Berisi kesan warga di desa baik
dari tokoh masyarakat, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja ataupun
masyarakat terhadap KKN yang diadakan di Desa tersebut

Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka, biografi singkat oleh


anggota kelompok KKN-PpMM beserta dosen pembimbing, serta lampiran-
lampiran penting yang menjadi dokumentasi selama pelaksanaan kegiatan
KKN di Desa Ciampea Udik.

13
Menjadi baik itu mudah,
dengan hanya diam maka
yang tampak adalah
kebaikan. Yang sulit adalah
menjadi bermanfaat, karena
itu butuh perjuangan.
- Khairunnisa Nurmah Yuningtyas -
.

14
BAB II
METODE PENGABDIAN

A. Pendekatan

Pelaksanaan suatu kegaiatan akan berjalan lancar jika kita


dapat memahami permasalahan pada suatu hal. Tidak terkecuali
dengan kegiatan pengabdian kepada masyrakat. Untuk memahami
permasalahan yang ada di dalam masyrakat, kita perlu melakukan
suatu pendekatan. Dalam hal ini KKN 012 CAKRAWALA
menggunakan pendekatan berbasis masalah atau Problem Solving
Approach dalam memahami persoalan yang ada di dalam masyarakat
Ciampea Udik.

Pendekatan Berbasis Masalah

Pendekatan berbasis masalah merupakan strategi yang


digunakan untuk mengembangkan suatu komunitas dengan
mempertimbangkan permasalahan yang ada di masyarakat dan
mencari solusi untuk menyelesaikannya.1
Pendekatan ini, dilakukan oleh kelompok KKN 012
CAKRAWALA dalam memahami permasalahan yang terdapat di
dalam kehidupan masyarakat Desa Ciampea Udik, Adapun tahap-
tahap yang kelompok KKN 012 CAKRAWALA lakukan dalam
pendekatan problem solving yaitu:
a. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Dalam melakukan identifikasi dan perumusan masalah
terhadap permasalahan yang ada di Desa Ciampea Udik, maka KKN
012 CAKRAWALA melakukan survei langsung ke lokasi sambil
berkomunikasi dengan para aparat desa, yang nantinya masalah
tersebut dirumuskan oleh anggota kelompok KKN 012
CAKRAWALA.
b. Menentukan Tujuan dan Manfaat Menentukan Target

1 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan

(Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2017), h. 181

15
Tujuan dan manfaat akan dapat dikemukakan setelah
mengidentifikasi dan merumuskan masalah sehingga kondisi
masyarakat dan lingkungan desa menjadi lebih baik dan tersusun.
c. Perencanaan
Pada tahap ini, rencana kegiatan disusun untuk nantinya
dijadikan sebagai pedoman kerja selama kegiatan KKN berlangsung.
Rencana kegiatan tersebut terdiri dari berbagai rencana kerja yang
disusun secara rinci dan teknis, yang mencakup latar belakang
pemikiran, rumusan masalah dan analisis akar masalah.
d. Merealisasikan Solusi yang telah Ditentukan
Melaksanakan solusi yang telah tetapkan sesuai dengan
permasalahan yang muncul di desa tersebut. Agar pelaksanaannya
berjalan dengan baik, maka pada saat pelaksanaan ini diharapkan
untuk tetap memperhatikan strategi tujuan dan manfaat yang akan
didapatkan dalam solusi tepat yang telah ditentukan bersama.
e. Mengevaluasi Hasil Realisasi Sosial
Melaksanakan evaluasi dari hasil realisasi solusi yang telah
dilaksanakan secara bersama dalam rangka memecahkan masalah
yang telah teridentifikasi. Hasil evaluasi tersebut dapat menjadi
cerminan terhadap kekurangan-kekurangan yang timbul pada saat
ini. Sehingga, jika timbul permasalahan yang sama, hasil evaluasi dari
realisasi solusi dapat menjadi acuan untuk menghindari kesalahan
yang sama terjadi lagi. Kami melaksanakan evaluasi setiap hari
selama kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung, kegiatan
evaluasi kami lakukan malam hari setelah semua kegiatan pada hari
tersebut berakhir.

B. Pemetaan Wilayah dan Masyarakat:

a. Teknik Pemetaan Wilayah


Pemetaan wilayah adalah pengelompokkan suatu
kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis
wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya
dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial kultural
yang memilki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat.
Dalam melakukan pemetaan wilayah di Desa Ciampea
Udik, kami Kelompok KKN 012 CAKRAWALA memetakan

16
wilayah dengan metode observasi yaitu melakukan survey ke Desa
Ciampea Udik, berkeliling desa untuk melihat kondisi desa dan
sebagainya.

b. Teknik Pemetaan Masyarakat


Dalam melakukan pemetaan masyarakat, terdapat empat
cara yang dapat dilakukan, di antaranya melalui survei, wawancara,
observasi, Focused Group Discussion (FGD) dan analisis SWOT.
 Survei adalah mengambil data pada sebagian orang yang
akan diamati atau diukur dengan teknik sampel. Dalam
melakukan survei, dibutuhkan aktivitas bertanya kepada
orang-orang yang disebut sebagai responden. Survei
didefinisikan sebagai sebuah metode untuk mengumpulkan
data primer yang didasarkan pada komunikasi dengan
perwakilan sampel secara individu.2
 Wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau
pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara merupakan
media yang penting untuk menangkap pemahaman dan
pengertian orang atas simbol-simbol yang digunakan. 3
Wawancara diajukan kepada responden untuk
mendapatkan sampel yang representatif dari populasi.
Wawancara merupakan bagian dari survei, karena
pelaksanaannya dilakukan saat survei.
 Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data.
Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari
lapangan. Proses observasi dimulai dengan
mengidentifikasi tempat yang hendak diteliti. Setelah itu
dilanjutkan dengan membuat pemetaan, sehingga diperoleh
gambaran umum penelitian.4

2Dermawan Wibisono, Riset Bisnis: Panduan bagi Praktisi dan Akademisi (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2003) h. 74
3 J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulan (Jakarta:

Grasindo, 2010) h. 62
4 J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulan (Jakarta:

Grasindo, 2010) h. 112

17
 Sebagai sebuah metode penelitian, FGD (Focused Group
Discussion) adalah sebuah upaya sistematis dalam
pengumpulan data dan informasi.5 FGD memiliki tiga kata
kunci, yaitu: diskusi, kelompok dan terfokus. Dengan
demikian, maka FGD berarti suatu proses pengumpulan
data dan informasi yang sistematis mengenai suatu
permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok.
 Analisis SWOT, adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi pemecahan
masalah. 6 Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kemampuan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats).
Dalam memetakan wilayah dan masyarakat Desa Ciampea
Udik, teknik yang kami lakukan adalah survei, wawancara, FGD,
dan observasi. Kami melakukan pengamatan langsung dan turun ke
masyarakat serta berdiskusi bersama seluruh lapisan masyarakat
yang ada guna memetakan permasalahan yang ada. Adapun lapisan
masyarakat yang kami temui berasal dari kalangan aparatur desa,
tokoh masyarakat (kepala dusun hingga pemuka agama) hingga
masyarakat umum yang ada di Desa Ciampea Udik.

C. Penyusunan Program

Dalam penyusunan program kelompok KKN CAKRAWALA


012, kami melibatkan anggota, dosen pembimbing, dan masyarakat.
1. Keterlibatan Anggota
Dalam penyusunan program, anggota kelompok KKN 012
CAKRAWALA berperan paling besar, beberapa kegiatan yang

5 Irwanto, Focused Group Discussion (FGD) (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2006) h. 1
6 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2006) h. 18

18
telah terlaksana merupakan ide serta pemikiran dari anggota
KKN 012 CAKRAWALA.
2. Keterlibatan Dosen
Kelompok KKN 012 CAKRAWALA dalam penyusunan
program selalu melakukan bimbingan dengan dosen
pembimbing, Bapak Afwan Faizin M.A. Beliau membimbing serta
memberikan masukan mengenai program yang kami ajukan.
3. Keterlibatan Masyarakat
Pada awal kami melakukan survei ke Desa Ciampea Udik,
masyarakat desa tersebut banyak membantu kami, salah satunya
mereka memberi usulan program yang mereka inginkan, dan
akhirnya terlaksana dua program yang merupakan usulan dari
masyarakat Desa Ciampea Udik.

D. Strategi Implementasi Program dan Kegiatan

Dalam menjalankan program, kami memaksimalkan aset


individu, kelompok dan masyarakat. Ada empat Program dan 14
kegiatan yang kami laksanakan di Desa Ciampea Udik, beberapa di
antaranya adalah mengadakan penyuluhan tentang sampah organik
dan anorganik, urgensi pendidikan hingga masalah penyuluhan
masalah pernikahan dan kb. Untuk mewujudkan program dan
kegiatan tersebut kami mengajak warga Desa Ciampea Udik untuk
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, baik dari kalangan anak-anak
sampai orang tua. Dengan demikian kegiatan kami dapat terlaksana
dengan baik.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tersebut terdapat
beberapa kendala, di antaranya:
1. Keterbatasan dana yang dimiliki.
2. Kendala desa yang terlalu luas mengakibatkan banyak warga
yang sulit mengakses tempat kami mengadakan kegiatan karena
kendala jarak.
Dalam mengatasi masalah keterbatasan dana, kami
menggunakan anggaran dana kelompok terlebih dahulu untuk
menyelesaikan program dan kegiatan. Lalu kami melakukan hampir
seluruh program dan kegiatan kami di Kantor Desa Ciampea Udik
yang terletak tepat di tengah Desa Ciampea Udik.

19
Seperti pisau yg harus diasah
agar tajam, ujian hidup
adalah cara tuhan mengasah
manusia agar kelak ia bisa
bertahan dalam keadaan
sulit.
- Kharisma Anissa Dewi -

20
BAB III
KONDISI WILAYAH PENGABDIAN

A. Sejarah

Desa Ciampea Udik merupakan salah satu Desa yang pada


umumnya sama dengan Desa-desa lain yang ada wilayah Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki
jarak kurang lebih sekitar 45 km dari Ibu Kota Jakarta. Menurut cerita
warga asal kata “Ciampea” itu sendiri karena terdapat aliran air yang
sangat besar dan dinamakan Sungai Ciampea. Sedangkan “Udik”
memiliki arti kampungan, namun dapat diistilahkan dengan apabila
ingin pulang ke kampung halaman dapat dikatakan ingin mudik.
Secara garis besar Desa Ciampea Udik diartikan bahwa Desa yang
terletak bagian ujung dari Ciampea, dikarenakan letaknya sangat
belakang maka dinamakan “Udik”7.
Pada awal mula berdirinya, Desa Ciampea Udik dipimpin oleh
Kepala Desa bernama Bapak Moch. Jufry. Pada tahun 1969 diadakan
pemilihan Kepala Desa baru yaitu Bapak Muchtar Usman yang
menjabat selama 29 tahun. Pada tahun 1998 diadakan pemilihan
Kepala Desa baru yaitu Bapak H. Endang Karpendi yang menjabat
selama 15 tahun. Pada tahun 2013 diadakan pemilihan Kepala Desa
baru yaitu Bapak H. Cecep Basarudin. Dalam sejarah tercatat ada 4
kali pesta demokrasi yang diselenggarakan oleh Desa Ciampea Udik
untuk menentukan Kepala Desa. Saat ini Kepala Desa Ciampea Udik
dipimpin oleh Bapak Drs. Iskandar Zulkarnaen selaku Penjabat
Sementara (PJS) dan Bapak Aris Munandar selaku Sekertaris Desa.
Jabatan ini hanya sampai ada Kepala Desa yang baru, sehingga dapat
dikatakan sebagai pengganti.
Desa Ciampea Udik memiliki delapan kampung dan terdapat
asal usul nama kampung yang khas pada Desa Ciampea Udik yaitu
Kampung Pasar Selasa. Dikatakan Pasar Selasa karena di kampung
tersebut membuka transaksi jual beli seperti pasar yang hanya ada
pada hari selasa, selebihnya tidak terdapat transaksi jual beli. Desa
Ciampea Udik termasuk ke dalam kategori Desa yang tertinggal.

7 Profil Desa Ciampea Udik Tahun 2017. Dokumen tidak dipublikasikan

21
Dengan ketertinggalannya Desa Ciampea Udik, Desa ini tetap
berupaya dalam meningkatkan perkembangan kualitas sumber daya
manusia baik dalam bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan,
Keamanan, Ketertiban maupun Sosial Budaya.

Tabel 3.1: Sejarah Peristiwa Baik dan Buruk di Desa Ciampea Udik
No. Tahun Peristiwa Baik Peristiwa Buruk
Peristiwa
1. 1985 – 1998 Pernah mendapatkan
bantuan dari
pemerintah
Kabupaten Bogor
kepemimpinan Bapak
Bupati Ediyoso, Agus
Utara Effendi nama
bantuan yaitu Desa
Lunas PBB) berturut
turut dengan bentuk
bantuan beberapa
Kendaraan Motor.
2. 1998 – 2010 Pernah mendapatkan Tejadi Peristiwa
bantuan dari Bentrok antara
pemerintah Masyarakat
Kabupaten Bogor Ahmadiyah dengan Non
pada kepemimpinan Ahmadiyah dengan
Bapak Bupati Agus bentuk peristiwa
Utara Effendi dengan tawuran dan
nama bantuan yaitu pembakaran Masjid
(Desa Lunas PBB) Ahmadiyah.
berturut-turut dengan
bentuk bantuan
beberapa Piagam
Penghargaan dan
Uang Tunai. Serta
Mengikuti Lomba
Desa Se-Kabupaten
Bogor Kepemimpinan

22
Bpk. Bupati Bogor
Drs.Rahmat Yasin,
M.M.
3. 2019 Mendapatkan terbaik
kedua dalam
perlombaan MHQ dan
MTQ dalam tingkat
Kecamatan Ciampea.

B. Letak Geografis

Secara geografis, Desa Ciampea Udik terletak diantara


106,6822 derajat Bujur Timur (BT) dan 6,6128 derajat Lintang Selatan
(LS) dan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Ciampea,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa yang letaknya dikelilingi
oleh dataran tinggi Bogor ini secara geografis berada pada ketinggian
±100 m dari permukaan laut (dpl). Berada pada ketinggian tersebut
membuat Desa Ciampea Udik memiliki curah hujan dengan rata-rata
200 mm pertahun dengan suhu rata-rata berkisar antara 18 – 24 ᵒC.
Desa Ciampea Udik memiliki luas wilayah sebesar 243.150 ha
atau 11,73 % dari luas Kabupaten Bogor. Luas wilayah tersebut
kemudian terbagi atas beberapa bagian yakni lahan pemukiman dan
pekarangan seluas 48,628 ha, sawah seluas 182,357,10 ha, ladang seluas
12,157 ha, jalan seluas 5,2 ha, pemakaman seluas 1,05 ha, perkantoran
seluas 0,08 ha, lapangan olahraga seluas 0,24 ha, bangunan
peribadatan seluas 0,545 ha dan tanah bangunan pendidikan seluas
0,860 ha. Akibat kondisi geografis tersebut sebagian besar dapat
mempengaruhi mata pencaharian masyarakat Desa Ciampea Udik
yaitu pada bidang pertanian dan perdagangan.

23
Gambar 3.1: Peta Desa Ciampea Udik dan Batas-batas Utara, Selatan,
Barat dan Timur serta Batas-batas antar Rukun Warga
(RW)
Batas-batas Desa Ciampea Udik:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cibuntu Kec. Ciampea
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cibitung Kec. Tenjolaya
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cibening Kec. Pamijahan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ciaruteun Udik Kec.
Cibungbulang
Lebih jelas lagi pada gambar 3.1, Peta Batas Desa Ciampea Udik
dapat dilihat batas-batas wilayah dari Desa Ciampea Udik terdiri atas
batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Desa Cibuntu
Kecamatan Ciampea, sebelah timur berbatasan dengan Desa Cibitung
Kecamatan Tenjolaya, sebelah selatan berbatasan dengan Desa

24
Cibening Kecamatan Pamijahan, sebelah barat berbatasan dengan
dengan Desa Ciaruteun Udik Kecamatan Cibungbulang.
Secara administratif Desa Ciampea Udik dibagi menjadi 4
dusu, 9 Rukun Warga (RW) dan 27 Rukun Tetangga (RT). Desa
Ciampea Udik terdiri dari 8 kampung yang datanya tercatat sebagai
berikut:
1. Kp. Pasar Selasa
2. Kp. Kebon Kopi
3. Kp. Laladon
4. Kp. Caringin Jangkung 1
5. Kp. Cisalada
6. Kp. Nagrog
7. Kp. Cipicung
8. Kp. Caringin Jangkung 2
Data mengenai jarak antara Desa Ciampea Udik dengan
wilayah-wilayah pusat pemerintahan antara lain, Pusat Pemerintahan
Kecamatan sejauh 6 km, Ibu Kota Kabupaten Bogor sejauh 44 km, Ibu
Kota Provinsi Jawa Barat sejauh 150 km dan Ibu Kota Negara sejauh
75 km. Sedangkan jika memulai perjalanan dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, perlu menempuh jarak kurang lebih 45
kilometer untuk sampai ke Desa Ciampea Udik.

Gambar 3.2: Peta Lokasi Kelompok KKN 012 CAKRAWALA

25
 Di sebelah Timur Laut dari Puskesmas Ciampea Udik dan
Masjid Kp. Kalapa Doyong
 Di sebelah Selatan dari MI Arsaniyah
 Di sebelah Tenggara Majelis Ta’lim Darussalam
Selain itu lebih jelasnya jarak dari lokasi tempat yang di
tinggali ke tempat pengabdian dan Kantor Desa Ciampea Udik yakni:
 Letak dari rumah yang kami tempati ke Masjid Kp. Kalapa
Doyong 450 meter
 Letak dari rumah yang kami tempati ke Majelis Ta’lim
Darussalam 130 meter
 Letak dari rumah yang kami tempati ke MI Arsaniyah 350
meter
 Letak dari rumah yang kami tempati ke TPA Nurus-Shobah 1.5
kilo meter
 Letak dari rumah yang kami tempati ke Kantor Desa Ciampea
Udik 1.7 kilo meter

C. Struktur Penduduk8

Penduduk Desa Ciampea Udik berdasarkan data terakhir hasil


sensus penduduk pada tahun 2017 tercacat sebanyak 7.334 jiwa
dengan kepadatan penduduk per/KM 0,003 jiwa. Jumlah laki-laki di
Desa Ciampea udik sebanyak 3.774 jiwa, perempuan di Desa Ciampea
Udik sebanya 3.557 jiwa dan jumlah KK di Desa Ciampea Udik
sebanyak 2.334 jiwa9.
Selain itu, adapun struktur penduduk Desa Ciampea Udik
yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, mata pencaharian
dan tingkat pendidikan, yakni sebagai berikut:
1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
Desa Ciampea Udik memiliki jumlah penduduk sampai
Desember 2017 tercatat 7.334 jiwa yang terdiri dari 3.774 jiwa
berjenis kelamin laki-laki atau sebesar 51,48% dari total seluruh
warga Desa Ciampea Udik dan 3.557 jiwa berjenis kelamin
perempuan atau sebesar 48.52% dari total seluruh warga Desa

8 Profil Desa Ciampea Udik Tahun 2017. Dokumen tidak dipublikasikan


9 Profil Desa Ciampea Udik Tahun 2017. Dokumen tidak dipublikasikan

26
Ciampea Udik dengan total 2.334 kepala Keluarga. Berikut
merupakan tabel jumlah penduduk berasarkan kelompok usia
tahun 2017:
Tabel 3.2: Klasifikasi Penduduk berdasarkan Kelompok Usia di
Desa Ciampea Udik Tahun 2017
Kelompok Jumlah Jiwa
Jumlah
Usia Laki-laki Perempuan
0–4 418 374 476
5–9 442 374 816
10 – 14 410 398 808
15 – 19 354 308 662
20 – 24 360 315 621
25 – 29 330 323 653
30 – 34 298 323 621
35 – 39 314 300 614
40 – 44 274 248 522
45 – 49 258 218 476
50 – 54 226 110 436
55 – 59 154 150 304
60 – 64 146 118 264
65 – 69 29 17 46
70 – keatas 25 16 41
Jumlah 3.774 3.557 7.334

2. Keadaan Penduduk menurut Agama


Mayoritas dari masyarakat Desa Ciampea Udik memeluk
agama Islam. Berdasarkan hasil lapangan, banyak sekali pengajian
harian maupun mingguan yang diadakan di Desa Ciampea Udik.
Hampir di setiap RW memiliki masjid, mushalla ataupun majelis
ta’lim yang di mana rutin diadakan pengajian dalam berbagai
kalangan umur. Berikut merupakan tabel jumlah tempat
peribadatan di Desa Ciampea Udik tahun 2017:
Tabel 3.3: Jumlah Tempat Peribadatan di Desa Ciampea Udik
Tahun 2017
Jenis Jumlah Keterangan

27
Masjid 8 Cukup Baik
Mushalla 9 Cukup Baik
Majelis Ta’lim 9 Cukup Baik
TPA 36 Cukup Baik

3. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian


Penduduk Desa Ciampea Udik mayoritas berprofesi
sebagai karyawan swasta yang bekerja di Jakarta. Mereka bekerja
pada hari kerja di Jakarta untuk kemudian pada akhir pekan
kembali lagi ke desa mereka. Selain itu, penduduk Desa Ciampea
udik berprofesi sebagai pedagang. Mereka berdagang hasil dari
kebun atau ladang yang dibawa ke Jakarta dan di jual di Jakarta.
Profesi Petani di Desa Ciampea Udik cukup banyak, namun pada
saat musim kemarau para petani beralih profesi sebagai menjadi
kuli batu kali untuk mengisi waktu luangnya. Berikut tabel kondisi
mata pencaharian penduduk di Desa Ciampea Udik tahun 2017:
Tabel 3.4: Kondisi Mata Pencaharian Penduduk Desa Ciampea
Udik Tahun 2017
Jenis Jumlah
Petani 280
Pedagang 890
Pegawai Negeri 60
TNI / POLRI 4
Pensiunan / Purnawirawan 21
Karyawan Swasta 1.114
Buruh Pabrik 691
Pengrajin 40
Tukang Bangunan 59
Penjahit 60
Tukang Las 16
Tukang Ojek 50
Bengkel 17
Sopir Angkot 60
Lain-lain 879

28
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Suatu wilayah dapat dikatakan maju atau berhasil ketika
seluruh lapisan masyarakatnya mendapatkan akses pendidikan.
Pendidikan merupakan hal yang sangat esensial sebagai tonggak
pembangunan suatu daerah agar bisa lebih maju. Dengan
pendidikan, maka akan diperoleh ilmu dan wawasan yang lebih
luas yang akan bermanfaat bagi pembangunan suatu daerah.
Namun di desa ini, para orang tua masih sangat kurang
kesadarannya untuk menyekolahkan putra-putrinya hingga ke
jenjang tertinggi. Hal ini sangat beralasan karena kondisi sosial-
ekonomi penduduk Desa Ciampea Udik yang masih kurang.
Sehingga, kemampuan untuk menyekolahkan anak mereka ke
jenjang berikutnya sangat terbatas. Tingkat pendidikan
masyarakat Desa Ciampea Udik bisa dibilang masih dalam taraf
yang rendah. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh tabel, sebagian
besar penduduk desa hanya mencapai tingkat SD dalam
pendidikannya, yaitu sejumlah 899 penduduk. Sedangkan,
sebanyak 1.146 penduduk yang mengecap pendidikan tingkat
SMA. Berikut tabel kondisi penduduk dalam tingkat pendidikan di
Desa Ciampea Udik tahun 2017:
Tabel 3.5: Kondisi Pendidikan Penduduk Desa Ciampea Udik
Tahun 2017
Jenis Jumlah
SD/Sederajat 899
SMP/Sederajat 687
SMA/Sederajat 1.146
Akademi/Sarmud 135
Perguruan Tinggi/S1 81
Perguruan Tinggi/S2 2
Perguruan Tinggi/S3 -

D. Sarana dan Prasarana10


Dilihat dari segi sarana dan prasarana, Desa Ciampea Udik
termasuk cukup memadai dalam hal tersebut. Mulai dari segi jalan
raya yang sudah rapi diaspal dan juga alat transportasi angkot sebagai

10 Catatan Observasi Lapangan pada Tanggal 9 Agustus 2019

29
transportasi umum penunjang masyarakat. Untuk lebih lengkapnya
akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Jalan Raya
Akses jalan menuju Desa Ciampea Udik terbilang cukup
nyaman. Untuk jalan utama, seluruhnya sudah diaspal sehingga
lalu lintas di sana cenderung lancar. Kekurangannya hanya di jalan
kecil menuju kampung-kampung di mana sebagian masih berupa
batu kerikil dan pasir yang sangat berbahaya ketika dilalui
kendaraan. Belum lagi jalanannya yang dominan menanjak dan
disamping kanan-kiri jalan merupakan sawah sehingga membuat
yang melewati jalanan tersebut harus ekstra hati-hati. Pada bagian
jalan tertentu juga belum dilengkapi dengan lampu jalan, sehingga
pada saat malam hari tingkat kewaspadaan meningkat.

Gambar 3.3: Jalan Raya Desa Ciampea Udik

2. Kantor Kecamatan Ciampea


Kantor Kecamatan Ciampea terletak di pinggir jalan raya
ciampea yang terletak di Desa Bojong Rangkas. Kondisinya sendiri
cukup baik dengan halaman yang cukup luas serta gedung-gedung
pendukung selain gedung utamanya. Di samping urusan birokrasi
dan administratif, kantor kecamatan digunakan untuk acara-acara
besar seperti upacara 17 Agustus dan lomba se-kecamatan.

30
Gambar 3.4: Kantor Kecamatan Ciampea

3. Kantor Desa Ciampea Udik


Kantor Desa Ciampea Udik memiliki kondisi yang cukup
baik, dengan letak yang strategis yaitu persis di pinggir jalan Desa
Ciampea Udik. Fasilitas yang tersedia berupa ruang Kepala Desa,
ruang pelayanan masyarakat, ruang tunggu pelayanan, dapur,
mushalla, perpustakaan, kamar mandi serta garasi.

Gambar 3.5: Kantor Desa Ciampea Udik

4. SDN 01 Ciampea Udik


SDN 01 Ciampea Udik merupakan salah satu Sekolah
Dasar negeri yang berada di Desa Ciampea Udik. Akses menuju
sekolah ini adalah dengan melewati jalan raya besar yang mudah
dilalui untuk kendaraan bermotor atau bermobil. Fasilitas yang

31
dimiliki oleh sekolah ini adalah lapangan upacara, ruang kelas,
ruang kepala sekolah dan guru, mushalla, perpustakaan, serta toilet.

Gambar 3.6: SDN 01 Ciampea Udik

5. MI Al-Arsaniyah
MI Al-Arsaniyah merupakan salah satu Madrasah
Ibtidaiyah yang berada di Desa Ciampea Udik terletak di RW 04
Kp. Caringin Jangkung 1. Akses menuju sekolah ini adalah dengan
melewati jalan setapak namun mudah untuk dilalui kendaraan
bermotor atau bermobil. Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini
adalah lapangan upacara, ruang kelas, ruang kepala sekolah dan
guru dan serta toilet. Kekurangan dari MI Al-Arsaniyah yaitu batas
antar kelas hanya ditutupi dengan triplek sehingga pada saat
kegiatan pembelajaran menjadi tidak kondusif karena banyak
suara yang masuk dari tiap-tiap kelas. Toilet untuk guru dan tamu
belum tersedia, buku-buku untuk di perpustakaan kurang
memadai dan jumlah guru sangat jauh dari kata cukup.

32
Gambar 3.7: MI Al-Arsaniyah

6. MAK Nurul Ilmi


MAK Nurul Ilmi merupakan salah satu Madrasah Aliyah
Keterampilan yang berada di Desa Ciampea Udik terletak di RW
02 Kp. Kebon Kopi. Akses menuju sekolah ini adalah dengan
melewati jalan setapak namun mudah untuk dilalui kendaraan
bermotor atau bermobil. Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini
adalah lapangan upacara, ruang kelas, ruang kepala sekolah dan
guru, lapangan parkir, laboratorium praktikum, aula, musholla,
perpustakaan, serta toilet. Kekurangan dari MAK Nurul Ilmi yaitu
dengan tingkat keamanan di sekolah tersbut, karena pernah terjadi
kehilangan salah satu proyektor sehingga sekolah tersebut tidak
memilikinya kembali.

33
Gambar 3.8: MAK Nurul Ilmi

7. Pondok Pesantren Assalam


Pondok Pesantren Assalam merupakan salah satu Pondok
Pesantren yang berada di Desa Ciampea Udik terletak di RW 01
Kp. Pasar Selasa. Akses menuju sekolah ini adalah dengan melewati
jalan raya besar yang mudah dilalui untuk kendaraan bermotor atau
bermobil. Fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini adalah lapangan
upacara, ruang kelas, ruang kepala sekolah dan guru, asrama putra
dan putri, musholla, perpustakaan, serta toilet. Kekurangan dari
Pondok Pesantren ini yaitu media pembelajaran yang dimiliki
masih dalam taraf yang kurang memadai dan ruangan untuk asrama
putri yang kurang sehingga ada beberapa santriwati yang terpaksa
beristirahat di musholla dan perpustakaan.

34
Gambar 3.9: Pondok Pesantren Assalam

8. Puskesmas Ciampea Udik


Puskesmas Ciampea Udik merupakan puskesmas yang
terletak di pinggir jalan raya besar. Puskesmas ini berada di daerah
Desa Cibuntu sehingga banyak dari penduduk desa lain yang
berobat ke puskesmas Ciampea Udik. Fasilitasnya pun lengkap
dengan ruang tunggu dan ruang tindakan serta pelayanan yang
sangat memadai.

Gambar 3.10: Puskesmas Ciampea Udik

35
9. Masjid Darussalam
Masjid Darussalam merupakan salah satu masjid yang ada
di Desa Ciampea Udik. Masjid ini rutinnya digunakan untuk
melakukan shalat Jum’at. Letaknya tidak terlalu jauh dari tempat
kami tinggal yaitu di Kp. Caringin Jangkung 2.

Gambar 3.11: Masjid Darussalam


10. Mushalla Al-Ikhlas
Mushalla Al-Ikhlas merupakan salah satu musholla yang ada
di Desa Ciampea Udik. Selain untuk tempat ibadah, mushalla ini
juga menjadi sumber air bagi masyarakat sekitar. Keadaannya
cukup baik dan fasilitas seperti alat shalat pun cukup memadai.

Gambar 3.12: Mushalla Al-Iklas

36
Asalkan Engkau wahai
Tuhan tidak marah
kepadaku, kuterima apa saja
nasibku di dunia.
- Mita Nurpatmah

37
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PENGABDIAN

A. Basis Pelaksanaan Program

KKN adalah salah satu mata kuliah yang harus dilaksanakan


mahasiswa/i UIN Syarif HIdayatullah Jakarta. Pada tahap pertama,
kami melakukan pendaftaran untuk mengikuti KKN di AIS (Academic
Information System). PPM pun kemudian mengumumkan kelompok
kelompok KKN dan juga lokasi KKN yang beranggotakan mahasiswa
dari berbagai fakultas. Kami mendapatkan lokasi di Desa Ciampea
Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Untuk bisa
mencanangkan program maka kami pun melaksanakan survey untuk
mengetahui apa saja kekurangan, kelebihan, dan karakterisitik Desa
Ciampea Udik. Ciampea Udik adalah desa yang masyarakatya sangat
mengutamakan nilai nilai agama sehingga di desa ini cukup banyak
pengajian rutin yang diadakan.
Dari segi pendidikan desa ini masih tergolong minim dalam hal
rata-rata lama sekolahnya. Kebanyakan pemuda di Desa Ciampea
Udik ini hanya lulusan SMA sehingga mengingat era sudah
memasukin era Revolusi Industri 4.0, maka dibutuhkan keterampilan
yang lebih untuk meningkatkan kualitas hidup. Maka dapat
dikatakan bahwa untuk lulusan SMA zaman sekarang sulit untuk
mendapatkan pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan kehidupan
mereka.
Sebagian masyarakat Ciampea Udik juga masih belum
mementingkan faktor umur dalam memulai rumah tangga. Umur
sangatlah berpengaruh dalam membina rumah tangga karena umur
yang belum dewasa tentu belum memiliki emosi yang stabil dalam
menghadapi permasalahan sehingga bisa memicu tingkat perceraian.
Selian itu, dengan menikah di umur yang cukup muda, maka akan
membatasi individu tersebut untuk meraih pendidikan yang lebih
tinggi karena terhalan oleh urusan rumah tangga.
Maka melihat adanya kelebihan dan kelemahan dalam desa
Ciampea Udik. Dan juga sebagaimana yang telah dijabarkan dalam
pembekalan KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019, perlu
dilakukannya metode analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities,

38
and Threats) untuk mempermudah analisis setiap permasalahan yang
ada di Desa Ciampea Udik

Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Pendidikan


SWOT Internal Eksternal
Strength Terdapat 2 SD, dan 2 -
Pesantren
Weakness 1. Sarana dan ---
Prasarana masih
belum memadai
2. Pemuda masih
banyak yang tidak
mengedepankan
pendidikan
3. Kurangnya tenaga
pendidikan
4. Keterampilan guru
masih belum
memadai
5. Belum adanya
perpustakaan umum
di Desa Ciampea
Udik
Opportunities 1. Meningkatkan 1. Dengan adanya
minat pendidikan Kelompok KKN
masyarakat 012
2. Menurunkan angka CAKRAWALA,
putus sekolah bisa
3. Meningkatkan rata menurunkan
rata lama sekolah angka putus
desa Ciampea Udik sekolah, dan
4. Meningkatkan rasa meningkatkan
ingin tahu anak anak rata-rata lama
Desa Ciampea Udik sekolah Desa
5. Menumbuhkan CiampeaUdik
minat baca yang

39
tinggi di Desa
Ciampea Udik
Threats 1. Tidak adanya SMP-
dan SMA, sehingga
hal ini bisa
menurunkan minat
pendidikan anak-
anak untuk
meneruskan
kejenjang yang lebih
tinggi
2. Tidak adanya
program untuk
meningkatkan minat
baca di Desa
Ciampea Udik
Dari Matriks SWOT ini kami kelompok KKN 012
CAKRAWALA menyusun program :
1. Mengadakan bimbel untuk anak-anak di Desa Ciampea
Udik
2. Membuat Perpustakaan CAKRAWALA
3. Seminar Urgensi Pendidikan

Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Kesehatan


SWOT Internal Eksternal
Strength Terdapat Puskesmas -
Desa yang memadai
Weakness 1. Belum adanya dokter Pemerintah belum
Spesialis sepenuhnya
2. Kurangnya kesadaran meningkatkan
masyarakat akan program kesehatan
membuang sampah di untuk Desa
tempatnya Ciampea Udik
Opportunities 1. Meningkatkan Dengan adanya
kesehatan masyarakat Kelompok KKN
CiampeaUdik 012

40
2. Meningkatkan CAKRAWALA,
kesadaran bisa meningkatkan
masyarakat untuk kesadaran menjaga
menjaga kesehatan kebersihan dan
dan menjalani pola kesehatan.
hidup yang teratur
3. Meningkatkan
tingkat harapan
hidup masayarkat
Desa Ciampea Udik
Threats Tidak adanya cek -
kesehatan rutin untuk
masyarakat.
Dari Matriks SWOT inikami kelompok KKN 012 CAKRAWALA
menyusun program :
1. Cek Kesehatan

Tabel 4.3: Matriks SWOT Bidang Pemberdayaan Sosial dan Masyarakat


SWOT Internal Eksternal
Strength Adanya PKK yang cukup -
aktif di desa
Adanya perangkat desa
yang aktif di Kantor Desa
Weakness 1. Masyarakat belum 1. Kurangnya
bisa meningkatkan upaya dari
produktifitas dari pemerintah
lahan pertanian untuk
2. Kurangnya memberdayakan
keterampilan masyarakat
masyarakat melalui program
3. Masyarakat belum programnya
memiliki pengetahuan 2. Tidak adanya
untuk menerapkan upaya dari
KB di dalam pemerintah
keluarganya untuk
menyediakan

41
4. Masyarakat masih peta desa bagi
memiliki pengetahuan masing masing
yang minim terkait desa
pernikahan dibawah
umur
5. Masyarakat belum
mengetahui batas
batas wilayah antar
RW di Desa
6. Masyarakat belum
mengetahui potensi
yang ada di Desa
Ciampea Udik
7. Masyarakat belum
mengetahui nilai
positif dari sampah
plastic
8. Masyarakat belum
mengetahui cara
mengelola sampah
plastik menjadi
barang yang berguna
Opportunities 1. Meningkatkan 1. Dengan adanya
keterampilan Kelompok KKN
masyarakat dalam hal 012
pertanian CAKRAWALA,
2. Menyalurkan ilmu bisa
tentang pengelolaan meningkatkan
sampah plastik keterampilan
menjadi barang yang masyarakat
berguna 2. Dengan adanya
3. Menurunkan tingkat Kelompok KKN
pernikahan dini CAKRAWALA,
4. Mengedukasi warga masyarakat bisa
tentang KB mengetahui
5. Mempermudah warga potensi dari
untuk mengetahui

42
batas wilayah Desa Ciampea
sehingga bisa Udik
mempermudah dalam 3. Dengan adanya
hal pembuatan surat
Kelompok KKN
surat terkait wilayah
6. Membantu CAKRAWALA
perencanaan bisa
pembangunan meningkatkan
infrastruktur desa minat diskusi
7. Meningkatkan dialog antar
yang aktif antara masyarakat
masyarakat dengan
kelompok KKN
8. Menyalurkan program
yang akan
dilaksanakan dalam
waktu satu bulan
serta tersalurnya
saran
9. Melaporkan kegiatan
yang telah dilakukan
selama satu bulan,
dan pencapaian nya
sehingga bisa menjadi
evaluasi bagi
kedepannya

Threats 1. Para pemuda di Desa -


Ciampea Udik
memiliki kesaran yang
minim untuk
meningkatkan
kualitas hidup dan
keterampilan
sehingga mereka tidak
memiliki pekerjaan

43
2. Minimnya kesadaran
masyarakat, terutama
pemuda untuk
mengolah potensi dari
daerah setempat
3. Kurangnya kesadaran
pemuda untuk
menghadiri acara
kelompok KKN
CAKRAWALA
sehingga kami tidak
bisa menyalurkan
ilmu kepada
masyarakat secara
maksimal
Dari Matriks SWOT inikami kelompok KKN 012 CAKRAWALA
menyusun program :
1. Pembukaan dan Penutupan KKN 012 CAKRAWALA
2. Penyuluhan KB dan Pernikahan
3. Perayaan HUT RI
4. Pembuatan Peta Desa
5. Pembuatan Plang RW

Tabel 4.4: Matriks SWOT Bidang Keagamaan


SWOT Internal Eksternal
Strength Banyak sekali TPA, -
Pesantren dan Sekolah
Agama, dan pengajian
rutin
Weakness 1. Masih kurangnya -
tenaga pengajar di
masing masing TPA
Opportunities 1. Meningkatkan moral 1. Dengan adanya
keagamaan Kelompok KKN
masyarakat Cakrawala 012,
bisa

44
2. Meningkatkan meningkatkan
kesadaran akan kesadaran
berlakunya norma masyarakat
subyektif untuk terus
meningkatkan
moral
keagamaan
Threats 1. Kurangnya kesadaran -
para pemuda untuk
menjadi tenaga
pengajar di TPA
padahal banyak
pemuda yang
memiliki potensi
dalam bidang
keagamaan
2. Kurangnya kesadaran
para warga desa
untuk
menyelenggarakan
lomba yang berbasis
keagamaan dan
keislaman untuk para
anak anak
Dari Matriks SWOT ini kami kelompok KKN 012
CAKRAWALA menyusun program :
1. Mengajar di TPA
2. Pengajian Warga
3. Mengadakan lomba Semarak Dzulhijjah

Tabel 4.5: Matriks SWOT Bidang Lingkungan


SWOT Internal Eksternal
Strength 1. Masih tingginya rasa -
gotong royong antar
masyarakat

45
Weakness 1. Kurangnya Pemerintah belum
pengetahuan melakukan
masyarakat terkait penampungan dan
dampak negative dari pengelolaan
sampah plastik sampah di Desa
2. Pengelolaan sampah Ciampea Udik
yang masih minim secara merata
Opportunities 1. Meningkatkan Dengan Adanya
kesadaran Kelompok KKN
masayarakat untuk CAKRAWALA,
menjaga kebersihan bisa mengedukasi
2. Menyalurkan ilmu masyarakat
akan bahayanya tentang
sampah plastic pentingnya
kebersihan dalam
keberlangsungan
hidup
Threats Masih banyaknya warga -
yang belum merasakan
program penampungan
sampah di Desa Cimapea
Udik, sehingga hal ini
membuat akan
bertambahnya sampah
yang tak terurus di Desa
Ciampea Udik
Dari Matriks SWOT ini kami kelompok KKN 012
CAKRAWALA menyusun program :
1. KamisBersih
2. Seminar Pemberdayaan Sampah Plastik
3. Seminar Pembuatan pupuk kompos

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan


Terdapat 9 macam kegiatan pelayanan pada masyarakat, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.6: Pembukaan dan Penutupan Kegiatan KKN 012 CAKRAWALA

46
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Program CAKRAWALA Gotong Royong
Nomor Kegiatan 1 (satu)
Nama Kegiatan Pembukaan dan Penutupan Kegiatan KKN
Kelompok 012 CAKRWALA
Tempat, Kantor Desa Ciampea Udik
Tanggal 24 Juli 2019 dan 22 Agustus 2019
Lama 2 (dua) hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Awaluddin Jauhar,
Shavira Ayu Ananda
Tim Pembantu: Safera Almunawar, M.
Faturrahman Aria Bisma, Rizky a. Imansyah,
Arie Kristianti, Bella Yustika A., Iffa Aulia,
Khairunnisa N. Yuningtyas, Iza Fauziah,
Chilman Mahdiyin A., Aldhy Oktavianto,
Alma Lutfiani, Kharisma Anissa D., dan
Khairul Ihsan
Tujuan Sebagai langkah perkenalan dan perpisahan
bahwa mahasiswa dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta akan dan telah
melakukan pengabdian kepada masyarakat
Sasaran Pejabat atau Perangkat Desa Ciampea Udik
serta masyarakat
Target Mensosialisasikan kegiatan kegiatan, dan
melaporkan kegiatan yang telah usai
dilaksanakan Kelompok 012 CAKRAWALA
Deskripsi Pembukaan Kegiatan KKN 012 Cakrawala
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci yang
dilatunkan oleh Awaludin Jauhar dan
dilanjutkan oleh kata kata sambutan dari
Kepala Desa Ciampea Udik, SEKCAM
Ciampea, Dosen Pembimbing Lapangan
Kelompok 012 CAKRAWALA, dan Ketua
Kelompok 012 CAKRAWALA, diakhiri oleh

47
pembacaan program yang akan dilaksanakan
dalam waktu 1 bulan
Penutupan Kegiatan KKN 012 CAKRAWALA
dimulai dengan pembacaan ayat suci yang
dilatunkan oleh Awaludin Jauhar lalu dilanjuti
dengan kata kata perpisahan dari Sekretaris
Desa Ciampea Udik, Dosen Pembimbing
Lapangan Kelompok 012 CAKRAWALA, dan
Ketua Kelompok 012 CAKRAWALA serta
laporan pelaksanaan kegiatan yang telah
dilaksanakan selama 1 bulan
Hasil yang Berjalannya dengan lancar sosialisasi kegiatan,
dicapai dan laporan kegiatan selama 1 bulan
Keberlanjutan Kegiatan tidak berlanjut
Program

Gambar 4.1: Pembukaan dan Penutupan Kegiatan KKN 012 CAKRAWALA

Tabel 4.7: Cek Kesehatan Gratis


Bidang Kesehatan
Program CAKRAWALA Sehat
Nomor Kegiatan 2 (dua)
Nama Kegiatan Pengadaan ‘Cek Kesehatan Gratis’ di Desa
Ciampea Udik
Tempat, Tanggal Bertempat di Kantor Kepala Desa Ciampea
Udik, pada tanggal 3 Agustus 2019.
Lama 1 (satu) Hari
Pelaksanaan

48
Tim Pelaksanaan Penanggung Jawab: Muhammad Faturrahman
Aria Bisma & Alma Luthfiani
Tim Pembantu: dengan bantuan Ibu Amalia
Nurazizah S.KM, dan sebagian anggota KKN
CAKRAWALA
Tujuan Memberi pengetahuan akan kondisi
kesehatan warga Desa Ciampea Udik pada
saat itu, agar warga mawas diri dengan
kesehatan tubuhnya, khususnya dari
pengukuran kadar gula darah dan asam urat
Sasaran Warga Desa Ciampea Udik
Target Warga Desa mengetahui kesehatan tubuhnya
berdasarkan pengukuran kadar gula darah dan
asam urat, maupun dapat merencanakan
pengobatan lebih lanjut dengan berkonsultasi
kepada petugas, terkhusus kepada Ibu Amalia
S.KM
Deskripsi Pada mulanya pengadaan acara Cek
Kegiatan Kesehatan diawali dengan pengundangan
warga desa untuk ikut serta dengan melalui
perantara Ketua RW setempat. Acara Cek
Kesehatan dilaksanakan pada 3 Agustus 2019
pukul 09.00 bertempat di Kantor Desa
Ciampea Udik, Acara ini diperuntukkan bagi
seluruh warga Ciampea Udik. Adapun
pengecekan Kesehatan berupa Cek gula dan
Asam Urat memiliki kuota 50 orang. Tim
kesehatan dari acara ini adalah Amalia
Nurazizah S.KM dan dibantu oleh kelompok
KKN 012. Dalam kegiatan ini tahapan pertama
adalah proses registrasi, pos registrasi
ditugaskan kepada Muhammad Awaludin
Jauhar dan Alma Luthfiani sebagai petugas,
kemudian warga akan diukur massa tubuhnya
yang ditugaskan Khairul Ihsan, dilanjut
dengan pengukuran tekanan darah yang
ditugaskan kepada Muhammad Faturrahman

49
Aria Bisma, dan yang terakhir warga akan
melewati pos terakhir untuk dicek gula darah
dan asam urat tubuhnya, pos ini diisi oleh Ibu
Amalia Nurazizah S.KM, Iffa Aulia, dan Arie
Kristianti. Dari sekian proses tersebut warga
dapat mengetahui, berat badan & tinggi
badan, tekanan darah, serta tinggi gula darah
dan asam urat
Hasil Kegiatan 43 warga yang mendapat pelayanan cek
kesehatan dengan mayoritas kalangan lansia
Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Gambar 4.2: Kegiatan Cek Kesehatan Gratis

Tabel 4.8: Kamis Bersih


Bidang Sosial Kemasyarakatan
Program CAKRAWALA Gotong Royong
NomorKegiatan 3 (tiga)
Tempat, Tanggal Kp. Caringin Jangkung 2 RW 09 25 juli 2019
dan 8 Agustus 2019
Lama 4 (empat) jam
Pelaksanaan

50
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Izza Fauziah dan Pandu
Mahesa
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman Aria Bisma, Alma
Luthfiani, Safera Almunawar, Aldhy
Oktavianto, Khairunnisa Nurmah Yuningtyas,
Mita Nur Patmah, Norhasanah, Khairu lIhsan,
Muhammad Awaluddin Jauhar, Rizky Ade
Imansyah, dan Shavira Ayu Ananda

Tujuan Dapat menghindarkan berbagai macam


penyakit dan dapat mengurangi resiko
penyebaran berbagai macam penyakit
Sasaran Seluruh warga yang ada di Desa Ciampea
Udik
Target 30 masyakarat Kp. Caringin Jangkung 2 atau
seluruh warga RW - 09
Deskripsi Budaya gotong royong yang masih terjaga di
Kegiatan dalam masyarakat, berpartisipasi dalam
kegiatan
Hasil Pelayanan 30 warga Desa Ciampea Udik untuk
menanamkan rasa gotong royong, rasa
kebersamaan, rasa cinta terhadap lingkungan
Keberlanjutan Kegiatan ini termasuk program yang
Program berlanjut, program ini termasuk landasan desa
ciampea udik yaitu gotong royong, semua
turut andil dalam kegiatan kamis bersih ini,
program ini berlanjut untuk seterusnya yang
dilakukan pada setiap hari kamis

51
Gambar 4.3: Kegiatan Kamis Bersih

Tabel 4.9: Bimbingan Belajar dan Mengaji


Bidang Keagamaan
Program Pahala CAKRAWALA
Nomor Kegiatan 4 (empat)
Nama Kegiatan Bimbingan Belajar dan Mengaji (BBM)
Tempat, TPA Darusalam, TPA Nurusobah, dan TPA
Tanggal Nurul Iman
26 Agustus-16 Agustus 2019
Lama 21 (dua puluh satu) hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Awaluddin Jauhar &
Norhasanah
Tim Pembantu: Safera Almunawar, M.
Faturrahman Aria Bisma, Rizky a. Imansyah,
Arie Kristianti, Shavira ayu, Bella Yustika A.,
Iffa Aulia, Khairunnisa, Iza Fauziah, Chilman
Mahdiyin A., Aldhy Oktavianto, Alma Lutfiani,
Kharisma Anissa d., dan Khoirul Ihsan
Tujuan Meningkatkan kemampuan BTQ (Baca Tulis
Qur’an) dan membantu anak-anak
menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR)
Sasaran Anak-anak yang berada disekitar posko KKN
kelompok 12 dan TPA yang berada di Desa
Ciampea Udik
Target 15 anak terbantu dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah dan tiga TPA yang berada di
Desa Ciampea Udik mendapatkan bantuan
pengajar
Deskripsi Kegiatan Bimbingan Belajar dan Mengaji
Kegiatan (BBM) merupakan salah satu kegiatan rutin
yang dilaksanakan di tiga TPA. Waktu
pelaksaannya disesuaikan dengan jadwal
masing-masing TPA. Seperti TPA Nurusobah
yang dilaksanakan ba’da maghrib dari hari
senin sampai jum’at. Adapun TPA Darusalam

52
yang dilaksanakan ba’da maghrib setiap hari
senin, selasa, rabu, jum’at, dan sabtu. Berbeda
dengan TPA Nurul Iman yang kegiatannya
dilaksanakan ba’da ashar setiap hari kecuali
hari jum’at. Adapun kegiatan ini dimulai
dengan berdoa, kemudian mengaji IQRO dan
Al-qur’an, menulis materi pengetahuan Islam
seperti bahasa arab dan hadist-hadist, terakhir
dilanjut dengan bimbingan belajar
Hasil yang 18 Anak terbantu dalam mengerjakan PR dan
dicapai tiga TPA mendapatkan bantuan pengajar
Keberlanjutan Kegiatan tidak berlanjut
Program

Gambar 4.4: Kegiatan Bimbingan Belajar dan Mengaji (BBM)

Tabel 4.10: Pengajian Warga


Bidang Keagamaan
Program Pahala CAKRAWALA
Nomor Kegiatan 5 (lima)
Nama Kegiatan Pengajian Warga
Tempat, Majelis Darussalam
Tanggal 26 Agustus-16 Agustus 2019
Lama 12 (dua belas) hari
Pelaksanaan

53
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Awaluddin Jauhar &
Norhasanah
Tim Pembantu: Safera Almunawar, M.
Faturrahman Aria Bisma, Rizky a. Imansyah,
Arie Kristianti, Shavira ayu, Bella Yustika A.,
Iffa Aulia, Khairunnisa, Iza Fauziah, Chilman
Mahdiyin A., Aldhy Oktavianto, Alma
Lutfiani, Kharisma Anissa d., dan Khoirul
Ihsan
Tujuan Meningkatkan komitmen beragama dalam
ranah masyarakat
Sasaran Seluruh masyarakat Desa Ciampea Udik
Target Masyarakat Desa Ciampea Udik
mendapatkan ilmu ilmu agama yang kelak
akan meningkatkan kesadaran akan
pentingnya norma subyektif
Deskripsi Peengajian Warga dilaksanakan pukul 19.00
Kegiatan WIB. Di Majelis Darussalam. Dibuka dengan
membaca Al Qur’an dilanjuti dengan belajar
ilmu Fiqih dan ditutup dengan melatunkan
Shalawat
Hasil yang Tersalurkan dengan baik ilmu Fiqih yang
dicapai disampaikan oleh tokoh agama setempat
Keberlanjutan Kegiatan tidak berlanjut
Program

Gambar 4.5: Pengajian warga

Tabel 4.11: Peringatan HUT RI 17 Agustus ke-74

54
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Program CAKRAWALA Gotong Royong
Nomor Kegiatan 6 (enam)
Nama Kegiatan Peringatan HUT RI 17 Agustus ke-74
Tempat, Tanggal Lapangan RW 09 Kampung Caringin Jangkung
2, Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea.
Sabtu s.d Minggu, 17 – 18 Agustus 2019
Lama 2 (dua) hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksanaan Penanggung Jawab: Shavira Ayu Ananda &
Rizki Ade Imansyah
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman, Alma Luthfiani, Bella
Yustika A., M. Awaluddin Jauhar, Arie
Kristianti, Pandu Mahesa, Mita Nur Patmah,
Khairunnisa N. Yuningtyas, Iza Fauziah, Safera
Almunawar, Aldhy Oktavianto, Kharisma Anissa
Dewi, Norhasanah, Khairul Ihsan, dan Iffa Aulia
Tujuan Membantu warga Kampung Caringin Jangkung
2 dalam penyelenggaraan Peringatan HUT RI
ke-74
Sasaran Warga Kampung Caringin Jangkung 2
Target 100 warga Kampung Caringin Jangkung 2
terbantu dalam penyelenggaraan Peringatan
HUT RI ke-74
Deskripsi Acara ini diinisiasi oleh anggota KKN 012
Kegiatan CAKRAWALA yang kemudian berjalan atas
kerja sama antar anggota KKN dibantu dengan
pemuda setempat dan atas izin RT dan RW.
Acara ini dilaksanakan dengan menggunakan
dana KKN dan dibantu oleh hasil swadaya
masyarakat. Hari pertama, dibuka dengan
upacara yang pesertanya adalah KKN 012
CAKRAWALA dan warga setempat dilanjutkan
dengan beberapa perlombaan. Perlombaan
tersebut diantaranya adalah lomba makan

55
kerupuk, lomba paku dalam botol, lomba kipas
balon, lomba lari bendera, lomba balap karung,
sendok kelereng, lomba jeruk koin, lomba joget
kursi dan lomba pukul kendi. Perlombaan
tersebut diikuti oleh anak-anak, pemuda dan
ibu-ibu. Hari kedua, diisi dengan lomba panjat
pinang yang diikuti oleh anak-anak serta
pemuda setempat. Di akhir kegiatan, ditutup
dengan pembagian hadiah bagi para juara.
Hasil Pelayanan 100 warga Kampung Caringin Jangkung 2
terbantu dan berpartisipasi dalam
penyelenggaraan Peringatan HUT RI ke-74
Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Gambar 4.6: Kegiatan Peringatan HUT RI 17 Agustus

Tabel 4.12: Pembuatan Perpustakaan


Bidang Pendidikan
Program CAKRAWALA Pintar
Nomor Kegiatan 7 (tujuh)
Nama Kegiatan Pembuatan Perpustakaan CAKRAWALA
Tempat,tgl. Kantor Desa Ciampea Udik, pada tanggal 15 s.d.
20 Agustus 2019
Lama 1 (satu) Minggu
Pelaksanaan

56
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Kharisma Anissa Dewi &
Norhasanah
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman, Alma Luthfiani, Bella
Yustika A., Awalludin Jauhar, Shavira Ayu, Arie
Kristianti, Rizky Ade, Pandu Mahesa, Mita Nur
Patmah, Khairunnisa N. Yuningtyas, Iza Fauziah,
Safera Almunawar, Aldhy Oktavianto, Khairul
Ihsan, dan Iffa Aulia
Tujuan Memberikan ruang bagi masyarakat Desa
Ciampea Udik untuk membaca dan memperoleh
ilmu secara gratis dari buku-buku yang kami
sediakan
Sasaran Seluruh masyarakat Desa Ciampea Udik mulai
dari anak-anak hingga orang tua
Target Masyarakat yang datang ke Kantor Desa
Ciampea Udik mempunyai tempat untuk
membaca sembari menunggu urusannya selesai
di Kantor Desa
Deskripsi Program pembuatan perpustakaan ini
Kegiatan merupakan salah satu program kerja yang sudah
direncanakan sejak awal. Buku-buku yang
nantinya ditaruh di perpustakaan kami dapatkan
dari para donator. Mulai dari buku anak-anak
hingga buku-buku referensi seperti buku
managemen dan ekonomi. Pembuatan
perpustakaan ini sangat didukung oleh Kepala
Desa Ciampea Udik, sehingga kami diberikan
satu ruangan kosong yang bertmpat di kantor
Desa Ciampea Udik. Ruangan yang diberikan
cukup luas, dan melihat kategori buku yang
diberikan beragam kami memutuskan untuk
membuat 2 pojok bacaan. Yaitu Pojok baca yang
berisikan buku anak-anak dan satu lagi pojok
baca yang berisikan buku-buku referensi. Kami
mendekorasi perpustakaan ini agar menjadi
tempat yang nyaman bagi para masyarakat desa

57
Ciampea Udik. Untuk rak buku di pojok baca
anak kami membuatnya sendiri dari peti kayu
bekas buah-buahan yang kami cat warna-warni.
Proses dekorasi dan penyempurnaan
perpustakaan serta penyusunan buku
berlangsung selama sekitar 1 minggu yang
dimulai dari tanggal 15 Agustus. Perpustakaan
kemudian diresmikan pada hari selasa tanggal 21
Agustus 2019.
Hasil Pelayanan Masyarakat berdatangan melihat koleksi buku
yang kami sediakan di Perpustakaan
Keberlanjutan Berlanjut
Program

Gambar 4.7: Kegiatan Peresmian Perpustakaan dan Rak Buku di Pojok Baca
Anak

Tabel 4.13: Semarak Dzulhijjah 1440 H


Bidang Keagamaan
Program Pahala CAKRAWALA
Nomor Kegiatan 8 (delapan)
Nama Kegiatan Semarak Dzulhijjah 1440 H
Tempat, Tanggal Kantor Desa Ciampea Udik, Selasa 20
Agustus 2019
Lama 1(satu) hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Awaluddin Jauhar dan
Norhasanah
Tim Pembantu: Safera Almunawar, M.
Faturrahman Aria Bisma, Rizky a. Imansyah,

58
Arie Kristianti, Shavira ayu, Bella Yustika A.,
Iffa Aulia, Khairunnisa, Iza Fauziah, Chilman
Mahdiyin A., Aldhy Oktavianto, Alma
Lutfiani, Kharisma Anissa Dewi, dan Khoirul
Ihsan
Tujuan Memeriahkan bulan Dzulhijjah dan
menyalurkan potensi yang dimiliki anak,
khususnya dibidang keagamaan serta
menjalin silaturahmi antarwarga Desa
Ciampea Udik
Sasaran Santriwan dan santriawati TPA se-Desa
Ciampea Udik
Target 100 anak mengikuti perlombaan pada
Semarak Dzulhijjah 1440 H
Deskripsi Semarak Dzulhijjah merupakan salah satu
Kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk memeriahkan
datangnya bulan Dzulhijjah, menyalurkan
potensi diri yang dimiliki santriwan dan
santriawati TPA se-desa Ciampea Udik, serta
menjalin silaturahmi antarwarga Desa
Ciampea Udik. Kegiatan ini terdiri dari empat
perlombaan dan penampilan hiburan yang
dimeriahkan oleh Tim Qosidah RW 09 dan
Tim Marawis MAK Nurul Ilmi. Adapun
perlombaan yang diselenggarakan pada acara
ini yaitu MTQ (Musabaqoh Tilawatil
Qur’an), MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an),
Adzan, dan Mewarnai. Dengan
diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan
santriwan dan santriawati bisa lebih terpacu
untuk terus meningkatkan potensi diri,
menumbuhkan sikap percaya diri, dan
menanamkan nilai-nilai sportivitas.
Hasil yang 105 santriwan dan santriawati mengikuti
dicapai perlombaan Semarak Dzulhijjah 1440 H

59
Keberlanjutan Kegiatan tidak berlanjut
Program

Gambar 4.8: Kegiatan Semarak Dzulhijjah


Tabel 4.14: Pengadaan Peta Desa
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Program CAKRAWALA Gotong Royong
Nomor Kegiatan 9 (sembilan)
Nama Kegiatan Pengadaan Peta Desa
Tempat, Tanggal Kantor Desa Ciampea Udik, 22 Agustus 2019
Lama
1 (satu) hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Chilman Mahdiyin
Achyar dan Khairul Ihsan
Tim Pembantu: Safera Almunawar, M.
Faturrahman Aria Bisma, Rizky a. Imansyah,
Arie Kristianti, Shavira ayu, Bella Yustika A.,
Iffa Aulia, Khairunnisa, Iza Fauziah., Aldhy
Oktavianto, Alma Lutfiani, Kharisma Anissa
Dewi, M. Awaluddin Jauhar dan Norhasanah
Tujuan Mempermudah informasi bagi warga baru
atau pendatang untuk mengetahui batasan-
batasan desa Ciampea Udik
Sasaran Pendatang baru (tamu) dan Warga desa
Ciampea Udik
Target Seluruh warga desa Ciampea Udik
Deskripsi Sebelum pelaksanaan KKN kelompok kami
Kegiatan meminta gambaran peta desa Ciampea Udik
ke pihak kantor desa Ciampea Udik,

60
kemudian soft file yang sudah diberikan oleh
pihak desa, kami edit untuk mencantumkan
nama-nama wilayah setiap rw yang ada di
desa Ciampea Udik. Dalam pengeditan
gambar kami memakai bantuan aplikasi
Adobe Photoshop, setelah selesai proses
pengeditan gambar peta tersebut kami cetak
di tempat percetakan, lalu peta tersebut kami
serahkan ke kantor desa Ciampea Udik untuk
di pasang.
Hasil yang Seluruh warga desa Ciampea Udik dapat
dicapai melihat peta desa tersebut di kantor desa
Ciampea Udik untuk mengetahui tentang
wilayah cakupan di setiap rw yang ada di desa
Ciampea Udik
Keberlanjutan Kegiatan tidak berlanjut
Program

Gambar 4.9: Peta desa

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan


Terdapat empat macam kegiatan pemberdayaan pada masyarakat,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.15: Penyuluhan Masalah Pernikahan dan Program Keluarga
Berencana
Sosial Kemasyarakatan.
Program CAKRAWALA Gotong Royong
Nomor Kegiatan 10 (sepuluh)
Nama Kegiatan Penyuluhan Masalah Pernikahan dan Pogram
Keluarga Berencana

61
Tempat, Tanggal Kp. Caringin Jangkung 2, 02 Agustus 2019.
Lama 2 (dua) jam
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Arie Kristianti dan Bella
Yustika Apriliani
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman Aria Bisma, Alma
Luthfiani, Safera Almunawar, Aldhy
Oktavianto, Iza Fauziah, Khairunnisa
Nurmah Yuningtyas, Pandu Mahesa, Mita
Nur Patmah, Norhasanah, Khairul Ihsan,
Muhammad Awaluddin Jauhar, Rizky Ade
Imansyah, dan Shavira Ayu Ananda
Tujuan Memberi pengetahuan baru untuk ibu-ibu
PKK dan Posyandu di Desa Ciampea Udik
dengan diadakannya seminar Penyuluhan
Masalah Pernikahan dan Program KB
Sasaran Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu Posyandu yang ada
di Desa Ciampea Udik
Target 25 Ibu-ibu yang terdiri dari anggota PKK dan
Posyandu mendapat pengetahuan baru dari
pemaparan ke dua pemateri tentang masalah
pernikahan dan program KB
Deskripsi Penyuluhan Permasalahan Pernikahan dan
Kegiatan Program KB dilaksanakan pada hari Jumat 2
Agustus 2019. Acara ini dimulai pukul 14:00
WIB-bada asar. Acara ini dilaksanakan di
majelis Darussalam RW 09 Kampung
Caringin Jangkung 2. Pemateri acara ini
adalah Ibu Hj. Atsani S.Pd.I dan Ibu Aluyah.
Pembawa acara pada acara ini adalah
Chilman Mahdiyin Achyar dan Mita Nur
Patma. Adapun moderator pada acara ini
adalah Shavira Ayu Ananda. Pemaparan yang
pertama adalah mengenai Penyuluhan
Permasalahan Pernikahan dan Program KB .

62
Dilanjutkan bahasan tentang PKK oleh ibu
Aluyah. Di saat sesi tanya jawab, terlihat
antusias warga yang menyimak dari isi
paparan yang disampaikan oleh ke dua
pemateri. Alhamdulillah acara ini berjalan
baik dan lancar.
Hasil Pelayanan 25 warga desa yang terdiri dari anggota PKK
dan Posyandu Desa Ciampea Udik
mendapatkan pengetahuan baru dan bisa
bertukar pengalaman dengan anggota satu
dengan anggota yang lainnya
Keberlanjutan Kegiatan ini bukan termasuk program yang
Program berlanjut, tetapi bisa dijadikan sebagai modal
untuk bertukar pengalaman dari anggota satu
ke anggota yang lain tentang masalah
pernikahan dan program KB

Gambar 4 .10: Penyuluhan Masalah Pernikahan dan Pogram KB

Tabel 4.16: Seminar Urgensi Pendidikan


Bidang Pendidikan
Program CAKRAWALA Pintar
Nomor Kegiatan 11 (sebelas)
Nama Kegiatan Seminar Urgensi Pendidikan
Tempat,tgl. Madrasah Aliyah Keterampilan (MAK) Nurul
Ilmi, Pada tanggal 3 Agustus 2019
Lama 1 (satu) Hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Mita Nur Patmah

63
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Aldhy Oktavianto, Bella Yustika A., Kharisma
Anissa Dewi, Iza Fauziah, Norhasanah
Tujuan Memotivasi serta meningkatkan minat para
siswa siwi MAK untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
Sasaran Siswa-siswi MAK Nurul Ilmi
Target 50 Siswa/I Mak Nurul Ilmi kelas 12
Deskripsi Sebelum pelaksanaan KKN tentu kelompok
Kegiatan kami sudah melakukan berbagai macam
persiapan, termasuk survey ke wilayah tempat
kami nanti akan melaksanakan KKN, Desa
Ciampea Udik. Di desa ini sudah terdapat
banyak institusi pendidikan, termasuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun
Madrasah Aliyah dan Pesantren. Namun sejak
pelaksanaan survey sedikit sulit menemukan
para remaja di desa ini. Setelah kami cari tahu
ternyata banyak para remaja yang sudah lulus
dari jenjang pendidikan setingkat SMA yang
langsung memutuskan untuk mencari kerja.
Maka dari itu kami terfikirkan untuk
meningkatkan minat para remaja di desa
Ciampea Udik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang perguruan tinggi. Akhirnya kami
putuskan untuk melakukan seminar urgensi
pendidikan yang dilaksanakan pada tanggal 3
Agustus 2019. Seminar ini diisi oleh Ahmad
Fatah Yasin S.Pd, CH, CHt selaku pemateri.
Pada kesempatan ini materi yang dibahas
beberapa diantaranya adalah jenis-jenis
perguruan tinggi, cara cara atau proses untuk
memasuki perguruan tinggi tersebut. tidak
lupa juga seminar motivasi dan games-games
yang diadakan untuk membuat suasana tidak
tegang dan terlalu serius mengingat peserta
seminar adalah remaja.

64
Hasil Pelayanan 49 orang siswa/I MAK mendapatkan
pengetahuan terkait perguruan tinggi dan
minat mereka untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang perguruan tinggi pun bertambah.
Terbukti dari pertanyaan mereka yang
antusias mengenai bagaimana kehidupan di
masa-masa perkuliahan akan seperti apa dan
bagaimana cara serta proses pendaftaran ke
universitas/ perguruan tinggi tersebut.
Keberlanjutan Tidak berlanjut
Program

Gambar 4.11: Kegiatan Seminar Urgensi Pendidikan

Tabel 4.17: Pemberdayaan Sampah Plastik


Bidang Kesehatan
Program CAKRAWALA Sehat
Nomor Kegiatan 12 (dua belas)
Nama Kegiatan Pemberdayaan Sampah Plastik
Tempat, Tanggal Kantor Desa Ciampea Udik, 08 Agustus 2019
Lama 3 (tiga) jam
Pelaksanaan

65
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Safeera Almunawar dan
Aldhy Oktavianto
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman A. B., Alma
Luthfiani, Bella Yustika Apriliani, Iza
Fauziah, Khairunnisa Nurmah Yuningtyas,
Pandu Mahesa, Mita Nur Patmah,
Norhasanah, Khairul Ihsan, Muhammad
Awaluddin Jauhar, Rizky Ade Imansyah,
Shavira Ayu Ananda, dan Arie Kristianti
Tujuan Menyadarkan masyarakat bahwa semakin
banyak sampah plastik maka semakin sulit
sampah tersebut untuk terurai, sehingga
sampah plastik tersebut dapat dijadikan
ecobrick
Sasaran Warga desa Ciampea Udik
Target 20 warga desa Ciampea Udik mendapatkan
pengetahuan dan pelatihan tentang
pengelolaan dan pemanfaatan sampah untuk
daur ulang menjadi barang berguna
Deskripsi Kegiatan seminar pemberdayaan sampah
Kegiatan plastik yang merupakan sampah anorganik
ini dilaksanakan di kantor desa Ciampea
Udik, pada hari Kamis, 08 Agustus 2019
pukul 10.00 WIB – selesai. Tujuan dari
kegiatan ini yaitu memberikan pemaparan
mengenai fungsi dari sampah anorganik yang
masih bisa didaur ulang agar ramah
lingkungan, dan kegiatan ini dihadiri oleh
ibu-ibu PKK, dan warga Ciampea Udik.
Kegiatan ini diisi oleh Kharisma Annisa Dewi
yang memaparkan mengenai pentingnya
sampah plastik untuk dijadikan ecobrick.
Materi mengenai kegiatan ini disampaikan
melalui pemaparan pemateri serta praktik
langsung di lapangan. Para audiens pun

66
sangat bersemangat dan antusias sehingga
pemberdayaan ini berlangsung lancar dan
meriah.
Hasil Pelayanan 25 warga desa dan para petani Ciampea Udik
mendapatkan pengetahuan dan pelatihan
tentang pengelolaan dan pemanfaatan
sampah untuk daur ulang menjadi barang
berguna
Keberlanjutan Kegiatan berlanjut
Program

Gambar 4.12: Pelatihan Pembuatan Ecobrick dari Sampah Anorganik

Tabel 4.18: Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik


Bidang Lingkungan
Program CAKRAWALA Bersih
Nomor Kegiatan 13 (tiga belas)
Nama Kegiatan Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah
Organik
Tempat, Tanggal Kantor Desa Ciampea Udik, 08 Agustus 2019
Lama
2-3 jam
Pelaksanaan

67
Tim Pelaksana Penanggung Jawab: Safeera Almunawar dan
Aldhy Oktavianto
Tim Pembantu: Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman A. B., Alma
Luthfiani, Bella Yustika Apriliani, Iza
Fauziah, Khairunnisa Nurmah Yuningtyas,
Pandu Mahesa, Mita Nur Patmah,
Norhasanah, Khairul Ihsan, Muhammad
Awaluddin Jauhar, Rizky Ade Imansyah,
Shavira Ayu Ananda, dan Arie Kristianti
Tujuan Menyadarkan masyarakat bahwa sampah
organik dapat bermanfaat untuk dijadikan
sebagai bahan pupuk kompos
Sasaran Warga desa dan para petani desa Ciampea
Udik
Target 20 warga desa dan para petani Ciampea Udik
mendapatkan pengetahuan dan pelatihan
tentang pengelolaan dan pemanfaatan
sampah untuk daur ulang menjadi sesuatu
yang bermanfaat
Deskripsi Kegiatan seminar pemberdayaan dan
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari
sampah organik ini dilaksanakan di kantor
desa Ciampea Udik, pada hari Kamis, 08
Agustus 2019 pukul 10.00 WIB – selesai.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan
pemaparan mengenai fungsi dari sampah
organik yang masih bisa didaur ulang agar
ramah lingkungan, dan kegiatan ini dihadiri
oleh ibu-ibu PKK, petani, dan warga Ciampea
Udik. Kegiatan ini diisi oleh Iffa Aulia yang
memaparkan mengenai pentingnya
penggunaan sampah organik untuk dijadikan
pupuk kompos. Materi mengenai kegiatan ini
disampaikan melalui pemaparan pemateri
serta praktik langsung di lapangan. Materi

68
yang disampaikan antara lain yaitu mengenai
pembuatan pupuk kompos. Para audiens pun
sangat bersemangat dan antusias sehingga
pemberdayaan ini berlangsung lancar dan
meriah.
Hasil Pelayanan 25 warga desa dan para petani Ciampea Udik
mendapatkan pengetahuan dan pelatihan
tentang pengelolaan dan pemanfaatan
sampah untuk daur ulang menjadi barang
berguna
Keberlanjutan
Kegiatan berlanjut
Program

Gambar 4.13: Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik

D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil


Berjalannya suatu kegiatan secara sukses tentu tak lain karena
adanya rencana yang dipersiapkan dengan begitu matang. Hal ini
tidak luput dari adanya faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pencapaian hasil kegiatan tersebut. Adapun dalam menjalankan
program kegiatan KKN di Desa Ciampea Udik yang dilaksanakan oleh
kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta, terdapat beberapa faktor
baik faktor pendukung maupun faktor penghambat pencapaian hasil.
Berikut faktor pendukung dan faktor penghambat yang kami alami.
1. Faktor Pendukung
 Bantuan dari pihak PPM UIN Jakarta baik berupa bantuan
finansial maupun moril, seperti dilaksanakannya pembekalan
KKN agar lebih siap dalam menjalani kegiatan KKN di desa yang
akan dituju.

69
 Bimbingan dari dosen pembimbing lapangan yang senantiasa
memberikan arahan dan masukan untuk kami pada saat sebelum
dan ketika kegiatan KKN berlangsung.
 Warga desa Ciampea Udik yang selalu membantu kami dalam
kehidupan kami sehari-hari di desa Ciampea Udik dan dengan
kooperatif untuk diajak kerja sama.
 Kerjasama dan rasa saling peduli yang baik antar tiap anggota
kelompok.
 Komunikasi yang baik antara warga desa Ciampea Udik dan KKN
012 Cakrawala UIN Jakarta.

2. Faktor Penghambat
 Sulitnya mencari sponsor dalam pelaksanaan KKN
Mengenai hal tersebut, kami menyiasatinya dengan melakukan
pengumpulan dana dari setiap individu anggota kelompok. Selain
itu, kami juga melaksanakan pengumpulan dana dengan cara
berjualan selama proses pra- KKN.
 Terlambatnya dana PpMD yang Cair dari Pihak PPM
Kami harapkan PPM lebih jelas dan trasparan dalam hal jumlah
dan waktu pencairan dana PpMD. Ketidak jelasan pecarian dana
tersebut berakibat pada terhambatnya pelaksanaan berbagai
program yang sudah direncanakan.
 Rendahnya minat masyarakat desa dalam mengikuti kegiatan
yang diadakan oleh KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta yakni
“Pemberdayaan Sampah dan Pembuatan Kompos”.
 Kurangnya kesadaran warga desa untuk ikut terlibat dalam
mensukseskan dan mensosialisasikan program kegiatan KKN 012
Cakrawala kepada masyarakat setempat.

70
Perjuangan bukanlah dinilai
dari materi saja, tapi
perjuangan yang sebenarnya
adalah hati yang ikhlas.
- Muhammad Awaluddin Jauhar -

71
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

KKN merupakan salah satu bentuk nyata dari Tri Dharma


Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya
KKN ini mahasiswa diharapkan untuk ikut serta dalam turun langsung
dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelaksanaan KKN di Desa Ciampea Udik dilaksanakan dalam
waktu satu bulan terhitung sejak dari keberangkatan tanggal 23 Juli – 23
Agustus 2019. Kami dapat menyimpulkan pelaksanaan kegiatan KKN
selama satu bulan itu berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil kegiatan,
pengamatan, maupun pelaksanaan program kerja KKN yang telah
direncanakan, disusun dan dilaksanakan maka kelompok KKN 012
CAKRAWALA mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang ini rencana kegiatan yang telah kami susun
telah terlaksana semua. Secara garis besar upaya kami untuk
mengatasi bidang ini ialah dengan melakukan bimbingan terhadap
anak-anak usia sekolah serta masyarakat di Desa Ciampea Udik.
Kami membuka bimbingan belajar untuk anak-anak tingkat SD,
serta mengadakan seminar urgensi pendidikan agar siswa menengah
atas di Ciampea Udik mau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Bidang Keagamaan
Kehidupan masyarakat Ciampea Udik yang sudah cukup
religius membantu kami dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat
keagamaan di sana. Ada beberapa kegiatan yang kami lakukan untuk
meningkatkan aktivitas keagamaan di Desa Ciampea Udik, antara
lain kegiatan Bimbingan Mengaji, Kegiatan Pengajian warga, hingga
kegiatan Semarak Dzulhijjah.
3. Bidang Sosial dan Kebudayaan
Kegiatan sosial dan budaya yang kami rencanakan
merupakan upaya kami untuk menjadi lebih dekat dengan
masyarakat Desa Ciampea Udik. Kegiatan yang kami lakukan
terutama yakni perlombaan dalam rangka peringatan HUT RI ke-74.
Kegiatan pemasangan Plang Area RW, hingga kegiatan Pembukaan
dan Penutupan KKN 012 CAKRAWALA.
4. Bidang Kesehatan
Rangkaian kegiatan di bidang ini ditujukan untuk
menciptakan kesadaran kesehatan. Dalam bidang ini kami

72
melakukan kegiatan seperti Cek Kesehatan Gratis agar masyarakat
Desa Ciampea Udik lebih perhatian terhadap kesehatan mereka.
5. Bidang Lingkungan
Kegiatan dalam bidang ini dirancang setelah melihat
persoalan dibidang lingkungan yang dapat dikatakan cukup
memperhatikan, banyak masyarakat Desa Ciampea Udik membuang
sampahnya sembarangan seperti ke kali. Kegiatan kami dibidang
lingkungan bertujuan untuk menyadarkan akan pentingnya
kebersihan lingkungan. Kegiatan yang kami laksanakan seperti
Pemberdayaan Sampah Plastik, hingga kegiatan seperti kamis
bersih.

B. Rekomendasi

1. Desa dan Kecamatan


a. Dapat menyempurnakan program KKN yang belum sesuai dan
melanjutkan program-program KKN yang berkelanjutan.
b. Program-program yang telah dilaksanakan selama KKN semoga
dapat diteruskan dan dikembangkan serta dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat.
c. Masyarakat diharapkan dapat mempertahankan dan
mengembangkan kegiatan rutinitas keagamaan yang sudah ada dan
dapat saling menjaga kerukunan antar masyarakat khususnya
antar masyarakat Desa Parakan Muncang dan umumnya antar
masyarakat Kecamatan Nanggung.

2. Kelompok KKN-PpMM berikutnya


a. Diharapkan kelompok berikutnya siap dalam menghadapi
permasalahan di lokasi KKN yang bersifat individu maupun
kelompok.
b. Mempersiapkan keterampilan serta perencanaan yang lebih
matang dan terorganisir dengan baik sebelum terlaksananya KKN
serta lebih sering untuk melakukan koordinasi dengan warga
ataupun aparat pemerintah setempat.
c. Menjaga perilakunya agar sebagai orang yang berpendidikan dapat
memberikan contoh suri teladan yang baik bagi masyarakat.
d. Menjadikan segala hal yang dilakukan selama KKN sebagai bekal
dalam pembelajaran hidup bermasyarakat.
e. Menjaga nama baik almamater UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

73
3. Kepada PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Pembekalan PpMM dapat dilakukan dengan cara yang inovatif dan
jelas agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam KKN.
b. PPM disarankan untuk menentukan dan mengumumkan lebih
awal terkait pembagian kelompok dan penempatan lokasi KKN.
c. PPM disarankan untuk lebih transparansi masalah dana yang akan
diberikan.

74
BAGIAN II
REFLEKSI HASIL KEGIATAN
Stay Hungry, Stay Foolish.
- Muhammad Faturrahman Aria Bisma -

76
BAB VI
PENGGALAN KISAH INSPIRATIF

A
Lelah yang Menjadi Lillah di Desa Ciampea Udik.
Aldhy Oktavianto

Menolak KKN
Masa-masa ini akhirnya datang juga. Masa yang menandakan bahwa
akhir kehidupan dibangku kuliah akan selesai, masa dimana para mahasiswa
harus keluar dari zona nyaman untuk melihat sisi kehidupan dari berbagai
macam sudut, pertemanan, pertengkaran, kebersamaan, kekeluargaan,
kehangatan bahkan percintaan ada di masa ini, inilah KKN. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh
mahasiswa khususnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. KKN ini dikelola
oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) di bawah Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), juga menjadi salah
satu tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mengabdi kepada
masyarakat.
Ada beberapa hal yang saya tinggalkan apabila saya ikut KKN ini,
yang pertama saya harus meninggalkan keluarga dan kekasih saya selama satu
bulan, menurut saya ini merupakan hal berat yang saya lakukan, karena saya
merupakan orang yang gampang rindu apabila ditinggal atau meninggalkan
keluraga dan kekasih saya. Yang kedua saya harus rela untuk tidak bekerja di
tempat saya. Ini merupakan hal terberat kedua setelah meninggalkan
keluarga dan kekasih. Dari awal kuliah semester pertama saya bekerja part
time di salah satu restoran pizza, yaitu Pizza Hut, dan saya juga bekerja
menjadi driver Grab Bike untuk mencari tambahan uang sehari-hari. Saya
mencari nafkah sendiri untuk membiayai kuliah saya dan sedikit membantu
perekonomian keluarga.
Jujur, saya sangat menolak adanya kegiatan KKN ini karna tidak bisa
mencari uang selama saya liburan semester ini. Kondisi keuangan saya pasti
akan menipis selama KKN nanti. Ditambah nanti saya harus membayar
patungan KKN perorang sebesar satu juta rupiah untuk keperluan selama
saya di sana dan untuk kegiatan-kegiatan yang saya dan teman-teman adakan
di sana nanti dan saya juga harus membayar uang kuliah semester tujuh. Saya
sudah tidak enak lagi meminta uang kepada orang tua saya, karena pikiran

77
awal sejak saya masuk kuliah di semester pertama saya harus berusaha hidup
mandiri, sudah saatnya memberi bukan diberi.
H-3 KKN saya berpikir dan merenung di kamar saya, apakah saya
bisa hidup selama KKN dengan kondisi keuangan yang bisa dibilang “pas-
pas’an”? strategi apa yang harus saya lakukan agar uang saya cukup selama
kegiatan KKN nanti? Saya menitikan air mata pada malam itu, sedih, bingung,
dan merasakan sesak di dada. Lalu saya berdoa untuk dimudahkan hidup saya
selama KKN nanti. Walaupun di dalam hati saya sangat menolak ikut KKN,
tapi kegiatan ini merupakan wajib bagi saya untuk memenuhi syarat mata
kuliah dan syarat wajib yang saya lakukan sebelum nanti skripsi. Saya
mencoba memantapkan diri dan hati saya untuk ikut kegiatan KKN ini.
Seperti yang saya bilang sebelumnya, KKN merupakan kewajiban
bagi saya untuk mengikuti kegiatan ini, karena KKN menjadi salah satu syarat
untuk kelulusan. Awalnya menyebalkan, karena KKN ini dilaksanakan ketika
libur semester dan dilaksanakan dalam waktu satu bulan, jadi tidak ada
istilah ‘liburan’ karena harus mengikuti kegiatan ini. Setiap kali mendengar
kata KKN, pertanyaan yang selalu muncul dibenak saya adalah apa yang bisa
saya bagi kepada masyarakat? Apakah saya sudah berkompeten untuk
membagi kemampuan yang saya punya semasa di bangku kuliah? Apakah
nanti saya bisa hidup nyaman bersama teman-teman yang belum saya kenal?
Apakah teman-teman saya bisa menerima sifat saya? Dimana saya tinggal?
Apakah nanti saya bisa tidur nyenyak? Apakah di tempat KKN nanti ada
sinyal? Bagaimana dengan makanan sehari-hari? Berulang kali pikiran
tersebut muncul di detik-detik KKN akan diadakan.
Saya merupakan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan
teman-teman kelompok KKN saya berasal dari berbagai jurusan ada yang
berasal dari Agrobisnis, Pendidikan, dan masih banyak lagi. Akan hal itu
membuat saya berpikir, apa yang akan saya dan teman-teman kelompok KKN
saya bagi kepada masyarakat desa yang saya naungi nanti? Apa yang mereka
butuhkan atas kehadirannya kelompok KKN saya? Apa yang bisa saya ubah
dari habbit (kebiasaan) dari masyarakat desa yang bisa menimbulkan
kerugian bagi mereka? Itu masih dalam tanda tanya. Tiba-tiba pikiranku
terbesit bahwa saya bisa menjadi MC di acara kegiatan yang diadakan oleh
kelompok KKN saya, saya berani menjadi MC dikarenakan saya punya basic
penyiar, di jurusan saya ikut organisasi radio kampus, yaitu RDK FM. Itulah
kelebihan saya yang harus saya tuangkan pada saat KKN nanti.

78
Pagi itu awal saya mengetahui lokasi KKN saya, setelah saya selesai
melaksanakan mata kuliah jam pertama tiba-tiba terdengar sorak sorai
bahagia dan rasa kekecewaan. Saya menghampiri kerumunan teman-teman
saya lalu saya bertanya “Ada apa ini? Kok pada ngumpul berkerumun gini?”
teman saya langsung menjawab “Pembagian lokasi dan dosen pembimbing
KKN udah dikasih tau sama PPM dhy, lo gak tau?” saya langsung kaget, lalu
saya mengecek pengumuman itu di grup Line jurusan saya. Setelah saya cek
ternyata saya mendapat lokasi KKN di Kota Bogor, tepatnya di Desa Ciampea
Udik dan saya mendapat dosen pembimbing dari fakultas Syariah dan
Hukum, yaitu Bapak Afwan Faizin. Saya sontak langsung senang
mengetahuinya, teman-teman saya juga bilang kalo saya beruntung bisa dapat
di Bogor, dikarenakan pasti tempatnya adem, banyak wisata curug, dan
airnya bersih karna dari air pegunungan, berbeda dengan yang mendapat
lokasi di daerah Tangerang, mereka yang mendapat lokasi KKN di sana
beranggapan kalau di sana pasti panas, susah air, banyak polusi berupa debu
dan asap knalpot karena banyak truk-truk besar yang mengangkut barang-
barang dari pabrik.
Teman-teman ku yang mendapat lokasi di Kota Tangerang
memasang raut wajah kecewa, sedih dan sulit menerima lokasi yang mereka
dapat. Ingin mereka rasanya ingin protes, tetapi tidak bisa. Jadikan itu sebagai
tantangan kita, apakah kita nanti bisa bertahan dengan kondisi dan keadaan
desa yang kita singgahi nanti selama proses KKN.
Lambat laun akhirnya teman-teman saya yang mendapat lokasi di
Tangerang tidak terlalu mempermasalahkan hal yang mereka takutkan.
Mereka akhirnya bisa fokus untuk merancang kegiatan apa saja yang mereka
lakukan beserta kelompok mereka. Begitu pula dengan saya.
Setelah mengetahui siapa saja orang-orang yang sekelompok dengan
saya, mengetahui dosen pembimbing KKN, dan lokasi KKN, saya dan teman-
teman kelompok KKN saya mengadakan rapat dua hari setelah mengetahui
hal itu untuk membahas survei lokasi, menentukan tempat tinggal,
menggalang dana, merancang program kerja apa saja yang kita lakukan
semasa di sana nanti, dan hal-hal lainnya. Waktu agenda rapat kita
merancang program yang akan kita selenggarakan di desa nanti, yaitu seperti
urgensi pendidikan, Cek kesehatan gratis, pembuatan pupuk kompos,
pemberdayaan sampah plastik, dan lomba 17 Agustus.
Padangan saya soal KKN pada saat sebelum berangkat, KKN itu
sedikit membuang waktu saya. Kenapa tidak magang saja dari pada KKN?

79
Magang menurut saya lebih efektif untuk meningkatkan softskill kita dan
bagus untuk di portofolio pada saat mau melamar kerja. Akhirnya pandangan
itu berubah setelah saya mengikuti kegiatan KKN. KKN mengajarkan kita
untuk bekerja sama, dimulai dari pada saat mengadakan acara di desa, saling
peduli antar sesama anggota yang bisa meningkatkan sisi humanistik dari
seseorang dan masih banyak lagi manfaat yang saya rasakan setelah ikut
pelaksanaan KKN

Harus Berangkat, karena KKN itu Seru!


H-1 keberangkatan KKN, kelompok ku sudah mulai sibuk
mengurusi akomodasi untuk keberangkatan di hari H nanti. Kelompok ku
sudah mulai memesan mobil box, mendrop barang ke kosan Ikhsan karena
titik kumpul kita dekat dengan kosannya, dan di hari itu ada pelepasan
peserta KKN di Auditorium Harun Nasution pada siang hari.
Sewaktu pulang dari pelepasan KKN saya langsung mempersiapkan
barang-barang, mulai dari pakaian, obat-obatan, bahkan sampai detergen
pakaian. Grup Whats Up Messenger kelompok KKN saya sudah ramai
memperbincangkan perlengkapan dan peralatan, mulai dari peralatan dapur,
peralatan makan, dll. Bahkan temanku ada yang membawa kasur atau matrass
ukuran lumayan cukup besar dan tebal dan dia bingung membawanya ke titik
kumpul menggunakan apa karna temanku itu tidak punya mobil untuk
membawanya, masa naik motor bawa matrass sebesar itu hehehe. Saya dan
temen-teman KKN saya disuruh membawa beras oleh divisi konsumsi KKN
saya sebanyak 3 liter, mengapa dari masing-masing kami membawa beras
sebanyak 3 liter, dikarenakan untuk meminimalisir pengeluaran uang divisi
konsumsi terhadap pembelian beras, dan alhamdulillah sampai pertengahan
bulan lebih kelompok KKN saya tidak membeli beras, divisi konsumsi hanya
mengandalkan beras yang diberikan oleh dari setiap masing-masing anggota
kelompok KKN saya.
Pada malam hari sebelum berangkat KKN saya sempat mengobrol
dengan ayah, ibu di ruang keluarga. Mereka berpesan bahwa saya harus
menjaga kesehatan selama KKN berlangsung, menjaga diri, harus sopan
santun terhadap warga desa sekitar, menjaga tatakrama, dan tutur kata. Saya
bisa melihat wajah orang tua saya kala itu, mereka sebenarnya tidak rela saya
pergi selama satu bulan untuk kegiatan KKN ini, terlihat sekali wajah itu,
wajah yang tidak mau merelakan anaknya untuk pergi dalam waktu yang

80
cukup lama. Lalu saya juga meminta doa kepada kedua orang tua saya supaya
saya sehat, aman dan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan nanti.
Setelah saya selesai mengobrol dengan orang tua saya, saya menelfon
pacar saya. Kami cukup lama saling mengobrol. Mulai dari perbincangan soal
kegiatannya pada hari itu, menanyakan kondisinya, dan pekerjaannya.
Setelah mengobrol tentang hal itu, sampailah obrolan mengenai KKN,
obrolan yang mengaduk-aduk perasaan kami. Sejak dulu, waktu jauh
sebelum KKN dilaksanakan, pacar saya kurang suka dengan kegiatan KKN
karena saya dan dia jadi jauh, tidak bisa bertemu dalam kurun waktu satu
bulan. Dan malam itu, malam sebelum saya berangkat kita membahas hal ini,
tentang KKN yang sudah di depan mata. Saya menceritakan bagaimana
persiapan saya dan rencana kegiatan saya selama di sana. Setelah saya selesai
cerita, terdengar dari suaranya di balik telfon, nada suaranya berbeda,
suaranya serak dan terbata-bata, seperti orang ingin menangis tetapi di tahan.
Saya tahu, hal ini berat baginya, bagi kedua belah pihak, saya dan dia.
Akhirnya dia rela untuk saya mengikuti kegiatan KKN ini, dia berpesan
seperti apa yang dikatakan oleh orang tua saya, seperti mengenai saya yang
harus jaga kesehatan, harus jaga pola makan, harus sopansantun karena saya
dan teman-teman KKN saya merupakan orang pendatang dan hanya tinggal
sementara di sana. Ada tambahan dari nasihatnya, bahwa jaga komunikasi
dari masing-masing kedua belah pihak, usahakan sehari sekali telfon untuk
menanyakan dan cerita tentang keseharian kita, dan yang paling dia takutkan
bahwa jangan samapai saya cinlok atau dalam artian cinta lokasi terhadap
sesama anggota KKN, kelompok KKN lain di desa yang lokasi nya tidak jauh
dari lokasi KKN saya, dan jatuh cinta terhadap wanita warga desa di lokasi
KKN saya. Lucu sebenarnya mendengar dia mengugkapkan hal itu, tapi saya
akan menjaga amanahnya dan mengusahakan untuk tidak cinlok dengan
sesama anggota KKN, kelompok KKN lain di desa yang lokasi nya tidak jauh
dari lokasi KKN saya, dan jatuh cinta terhadap wanita warga desa di lokasi
KKN saya. Begitu juga dengan saya, saya juga menasehati nya untuk menjaga
kepercayaan saya, jangan jatuh hati dengan lelaki lain selama saya tinggal
KKN.
Akhirnya hari itu tiba, 23 Juli 2019 saya dan teman-teman kelompok
KKN saya berangkat. Tapi terlebih dahulu semua anggota kelompok
diarahkan oleh ketua kelompok KKN ku untuk kumpul terlebih dahulu di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta untuk mengumpulkan
barang-barang pribadi, perlengkapan dapur, dan perlengkapan lainnya, selain

81
itu kita diarahkan untuk briefing teknis keberangkatan, soal siapa yang naik
mobil temanku, siapa yang naik di mobil bak, siapa yang membawa motor,
siapa yang nebeng di motor, dan soal jalur yang akan kita lewati. Seusai
briefing akhirnya kita berangkat pada siang hari. Di perjalanan saya berbicara
dalam hati, apakah saya sudah siap berangkat? Sedih rasanya meninggalkan
keluarga dan harus hidup di daerah yang jauh dari kata modern yang bahkan
ojek online pun tidak terjamah sampai desa saya, di sana masih sangat
mengandalkan mobil angkot sebagai alat transportasi warga apabila ingin
pergi ke sekolah, pasar, dan untuk pergi ke Bogor kota. Walaupun banyak hal
yang membuatku berpikir dua kali untuk berangkat KKN, tetapi tetap saja
saya harus berangkat pada hari itu, tanggal 23 Juli 2019.
Senior di jurusan saya pernah bilang kalau KKN itu banyak gabut nya,
dalam artian terlalu banyak bersantai-santai salama KKN. Apabila sudah
melaksanakan sebuah program kerja kita langsung banyak waktu bersantai-
santai sambil menunggu dan mempersiapkan program kerja selanjutnya, itu
yang dibilang oleh seniorku. Tapi nyatanya tidak bagiku dan teman-teman
kelompok KKN ku.
Pada minggu pertama memang kelompok KKN saya belum memiliki
kegiatan yang padat. Untuk minggu pertama kita lebih mengarah untuk
bersosialisasi terhadap warga desa, kenal satu sama lain antara saya dan
teman-teman kelompok KKN saya dengan para warga desa, mengakrabkan
diri dengan anak-anak di desa Ciampea Udik, khususnya di RW: 09
Kampung Caringin Jangkung 2, karena anak-anak itu tinggal dengan tempat
tinggal kami. Saya suka menemani dan ikut mereka bermain, mulai dari
bermain sepak bola dan memancing. Mereka cukup nyaman bermain dengan
saya, terlihat sekali dari raut wajah mereka, senang dan gembira karena punya
teman baru di kampung mereka, yaitu saya dan teman-teman kelompok KKN
saya. Tidak hanya bermain kami membuka bimbingan belajar bagi anak-anak
yang memiliki kendala pada saat proses mengerjakan PR, lumayan banyak
yang berkonsultasi soal tugas yang mereka dapat dari sekolah, mulai dari
tugas secara tertulis maupun tugas pra karya.
Pada minggu kedua dan minggu selanjutnya kegiatan sudah mulai
padat. Bisa dikatakan kegiatan pokok seperti seminar selalu ada setiap
minggu, kadang satu minggu sekali, dan bahkan seminggu bisa dua kali dan
jadwalnya sangat berdekatan jedanya antara acara yang satu dengan acara
berikutnya, dan waktu itu pernah ada dua acara yaitu seminar “Urgensi
Pendidikan” dan acara cek kesehatan gratis di selenggarakan di hari yang

82
sama dikarenakan ada narasumber dari acara kami meminta reschedule soal
mereka yang mengisi di acara kelompok KKN saya.
Agar mendapat massa yang mengikuti setiap acara kelompok KKN
saya, saya dan Safera selaku Humas turut membantu mengirim surat
undangan ke setiap RW di desa Ciampea Udik dan alhamdulillah warga turut
hadir di setiap acara yang kami selenggarakan.
Acara yang kami selenggarakan yang bisa dibilang cukup banyak
menyita masyarakat, yaitu pada saat acara tentang pembuatan pupuk kompos
dan pemberdayaan sampah plastik. Di acara itu warga cukup serius
menyimak narasumber pada saat menerangkan materi tentang pembuatan
pupuk kompos dan pemberdayaan sampah plastik. Warga juga aktif bertanya
soal bagaimana proses pembuatan dan perbandingan bahan-bahan pada saat
membuat pupuk kompos dalam skala cukup banyak untuk masing-masing
setiap RW. Melihat antuasiasme warga yang cukup besar pada acara itu
karena secara tidak langsung tujuan saya dan teman-teman KKN saya
tercapai, yaitu membuat acara yang menginspirasi para warga desa agar
melakukan apa yang kami harapkan, seperti memanfaatkan sesuatu yang ada
di sekitar mereka, sebab komposisi atau bahan-bahan pembuatan pupuk
kompos dan sampah plastik itu ada di sekitar mereka, seperti daun kering,
serbuk serutan kayu, kotoran kambing, dan cairan E4 berwarna kuning di
dalam kemasan botol yang bisa dibeli di toko tanaman hias, bahan-bahan itu
untuk pembuatan pupuk kompos.
Acara yang cukup ramai dan menyita perhatian warga desa
khususnya anak-anak, para pemuda, dan ibu-ibu di sana yaitu pada acara 17
Agustus. H-2 pelaksanaan 17 Agustus saya, teman-teman KKN saya dan para
pemuda saling gotong royong untuk mensukseskan acara 17 Agustus ini, kita
membuat gapura bertemakan hari kemerdekaan, memasangkan hadiah di
batang pohon untuk lomba panjat pinang, membeli hadiah lomba dan
mengemasnya untuk pemenang lomba. Lomba yang kami dan pemuda desa
selenggarakan yaitu ada lomba panjat pinang, makan kerupuk, memasukan
paku ke dalam botol, balap karung, dan masih banyak lagi. Pada saat selesai
acara banyak warga yang mengatakan bahwa acara 17 Agustus ini lebih ramai
dan meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya kami
yang turut membantu peud untuk mensukseskan acara 17 Agustus pada
tahun ini.
Acara lomba yang cukup menyita perhatian warga desa khususnya
para anak-anak yang lain yaitu pada acara “Semarak Dhzullhijjah”. Acara ini

83
diselenggarakan di kantor kepala desa Ciampea Udik. Pak kepala desa dan
seluruh jajarannya sangat senang melihat antusiasme para anak-anak
mengikuti acara lomba Semarak Dhzullhijjah ini, dan kemungkinan acara ini
akan diadakan setiap tahun di kantor kepala desa. Di acara itu ada lomba
MTQ, MHQ, mewarnai, dan adzan. Pada acara itu saya dan iza menjadi master
of ceremony.
Karena jadwal acara dan kegiatan selingan seperti mengajar ngaji
dan bimbingan yang begitu padat, beberapa teman KKN saya dan saya sendiri
jatuh sakit. Selain faktor kegiatan yang begitu padat, faktor cuaca yang begitu
dingin pada saat malam hari, temanku fatur terkena alergi dingin. Setiap
bangun tidur tangan dan kakinya bentol-bentol lumayan cukup banyak dan
sangat gatal.
Semua kegiatan yang sudah saya dan teman-teman KKN saya
lakukan merupakan peristiwa yang tidak bisa saya lupakan. Di setiap
kegiatan acara saya bisa melihat wajah-wajah mereka yang letih, wajah
mereka yang senang apabila audiens cukup ramai pada saat acara kita
dimulai, dan lebih senang lagi apabila acara kita sukses dan lancar tidak ada
kendala. Selain itu saya juga tidak bisa melupakan moment di saat saya dan
teman-teman cowo KKN saya memasang plang RW di setiap RW desa
Ciampea Udik, saya yang menggali tanah dengan linggis yang sebelumnya
belum pernah saya lakukan dalam hidup saya. Moment di mana saya bisa
menggunakan kamera berkat bantuan ajaran dari Pandu dan Chilman, belajar
tentang cara menabung saham dari fatur yang kebetulan dia berasal dari
jurusan Manajemen, dan masih banyak momen-momen yang tidak bisa saya
lupakan dan bersyukur karena saya bisa ikut KKN dan bisa bertemu dengan
teman-teman saya.

Lama-lama Nyaman
Desa. Dalam benak kita desa itu tempat di mana kondisi
lingkungan yang masih asri, banyak pepohonan, masih ada kali yang air nya
bersih, dan masih banyak persepsi yang lainnya. Sewaktu kami tiba di lokasi
KKN, kami mulai mencoba untuk berinteraksi dengan warga desa di sana,
seperti mengobrol dengan para tetangga, mengadakan bimbingan belajar bagi
anak-anak desa, dan mengajarkan anak-anak desa membaca Iqra dan Al-
Qur’an di masjid dekat tempat tinggal kelopok KKN saya, dan di beberapa
TPA lainnya.

84
Kondisi lingkungan di desa Ciampea Udik masih cukup asri. Masih
ada yang menanam padi. Berkebun, dan memiliki hewan ternak. Di sana juga
suka melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan sampah-sampah
di kali, memotong rumput liar, dan membersihkan saluran air.
Dari segi sosial keagamaan, masyarakat desa di Ciampea Udik cukup
aktif apabila ingin mengetahui hal baru dan tidak sungkan untuk
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kelompok KKN saya dan begitu
juga sebaliknya. Dari segi keagamaan juga di sana cukup religius. Di sana
setiap minggu ada agenda pengajian bapak-bapak, pengajian ibu-ibu, dan
pengajian para remaja. Orang tua di sana juga menanamkan nilai-nilai
keagamaan kepada anak-anak mereka sudah di mulai sejak belia, seperti
mengikuti kegiatan belajar mengaji di masing-masing TPA yang tersebar di
desa Ciampea Udik.
Masyarakat di sana juga menyambut kedatangan kita dengan baik.
Mereka sedia mempersilahkan kami apabila menumpang mencuci piring di
rumah mereka, menumpang mandi, dan mereka tidak sungkan-sungkan
meminjamkan barang milik mereka kepada Kelompok KKN saya. Lambat
laun itu yang membuat saya nyaman dan betah tinggal di sana.

Harapan Akan Selalu Ada


Setelah saya dan teman-teman KKN saya melakukan berbagai
macam kegaiatan dan seminar, saya dan teman-teman KKN saya berharap
agar masyarakat desa bisa memanfaatkan sesuatu di sekeliling mereka yang
tadinya dianggap remeh atau di buang begitu saja bisa dimanfaatkan kembali
menjadi sesuatu yang berguna, seperti sampah plastik dan sampah daun
kering yang bisa dijadikan pupuk kompos. Saya dan teman-teman KKN saya
juga mengajarkan bagaimana cara mencampurkan bahan-bahan untuk
pembuatan pupuk komposnya. Saya yakin bahwa desa Ciampea Udik bisa
maju dan bisa memproduksi bahan-bahan yang bisa di daur ulang agar bisa
kembali menjadi barang-barang yang layak pakai atau bermanfaat bagi
pertanian mereka, karena lumayan banyak warga yang masih menggarap
sawah dan punya perkebunan.

85
B
Memori Indah Ciampea Udik
Alma Luthfiani

Memori Pertama
Saat memasuki fase perkuliahan, saya sudah tahu bahwa nantinya
akan diadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang entah akan dilaksanakan
pada semester keberapa namun saya sudah mengetahui akan hal tersebut.
Semester demi semester telah di lalui, sampai hari itu tiba. Nama saya
terpampang nyata pada kelompok 012, kelompok yang salah satu
anggotanya merupakan teman sewaktu Sekolah Dasar (SD). Entah itu
adalah suatu keberuntungan atau kerugian yang nantinya akan saya hadapi.
KKN ini diadakan sewaktu libur semester genap. Banyak orang berkata “kita
sudah tidak punya waktu untuk berlibur ke luar kota” dan itu teramat benar
sekali. Satu bulan di kampung orang dan bukan dalam konteks berlibur
melainkan dalam konteks KKN, terdengar menyeramkan namun memang
harus diikuti. Alasan saya untuk mengikuti KKN ini sangatlah klasik, karena
bersifat wajib dan salah satu syarat untuk lulus dari jenjang perkuliahan
sehingga mau tidak mau harus dilaksanakan dengan ikhlas agar dipermudah
dalam menjalankannya.
29 April 2019 awal mula pertemuan saya dengan anggota kelompok
lainnya. Suasana yang sangat menegangkan, karena memang wajah – wajah
baru yang saya temui. Saya termasuk anak yang jarang berkumpul dalam
suatu forum, sehingga ada sedikit rasa canggung dan rasa takut saya untuk
memulai suatu pembicaraan. Tidak disangka – sangka, saya diamanahkan
untuk menjadi Sekretaris 2, entah apa yang difikirkan oleh teman – teman
saya. Mungkin sudah menjadi tradisi bahwa mahasiswa jurusan Biologi di
Fakultas Sains dan Teknologi terutama yang perempuan sangat cocok untuk
menjadi Sekretaris karena sudah sering membuat berbagai macam metode
laporan pada praktikum. Bagi saya itu terasa sangat berat namun lagi dan
lagi hal ini harus di lalui dengan ikhlas, karena saya berfikir akan ada memori
indah setelah perjalanan ini usai.
“CAKRAWALA” begitulah panggilan nama kelompok kami,
CAKRAWALA memiliki singkatan Cerita Anak Negeri Mengabdi di
Kawasan Nusantara. Sehingga kami sebagai anak negeri yang akan mengabdi
serta memberikan ilmu yang sudah di dapatkan hingga menembus ujung dari
cakrawala di kawasan Bogor, lebih tepatnya Desa Ciampea Udik. Sampai

86
waktu itu tiba, survey pertama kali ke Desa, saya sangat terkejut sekali karena
Desa ini sangat jauh dari jalan raya besar dan diluar dari ekspektasi saya
mengenai desa yang terbelakang. Desa Ciampea Udik ini sudah dapat
dikatakan sebagai Desa yang sudah berkembang sehingga saya dan teman –
teman sangatlah memutar otak untuk menentukan Program Kerja yang
cocok untuk dilaksanakan pada KKN kali ini.
Sebagai mahasiswa Biologi tentu saja saya ingin membagikan ilmu
yang saya miliki kepada masyarakat Desa. Saya memiliki ide program kerja
tentang jumatik atau gerakan satu rumah satu jentik, namun program kerja
tersebut tidak dapat terealisasikan dikarenakan daerah Desa tersebut pada
fase musim kemarau serta terbatasnya biaya yang dimiliki oleh kelompok
kami. Namun, saya memiliki ide program kerja yang lain yaitu cek kesehatan
gratis. Cek kesehatan gratis ini bertujuan untuk mengingatkan pentingnya
kesehatan warga Desa untuk selalu melakukan pola hidup sehat contohnya
dengan berolahraga ataupun dengan memakan makanan yang sehat dan
bergizi. Cek kesehatan gratis yang akan dilaksanakan meliputi pengecekan
tekanan darah, jumlah asam urat serta jumlah glukosa dalam kandungan
tubuh. Walaupun saya berasal dari jurusan Biologi, namun saya menyukai di
bidang kesehatan dan saya diamanahkan kembali dalam mencari sponsor
untuk mensukseskan program kerja yang saya miliki. Alhamdulillah, berkat
do’a yang selalu dipanjatkan saya mendapatkan donatur berupa obat
herbacof dari Stimulno sehingga program cek kesehatan gratis dapat
terlaksana dengan baik.
Terdapat cerita menyedihkan di penghujung KKN yaitu saya
terkena campak yang entah virus itu darimana ia berasal dan bagaimana
virus campak tersebut dapat mengenai saya. Saya fikir awalnya saya hanya
terkena alergi air ataupun alergi udara, namun setelah di tanyakan kepada
dokter nyatanya saya terkena penyakit campak. Minggu terakhir merupakan
minggu terberat bagi saya, dalam kondisi kurang sehat dan harus membantu
teman – teman yang lain dalam mensukseskan program kerja yang ada.
Pemikiran saya mengenai KKN tidak serumit yang saya bayangkan, dengan
adanya KKN ini dapat mengubah cara pemikiran saya contohnya saya dapat
hidup sendiri dan jauh dari orang tua dalam waktu yang terbilang cukup
lama, ujian itu dapat hadir dalam berbagai macam hal, bagaimana kami dapat
bertahan, bagaimana menyelesaikan masalah dan bagaimana bersosialisasi
dengan warga. Percayalah, KKN merupakan salah satu pelajaran hidup yang

87
sangat berarti dan tidak akan pernah untuk dilupakan. Memang terasa berat
di awal namun akan terasa indah dengan seiring berjalannya waktu.

Memori Pertemanan
Saya salah satu orang yang memiliki sifat sulit untuk memulai
dengan yang baru, namun ketika saya diamanahkan untuk menjadi
sekretaris, saya sangat mencoba untuk memberikan kepercayaan saya
kepada teman – teman saya. Banyak cerita yang saya dapatkan dari 32 hari
bersama mereka dalam satu atap. Entah itu cerita bahagia, cerita
kegundahan, cerita kesedihan maupun cerita amarah. 18 orang dan 18
karakter yang berbeda, tidak ada yang sama antar satu sama lain. Masing –
masing dari mereka memiliki ciri khas yang berbeda entah sifat, perilaku
maupun fisik. Awalnya karakter mereka tidak dapat saya tebak, seiring
berjalannya waktu saya dapat memahami karakter dari masing – masing
teman saya, teman yang saya anggap seperti keluarga saya.
Berbagai macam pelajaran yang saya dapatkan selama 32 hari
bersama mereka. Mulai dari awalnya saya sangat sulit dibangunkan untuk
shalat shubuh, namun entah darimana energi yang saya dapatkan selama
KKN saya termasuk urutan orang ketiga dalam bangun pertama kali untuk
shalat shubuh, saya juga dapat memasak sayur asem, sebuah keterampilan
yang saya tidak pernah menrealisasikan di rumah, saling menerima
kekurangan antar teman dan untuk tidak memaksakan ego saya sendiri.
Untuk itu saya akan menceritakan kisah tentang mereka satu persatu agar
saya dapat mengingatnya dan dapat mengambil pelajaran melalui tulisan ini.
Pertama saya akan menceritakan mengenai ketua kelompok saya.
Chilman Mahdiyin Achyar yang biasa di panggil chil, man, hilman ataupun
iman. Chilman yang biasa diledeki pak Haji walaupun ia memiliki sifat yang
lelet akan tetapi Chilman memiliki hati yang sangat lembut. Orang yang
sangat lembut ketika marah akan menjadi sangat ganas. Sewaktu itu, ada
konflik mengenai Chilman dan salah satu anggota yang lain. Kondisi pada
saat itu, saya akui semua orang sangat lelah setelah acara pembukaan. Teman
saya ini menyudutkan bahwa Chilman salah, dan ia tidak menerima hal itu
sehingga Chilman pun marah. Namun hal itu sudah berlalu, biarkan menjadi
pelajaran bahwa orang yang selama ini berhati lembut akan menjadi ganas
ketika ia marah.
Teman seperjuangan saya dalam membuat buku, saudara
Muhammad Faturrahman Aria Bisma. Fatur anak Manajemen yang

88
diamanahkan untuk membuat buku bersama saya, ia selalu gampang kalau
disuruh dan selalu gampang untuk mampir ke Indomaret. Semua hampir
hafal sama kesukaannya Fatur yaitu teh botol. Awal mula bertemu
tampangnya begitu polos, namun setelah kenal selama 32 hari “ohh.. jadi
kayak begini orangnya”. Fatur sangat baik, teramat baik. Hanya saja kisah
cintanya yang tidak berujung baik. Di hari terakhir, ia bercerita sama saya
kalau ia diganggu dengan cara kakinya di tarik dan ia mendengar suara
dentingan galon. Akibat dari gangguan itu, ia tidak tidur sampai jam 3 subuh.
Penjaga uang, pengontrol uang alias bendahara Bella Yustika
Apriliani. Bella salah satu teman pertama saya pada saat bertemu, ia kalau
lagi di kamar mandi pasti lama sekali, entah apa yang membuatnya lama.
Namun itu menjadi ciri khasnya yaitu pengendali air. Bella sangat teliti
perihal mengenai uang dan bisa dikatakan pelit dan teramat teliti dalam
memilih untuk keperluan kelompok. Namun saya pun mengerti, karena
memang hal tersebut harus dilakukan oleh seorang bendahara. Bella tidak
pernah betah di posko, selalu saja keliling dengan teman saya yang lain.
Saya akan menjelaskan tentang orang – orang yang selalu
mensukseskan program kerja kelompok kami yaitu divisi acara yang terdiri
dari M. Awaluddin Jauhar, Shavira Ayu Ananda, Arie Kristianti dan Rizky
Ade Imansyah. Mereka berempat selalu sukses dalam menyempurnakan
program kerja kami. Awal merupakan teman saya sewaktu SD, sebelum
KKN dimulai ia terkena penyakit tifus sehingga kurang luwes dalam
memengang program kerja kelompok kami. Awal memiliki sifat yang selalu
menggampangkan sesuatu sehingga terdapat julukan kata untuk dirinya
sendiri yaitu “gampang itu mah” “kan itu cuman action” dan teman – teman
yang lain ketika sedang bercanda selalu mengatakan 2 hal tersebut. Ayu
merupakan salah satu calon guru Pendidikan Agama Islam, logat bicaranya
sangat khas sehingga sangat mudah sekali untuk diingat. Ayu membawa
banyak kosa kata baru dalam kelompok contohnya seperti “kagak idep
pisan” dan “danta”. Sebetulnya Ayu ini orang betawi asli namun ia
menggabungkan bahasa sunda ke dalam bahasa betawinya. Arie merupakan
salah satu teman saya yang sangat anti dengan bahasa inggris dan ia lebih
memilih bahasa arab untuk penjurusannya. Arie sangat jago dalam urusan
perut alias jago masak. Arie paling tau menau urusan dapur, pokoknya kalau
urusan masak memang Arie yang terdepan. Terakhir Rizky Ade yang selalu
suka kalau dipanggil Mang Ade. Cerita lucu dari teman saya yang satu ini,

89
pada saat keberangkatan menuju Desa, Rizky Ade ini diantar oleh seluruh
keluarganya sehingga kadang ia sering di ledeki “keluarga rombongan haji”.
Berlanjut ke divisi konsumsi yaitu Iza Fauziah dan Khairunnisa
Nurmah Yuningtyas. Mereka adalah orang – orang yang selalu menyediakan
bahan makanan dan suka membantu anggota yang sedang piket untuk
memasak. Iza merupakan orang yang sangat pandai dalam memasak, dari ia
saya banyak belajar bagaimana cara memasak yang enak. Selain jago
memasak, Iza merupakan anggota aktif di MENWA. Selain itu ada Tyas yang
sangat lemah lembut ketika menjawab pertanyaan. Teman saya berkata
“sudah tyas, kamu adalah orang yang paling tidak punya salah di kelompok
ini”.
Divisi Pubdekdok (Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi)
merupakan divisi yang penting dalam KKN ini, karena mereka yang
mendokumentasikan serta mendekorasi setiap kegiatan yang kami lakukan.
Dalam divisi ini ada Mita Nurpatmah dan Pandu Mahesa. Mereka berdua
saling berkerja sama dalam menggarap film dokumenter maupun
mengabadikan kegiatan kami. Ada satu kisah lucu dan sangat terkenang
dihati saya. Pandu salah satu laki – laki dalam kelompok saya yang tidak bisa
mengendarai motor sehingga teman – teman pun berkata “pokoknya proker
terbesar kita adalah membuat Pandu bisa untuk mengendarai motor”, dan
benar saja di hari terakhir KKN ia sudah bisa mengendarai motor dan tidak
ada kata untuk diboncengin dengan lawan jenis kembali.
Selanjutnya saya akan memperkenalkan teman saya yang berada
dalam divisi humas yaitu Safera Almunawar dan Aldhy Oktavianto. Terlepas
dari tugas mereka sebagai humas, saya akan lebih menceritakan mengenai
karakter mereka masing – masing. Safera merupakan pribadi yang sangat
periang dan sering dipanggil Arab karena memang memiliki keturunan arab.
Safera sangat peduli atas dirinya sendiri, karena setiap malam ia akan
melakukan maskeran ataupun luluran. Ia suka bergumam menyanyi
sepenggal kata yaitu “jangaan..” dan teman – teman yang lain suka kesal
apabila ia sudah menyanyi penggalan lagu itu. Ia juga memiliki slogan yaitu
“biar punya cerita” dan memang akhir dari KKN ini masing – masing dari
kami memiliki cerita. Yang kedua adalah Aldhy, ia memiliki pribadi yang
mudah bergaul dengan teman sesuai dengan jurusannya Komunikasi dan
Penyiaran Islam. Aldhy sangat mudah membaur dan sangat mudah dalam
memimpin suatu acara.

90
Yang terakhir saya akan menceritakan orang – orang yang berada
dalam divisi perlengkapan. Yang pertama adalah Kharisma Anissa Dewi, ia
merupakan kakak tingkat dan selalu dipanggil kakak oleh kami. Ia sangat
amat bertanggung jawab apabila diberikan suatu amanah untuk memegang
sebuah program kerja dan ia banyak memiliki ide yang cermerlang dalam
pembuatan perpustakaan. Kedua adalah Iffa Aulia yang biasa dipanggil
bujang. Iffa sangat mempelopori bahasa singkat sehingga kita sangat kesal
dibuatnya apabila ia sudah menggunakan bahasa khasnya. Lalu ada
Norhasanah yang biasa dipanggil Ana. Awal bertemu saya kira Ana pendiam,
setelah 32 hari bersama nyatanya Ana petakilan sama seperti saya. Yang
terakhir ada Khairul Ihsan, orang asli ciampea dan sangat digemari oleh anak
– anak disana.
Selama 32 hari lamanya saya telah menjalani hari – hari bersama
mereka yang telah memberikan banyak pelajaran untuk saya. Banyak sekali
kejadian yang tidak akan pernah saya lupakan begitu saja, jika seandainya
saya diminta untuk KKN yang kedua kalinya tentu saja saya akan memilih
mereka untuk menjadi rekan kerja saya kembali, karena mereka merupakan
aset yang sangat berharga. Terima kasih untuk memori pertemanan yang
selama ini telah tercipta, terima kasih telah memberikan 32 hari yang sangat
bermakna.

Memori di Desa Ciampea Udik


Desa Ciampea Udik merupakan desa yang berada di Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa
Ciampea Udik pada tahun 2018 tercatat sebanyak 12.504 jiwa. Memiliki
pemandangan alam yang sangat indah dan memiliki warga yang sangat
ramah. Mayoritas penduduk di Desa Ciampea Udik merupakan penganut
agama Islam dan sebagian besar warga bermata pencaharian sebagai petani.
Namun ada juga yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan merantau
ke kota besar untuk bekerja.
Pada saat survey, kami dibantu oleh salah satu warga yang bernama
Ibu Eha untuk mencari rumah sebagai tempat tinggal dan membantu
memberikan berbagai informasi mengenai desa yang akan ditempati selama
satu bulan oleh kami. Kami bertempat tinggal di Kampung Caringin
Jangkung 2 yang merupakan bagian dari RW 09 dan terdapat 3 Rukun
Tetangga (RT). Sebagian besar kegiatan kelompok kami dilakukan di
Kantor Desa agar lebih memudahkan dalam akses warga untuk dapat

91
memeriahkan. Kegiatan yang berhasil kami lakukan antara lain, seminar
mengenai pernikahan dan kb, seminar urgensi pendidikan, cek kesehatan
gratis, seminar mengenai pemberdayaan sampah plastik, seminar pembuatan
pupuk kompos, perlombaan 17-an, bimbingan belajar dan mengaji,
pembuatan plang Rukun Warga (RW), pembuatan perpustakaan
CAKRAWALA, jumat bersih dan semarak dzulhijjah.
Di tempat kami tinggal, banyak sekali anak – anak kecil yang masih
berada pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Setiap ba’da magrib kami
mengadakan pengajian untuk anak – anak dan mengadakan bimbel sesuai
dengan apa yang ingin mereka pelajari. Setiap hari mereka datang ke Posko
kami dan selalu mengajak untuk main ataupun meminta bantuan dalam
mengerjakan tugas sekolah. Saya sangat senang jika kegiatan kelompok kami
dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi mereka. Mereka semua
masih memiliki rasa semangat dalam belajar dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, tidak seperti anak – anak yang tinggal di kota yang mayoritas
sekarang sudah kehilangan minat untuk belajar karena terlalu sering
bermain gadget.
Warga Desa Ciampea Udik sangat terlihat antusias dalam setiap
kegiatan yang diadakan oleh kelompok kami. Terlebih pada acara cek
kesehatan gratis, warga berbondong – bondong datang ke tempat acara
untuk mengecek keadaan kesehatan dirinya masing – masing. Bapak Agus
selaku ketua RW di daerah posko kami, sangat berjasa sekali karena kami
dianggap seperti anaknya sendiri. Ia sangat senang sekali akan hadirnya
kami di RW tersebut karena yang tadinya sepi menjadi ramai kembali.
Kebaikan demi kebaikan tidak dapat saya sebutkan satu persatu namun
kebaikan tersebut dapat menjadi pembelajaran yang teramat berharga bagi
saya ataupun untuk kelompok kami, diantaranya untuk saling menghargai
satu saa lain dan menggerakan hati saya untuk menciptakan semangat
bergotong – royong dalam kehidupan bermasyarakat.

Memori Akan Tetap Berlanjut


Menjadi bagian dari Desa Ciampea Udik khususnya menjadi bagian
dari keluarga Kampung Caringin Jangkung 2, membuat saya selalu ingin
berada disana dan selalu berkontribusi dalam kemajuan Desa. Masih banyak
yang harus dikerjakan untuk Desa Ciampea Udik terlebih halnya dalam
bidang Lingkungan maupun bidang Kesehatan. Banyak harapan saya untuk
Desa Ciampea Udik dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh desa

92
tersebut pasti akan dapat berkembang pesar serta dapat mengikuti
perkembangan zaman di era globalisasi ini. Semangat belajar dari anak –
anak dapat dijadikan motivasi untuk saya dan siapapun yang akan membaca
buku ini.
Melihat sulitnya mendapatkan air ketika musim kemarau telah tiba
seperti pada saat saya berada disana, membuat saya ingin untuk membangun
sumber mata air untuk mempermudah warga mendapatkan air bersih yang
berasal dari gunung lalu dialirkan menggunakan pipa – pipa menuju dusun
– dusun di Desa Ciampea Udik. Serta sarana lampu jalan yang harus di
perbanyak karena menghambat pengelihatan pengendara ketika malam hari
dan agar mengurangi tingkat kejahatan di area desa.
Semoga dengan berakhirnya KKN di Desa Ciampea Udik dapat
membantu warga desa khususnya akan terus memperhatikan kondisi desa,
menjaga kebersihannya, serta selalu menjaga tali persaudaraan antara satu
sama lain. Untuk pemerintah setempat agar dapat membenahi segala
fasilitas serta infrastruktur yang ada di Desa Ciampea Udik, baik dalam segi
pendidikan, agama, ekonomi dan sebagainya. Besar harapan saya agar kalian
semua yang membaca buku ini dapat tergerak untuk dapat ikut membantu
mengembangkan Desa Ciampea Udik. Dengan melihat segala potensi yang
ada di sana saya sangat menyayangkan jika dibiarkan begitu saja tanpa
pengelolaan lebih lanjut.

93
C
Goresan Cerita Desa Ciampea Udik
Arie Kristianti

Semangat KKN
Tiba saatnya di akhir penghujung semester 6, tak terasa tiga tahun
sudah saya menjadi mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) merupakan salah satu tahap yang kini harus saya lalui, persepsi saya
tentang KKN adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh
mahasiswa dengan pendekatan keilmuan akademik maupun non-akademik
yang manfaatnya akan dirasakan untuk waktu berkelanjutan dalam suatu
desa. Dengan kemampuan akademik yang cukup, kecakapan berorganisasi
yang matang, dan kemampuan non akademis yang dirasa beragam, saya siap
untuk mengabdi, saya siap untuk bermasyarakat dan saya siap untuk KKN.
Tahap awal yang harus saya lalui dalam KKN 2019 ini yaitu
pendaftaran KKN, dimana saya wajib mengisi biodata diri dalam web
ais.uinjkt.ac.id dan selain pengisian biodata, saya dihadapkan dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai kompetensi akademik dan kompetensi
keterampilan diri saya, serta rencana kegiatan apa saja yang akan saya
lakukan pada KKN ini. Pada tahap ini saya benar-benar memutar otak,
memikirkan rencana kegiatan apa saja yang akan saya lakukan, karena
kurang adanya gambaran seperti apa KKN yang sebenarnya. Sebelum
pengisian formulir pendaftaran KKN di web ais.uinjkt.ac.id, saya terlebih
dahulu mencari informasi mengenai apa itu definisi KKN serta bagaimana
proses melakukannya. Saya menanyakan kepada kakak kelas yang sudah
melakukan KKN tahun sebelumnya, selain itu saya membaca buku-buku,
artikel, dan sebagainya, sebagai referensi guna membantu saya dalam
pengisian formulir pendaftaran KKN 2019. Kini saya semakin tercerahkan
dengan bantuan-bantuan yang saya dapatkan, pada pertanyaan biodata
pendaftaran KKN ini yang pertama adalah apa kompetensi akademik saya,
dan yang kedua apa kompetensi keterampilan saya, serta yang ketiga apa
rencana kegiatan saya selama KKN ini. Dalam tahap pengisian ini saya
merubah pola fikir, saya mengisi pertanyaan kedua terlebih dahulu, guna
mengetahui apa saja keterampilan yang saya miliki, setelah itu saya baru
dapat menyimpulkan apa saja kemampuan akademik saya guna bisa
menyusun program rencana kegiatan apa saja yang akan saya lakukan

94
disana, yang sepadan dengan kompetensi akademik dan kompetensi
keterampilan saya.
Mengajar merupakan kesibukan saya sehari-hari selain berkuliah,
saya sudah menggeluti profesi ini sejak saya masih SMA, dan saya yakin ini
merupakan salah satu keterampilan saya dibidang akademik yang
bermasyarakat. Selain itu, saya adalah mahasiswi Tarjamah (Bahasa Arab) di
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, dimana dalam
jurusan ini saya mampu mendalami ilmu-ilmu agama, terutama dalam bidang
linguistik dan bahasa Arab. Titik terang semakin terlihat untuk menuliskan
apa saja yang akan saya lakukan pada KKN 2019 ini. Program kerja yang saya
tuliskan terbagi menjadi beberapa unsur, yaitu unsur akademik, unsur
agama, unsur organisasi, dan unsur kemasyrakatan.
Program kerja yang saya tulis pada unsur akademik yaitu saya
mengajukan kegiatan belajar dan mengajar untuk kalangan anak-anak
seperti bimbel dan mengaji serta kunjungan ke sekolah-sekolah yang berada
pada desa tersebut, selain itu juga mengajukan kegiatan penyuluhan seminar
motivasi dalam pentingnya melanjutkan pendidikan agar terbentuk generasi
yang cerdas, dan tidak lupa tentunya saya juga memikirkan tentang program
kerja apa yang nantinya akan bermanfaat walaupun tugas KKN sebulan
lamanya itu telah selesai, terbitlah ide dalam benak saya untuk membuat
sebuah tempat taman baca dimana mereka bisa menambah wawasan atau
mencari referensi bacaan dengan mudah walaupun tempatnya sesederhana
mungkin di dalam desa tersebut.
Program kerja yang saya tulis pada unsur agama yaitu saya
mengajukan kegiatan keseharian yang agamis untuk kalangan remaja,
bapak-bapak, dan ibu-ibu seperti mengadakan pengajian rutin mingguan
yang mana kegiatan tersebut tidak hanya sekedar mengaji saja, tetapi saya
ingin setelah pengajian itu diisi dengan materi yang mana pematerinya itu
berasal dari tokoh-tokoh agama dalam desa itu sendiri.
Program kerja yang saya tulis pada unsur organisasi dan unsur
kemasyarakatan yaitu saya mengajukan kegiatan gotong-royong, guna
menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki serta rasa kekeluargaan
antar masyarakat, selain itu saya juga mengajukan kegiatan penyuluhan
seminar mengenai apa saja yang masih harus dibenahi dalam desa tersebut
guna dapat menyadarkan masyarakat agar sedikit lebih peduli terhadap
lingkungan setempat, serta mengajak masyarakat untuk merayakan hari-

95
hari besar seperti HUT RI dan perayaan Idul Adha agar tetap terjalin tali
silaturahmi antar warga.

Mengenalnya Lebih Dalam


Setelah melalui tahap awal dalam KKN 2019, dimana saya wajib
mengisi biodata diri dalam web ais.uinjkt.ac.id dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai kompetensi akademik dan kompetensi keterampilan
diri saya, serta rencana kegiatan apa saja yang akan saya lakukan guna untuk
melengkapi formulir pendaftaran KKN ini. Tibalah pada pengumuman
kelompok KKN 2019 yang diterbitkan oleh Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah, kabar mengenai pengumuman
KKN ini semakin ramai menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa
semester 6, dan saya mendapatkan pesan Whatsapp pengumuman ini dalam
grup jurusan saya, ketika saya membuka pengumuman ini, saya agak sedikit
kaget bahwasanya dalam satu kelompok berjumlah 19 mahasiswa yang
berbeda-beda jurusan dan fakultas serta tidak ada seorang pun yang saya
kenal sama sekali, menurut saya sendiri ini terlalu kebanyakan untuk pribadi
introver seperti saya, namun disisi lain saya jadi semakin tidak sabar dan hati
saya semakin semangat yang menggebu-gebu untuk pertemuan pertama
kalinya kelompok KKN 012 ini, rasanya ingin cepat-cepat bertemu dengan
teman baru.
Tibalah pada pertemuan pertama kelompok KKN 012 yang
dilakukan di Lobby Timur Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan
rasa malu-malu kami saling menyapa dan berkenalan sambil menunggu
anggota lainnya datang. Selain rasa bahagia akan pertemuan pertama kalinya
ini, saya merasakan sedikit kekecewaan pada saat itu, dimana mayoritas
anggota KKN kelompok 012 ini ternyata tidak seasik yang saya pikirkan.
Berbagai macam sifat orang sangat bervariasi, ada yang pendiam, ada yang
aktif berbicara, dan ada yang membuat obrolan dengan teman yang lain,
begitulah kesan saya ketika pertemuan pertama ini.
Rasa saling mengenal pun dirasa sudah cukup, tibalah pada
pembahasan pembuatan struktur kelompok KKN 012 yang dilakukan
dengan sistem voting. Sebelum menempatkan tiap anggota perdivisinya,
kami menentukan terlebih dahulu divisi apa saja yang harus ada dalam
kelompok KKN 012 ini. Terpilihlah Chilman Mahdiyin Ahyar dari Fakultas
Adab dan Humaniora sebagai ketua kelompok, Muhammad Faturrahman A.
B. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai sekretaris 1, Alma Luthfiani dari

96
Fakultas Sains dan Teknologi sebagai sekretaris 2, Bella Yustika Apriliani
dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai bendahara, Safeera Almunawar
dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Aldhy Oktavianto dari Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai divisi humas, Iza Fauziah dari
Fakultas Adab dan Humaniora dan Khairunnisa Nurmah Yuningtyas dari
Fakultas Syariah dan Hukum sebagai divisi konsumsi, Pandu Mahesa dari
Fakultas Sains dan Teknologi dan Mita Nur Patmah dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan sebagai divisi pubdekdok, Kharisma Annisa Dewi
dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Iffa Aulia dari Fakultas Sains dan
Teknologi, Norhasanah dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan
Khairul Ihsan dari Fakultas Ushuluddin sebagai divisi perlengkapan,
Muhammad Awaluddin Jauhar dari Fakultas Syariah dan Hukum, Rizky
Ade Imansyah dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Shavira Ayu
Ananda dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan saya Arie Kristianti
dari Fakultas Adab dan Humaniora sebagai divisi Acara. Pertemuan pertama
ini diakhiri dengan rencana pengumpulan berkas formulir pendaftaran dan
kesediaan melaksanakan KKN yang sudah ditanda tangani oleh ketua
jurusan, serta menjadwalkan untuk pertemuan berikutnya sebagai kegiatan
rutin yang dapat dilakukan seminggu sekali, dan pada pertemuan
selanjutnya kami berencana untuk melakukan survey pertama desa tempat
KKN kami, fiksasi pembuatan nama kelompok yaitu KKN 012 “Cakrawala”
dengan tema “Menciptakan Potensi Kesehatan Sejahtera dan Lingkingan
Asri untuk Desa Ciampea Udik dengan Sistem Berkelanjutan”, serta
penyusunan program kerja.

Awan Biru Ciampea Udik


Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, ini
merupakan tempat dimana saya dan teman-teman akan melaksanakan KKN
selama sebulan. Jarak yang lumayan jauh dari rumah saya, perjalanan yang
ditempuh kurang lebih 3-4 jam perjalanan. Selintas saya merasa senang
dengan adanya kabar bahwa penempatan KKN kelompok saya berada di
desa Ciampea Udik, Kabupaten Bogor, dimana desa ini tidak terlalu
pedalaman sekali dan masih bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua.
Selain itu, saya juga merasa senang ketika mengetahui bahwa desa Ciampea
Udik ini tidak jauh dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang
kurang lebih perjalanan dapat ditempuh sekitar 30 menit dari lokasi KKN
saya, hal ini berarti menandakan bahwa tempat KKN saya berada pada

97
daerah pegunungan, karena saya merupakan warga asli daerah Jakarta Utara
yang mana lebih deket dari lautan, maka dari itu saya sangat antusias
mendengar kabar lokasi KKN saya yang berada di daerah pegunungan. Akan
tetapi, rasa senang itu hanya ekspektasi semata, harapan ini tidak seperti
yang saya bayangkan, hal ini terjawab saat pertama kali saya beserta teman-
teman melakukan survey, air yang tidak jernih dan bau, lingkungan yang
panas menyengat, debu yang sudah sangat akrab, hamparan luasnya ladang
persawahan yang kering bahkan tanahnya pun retak, dan saluran air
dipenuhi dengan sampah rumah tangga, serta tidak adanya ruang main anak
yang ramah lingkungan. Namun hal itu semua tidak menurunkan semangat
saya, karena saya berfikir KKN bukanlah tempat untuk rekreasi, tolak ukur
suksesnya KKN bukan hanya untuk mendapatkan kesenangan semata.
Tiba saat saya dan teman-teman kembali bertugas untuk
melakukan survey ke lokasi KKN, kami langsung mendatangi Kantor Kepala
Desa Ciampea Udik yang bertujuan untuk bertemu dengan bapak Iskandar
Zulkarnaen selaku Kepala Desa Ciampea Udik, dan untuk mengetahui
keadaan kondisi desa, serta untuk mengetahui data-data seputar desa dan
masyarakatnya. Ketika saya dan teman-teman telah sampai di Kantor Desa
Ciampea Udik, kebetulan sekali sedang bertepatan pada saat rapat bulanan
aparat desa, rt dan rw setempat, serta anggota PPK dan posyandu, dan kami
diajak oleh para aparatur desa agar mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
Rapat ini diakhiri dengan pembagian gaji guru-guru TPA setempat yang
diwakilkan oleh ketua rt dan rwnya masing-masing, selain itu anggota KKN
012 ini juga dikenalkan langsung oleh bapak kepala desa kepada
masyarakatnya, saya sangat senang ketika kehadiran kami sangat disambut
hangat oleh masyarakat desa Ciampea Udik.
Setelah kegiatan ini, saya dan teman-teman meminta kepada bapak
Iskandar Zulkarnaen selaku Kepala Desa Ciampea Udik untuk melakukan
wawancara, tanya jawab terus berlangsung, dan semua persoalan yang
terjadi di desa Ciampea Udik dalam waktu setahun belakangan ini
diceritakan oleh beliau, serta segala permasalahan yang ada dalam
masyarakat kami pertanyakan. Wawancara ekslusif terus kami lakukan,
semua bidang kami tanyakan, mulai dari bidang pendidikan, bidang
kesehatan, bidang keagamaan, bidang kebersihan, mata pencaharian
masyarakat, serta kegiatan rutin hingga data-data detail terkait masyarakat
setempat. Dari hasil wawancara ini saya menyimpulkan bahwa desa ini
sangat minim kesadaran masyarakat yang masih suka membuang sampah di

98
sungai dan di ladang perkebunan. Hal ini dapat menyebabkan tersumbatnya
saluran air dan berkurangnya air besih, serta dapat mencemarkan
lingkungannya sendiri. Setelah itu kami berkeliling desa mulai dari rw 01
sampai dengan rw 09, setiap ketua rw mayoritas mereka memaparkan cukup
banyak tentang permasalahan masyarakat setempat, terutama pada bidang
kebersihan dan sumber mata pencahariannya, hampir 60% warga masih
belum sadar akan kebersihan lingkungannya, di bidang mata pencaharian
hampir 40% warga bertani dan sisanya sebagai pekerja serabutan. Selesai
kegiatan ini, saya dan teman-teman langsung mencari sebuah rumah yang
akan kami sewa dan akan kami tempati selama sebulan KKN di desa
Ciampea Udik.
Pasca melakukan survey, saya dan teman-teman melakukan diskusi
serta melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing lapangan kelompok
KKN 012, di sini kami membahas tentang program kerja yang akan
dilakukan, guna menyusun proposal. Kritik, sanggahan dan solusi terus
bergantian, hingga bermuara pada satu pemfokusan, yaitu kepada masalah
kebersihan dan kesehatan. Hari demi hari terus kami lewati, hampir lebih
dari 3 kali kami melakukan survey untuk terus menanyakan permasalahan
dari setiap bidang, penentuan tempat tinggal, hingga penyusunan proposal
kegiatan. Saya dan teman-teman hampir setiap seminggu sekali mengadakan
diskusi terkait semua persiapan KKN ini, dan kami membahas mulai dari
tentang keberangkatan, dana kelompok, mencari dana sponsor, menggalang
pakaian, memilah-milih barang-barang layak pakai lalu kami jual, akomodasi
dan lain-lain kami bahas secara detail.
Hari H telah tiba, itu tandanya saya harus berpisah dengan keluarga
selama sebulan untuk menyelesaikan tugas KKN di desa Ciampea Udik.
Sebelum menuju ke Bogor, saya dan teman-teman berkumpul terlebih
dahulu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah.
Setelah seluruh anggota telah hadir, barulah kami bersama-sama berangkat
menuju ke desa. Saat tiba di desa, saya dan teman-teman kelompok beres-
beres barang bawaan dan menatanya di rumah yang kami tempati. Setelah
itu, saya dan teman-teman menyiapkan acara pembukaan KKN oleh bapak
Afwan Faizin, M.A. selaku dosen pembimbing lapangan di kantor Desa
Ciampea Udik; kemudian saya dan teman-teman mengadakan kunjungan
silaturahmi dengan ketua rt dan rw setempat; menghadiri pembukaan KKN
UIN Syarif Hidayatullah sekecamatan Ciampea di kantor kecamatan
Ciampea; menghadiri pengajian ibu-ibu di desa Ciaruteun Udik; lalu

99
mengajar ngaji dan bimbel anak-anak sebagai kegiatan rutin setiap hari. Saya
merasa senang dengan anak-anak yang antusias mengikuti kegiatan mengaji
dan bimbel dengan penuh semangat.
Pada minggu kedua, saya dan teman-teman kelompok mengadakan
program kamis bersih di lingkungan warga setempat; menghadiri pelantikan
ketua rt dan rw sedesa Ciampea Udik di kantor desa Ciampea Udik;
menghadiri pengajian pemuda di Majelis Darussalam; mengajar di Pondok
Pesantren As-Salam; melaksanakan acara seminar penyuluhan masalah
pernikahan dan program kb di majelis rw 09 yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK
dan Posyandu, acara ini diisi oleh ibu Hj. Atsani S.Pdi dan ibu Aluyah yang
memaparkan mengenai ‘Pentingnya Pengetahuan Tentang Pernikahan dan
KB’ yang bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat mengenai
pernikahan dan KB serta untuk menghindari pernikahan dini yang terjadi
dikalangan masyarakat yang disebabkan oleh pergaulan bebas;
melaksanakan acara cek kesehatan gratis di kantor Desa Ciampea Udik,
yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat desa
Ciampea Udik, program ini didukung oleh Puskesmas Ciampea Udik dan
Dinas Kesehatan Kecamatan Ciampea; melaksanakan acara seminar urgensi
pendidikan di MAK Nurul Ilmi Desa Ciampea Udik, yang dihadiri oleh para
siswa-siswi dan bertemakan ‘Pentingnya Melanjutkan Pendidikan ke
Perguruan Tinggi’, yang bertujuan meningkatkan minat dan kesadaran akan
pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan acara
ini diisi oleh Ahmad Fatah Yassin S.Pd, CH, CHt.
Pada minggu ketiga, saya dan teman-teman kelompok mengadakan
acara seminar pemberdayaan sampah plastik dan pelatihan pembuatan
kompos dari sampah organik di kantor desa Ciampea Udik yang dihadiri
oleh ibu-ibu PKK, petani, dan warga Ciampea Udik, acara ini diisi oleh
Kharisma Annisa Dewi yang memaparkan mengenai pentingnya sampah
plastik untuk dijadikan ecobrik dan Iffa Aulia yang memaparkan mengenai
pentingnya penggunaan sampah organik untuk dijadikan kompos; fun
learning di MI Arsaniyah; pemasangan plang jalan di seluruh rw sedesa
Ciampea Udik guna untuk mengetahui daerah batasan antar rw di desa
Ciampea Udik agar masyarakat pengunjung lebih mudah untuk mengetahui
batasan daerah tersebut, kegiatan ini juga didukung oleh Kepala Desa
Ciampea Udik dan Kepala Rw setempat; sortir buku dan mendekorasi
perpustakaan di Kantor Desa Ciampea Udik; menghadiri pengajian pemuda
dan ibu-ibu di Majelis Darussalam.

100
Pada minggu keempat, saya dan teman-teman kelompok
mengadakan acara lomba 17an di rw 09, semarak dzulhijjah (lomba
keislaman) dan peresmian perpustakaan di kantor desa Ciampea Udik,
menghadari undangan upacara HUT RI dari kecamatan Ciampea di
Lapangan Sepak Bola Letnan Sukma Ciampea, menghadiri undangan
musyawarah desa di kantor desa Ciampea Udik, menghadiri pengajian
pemuda di Majelis Darussalam, melaksanakan penutupan KKN 012 oleh
bapak Afwan Faizin, M.A. selaku dosen pembimbing lapangan yang dihadiri
oleh tokoh masyarakat dan warga di kantor desa Ciampea Udik; kunjungan
ke rumah tokoh masyarakat dan warga setempat untuk berpimitan, serta
beres-beres barang bawaan untuk pulang.

Aku, Senja, dan Mereka


Keberagaman menjadi pemanis dalam perjalanan KKN ini, dimana
satu sama lain saling melengkapi, sungguh kerjasama tim KKN 012
Cakrawala sangat mengagumkan sekali, semua ikut aktif dan penuh dengan
talenta. Saya sangat bangga mempunyai teman-teman KKN 012 Cakrawala
ini, perjuangan mengabdi yang sangat berkesan. Semua yang dikerjakan
begitu cair tidak ada rasa kaku ataupun ragu, ketika itu menjadi tugas kami,
kami semua siap dalam melakukannya, tidak ada alasan untuk berkata saya
tidak bisa atau saya kurang berpengalaman, justru ini dijadikan pengalaman
menuju bermasyarakat yang sesungguhnya.
Desa Ciampea Udik yang dikelilingi oleh luasnya bentangan
persawahan dan mempunyai banyak kekayaan didalamnya, benar-benar
membutuhkan perhatian baik dari pemerintah setempat maupun dari
warganya sendiri. Dengan kondisi lingkungan yang cukup asri namun
sampah berserakan yang berdampak domino akan kesehatan masyarakat
setempat. Sedikitnya penduduk akan mempunyai banyak peluang untuk
menciptakan dusun yang rapih, bersih, serta asri, akan tetapi kenyataannya
tidak seperti itu, penyadaran masyarakat itu adalah tugas utama kami, dan
semuanya. Saya pernah berimajinasi di tengah-tengah aktivitas saya di desa
Ciampea Udik ini, kelak nanti Desa Ciampea Udik ini akan menjadi indah
jika sudah tak ada sampah yang berserakan di sungai atau di ladang
perkebunan lagi. Saya berharap warga desa Ciampea Udik tetap menjaga
tradisionalitasnya, serta kelak akan menjadi desa yang lebih maju. Petani
adalah mata pencaharian pokok mayoritas warga desa Ciampea Udik, untuk
terciptanya masyarakat maju, maka terciptanya petani yang handal, begitu

101
slogan yang cocok bagi sebagian besar masyarakat desa ini. Disetiap harinya
saya selalu berbaur dengan pemuda setempat, bercerita pengalaman, saling
bertukar pikiran, berbagi solusi dari setiap permasalahan-permasalahan
yang ada, pemuda adalah sebagai ujung tombak kemajuan suatu tempat,
pemuda desa Ciampea Udik menurut saya pemuda yang progresif, awal
pertama bisa berbaur dengan pemuda di sana menuju perayaan HUT RI ke-
74, saya sangat senang dengan keterbukaan pemuda di sana dengan saya dan
teman-teman saya, mau untuk diajak bekerja sama, bersama-sama
memajukan desa tercinta ini. Satu hal yang perlu dibangun pada pemuda
Babulak adalah rasa kebersamaan antar pemuda mesti ditingkatkan,
melakukan pengorganisasian yang tersusun rapih, dan meningkatkan
kekompakan antar pemuda. Surganya Ciampea Udik dengan segala apa yang
telah saya dan teman-teman saya lakukan, saya berharap apa yang dilakukan
kami di sana menjadi pembuka pemikiran bagi seluruh masyarakat di sana,
saya yakin desa CiampeaUdik ini akan menjadi desa yang lebih maju dari
sekarang, lingkungan yang rapih dan bersih, sadar akan lingkungan, dan
menjadi warga yang sehat, menjadi warga yang rukun saling berinteraksi dan
berkerja sama dalam membangun tempat yang kita cintai. Pada bidang mata
pencaharian, industri kreatif terus meningkat, pertanian yang terus dalam
kemajuan, peternakan sangat berpeluang besar akan majunya perekonomian
masyarakat, industri rumahan terus maju dan menjadi lahan pekerjaan bagi
masyarakat setempat. Dalam bidang pendidikan, orang tua terus
memperhatikan anak-anaknya di rumah, memberikan pelajaran yang
sepadan, mari bersama-sama membangun lembaga pendidikan, terkhusus
pada bidang agama, mari kita meningkatkan rasa kepemilikan bersama demi
terwujudnya masyarakat yang maju dan desa yang diharapkan.

102
D
Goresan Tinta Dari Desa Ciampea Udik
Bella Yustika Apriliani

Apakah Harus?
KKN, yang ada di benak saya ketika mendengar tentang KKN
adalah ribet dan malas sekali sebenarnya untuk ikut KKN. Bayangkan saja,
kita hidup di desa orang lain selama satu bulan dan berjuang sendiri, makan
seadanya, tidur bukan di kasur empuk, jauh dari kata nyaman menurut saya.
Belum lagi tinggal satu bulan dengan orang-orang yang baru kita kenal. Ah
rasanya malas sekali. Pikiran saya sebelumnya adalah, yang paling penting
dari KKN ini adalah menyesuaikan diri dengan anggota KKN lainnya yang
baru kita kenal. Karena, bagaimana bisa hidup sebulan dengan orang-orang
yang baru kita kenal kalau kita tidak nyaman dengan orang tersebut. Maka,
saya berusaha sebisa mungkin untuk membuat diri saya nyaman dengan
mereka dan mengakrabkan diri saya dengan mereka.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, KKN di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta terbagi menjadi dua tempat. Yaitu, di Tanggerang dan di Bogor.
Bayangan saya kalau KKN di Tanggerang pasti panas sekali dan kalau di
Bogor pasti enak, karena kota hujan. Bayangan saya tentang Bogor adalah
sejuk, banyak pemangdangan indah, airnya bersih, dan menurut saya lebih
nyaman dibandingkan jika KKN di Tanggerang. Tapi terlepas dari itu semua,
KKN di Tanggerang dilihat dari segi fasilitas umum menurut saya lebih baik.
Karena menurut saya, Tanggerang masih termasuk jangkauan kota
JABODETABEK. Dimana pasti banyak terdapat Mall dan supermarket yang
mempermudah kita ketika sedang suntuk dengan KKN dan mau segala hal
yang instan. Dan Bogor, terlepas dari segala keasriannya, bayangan saya
tentang fasilitasnya lebih tertinggal dibandingkan dengan Tanggerang. Pasti
kalau di Bogor daerahnya lebih terpencil, susah akses transportasi kalau
ingin pulang ke rumah, jauh dari Mall, dan lain-lain.
Dalam benak saya yang akan menjadi tantangan dan kendala paling
besar dari KKN adalah menyatukan delapan belas sampai sembilan belas
karakteristik dan sifat semua anggota KKN yang berbeda-beda untuk
menjadi kelompok KKN yang harmonis, rukun, serta minim dari konflik.
Karena seperti yang saya sudah tuliskan sebelumnya, bahwa kami adalah
orang asing yang dipertemukan oleh takdir KKN. Selain itu, kendala lainnya
yang saya bayangkan adalah membuat warga atau masyarakat sekitar

103
tertarik dan antusias dengan program kerja yang akan kami jalankan.
Misalnya, kelompok kami ingin mengadakan lomba keislaman sehubungan
untuk merayakan hari besar islam yaitu Idul Adha. Dimana kegiatan tersebut
akan sukses apabila banyak perserta (yang merupakan warga sekitar) untuk
mengikuti lomba yang akan kita adakan.
Tahapan KKN dimulai dari pendaftaran diri untuk mengikuti KKN
melalui AIS (website khusus mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
lalu mencetak formulir pendaftaran dan menyerahkannya ke bagian Ppm
(bagian yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan KKN).
Akhirnya tibalah waktu pengumuman kelompok KKN. Saya masuk ke
dalam kelompok dua belas yang beranggotakan Chilman Mahdiyin Ahyar,
Muhammad Faturrahman Aria Bisma, Alma Luthfiani, Bella Yustika
Apriliani, Arie Krstitianti, Shavira Ayu, Safera Al Munawar, Mita
Nurpatmah, Norhasanah, Kharisma, Tyas, Izza Fauziah, Iffa Aulia, Pandu
Mahesa, Awaludin Jauhari, Rizki Ade Imansyah, Aldhy Oktavianto, Ikhsan,
dan Ucu Nuraidah. Kelompok kami tadinya beranggotakan sembilan belas
orang, tetapi satu orang yaitu Ucu Nuraidah mengundurkan diri dari
kelompok KKN ini karena mengikuti program KKN Internasional.
Tadinya perkiraan saya, saya akan mengikuti program KKN in
Campus. Karena salah satu dosen saya mengajak saya untuk mengikuti
proyek pembuatan aplikasi keuangan masjid untuk mempermudah masjid
tersebut dalam membuat laporan keuangan. Dosen saya mengatakan bahwa
proyek tersebut dapat menjadi pengganti KKN, dan akan diusahakan untuk
mengajukan proposal kepada Ppm agar pihak Ppm menyetujui proyek
tersebut untuk dijadikan sebagai pengganti KKN. Tetapi pada
kenyataannya, proposal proyek tersebut ditolak dan menemui jalan buntu.
Bahkan dosen saya terkesan dicuekin dan tidak berdaya. Padahal kami
sebagai mahasiswanya sudah semangat sekali mengurusi segala yang
berkaitan dengan proposal proyek ini agar disetujui. Salahnya dosen kami,
pada waktu itu beliau baru mengurus tentang persetujuan h-2 atau h-3
minggu sebelum pengumuman anggota KKN. Sudah begitu, kami pula
sebagai mahasiswanya yang disuruh maju ke bagian tata usaha fakultas
untuk membuat surat. Dimana menurut saya seharusnya beliau sebagai
orang yang berkuasa yang mengurus hal tersebut, dan bukannya kami
mahasiswa yang lemah dan pasti lama ditanggapinya oleh bagian tata usaha.
Sudah begitu, kami pula yang disuruh menghadap ke Ppm. Bukan main, pada
saat itu saya benar-benar kesal. Karena kami sudah bergadang untuk

104
mengerjakan proposal dan mengurus proyek software masjid ini. Dan pada
akhirnya proyek ini tidak disetujui sebagai pengganti KKN.

Perubahan Mindset
Setelah diumumkan pembagian kelompok serta anggotanya,
diumumkan pula tempat kelompok kami akan mengabdi (tempat
pelaksanaan KKN kelompok kami). Kelompok saya ditempatkan di Desa
Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Saya masih ingat
betul bahwa sesudah pembagian kelompok KKN, maka grup whatsapp
langsung dibuat. Saya masih ingat sekali bahwa pembuatan grup whatsapp
kkn terjadi cepat sekali, prosesnya sangat cepat menurut saya. Karena,
siangnya baru saja diumumkan kelompok dan anggota kelompok, dan
malamnya saya langsung di invite ke dalam grup whatsapp KKN. Padahal
saya baru ganti nomor, dan nomor yang tercantum pada pengumuman list
anggota kkn itu salah. Tetapi, secara ajaib nomor saya bisa langsung didapat
dan malamnya saya langsung di-invite ke dalam grup whatsapp KKN.
Dan tibalah saat pertemuan pertama kali dengan anggota kelompok
KKN. Saat bertemu pertama kalinya dengan semua anggota KKN, tanggapan
saya adalah alhamdulillah anak-anaknya baik-baik sepertinya. Kita
memperkenalkan diri masing-masing, dan dipertemuan selanjutnya, kami
menyebutkan apa saja kelebihan dan kekurangan kami. Saya akan
menjabarkan kesan saya terhadap anggota KKN satu per satu. Dimulai dari
Chilman Mahdiyin Ahyar, saat pertama kali bertemu, menurut saya dia
orangnya kalem, baik, dan ada pengalaman organisasi (karena Chilman yang
pertama kali membuka forum ketika pertemuan kelompok pertama).
Kemudian Awaluddin Jauhar, kalau dilihat pertama kali sepertinya dia jago
berbicara, banyak pengalaman organisasi, terlihat seperti seseorang yang
bertanggungjawab dan pintar mengatur hal. Lalu, Muhammad Faturrahman
Aria Bisma, dipanggil Fatur. Kalau Fatur, saya melihat dia sepertinya orang
yang pintar, baik, kalem, dan bisa diandalkan. Selanjutnya, Alma Luthfiani,
sepertinya dia orang yang pendiam, pinter gitu, sepertinya ya. Selanjutnya,
Safera Al Munawar, terlihat seperti orang yang bawel, banyak omongnya.
Sedangkan Shavira Ayu terlihat seperti orang yang suka mengatur semua hal.
Lalu, Arie Kristianti terlihat seperti orang yang baik-baik tapi rada malas
sama KKN. Lalu, Rizki Ade badannya gemuk dan tidak cocok dipanggil Ade
menurut saya, hehe. Sepertinya orangnya lama kalau bertindak alias mageran.
Lalu, Pandu Mahesa terlihat seperti orang yang pendiam. Lalu, Tyas seperti

105
orang yang tidak terlalu suka berbicara. Kemudian, Izza Fauziah seperti
orang yang mau mengatur sesuatu. Selanjutnya, Aldhy Oktavianto, dengan
gayanya yang lucu terlihat seperti orang yang sok gaul, hehe. Selanjutnya
Ikhsan, terlihat seperti seseorang yang selalu gugup. Kemudian Mita terlihat
seperti orang yang kalem dan pendiam. Lalu, Norhasanah dipanggil Ana. Ana
terlihat seperti orang yang pintar dan terstruktur berbicaranya. Kemudian,
Iffa Aulia terlihat seperti orang yang pandai melucu. Dan terakhir Kharisma,
terlihat seperti orang yang rada pintar, rada pandai berbicara, dan dapat
diandalkan.
Pada saat pertemuan kelompok pertama kali, ditetapkanlah
Chilman Mahdiyin Ahyar sebagai ketua kelompok, dan pada pertemuan
kedua ditetapkan Muhammad Faturrahman Aria Bisma dan Alma Luthfiani
sebagai sekretaris, serta Ucu Nuraidah sebagai bendahara. Tetapi karena
Ucu mengundurkan diri, kemudian saya lah yang dipilih sebagai bendahara.
Selanjutnya pada pertemuan ketiga, anggota kelompok kami dipecah
menjadi beberapa divisi. Yang pertama divisi acara yang beranggotakan Ayu,
Arie, Ade, dan Awal. Divisi konsumsi yang beranggotakan Izza dan Tyas.
Kemudian, divisi perlengkapan yaitu Kharisma, Iffa Aulia, Ikhsan, dan Ana.
Selanjutnya, divisi publikasi dan dokumentasi yaitu Pandu Mahesa dan
Mita. Dan terakhir divisi humas, yaitu Aldhy Oktavianto dan Safera Al
Munawar.
Setelah melalui tahapan perkenalan yang panjang, sampailah kami
pada tahap membuat nama kelompok. Kami mendapatkan beberapa nama
sebagai referensi untuk nama kelompok kami. Penentuan nama kelompok
dilakukan dengan voting dan akhirnya nama CAKRAWALA lah yang
terpilih untuk menjadi nama kelompok kami. Nama tersebut selain
terdengar bagus dan mudah diucapkan, juga memiliki arti yang mendalam
menurut saya. CAKRAWALA yang merupakan singkatan dari Cerita Anak
Negeri Mengabdi di Kawasan Nusantara memiliki makna bahwa kami ber-
18 yang merupakan anggota kelompok 12 bersedia untuk mengabdikan diri
kami dan mencurahkan ilmu, serta tenaga kami kepada masyarakat di desa
yang menjadi tempat untuk KKN kami.
Kami melakukan tiga kali survey sebelum KKN. Pada survey yang
pertama kami melalukan pendekatan kepada aparatur desa dengan
mewawancarai Kepala Desa Ciampea Udik dan meminta saran serta
tanggapan untuk program kerja yang akan kami buat. Kemudian pada survey
yang kedua dan ketiga, kami lebih fokus untuk mencari tempat tinggal yang

106
akan kami tinggali selama kami melakukan KKN di desa tersebut. Dan
akhirnya setelah melakukan tiga kali survey, kami pun memutuskan untuk
tinggal di RW 09 RT 02, Kampung Caringin Jangkung. Proses pencarian
rumah dilakukan lumayan lama, karena untuk mencari rumah yang tepat
dan nyaman, serta murah itu lumayan sulit. Akhirnya kami memutuskan
untuk menyewa dua rumah. Rumah pertama untuk ditinggali oleh anggota
yang perempuan, dan rumah kedua untuk ditinggali oleh anggota yang laki-
laki.
23 Juli 2019, tibalah saat kami untuk melakukan KKN di Desa
Ciampea Udik. Kami melakukan perjalanan dengan menggunakan 8 motor,
1 mobil pribadi, dan 1 mobil kolbak untuk mengangkut barang. Kami janjian
untuk berangkat di Kampus FISIP UIN Jakarta pada jam 10.00 pagi. Dan
kami akhirnya melakukan perjalanan dari kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ke Desa Ciampea Udik pada jam setengah 11 pagi. Pada hari pertama,
aktivitas kami hanya melakukan bersih-bersih rumah dan merapikan
barang-barang kami di rumah.
Hari demi hari kami lewati, program-program kerja satu per satu
telah kami jalani. Aktivitas dan program kerja yang kami jalani yaitu
mengajar ngaji anak-anak di desa dari hari Senin sampai Jum’at, gotong-
royong bersih-bersih desa pada tanggal 1 Agustus 2019, seminar penyuluhan
pernikahan dan KB yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2019, cek
kesehatan dan seminar motivasi pendidikan bertema “pentingnya
melanjutkan pendidikan” pada tanggal yang sama, yaitu tanggal 3 Agustus
2019. Kemudian pada tanggal 4 Agustus 2019, menghadiri pengajian ibu-ibu
di majelis RW 09. Pada tanggal 5 Agustus 2019, dimulainya pemasangan
plang RW. Selanjutnya, pada tanggal 6 Agustus 2019 kami mengadakan
kunjungan ke sekolah Madrasah Ibtidaiyah, yaitu MI Arsaniyah. Kemudian
tanggal 8 Agustus 2019, kami mengadakan seminar Pemberdayaan Sampah
Plastik dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos di kantor desa. Pada
tanggal 9 Agustus 2019, menghadiri pengajian ibu-ibu. Lalu pada tanggal 11
Agustus 2019 melaksanakan dan merayakan Idul Adha. Kemudian, pada
tanggal 12 Agustus 2019 kami anak kelompok KKN 012 CAKRAWALA
mengadakan membuat sate bersama tentangga warga RW 09. Kemudian,
tanggal 13-15 Agustus 2019 kami melakukan persiapan untuk pembukaan
taman baca di kantor desa Ciampea Udik. Pada malamnya tanggal 15
Agustus, kami menghadiri pengajian pemuda. Tanggal 16 Agustus 2019, kami
melakukan persiapan untuk perayaan HUT RI. Pada tanggal 17 Agustus

107
2019, kami melaksanakan lomba-lomba untuk merayakan HUT RI.
Kemudian, 18 Agustus 2019 dilaksanakan lomba 17an panjat pinang di RW
09 dan melakukan dekorasi untuk taman baca. Selanjutnya, pada tanggal 20
Agustus 2019, kami mengadakan Semarak Dzulhijjah yang berisi lomba
keislaman seperti MTQ, MHQ, lomba mewarnai, dan lomba adzan. Dan pada
tanggal 21-23 Agustus 2019, kami melakukan persiapan untuk kembali
pulang ke rumah.
Ada beberapa kejadian yang tidak terlupakan, diantaranya anggota
kelompok kami, yaitu Aldhy Oktavianto dihipnotis untuk mentrasnfer
sejumlah uang dan tak lama setelah kejadian itu dia juga mengalami musibah
yaitu kehilangan dompetnya di jalan. Pembelajaran yang dapat saya dan
kemlompok kami ambil dari kejadian tersebut adalah kita harus selalu
berhati-hati dan jangan lupa untuk banyak bersedah untuk menjauhkan kita
dari segala musibah. Kemudian, pada tanggal-tanggal terakhir kami ingin
pulang anggota kelompok kami ada yang bersitegang karena salah paham
akan kata-kata yang diucapkan. Kejadian tersebut melibatkan tiga pihak.
Pihak satu rebut dengan pihak dua, sedangkan pihak tiga bermaksud untuk
melerai, tetapi malah disiram dengan air oleh pihak kedua. Sehingga pihak
kedua dan pihak ketiga pun juga ikut bersitegang. Suasana rumah begitu
ricuh pada saat itu, bahkan sampai pihak ketiga menggebrak pintu rumah
dengan sangat kencang. Tetapi, alhamdulillah sebelum kita pulang ke rumah
masing-masing permasalahan sudah diluruskan dan mereka bertiga telah
berdamai.
Kemudian kejadian berikutnya yang tidak terlupakan adalah ketika
saya dipilih untuk menjadi MC 17 Agustus-an. Saya awalnnya menolak
untuk menjadi MC 17 Agustus-an, karena saya tidak ada pengalaman MC
sebelumnya, tetapi pada akhirnya saya setuju dengan terpaksa untuk
menjadi MC. Pengalaman tersebut begitu tidak terlupakan bagi saya, karena
itu adalah pengalaman pertama saya menjadi MC, dan saat saya menjadi MC
saya melihat pemuda desa yang ganteng menurut saya, begitu menarik
pandangan saya .
Setelah satu bulan menjadi hari-hari bersama, kami mulai mengenal
sifat asli diri pribadi masing-masing anggota. Sebelumnya sudah saya
tuliskan megenai bagaimana persepsi saya akan anggota kelompok KKN saat
kami pertama kali bertemu. Tetapi saat sudah lumayan mengenal semuanya.
Yang paling jauh dari ekspektasi dan perkiraan saya adalah Mita
Nurpatmah. Saya kira dia orangnya pendiam, ternyata sangat koplak (lucu

108
dan rada bodoh omongannya). Di sana Mita dan Chilman menjadi couple of the
year, Mita terlihat seperti malu-malu kucing dengan Chilman dan Chilman
yang kalau berbicara selalu ingat Mita. Padahal keduanya sudah mempunyai
pasangan. Tetapi kami sering meledek mereka berdua karena terlihat sangat
cocok.
Hari-hari selama KKN saya lewati dengan begitu sukacita dan
bahagia. Masih teringat dalam benak saya kebiasaan kami di rumah
kontrakan kami. Setiap malam kami melakukan evaluasi, dan sebelum tidur
pasti di kontrakan anak perempuan, pasti kami selalu mengobrol hal yang
tidak penting sampai satu jam. Safera yang selalu maskeran setiap malam,
Arie yang selalu kebelet jalan-jalan ke gunung. Saya begitu bahagia saat KKN
karena teman-teman saya begitu mengasyikkan. Hari-hari saya tidak pernah
membosankan karena saya selalu jalan-jalan, baik itu hanya ke indomaret, ke
komplek untuk beli makanan, ke Gunung Salak, ke sungai, jalan-jalan
melihat pemandangan tanpa tujuan, dan lain-lain. Sungguh memori indah
yang tak akan saya lupakan seumur hidup saya.

Desaku, Keluargaku
Desa Ciampea Udik, kampung Caringin Jangkung 2, memberikan
kesan yang amat sangat mendalam, baik warga maupun keasrian
lingkungannya. Warga RW 09, khususnya tetangga rumah kontrakan kami
sangat amat baik hati dan tidak pelit. Kondisi rumah kami memang nyaman,
tetapi air di kontrakan kami sangat sedikit dan berwarna kuning kecoklatan
karena mengandung zat besi. Sehingga, kami sangat amat membutuhkan
bantuan air dari tetangga kami. Saya sangat bersyukur karena tetangga kami
bersedia untuk kami tumpangi kamar mandinya, kami pinta airnya, dan
kami tidak disuruh untuk membayar sepeserpun.
Bu Asih pemilik kontrakan kami begitu amat sangat baik, beliau
suka memberi kami berbagai macam makanan, mulai dari pisang, ketupat
sayur, dan ikan. Sedangkan tetangga kami, bu Khodijah, satu-satunya rumah
yang airmya jernih, tak pernah keberatan kami tumpangi kamar mandinya,
walaupun sudah sangat larut malam, pintu rumah beliau selalu terbuka
untuk kami. Beliau juga memberi kami makanan, berupa nasi uduk dan ikan
dibumbu sambal, serta kerupukya. Selain itu, teh Herni, tetangga kami, yang
merupakan anak dari Bu Asih juga suka menyalurkan air ke kamar mandi
kami, dan suka memberi kami biskuit, singkong, dan jambu. Kemudian
ketua RW 09, yaitu Bapak Agus sering memberi kami singkong, dan ubi,

109
serta bengkoang. Dan tetangga kami yang sudah nenek-nenek, yang tinggal
seorang diri yang kami panggil “Emak”, suka memberikan kami nangka,
keripik singkong, dan opak. Semua tetangga kami begitu baik hati dan suka
memberi tanpa pamrih. Semua tetangga kami, sudah kami anggap seperti
keluarga baru kami, bahkan ketua RW 09, kami panggil dengan sebutan
“ayah”. Karena setiap malam, beliau datang ke kontrakan laki-laki untuk
mengecek dan mengobrol dengan anggota kelompok KKN kami.
Selain itu, hal yang tidak terlupa dari Desa Ciampea Udik adalah
pemuda RW 09, dimana sudah seperti saudara kami sendiri, karena kami
bekerja sama ketika melaksanakan HUT RI 17 Agustus. Pemuda-pemuda
desa yang ramah dan baik hati. Dan satu lagi, anak-anak di desa tersebut
yang begitu menyukai kami dan selalu mengajak kami bermain. Tetapi ada
satu hal yang tidak saya lupa, yaitu cita-cita anak MI Arsaniyah yang begitu
sederhana. Ada yang ingin menjadi ustdzah, ada yang ingin menjadi polisi,
ada yang ingin menjadi perkerja kantoran tetapi tidak spesifik pekerjaan apa
yang diinginkan (mungkin karena masih kecil), dan ada satu anak yang cita-
citanya miris menurut saya, dia bercita-cita ingin kerja di Indomaret. Saya
prihatin karena, cita-cita yang seharusnya digantung setinggi langit menjadi
cita-cita yang sangat sangat sederhana, menurut saya.
Ditambah lagi, keasrian desa yang kami tinggali. Banyak sawah dan
pohon-pohon yang sulit kami temui di Jakarta, udaranya yang sejuk, hanya
satu hal yang saya kurang suka dari desa tempat kami tinggal, yaitu airnya
yang kuning kecoklatan karena zat besi. Berkat pengalaman hidup saya di
desa tersebut, saya baru menyadari betapa beruntungnya diri saya dan
kehidupan saya selama ini. Air yang bersih dan melimpah di rumah saya,
rumah saya yang lumayan luas dan nyaman, kehidupan ekonomi keluarga
saya yang cukup, dan lain-lain.

Permata yang Belum Diasah


Dengan berbagai kekayaan alam, dan potensi yang dimiliki di Desa
Ciampea Udik, sayang rasanya jika tidak dikelola dengan benar. Jika saya
menjadi penduduk desa setempat, saya akan berusaha memberdayakan
mereka dengan menjadi pengusaha atau berwirausaha. Karena, hasil tani
berupa singkong, ubi, dan bengkoang sangat berlimpah. Seharusnya hasil
tani tersebut bisa diubah menjadi makanan olahan yang memiliki nilai jual
ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan hanya dijual mentah dalam bentuk
buah jadi saja. Kemudian, saya ingin di desa tersebut tedapat satu tempat

110
yang diolah untuk menjadi tempat dijualnya beras. Tetapi dihargai dengan
harga yang wajar, dan bukan dijual murah. Biasanya kalau petani menjual
berasnya ke tengkulah, akan dihargai dengan harga yang murah, di bawah
harga wajar. Hal yang sudah kelompok kami lakukan untuk memberdayakan
warga desa setempat yaitu, membuat pupuk kompos sendiri dan cara
mengelola sampah plastik yang ada di desa dan mengubahnya menjadi
barang yang memiliki nilai jual melewati kegiatan ecobrick.

111
E
Sebuah Memoar dari Ciampea Udik
Chilman Mahdiyin Ahyar
Menuju Pengabdian
Menginjak semester 6 di masa sayaliah saya, pada semester ini ada
sebuah kegiatan yang sangat di tunggu-tunggu oleh kami para mahasiswa,
namun kadang juga menjadi momok. Kegiatan itu bernama KKN atau
Sayaliah Kerja Nyata, di tunggu karena banyak cerita menarik yang kami
terima dari para senior yang telah melaksanakan nya, namun juga jadi
momok karena nanti nya kami akan tinggal di desa orang dengan membawa
nama baik universitas maupun nama baik pribadi. Terlebih lagi itu menjadi
salah satu kegiatan yang ada dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pengabdian kepada masyarakat. Ya betul, pengabdian kepada masyarakat
yang akan kami laksanakan selama 1 bulan disana, tentunya banyak sekali
rencana-rencana, angan-angan kegiatan yang sudah sayapikirkan sejak
pertama kali sayamengetahui tentang adanya kegiatan ini, terlepas dari ini
merupakan salah satu mata sayaliah juga. Namun, jiwa sosial saya tidak
terlalu memikirkan itu, sayahanya ingin mendapatkan pengalaman berharga
dari KKN ini, tentang pengabdian.
Semenjak awal semester sudah ada berita tentang KKN ini, dari
mulai alur pendaftaran, syarat nya sampai tata cara daftar nya, karenanya
sayasudah tidak sabar untuk melaksanakan nya. Hari cepat berganti, hingga
sampailah pada akhir semester ketika grup kelas sudah ramai membicarakan
tentang KKN karena pembagian kelompok dan tempat KKN sudah di
publikasi. Seperti teman-teman yang langsung mengecek siapa saja yang
menjadi teman anggota satu kelompok nya dan dimana lokasi tempat KKN,
sayapun tidak kalah melihat juga, dan ternyata sayaberada di kelompok 12
yang beranggotakan 19 orang dari fakultas yang berbeda-beda. Terakhir,
sayamelihat tempat lokasi KKN saya yang ternyata terletak di Kabupaten
Bogor tepatnya di Desa Ciampea Udik Kecamatan Ciampea.
Singkat cerita, setelah salah satu teman kelompok saya membuat
grup KKN, kami berkenalan via online dan menentukan kapan akan
sayampul untuk menetukan struktur kepengurusan. Tanggal bertemu sudah
ditentukan, tempat juga sudah di tentukan di lotim fakultas tarbiyah
kampus 1, disanalah kami semua pertama kali bertemu. Suasana pertama kali
bertemu sudah sayaduga, kami saling canggung satu sama lain karena
memamg kami semua tidak pernah bertemu sebelumnya walaupun satu
universitas. Namun dengan berusaha memberanikan diri, sayamemulai

112
pembicaraan dan mempersilahkan mereka untuk memperkenlkan diri sekali
lagi karena kami memang hanya tau nama, belum tau wajah mereka.
Selanjutnya setelah berbincang-bincang santai, kami langsung
membahas tentang struktur kepengurusan kelompok KKN kami dan di luar
dugaan setelah melasayakan voting bersama-sama sayaterpilih menjadi
ketua kelompok. Awalnya sayakeberatan, karena jujur sayatidak pernah
mengharapkan itu, namun setelah di desak teman-teman akhirnya
sayamenyanggupinya. Pertemuan itu kami akhiri dengan terbentuknya
struktur kepengurusan, sayasebagai ketua, fatur dan alma sebagai sekretaris,
ucu sebagai bendahara, aldhy dan safera bersedia membantu di bagian
humas, ari, ade, awal dan ayu di divisi acara, ka kharisma, ana, iffa dan ikhsan
bertugas di perlengkapan, bella, tyas dan iza divisi konsumsi, serta terakhir
mita dan pandu di bagian PDD. Pertemuan hari itu kami tutup dengan foto
bersama sembari menentukan tugas kami selanjutnya.
Pembicaraan selanjutnya komunikasi kami lebih intensif via online
di grup untuk menentukan tanggal survei dan rapat selanjutnya, dan tibalah
pada rapat kedua kami yang kebetulan di bulan ramadhan dilaksanakan
sembari buka bersama dan disitulah terbentuk nama kelompok KKN kami,
yaitu CAKRAWALA.
Pada rapat kedua itu pula, ada salah satu anggota kami yang
mengundurkan diri karena ia mengisayati KKN Internasional yaitu ucu yang
sebelumnya menjadi bendahara, yang akhirnya kami sepakat digantikan oleh
bella. Dan esok nya sesuai hasil rapat kami berangkat untuk survei pertama.
Namun karena beberapa kendala, dalam survei pertama itu, kami hanya
berempat yang berangkat untuk sekadar meminta izin da memberitahukan
kepada kepala desa dan pihak kecamatan bahwa kami akan melasayakan
kegiatan KKN disana.
Saya, safera, ayu dan aldhy yang isayat survei pertama menjelaskan
kepada pak kepala desa yang kebetulan adalah seorang PJS perihal tujuan
kami, dan alhamdulillah kami dissambut dengan baik dan ternyata beliau
juga lulusan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta jurusan Ushuluddin. Survei
pertama itu kami lanjutkan dengan ke pihak kecamatan untuk meminta izin
pula dan benar saja kami juga diterima dengan baik
Hasil survei kami laporkan dalam rapat online sekaligus membahas
proposal kegiatan yang akan kami ajukan, singkat cerita kami melasayakan
dua kali lagi survei, pertama untuk mencari tempat lokasi dimana kami
memfosayaskan kegiatan dan pengenalan ke warga dan yang kedua
menjelajahi kampung RW 09 yang menjadi posko kegiatan kami nantinya.

113
Selama menuju keberangkatan kami, kami juga melaksanakan
beberapa penggalangan dan, diantaranya berjualan alat-alat tulis di kegiatan
SPMB dan Ujian Masuk Mandiri di UIN, IIQ dan berjualan baju hasil donasi.
Sayasendiri alhamdulillah mengisayati semua kegiatan itu, sembari
menyelesaikan proposal bersama teman-teman dari BPH, tentunya dengan
bantuan dari semua anggota.
Kami juga melasayakan pertemuan dengan dosen pembimbing
kami, yaitu pak Afwan Faizin, seorang dosen di fakultas syariah konsentrasi
di bidang husayam keluarga. Pertama bertemu sangat berkesan karena
ternyata beliau sangat peduli dengan kami, beliau berpesan agar kami selalu
berkonsultasi serta melaksanakan proker yang sudah kami rencanakan
dengan semaksimal mungkin yang kami mampu. Pertemuan itu sangat
berharga kami.
Hari terus berganti, hingga akhir nya tiba sebentar lagi kami
pelepasan KKN pada tanggal 22 Juli, persiapan kami sudah hampir 100
persen namun satu kendala adalah kami belum mendapatkan rumah yang
layak unuk kami tinggali selama disana, namun jawaban itu akhirnya datang
pada H-1 keberangkatan kami, sayadengan salah satu anggota kembali
kesana untuk memastikan rumah yang akan kami tempati dan alhamdulillah
satu masalah selesai.
Ada yang tertinggal, sebenarnya seminggu sebelum keberangkatan
kami, sayatertimpa musibah yaitu jatuh dari motor yang menyebabkan
semua anggota kelompok khawatir, namun alhamdulillah sebelum kegiatan
KKN dimulai kaki saya sudah sembuh.
Itulah serba-serbi cerita yang kami alami sebelum keberangkatan
kami menuju desa yang akan kami tinggali selama sebulan nanti, yang akan
kami selalu rindukan, desa Ciampea Udik.

Hidup 1 Bulan dengan 17 orang yang spesial


Seperti yang sayabilang sebelum nya, anggota kami yang
sebelumnya berjumlah 19 bersayarang menjadi 18 karena ada satu anggota
yang mengisayati KKN Internasional, 18 orang itu berasal dari fakultas yang
berbeda, sayasama sekali belum pernah kenal mereka sebelumnya. Namun
setelah pertemuan pertama kami, kami sudah sepakat untuk saling mengerti
dalam keadaan apapun, se emosi apapun nantinya, karena kami ada 18 kepala
yang pastinya mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Jadi, dari awal
sayasudah tekan kan kapada mereka untuk saling mengerti satu sama lain.
Apalagi saya menjadi seorang ketua yang harus bisa mengarahkan
mereka, menyatukan semua pemikiran mereka agar sejalan, bagisaya itu

114
adalah tugas tersulit yang pernah sayaalami. Tapi, sayaberani mengatakan
ini, bahwa mereka adalah 17 orang yang spesial dengan kelebihan mereka
masing-masing tentunya, meski kadang ada saja masalah setiap harinya yang
dilasayakan oleh salah satu anggota, tidak terkecuali dengan dirisaya sendiri,
namun kami bisa mengatasi semua nya ketika malam sudah tiba, dengan
evaluasi.
Sebelum saya lanjut, 17 orang spesial itu adalah Fatur sang
sekretaris yang dari awal sayasudah dikasih tau oleh salah satu teman kalau
katanya dia adalah anak yang rajin, karenanya saya percaya dia menjadi
sekretaris, ia dari jurusan Manajemen di Fakulltas Ekonomi dan Bisnis, yang
kedua Alma sekretaris 2 yang kesan pertama saya melihatnya sangatlah judes
namun ternyata sangat perhatian, ia dari jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi, selanjutnya ada Bella yang saya tunjuk sebagai Bendahara
menggantikan Ucu yang mengundurkan diri, ia orang yang sangat
perfeksionis mungkin, karena ia bisa berjam-jam berada di kamar mandi, ia
dari jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mereka semua ada di
divisi BPH.
Divisi Acara ada 4 orang yang sayapercayai tugas ini, ada Ayu orang
jakarta asli yang kalau bicara blak-blakan dari jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Awal pecinta kopi dari jurusan Husayam Keluarga
Fakultas Syariah dan Husayam, Rizky Ade si bontot yang sudah besar sekali
dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK, dan Arie si
pandai masak dan pemuja pemandangan gunung dari Jurusan Tarjamah
FAH.
Selanjutnya di Divisi Perlengkapan juga ada 4 orang, Ka Kharisma
seorang kating yang cinta akan lingsayangan, alasan ia baru KKN sekarang
karena tahun sebelum nya ia mengisayati program beasiswa ke Australia, ia
dar Jurusan HI di Fakultas Fisip, kedua ada Iffa yang sangat absurd, semua
bisa tertawa kalau dia sudah bicara, ia Jurusan Agribisnis FST, kemudian
Ana yang sangat alim, anggota LDK di kampus dari Jurusan Pendidikan
Fisika FITK dan terakhir ada Ihsan yang mempunyai pemikiran yang langka
di banding teman-teman lain, ia dari Jurusan Aqidah dan Filsafat
Ushuluddin.
Humas dipercayakan kepada dua orang, Aldhy yang malang karena
dompet nya hilang, ia dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas
Ilmu Dakwah dan Komunikasi dan pada Safera anggota yang sering sekali
berpatroli, ia dari Jurusan Ekonomi Pembangunan FEB.
PDD yang sering di sepelekan padahal sangat penting untuk
kelompok ini mempunyai 2 anggota, yaitu Pandu yang selama KKN

115
mempunyai proker bisa naik motor dari Jurusan Sistem Informasi FST, dam
Mita yang selalu punya kata-kata puitis dari Jurusan Pendidikan IPS FITK.
Dan yang terkahir divisi konsumsi yang berperan besar dalam
kelangsungan hidup kami selama 1 bulan disini, disana ada 2 orang yaitu Iza
yang masih sejurusan dengan saya di BSA FAH dan Tyas seorang Tahfidzul
Quran yang mengajar di pesantren nya dari Jurusan Husayam Keluarga FSH.
Dan yang terakhir sayayang minim pengalaman seperti itu. Itulah 17 orang
spesial yang akan hidup bersama bersama 1 bulan.
Evaluasi kami lebih seperti sesi pengenalan diri lebih dalam, bahwa
kami masih harus bisa memahami satu sama lain, bahwa ada beberapa hal
yang hanya bisa di selesaikan dengan kepala dingin, bukan berdebat apalagi
adu jotos. Kami semua belajar banyak pembelajaran tentang pendewasaan
disini, pembagian tugas yang mungkin tidak adil, ada salah satu anggota
yang masih belum bisa melaksanakan kewajiban nya, masalah pribadi antar
anggota, kecemburuan antar divisi, sayasendiri sebagai ketua yang belum
bisa tegas mengarahkan nya, dan masalah masalah yang mungkin kecil
namun akan menjadi besar kalau dibiarkan.
Namun, dengan seiring berjalannya waktu kami belajar dari semua
itu, walau pada akhirnya juga kami belum bisa dikatakan menyelesaikan
semua masalah, khususnya antar pribadi mungkin, namun secara umum
sayayakin ini keluarga kedua saya, 17 orang spesial yang dihadiahkan
kepadasaya.
Disana kami mendapat kan 2 tempat tinggal, satu untuk yang
perempuan yang berjumlah 11 dan satu lagi untuk laki-laki yang ada 7 orang.
Namun di awal kegiatan kami sudah mendapat masalah, karena rumah
tempat tinggal laki-laki sudah masuk ke wilayah desa lain, kami diperintah
oleh pak RW setempat untuk pindah. Mau tidak mau kami tetap menuruti,
walaupun sedikit terjadi perdebatan di antar anggota kelompok, akhirnya
kami tetap memutuskan pindah dan ternyata mendapatkan tempat yang
lebih dekat dengan rumah perempuan, yaitu kontrakan 2 pintu. Satu
masalah lagi selesai.
Kegiatan kami sehari-hari sangatlah beragam, ada satu hari kami
sangat sibuk karena banyak yang harus kami kerjakan serta di hari itu ada
proker besar yang harus kami jalani, namun ada juga satu hari kami benar
benar bingung mau melasayakan apa yang akhirnya kami lampiaskan dengan
bermain bersama di rumah perempuan, bersama anak anak desa pula yang
sudah mengenal dan ternyata senang akan kedatangan kami.
Anak-anak kampung sana sangat bahagia dengan kehadiran kami,
karena katanya kampung jadi ramai, tidak seperti biasanya. Mereka jadi

116
lebih rajin untuk mengaji, setiap pulang sekolah selalu datang ke posko
kami, bermain dengan salah satu dari kami, kadang lari pagi bersama dan
apapun kegiatan yang mereka senangi mereka selalu mengajak kami.
Kelakuan-kelakuan para anggota kelompok kami juga menjadi
alasan kami betah disana, ada saja kelasayaan mereka yang membuat kami
tertawa terpingkal-pingkal, melepas semua penat pada hari itu, imtinya
kami bisa melengkapi kesayarangan yang kami punya dengan sesuatu yang
lebih istimewa, kebersamaan.
Selain cerita bahagia, kadang kami juga temukan beberapa cerita
yang membuat kami isayat sedih. Ada salah satu teman kami yang
kehilangan dompetnya disana, kami turut sedih dan berdoa agar bisa
ditemukan kembali yang pada akhirnya tidak ditemukan juga. Namun kami
selalu support, selanjutnya ada juga yang di timpa musibah sakit campak
sehingga harus pulang untuk berobat dan sayasendiri pun disana jatuh sakit,
namun hebatnya teman-teman saya yang sangat perhatian, bukan hanya
padsayatapi kami semua bisa saling peduli dan perhatian.
Salah satu proker kami ada yang berjudul “Pemberdayaan Sampah
Plastik dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos” yang pemateri nya dari
kalangan teman kami sendiri yang kebetulan ahli di bidangnya, yaitu Ka
Kharisma dari HI dan Iffa Aulia dari Agribisnis.
Dan yang paling berkesan dari 17 orang ini adalah ketika sayaulang
tahun, mereka menyiapkan kejutan yang sebelum nya sayadimarah-marahi
habis habisan. Kejutan yang paling indah dari orang-orang spesial.

Terpukau Senja nya Ciampea Udik


Desa ini begitu indah, warga nya sangat ramah, sungai kecil di
pinggir jalan, sawah hijau yang membentang luas dan senja ketika sore
datang membuat sayajatuh cinta pada desa ini.
Perlasayaan warga desa kepada kami sangatlah membekas di hati
kami, PJS serta orang desa yang perhatian, mendusayang semua kegiatan
kami, ketua RW 09 yang sudah kami anggap seperti ayah sendiri, ibu eha
yang sedari awal survei telah membantu kami dan ia anggap kami sebagai
anaknya. Tetangga sekitar khusus nya dan semua warga desa umumnya
yang merasa antusias dengan adanya kehadiran kami, serta anak-anak
sekolah, TPA, pengajian yang juga antusias dengan program-program yang
kami jalankan. Semua itu membuat kami jatuh cinta. Cinta pada desa ini.
Dan asaya, yang terpukau pada senja nya.
Desa ini sangat penuh potensi, maka dari itu kami jua membuat
perpustakaan agar membuka cakrawala wawasan mereka, yang ternyata

117
sekali lagi sangat di dusayang oleh PJS Kepala Desa yang bahkan memberi
tempat untuk kami di Kantor Desa.
Hal yang tidak bisa kami lupakan, khusus nya sayaadalah senyum
ceria anak-anak ketika mereka mendapatkan pembelajaran dari kami,
senang nya mereka ketika kami mengadakan lomba agustus-an ataupun
semarak dzulhijjah. Senyum mereka yang sangat tulus. Itulah momen yang
tidak terlupakan.
Yang kedua adalah ketika pentupan KKN, sekretaris desa
menyampaikan kesan nya terhadap kelompok kami yang ternyata sangat
senang dengan kehadiran kami dan ia bilang “ini adalah KKN terbaik yang
pernah KKN disini”, dengan disaksikan para warga yang hadir saat itu. Itu
momen kedua yang tak akan pernah saya lupakan.
Desa ini juga menyimpan banyak cerita tentang perjuangan salah
satu penduduk nya yang gigih dalam bekerja dan juga gigih dalam
menyampaikan ilmu agama. Itu adalah sosok yang sangat sayakagumi, dan ia
berada di desa Ciampea Udik. Sebuah kehormatan karena sayabersam tim
PDD meliputnya sebagai narasumber di video kami nantinya.

Asa Kecil Generasi Penerus Ciampea Udik


Seperti yang saya bilang, anak-anak generasi penerus Ciampa Udik
sangat mempunyai potensi untuk memajukan desa ini, terbukti dari antusias
nya mereka saat pengajian, saat pembelajaran bimbel di rumah,
keisayasertaan mereka dalam lomba-lomba yang kami adakan, serta banyak
kejadian-kejadian yang kami dan mereka alami bahwa mereka sebenarnya
sanggup dan mampu untuk memajukan desa ini nantiya.
Tidak hanya dari kalangan anak kecil, pemuda nya pun kami lihat
ada potensi untuk menjadi calon penerus yang mengurus desa walaupun
harus selalu di bina dan di arajkan, tapi itu tetap tidak memungkiri adanya
potensi itu.
Juga dari kalangan ibu-ibu yang antusias setiap kami melaksanakan
kegiatan, itu artinya mereka tidak malu untuk belajar dengan kami yang
tujuan nya satu, untuk memberi perubahan yang positif terhadap desa,
walaupun tidak banyak.
Tidak hanya dari SDM nya, SDA di Desa Ciampea Udik pun masih
sangat mungkin untuk dipelihara dan di manfaatkan sebaik mungkin,
dikelola dengan benar, dan disalurkan juga dengan benar ketika sudah
menghasilkan. Itu semua butuh proses, dari kami yang sudah meletakkan
sedikit pondasi disana hingga dilanjutkan para generasi penerus nya
Ciampea Udik yang bisa memanfaatkan SDA yang ada dilaksanakan oleh

118
semua elemen masyarakat yang ada. Sayayakin kemajuan Ciampea Udik
pasti terwujud, dalam bidang apapun nantinya.

119
F
Aku dan Ciampea Udik.
Iffa Aulia

Kuliah Kerja Nyata Bagi Mahasiswa Pertanian.


KKN, sebuah singkatan dari kalimat yang terdiri dari tiga kata,
Kuliah Kerja Nyata. Sebuah kalimat yang tidak asing bagi para mahasiswa,
kalimat yang mulai sering terdengar oleh saya, Iffa Aulia yang merupakan
mahasiswi program studi Agribisnis yang merupakan satu-satunya jurusan
pertanian yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat memasuki
semester enam akhir. Kalimat yang masih menjadi pertanyaan di benak saya,
apa itu KKN? Apa yang akan saya lakukan saat KKN? Apakah itu hanyalah
sebuah pengabdian di suatu desa? Sebuah kegiatan untuk menyempurnakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi? Atau hanya sebatas formalitas untuk
mendapatkan nilai? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus terbayang-
bayang di pikiran saya, berlari-lari hingga terbawa mimpi.
Saya seorang mahasiswa pertanian, pertanyaan yang paling besar
yang ada di pikiran saya saat pertama kali mendengar kata “KKN” adalah
“Apakah ilmu saya akan bermanfaat untuk pertanian disana?” jujur saja, ini
bukan untuk pertama kalinya saya pergi ke sebuah desa, dan semua hal yang
saya lihat tentu berbeda dengan teori yang pernah saya pelajari di kelas,
semua hal tidak semudah yang saya bayangkan. Saya mungkin paham
mengenai pertanian, tetapi secara praktik di lapangan petani jauh lebih
pintar dari saya. Bahkan hal itu membuat nyali saya seketika menciut,
tersadar bahwa selama ini saya yang kuliah hampir setiap hari di kelas
mendengarkan dosen dan mengerjakan ujian, hanya memiliki ilmu yang tak
seberapa dibandingkan para petani yang selalu bekerja secara nyata di
lapangan. Membuat saya kebingungan hingga tak tahu apa yang akan
dilakukan mahasiswa pertanian seperti saya saat KKN nanti.
Bayangan tentang apa yang akan saya lakukan disana masih
menghantui pikiran saya, ditambah dengan pernyataan bahwa saat KKN
saya akan tinggal satu rumah bersama 18 orang lainnya selama 30 hari. Juah
dari kota dan susah sinyal menjadi beban pikiran saya juga. Tak terbayang
bagaimana semrautnya nanti saat saya tinggal disana bersama 18 orang itu
tanpa sinyal, belum lagi saya yang belum mengenal mereka tidak tahu seperti
apa karakter teman-teman saya. Begitu juga tentang kondisi desa yang akan

120
saya tempati nantinya, berharapa-harap cemas dihati agar tak mendapat
daerah yang terlalu jauh dari rumah dan sulit airnya.
Semua pemikiran-pemikiran itu sungguh menganggu pikiran saya,
hingga akhirnya saya membernaikan diri untuk bercerita mengenai
kekhawatiran saya ini kepada teman-teman, kakak, dan saudara-saudara
saya yang sebelumnya sudah mengikuti program KKN ini. Sungguh di luar
dugaan, rupanya cerita yang mereka sampaikan begitu menarik untuk
didengarkan. Bahkan kesulitan-kesulitan yang sebelumnya menjadi
ketakutan saya untuk menjalani KKN terdengar begitu menantang untuk
dihadapi saat mereka bercerita. Cerita-cerita itu membuat saya yang tadinya
enggan mengikuti KKN menjadi termotivasi untuk mengikuti KKN di tahun
2019 ini. Menimbulkan harapan bahwa saya juga dapat menjadi seseorang
yang bermanfaat untuk negara ini meskipun apa yang saya lakukan nantinya
hanyalah sebuah kegiatan kecil.
Saya memantapkan jiwa dan hati, mulai berpikir positive dengan
selalu berkata bahwa saat KKN nanti tidak perlu ada yang saya takutkan dan
cemaskan, semua akan baik-baik saja. Merubah pola pikir saya yang tadinya
merasa bahwa ilmu saya ini tidak akan berguna untuk pertanian disana
menjadi saling berbagi ilmu dengan petani yang ada disana, sehingga
kompetensi saya dalam bidang pertanian dapat saya berikan kepada para
petani yang ada disana. Kompetensi yang saya miliki mungkin tidak banyak
dan tidak sehebat para petani di sana, tetapi saya mulai meyakinkan diri
bahwasanya saya mampu dan saya bisa membantu pertanian di desa
tersebut. Karena saya percaya bahwa saya bisa dan tujuan saya nyata,
memajukan pertanian Indonesia.
Pandangan awal saya terhadap KKN sebelum mengikutinya yaitu,
hanyalah sebuah kegiatan menginap selama 30 hari bersama teman-teman
dari jurusan dan fakultas lain yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang bertujuan untuk melakukan berbagai kegiatan pengabdian di suatu
desa. Tetapi setelah 30 hari mengikuti KKN, pandangan saya berubah, KKN
lebih dari sekedar menginap dan mengabdi, KKN memberikan pelajaran
baru, pengalaman baru, cerita baru, dan keluarga baru untuk saya. Bagi saya
KKN adalah suatu kegiatan luar biasa yang saya syukuri pernah saya ikuti di
dalam kehidupan ini. Sebuah pengalaman hebat yang nantinya akan dengan
bangga saya ceritakan kepada teman, keluarga, dan anak cucu saya nantinya.

Membentang Kebahagiaan Bersama Cakrawala.

121
Teman KKN, selain desa rupanya teman KKN menjadi satu hal yang
begitu saya nanti pembagiannya. Berharap dapat teman satu kelompok yang
tidak merepotkan, berharap dapat teman satu kelompok yang pintar dan
rajin, dan beraharap dapat teman satu eklompok dari program studi yang
sama. Lalu yang saya tunggu akhirnya diumumkan, saya masuk kedalam
kelompok 012 dengan 17 orang lainnya. Saya baca namanya satu persatu,
melihat dari program studi dan fakultas mana mereka berasal. Rasa sedikit
kecewa sempat memenuhi hati saya dikala teman satu kelompok KKN saya
tidak ada yang berasal dari program studi yang sama dan tak ada satupun
yang saya pernah kenal.
Tak berapa lama setelah pengumuman tersebut, seseorang
mengundang saya masuk kedalam ruang obrolan online, WhatsApp. Dengan
nama grup “KKN 12” saya lihat satu persatu setiap anggota yang ada di dalam
grup obrolan tersebut. Berbagai kesan saya berikan saat melihat profil
kontak teman satu kelompok KKN saya itu. Adanya ruang obrolan tersebut
memudahkan kami untuk berkomunikasi secara cepat tanpa harus beretmu,
saya ingat sekali saat itu nama kontak saya menggunakan huruf Thailand,
dan saat itu salah satu teman satu kelompok saya memanggil saya dengan
sebutan “bang” karena dia mengira bahwa saya laki-laki dan dia tidak dapat
membaca nama kontak saya. Kesan yang lucu untuk sebuah perkenalan
singkat secara online.
Saat pertama kali kumpul kelompok sayang sekali pada saat itu
saya berhalangan hadir sehingga belum bisa melihat bagaimana rupa teman-
teman satu kelompok KKN saya ini. Hingga akhirnya setelah pembekalan
KKN yang diadakan pada hari rabu tanggal 1 bulan Mei tahun 2019 di
auditorium Harus Nasution, saya dapat berkumpul bersama teman -teman
satu kelompok KKN. Saat itu saya sedikit terlambat, dan saat saya lihat di
FKIK lobi timur rupanya teman-teman satu kelompok KKN saya sudah
berkumpul semua disana. Saya lihat rupa mereka satu-persatu, bersyukur
bahwa kesan pertama yang saya dapatkan dari teman-teman saya ini baik.
Saat itu kami berkenalan, ada Chilman sang ketua, Fatur, Pandu, Ihsan, Aldi,
Awal, Riski Ade, Ayu, Bella, Alma, Mita, Ana, Kharisma, Tyas, Izza, Arie,
Safera dan Ucu. Saat itu kami membahas banyak hal, mulai dari perkenalan
kembali karena ada beberapa anggota yang belum mengenakl anggota
lainnya, anggaran, kelebihan dan kekurangan masing-masing dan lain
sebagainya.

122
Pertemuan saya dan teman-teman satu kelompok KKN semakin
hari semakin lebih sering mengingat bahwa tak banyak waktu yang tersisa
untuk saya dan teman-teman hingga berangkat KKN. Saat itu bahkan saya
dan teman-teman buka puasa bersama di tempat makan bernama “Saung
Takuy” saat itu ada suatu masalah karena rupanya nama kelompok KKN
saya yang bernama “LENTERA” sudah digunakan oleh kelompok lain,
ghingga akhirnya pada saat itu kami memutuskan untuk menentukan nama
baru untuk kelompok KKN kami. Ada berbagai macam pilihan yang
tentunya bagus dan artinya pun sangat indah, namun ada perasaan janggal
untuk beberapa nama pilihan tersebut, hingga akhirnya saya memberanikan
diri untuk bersuara dan memberikan saran untuk menamai kelompok KKN
012 dengan nama “CAKRAWALA” yang merupakan singkatan dari kalimat
“Cerita Anak Negeri Membangun Cerita di Kawasan Nusantara” dan
setujulah kami untuk mengambil suara tebanyak untuk menentukan nama
apa yang akan kami gunakan untuk kelompok KKN 012 dan akhirnya pilihan
suara terbanyak jatuh pada nama “CAKRAWALA” jujur ada sedikit rasa
bangga di hati saya saat nama yang saya ajukan terpilih menjadi nama
kelompok KKN. Malam itu sembari berbuka puasa kami terus mengobrol,
dan obrolan kamipun menjadi lebih nyaman dari sebelumnya, banyak tawa
dan canda yang saling kami lontarkan satu sama lain.
Setelah tertawa dan bercanda, kami memulai obrolan yang cukup
serius untuk rapat saat itu, mulai dari survei lokasi KKN yang saat itu sudah
diketahui berlokasi di Ciampea Udik, Ciampea, Bogor, pdh yang akan kami
gunakan, anggaran dan lain sebagainya. Saat itu juga salah satu teman
kelompok KKN saya yang bernama Ucu mengumumakan bahwa dia tak
dapat ikut bersama kami dalam KKN kali ini karena dia mengikuti KKN
Internasional di Malaysia. Semakin lama kami semakin dekat satu sama lain,
mulai dari saya dan teman-teman yang berjualan saat ujian SPAN PTKIN dan
saat ujian SPMB mandiri UIN, lalu saat saya dan teman-teman pergi survei
bersama, disana saya merasa satu langkah lebih dekat dengan teman-teman
satu kelompok KKN saya.
Tiba hari dimana akhirnya saya tiba di desa Ciampea Udik dan hari
dimana saya mulai tinggal bersama dengan teman-teman satu kelompok
saya, saat itu mulai terlihat bagaimana karekater aseli dari teman-teman
saya, saya yang awalnya berpikir bahwa beberapa orang adalah pendiam
rupanya adalah orang yang paling berisik dan cerewet di posko, dan teman
saya yang memang kalau berbicara dengan nada terkesan jutek walaupun

123
sebenarnya maksudnya dalah baik, dan melihat karakter teman-teman saya
yang teranyata berbeda satuu dengan yang lainnya namun itulah yang
membuat saya sangat betah tinggal bersama mereka.
Beberapa cerita kami dapatkan selama tinggal bersama, mulai dari
Bella yang dikenal dengan lamanya durasi dia mandi, bahkan saat dia mandi
dapat mengahbiskan waktu sampai hampir satu jam atau mungkin lebih,
saya ingat betul saat itu saya bercanda dengan mengatakan bahwa Bella
adalah seorang pemgendali air dan hal itu membuat Ana tertawa terbahak-
bahak, dan karena hal itu pula sejak saat itu Bella di panggil sang pengendali
air. Sebenarnya saya merasa cukup bersalah karena bercandaan yang saya
liontarkan menjadi ledekan yang berkepanjangan untuk Bella, maafkan saya
ya Bell.
Saya juga ingat betul setiap hari ada yang namanya piket masak dan
piket cuci piring, saat itu saya tahu bahwa sambal buatan Arie sangat enak
dan membuat saya dan teman0teman ketagihan. Selain masak kami juga
selalu membersihkan rumah sehingga saya tahu bahwa ternyata teman-
teman saya semua rupanya rajin dalam hal berbenah rumah, saya bersyukur
atas itu. Namun saya juga ingat ada beberapa teman-teman yang tidak
pandai memasak akhirnya dapat memasak de ngan baik karena diajari oleh
teman-teman yang dapat memasak.
Saat mengajar saya juga dapat melihat kemampuan teman-teman saya
dalam mengajar dan merekapun mengajari saya bagaimana caranya
menghadapi para pelajar yang karakternya berbeda satu sama lain, hal itu
memberikan saya kemampuan baru untuk menjadi seorang pengajar
meskipun belum sempurna, tetapi saya bersyukur bahwa teman-teman saya
mau dan dengan ikhlas membagi ilmunya kepada saya.
Seperti Ana yang memberitahu saya cara mengajar anak SMP, seperti
kak kharisma yang mengajari saya bagaimana caranya membuat ecobrick.
Seperti izza yang mengajari saya cara memasak nasi yang benar. Dan seperti
teman - teman saya yang saling memberikan ilmu kepada satu sama lain. Saya
bersyukur bahwa teman - teman satu kelompok KKN saya adalah teman -
teman yang luar biasa. Yang mampu memberikan sebuah arti kehidupan
yang baru di dalam hidup saya. Terimakasih kepada teman - teman
Cakrawala yang memberikan kebahagiaan Kuliah Kerja Nyata yang
sesungguhnya.

Ciampea Udik yang Sangat Asyik

124
Ciampea udik, sebuah desa yang saya tinggali selama 30 hari. Desa
ini, mengajarkan banyak hal yang pertama kali saya alami dalam hidup saya.
Beradaptasi dengan orang-orang baru, kebiasaan yang baru, dan banyak
sekali hal - hal yang saya alami pertama kali dalam hidup saya. Awalnya
mungkin sulit, kemudian saya mulai terbiasa dalam keseharian menjadi
warga Ciampea Udik.
Dari mulai tetangga yang sangat bersahabat, selalu mau menerima
saya dan teman - teman di lingkungan mereka. Saya selalu ingat, saya dan
teman - teman disambut dengan baik oleh Pak Agus yang merupakan salah
satu ketua RW di desa Ciampea Udik, juga Ibu Eha saat pertama kali kami
datang untuk melakukan survei. Kami sangat dibantu oleh Pak Agus dan Bu
Eha untuk mencari tempat tinggal yang akan menjadi posko KKN saya dan
teman-teman. Hingga akhirnya, saya dan teman - teman bertemu dengan Ibu
Asih yang menawarkan kami sebuah rumah kontrakan yang beliau miliki.
Dan hingga ada akhirnya saya dan teman-teman menempati rumah
kontrakan tersebut.
Ciampea udik termasuk salah satu desa yang cukup kesulitan air
bersih. Juga masih banyak masyarakat disekitar sungai yang membuang
samah sembarangan. Masih banyak sawah dan lahan pertanian yang
terbentang di ciampea udik. Kebanyakan ditanami oleh singkong,
bengkoang, ubi, dan lain- lain. Melihat adanya kebiasaan yang kurang baik
ini, saya dan teman - teman berusaha mengurangi hal tersebut dengan cara
menyelenggarakan seminar penyuluhan sampah dan pembuatan pupuk
kompos. Sehingga, hal ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat
mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Dalam aspek kesehatan, sebagian besar masyarakat terjangkit
penyakit hipertensi. Hal ini merupakan hal yang umum dialami masyarakat
desa ciampea udik. Hal ini saya dan teman - teman ketahui saat mengadakan
kegiatan cek kesehatan gratis, hal ini pun di konfirmasi oleh pihak
puskesmas setempat bahwa memang benar sebagian besar masyarakat desa
ciampea udik menderita hipertensi.
Tak jarang kami temui, banyak pelajar yang setelah lulus SMA
sederajat tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena
itu,kami mengadakan seminar urgensi pendidikan disalah satu madrasah
aliyah yang di isi oleh salah satu motivator yang kami undang. Ciampea udik
ini merupakan desa yang menjunjung tinggi keagamaan. Saya dan teman -
teman pun banyak menghadiri kegiatan pengajian di desa ciampea udik ini,

125
dari pengajian anak - anak higga orang tua tak jarang saya dan teman teman
temui. Melihat adaya potensi ini, saya dan teman - teman memutuskan
untuk mengadakan lomba dari segi keagamaan yaitu semarak dzulhijah.
Lomba tersebut diantaranya yaitu mewarnai, MHQ, MTQ, dan Adzan.
Di desa ciampea udik ini, Ibu Asih dan Ibu Eha merupakan sosok
ibu pengganti bagi saya dan teman-teman, beliau selalu membantu saya dan
teman-teman. Saya dan teman - teman memanggil ibu asih dengan sebutan
Umi, beliau mengizinkan saya dan teman - teman untuk menyimpan motor
didalam rumahnya dan juga menumpang mandi dan mencuci. Beliau bahkan
memberikan saya dan teman - teman makanan pada saat idul adha, lalu
disebelah rumah kami ada seorang nenek tua yang saya dan teman - teman
panggil dengan sebutan Emak. Emak tinggal sendiri, sehingga kehadiran
saya dan teman - teman disambut dengansangat antusias oleh Emak. Bahkan
emak mengizinkn saya dan teman - teman untuk menggunakan pelataran
rumah beliau untuk dijadikan tempat saya dan teman - teman menjemur
pakaian.
Kemudian, disebelah posko saya dan teman - teman ada Teh Herni
yang dengan Ikhlas memberi bantuan air untuk saya dan teman - teman yang
memang kekurangan air saat disana. Teh herni memiliki dua orang anak yang
lucu- lucu dan masih kecil yang bernama bilqis dan Cilla. Tetangga didepan
kami ialah bu khodijah, yang dengan sangat ikhlas membiarkan kami
menggunakan kamar mandinya setiaphari bahkan sampai larut malam. Tak
jarang banyak anak-anak yang menghampiri saya dan teman-teman untuk
bermain dan mengajak keliling desa ciampea udik dan bermain permainan
tradisional atau memasak makanan tradisional, hal ini mengajarkan saya
bahwa bahagia tidak perlu harta yang banyak ataupun hidup di kota,
bahagia bisa kita dapatkan hanya dengan hidup sederhana.

Harapan untuk Ciampea Udik


Dalam bagian akhir ini, ingi saya sampaikan bahwa besar harapan
saya kepada desa Ciampea Udik yang nyatanya memiliki potensi yang luar
biasa, namun bukan hanya potensi tetapi juga kebaikan hati dan jiwa yang
akan menjadikan setiap insan yang berada di desa Ciampea Udik menjadi
orang-orang yang luar biasa.
Untuk semua masyrakat Ciampea Udik tetaplah semangat untuk
menggapai mimpi dan cita, tetaplah berjuang walau harus menanatang
badai, tetaplah berusaha walaupun gagal karena sesungguhnya Allah SWT

126
ada bersama kita. Jangan takut untuk mencoba, jangan takut untuk gagal,
semua butuh waktu dan usaha dan percayalah tidak ada hasil yang akan
mengkhianati proses.
Untuk bapak ibu dan semua yang telah menerima saya dan teman-
teman dengan tangan terbuka dan hati yang ikhlas, terimakasih telah
menerima saya yang banyak kekurangannya ini di desa yang sungguh luar
biasa ini, saya berharap desa ini akan semakin maju, semakin hebat, dan
semakin menakjubkan. Saya tahu ibu dan bapak dan semuanya mampu dan
mau untuk lebih memajukan desa ini bersama-sama, mari kita berpegangan
tangan dan menyatukan harapan untuk Ciampea Udik yang lebih cerah di
masa depan.
Untuk para pemuda dan adik-adik yang begitu saya sayangi,
janganlah menyerah ataupun menjadi lemah, kalian kuat, kalian bisa menjadi
masa depan desa. Teruslah ingat Allah SWT, panjatkan terus doa kepada-
Nya, semakin rajinlah belajar dan mengaji, banggakan orang tua, buat desa
Ciampea Udik bangga, karena kalian bisa.
Dalam setiap doa terselip sebuah permintaan saya kepada Allah
SWT untuk desa yang begitu luar biasa ini. Majulah Ciampea Udik, majulah
dan jangan menyerah. Ingatlah bahwa suatu saat saya pasti akan bertemu
kembai dengan kalian semua, dengan sebuah senyuman terlukis di wajah
dan air mata bahagia yang mengalir di pipi. Satu kata terakhir yang ingin saya
sampaikan kepada desa Ciampea Udik, sederhana namun saya dengan
sangat tulus mengucapkannya
“Terimakasih”.

127
G
Segenap Cita dalam Dekap Cakrawala
Iza Fauziah
Bukan Hal Baru
Semester demi semesterpun saya lewati, tak terasa kinipun saya
sudah duduk disemester enam, Pada salah satu mata kuliah yang harus saya
tempuh disemester berikutnya adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kakak
tingkat ataupun teman-temanku sudah banyak yang berbincang tentang hal
tersebut, ada yang mengatakan seru, membosankan dan bahkan tak jarang
setelah kegiatan pengabdian ini banyak yang terjerat cinta lokasi antar
sesama teman kelompok atau pemuda setempat. Tapi, berbeda denganku,
saya menanggapi dan menyambut program itu adalah hal yang biasa.
Mengapa demikian? Karena saya sudah terbiasa sejak berada di salah satu
Madrasah Aliyah (MA) yang dinaungi dalam balutan pondok pesantren
ternama di jakarta untuk melakukan program-program sejenis, untuk jauh
dari rumah dan orang tua serta beradaptasi dengan lingkungan baru sudah
menjadi rutinitasku selama 5 tahun. Saya sudah terbiasa dengan tantangan,
dan saya sangat menyukai program seperti ini, teman baru, lingkungan baru,
karakter baru serta masalah-masalah baru yang akan akan datang dan
menambah wawasan serta kedewasaan diriku. Sehari, dua hari berlalu
tibalah waktu pengumuman nama kelompok serta penempatan desa yang
akan dijadikan tempat tinggal dan tempat pengabdian saya dan teman-
teman nanti. bagi kebanyakan temana-teman ku khusunya yang menghadapi
tugas ini adalah hal yang ditunggu-tunggu, karena kebanyakan dari mereka
merasakan bahwa ini adalah satu bulan pertama yang pernah dilakukan
dengan fasilitas apa adanya serta teman-teman yang tak menjajikan
karakternya. lembar PDF11 yang disebar luas oleh Pusat Pengabdian
Masyarakat telah sampai di gawai saya dan teman-temanku. Sebenanya, saya
sangat penasaran akan di desa manakah saya ditempatkan serta bersama
siapa sajakah saya dalam kesehariannya ketika disana. Mungkin saja ada
salah satu teman yang saya kenal didalam kelompokku nanti. Namun, karena
kegiatan keseharianku yang padat dan cukup melelahkan saya tak sempat
waktu untuk mencari namaku dilembar tersebut. Pada akhirnya, temanku
yang memberi tahu bahwa saya berada dikelompok 12 dan ditempatkan di
Desa Ciampea Udik.

Format dokumen yang mudah dibawa, bentuk dua dimensi terdiri dari huruf, angka dan
11

gambar

128
Setelah membuat grup whatsapp kelompok kkn 012, saya dan
teman-teman kelompok berbincang dalam grup dan memperkenalkan diri
satu persatu, singkat cerita, kami menentukan hari pertama kumpul untuk
lebih mengenal satu sama lain serta membicarakan program kerja
pengabdian dan membangun yang akan dilakukan disana. Kalau boleh jujur,
saya adalah seorang introvert jika bertemu dan berkenalan dengan orang baru.
Namun, saya bisa menjadi pribadi yang ekstrovet jika sudah kenal dan lama
dekat. Jadi, secara lanagsung saya sangat selektif dalam memilih teman
bergaul, membaur dan berteman dengan siapa saja, hanya saja untuk
berkeluh kesah harus memilih kepada siapa saya akan melakukannya.
Pertemuan satu hingga pertemuan-pertemuan yang dilakukan sebelum
pemberangkatan kami menuju lokasi telah dilakukan, mulai dari rapat
penentuan ketua kelompok, nama kelompok yang memunculkan cakrawala
sebagai nama kelompok kkn 012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hingga
survey desa hingga tempat tinggal yang akan menjadi posko selama kegiatan
KKN berlangsung. untuk menjaga kesolidan sesama anggota, maka
diberlakukan denda sebesar dua puluh ribu rupiah bagi siapapun anggota
kelompok yang tidak hadir dalam setiap petemuannya. Budgeting12 tak luput
dari perhatian anggota kelompok, sehingga diputuskan untuk mecari dana
melalui berbagai instansi terkait, berjualan alat-alat ujian dan makanan serta
minuman ringan. Meskipun sudah menjadi hal biasa bagiku, saya tetap
menikmati setiap jengkal proses yang saya lewati, motivasi terbesarku
mengikuti kegiatan ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah yang
diberikan serta teman-temanku yang gigih memperjuangkan dan terlihat
dalam proses pertemuan demi pertemuan sampai pendanaan. Tugasku kali
ini cukup berat dan harus didasari dengan tanggung jawab besar, saya tak
peduli sebesar apapun masalah, rintangan atau tantangan yang saya hadapi.
Tapi, saya selalu berdoa kepada tuhan yang maha kuasa agar tak
dihilangkannya masalah tersebut, melainkan agar dikuatkan pundakku dan
diberi kekuatan serta ketabahan dalam menghadapinya agar apa yang saya
lakukan nanti dapat bermanfaat bagi orang banyak dan dapat selalu teringat
di benak warga setempat.

Pendewasaan Diri

12 pendanaan

129
Hari yang ditunggu tiba, setelah melakukan perencanaan dan
persiapan yang matang, mulai dari sifatnya individu maupun kelompok,
mulai dari bagian sekretaris, bendahara, acara, konsumsi, perlengkapan,
dekorasi dan dokumentasi hingga humas saling bersinergi dalam
menyukseskan tugas kali ini yang akan dihadapi bersama. Saya sendiri
sudah menyiapkan barang-barang pribadi yang berjejer rapi didepan ruang
tamu kost saya berada. Saya berfikir jika sebulan itu adalah waktu yang tak
sebentar, melalui empat minggu yang terdiri dari beberapa hari yang entah
akan menyenangkan, membosankan atau malah menyebalkan, agar saya
tidak terlarut dalam stigma-stigma akan kejadian yang akan datang maka
saya menyusun mindset bahwa tugas yang saya hadapi sekarang adalah
bagian dari liburan yang disusun dalam rangkaian program kerja yang ada.
Dengan bermodalkan niat yang baik dan hati yang tulus, saya berangkat
bersama rombongan kelompok, dengan iring-iringan mobi bak dan diikuti
motor-motor. saya dan teman-teman menuju desa yang menjadi tempat
pengabdian kami. Disepanjang jalan saya hanya bisa berdoa agar teman-
teman selalu berlaku baik dan santun terhadap kelompok maupun warga
desa setempat, karena yang terpenting bagi saya adalah teman-teman yang
menemani saya selama sebulan, teman yang asik dan bertanggung jawab
sehingga program demi program yang telah direncanakan dapat terlaksana
dengan maksimal dan dapat berkelanjutan. Pada awal minggu pertama kami
masih terlihat canggung, namun perlahan, diminggu kedua, ketiga,
keeempat serta kelima kami sudah dapat membaur satu sama lain, dari
gurauan ringan hingga lelucon yang membuat terbahak sampai perut
kesakitan.
Saya sangat senang mendapat teman-teman yang menjadi
kelompokku sekarang, karena mereka amatalah istimewa bagiku, perbedaan
karakter, watak, kebudayaan serta kebiasaan tak menghalangi ku untuk
terus belajar memahami mereka supaya komunikasi terjalin secara baik dan
tidak menimbulkan perpecahan dan pertengkaran, biarpun terkadang
bersikap menyebalkan, namun mereka lebih baik dari cerita teman-temanku
yang beradaa dikelompok lain yang menciptakan kelompok diantara mereka
berdasarkan stastus sosial atau kecantikan wajah, dalaam kelompok ini, saya
menjadi bagian dari divisi konsumsi yang mengatur dan bertanggung jawab
atas makanan yang dimakan setiap harinya, saya dan rekan divisi konsumsi
yang lain mempersiapkan jadwal masak sehari-harinya jadi selama kkn
berlangsung kami mendapat kesempatan berkreasi terhadap makanan yang

130
akan dimakan nantinya. Bukan hal yang tabu bila menjadi bagian konsumsi
jika tak bangun pagi dari teman-tema lainnya, disaat mereka sedang nyenyak
menikmati tidur pagi hari yang belum selesai, apalagi jika ada acara program
kami yang mengundang warga setempat serta jajaran perangkat desa, maka
saya harus bagun lebih pagi lagi karena agar acara dilakukan secara tepat
waktu, sedikit kesal, namun saya menikmati hal tersebut, karena kapan lagi
saya mendapatkan kesempatan untuk selalu bangun pagi dan keluar
menghirup udara segar desa yang berada di kaki gunung halimun ini. Hal
yang amat kurindukan selama sebulan kemarin adalah ketika waktu makan
tiba dan semuanya berkumpul untuk makan pagi, siang atau malam. Karena
pada saat itu anggota kelompok lengkap antara perempuan dan laki-laki,
tempat tinggal antara laki-laki dan perempuan didalam kelompok ini
terpisah, karena melalui beberapa pertimbangaan dan kebiasaan masyarakat
setempat yang kurang nyaman ketika membaurnya tempat tinggal laki-laki
dan perempuan. Pada saat itu berbagai lelocon yang tak sengaja dilontarkan
oleh teman-temanku dan saling menimpali lelucon terseebut sehingga semua
itu terlihat natural dan membuat kami tertawa, melupakan sejenak beratnya
beban dan tanggung jawab yang sedang dilaksanakan serta lamanya waktu
yang ditempuh dalam serba-serbi kkn ini. suatu hal yang mustahil jika
selama sebulan tak ada perdebatan diantara kami, kepala yang beda,
pemikiran yang tak sama serta ego diri masing-masing yang menyebabkan
ada gesekan kecil diantara rekan sekelompok. tapi itu semua dapat teratasi
oleh diriku. Karena bagiku, meminta maaf bukan berarti salah, yang meminta
maaf yang berjiwa besar. Selain Kepala desa, sekretaris desa dan perangkat
desa setempat serta warga sangat menyambut baik kedatangan saya dan
kelompokku didesanya. Termasuk anak-anak sd, smp dan sma yang sering
berkunjung ke posko tempat kami tinggal.

Kebaikan yang Mendatangkan Rezeki


Minguu ke-1 adalah awal kegiatan saya di Desa Ciampea Udik. Saya
dan kelompok berencana untuk melakukan pembukaan KKN yang dihadiri
oleh perangkat dan warga desa setempat. Melakukan pengajaran efektif,
mengaji pembukaan KKN ditingkat kecamatan, kamis bersih, pembuatan
template plang RW desa tsb serta melakukan kunjungan rumah bapak
RT/RW setempat. Pada pembukaan KKN di tingkat desa maupun
kecamatan saya selaku divisi konsumsi bertugas untuk menyediakan dan
menyiapkan konsumsi selama kegiatan berlangsung. Makanannya saya

131
dapat di pasar yang jaraknya cukup jauh dari posko. Selain itu, saya
mendapatkan jadwal untuk mengajar ngaji dan bimbel. Sosialisasi dan
kunjungan juga berjalan dengan lancar. Hanya saja, jum’at bersih tidak
terlaksana karena warga setempat memiliki kegiatan rutin lainnya. Setelah
seminggu melewati kegiatan ditempat kkn. program kerja yang saya dan
kelompok rencanakan yaitu mengikuti pengajian warga setempat yang
berlingkup ibu-ibu, remaja dan bapak-bapak. Selain itu seminar urgensi
pendidikan serta cek kesehatan gratis juga pemasangan plang rw yang ada
di desa tersebut. Pengajian warga setempat diikuti sesuai dengan budaya
yang ada, pemasangan plang dilakukan secara bergilir untuk mengisi waktu
luang yang ada. Seminar urgensi pendidikan terlaksana dengan baik, begitu
juga cek kesehatan gratis. Selain itu, saya mengikuti kerja bakti
membersihkan lingkungan sekitar . Setelah dua minggu melewati kegiatan
ditempat kkn. program kerja yang direncanakan selanjutnya. Kunjungan
studi pada beberapa SD, SMP. Selain itu workshop pemberdayaan sampah
dan pupuk kompos. Juga lanjut pemasangan plang rw yang ada di desa
tersebut. Serta merayakan hari raya disana. Kunjungan dilakukan secara
bersama-sama sambil mengajar semua kelas atas perizinan yang sudah
dibicarakan sebelumnya, pemasangan plang dilanjutkan secara bergilir.
Workshop berjalan dengan lancar dan disambut baik oleh warga. Selain itu,
saya mengikuti sholat hari raya dengan masyarakat di lingkungan sekitar.
Setelah tiga minggu melewati kegiatan ditempat kkn. program kerja yang di
rencanakan selanjutnya adalah melanjutkan pembuatan taman baca atau
perpustakaan cakrawala, selain itu saya dipercaya untuk membersamai
pengibaran disalah satu sekolah serta melakukan loma HUT RI
dilingkungan RW 009 serta bimbingan oleh dosen pembimbing lapangan.
Mendekor dan mengisi buku-buku yang ada ditaman baca agar nantinya
dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dan warga sekitar, dan mempersiapkan
serta melaksanakan lomba di RW tempat kami tinggal, selain itu saya dan
kelompok melakukan bimbingan dengan dpl yang hadir bertepatan ketika
pelaksanaan lomba 17-an. Setelah sebulan melewati kegiatan ditempat kkn.
program kerja di minggu terakhir adalah melanjutkan pemasangan plang rw
yang ada di desa tersebut. Kegiatan semarak dzulhijjah, pembuatana peta
desa yang bekerja sama dengana perangkat desa. Pemasangan plang rw di
desa tersebut memakan waktu yang lama karena waktu dan jarak yang
membuat kami untuk mencicil pemasangan, semarak dzulhijjah disambut
baik oleh warga setempat bahkan merupakan program pertama yang ada

132
didesa itu yang berisi lomba-lomba keagamaan seperti MHQ13, MTQ14,
Adzan dan Mewarnai.
Warga desa dan anak-anak kecil serta perangkat desa sangat
menyambut baik program-program yang diberikan. Program-program
tersebut banyak dilaksanakan di kantor desa ciampea udik. Kepala desa,
sekretaris desa, linmas serta pejabat desa terkait sangat menyambut dan
mengapresiasi kinerja saya dan kelompok dan memfasilitasi serta
mempercayai kantor desa untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Layaknya rumah nenek, kami bisa datang kapan saja seusai konfirmasi
terhadap linmas yang sedang berjaga untuk melancarkan program kami yang
belum selesai. Desa ciampea udik adalah desa yang asri dan indah serta
merupakan akses menuju gunung halimun salak . selain itu, fasilitas dan
inventaris desa sudah cukup memadai, bisa dibilang adalah desa yang
berkembang dan sedikit maju. Bahkan mendapat predikat desa terbaik ke-2
di Kecamatan Ciampea. Masyarakatnya ramah dan baik hati serta sering
menyapa dan yang paling penting adalah besedia ditumpangi mandi oleh
saya dan kelompok. Ditengah kesibukanku merampungkan program kerja
yang telah direncanakan saya sempat saja mengajar les anak-anak sd yang
datang ke posko pada sore hari. Karena sudah menjadi bagian dari
rutinitasku menjadi freelancer15 guru privat di Ciputat. Sering sekali saya dan
teman-teman menerima hasil bumi seperti singkong, ubi, pisang, pala dan
sebagainya dari para warga yang tak lain adalah orang tua dari anak-anak
yang saya ajarkan pelajaran atau pr. Anak-anak kecil yang sopan dan sering
mengajak bermain menjadi pemandangan setiap sore, ketika saya memliki
waktu senggang maka saya bergabung bersama mereka, dan saya adalah
salah satu orang yang jarang memiliki waktu untuk bermain bersama
mereka, namun yang saya heran, mereka mengenaliku dan tahu namaku.
Karena bagiku jika seseorang atau sekolompok orang mengenal diriku, maka
artinya saya adalah salah satu orang yang berkesan bagi mereka. Saya sangat
senang ketika dipercaya untuk memandu salah satu acara besar kelompok
yaitu semarak dzulhijjah. Bagaimana tidak, pesertanya berjumlah ratusan
orang belum lagi pendamping yang ikut mengantarnya. Saya sangat senang
dapat menjadi pembawa acara diacara tersebut. Saya dituntut untuk kreatif
dan sabar karena mayoritas penduduk desa berbahasa sunda. Terkadang ku

13 Perlombaan menghafal al-qur’an


14 Perlombaan membaca al-qur’an dengan lagam
15 Pekerja sampingan

133
sisipkan sedikit bahasa sunda yang kudapat dari hasil bermain dengan anak-
anak kecil pada sore hari ketika diposko.

Segenap Cita dalam Dekap Cakrawala


Semua program telah dilaksanakan salah satunya adalah keluhan
yang menjadi masalah warga setempat adalah sampah dan air yang keruh dan
sulit didapat pada beberapa rw yang ada didesa tersebut. Desa ini terdiri dari
sembilan rw dan tiga dusun serta berpuluh rt didalamnya serta desa ini
merupakan desa yang religius dan kental akan budaya pengajian. Saya dan
kelompok sudah memberikan penyuluhan dan pelatihan pemberdayaan
sampah organik dan non-organik agar tidak memenuhi tempat sampah dan
pembuangan sampah akhir desa tersebut. Berbekal modal ilmu pengetahuan
dari bangku universitas, saya dan teman kelompok mencoba
mengembangkan apa yang menjadi keahliannya masing-masing. Namun,
hanya satu yanag belum terealisasikan yaitu pemberdayaan air sehat, bersih
dan jernih untuk warga setempat. Karena keterbatasan ini, kami berharap
segala pihak yang berniat untuk memajukkan desa tersebut sama-sama
mencari solusi agar lebih baik kedepannya. Sebenarnya, ada yang lebih
penting selain menjalankan program-program kerja yang sebelumnya telah
direncanakan dan dipersiapkan jauh hari sebelum pelaksanaan pengabdian
yaitu mengubah mindset16 penduduk agar menjadi manusia yang modern dan
dapat bersaing dengan orang lain dalam hal kebaikan tanpa melupakan adat
budaya, istiadat tempat darimana dia dilahirkan dan dibesarkan termasuk
pendidikan yang harus dianyam hingga nadi ini berhenti bergerak dan nafas
tidak lagi berhembus. Saya merasa dengan kehadiran kelompok kkn di desa-
desa sejatinya menambah motivasi anak-anak yang merupakan salah satu
tinggak peradaban bangsa yang memajukan negara serta pemerintahan
didalamnya, karena dengan tutur kata yang sopan dan santun, perilaku yang
beretika dan murah senyum ketika berpapasan adalah salah satu cermin
yang menghilangkan stigma negatif akan orang dengan gelar banyak serta
jabatan tinggi. Melainkan seharusnya semakin tinggi pendidikan, jabatan
seseorang maka semakin merendah dan bijaksana dalam menghadapi
keadaan yang ada, karena sejatinya padi semakin berisi semakin menunduk
tumbuhannya. Contoh kecil yang saya dapatkan dari kkn ini adalah
munculnya semangat para anak-anak kecil yang terbilang belia usianya

16

134
sudah mencita-citakan dirinya untuk melanjutkan sekolah hingga
perguruan tinggi. Saya berharap bahwa apa yang kami lakukan membekas
dihati para warga, pejabat desa khususnya anak-anak setempat agar
kedepannya dapat membangun, melanjutkan pembangunan yang kami
belum rampungkan dan memberi manfaat bagi desanya. Saya sangat
terkejut, terharu bahagia mendengar sambutan sekretaris desa pada saat
penutupan kegiatan ini dilakukan, beliau bilang jika sebelumnya sudah ada
mahasiswa-mahasiswi yang kkn didesa ini tetapi saya baru merasakan
manfaat dan meriah kkn pada saat ini, saat mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bertugas melakukan pengabdian didesa kami.
Alangkah bahagia hatiku dan teman-temanku saat itu, berasa dibawa
terbang kelangit ke tujuh dan tak diturunkan lagi. Pujian demi pujian
menghujani kami. Kami tak bisa bayangkan diawal jika kelomok kkn ini
sangat diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk para pemuda dan anak-anak.
Saya belajar bahwa benar, usaha tak pernah mengkhianati hasil serta niat
yang baik akan berujung kebaikan pula, saya selalu percaya bahwa tuhan
selalu menganugerahi hambanya yang selalu berniat baik dan memberi
manfaat dan menebar ilmu kepada sesama hanya saja kita hambanya yang
harus berusaha lebih keras agar hasil yang didapatkan menjadi maksimal.
Sebelum saya dan teman-teman meninggalkan desa, dengan haru dan sendu
saya berpamitan dengan tetangga yang sudah menganggap saya dan teman-
teman sebagai keluarga yang kapanpun diterima jika berkunjung ke desa ini.
kami hanya bisa berharap dan berdoa semoga apa yang telah dilakukan disini
dijaga dan dapat dikenang bagi warga desa setempat. Kami juga berniat
mengecek dan menambah koleksi buku bacaan pada perpustakaan yang
telah kami buat. Sungguh sangat lega dan mengharukan saya mampu
menyelesaikan semuanya dengan baik, semoga pengalaman kali ini dapat
menambah rasa sayangku akan mengabdi kepada negaraku, bangsaku dan
rakyatnya, sehingga hidupku menjadi lebih bermanfaat.

135
H
KKN Cakrawala Jaya!
Khairul Ihsan

Pengantar: Salah Satu Kelompok Tergiat


Kata-kata yang membuat saya memiliki semangat untuk
melaksanakan tugas yang memakan waktu, energi dan mental ini tertuang
dalam Pembekalan Metode Pengabdian Masyarakat KKN. Saya merasa
bersyukur ketika diterangkan di sana bahwa peserta telah mendapat
dukungan yang mutual dari PpM. Pihak PpM sebelumnya telah
menceritakan sejarah naik-turunnya sistem kerja dalam KKN di UIN
sehingga sampai pada akhirnya mereka telah menyempurnakan ketersediaan
administrasi dan sedikit-banyaknya memberi arahan dalam penyampaian
laporan, atas itu saya bersyukur dan saya ucapkan terima kasih kepada PpM.
Meski demikian tidak terlalu banyak yang saya ketahui tentang
KKN, saya lebih sering mendengar senior berbincang dengan teman saya
bahwa KKN adalah hanya kita akan tinggal berdampingan dengan
perempuan, ya memang, ya memang pemikirannya ini sangat dangkal.
Namun begitu saya juga memiliki pandangan yang dapat dibilang identik,
saya berpikiran bahwa KKN tidak halnya Mata Kuliah yang ujungnya adalah
konsekuensi daripada nilai, skripsi, kelulusan, dan persoalan-persoalan lain
dari civitas akademik.
Pemikiran saya saat itu adalah saya hanya harus melakukannya dan
menyelesaikannya, dan setelah selesai maka saya sudah tidak ada kaitan lagi
dengan yang diselesaikan. Saya saat itu tidak tahu-menahu akan cerita suka
dan duka yang akan saya hadapi, seperti halnya sampai pengabdian KKN
telah terlaksana saya dan teman-teman masih sempatnya menerima
panggilan video dari anak-anak RW 09.
Sebelumnya perkenalkan saya Khairul Ihsan dan saya adalah orang
Kabupaten Bogor, dan saya mendapat tugas KKN ditempatkan di Desa
Ciampea Udik, Kec. Ciampea, Kab. Bogor. Sebagai orang setempat saya
bersyukur saat ditempatkan di Kabupaten Bogor, mengingat teman-teman
SMA saya juga sebagian mendapat jatah di sini. Namun berbeda dengan
mereka, yang mungkin tempatnya lebih terpelosok atau dapat dibilang jauh
dari rumah mereka masing-masing, saya berkendara motor dari Posko KKN
ke rumah saya hanya sekitar 20 menit. Ibarat tuan rumah karena KKN di
rumah sendiri, saya tetap berusaha menghargai rekan-rekan yang lain,

136
dengan menjaga budaya dan kebiasaan sesama rekan serta tidak dominan
dalam pengambilan keputusan suatu masalah.
Sebelum Pembekalan kami telah bertemu untuk pertama kalinya
pada hari Senin, 29 April 2019, dan kemudian bertemu kembali setelah
selesai Pembekalan ba‘da Zuhur, Rabu, 1 Mei 2019. Pada hari itu saya
menyampaikan saran bagi rekan-rekan agar mengungkapkan kebiasaan baik
dan kebiasaan buruk masing-masing, ini saran yang saya dengar dari pak Eva
ketika berbicara di Pembekalan, saran tersebut saya kira cukup penting bagi
seluruh rekan yang masih baru dengan satu sama lain, dan akan tinggal di
satu rumah selama satu bulan penuh. Dari semenjak waktu itu kami kian
mengintensifkan pertemuan seperti rapat, kegiatan Cari Dana, dan survey.
Saya termasuk orang yang yakin bahwa KKN kami adalah salah
satu yang paling giat dalam persiapan. Ketika pertama kali bertemu kami
telah menyusun seluruh struktur BPH, Humas dan Divisi. Struktur BPH
berurut dari ketua, Chilman, dia cukup baik sebagai ketua, bukan hanya
karena namanya paling pertama di absen KKN namun juga yang saya rasa
menjadi salah satu faktor adalah gaya komunikasinya; Fatur dan Alma
sebagai sekretaris 1 dan sekretaris 2, Fatur baik dalam mengurusi dokumen-
dokumen semacam ini, karena juga jurusannya Manajemen yang relevan
dengan tugasnya, sementara Alma tidak terlalu relevan dengan tugas ini
sebab ia dari jurusan Biologi, namun cukup baik dalam mengurus surat-surat
proposal; Bella sebagai Bendahara, saya cukup terkejut saat ia sebenarnya
baru membuat rekening bank, di samping ia adalah mahasiswi Akuntansi,
meski tetap ia cukup baik dalam mengurus pencatatan denda bagi yang
tidak ikut rapat mingguan dan mengurus perbendaharaan KKN. Di samping
BPH, ada Aldhy dan Safera sebagai Humas, Aldhy memang pantas mendapat
posisi ini karena ia dapat berkomunikasi dengan cakap, sepantasnya
mahasiswa FDIK, sedangkan Safera jika dalam obrolan santai ia sering
menyahut dengan lawakannya namun ketika obrolan serius ia agak lambat
dalam mengungkapkan idenya.
Dari sisi setiap divisi mungkin tidak dapat saya kemukakan secara
detail, namun secara umum pada pembagian tersebut ketika BPH sudah
ditetapkan maka sisanya adalah anggota divisi. Dari Divisi Acara
beranggotakan Awal, Ade, Ayu, dan Arie; saya sendiri tergabung di Divisi
Perlengkapan bersama Kharisma, Iffa, dan Ana; kemudian Iza dan Tyas di
Divisi Konsumsi; serta Pandu dan Mita dalam Divisi Publikasi Dekorasi dan
Dokumentasi. Dalam rapat kami yang pertama dan kedua masih ada

137
sembilan belas anggota termasuk Ucu, yaitu mahasiswi FU sama seperti
saya, namun ia terpilih untuk naik ke KKN kebangsaan, maka jumlah kami
menjadi genap delapan belas orang. Ada lima dari tujuh atau delapan rapat
yang saya ikuti termasuk pertemuan pertama, dan tiga kali berjualan dalam
rangka “Cari Dana.” Jika saya bertanya bagaimana kerja kelompok lain
kepada teman seangkatan saya, kebanyakan mereka masih berkata “santai”,
dari situ saya yakin bahwa kita adalah salah satu kelompok paling giat dalam
mencanangkan KKN kita.

Aset Kelompok: Saya Bersyukur atas Kalian


Sebelumnya saya sempat mengira-ngira bagaimana sifat dan
kebiasaan rekan-rekan saya dari sejak di rapat-rapat ke belakang, seperti
kehadiran mereka dalam rapat, intensitas dominasi gagasan mereka dalam
rapat dan alasan yang mereka ungkap ketika tidak ikut rapat. Meskipun
memang watak setiap rekan akan lebih komprehensif dilihat pada jangka
satu bulan hidup bersama. Pada hari pertama, kami khususnya dari laki-laki
menemui kendala dalam akomodasi yang sempat membuat keliru pihak
kami dan pihak RW09 di sana. Sebab kami sebelumnya disediakan oleh
Ketua RT03 untuk tinggal di Desa Cibuntu yang bertetangga dengan desa
tempat kami bertugas, namun Chilman sebagai ketua ditegur karena tinggal
di lain desa, ini membuat ia pusing dan kesal. Mungkin Chilman lebih
mengetahui detail permasalahannya, namun setidaknya pada awal tersebut
kita telah dituntut sebuah tanggung jawab dan beban untuk menjadi
mandiri di tengah masyarakat, dan itupun mengarah pas kepada si ketua
yang ibaratnya sebagai tulang punggung kita di sana.
Itulah permulaan yang saya rasakan di sana, sebelum kemudian
melaksanakan Pembukaan KKN esok harinya yang dilaksanakan di Kantor
Kepala Desa Ciampea Udik. Saya kurang memerhatikan beberapa teknis
selama berjalannya Pembukaan, ketika itu saya sudah bersiap untuk
bertugas dalam membacakan doa yang namun digantikan oleh Ketua RW09.
Saya tidak merasa ada ganjalan yang terpikir, sebab saya pada waktu itu
sudah siap menjadi Pembaca Doa, dan kenyataannya pada saat itu saya
digantikan saya tidak begitu merasa bahwa kewajiban yang disematkan
kepada saya diacuhkan begitu saja, karena mungkin saya tidak memiliki
otoritas yang cukup untuk mempertanyakan teknis yang diusung secara
tiba-tiba oleh Divisi Acara, sebab kaitan saya dengan mereka hanya antara
yang menugasi dan mendapat tugas, jika kita berbicara secara realistis.

138
Pembukaan berjalan cukup OK, rekan-rekan merasa cukup puas dengan
kehadiran warga yang terbilang ramai, saya agak kaget dengan ekspresi
rekan-rekan saya atas antusias warga pada saat itu, karena saya tidak begitu
memerhatikan lingkungan terkecuali pos saya sendiri.
Di sana gaya hidup keseharian saya dan rekan-rekan terbilang
cukup normal seperti bangun, shalat, sarapan, makan siang, mengaji, makan
malam, evaluasi, dan tidur. Mungkin karena suhu dataran tinggi terbilang
dingin maka jarang ada yang mandi sebelum jam 7, tetapi khusus bagi saya
yang sudah terbiasa, saya sempat beberapa kali mandi sekitar jam 5, tapi juga
keuntungan dari iklim dingin adalah jarang adanya nyamuk. Layaknya
mahasiswa UIN secara realistis, sehabis shalat kebanyakan kembali ke
kasur, implikasinya kita terbiasa sarapan jam 9 pagi bahkan sempat sarapan
di jam makan siang, lalu makan siang pada pukul 3 siang, kemudian makan
malam sehabis Isya.
Jika dapat diringkas ada enam kegiatan utama dari daftar program
kerja kami, sebagian besar adalah seminar yaitu, Penyuluhan KB dan
Masalah Pernikahan, Seminar Urgensi Pendidikan, Serta Pelatihan
Pembuatan Pupuk Kompos dan Pemberdayaan Sampah Plastik. Ada pula
kegiatan perlombaan seperti pada pengadaan perlombaan dalam Peringatan
Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-74, perlombaan yang lain
adalah perlombaan Islami dengan judul “Semarak Dzulhijjah” yang
mengusung konsep perlombaan MTQ, MHQ, Adzan, dan Mewarnai dalam
rangka menyambut bulan Dzulhijjah. Kami juga mengadakan acara Cek
Kesehatan Gratis yang bertempat di Kantor Kepala Desa.
Dari seluruh kegiatan tersebut pasti selalu dibayang-bayangi oleh
Rapat Evaluasi di setiap akhir dari acara-acara tersebut, memang tidak
semua Rapat Evaluasi mengarah kepada salah satu dari keenam program
kerja kami. Dalam satu bulan tersebut ada pula program kerja yang
dilakukan rutin, seperti pengajian, mengajar, dan mengajar mengaji, Rapat
Evaluasi juga terkadang membahas rutinitas tersebut. Ada pelaku utama
yang menjadi sentral dari arah pembahasan dan gerak dinamika topik
evaluasi, yaitu Ayu, sangat dapat disebut kalau dia adalah ‘bos’ di sini,
Chilman boleh menjadi ketua tapi dia ‘bos’ di sini. Ayu sendiri memang
memiliki kuasa yang relatif universal dan relevan ke setiap pojok acara
ataupun ke masing-masing pengisi pos seperti halnya saya, sebab dia
pengurus di Divisi Acara. Sebelumnya di 15 hari pertama dia hanya menjadi

139
anggota dalam Divisi Acara, namun kemudian dia menggantikan Awal yang
secara praktik terbilang tidak kompeten sebagai koordinator Divisi Acara.
Dalam Rapat Evaluasi Pembukaan KKN, saya mengira acara
berjalan dengan baik dengan tanpa hambatan, namun ini berbeda pada
evaluasinya, agaknya saya lupa dengan apa yang dibahas, namun evaluasi
Pembukaan tidak sedikitpun mirip dengan ekspektasi saya. Setelah satu
minggu pelaksanaan saya mulai merasa ada detail-detail yang rekan-rekan
rasa penting bagi satu acara, maka itu hal ini menjadi acuan saya untuk
bersikap lebih merangkul kepada apa-apa yang diinginkan rekan-rekan
secara general. Saya berusaha agar tetap berada pada garis moderat dan
sepakat dengan mayoritas, meskipun memang kenyataannya tidak bisa saya
bertahan dalam posisi demikian. Sampai ada satu malam saya dibangunkan
oleh Safera yang masuk ke kamar saya untuk mengajak saya mendatangi
Rapat Evaluasi, dalam kondisi setengah tidur saya lantas menolak dan
berkata kalau saya tidak terlalu penting di sini... Dalam kondisi yang
setengah tidur saya tidak bisa mengungkap secara tepat apa yang ingin saya
ungkap, terlebih saya hanya berniat untuk mengusir Safera agar tidak
mengganggu tidur saya sebab saya sangat mengantuk pada saat itu.
Meskipun sudah terlanjur ditegur oleh Ayu dan yang lain dengan berkata
bahwa kita semua penting di sini.
Semenjak itu saya merasa tidak ada lagi yang harus dipaksakan
dalam bersikap, saya bukan orang yang suka menyanggah bahwa saya tidak
bermaksud berkata seperti itu... namun sudah terlanjur pola pikiran rekan-
rekan akan berubah. Dalam hati saya, saya mungkin telah dicap sebagai
minoritas... Implikasi atas gesekan mental tersebut membuat saya terlibat
masalah dengan seorang rekan saya, yaitu Arie, saya merasa bersalah kepada
Arie karena telah memarah-marahinya di depan umum pada lomba
Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-74, ini masalah
yang tidak ingin saya ceritakan kelengkapannya, yang jelas inti akhir dari
kejadian itu telah dibicarakan di Rapat Evaluasi. Ada satu hal yang menurut
saya aneh pada malam Rapat Evaluasi tersebut, di mana Ayu ingin berperan
sebagai penengah namun turut mengaitkan progres kerja dirinya yang dia
anggap tidak mawas terhadap situasi pelaksanaan perlombaan HUT-RI ke-
74.
Dari sejak malam itu Rapat Evaluasi adalah satu hal yang agak saya
takutkan kedatangannya. Dan benar saja kelanjutan Rapat Evaluasi makin
lebih menusuk perasaan satu-dua pihak yang menyimaknya. Namun tidak

140
semua hal yang saya alami berujung menjadi tegang, adakalanya saya juga
merasa santai di satu bulan ini. Khususnya saat berada di kontrakan laki-
laki, saya tidak merasa ada rekan yang menuntut cara bersikap atau
sebagainya, saya merasa baik dengan rekan-rekan satu atap. Sementara di
kontrakan perempuan saya dengar mereka sering mengingatkan satu sama
lain jika ada sikap yang kurang baik.
Dalam Rapat Evaluasi kami yang paling akhir yaitu pada malam 22
Agustus 2019, kami turut saling menyalurkan perasaan yang ingin
diungkapkan selama satu bulan penuh, dan saya tidak terkejut jika yang
diungkapkan adalah permohonan maaf dan juga terima kasih dari seluruh
rekan-rekan. Termasuk juga saya yang berkata bahwa saya menganggap
KKN hanya untuk mengisi nilai... tapi di samping itu sebenarnya ada
kedekatan yang juga besar di antara kita selama sebulan penuh mendapat
suka dan duka untuk mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu
saya bersyukur memiliki rekan-rekan seperti kalian ini dan sekali lagi terima
kasih semua...

Aset Desa: Ragam Cerita OK


Desa yang sepi adalah pandangan pertama saya saat tiba di Ciampea
Udik. Sebelumnya pada survei yang kedua kali, kontak pertama dengan desa
adalah pada rapat antara ketua RW, ketua RT, kepala dusun, dengan jajaran
Kepala Desa di Kantor Kepala Desa Ciampea Udik. Setelah kami hadiri rapat
tersebut, saya dan rekan-rekan mendapat kesempatan untuk berbincang
sedikit dengan kepala desa mengenai orientasi kegiatan KKN yang telah
kami canangkan. Setelah kami berbincang, di situlah kami bertemu dengan
Ibu Julaeha atau yang lebih akrab dipanggil Bu Eha, beliau adalah sosok yang
sudah banyak membantu kami dari mulai survei akomodasi sampai
Penutupan KKN, dan beliau juga orang yang turut merasakan imbas dari
masalah kekeliruan akomodasi kontrakan laki-laki. Masalah kontrakan laki-
laki cukup membuat saya cemas di awal-awal, saya sempat bertanya
beberapa kali ke Chilman kapan kita pindah... sebab kita berada di Cibuntu
yang bukan menjadi tempat kita melaksanakan KKN, dan saya bersyukur
kita pindah ke kontrakan petak tepat di seberang kontrakan perempuan
yang juga difungsikan sebagai posko.
Setelah dua hari menetap di sana saya bertemu dengan Aa Farhan di
mesjid Darussalam, semulanya dia menghampiri saya dan Aldhy yang baru
selesai shalat Dzuhur di mesjid itu. Sebelumnya sudah tahu kita adalah anak

141
KKN kemudian ia menawarkan kami untuk mengajar mengaji di aula
sebelah mesjid, yang sebenarnya adalah pengajian Bu Eha, Bu Eha sendiri
memang telah menawarkan sebelumnya, namun karena kami tidak tahu
relasi Aa Farhan dan Bu Eha maka Aldhy masih menahan untuk memberi
jawaban sedangkan saya sendiri antusias dengan tawarannya.
Ketika tawaran mengaji itu kami terima, di situlah awal mula
banyak anak-anak khususnya dari RW09 yang berdatangan ke posko
ataupun kontrakan kami. Semulanya anak-anak datang untuk mengaji dan
mengerjakan PR mereka, namun kian hari anak-anak lebih sering
berkunjung untuk main, seperti main bola, mancing ikan, metik jambu,
sampai ‘ngerujak’ jambu yang sudah dipetik. Bukan hanya anak-anak yang
menunjukkan hobi dalam keseharian mereka, kita juga membawa mereka ke
dalam aktivitas kita, seperti mengajak mereka bermain UNO ataupun
mengajak mereka membuat ecobrick yang merupakan bagian dalam program
kerja utama kami, walaupun tugas saya bukan di PDD tapi saya sempat
merekam video mereka sedang mengaji di posko, memetik, jambu, ‘ngerujak’,
dan membuat ecobrick.
Semakin hari kami mendapat tautan ke beberapa pengajian,
semulanya saya, Chilman, Ayu, dan Kharisma mendapat jatah pertama untuk
perkenalan di pengajian Bu Eha, dan pada selang beberapa hari berikutnya
saya bersama hampir semua rekan bertemu dan berkenalan dengan Ibu
Neneng dan pengajiannya, adapun saya tidak mengunjungi pengajian Ibu
Nenih, namun yang saya dengar dari rekan-rekan bahwa anak-anak di sana
lebih dapat diatur dan ada pula yang mengikutinya beberapa telah
menginjak usia SMA.
Rutinitas mengaji dibagi rata ke dalam jadwal shift atau jatah waktu
kerja, ada pengajian Ibu Julaeha, pengajian Ibu Neneng, dan pengajian Ibu
Nenih, saya sendiri mendapat jatah tiga kali di pengajian Ibu Julaeha, dan
dua kali di pengajian Ibu Neneng, saya belum pernah ikut pengajian di Ibu
Nenih karena mungkin ditunda karena suatu hal. Pengajian yang saya
maksud adalah mengajar mengaji anak usia sekolah dasar dari Iqra dan al-
Qur’an, adapun kami menambahkan pengajaran lain seperti Bahasa Arab,
seperti halnya saya yang mengajari bahasa Arab dari nama-nama anggota
tubuh dan nama-nama hewan dalam dua pertemuan pengajian Ibu Julaeha.
Nama anak-anak yang paling saya ingat jika diukur dari frekuensi
mereka datang ke kontrakan laki-laki ataupun bertemu di suatu tempat
yaitu, Ajil, Dadeng, Aban, dan Apau, mereka hampir setiap hari datang ke

142
kontrakan untuk mengajak Awal main, saya tahu karena sahutan “ka
Awaaal.., ka Awaal..” dari mereka itu yang saya dengar hampir setiap pagi
ketika saya sedang di dalam kontrakan, ya... itu dapat dimaklumi... karena
Dadeng saja, yang paling besar, juga masih menduduki kelas 6 SD. Anak-
anak perempuan yang saya masih ingat namanya yaitu, Ayu, Aqila, Eka, Febi,
Zikra, Hanun, Jihan, Naura, Anggun dan Anggi, senyuman-senyuman
mereka masih terbayang dari satu bulan itu sampai pada paragraf ini.
Yang sangat saya sayangkan adalah perpisahan dengan mereka
dengan perasaan ragu dalam hati saya, yang merasa kalau hubungan kita
tidak akan bertahan lama, akibat dari kepentingan masing-masing, saya
sendiri tidak akan pernah tahu hubungan dengan teman-teman KKN atau
bahkan teman-teman kuliah akan selama apa dapat bertahan... Pada malam
sebelum kepulangan saya dan rekan-rekan, kami sempat dijamu oleh Bu Eha
untuk menyantap hidangan di aula tempat mengaji, dan setelahnya saya dan
beberapa rekan sempat mengobrol dengan anak-anak itu ba‘da Maghrib.
Anak-anak khususnya yang perempuan ternyata banyak berkeluh kepada
kami, seperti Febi yang bilang kalau posko kita jauh dari rumahnya sehingga
ia jarang berkunjung dan tidak bisa sampai akrab dengan kita jika hanya
sebulan yang terlalu cepat bagi dia, adapun di sana ada Zikra, Ayu, dan Eka
yang berkata hal yang sama, lalu saya jawab setelah saya menunggu celah
jeda untuk berpikir jernih di depan mereka. Saya jawab bahwa kita tidak
ditugaskan hanya untuk bekerja di RW09 namun kita di tugaskan
‘mengurusi’ masalah general dari Desa Ciampea Udik, saya berpikir mana
mungkin kita sempat berfokus pada keluhan mereka.
Meskipun itu benar namun jika saya mengingat lagi, mungkin salah
saya karena tidak terlalu suka dengan anak kecil sehingga jawaban saya
berkesan realistis. Kemudian Chilman tanpa syarat menggantikan saya
menjadi target keluhan anak-anak, tak berselang satu menit, tiba-tiba saya
lihat Zikra menangis di dekapan Chilman, Wah... Awalnya saya heran
melihatnya tapi kemudian saya mulai berpikir apakah ini karena ucapan saya
yang tadi?! Saya tidak mendekatinya saat itu, dan membiarkannya mengalir
sampai kemudian kami semua masuk ke aula dan berbincang mengenai
perpisahan kami dengan para pemuda. Setelah selesai saya kembali
mendekati Zikra dengan berkata “Zikra udah gak nangis...?” namun Zikra
malah kembali menangis..., akhirnya saya mendekap dia dan mengelus
punggungnya, saya hanya memeluk dan merasakan isakannya, itu cukup
lama sampai semua rekan saya keluar aula dan Zikra berhenti menangis. Lalu

143
kami melanjutkan kunjungan ke dua pengajian lain, yaitu Ibu Nenih dan Ibu
Neneng, kami semua mengungkapkan rasa terima kasih kami dan juga
memohon maaf bila ada kesalahan dari kami.
Esok harinya kami mengunjungi tetangga-tetangga kami di pagi
hari untuk pamit, kami juga turut berterimakasih dan lalu kami juga
memberi sedikit ‘rezeki’ sebagai rasa terima kasih kami atas sumbangsih
mereka dalam mengizinkan kami untuk memenuhi keperluan sehari-hari
kami dengan menumpang di rumah mereka, atas semua hal demikian saya
ucapkan sekali lagi terima kasih.

Harapan: Untuk Desa dan Masyarakatnya


Saya berharap bagi pemerintah daerah di Desa Ciampea Udik agar
mereka mampu mengatasi masalah sanitasi lingkungan dan ketersediaan air
bersih di sana, serta untuk Kantor Kepala Desa yang telah kami susunkan
ruang perpustakaannya agar dapat dimaksimalkan manfaatnya bagi semua
lapis kalangan, dan terkhusus bagi warganya agar dapat menjaga silaturahmi
sebagaimana halnya sesama saudara sekampung. Dan terkhusus bagi
keluarga kami di RW 09 saya sendiri tidak ingin berlepas dengan hubungan
akrab yang sudah terjalin, tapi apa mau dikata jika hanya waktu yang bisa
menjawab, OK!

144
I
Sedikit Cerita Di Desa Ciampea Udik
Khairunnisa Nurmah Yuningtyas

Perkenalan KKN
Sekarang ini saya sudah semester 6 akhir menjalani, dan
melaksankan tugas sebagai mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan
Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di semester 6 akhir ini
saya akan menjalani dan megikuti kegiatan KKN ( Kuliah Kerja Nyata) yang
sebagaimana kewajiban bagi setiap mahasiswa dan mahasiswi di setiap
penghujung perjalanan kuliah yang dilaksanakan pada setiap universitas,
KKN yang akan saya lalui selama sebulan ini menurut saya ialah bentuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan
pendekatan secara lebih mendalam, dan lebih mengetahui masyarakat secara
dekat pada waktu hari libur dalam mengisi waktu kosong dan tempat atau
daerah terpelosok yang telah terpilih, pelaksanaan KKN biasanya
berlangsung antara satu bulan dan bertempat di daerah yang telah
ditentukan. Selain anggota KKN yang berasal lintas fakultas dalam satu
universitas, terdapat juga program KKN yang dilaksanakan lintas
universutas. KKN kebangsaan merupakan nama dari program KKN yang
anggotanya berasal dari universitas yang berbeda.
Pada tahap selanjutnya saya mengisi biodata sebagai salah satu
syarat mendaftarkan diri dalam kegiatan KKN 2019, dalam pengisian biodata
pendataran KKN saya mengisi beberapa hal yang akan saya lakukan saat
KKN nanti yang pertama saya mengisi pendataran KKN dalam hal mengikuti
KKN ini yang dilaksanakan di desa atau KKN-PPMM Reguler yang kedua
mengisi kemampuan yang saya bisa dalam melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yaitu saya akan memberi ilmu pengetahuan yang saya
miliki dalam jurusan saya hukum keluarga pada bidang fiqih munakahat
atau bidang pernikahan dan akan mengajarkan juga apa yang ilmu saya
miliki dalam agama Islam kepada masyarakat serta mengajarkan ngaji iqra
dan Al-Qur’an kepada anak-anak dan masyarakat sekitar. Yang ketiga
adapun saya dan teman kelompok memeliki dan mempunyai beberapa
PROKER (Program Kerja) yang sudah disepaki bersama yaitu beberapa
Kegiatan pada setiap minggunya pada minggu ke satu di hari pertama sampai
di desa saya dan teman-teman mengikuti kegiatan pembukaan KKN di
kantor desa ciampea udik selanjutnya mengunjungi rumah pak RT 01, 02, 03

145
dan RW 09 yang dimana tempat tinggal kami selama satu bulan saya juga
mengikuti pengajian bulanan ibu-ibu dan mengajar ngaji anak-anak serta
mengajarkan bimbel kepada anak-anak atau mengisi PR nya, Kegiatan
minggu ke dua saya dan teman kelompok melaksanakan dan mengikuti
proker penyuluhan masalah pernikahan dan program KB yang diikuti oleh
ibu-ibu PKK dan cek kesehatan gratis yang di khususkan untuk warga Desa
Ciampea Udik serta workshop kependidikan yang bermaksud dan memberi
motivasi kepada anak SMA untuk melanjutkan ke jenjang kuliah atau yang
lebih tinggi lagi saat itu kami berkunjung ke sekolah MAK Nurul Ilmi yang
ada di Desa Ciampea Udik.
Kegiatan minggu ke tiga saya dan teman kelompok melaksanakan
kunjungan ke MI Arsaniyah kepada setiap anak-anak yang ada di kelas 1
sampai 6 sekaligus perkenalan diri dengan adanya program kegiatan KKN
dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melaksanakan dan mengikuti seminar
penyuluhan sampah organik dan anorganik serta pelatihan pembuatan
kompos bermaksud untuk mengurangi buang sampah sembarangan dan
memberi sedikit ilmu kepada para petani dalam dalam pembuatan kompos
adapun cara pembuatan Ecobrick yaitu botol plastik yang diisi padat dengan
limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat
digunakan kembali. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi
limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi sampah-sampah,
serta mengikuti pengajian bulanan ibu-ibu masjid as salam pada setiap hari
jumat dan pada hari ahad di minggu ini bertepatan dengan pelaksanaan
shalat idul adha bersama masyarakat dan kelompok KKN CAKRAWALA
serta melakukan pemotongan kambing dan sapi bersama warga desa
ciampea udik, Kegiatan minggu ke empat saya dan teman kelompok
melaksanakan program kerja mingguan terakhir semarak dzulhijjah yang
diikuti oleh berbagai TPA yang ada di setiap RW nya dan membuat
perpustakaan CAKRAWALA yang di buat untuk warga desa ciampea udik
agar giat dan rajin dalam membaca buku dan mencari ilmu pengetahuan yang
baru adapun tempat bermain yang dikhususkan untuk anak-anak kecil yang
tempatnya di kantor kepala desa ciampea udik agar lebih mudah di akses
bagi setiap warga Desa Ciampea Udik

Memulai KKN

146
Saatnya tiba pengumuman kelompok KKN 2019 yang diumumkan
oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, kabar pengumuman kelompok KKN semakin banyak di
perbincangkan oleh setiap mahasiswa dan saya pun semakin penasaran
kelompok berapakah yang saya dapat saat itu masih dalam waktu belajar di
kelas akan tetapi sudah ramai di bicarakan akhirnya pun saya melihat grup
Whatsapp Hukum Keluarga 2016 yang dimana ada file pengumuman
kelompok KKN akhirnya kelas pun selesai dan saya pun melihat file tersebut
akan tetapi saya tidak menemukan juga nama saya tertera karena saya
mengira nama saya berada di kelompok akhir dan pada akhirnya ada teman
saya yang memberitahu bahwa nama saya berada di kelompok 12 disitu pun
saya langsung melihat dan penasaran siapakah orang-orang yang
sekelompok dengan saya dan ternyata ada teman kelompok saya yang satu
jurusan dan pada saat itu juga langsunglah salah satu anggota kelompok
KKN 12 membuat grup Whatsapp untuk memperkenalkan dirinya masing-
masing secara bergantian saling menyapa satu sama lain agar mengenal lebih
dekat sebelum bertemu dan selesai perkenalan diri dan saling menyapa
akhirnya membahas untuk melakukan pertemuan pertama kali untuk
kelompok KKN 012.
Tiba saat pertemuan pertama kelompok KKN 12 yang dilakukan di
Fakultas Tarbiyah setelah shalat asar saat itu saya izin datang terlambat
dikarenakan masih belajar di kelas akan tetapi saya dan teman yang lainnya
saling berkomunikasi lewat grup Whatsapp akhirnya kelas pun selesai dan
saya langsung bergegas menuju Fakultas Tarbiyah dengan tergesa-gesa
karena saat itu waktu sudah semakin sore sesampainya di tempat saya
langsung disuruh memperkenalkan diri dikarenakan teman-teman yang lain
sudah saling berkenalan satu sama lain secara langsung dan saya sebagai
penutup atau akhir perkenalan dikelompok KKN 12, yang saya rasakan
ternyata tidak sama antara foto yang ada di Whatshapp dengan bertemu
secara langsung Karena ada sebagian yang tidak menggunakan foto. Berbagai
macam sifat orang yang baru di kenal ada yang orangnya banyak bicara, ada
yang bicara sendiri dengan teman sampinya dengan obrolan yang begitu asik
walaupun baru kenal, dan ada juga yang hanya diam dan menyimak
pembicaraan teman nya yang sedang bicara, dan inilah kesan pertama saya
pertama kali jumpa dengan teman kelompok KKN 12.
Perkenalan antar teman kelompok pun selesai dan dilanjutkan
dengan pembahasan pumbuatan struktur kelompok KKN 12 yang dilakukan

147
secara sistem voting dengan suara pilihan yang paling banyak terpilihlah
saudara Chilman Mahdiyin Achyar dari Fakultas Adab dan Humaniora
sebagai ketua kolompok KKN 12, pembagian setiap anggota kelompok
dengan berbagai divisi untuk ketua divisi beserta anggota nya untuk saling
bekerja sama dalam bagian masing-masing dan tanggung jawabnya di
kelompok KKN 12 dan saya terpilih sebagai divisi konsumsi bersama dengan
teman saya saudari Iza Fauziah dari Fakultas Adab dan Humaniora, dan
teman kelompok saya yang satu jurusan yaitu saudara Muhammad
Awaluddin Jauhar dari Fakultas Syariah dan Hukum sebagai divisi acara dan
adapun disalah satu anggota kelompok kami kaka kelas satu tingkat di atas
kami yaitu saudari Kharisma Anissa D dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
Pertemuan pertama ini diakhiri dengan rencana melakukan survey
desa tempat KKN kami yang bertepatan di Desa Ciampea Udik, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor, adalah desa dimana kami melakukan KKN,
dengan jarak yang lumayan jauh dari kampus kami, perjalanan yang
ditempuh kurang lebih 2 jam lebih perjalanan. Saya merasa senang ketika
mendapat kabar tempat KKN di bogor, karena terbayangkan bahwa di bogor
betapa cuaca yang dingin karena dekat dengan pegunungan dan saya yang
berasal dari orang Tangerang asli dan tidak mempunyai kampung karena
orang tua asli dari Tangerang, tapi rasa senang yang dibayangkan hanya
ekspetasi saya saja terlihat saat saya dan teman-teman pertama kali
mengadakan survei, walaupun saat survei saya berangkat agak pagi akan
tetapi cuaca yang panas dan saat itu juga sedang musim kemarau, akan tetapi
hal itu semua tidak menyurutkan semangat saya untuk melakukan kegiatan
KKN nanti selama satu bulan.
Saya dan teman-teman mendatangi Kantor Kepala Desa Ciampea
Udik, bertujuan untuk bertemu dengan Bapak Kepala Desa Ciampea Udik
dan untuk mengetahui data-data yang telah ada. Saat kami telah sampai di
Kantor Desa Ciampea Udik, saat beretepatan dengan rapat bulanan RT, dan
RW serta para Staf Kantor Kepala Desa Ciampea Udik dan kami pun di
undang untuk bergabung dan agar lebih kenal dengan Desa Ciampea Udik
dan mengetahui kemajauan dari setiap RT dan RW serta keluhan-keluhan
warga yang diwakili oleh RT dan RW yang hadir, dan membahas tentang
bantuan dari pemerintah. Dan setelah rapat selesai pun kami lanjut
berbincang-bincang dengan kepala desa dan para stafnya, RW dan RT
setempat yang hadir tentang permasalahan yang ada di masyarakat dan pada

148
akhirnya kami menemukan permasalahan atau kekurangan yang terjadi di
masyarakat Desa Ciampea Udik dan kami pun melanjutkan perjalanan
menuju rumah masyarakat dan rumah pak RW setempat dan para tokoh
masyarakat yang ada agar kami lebih dalam mengetahui Desa Ciampea Udik
terhadap masyarakat dan desanya. Bincang-bincang terus kami tanyakan
dalam semua bidang, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, mata
pencaharian, keagamaan, kegiatan rutin dan data-data masyarakat setempat.
Setelah melakukan survei, saya dan teman-teman berdiskusi dan
meminta arahan dan bimbingan dengan dosen pembimbing kelompok KKN
12, membahas tentang program kerja yang akan dilakukan untuk menyusun
proposal, saran dan masukan dari setiap anggota kelompok kami tamping
untuk mendapat beberapa hal yang akan kami lakukan saat KKN, dan
akhirnya kami memfokuskan kepada masalah kesehatan dan lingkungan
kepada Desa Ciampea Udik dengan sistem berkelanjutan. Beberapa hari
selanjutnya kami lewati sampai 3 kali survei dan saling mendiskusikan
bersama teman-teman lewat grup Whatsapp juga dengan bertemu secara
langsung membahas permasalahan dari setiap bidang yang akan dilakukan,
penentuan tempat tinggal, hingga penyusunan proposal kegiatan dan
penyebaran proposal ke setiap lembaga untuk mencari dana KKN, saya dan
teman-teman pun hampir setiap seminggu dua kali mengadakan diskusi
terkait semua persiapan KKN untuk kelompok kami, membahas tentang
keberangkatan, dana kelompok, menggalang pakaian, barang-barang layak
pakai, barang donasi dari setiap donator yang ingin berbagi sebagian
hartanya, akomodasi, seragam baju untuk kelompok KKN, dan lain- lain
yang kami bahas bersama secara lebih rinci dan detail.
Adapun saya dan teman divisi konsumsi menyiapkan jadwal menu
makan untuk setiap harinya yang dijadwalkan sehari makan tiga kali dan
pembagian penanggung jawab masak di setiap harinya untuk kelompok
KKN kami, tanggal 22 juli 2019 pelepasan kelompok KKN oleh Pusat
Pengabdian kepada Masayarakat ( PPM ) di Auditorium Harun Nasution,
menandakan KKN akan segera dimulai, seminggu sebelum KKN saya sudah
mempersiapkan barang-barang yang saya butuhkan selama menjalani KKN
sebulan, saat itu kelompok kami bersepakat untuk membawa barang
dilakukan berbarengan dengan pemberangkatan kami ke Bogor, sebelum
kesepakatan ini kami buat saya dan teman-teman mengalami kendala dalam
pemberangkatan untuk membawa barang awalnya ingin membawa barang
sebelum hari kami berangkat ke Bogor karena masalah mobil yang sudah di

149
pesan tepat hari sebelum berangkat akan tetapi kami memikirkan jika
barang duluan siapa yang akan menjaga barang bawaan kami untuk menjaga
jaga hal yang tidak diinginkan jika barang tidak ada yang jaga dan jika barang
nya dibawa bersamaan dengan kami berangkat untuk mobilnya kami belum
dapat karena kesepakatan sebelumnya, karena saya dan teman kelompok
pergi dengan membawa motor akan tetapi Alhamdulillah kendala dalam
mobil bak untuk pembawaan selesai setelah kami berdiskusi kembali
tentang barang bawaan yaitu adanya salah satu anggota kelompok kami
mengajukan untuk menyewakan mobil saudaranya.
Tanggal 23 juli 2019, saya bersiap siap dari rumah sekitar jam 07:00
pagi dan langsung menuju tempat titik kumpul kami di FISIP kampus 2
untuk memasukkan barang ke dalam mobil dan sambil menunggu teman-
teman yang lain untuk berangkat ke Bogor, dan pukul 10:30 saya dan teman-
teman bersiap siap untuk berangkat ke tempat KKN dengan menggunakan
motor, dua jam lebih perjalanan saya lalui dan pada akhirnya sampai juga di
Desa Ciampea Udik Bogor, yaitu tempat pelaksanaan KKN saya
berlangsung. Dan inilah awal perjalanan pengabdian saya kepada
masyarakat, dengan suasana lingkungan yang baru, dengan teman yang baru
saya pun dan teman-teman mempersiapkan pembukaan KKN 12, yang
bertempat di Kantor Desa Ciampea Udik dengan diresmikan oleh Kepala
Desa Bapak Iskandar Zulkarnain sebagai Kepala Desa Ciampea Udik dan
Bapak Afwan Faizin sebagai dosen pembimbing KKN 12 maka menjadi awal
dari pengabdian saya ke masyarakat dan tidak ada alasan untuk berkata saya
tidak bisa, justru ini dijadikan pengalaman menuju bermasyarakat yang
sesungguhnya suatu saat nanti. Dan dimulai saat KKN ini dan menjadi
pelajaran dan pengalaman yang di dapat. Adapun pengalaman yang saya
dapat dan merasa senang sekaligus bangga saat ditunjuk menjadi juri lomba
MHQ ( Musabaqah Hifdzil Qur’an) di salah satu proker kami yaitu Semarak
Dzulhijjah adapun salah satu juri yang ditunjuk dari tokoh masyarakat.

Cerita Desa Ciampea Udik


Desa Ciampea Udik yang dikelilingi oleh persawahan, dan dari
tempat tinggal yang saya dan teman-teman dapatkan kebanyakan warga
yang disekitar nya menjadi petani, desa yang sudah lumayan maju dengan
segala kelebihan dan kekurangan Desa Ciampea Udik karena telah
mendapat bantuan dari pemerintah setempat maupun warganya sendiri
yang keadaan ekonomi nya sudah membaik dan lebih maju dengan kondisi

150
lingkungan yang cukup bersih akan tetapi ada sebagian warga yang
membuang sampah ke selokan air yang berada di sekitar rumahnya
dikarenakan kurangnya tempat sampah yang tersedia dan adapun mobil
sampah yang sudah dijadwalkan semingu seakali untuk mengambil sampah
disetiap RW yang ada di Desa Ciampea Udik dan juga terdapat dampak yang
di dapat jika warga dan masyarakat sekitar membuang sampah sembarangan
yaitu kesehatan masyarakat sekitar. Jika setiap masalah yang ada bisa diatasi
warga akan mempunyai banyak peluang untuk menciptakan desa yang lebih
baik lagi dari sebelumnya seperti desa yang bersih , serta asri dan penyadaran
masyarakat itu adalah tugas setiap masyarakat dalam menjaga desa yang tak
terkalahkan indahnya dalam hal pemandangannya, yang menjaga
kerukunan, kebersamaan dan kekompakan yang terjalin antara setiap warga
yang ada dan akan menjadi kampung yang semakin maju dan jaya dalam
berbagai bidangnya serta lebih baik dari desa yang lain.
Disetiap harinya saya dan teman-teman kelompok mencoba lebih
dekat dengan warga dan masyarakat sekitar, pemuda setempat, saling
bertukar pikiran, bercerita pengalaman yang sebelumnya didapat, dan
berbagi solusi dari setiap permasalahan-permasalahan yang ada, awal
pertama kami bisa bergabung dan bekerjasama dengan pemuda disana saat
menuju perayaan HUT RI Ke-74, saya dan teman-teman sangat senang
dengan sikap dan keterbukaan pemuda disana dengan kelompok kami, mau
untuk diajak bekerja sama bersama sama memajukan Desa Ciampea Udik
tercinta ini. Dalam hal dan setiap kegiatan kami pun mencoba bekerja sama
dengan para pemuda-pemudi Desa Ciampea Udik. Adapun beberapa hal
yang harus ditingkatkan lagi yaitu melakukan pengorganisasian yang
tersusun rapih, dan meningkatkan kekompakan dan kebersamaan yang telah
ada diantara para pemuda sekitar desa juga untuk mempererat tali
silaturahmi Desa Ciampea Udik.

Akhir Cerita di Desa Ciampea Udik


Dengan apa yang telah dilakukan oleh saya dan teman-teman kami
berharap apa yang dilakukan dan diberi oleh kelompok KKN kami menjadi
masukan yang baik bagi seluruh masyarakat disana dan menjadi sistem yang
berkelanjutan di Desa Ciampea Udik, saya dan teman kelompok percaya
bahwa Desa Ciampea Udik akan menjadi desa yang semakin maju dan jaya
yaitu dengan lingkungan yang bersih dan asri dan kesadaran warga desa
sekitar yang di bangun dalam menjaga lingkungan agar menjadi warga yang

151
sehat, menjadi warga yang menjaga kerukunan, kebersamaan dan
kekompakan serta saling bergotong royong dalam membangun tempat yang
di cintai bersama, pada bidang mata pencaharian terus meningkat dengan
bertani yang semakin maju akan tetapi hanya ada kendala apabila mengalami
musim kemarau yang akan berakibat pada pertanian warga sekitar, yang
harus ditingkatkan lagi adalah rasa kebersamaan dalam terwujudnya desa
yang maju dan jaya serta lebih baik.

152
J
Cerita Anak Negeri Mengabdi di Ciampea Udik
Kharisma Anissa Dewi

Antisipasi terhadap Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Tahun 2019 ini sebenarnya adalah tahun keempat saya menjalani
perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang dilaksanakan dalam upaya memenuhi Thri Dharma Perguruan Tinggi
umumnya dijalani oleh mahasiswa lainnya pada tahun ketiga mereka kuliah.
Cuti kuliah yang saya ambil pada saat semester 7, atau tepatnya pada Juli
2018 mengharuskan saya menunda pelaksanaan KKN ini. Alasan saya cuti
sebenarnya dapat dibilang cukup membanggakan, yaitu untuk mengikuti
pertukaran pelajar, namun tidak dapat disangkal hal itu tetap membuat saya
sedikit sedih karena tidak bisa melaksanakan KKN bersama dengan teman-
teman satu angkatan saya, angkatan 2015.
Saya sempat mendengar cerita yang disampaikan oleh teman-teman
saya tentang bagaimana KKN nya berjalan dan kesan mereka terhadap KKN
itu sendiri. Dari banyak cerita yang saya dengar sebagian membuat saya
merasa enggan untuk ikut KKN. Namun terlepas dari itu semua, KKN tetap
merupakan kewajiban yang harus saya jalani. Disamping itu saya sebenarnya
adalah pribadi yang sangat menyukai aktivitas-aktivitas sosial seperti
kegiatan bakti sosial maupun jambore yang dulu sering diadakan oleh
sekolah ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP), sehingga sebenarnya KKN tidak terdengar
terlalu buruk bagi saya. Dalam kesempatan ini juga saya berharap bisa
berkenalan dengan banyak orang baru yang memiliki latar belakang berbeda.
Membangun relasi sekaligus mengenal dan belajar memahami serta
menghadapi orang-orang yang berbeda karakter.
Pada mulanya saya sempat ragu dan bingung apakah baiknya saya
memilih KKN reguler atau KKN dikampus, namun melihat durasi
pelaksanaan KKN Reguler yang hanya 1 bulan saya akhirnya memilih KKN
Reguler. Selain itu, dengan mengikuti KKN reguler saya berharap dapat
mengenal teman-teman baru dan membentuk relasi. Setelah yakin, akhirnya
saya mengisi form pendaftaran KKN di web sistem informasi UIN Jakarta.
Saat mengisi form pendaftaran ini, kita diwajibkan untuk menulis beberapa
kompetensi diri yang kita miliki. Baik dari sisi keterampilan maupun
akademik. Saya yang memang hobi memasak sejak kecil akhirnya

153
menuliskan hal tersebut di kolom keterampilan. Untuk kolom akademik,
Bahasa Inggris menjadi pilihan saya dikarenakan bidang studi ini sangat saya
gemari sejak dulu, dan melihat dari jurusan kuliah yang saya ambil,
Hubungan Internasional, saya rasa Bahasa Inggris menjadi salah satu hal
yang setidaknya bisa saya amalkan selama pelaksanaan KKN ini.
Selain diharuskan mengisi kolom kompetensi akademik dan
keterampilan, saya juga diminta untuk menuliskan sekiranya program kerja
apa saja yang akan saya lakukan nanti di desa saya akan ditempatkan.
Kembali kepada kompetensi diri yang saya tulis, saya berencana untuk
mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak setempat. Ketertarikan saya
terhadap permasalahan lingkungan juga mendorong saya untuk memberikan
pengetahuan kepada warga setempat akan bahaya sampah plastik, dan
bagaimana pentingnya untuk mengurangi penggunaan sampah plastik
tersebut. Berdasarkan hal tersebut saya terfikirkan untuk membuat
penyuluhan terkait bahaya dan bagaimana cara memberdayakan sampah
plastik.
Pandangan saya terhadap KKN berubah banyak dari sebelum
hingga setelah pelaksanaan. Sebelum saya dan kelompok berangkat ke desa,
jujur saya sempat sedikit pesimis apakah tim kami akan mampu bekerja
sama dengan baik. Selain itu saya juga sempat khawatir bila nanti akan
terjadi konflik-konflik antara para anggota kelompok termasuk saya sendiri.
Namun semua rasa pesimistik itu hilang dan justru digantikan dengan rasa
solidaritas dan kekeluargaan yang begitu melekat. Hidup bersama selama
satu bulan benar-benar merubah cara pandang saya terhadap kelompok
KKN. Hingga dihari kepulangan saya menangis karena berat untuk berpisah
dengan kelompok ini. Ternyata KKN tidak seburuk yang saya bayangkan.
Sejujurnya, KKN sama sekali tidak buruk. Justru KKN ini mengajarkan saya
banyak sekali pelajaran-pelajaran kehidupan.

Cakrawala
Setelah mendaftar KKN, akhirnya pembagian kelompok
diumumkan sekitar pertengahan April 2019. Barulah saya tahu bahwa saya
ditempatkan dikelompok 012. Diikuti dengan pemberitahuan terkait
penempatan desa bagi masing-masing kelompok yang diumumkan pada
bulan Maret. Kelompok kami ternyata ditempatkan di Bogor yaitu Desa
Ciampea Udik. Pada pertemuan pertama yang diisi dengan pembagian serta
pemilihan anggota masing-masing divisi, terpilihlah sodara Chilman

154
Mahdiyin Ahyar mahasiswa dari Fakultas Adab dan Humaniora. Saya
sendiri terpilih sebagai koordinator divisi perlengkapan. Setelah semua
anggoota sudah mendapatkan divisinya masing-masing, pertemuan
berikutnya dilaksanakan dengan tujuan diskusi terkait nama kelompok
serta tema KKN kita nanti. Diawal banyak yang memberikan ide untuk
membuat nama kelompok menggunakan bahasa sansekerta, namun
akhirnya kita memutuskan untuk menamai kelompok KKN ini dengan nama
“CAKRAWALA”. Sebelum itu kita sempat hampir menamai kelompok KKN
ini dengan nama LENTERA, dikarenakan oleh kesamaan nama dengan
kelompok lain kami terpaksa harus mengganti nama kelompok. Padahal saat
itu desain logo juga sudah hampir selesai.
Sesuai dengan definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
salah satu arti dari kata cakrawala sendiri adalah langit. Langit yang sangat
luas dan tak berujung seringkali disangkut pautkan dengan ilmu. Dimana
sebagai seorang idnividu kita harus menuntut ilmu setinggi dan seluas langit.
Tak heran kata ‘cakrawala’ sendiri seringkali dikaitkan dengan khazanah
keilmuan yang luas. Namun diluar definisi kata cakrawala tersebut, nama
kelompok kami juga memiliki kepanjangan tersendiri yaitu Cerita Anak
Negeri Mengabdi di Kawasan Nusantara (CAKRAWALA).
Tahap berikutnya yang harus saya dan teman-teman lakukan
adalah survey. Pada tahap ini diharapkan dapat diperoleh informasi-
informasi terkait desa yang akan kami tempati nanti. Dikarenakan waktu
yang hampir memasuki bulan Ramadhan, survey direncanakan untuk
berjalan hanya 2 atau 3 hari dari hari pertemuan kami. Waktu yang dapat
dibilang mendadak ini menyebabkan tidak semua anggota kelompok dapat
ikut hadir dalam kegiatan survey pertama. Namun survey pertama tetap
berjalan diikuti oleh empat orang anggota kelompok yang terdiri dari Ketua,
dua orang dari Divisi Humas dan satu orang dari Divisi Acara. Tujuan
pertama pada survey ini adalah untuk datang ke kantor Desa dan menemui
Kepala Desa setempat. Alhamdulillah kedatangan kelompok Cakrawala
disambut dengan sangat baik oleh pihak desa.
Diputuskan bahwa untuk survey kedua harus dilakukan
dipertengahan bulan Ramadhan. Kami sangat beruntung pada survey kedua
kali ini di Kantor Desa sedang diadakan pertemuan antara Kepala Desa
dengan Ketua RT/RW setempat. Memanfaatkan momen tersebut saya dan
teman-teman mencoba melakukan beberapa pendekatan dengan warga
setempat yang diawali dengan diskusi singkat dengan ketua RT/RW disana.

155
Respon warga setempat sangatlah baik, kami merasa sangat diterima dan
disambut dengan hangat. Pada saat itu juga beberapa Ketua RW langsung
menawarkan lingkungan RW nya untuk kami tempati.
Dari survey kedua ini kami berhasil bertemu dengan perwakilan dari
Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RW 09, Ibu Julaeha
yang biasa dipanggil Ibu Eha. Melihat kondisi pembuangan sampah yang
masih lumayan sembarangan, saya sempat bertanya kepada Bu Eha terkait
sistem pengelolaan sampah di lingkungan tersebut. ternyata memang mobil
sampah yang harusnya mengangkut sampah dari Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak mencapai
kawasan RW 09 ini. Dikarenakan satu dan lain hal. Berangkat dari hal itu,
seusai pertemuan saya dan teman-teman yang ikut berangkat survey
langsung membicarakan program kerja apa saja yang sekiranya akan
bermanfaat bila kami adakan di desa ini. Salah satunya adalah penyuluhan
terkait sampah plastis, serupa dengan program kerja awal yang memang
sudah saya tuliskan ketika mendaftar KKN. Selain itu banyak program kerja
lainnya yang kelompok kami rencanakan.
Saya dan teman-teman semua akhirnya berangkat menuju Desa
Ciampea Udik pada tanggal 23 Juli 2019. Saya ingat jelas pada saat
keberangkatan itu masih banyak dari kita yang merasa canggung untuk
berbincang. Beberapa nama anggota kelompok pun masih sering tertukar.
Kita akhirnya sampai di desa, lebih tepatnya di kampung Caringin Jangkung
2, tempat dimana kami menyewa rumah untuk kami tempati dan kami
jadikan posko selama satu bulan. Kami menyewa dua tempat untuk tempat
tinggal, satu untuk anggota perempuan dan satu untuk anggota laki-laki.
Untungnya letak rumah laki-laki dan perempuan bersebrang-sebrangan
sehingga tetap mudah bagi kami untuk berkomunikasi. Masalah pertama
yang saya dan teman-teman dapatkan sesampainya di Desa adalah
kekurangan air. Dirumah yang kami tempati keran air menyala sangat kecil.
Saya dan teman-teman sempat kebingungan bagaimana kita akan bertahan
untuk sebulan kedepan bila keadaan air sangat susah. Namun Alhamdulillah
para tetangga sekitar memperbolehkan kami menggunakan kamar mandi
dirumah mereka.
Setelah sampai di Desa, kami berencana untuk istirahat dulu untuk
hari itu dan baru memulai kegiatan di hari esok tepatnya pada tanggal 24 Juli
2019. Acara pertama yang harus kami laksanakan tentunya adalah Acara
Pembukaan. Acara Pembukaan ini bertempat di Kantor Desa Ciampea Udik.

156
Pada acara pertama inilah kemampuan kerja dalam kelompok saya dan
teman-teman diasah. Sejak malam sebelumnya saya dan semua anggota
kelompok sudah mengadakan rapat terlebih dahulu mengenai teknis acara
di pagi hari nanti. Acara berjalan dengan cukup baik. Hanya ada satu drama
kecil ketika kami sadar bahwa konsumsi untuk hadirin ternyata kurang.
Namun untungnya teman saya dari divisi konsumsi, Iza, mampu bertindak
cepat dan mengatasi hal tersebut. Pembukaan kegiatan KKN oleh kelompok
Cakrawala dilakukan dengan upacara simbolis pemasangan topi dan kartu
identitas kelompok.

Kulawarga17 kedua
Desa Ciampea Udik ini terletak di kecamatan Ciampea, Bogor.
Sejak pertama kali saya datang dan melihat kondisi desa, menurut saya desa
ini sudah termasuk desa yang maju. Letaknya sudah dapat dibilang dekat
dengan perkotaan. Akses jalan pun sudah sangat baik sehingga truk-truk
besar dan Bis pun bisa memasuki kawasan desa ini. Infrastruktur desa
Ciampea Udik ini menurut saya sudah sangat mumpuni. Sudah banyak
dibangun instansi-instansi pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD)
hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Bangunan masjid pun
sangatlah mudah untuk ditemui.
Ada beberapa hal yang bisa saya tangkap selama keberadaan saya
menjalani kegiatan KKN di Desa Ciampea Udik ini. Yang pertama, Warga
desa sangatlah menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Anak-anak di desa
ini sejak balita sudah diajarkan untuk biasa mengikuti kegiatan mengaji.
Pondok-pondok pesantren pun sudah ada beberapa yang didirikan dan
terlihat cukup menjadi incaran para orang tua untuk menyekolahkan putra-
putrinya. Yang kedua adalah, lahan hijau di Desa Ciampea udik masih
terbilang sangat luas. Tidak heran sebagian besar masyarakat Desa bermata
pencaharian sebagai Petani. Baik itu petani padi maupun umbi-umbian
seperti singkong dan Ubi. Sepanjang perjalanan dari kantor kecamatan
Ciampea hingga Desa Ciampea Udik dapat terlihat banyak sekali
perkebunan singkong, dan dekat dari lokasi rumah sewaan kami banyak
terdapat sawah.
Satu yang sangat disayangkan, seperti yang sudah saya tulis pada
bagian sebelumnya, mekanisme proses pembuangan sampah yang masih

17 Bahasa Sunda yang artinya adalah ‘Keluarga’.

157
berantakan. Di lingkungan perumahan masih terdapat sungai kecil yang
melintasi rumah-rumah warga, dan dapat dengan jelas terlihat bahwa sungai
tersebut menjadi tempat pilihan warga untuk membuang sampahnya.
Padahal sejak terakhir saya dan kelompok datang untuk survey ketiga sudah
ada kemajuan berupa truk sampah yang sudah masuk dan menjangkau
hampir semua area di desa Ciampea Udik. Tetapi tetap masih ada sebagian
dari masyarakat yang membuang sampahnya sembarangan. Terkait hal ini
Alhamdulillah saya berhasil mewujudkan program kerja yang memang sejak
awal sangat ingin saya jalankan, penyuluhan terkait sampah. Acara ini
dinamai “Seminar Pemberdayaan Sampah Plastik dan Pelatihan Pembuatan
Pupuk Kompos”. Lebihnya lagi, pemateri dari acara kali ini adalah saya dan
teman saya sendiri sesame anggota KKN Cakrawala yang bernama Iffa Aulia.
Bagi saya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri yang sangat membekas.
Tempat dimana kelompok saya tinggal terletak di Kampung
Caringin Jangkung 2 yang merupakan wilayah dari RW 09, Desa Ciampea
Udik terdiri dari 9 Rukun Warga (RW). Sejak pertama kami sampai
dirumah sewaan, yang mulai sekarang akan saya sebut sebagai posko, saya
dan teman-teman sudah disambut hangat oleh seorang ibu yang tinggal
persis disebelah posko kami. Melihat kami yang sibuk menurunkan dan
merapihkan banyaknya barang bawaan, dengan baiknya Ibu itu memberikan
kami air minum. Beliau adalah tetangga pertama yang kami temui.
Dikemudian hari barulah kami tau bahwa nama Ibu tersebut adalah Herni,
namun karena masih tergolong usia muda kami lebih sering memanggilnya
dengan sebutan Teh Herni.
Selama perjalanan KKN ini banyak sekali warga desa yang
memperlakukan kami seperti keluarga sendiri. Memberikan kami bantuan
mulai dari mengizinkan menggunakan kamar mandi dirumahnya,
meminjamkan peralatan memasak, memberi kami makanan hingga
membantu memasangkan keran air baru di rumah. Begitu banyak kenangan
yang membuat saya akhirnya merasa sulit untuk kembali pulang dan
melanjutkan perkuliahan. Umi Asih, seorang ibu yang pada awalnya kami
kenal hanya sebagai pemilik rumah yang kami sewa ternyata merupakan
sosok orang yang sangat ramah. Setiap hari kelompok kami menumpang
mencuci piring dirumah beliau, setiap giliran saya sembari menyuci biasanya
saya berbincang banyak hal. Seringkali Umi Asih bercerita tentang anak-
anaknya, hal ini membuat saya menyadari betapa Umi benar-benar ingin

158
menghilangkan kecanggungan diantara kami. Umi Asih juga selalu
tersenyum ketika berbicara dengan saya dan teman-teman.
Selain Umi Asih juga ada Ibu Khodijah yang rumahnya
bersebrangan dengan posko KKN kami. Ada satu keunikan dari Ibu
Khodijah, air dirumah beliau adalah air terbersih yang kami temui selama
perjalanan KKN satu bulan ini namun bukan itu yang membuat beliau unik.
Keunikan dari Ibu Khodijah ini adalah, beliau memelihara beberapa ikan di
dalam bak penyimpanan airnya. Saya sempat kaget ketika pertama kali
menyadari hal tersebut, begitupun ternyata dengan teman-teman saya. Hal
ini selalu menjadi perbincangan yang dapat membawa tawa bagi kelompok
kami. Sebelum kami mengetahui nama asli Ibu Khodijah, beberapa teman
saya sempat member beliau julukan Ibu ‘Ikan’, tidak lain karena ikan yang
dipelihara beliau di bak airnya.
Masih banyak lagi orang-orang berjasa yang dengan ikhlasnya
membantu perjalanan KKN kelompok Cakrawala. Ibu Eha, Ibu perwakilan
PKK yang sudah dari awal membantu kami mulai dari menyari rumah
kontrakan hingga mencari tempat untuk kami melaksanakan program-
program kerja KKN. Pak RW Agus, ketua RW 09 yang sudah menerima
kami semua dengan baik bagaikan keluarganya sendiri. Beliau yang pada
hari-hari pertama KKN hampir setiap malam datang ke posko untuk
menengok keadaan kami beserta kendaraan yang kami bawa. Teh Herni,
tetangga sebelah yang selalu menyapa kami hampir setiap pagi. Emak,
seorang ibu yang usianya sudah sangat tua yang hidup sendiri di rumah
sebelah kanan posko kami. Yang selalu tertawa ketika berbicara dengan saya
dan teman-teman, yang biarpun diusia tuanya masih bisa membuatkan kami
kerupuk opak dari nasi sisah.
Tidak hanya orang dewasa tetapi anak-anak, atau yang dalam
bahasa Sunda adalah barudak, juga sangat ramah kepada saya dan teman-
teman. Dadeng, Ajil, Aban, Apaw, Daus, Bunga, dan masih banyak lagi. Rasa
keingin tahuan mereka yang tinggi seringkali membuat mereka bertanya apa
yang sedang kami lakukan hari itu bila kami sedang duduk bersama di
pekarangan rumah. Tak jarang mereka datang kerumah hanya untuk sekedar
bermain bersama kami. Hubungan kami menjadi dekat karena setiap sore
selepas maghrib saya dan teman-teman kelompok secara digilir mengajar
mengaji di salah satu majelis yang didatangi oleh anak-anak ini. Mereka
sangat bersemangat hingga tak jarang setiap selesai sholat Maghrib mereka

159
akan datang ke posko untuk memanggil teman-teman yang dijadwalkan
mengajar mengaji hari itu dan kemudian berangkat bersama-sama ke majelis.
Pernah sekali waktu Ajil datang ke posko membawa beberapa buah
ceri yang dia petik langsung dari pohonnya. Kebetulan saya sedang duduk
sendiri di depan rumah dan kemudian Ajil menawarkan ceri itu kepada saya.
Pada saat itu saya langsung tersentuh melihat bagaimana anak yang berumur
mungkin sekitar 9 tahun sudah begitu mengerti cara berbagi dengan orang
lain. Ini adalah hal yang kecil memang, tetapi dari hal ini saya dapat
mengambil pelajaran bagaimana lingkungan tempat seorang anak tumbuh
akan mempengaruhi kepribadiannya.

Cita-cita
Seringkali yang terjadi adalah, kita akan merasa nyaman berada di
tempat baru dengan orang-orang baru ketika waktu perpisahan sudah
dekat. Harapan saya bagi Desa Ciampea Udik yang sempat menjadi rumah
selama satu bulan adalah tetap harmonis dalam hubungan antar warga.
Karena aspek itulah yang membuat saya benar-benar merasa nyaman berada
disana. Selain itu, saya juga berharap semua bentuk program kerja yang
sudah kami laksanakan disana dapat membekas dan bermanfaat. Khususnya
untuk masalah sampah, saya berharap bila suatu saat saya datang kembali
pengelolaan sampah sudah lebih baik lagi. Saya juga berharap agar
pemerintah daerah bisa membantu warga Desa Ciampea Udik khususnya
kampung Caringin Jangkung 2 dan kampung-kampung lain yang masih
kesulitan air bersih dengan bantuan penyaluran air bersih ataupun sebuah
sistem penyulingan air agar kualitas air disana bisa lebih baik.

160
K
Uraian Kata Dari Desa Ciampea Udik
Mita Nur Patmah

Apa Itu KKN ?


Waktu begitu cepat berlalu, kini saya sudah berada di semester 6.
Bagi saya dari Fakultas FITK Jurusan Pendidikan IPS konsentrasi Sosiologi
tidaklah mudah melewati masa – masa tersebut, yang dimana semester ini
saya harus menjalankan kewajiban melaksanakan KKN (Kuliah Kerja
Nyata). Langkah “awal” sebagai syarat Munaqosah. Awalnya saya bingung
Apa itu KKN ? Apa yang bisa saya lakukan ? Apa yang bisa saya berikan ?.
Segudang pertanyaan menghinggapi fikiran saya pada saat itu. Kemudian
saya bertanya kepada kaka tingkat saya yang sudah melaksanakan KKN,
mencari bahan bacaan dibuku dan di internet Apa Itu KKN? . Setelah saya
mendapatkan informasi dari berbagai sumber, saya bisa menyimpulkan
bahwa langkah awal yang harus saya lakukan adalah saya harus meluruskan
“Niat” saya. Kenapa harus Niat? Jika KKN hanya sebatas mengharapkan
sebuah “Nilai” maka, saya tidak bisa memahami makna bahwa “Mahasiswa
adalah penyambung lidah masyarakat” dan saya tidak bisa mengamalkan
maksud dari “Tri Dharma Perguruan Tinggi” .
Tibalah hari di mana pengisian biodata diri untuk pendaftaran KKN
di mulai. Di benak saya selain Program kerja yang harus saya susun masih
ada hal penting yang harus saya persiapkan yaitu, perbekalan materi selama
saya 1 bulan mengabdi di Desa. Motivasi saya untuk melaksanakan
pengabdian ini tidak boleh main – main. Karena saya harus bekerja mandiri
di samping saya juga tidak boleh meninggalkan kuliah sambil
mengumpulkan materi untuk perbekalan 1 bulan di tempat KKN saya nanti.
Motivasi terbesar saya untuk menjalankan KKN ini ialah orangtua saya yang
sudah bekerja keras membanting tulang untuk pendidikan saya dan
Motivasi saya untuk mengamalkan ilmu, pengalaman, fikiran dan raga yang
harus saya tuangkan dan saya berikan kepada masyarakat di desa di tempat
saya KKN.
Setelah selesai mengisi Form biodata diri untuk pendaftaran KKN
di WEB system akademik UIN, saya harus menyusun program kerja . Di
kampus saya dari jurusan Pendidikan IPS Konsentrasi Sosiologi dimana ada
potensi pendidik di dalam diri saya dan kecintaan saya dalam ilmu Sosiologi
dan Antropologi Sosial Budaya. Bakat saya lebih terlihat di “Public

161
Speaking”/Pidato. Sebelum jauh saya membuat program kerja , saya kembali
menggali informasi dari kaka tingkat saya dan mencari referensi dari
berbagai sumber. Dimana yang nantinya program kerja dan potensi yang
saya miliki bisa di singkronkan dengan kondisi di Desa tempat saya
mengabdi.
Titik terang untuk membuat rancangan program kerja KKN pun
mulai terlihat, saya membuat program kerja yang sifatnya tidak terlalu
muluk – muluk yang terpenting bisa di rasakan manfaatnya. Saya memiliki
konsep “Dari Mahsiswa untuk Desa” yang dimana rancangan program
kerja saya tersebut tidak menghilangkan unsur – unsur kearifan lokal. Saya
membagi menjadi 3 unsur yakni; unsur pendidikan, unsur agama dan
unsur tekhnologi dan Usaha Menengah Kecil.
Pada unsur pendidikan saya merancang kegiatan workshop untuk
kalangan pelajar, guru dan orangtua murid. Workshop untuk kalangan
pelajar ini saya targetkan untuk pelajar SMA/SMK , Workshop yang saya
angkat ialah “Motivasi Pentingnya Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang
Perguruan Tinggi” dan Workshop “Macam – Macam Beasiswa untuk
pendidikan Kuliah” tujuannya ialah membangkitkan semangat pelajar di
Desa tempat saya KKN nanti , membuka maindset dan motivasi. Kemudian
mengadakan Workshop untuk orang tua murid dan siswa mengenai “Cinta
atau Cita – Cita” yang membahas mengenai Pernikahan dini di usia
Produktif. Dan terakhir ialah kegiatan workshop untuk Guru yang dimana
guru akan di berikan motivasi dan pelatihan mengajar di kelas yang
mengasyikan namun tetap sesuai dengan RPP dan Metode Pembelajaran.
Selanjutnya pada Unsur KeAgamaan saya memiliki rancangan
kegiatan yakni untuk kaum Pemuda pengjian rutinan selain mempelajari Al-
Quran, belajar Muhadoroh / Kultum, belajar menjadi MC, Mempelajari
Fiqih, dan Kitab Kuning. Kemudian di lanjutkan Tahlillan untuk saling
mempererat persaudaraan. Dan terkhir membimbing ngaji anak – anak di
Desa.
Terakhir yakni unsur tekhnologi dan Usaha Menengah Kecil.
Yang dimana rancangan program saya ialah membuat gagasan “Desa Melek
Tekhnologi” sasaran saya ialah anak Muda dan Ibu – Ibu maupun bapak –
bapak . Dimana masyarakat akan dibimbing menggunakan HP/Laptop dan
Media Internet, kemudian jika diantara masyarakat ada yang memiliki usaha
kecil nanti akan di ajarkan produk pemasarannya menggunakan media
internet. Saya ingin mengadakan pengngolahan “Opak” buatan masyarakat

162
Desa menjadi olahan makanan ringan kekinian dan di pasarkan
menggunakan media internet.
Saya mengutip dari sebuah pesan “Sebaik – baik manusia ialah yang
bermanfaat untuk manusia lainnya” yang menjadi pedoman selama saya masih
bernafas di BumiNya. Tidak perlu menunggu menjadi pintar untuk
bermanfaat, tidak perlu menjadi sempurna untuk berguna. Memberilah
sekarang dengan apa yang kita miliki karena, kita tidak pernah tahu apakah
kita masih menggenggamnya esok hari.

Semesta Hanya Mempertemukan Kita


Setelah melalui proses yang panjang mulai dari pendaftaran diri
keikut sertaan KKN 2019 hingga di tentukannya kelompok KKN , Dosen
Pembimbingin Lapangan dan penentuan tempat KKN. Hingga akhirnya saya
masuk di keluarga kelompok KKN 012 yang diberinama “Cakrawala” (Cerita
Anak Negeri Mengabdi di Kawasan Nussantara) dengan tema “Menciptakan
Potensi Kesehatan Sejahtera dan Lingkungan Asri dengan Sistem
Berkelanjutan”. Kami semua bergerak mulai dari pembentukan struktur
KKN 012, mencari dana, donatur membuat propsal pra KKN berlangsung
Hingga membuat rancangan kegiatan KKN dan lain sebagainya. “sambil
menyelam minum air” itulah slogan yang saya berikan untuk kelompok KKN
saya, karena selain mempersiapkan program kerja , saya dan dan teman –
teman terus mengadakan pertemuan rutin dan survei rutin ke Desa yang
akan menjadi tempat kami mengabdi yaitu di Desa Ciampea Udik, Bogor
Jawa Barat. Waktu terus berjalan dan tiba dimana pelepasan Mahaisswa
KKN UIN Jakarta 2019 di laksanakan pada tanggal 22 Juli 2019 di
Auditorium Harun Nasution kampus 1 UIN Ciputat. Namun, keberangkatan
kelompok KKN saya pada saat itu jatuh di tanggal 23 Juli 2019.
Singkat cerita, Selama kurun satu bulan saya tinggal di Desa
Ciampea Udik, Bogor Jawa Barat yang menjadi tempat KKN saya dan teman
– teman 1 bulan mengabdi. Tempatnya masih asri dan dekat dengan gunung
Halimun Bogor, di tempuh 2 jam dengan menggunakan sepeda motor dari
Ciputat. Masyarakatnya sangat ramah dengan menyambut kedatangan kami
di desa tersebut.
Hari terus berganti tak terasa hampir satu bulan saya disini bersama
orang – orang yang memiliki karakter yang berbeda dan memiliki inovasi
serta semangat yang luar biasa. Perbedaan – perbedaan menyatukan kami
semua, potensi – potensi kami gunakan untuk melakasnakan tugas KKN ini.

163
Pahit dan manisnya kami telan bersama – sama. Senang dan sedih kami lalui
dengan penuh arti. Keluarga baru KKN kelompok 12 Cakrawala setiap
detiknya memiliki cerita , saya belajar banyak hal dari teman – teman saya
dan Melahirkan keluarga baru di hidup saya. Sayangnya, semesta hanya
mempertemuka kita dengan waktu yang begitu singkat. Walaupun konflik
di dalam kelompok saya terjadi , saya memaklumi karena itu bagian dari
dinamika kehidupan. Dan menjadi cerminan, bahan evalusi dan
pendewasaan untuk saya pribadi.
Keberagam aset yang dimiliki oleh teman – teman kelompok saya
ialah potensi yang berbeda. Ada yang memiliki bakat mendesain, pendidik,
birokrasi, agamis dan bahkan ngopi yang bisa menjalin silaturahmi antar
masyarakat desa Ciampea Udik. Masing – masing dari kami memiliki
potensi yang bisa di andalkan bahkan ada teman saya yang awalnya tidak
percaya diri untuk berani menapilkan potensi dirinya kini ia menjadi berani
menunjukan bakat yang ada di dalam dirinya. Ya, karena moment inilah
tempatnya saya dan teman – teman saya menunjukan dan memberikan yang
terbaik untuk desa Ciampe Udik. Saya pun banyak belajar dari teman –
teman saya , seperti ada yang dari jurusan HI saya sedikit belajar dan keingin
tahuan saya bagaimana bisa mempelajari bahasa inggris dengan mudah, saya
belajar bagaimana mendesain dari teman saya jurusan SI dan lain sebagainya.
dari sana pula relasi dan ilmu pengetahuan saya bertambah. Saat itu saya
sebagai Anggota PDD (Publiksi , Dekorasi dan Dokumentasi), saya belum
pernah memiliki pengalaman di bidang tersebut namun, saya mau belajar
mengenai ilmu mendesain , membuat video dan tentang ilmu komunikasi.
Dan saat itu pula PDD berjumlah 2 orang dimana teman saya dari Fakultas
SAINTEK memberikan ilmu mengenai divisi tersebut.
Selama di tempat KKN saya merindukan kedua orangtua saya,
kembali saya teringat sebelum saya melangkahkan kaki dari rumah
meninggalkan orangtua saya selama satu bulan. Moment yang tidak saya
bisa lupakan ialah malam dirumah saat esok hari saya akan meninggalkan
orangtua selama satu bulan melaksanakan tugas. Saya perempuan anak
pertama dari keluarga yang sederhana dan sudah mempersipakan segala
persiapan untuk keberangkatan KKN terutama materi/perbekalan saya
selama satu bulan di kampung orang. Saya bekerja dan membanting tulang
sendiri selama 3 bulan dan menabung untuk perbekalan KKN, Bayaran
semester 7 dan Keberangkatan observasi jurusan saya pasca KKN. Malam
harinya pukul 22:00 WIB saat esok saya akan melangkahkan kaki dari

164
rumah, ibu saya memberikan petuah dan do’a kramatnya kepada saya dan
beliau memberikan saya gulungan uang recehan hasil berdagangan kecil
kecilan yang diikat dengan karet kuning untuk tambahan perbekalan saya di
tempat KKN. Seraya beliau berkata kepada saya bahwa ibu saya tidak bisa
menjenguk saya saat saya di tempat KKN dan tidak bisa mengantarkan saya.
Beliau hanya berpesan untuk menjaga diri , jangan lupa beribadah dan
melaksanakan tugas dengan penuh amanah. Malam berlalu tepat pada
tanggal 23 Juli 2019 di pagi buta saat itu saya berangkat KKN dari Jakarta
Barat sampai UIN Ciputat, titik keberangkatan bersama kelompok saya
menuju desa Ciampea Udik. Dan bapak mengantarkan saya menggunakan
motor vespa jadulnya hingga ke halte busway terdekat dari rumah, seraya
saya memohon ridho untuk pelaksanaan kegiatan KKN ini. Saat itulah di
tempat KKN saya selalu teringat kejadian tersebut. Menjadi penyemangat
dan motivasi saya bertugas selama melaksanakan KKN.
Kelompok KKN 012 Cakrawala memiliki kepekaan terhadap
anggotanya, saat salah satu anggota ada yang sakit langsung dengan sigap
membantu dan memberikan perhatian. Dari kelompok KKN 012 Cakrawala
saya belajar arti kebersamaan dalam kesederhanaan. Perbedaan tuhan
ciptakan untuk saling melengkapi dan menghargai. Tidak mudah bagi saya
memang saat awal pertama kalinya harus bersama dengan orang yang baru
saya kenal. Seiring berjalanannya waktu kenyamanan itu muncul. Konflik di
dalam kelompok menjadi pembelajaran dan bumbu pelengkap . Andai waktu
bisa terulang kembali, ingin rasanya saya merasakan detik – detik hangatnya
kekeluargaan yang di ciptakan oleh keluarga kecil KKN 012 Cakrawala UIN
Jakarta.

“Tanah Pusaka” Desa Ciampea Udik.


Desa Ciampea Udik, Bogor Jawa Barat. Desa yang berdiri di tanah
pasundan yang terbentang keindahan ciptaanNya, kaya akan tanahnya yang
subur. Padi menguning menjadi pemandangan yang asri di desa tersebut.
Banyaknya tumbuhan singkong yang di tanaman oleh masyarakat desa
membuktikan bahwa tanah di desa tersebut adalah tanah surganya
Indonesia. Mata pencaharian masyarakat desa Ciampea Udik ialah hampir
lebih dominan petani. Ada juga beberapa yang menjadi kuli angkut
batu/pasir di aliran sungai di desa Ciampea udik, dan bahkan menjadi
pedagang.

165
Desa Ciampea Udik yang memiliki 9 RW merupakan masyarakat
yang ramah sekali, dibuktikan dengan hadirnya kelompok KKN 012
Cakrawala UIN Jakarta disambut dengan baik oleh masyarakat desa
tersebut. Sosok pemimpinnya yaitu Kepala Desa juga menyambut kami
dengan baik. Ada yang unik dari masyarakat desa Ciampea Udik. Yaitu ,
adanya 1 RW yang di dominasi oleh Masyarakat yang berfaham aliran
“Ahmadiyah”. Walaupun begitu masyarakat tetap berjalan dengan harmonis
, walau perbedaan hadir di antara mereka. Pak Iskandar yang merupakan
pimpinan di Desa Ciampea Udik mengatakan di Desa Ciampea udik pernah
memiliki catatan kelam yaitu konflik yang terjadi dengan salah satu RW
yang berfaham “Ahmadiyah” tersebut. Tapi itu sudah menjadi konflik di
masalalu dan kini masyarakat hidp kembali normal. Di Desa Ciampea Udik
memang sangat Agamis karena di dominasi oleh masyarakat muslim , masih
banyak tempat pengajian anak – anak berdiri. Rutinitas setiap sore dan
malam anak – anak belajar ilmu agama . sedangkan , bapak – bapak setiap
malam jum’at mengadakan tahlilan dan ibu – ibu di siang hari mengadakan
pengajian di majelis secara bergiliran.
Dalam hal pendidikan desa Ciampea Udik sangat membutuhkan
perhatian pemerintah setempat, terutama fasilitas sekolah untuk
menunjangnya pembelajaran dan kesejahteraan guru. Terutama juga pondok
pesantren , saya melihat di desa Ciampea Udik berdiri 3 pondok pesantren
yang dimana sangat kurang di perhatikan dan didukung sarana dan
prasarannya oleh pemerintah setempat. Kondisi pemuda masyarakat Desa
Ciampea Udik juga masih banyak yang belum bekerja alias menganggur.
Kondisi kesejahteraan tersebut perlu menjadi bahan evaluasi dan perhatian.
Alasan kompleks banyak usia produktif yang mengganggur di Desa Ciampea
Udik ialah motivasi mereka unuk bekerja mandiri dan menggali potensi
mereka ada dibidang apa.
Ada kisah yang menarik saat saya berada di Desa Ciampea Udik,
saat saya bersama satu teman saya juga kami di divisi yang sama yaitu
Publikasi, Dekorasi dan Dokumetasi (PDD) , saat kami membuat video
dokumenter yang menjadi bagian tugas divisi PDD . Saya dan Teman saya
memiliki konsep membuat video dokumenter yaitu dengan mencari sosok
inspiratif dan akhirnya kami menemukan sosok itu. Sebut saja nama sosok
itu ialah “Uwa Pupud” sebutan akrab masyarakat di Desa Ciampea Udik.
Beliau tinggal di RW.03 Desa Laladon Ciampea Udik. Beliau merupakan
petani, pengurus masjid (Marbot) tetapi beliau juga merupakan sosok guru

166
yang mengajarkan ngaji anak – anak saat sore dan malam hari. Beliau juga di
temani sang istri yang setia menemani saat di sawah dan mengajar ngaji.
Tinggal dirumah yang sederhana dan merawat satu cucunya. Sosok beliau
menginspirasi saya dan memberikan petuah emasnya kepada saya dan teman
saya pada saat itu. Sosok “Uwa Pupud” dan istrinya mengingatkan saya
kepada orangtua saya dirumah. Mengajarkan saya arti bersyukur dan
kesederhanaan dalam menjalani hidup serta tidak mudah putus asa dari
Rahmatnya Allah.
Dan kisah inspiratif yang saya ingat dan saya temui ialah saat
ketidak sengajaan saya saat ingin meliput video dokumenter di tengah
sawah, saya melewati sebuah rumah panggung yang sederhana. Saat itu sang
pemilik rumah sedang menyapu halaman rumahnya. Sosoknya ibu – ibu
sederhana dan saya lupa nama ibu itu. Saya tak sengaja melewati depan
halamannya dan mencium tangan ibu tersebut, saya izin untuk mengambil
gambar di sawah di belakang rumah beliau dan beliau mengizinkannya.
Tidak lama saya mengambil gambar saya kembali pulang dan melewati
rumah panggung beliau sembari pamit dan mengucapkan terimaksih.
Sebelum pulang saya bertanya , mengapa rumahnya begitu sepi. Sosok ibu
itu mengatkan bahwa suaminya belum lama meninggal dunia dan anak –
anaknya ke kota untuk melanjutkan pendidikan , bahkan beliau bercerita
bahwa salah satu cucunya melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia.
Dan mengatakann kepada saya “walaupun ibu dan almarhum suami ibu
hanyalah petani, tapi orangtua menginginkan dan berusaha agar anaknya
bisa lebih baik nasibnya dari kedua orangtuanya”. Seketika saya teringat
kembali sosok orangtua saya dirumah.

Untaian Do’a Di Pelupuk Senja


Hadirnya saya dan teman – teman mahasiswa kelompok KKN 012
Cakrawala UIN Jakarta memang belum mampu mewujudkan mimpi seluruh
masyarakat Desa Ciampea Udik. Namun, selama kami mengabdi selama satu
bulan terhitung mulai dari tanggal 23 Juli – 23 Agustus 2019 di desa tersebut.
Saya dan teman – teman sudah berikhtiar semampu dan sekuat tenaga .
beberapa program yang sudah kami susun , terealisasikan satu per satu.
Walaupun tidak secara besar - besaran merubah keadaan desa Ciampea
Udik. Setidaknya kami melahirkan dan memperkenalkan inovasi yang kami
bawa dan berharap masyarakat Ciampea Udik melanjutkan kegiatan yang
sudah kami paparkan saat kami KKN di Desa Ciampea Udik.

167
Desa Ciampea Udik akan terus ada , tumbuh dan berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Ada banyak mimpi dan harapan yang di
sematkan oleh masyarakat Desa Ciampea Udik. Menjaga warisan dan tanah
leluhur kepada penerus masa depan bangsa. Anak – anak yang tumbuh dan
berkembang disanalah yang akan menjaga warisan leluhur mereka. Oleh
karena itu pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh saya dan
teman – teman KKN 012 Cakrawala tidak berhenti di Desa Ciampea Udik.
Namun, akan terus dilakukan dimanapun tempatnya. Senja di desa Ciampea
Udik memberikan sebuah kisah nyata , pembelajaran, kondisi dan harapan
dari sebagian kecil masyarakat Indonesia.

168
L
Mengabdi di Desa Ciampea Udik
Muhammad Awaluddin Jauhar

Kuliah kerja Nyata untuk belajar dan mengajar


Kuliah itu menyenangkan tetapi kurang lengkap dengan adanya
sebuah pengabdian, dengan adanya kuliah kerja nyata (KKN) setiap orang
harus mengikutinya dengan syarat untuk menempuh sebuah kelulusan yang
mana sebuah kewajiban sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk ajang belajar dan mengajar di sebuah desa, yang ditentukan orang-
orangnya dan destinasi lokasinya disetiap desa yang ada dibogor dan di
tanggerang, terdapat 200 kelompok yang dipilih secara acak 100 dibogor dan
100 lagi di tanggerang, dimana semua orang yang mendaftar semester
berapapun yang belum mengikuti kkn dan diacak setiap fakultas maupun
jurusan itu sebuah proses menyesuaikan diri, harus menyesuaikan diri
dengan orang yang berbeda jurusan dan mengenal tingkah laku orang lainm,
pertukaran fikiran pun semakin luas apabila kita dapat menikmatinya dan
mengambil keputusan dengan berbagai macam permikiran, yang serius
maupun yang tidak serius, barang kali ini adalah hal wajar yang harus
dipahami, pepatah selalu bilang bahwa manusia tidak akan bisa hidup
sendiri, karna pada hakikatnya manusia adalah manusia sosial yang
membutuhkan orang lain, hewan pun seperti itu, simbol mutualisme
dijadikan sosok yang idealis untuk membuka fikiran dan jiwa, kemungkinan
besar adanya program Kuliah Kerja nyata (KKN) adalah sebuah anugrah
sekaligus amanah yang harus di pertanggung jawabkan di masyarakat
maupun di akhirat nanti, karna dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN)
kita harus bekerja keras dengan fisik maupun fikiran, karna semuanya harus
segera fikirkan matang-matang setelah itu di putuskan ide ide apa yang
sesuai dengan kondisi masyarakat disana, kita harus bisa menyesuaikan
kondisi masyarakat disana perlu apa saja yang perlu dikaji dan dilaksanakan,
kita pun saling bertukar fikiran untuk menentukan apa saja yang perlu
dilaksanakan di Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Setelah pembagian kelompok dengan surat edaran berbentuk SK
(surat keputusan) yang disitu saya terdaftar sebagai kelompok 012 yang
bertempat dibogor, Desa Ciampea Udik lah tempatnya, yang terletak 20 KM
dari pasar ciampea kurang lebih, akhirnya kita memutuskan untuk
merencanakan kegiatan apa saja yang sesuai dengan kondisi masyarakat di

169
desa Ciampea Udik, Program yang kami laksanakan cukup banyak yaitu
program mengajar di sekolah, program mengajar di TPA, Pembuatan Plang
RW, Jumat bersih, penyuluhan masalah keluarga dan KB, cek kesehatan
gratis, Urgensi pendidikan. Pembuatan perpustakaan di kantor desa,
seminar penyuluhan sampah organik dan anorganik serta pelatihan
pembuatan pupuk kompos, 17 agustus.
Akhirnya alhamdulillah semua program berjalan dengan baik
dimana untuk menentukan suatu acara itu tidaklah mudah, banyak yang
harus difikiran dan komunikasi yang lancar dengan masyarakat, banyak
banyak program yang dijalani membuat kita tidak bisa santai, semuanya pun
sibuk untuk berfikir dan menyiapkan di setiap program tersebut, pada setiap
acara kami berkerja sama dengan pemuda-pemudi dan juga tokoh
masyarakat. Kami banyak berterima kasih dengan masyarakat yang sudah
memberikan dukungan secara penuh dengan adanya program-program yang
telah dilaksanakan semua elemen turut membantu untuk mensukseskan
program-program yang disebutkan tadi.
Gotong royong adalah kegiatan yang sangat penting didalam
kehidupan bermasyarakat, masyarakat pun selalu melaksanakan gotong-
royong untuk dijadikan motivasi dan landasan, semuanya saling membantu,
memberi, berfikir bagaimana caranya agar semuanya sesuai dengan rencana
yang kita sepakati, lebih uniknya pemuda- pemudi disini sangat aktif dan
turut membantu mensukseskan setiap acara.
Kami pun merasa senang dan bahagia tinggal bersama masyarakat
Ciampea Udik dengan berbagai keunikan didalamnya, masyarakat yang
ramah menerima kami dengan sangat baik, kami berterima kasih dengan
semua elemen masyarakat yang telah memberikan banyak pengalaman yang
semuanya selama sebulan terkenang dihati selalu, banyak kenangan yang
tidak bisa dituliskan oleh kata-kata, susah senang, nangis ketawa, serius
bercanda. Semuanya tinggal cerita yang ditulis dalam kutipan kecil ini.

Cakrawala Bersatu
Walaupun kami tidak saling mengenal dari berbagai jurusan dan
fakultas, dengan berbagai cara telah dilakukan untuk saling menghubungi
dan membuat grup di whatsapp, yang lucunya canggung adalah hal yang
wajar apabila kita bertemu dengan orang baru, yang semuanya saling malu
untuk berbicara dan sungkan untuk memberi masukan. Pad akhirnya kita
pun merencanakan untuk membuat sebuah jadwal pertemuan untuk

170
langkah awal mengenal lebih dekat dan bertukar fikiran, tak disangka yang
awalnya di media sosial canggung dan enggan mengenalkan diri, justru kali
ini berbeda, kami pun bertemu di sebuah lobby tarbiyah untuk pertama
kalinya, saling mengenalkan diri, menjelaskan bagaimana kekurangan dan
kelebihan dari setiap masing-masing orang, saling mengepresikan diri, dan
memberikan masukan.
Pada pertemuan pertama ini kita langsung menentukan
pembentukan stuktural untuk pembagian job desk dan divisi. Semua saling
berdiskusi untuk menentukan siapa yang harus memimpin untuk kegiatan
Kuliah Kerja nyata (KKN). Pada akhirnya pemilihan ketua dilakukan dengan
sistem voting, ketua terpilih yaitu Saudara Chilman Mahdiyin Akhyar.
Pada petermuan selanjutkan kami melakukan survey untuk
pertama kalinya, untuk melihat bagaimana kondisi masyarat dan masalah
masalah yang ada dimasyarat Desa Ciampea Udik. Banyak sekali
permasalahan disana dan sekaligus mencari untuk kita singgahi selama
sebulan. Desa Ciampea Udik ini terletak di Bogor, Kecamatan Ciampea yang
terletak tidak jauh dari kota bogor dan 20 km dari pasar ciampea lama,
ketika sampai di tempat tujuan, kami langsung menuju ke tempat kantor
desa Ciampea Udik yang terletak di jl cicadas tidak jauh dari perbatasan desa
cibuntu dengan Ciampea Udik, dan untuk survey selanjutnya kami
mengunjungi RW-RW yang ada di desa Ciampea Udik untuk mencari
tempat tinggal selama sebulan, pada akhirnya kami memilih di RW 09
diketuai oleh Pak RW Agus yang pertama kali bertemu sangat sekali
bersenang hati dan sangat baik kepada kami, tak lama kemudian kami
diantarkan ketempat calon kamar kami yang tidak jauh dari rumah pak rw
dan masjid darussalam, pada akhirnya kami memilih disana karena terlihat
lokasi yang tidak jauh dari jalan raya dan juga posisi rumah perempuan dan
lelaki berbeda, perempuan ditempatkan di bu hj asih dan laki-laki
ditempatkan di kontrakan mang dedi.
Survey yang kita lakukan sampai tiga kali, tak lama kita
membicarakan masalah masalah yang ada di desa Ciampea Udik, dan setelah
melakukan survey yang terakhir kami berdiskusi kepada bapak dosen
pembimbing kami yaitu bapak Afwan Faizin yang telah memberikan banyak
sekali gambaran dan pengalaman, yang dapat kami jadikan referensi dan juga
menindak lanjuti masalah masalah apa saja yang mungkin terjadi ketika kita
bermasyarakat.

171
Ketika sampai lah kita di momentum persiapan untuk menempuh
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ciampea udik dan kita mulai
berbelanja, menyiapkan semuanya, saling mengingatkan, ketika
khalayaknya Saya sendiri masih menunaikan ibadah UAS, akhirnya sebelum
keberangkatan di hari H tgl 22 juli saya masih mengikuti UAS untuk yang
terakhir kalinya, dan setelah itu kami segera meninggalkan ciputat untuk
menunaikan ibadah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mana keberangkatan
bertitik kumpul di kampus 2, fisip fakultas nya dan akhirnya kami
berkumpul untuk mengemas barang dan memastikan bahwa setiap barang
bawaan aman dan tidak ada yang tertinggal.
Waktu pada saat itu pukul 10.00 waktu bagian indonesia Ciputat
disaat itulah keberangkatan kami dimulai dan setelah menempuh waktu
sekitar 3 jam, sampainya kami ditempat kontrakan kami saling menunggu
karna kami berangkat menggunakan 3 mobil dan 6 motor sambil menunggu
mobil losbak yang membawa barang bawaan kami kami membereskan
barang satu persatu dan juga membersihkan kembali kontrakan untuk kami
singgahi.
Pada hari pertama kami merasa sangat senang dan juga saling
memandang dengan tatapan penuh harapan, rasa untuk ingin membantu dan
saling menjaga satu sama lain, di sehabis isya telah tiba kami berkumpul di
teras rumah perempuan untuk makan malam dan juga rapat pertama kali
dimulai untuk berbicara untuk persiapan esok yaitu kegiatan pembukaan
kuliah kerja nyata yang dilaksanakan di kantor desa, kami membagi job desk
dan juga saling memberi arahan yang pasti, saling menyepakati tentang apa
saja keperluan hari esok dan komunikasi ke setiap tokoh masyarakat se desa
Ciampea Udik.
Kegiatan pertama kalinya pembukaan pada pagi itu semuanya
sibuk untuk menyiapkan semuanya dan juga turut menjemput dan
mengundang setiap elemen masyarakat, kegiatan pembukaan pun semakin
semangat karna inilah gerbang awal untuk menempuh sebulan kedepan dan
sambil menunggu kedatangan bapak kades yaitu bapak iskandar
dzulkarnain dan juga menunggu kedatangan bapak afwan faizin yang
berangkat dari ciputat, tepat pada pukul 10.30 acara pembukaan pun
dimulai yang dibuka oleh MC dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata pun dimulai.
Kami semua 18 orang menghadiri acara tersebut, saya ingin
memperkenalkan inilah cakrawala kami, cerita anak negeri mengabdi
dikawasan nusantara baru saja dimulai, yang diketuai oleh Saudara chilman

172
mahdiyin akhyar dari fakultas Adab dan Humaniora, sekretaris 1 yaitu
saudari Alma Lutfiani dan Sekretaris 2 dari Sains dan Teknologi yaitu
saudara muhammad Faturrahman dari fakultas ekonomi dan bisnis,
bendahara kami yaitu saudara Bella dari fakultas ekonomi dan bisnis, yang
disebutkan diatas adalah BPH kami yaitu badan pengurus harian yang harus
bekerja ekstra, untuk divisi selanjutnya yaitu divisi acara yang diketuai oleh
saya sendiri saudara Muhammad Awaluddin Jauhar dari fakultas Syariah
dan Hukum dan selanjutnya saudara ade dari fakultas tarbiyah, saudari arie
dari fakultas ushuludin dan ayu dari fakultas tarbiyah kami berempat
mengatur seluruh acara yang dilaksanakan di desa ciampea udik.
Selanjutnya yaitu divisi PDD (Publikasi Dekorasi dan
Dokumentasi) ada saudara Pandu dari Sains dan teknologi dan saudari mita
dari fakultas tarbiyah, divisi selanjutnya yaitu divisi konsumsi yaitu saudari
tyas dari fakultas Syariah dan Hukum dan saudari izza dari fakultas adab
dan humaniora, divisi humas yaitu saudara aldhy dari fakultas dakwah dan
komunikasi, dan saudari safera dari fakultas ekonomi dan bisnis, divisi
terakhir yaitu divisi perlengkapan, saudari kharisma dari fakultas ilmu sosial
dan politik, saudara Ihsan dari fakultas ushuluddin, saudari ana dari fakultas
tarbiyah, saudari iffa dari sains dan teknologi.
Kami mempunyai banyak pengalaman, pengalaman yang lucu
hingga yang horor, kegiatan yang sibuk tidak memperhambat lelucon dan
horor itu, ketika itu saya dekat dengan saudara ade irmansyah yang
panggilan akrabnya dipanggil mang ade, ketika pertama kali bertemu ia
mempunyai tingkah laku yang sangat lucu dan menggemaskan, sehingga
anak anak disana sangat senang bercanda hingga tertawa terbahak-bahak
apabila mang ade berbicara. Pada setiap harinya pada waktu dzuhur dan hari
minggu anak anak rw 9 yang mengikuti pengajian rutin di pengajian tpa bu
eha mampir setiap hari ke kosan anak laki-laki untuk mengajak main kami,
setiap harinya anak anak melakukan permainan berganti-ganti diantaranya
bermain karet, bermain bola, memancing, metis (merujak), UNO, dan masih
banyak lagi.
Setiap harinya kami melakukan hal yang menyenangkan, tertawa
bersama, bercanda bersama, hingga suasana KKN pun tidak terasa,yang
kami rasa adalah rasa punya adik-adik yang lucu, nama –nama anak anak
tersebut diantaranya ajil, dadeng, apau, aban,black, dan masih banyak lagi,
ajil adalah sosok yang becicilan, susah terkontrol apabila sudah tergerak
sesuai dengan keinginan nya, dadeng adalah sosok yang memimpin dari

173
setiap bermain anak anak tersebut, aban adalah sosok yang sangat mungil,
setiap senyumnya menggambarkan bahwa inilah kami kakak-kakak yang
baik hati, suka bercanda dan juga sangat asik jika diajak bercanda dan
bermain, black adalah sosok yang sangat pendiam dan mengikuti apa saja
permainan yang dilakukan oleh anank-anak tersebut.
Saya dan Ade sangat senang sekali bercanda dan tertawa, bahkan
terkadang meledeki anak anak ini, hinggal kami di cap anak anak kakak yang
selalu ada untuk meleburkan suasana yang tegang hingga menjadi suasana
yang lucu dan humoris, saya dan meng ade sangatlah sosok yang di cap
bandal oleh teman kami sosok yang sangat membangkang bahkan lelet,
hingga kami dapat menjiwai satu sama lain, dari tidur satu kasur dan kamar,
sampai kemanapun kami hampir sering berdua, banyak persamaan saya dan
ade dia adalah sosok yang lucu dan juga aneh, lucunya adalah ketika sering
kali kami bermain dengan anak anak disana dan sering kali kami menjumpai
pak rw yang setiap malamnya ngopi sampai pagi, kami berdua alah orang
yang humble dan asik, banyak yang menganggap bahwa kami adalah sosok
yang berdua dijadikan satu badan, dan kami saling melengkapi satu sama
lain, ade berbadan gemuk dan saya berbadan kurus, banyak sekali persamaan
kami berdua, dari mulai awal kkn hingga selesai kkn kami sangat berkesan
sekali.
Setiap kegiatan mengajar di tpa mang ade adalah sosok yang malas
untuk mengajar mengaji, seringkali saya memaksa untuk dia berjalan untuk
mengajar di tpa tersebut, pada suatu hari saya menjumpai tokoh pemuda
yang bernama a sandi yang memimpin pemuda-pemudi disana, dan untuk
melaksanakan kegiatann gotong royong hingga kegiatan lomba 17 an, untuk
menyiapkan kegiatan gotong royong a sandi sebagai penyambung lidah ke
pemuda-pemudi disana, persiapan 17 an seperti membuat lapangan
memotong rumput hingga mencabut singkong, banyak sekali korban
kegiatan ini hingga tangan saya terkelupas dan kulit menghitam akibat
gotong royong bersama pemuda-pemudi RW 09, banyak sekali pengalaman
dari mulai membuat gapura, mengecat, hingga berdiskusi dengan kondisi
pemuda-pemudi disana.
Hal horornya, ketika hari itu listrik pun belum stabil dan juga cuaca
pun tidak sangat bersahabat, cuaca yang sangat panas sangat seringkali
untuk menghindar karna untuk melindungi sinar matahari yang tertusuk
langsung ke ubun-ubun, dan air yang bisa dikatakan sangat tidak layak,

174
seperti air berwarna kuning, bau besi, hingga kami sering kali menggunakan
filter air dan mengganti setiap kapasnya setiap hari.
Sangat kami sesali apabila setiap konflik yang berhubungan dengan
teman kami, sangatlah sulit untuk mengembalikan suasana seperti biasanya,
karna pada dasarnya setiap konflik berasal dari kesalahan manusiawi dan
juga kondisi kesalahpahaman, tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap konflik
selalu ada, dari miss komunikasi, hingga saling benci dan juga salah persepsi,
hal ini justru bisa jadi ajang pengembanganan diri dan juga pengalaman
untuk mengevaluasi diri agar lebih baik kedepanya.
Pada suatu hari saya dan mang ade mendengarkan podcast hantu,
dan ketika itu listrik sedang tidak stabil, saya beranggapan bahwa baru saja
pertama kali menyetel podcast horor itu, tiba-tiba saja mati lampu, dan kami
langsung terbirit-birit keluar untuk mencari bantuan dan keramaian,
jantung terasa berdegup kencang hinggal kami merasa sangat takut, pada
puncak ketakutan itu reda, saya sudahi saja ketakutan ini, hal yang
sebenarnya terjadi adalah kejailan teman kami yaitu saudari mita yang
mematikan sikring lampu pada saat kami mendengarkan podcast yang seram
itu ketika baru saja mulai kami beranggapan bahwa cerita horor pun dimulai
dan kami menjerit dan keluar, kami dikerjai oleh saudari mita, rasa takut itu
pun menghantui setiap harinya dan pada akhirnya mita pun minta maaf
kepada kami dan beranggapan bahwa itu adalah lelucon yang tidak
terlupakan.
Saat lain hari, saya tidur diruangan yang ditempati oleh saudara
pandu dan ihsan yang posisinya masih satu rumah, ketika saya tidur malam
disana, saya merasa bahwa baik baik saja, ternyata mimpi buruk pun baru
saja terjadi dan saya merasa bahwa mimpi itu adalah hal yang ingin terjadi,
tak disangka bahwa saya merasa didunia berbeda yang sangat sepi, angker
untuk disinggahi dan sangat takut untuk diceritakan secara keseluruhan,
singkat cerita, itu adalah hal yang horor untuk hal yang tidak wajar untuk
ditulis ataupun diceritakan, tapi inilah kenyataan yang wajar.
Singkat cerita, masih banyak lagi yang tidak bisa dituliskan disini
terlalu banyak kisah anak negeri mengabdi dikawasan nusantara, seperti
kelompok kami cakrawala yang belogo burung berwarna biru,
melambangkan keselarasan dapat dipercaya dan menenangkan, komunikatif
serta meberikan kedamaian sampai keperasaan sedih karena ditinggalkan,
dan juga profesional dapat diandalkan.

175
Dengan semua cerita baik yang negatif dan positif, semua saling
bersinergi satu dengan yang lain nya, banyak memberikan arti untuk
kehidupan dan bermasyarakat, ini merupakan modal awal untuk bisa hidup
bermasyarakat, dengan adanya program kkn ini semua saling membantu,
belajar dan mengajar, belajar dari kesalahan, terpadu dengan tingkah laku
dan corak pemikiran yang berbeda, saling berbagi, mengingatkan,
mengkritisi, memberi masukan, semuanya yang disebutkan termasuk
pengalaman yang tidak bisa dilupakan, detik demi detik berlalu, hari demi
hari berganti, semua tinggal kenangan hanya bisa diingat dan di tertawai.
Kami sangat-sangat berterima kasih terutama kepada bapak Afwan
Faizin selaku dosen pembimbing KKN (kuliah kerja nyata) yang telah
membina, memberikan masukan dan kritikan kepada kami, yang tidak
pernah lelah untuk mengunjungi kami mengontrol kami memberi kami
petuah, kami juga berterima kasih kepada kepala desa sementara yaitu bapak
iskandar zulkarnain selaku kepala desa Ciampea Udik, yang telah menerima
kami, memberikan pelayanan yang baik, rasa toleransi yang tinggi, jamuan
yang tiada habisnya, serta materi materi yang tidak bisa disebutkan
semuanya. Kami berterima kasih juga kepada seluruh elemen masyarakat,
tokoh ulama, khususnya rw 09 yang telah memberikan kami materi maupun
non materi yang tak terhingga, kepada seluruh guru sekolah, guru ngaji,
pemuda-pemudi yang telah bekerja sama dengan baik hingga kegiatan kkn
kami selesai.

Ciampea Udik Katanya


Inilah Desa dengan hamparan tumbuhan petani yang hijau mulai
dari tanaman singkong, jagung, sawi, sampai padi juga ada. Kali kecil di
depan rumah begitu indah dengan aliran air yang deras ditambah cantik
dengan pesona batu-batu. Desa Ciampea Udik terletak di antara 106,6822
derajat Bujur Timur (BT) dan 6,6128 derajat Lintang Selatan (LS) dan
merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Ciampea, Kabupaten
Bogor dan berada di atas permukaan laut kurang lebih 100 M, tinggi curah
hujan 200,1 mm dari 13 hari hujan dan terbagi dalam 4 Dusun, 9 Rukun
Warga (RW), dan 27 Rukun Tetangga (RT) .
Berdasarkan data yang tertera di Sistem Informasi Desa, Luas
Wilayah Desa Ciampea Udik adalah sekitar 250,357 ha. Dari total luas
wilayah tersebut yang menjadi lahan/pemukiman dan pekarangan adalah
seluas 48,628 ha. Sawah seluas 182,357 ha. Lapangan olahraga seluas0,24 ha.

176
Dan tanah/ bangunan pribadi seluas 0,545 ha. Dengan mayoritas mata
pencaharian adalah pedagang.
Jumlah penduduk di Desa Ciampea Udik laki-laki sebanyak 3.744
jiwa dan perempuan 3.557 jiwa. Adapun prasana pendidikan sebagi berikut
perpustakaan Desa, Alhamdulillah kemarin sudah ada yang telah dibuat oleh
KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta 2019. Sekolah PAUD/TK sebanyak 3
sekolah, SD/MI sebanyak 5 sekolah, SMP/MTs sebanyak 2 sekolah,
SMA/MA sebanyak 1 sekolah, dan belum ada Perguruan Tinggi yang berada
di Desa Ciampea Udik. Prasarana kesehatan ada 9 Posyandu. Prasana Umum
ada 5 lapangan olahraga. Dan prasarana Ibadah ada 9 Masjid.
Desa yang terletak diperbatasan dekat dengan desa cibuntu, 15 km
kurang lebih dari jl ciampea dramaga, yang lokasinya tidak jauh dari kota,
dan tidak terlalu desa, banyak sekali kenangan hal-hal yang kami lakukan,
walaupun pertemuan kami singkat sekali, sedikit sekali hal-hal yang kami
berikan kepada desa ini, dengan kondisi desa yang sudah lumayan
berkemajuan, hanya saja kurang dari penataan sampah, yang sudah dimulai
dari kedatangan kami sudah ditangani dengan baik dengan adanya
kesadaran pak rw 09 agus sudah melaksanakan kegiatan andil dalam
pengumpulan sampah dan kegiatan jumat bersih, pada setiap minggunya
sampah diangkut dan masyarakat patungan dengan upaya itu dapat
mengurangi sampah sampah yang ada di desa Ciampea udik.
Dengan kurangnya kesadaran masyarakat lingkungan yang masih
banyak pertanian dan perkebunan, masyarakat harus terus peduli kepada
lingkungan sekitar, pada dasarnya masyarakat Ciampea udik ini
berlandaskan gotong royong, yang mana terdapat bekerja sama untuk
merapihkan, membersihkan di lingkungan sekitar.
Seharusnya anak anak dini harus ditanamkan peduli kepada
lingkungan sekitar dan juga anak anak harus sekolah dan mengaji, karena
minimnya sekolah negeri disana, banyak masyarakat memilih untuk tidak
menyekolahkan anaknya di sekolah, bahkan ada saja yang tidak sekolah dan
tidak mengaji, bahkan juga tidak yang tidak sekolah hanya mengaji, anak
anak harus diberikan edukasi sejak dini agar kedepan nya kebiasaan
kebiasaan buruk tidak dilakukan kembali dan dijadikan pelajaran. Dengan
adanya pemuda yang tidak peduli terhadap adik adiknya, berkeliaran dan
bermain dimanapun harusnya diawasi dan diberi perhatian. Inilah desa
Ciampea Udik katanya, sebuah cerita dimulai dari sini, hingga belum
berakhir hingga saat ini.

177
Tanah Surga Katanya
Dengan semua kegiatan yang telah terlaksana, kami berharap secuil
acara yang sudah dilaksanakan dapat dijadikan modal dan sumber
pengetahuan yang sangat dibutuhkan dimasyarakat desa ciampea udik,
dengan waktu dan jarak semua terhalang, dilain kesempatan masih bisa
berjumpa, masih banyak yang ingin kami berikan kepada desa ciampea udik,
semoga desa ciampea udik bisa menjadi desa yang berkemajuan terus
menerus dan menjadi desa terbaik se ciampea.
Teruntuk kepada seluruh masyarakat khususnya RW 09 tetaplah
jaga kebersihan, berlomba-lomba dalam kebaikan, karna masyarakat adil
dan makmur dimulai dari rasa peduli yang tinggi, jangan jadikan desa yang
kami singgahi sebagai desa yang tidak berkemajuan, tetaplahnya berinovasi
dan menemukan hal baru yang perlu di implikasikan terhadap lingkungan
sekitar. Kepada anak anak teruslah belajar, karna untuk mencapai sebuah
kesukseskan membutuhkan banyak pengorbanan yang sepadan, jangan
bermalas-malasan, kakak-kakak mu hanya ingin kamu rajin dan disiplin,
terus melangkah, jatuh bangun adalah hal biasa.
Banyak sekali kegiatan yang kami laksanakan, seperti penyuluhan
pernikahan dan kb, urgensi pendidikan, penyuluhan sampah organik dan
non organik dan pupuk kompos, jangan dijadikan bahan yang selalu masuk
kuping kanan keluar kuping kiri, kami mengharapkan hal yang lebih yaitu
diaplikasikan dan diterapkan dengan baik menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
Terima kasih atas satu bulan nya, tetaplah jaya dan tetap yakin
usaha sampai, karna sebuah perjuangan dimulai dari sebuah titik nol, jika
kita takut akan perubahan matilah ia, jika kau berani tunjukan kau berarti
siap untuk menghadapi tantangan dan cobaan. Tetaplah mencari jalan
kebenaran, karna sesungguhnya kebenaran tidak akan pernah
disembunyikan.

178
M
Ciampea Udik yang Tidak Udik
Muhammad Faturahman Aria Bisma

CAKRAWALA
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, seorang yang siswa yang
tepat tiga tahun yang lalu baru diterima di sebuah kampus yang terkenal
akan ke-islamannya. Ia mengikuti sebuah proses pengenalan budaya kampus
yang disebut dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan
(PBAK) atau yang lebih dikenal oleh para siswa yaitu OSPEK. Setelah siswa
tersebut diperkenalkan dengan budaya kampus, maka tersematlah gelar
maha sehingga kini siswa tersebut resmi menjadi mahasiswa.
Di bangku perkuliahan, mahasiswa tersebut dikenalkan dengan
tiga bulir kewajiban yang sering disebut dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Dimana isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi menurut UU NO. 12
Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9 adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat. Sesuai dengan bulir-bulir kewajiban tadi maka mahasiswa
tersebut menempuh pendidikan selama kurang lebih 3.5 tahun di bangku
perkuliahan, kewajiban berikut yang menjadi penanda berakhirnya
perkuliahan adalah penelitian berupa skripsi.
Namun sebelum melakukan skripsi, ada satu kewajiban yang harus
mahasiswa tersebut lalui, yaitu Pengabdian Masyarakat. Pengabdian kepada
masyarakat ini dilakukan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata. Kuliah Kerja
Nyata di selenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam pelaksanaan
nya, mahasiswa tersebut diharapkan dapat memberikan sesuatu kepada
masyarakat yang memiliki dampak yang baik dan berkelanjutan dengan cara
mengaplikasikan semua ilmu yang ia dapat di bangku perkuliahan.
Hal tersebut lah yang menjadi alasan utama mengapa mahasiswa
tersebut atau saya melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebagai
seorang mahasiswa saya dituntut untuk menuaikan tri dharma perguruan
tinggi tersebut. Pandangan dan bayangan saya terhadap Kuliah Kerja Nyata
itu sendiri pun berubah seiring dilaksanakan program KKN tersebut.
Pada awalnya, saya sangat tidak yakin terhadap apa yang dapat saya
lakukan dalam pengabdian masyarakat ini. Secara kompetensi, saya
memiliki pengetahuan di bidang finansial, khususnya pasar modal. Yang saya
takuti adalah kompetensi ini tidak dapat saya optimalkan saat kegiatan

179
KKN berlangsung, karena dalam benak saya, masyarakat desa di tempat saya
KKN sudah pasti tertinggal. Namun saya memiliki kompotensi lain yang
lebih umum seperti mengajar dan lain sebagainya.
Setelah mengisi kompetensi yang dimiliki saat mendaftar KKN,
langkah berikutnya adalah pengumuman pembagian kelompok KKN.
Setelah saya lihat, ternyata saya di tempatkan di Desa Ciampea Udik,
Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dengan nomor kelompoknya adalah
012. Hati saya lega, karena mendengar desas-desus dari senior maupun
beberapa teman, mereka mengatakan bahwa jika KKN dilaksanakan di
daerah Bogor maka tidak perlu khawatir akan udara panas dan air yang
kotor.
Pandangan saya terhadap Desa Ciampea Udik tempat saya
mengabdi sangatlah berbeda dengan kesan pertama diatas. Ternyata desa
atau daerah RW yang saya tepati sangat kurang dalam hal sanitasi air. Air
yang keluar membuat saya berharap bahwa bau besi adalah bau yang terbaik,
namun nyata nya tidak, air yang keluar warna nya cokelat dan itupun tidak
selalu keluar. Kadang ada hari dimana air benar-benar tidak keluar.
Pendaftaran KKN sudah, Pengumuman penempatan dan
pembagian kelompok pun sudah, maka langkah berikutnya bagi saya adalah
bertemu dengan teman-teman yang menjadi satu kelompok dengan saya,
yang akan menjadi rekan satu pengabdian selama satu bulan lamanya
dikemudian hari. Pertama kali kami dapat merencanakan bertemu dan
berkumpul adalah karena teman satu fakultas saya yang menjadi Humas, ia
mengumpulkan semua nomor telepon anggota kelompok dan memasukan
saya serta teman-teman lain nya kedalam sebuah grup whatsapp.
Melalui grup whatsapp itu pula kami pertama kali berbincang,
perbincangan awal yang menjadi tanda KKN segera datang dan kegiatan pra-
KKN dimulai. Perbincangan kelompok kami pertama kali adalah penentuan
dimana kami akan berkumpul dan membahas struktur kelompok. Waktu
dan tempat kemudian ditentukan, Lobi timur Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan lah yang menjadi tempat kami berkumpul. Tempat tersebut
menjadi tempat dimana kami memutuskan bagaimana struktur organisasi
kami.
Setelah melalui berbagai perbincangan, diputuskan bahwa saudara
Chilman Mahdiyin Ahyar yang menjadi ketua kelompok KKN kami.
Sementara saya ditunjuk sebagai sekretaris kelompok, sebuah jabatan yang
sebetulnya saya sangat enggan untuk dilaksanakan karena beban yang akan

180
saya terima di akhir pelaksanaan KKN, dimana teman-teman lain sudah bisa
liburan sebelum masuk ke semester baru, sementara saya harus berkutat
dengan pembuatan buku untuk laporan kegiatan KKN. Namun karena hal
tersebut merupakan amanah dari teman-teman, maka saya terima amanah
tersebut dengan perasaan penuh ke khawatiran.
Teman-teman yang lain pun sudah mendapatkan peran dan tugas
nya masing-masing. Semenjak saat itu, kami rutin mengadakan pertemuan
untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan KKN. Pertemuan
berikutnya adalah membahas nama kelompok, setiap anggota kelompok
memberikan masukan, namun akhirnya terpilih Lentera. Sebuah
kependekan dari ”Loyalitas Mengabdi Sejahtera”, namun seiring berjalan nya
waktu, nama tersebut digunakan pula oleh kelompok lain, PPm pun
menyarankan kami untuk mengganti nama tersebut.
Pertemuan berikutnya setelah melalui sesi curah pendapat, maka
lahirlah sebuah nama yang kami jadikan motivasi dalam melakukan
pengabdian kepada masyrakat karena memiliki makna yang mendalam.
Melalui sesi curah pendapat itu lah, CAKRAWALA lahir. CAKRAWALA
merupakan akronim dari Cerita Anak Negeri Mengabdi di Kawasan
Nusantara, sebuah kata yang menurut KBBI memiliki makna tepi langit,
horizon, sebuah kata yang identik dengan wawasan yang luas. Sebuah kata
yang menjadi pengingat bagi saya pribadi, bahwa sebagai seorang manusia,
sebagai seorang mahasiswa, saya harus memiliki pandangan yang luas,
kehidupan nyata lebih dari sekadar apa yang ada di kampus tempat saya
menghabiskan 3 tahun saya untuk belajar.
Setelah membuat nama kelompok, maka pembahasan berikutnya
adalah melakukan perencanaan mengenai program dan kegiatan apa saja
yang akan kami lakukan sepanjang kegiatan KKN berlangsung. Pada saat itu,
kami membuat program dan kegiatan sesuai arahan PPM saat pembekalan,
yaitu urgensi di daerah kabupaten Bogor adalah masalah kesehatan dan
lingkungan, maka program dan kegiatan kami didasari oleh dua
permasalahan tersebut. Saya sebagai sekretaris langsung membuat proposal
agar kelompok kami bisa mendapatkan dana tambahan berupa
sponsor/bantuan dari pihak luar, agar kami tidak terlalu dibebani masalah
pendanaan.
Setelah membuat program dan kegiatan awal, kami menyadari
bahwa hal tersebut masih belum relevan dengan kondisi desa yang
sebenarnya, sehingga kami memutuskan untuk melakukan kunjungan ke

181
desa tersebut dalam rangka survei untuk mengetahui dengan pasti apakah
program dan kegiatan kami sudah cocok dengan kondisi desa yang
sebenarnya. Tidak hanya itu, kami melakukan survei juga untuk berkenalan
dan memohon izin serta mencari tempat tinggal karena kami akan
melakukan kegiatan di Desa Ciampea Udik selama satu bulan lebih. Survei
kami lakukan sebanyak 4 kali.
Selain melakukan survei, kegiatan pra-KKN yang kelompok kami
yang lain nya adalah melakukan pengumpulan dana. Ada beberapa cara yang
kami tempuh, selain melakukan penyebaran proposal ke berbagai institusi,
cara yang kami tempuh lainnya adalah melakukan penjualan baju-baju bekas
di kegiatan Car Free Day dan menjual perlengkapan ujian untuk calon
mahasiswa baru yang akan mengikuti kegiatan ujian masuk. Alhamdulillah
dari berbagai kegiatan tersebut kami mendapatkan dana yang membantu
meringankan kami dalam melakukan kegiatan KKN.
Pra-KKN sudah kami jalani, hingga tibalah hari dimana KKN kami
dimulai. Pelepasan KKN pada tanggal 22 Juli merupakan proses seremoni
sebagai tanda kegiatan KKN secara resmi dimulai, namun kelompok kami
memutuskan untuk berangkat secara serentak ke Desa Ciampea Udik pada
tanggal 23 Juli atau keesokan harinya. Disinilah kami mulai mengetahui
sifat-sifat kami, dan bagaimana kami, kumpulan mahasiswa yang
sebelumnya sama sekali tidak kenal satu sama lain, bersatu padu demi
kelancaraan kegiataan kami kedepannya.

Keluarga Baru
Kelompok kami awalnya berjumlah 19 orang, namun teman kami
bernama Ucu diterima KKN Kebangsaan sehingga ia pun keluar dari
kelompok kami. Jabatan Ucu sebenarnya merupakan jabatan yang cukup
krusial yaitu bendahara kelompok , namun untungnya ada teman kami yang
cukup kompeten di bidang keuangan yaitu bella karena ia merupakan
mahasiswi jurusan akuntansi.
Keluarnya Ucu membuat kelompok saya beranggotakan 18 orang,
saya sadar 18 orang bukanlah jumlah yang sedikit, memahami satu orang saja
sudah bikin pusing apalagi 18 orang. Namun dari awal saya sudah sangat
percaya kepada teman-teman yang menjadi teman satu kelompok ini, bila
ada kelompok lain yang membuat perjanjian diatas materai karena khawatir
akan anggota kelompok yang lain nya akan menghilang setelah KKN selesai,

182
namun tidak dengan saya, saya yakin bahwa teman-teman akan terus
bersama hingga kegiatan KKN benar-benar selesai.
Pada pelaksanaan KKN, semua bentuk program dan kegiataan kami
usahakan agar semuanya mendapat tanggung jawab untuk memegang
sebuah kegiatan, sehingga kami bisa aktif dan merasa memiliki tanggung
jawab pada kegiatan KKN ini. Akibat hal tersebut saya dapat mengetahui
sifat teman-teman yang sebenarnya. Ada yang sangat rajin, ada juga yang
pemalas. Ada yang aktif, adapula yang pasif.
Pertama, saya akan menceritakan orang-orang yang dalam
kesehariannya sangat dekat dengan saya karena mereka merupakan Badan
Pengurus Harian kelompok, sama seperti saya. Pertama ada Chilman
Mahdiyin Ahyar, ia merupakan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab,
ia lah yang pertama kali mengeluarkan suara saat pertemuan kelompok, atas
dasar tersebut kami langsung memilih dia sebagai ketua haha. Chilman
merupakan pribadi yang tekun, mampu berbaur dengan banyak orang,
sayangnya kemampuan dia dalam melakukan pendelegasian kurang, dia
lebih memilih mengerjakan semua tugas sendiri daripada meminta teman-
teman yang lain, hal ini sering kami manfaatkan jika lagi malas dalam
melakukan sesuatu kegiatan. Namun dalam urusan tanggung jawab, orang
ini tidak ada tandingannya. Ia rela melakukan survei ekstra untuk
memastikan tempat yang akan kami tinggali dalam keadaan siap.
Lalu ada Alma, Alma merupakan sekretaris dua saya. Sebagai BPH,
alma yang paling mampu dalam mengontrol anggota, hanya dia dari kami
berempat (Jumlah BPH ada empat orang, yaitu Ketua, Sekretaris 1, Sekretaris
2, dan Bendahara) yang mampu tegas. Selain tegas kemampuan dia yang lain
adalah berbicara dengan pedas, hal ini yang membuat kami sangat segan
dengan dia. Namun diluar itu, Alma merupakan pribadi yang baik serta
peduli dengan keadaan teman-temannya saat kegiatan pengabdian
berlangsung. Ia juga orang yang bertanggung jawab terhadap semua amanah
yang diberikan kepadanya.
Lalu anggota BPH yang lain adalah Bella Yustika Aprilliani, atau
sering dipanggil Bella. Ia merupakan mahasiswi jurusan Akuntansi, satu
fakultas dengan saya, walaupun jujur saya sangat jarang melihat dia di FEB.
Kemampuan dia dalam mengatur uang membuat kami semua terpukau,
dimana hingga hari KKN berakhir anggaran kelompok lain minus, namun
anggaran kelompok kami malah surplus, kehebatan dia yang lain adalah
ketika menggunakan kamar mandi, baik hanya sekadar cuci tangan hingga

183
mandi, mampu memakan waktu lebih dari 30 menit. Dimana sambil
menunggu dia, dapat kami manfaatkan untuk menggarap sawah.
Kami membagi beberapa divisi dalam kelompok untuk membantu
BPH dalam melakukan kegiatan selama KKN, Divisi yang pertama adalah
divisi Hubungan Masyarakat. Divisi ini dihuni oleh dua manusia, yaitu Safera
Almunawar dan Aldhy Oktavianto. Safera merupakan teman satu fakultas
saya yang berbeda jurusan, orang nya sangat apa adanya jika berbicara, dan
sangat tidak betah jika harus diam dirumah. Lalu ada Aldhy, ia merupakan
teman satu kontrakan saya selama berada di tempat KKN, untuk informasi,
kami menyewa tiga kontrakan selama KKN berlangsung, dimana 11 orang
perempuan tinggal satu atap, dan tujuh orang laki-laki tinggal di dua
kontrakan yang berbeda. Saya tinggal bertiga dengan aldhy dan chilman.
Aldhy merupakan spesies manusia yang menelpon pacarnya sudah seperti
obat, tiga kali sehari, pagi, siang dan malam. Namun untuk urusan tugas dia
sebagai Hubungan Masyarakat, ia melakukannya dengan teramat baik. Ia
sangat gampang berbaur dengan masyarakat sekamir, melihat ia merupakan
anak komunikasi yang memiliki pengalaman di radio kampus.
Divisi berikutnya adalah divisi acara, divisi ini beranggotakan
empat orang, yaitu Awaluddin Jauhar sebagai koordinator divisi, Shavira
Ayu Ananda, Arie Kristianti, dan Rizky Ade Imansyah sebagai anggotanya.
Jujur Awal merupakan teman KKN yang paling bermasalah pada awalnya,
karena semenjak kumpul kedua, survei hingga rapat divisi dia sendiri pun
tidak pernah datang, untungnya ketiga anggotanya mampu melaksanakan
tupoksi divisi acara dengan baik. Namun Awal mampu
mempertanggungjawabkan ketidak-hadirannya dengan mengawal kegiatan
KKN dengan baik. Lalu ada Ayu, orangnya blak-blakan namun menurut saya
dialah koordinator acara yang sebenarnya. Setelah itu ada Arie, dia hampir
mirip dengan Ayu, orangnya juga blak-blakan. Lalu ada Ade, dia mampu
mengerjakan semua tugas yang dipinta, jika itu berkaitan dengan fisik,
namun jika tugas tersebut berupa konseptual, dia enggang mengerjakannya.
Divisi selanjutnya adalah divisi Publikasi, Dekorasi, dan
Dokumentasi (PubDekDok). Divisi ini dihuni oleh dua orang manusia, yaitu
Pandu Mahesa, dan Mita Nur patmah. Pandu merupakan mahasiswa jurusan
Sistem Informasi, dan Mita merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Mereka berdua sangat handal dalam hal urusan design
hingga penyuntingan baik gambar maupun video, hanya saja dalam urusan
memotret mereka kurang banyak dalam mengambil momen. Namun urusan

184
konsep dokumenter hingga kemasalah riset mereka mampu mengerjakannya
dengan baik.
Divisi berikutnya adalah divisi perlengkapan, dihuni oleh tiga
manusia, yaitu Norhasanah, Kharisma Anissa Dewi, dan Khairul Ihsan.
Norhasanah atau biasa dipanggil Ana merupakan mahasiswi jurusan
pendidikan fisika, ia merupakan satu-satunya anggota kelompok KKN 012
yang rutin menjadi tenaga pengajar di Desa Ciampea Udik, waktu pertama
bertemu saya mengira ia merupakan pribadi yang kalem ternyata seiring
kegiatan KKN berjalan, ia orangnya apa adanya seperti anak-anak
perempuan lainnya. Lalu ada Kharisma, ia merupakan mahasiswi angkatan
2015, kami dianggap berbicara hal-hal yang kotor jika mengungkit tentang
skripsi, namun kinerja nya selama KKN sangat saya apresiasi, bersama Ana
dan teman-teman lainnya, ia mampu mendekorasi ruang kosong di Kantor
Desa menjadi ruang perpustakaan yang memiliki dua seksi yaitu bagian
orang dewasa dan bagian ramah anak yang dipenuhi dengan berbagai
kerajinan tangan yang dibuat sendiri oleh Kharisma, Ana, dan teman-teman
yang lain. Selain itu ia mampu memperkenalkan kerajinan ramah lingkungan
yang dinamakan Eco-Brick kepada masyarakat hingga akhirnya masyarakat
tertarik dengan kegiatan tersebut.
Anggota dari divisi perlengkapan yang terakhir adalah Ihsan, ia
merupakan mahasiswa jurusan filsafat, memiliki pribadi yang tertutup
kepada teamn-teman yang lain, ia pernah berkata kepada saya bahwa
bersosialisasi bukanlah kebiasannya sehingga KKN ini menjadi tantangan
tersendiri bagi dia, dan benar saja ia sempat berkonflik dengan salah satu
anggota di kelompok KKN 012. Divisi berikutnya yang akan saya bahas
adalah divisi konsumsi, divisi ini dihuni oleh dua orang manusia, yaitu Iza
Fauziah dan Khairunissa Nurmah Yuningtyas, Iza merupakan mahasiswi
yang aktif di menwa, sementara Tyas merupakan mahasiswa yang..apa ya dia
merupakan satu-satunya anggota kelompok yang paling pendiam dari
pertemuan pertama hingga KKN ini berakhir.
18 Orang disatukan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. 18 orang yang memiliki sifat yang berbeda, yang tidak saling
kenal sebelumnya, disatukan dalam satu tujuan yaitu melakukan KKN.
Bukan hal yang mudah untuk menyatukan mereka semua agar kegiatan KKN
dapat berlangsung dengan lancar, Konflik? sudah menjadi kewajaran.
Namun selama proses KKN berlangsung, saya selalu mengingatkan kepada
teman-teman bahwa emosi kepada satu sama lain itu wajar, terlebih kami

185
sama-sama letih disini, saya berharap kepada teman-teman untuk selalu
mendinginkan kepala karena gesekan itu tidaklah bagus terlebih kami
sedang di kampung orang lain. Alhamdulillah, selama KKN berlangsung,
teman-teman dapat terus solid dan menahan diri jika terjadi sesuatu,
walaupun sempat terjadi beberapa konflik, namun dapat diselesaikan secara
bersama dikala saatnya evaluasi harian.

Ciampea (tidak) Udik


Pandangan saya seiring berjalan nya KKN berubah 180 derajat.
Menurut saya, desa saya merupakan desa yang paling menerima kedatangan
mahasiswa diantara desa-desa yang menjadi tempat kkn teman-teman
lainnya. Bagaimana tidak, semua pihak desa baik itu Pejabat Sementara yang
menjadi Kepala Desa, hingga warga sangat ramah dan mau ikut serta dan
membantu kelancara program kegiatan kami. Dimulai dari Bapak Iskandar
Zulkarnaen selaku Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa Desa Ciampea
Udik. Sebenarnya ia merupakan orang kecamatan Ciampea yang ditunjuk
untuk mengisi kekosongan kursi Kepala Desa karena akan dilaksanakanya
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), sudah sewajarnya jika seorang PJS tidak
akan melaksanakan tugasnya dengan penuh karena tugas utamanya adalah
di Kecamatan layaknya pejabat-pejabat birokrat lainnya. Namun berbeda
dengan Bapak Iskandar, Alumni IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini selalu
rutin berada di Kantor Desa, bila pagi hari hingga siang hari ia fokus
menyelesaikan pekerjaannya di Kantor Kecamatan, maka siang hingga sore
hari ia sudah berada di Kantor Desa. Pak Iskandar sangat senang dengan
kedatangan kami, ia sangat berharap bahwa kami dapat membuat yang
belum ada menjadi ada, yang sudah ada menjadi lebih baik, dan yang sudah
baik menjadi berkelanjutan. Ia pun sangat suportif terhadap semua jenis
program dan kegiatan yang kami kemukakan, bahkan ia mau memberikan
sedikit anggaran bilamana kegiatan kami dapat membantu desa. Dan karena
lokasi Kantor Desa yang berada ditengah-tengah, dan lokasi tempat kami
tinggal itu jaraknya 7 KM ke kantor desa, maka kami hampir selalu
mengadakan acara di kantor desa, Pak Iskandar dengan sigap hampir setiap
waktu memberitahu jajarnnya untuk membantu kami menyiapkan kantor
desa pada setiap acara.
Warga desa berikutnya yang membuat saya terpukau adalah Ibu
Eha, ia yang menjadi ibu kami selama kegiatan KKN berlangsung. Ia berkata
bahwa anaknya dulu pernah KKN juga dan sangat dibantu oleh warga, maka

186
ia berjanji bila ada mahasiswa yang ber KKN di desa ini, ia akan
membantunya dengan sepenuh tenaga. Dari awal survei hingga KKN
berakhir, bu Eha lah tempat kami mengadu dan meminta pertolongan, dari
masalah rumah, hingga masalah mengumpulkan warga untuk datang ke
acara kami, mungkin tanpa beliau, kami program dan kegiatan kami tidak
akan terdengar oleh warga sekamir, atau bahkan mungkin, eksistensi kami
di Desa Ciampea Udik juga tidak diketahui oleh warga sekitar.
Lalu ada Pak RW Agus, dia yang menjadi ayah kami selama
kegiatan KKN berlangsung. Laki-Laki yang sudah berumur dan mempunyai
cucu ini masih mampu untuk membantu program dan kegiatan kami secara
langsung bahkan tanpa kami minta. Misalnya ketika kegiatan memasang
plang RW, beliau tiba-tiba datang membawa cangkul, linggis, dan semen.
Beliau sangat perhatian kepada kami, beliau mengetahui jika kami
kekurangan sesuatu, dengan sigap beliau siapkan barang tersebut, misalnya
peralatan bangunan tadi, hingga gas untuk memasak beliau siapkan untuk
kami. Tiap malam beliau selalu main kekontrakan cowok dan bercerita
tentang anak-anaknya yang beraktivitas di Jakarta dan jarang pulang.
Dan masih banyak lagi cerita-cerita keramahan warga Ciampea
Udik yang diluar ekspetasi, bahkan ada satu RW yang menganut paham
Ahmadiyah, mereka bercerita kondisi mereka saat terkena operasi sejadah
pada tahun 2011, mereka meminta saya untuk berpikiran lebih terbuka dan
menerima perbedaan yang ada. Warga Ciampea Udik menganggap kami
bukan hanya sebagai tamu, lebih dari itu, mereka menganggap kami adalah
bagian dari keluarganya, sesuatu yang membuat saya terharu. Dari KKN ini
saya banyak belajar tentang perbedaan. Perbedaaan akan menjadi indah jika
kita mau merangkulnya, tidak harus selalu menyamakan perbedaan, tetapi
cukup menghargai perbedaan-perbedaan yang ada, karena kita manusia
diciptakan untuk memiliki pemikiran yang berbeda-beda, namun harmoni
akan tercipta jika kita mau menghargai perbedaan tersebut. Desa Ciampea
Udik adalah wujud dari semboyan Negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika,
“Walaupun Berbeda Tetap Satu Tujuan”, karena walaupun berbeda-beda,
mereka, kita memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, KKN kami,
Kelompok 012 Cakrawala mampu memberikan sedikit dampak perubahan
kearah yang lebih baik bagi Desa Ciampea Udik. Bahkan Sekretaris Desa
hingga warga mengatakan, KKN kami merupakan KKN yang terbaik

187
diantara mahasiswa-mahasiswa yang pernah KKN di Desa Ciampea Udik
sebelumnya, mendengar hal tersebut membuat saya lega, karena pada
awalnya saya tidak yakin dengan kompetensi yang saya punya dapat
membawa perubahan kepada Desa.

Harapan
Harapan saya kepada Desa Ciampea Udik adalah terus melakukan
perbaikan infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia, karena
sebagian besar warga Desa Ciampea Udik ingin terjadinya perubahan ke
arah yang lebih baik, mereka ingin kehidupan mereka dapat lebih sejahtera
mereka mau menuruti apa saja kegiatan yang dicanangkan oleh pemerintah
Desa jika dampaknya dapat bermanfaat bagi mereka. Saya berharap
pemerintah Desa dapat terus bekerja demi kepentingan bersama

188
N
Seputih Hati Warga Ciampea Udik
Norhasanah
Pengabdianku kepada Negeriku
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah yang wajib
diambil di fakultas saya, yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Tapi
sebenarnya, bukan itu motivasi utama saya mengikuti KKN. Saya adalah
seorang yang sangat suka dengan kegiatan sosial dan dunia kerelawanan.
Mengapa? ketika kecil, saya suka sekali menyaksikan acar televisi “Si
Bolang”. Setiap pulang sekolah, saya tidak pernah satu haripun absen
menontonnya. Acara tersebut mengisahkan cerita anak negeri yang tinggal
di pedalaman yang masih asri dan damai, tentu tanpa kepulan asap
kendaraan seperti di kota. Tidak jarang kisahnya membuat hati saya haru
dan pilu.
Entah sejak episode keberapa, hati saya tergerak untuk ikut serta
membantu anak-anak negeri yang tinggal di pedalaman dan karena acara itu
juga sangat sangat suka dengan dunia anak-anak. Teringat begitu baiknya
negeri ini kepada saya, mulai dari sekolah dasar (SD) dan Sekolah menengah
Pertama (SMP) gratis, kemudian dilanjut Sekolah menengah Atas (SMA)
pun gratis. Bahkan ketika kuliah, saya dibiayai dan diberi uang saku.
Rasanya, bisa dikatakan ‘tidak tahu terimakasih’ jika saya tidak berbuat apa-
apa untuk negeri ini. Maka ketika kuliah, saya mulai mencari komunitas dan
organisasi yang bergerak dibidang sosial, khususnya pendidikan. Dan
disanalah saya, di fakultas tercinta, saya menemukan satu komunitas
kerelawanan yang fokus dibidang pendidikan yaitu Ayo Mengajar. Itulah
pengalaman pertama saya di dunia kerelawanan. Akan tetapi tidak berhenti
disitu, selanjutnya saya ikut Sobat Mengajar Indonesia (SMI) dan Kampung
Al-Qur’an yang semua itu linier dengan program studi yang sedang saya
jalani.
Tibalah di penghujung semester enam, saya senang sekali ketika
mendengar bahwa FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) kembali
mengadakan KKN sebagai mata kuliah wajib, karena dua tahun sebelumnya
sempat di dihapus dari kurikulum FITK. Saya senang karena dengan adanya
KKN bisa menjadi sarana saya ‘berterimakasih’ kepada negeri ini dan juga
untuk menerapkan ilmu yang telah saya pelajari semasa sekolah dan kuliah.
Seperti, kompetensi mengajar, public speaking, memasak, manajerial waktu,
dan lain-lain. Dan memang saya akui untuk mahir dalam suatu bidang

189
misalnya mengajar maka Kita butuh jam terbang yang padat, karena seperti
pribahasa mengatakan “Alah Bisa Karena Biasa”.
Satu hal yang perlu digaris bawahi, walaupun saat KKN, saya
dituntut untuk membagi dan menerapkan kompetensi yang saya miliki,
akan tetapi poin utama dari KKN ini adalah BELAJAR. Karena menurut saya,
kuliah terbaik adalah saat kita hidup bersama masyarakat. Mungkin ketika
menjadi MC (Master of Ceremony) sebuah acara di kampus, suasananya bisa
dikatakan cukup kondusif. Akan tetapi ketika di masyarakat, bisa jadi
peserta terdiri dari berbagai kalangan, misalnya ibu-ibu atau anak-anak.
Keduanya ini tergolong sangat vokal dalam berbicara, sehingga membuat
suasana menjadi kurang kondusif. Disinilah saya belajar bagaimana caranya
dan strategi seperti apa yang harus digunakan untuk mengkondusikan para
peserta selaku MC dan panitia acara tersebut.
Setelah KKN usai, ternyata lebih banyak lagi manfaat yang saya
rasakan. Seperti mendapat sahabat baru, memiliki kerabat baru, bertemu
orang-orang hebat di desa Ciampea Udik, dan memiliki kampung baru.
Sehingga nilai 2 sks dari KKN ini menjadi motivasi kesekian, walaupun tetap
penting secara administrasi. Hal ini pula yang mengubah pola pikir saya
untuk tidak keberatan ketika fakultas lain diberi bobot sks yang lebih besar
padahal kami mengeluarkan waktu, materi, dan kinerja yang sama, kerna
bukan itu poin pentingnya.

Ringan Sama Dijinjing, Berat Sama Dipikul


Kelompok KKN 012 Cakrawala adalah sekumpulan mahasiswa
yang terpilih secara acak dari ribuan orang menjadi satu kelompok KKN atas
qhodar-Nya. Pilihan-Nya tak pernah salah, ketentuan-Nya tak pernah
meleset. “Alhamdulillah” itulah kalimat yang terus terucap di benak saya
pada saat bersama mereka. Dalam kelompok ini, tidak semua aktivis, tidak
semua pandai berbicara. Akan tetapi kami saling melengkapi satu sama lain.
Ada Ayu yang pandai berbicara dengan segudang ide cemerlangnya,
Kharisma yang tegas dan dewasa, Alma yang disiplin, Safera yang cekatan,
Bella yang sangat rapih, Iffa yang tangguh dan humoris, Tyas yang lemah
lembut lagi penyabar, Mita yang dewasa dengan beribu ide cemerlangnya,
Izza yang tegas, Arie yang jago memasak, tegas, dan penyabar terhadap anak-
anak. Kelompok saya juga memiliki tujuh laki-laki yang tak kalah hebat
seperti Chilman yang penyabar, Pandu yang sangat kreatif, Rizky Ade yang
rajin mencuci, Aldhy yang humoris, Ihsan yang tekun dalam mengerjakan

190
sesuatu, Fatur yang rajin dalam banyak hal, dan Awal yang sangat ramah
kepada siapapun.
Kompetensi yang dimiliki dari setiap anggota kelompok kami
begitu beragam. Bahkan ada beberapa kegiatan yang kami lakukan tanpa
mengundang narasumber dari luar. Seperti Kharisma anissa Dewi yang
mengisi penyuluhan pengolahan sampah anorganik dan ada pula Iffa Aulia
yang mengisi penyuluhan pembuatan pupuk kompos. Bahkan pada saat
melaksanakan “Semarak Dzulhijjah” juri perlombaan yang menjadi
serangkaian acara tersebutpun seperti lomba adzan, lomba mewarnai, MTQ
(Musabaqoh Tilawatil Qur’an), dan MHQ (Musabaqoh, Hifdzil Qur’an)
dihadirkan dari anggota kelompok kami. Meskipun tetap harus ditemani
oleh orang-orang yang sudah lebih pengalaman dalam bidangnya masing-
masing.
Begitu banyak cerita yang terukir dalam benak saya. Salah satunya
yaitu kejadian ketika salah satu anggota kelompok saya yaitu Aldhy terkena
tipu dengan motif tertilang oleh polisi. Kejadian itu terjadi pada hari Ahad 4
agustus 2019. Sekitar pukul Sembilan pagi ponsel Aldhy berdering tertanda
panggilan masuk akan tetapi dari nomor yang tidak dikenal. Kemudian
Aldhy mengangkat panggilan tersebut dan menanyakan identitas penelpon
tersebut. Sepertinya penipu ini sudah sangat lihay dalam mengelabuhi
korbannya, maka penipu ini langsung berbalik tanya “memang kamu tidak
menyiimpan nomor saya?” tukasnya. Aldhy spontan menjawab “ini kak
Fatah ya?”. Kak Fatah merupakan pemateri yang baru saja kami undang
untuk mengisi salah satu kegiatan di Desa Ciampea Udik. Mendengar respon
Aldhy yang demikian, penipu itu langsung meng-iya-kan. Disitulah penipu
itu bersandiwara bahwa dia sedang ditilang dan butuh uang untuk
membayar denda. Aldhy ikut panik dan berniat membantu kak Fatah yang
sedang kesusahan.
Tanpa basa-basi Aldhy langsung pergi ke ATM dan mentransfer
sejumlah uang ke penipu tersebut. Sesampainya di kontrakan, teman laki-
laki yang lain bertanya dari mana Aldhy pergi. Kemudian Aldhy
menceritakan apa yang telah terjadi. Mereka mulai curiga apakah itu betul-
betul kak Fatah atau orang lain. Disitu pula Aldhy tersadar mana mungkin
kak Fatah menghubunginya sedangkan selama ini yang berkoordinasi
dengan kak Fatah adalah Mita. Ketika itu posisi saya dan teman perempuan
yang lain salah satunya Mita sedang menghadiri kegiatan pengajian Ibu-Ibu
se-Desa Ciampea Udik. Kemudian Mita langsung menghubungi nomor kak

191
Fatah dan terbukti bahwa yang tadi itu adalah penipu. Aldhy langsung
terduduk lemas mengingat uangnya melayang begitu saja. Beberapa teman
yang lain ikut menenangkan. Ini memang musibah yang sudah Allah
gariskan dan tentu menjadi salah satu pelajaran bagi Saya dan teman-teman
bahwa kita harus selalu berwaspada. Karena kejahatan terjadi bukan hanya
karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan.
Masih banyak sekali potongan-potongan cerita lucu, sedih, bahagia,
dan haru. Hidup bersama mereka mengajarkan saya banyak hal. Mulai dari
menghargai satu sama lain, memaklumi kekurangan dari setiap orang,
melengkapi satu sama lain, berani berpendapat, berani mengoreksi dan
memberi saran, berbagi tanpa pamrih, dan tolong menolong. Ketika saya
tinggal satu bulan penuh dengan mereka sepertinya sudah tidak banyak
karakter yang bisa ditutupi. Karena itu, saya harus belajar untuk
makluminya, menurunkan ego, dan menyadari bahwa saya pun memiliki
banyak kekurangan dan kelemahan. Karena, tujuan kita semua bukan untuk
menjadi orang yang sempurna, akan tetapi bagaimana caranya kita bisa
hidup bersama dan saling melengkapi.
Dari sana, saya belajar bahwa tidak semua orang bisa memasak,
maka yang pandai memasak bisa mengajarkan kepada yang lain. Saya belajar,
bahwa tidak setiap orang terbiasa bicara di atas panggung, maka mereka
hanya perlu diberi kesempatan. Saya belajar, tidak semua orang peka dan
inisiatif maka mereka perlu terus diingatkan. Satu pelajaran terpenting yang
akan sulit didapat kan dari tempat lain adalah belajar bersyukur dengan
sebenar-benarnya bersyukur. Pada saat KKN, saya belajar bahwa sesuatu
yang hari ini saya dapatkan adalah sesuatu yang patut disyukuri. Tempat
tinggal saya dan teman-teman tidak terlalu besar, air yang tersedia di kamar
mandi tidak banyak dan bisa dikatakan tidak layak. Makanan yang sehari-
hari saya makan disana tidak lengkap dan sesedap masakan di rumah. Tapi
itulah yang harus disyukuri. Dari sanalah saya sadar bahwa masih banyak
orang diluar sana yang hidup lebih kekurangan dibandingkan saya pada saat
itu. Itu semua adalah riil kehidupan mereka. Sedangkan kehidupan yang
seperti ‘itu’ hanya uji coba bagi saya selama satu bulan.
Lagi-lagi saya belajar bahwa dalam kehidupan ini, kita harus siap
ditempatkan dimanapun, dengan keadaan seperti apapun, dan dengan
siapapun. Maka, kita butuh persiapan. Karena kita sebagai hamba hanya bisa
berencana dan berusaha, akan tetapi Allah lah yang menentukan dan Allah
tidak pernah salah atas ketentuan-Nya.

192
Surga Dunia Desa Ciampea Udik
Desa Ciampea Udik yang kami tempati berkecamatan Ciampea dan
terletak di kabupaten Bogor. Di Sebelah Barat, desa ini berbatasan langsung
dengan desa Ciaruteun Udik, kecamatan Cibungbulang. Sedangkan di
sebelah utara berbatasan dengan desa Cibuntu. Di sebelah selatan
berbatasan dengan desa Cibeuning kecamatan Pamijahan, dan sebelah timur
berbatasan langsung dengan desa Cibitung kecamatan Tenjolaya. Jika dilihat
dari letak geografis tersebut, dapat disimpulkan bahwa desa Ciampea udik
ini terletak di paling ujung dari kecamatan Ciampea. Sebab ini lah,
pemandangan pesona gunung salak terlihat indah dan menawan dari desa
ini.
Pada saat pengabdian, kebetulan sedang musim kemarau panjang.
Penduduk setempat mengatakan bahwa sudah kurang lebih tiga bulan, desa
ini tidak diguyur hujan walau setetes. Sehingga tidak heran jika disana
kekurangan pasokan air bersih. Desa ini memiliki sungai yang cukup besar,
namun karena kemarau yang cukup panjang, air nya sudah sangat sedikit
sehingga yang banyak terlihat hanya bebatuan besar dan kerikil.
Desa Ciampea Udik terbelah menjadi dua bagian yaitu bagian timur
dan barat oleh Jalan Raya Cikampak. Secara umum, bagian sebelah timur
masih terdapat air sehingga masih banyak sawah-sawah hijau. Sedangkan
bagian barat, relatif sedikit air. Sehingga banyak petani yang gagal panen.
Bahkan untuk menghindari gagal panen lagi, banyak warga yang berganti
alih menanam padi ke singkong, ubi, atau talas. Kerena ketiga tanaman ini
tidak terlalu membutuhkan banyak air. Sehingga aman jika kemarau datang.
Selain pemandangannya yang menawan, suasana di desa ini pun
semakin terasa hangat karena gotong royong dan kearifan para
penduduknya. Hal tersebut saya sangat rasakan ketika tinggal satu bulan
disana. Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa keadaan
rumah yang saya tempati mengalami kekeringan air. Namun, Saya tetap
bersyukur karena banyak sekali warga sekitar yang memperhatikan saya dan
teman-teman. Hampir seluruh tetangga sekitar menawarkan kami untuk
mandi dan mencuci di kamar mandi mereka. Bahkan beberapa ada yang
mempersilakan kami untuk masuk ke kamar mandi mereka meskipun
mereka sedang tidak ada di rumah. Saya sangat takjub dengan kepercayaan
yang mereka berikan kepada saya dan teman-teman. Disana saya merasa
seperti memiliki keluarga baru. Jika saya dan teman-teman sedang dalam

193
kesulitan, tanpa ba-bi-bu pasti warga sekitar langsung membantu. Suasana
haru sangat terasa ketika Hari Raya Idul Adha, kami bersama-sama menuju
Masjid sama persis seperti di rumah. Ketika itu saya dan teman-teman tidak
memasak ketupat dan makanan khas lebaran, karena memang anggaran
makan kami tidak cukup. Namun, karena kebaikan hati para tetangga kami,
mereka mengirimkan makanan dan jumlahnya pun sangat banyak.
Merekalah pengganti ayah, ibu, dan saudara Kami seperti ketika di rumah.
Suasana sosial keagamaan disana sangat terasa. Masyarakat sekitar
desa Ciampea Udik sangat menjunjung tinggi niali-nilai Islam. Kobong-
kobong, tempat mengaji, dan pesantren tersebar dimana-mana. Dalam satu
RW pasti terdapat pengajian ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda, dan anak-
anak. Bahkan pengajian anak-anak tidak hanya satu dalam satu RW. Ketika
itu, salah satu proker kami adalah Semarak Dzulhijjah yang acaranya adalah
perlombaan antarpengajian di tiap RW se-Ciampea Udik. Kami hanya
menargetkan 3 pengajian disetiap RW. Akan tetapi pada pelaksanaannya,
ada RW yang mengirimkan 4-5 pengajian anak-anak, dan itupun belum
semua pengajian ikut serta dalam kegiatan kami. Begitu pula dengan
pengajian ibu-ibu, selain setiap RW memiliki satu pengajian, setiap satu
dusun dan desapun memiliki pengajian ibu-ibu. Dan jujur, kami sempat
kewalahan untuk menghadiri semua pengajian tersebut karena sangking
banyaknya.
Ada satu hal yang sangat menarik dari Desa ini. Ketika pertama kali
saya tahu bahwa desa yang saya akan tempati adalah Ciampea Udik, maka
saya langsung mencari alamatnya di internet. Kemudian munculah letak dan
berbagai informasi tentang Ciampe Udik. Kemudian, mata saya langsung
tertuju pada salah satu situs yang berjudul “Warga Ciampea Udik Masih
Trauma Penyerangan”. Saya sontak, menekan judul tersebut dengan kursor
dan membacanya lebih lanjut. Ternyata terdapat satu RW di desa Ciampea
Udik yang beraliran Ahmadiyah, tepatnya di kampung Cisalada. Karena
aliran tersebut dianggap ‘sesat’ oleh warga sekitar maka terjadilah
kerusuhan yang terjadi pada tahun 2010, Sembilan tahun silam yang lalu.
Bahkan sempat terjadi pembakaran masjid dan rumah jamaah Ahmadiyah.
Benar saja apa yang saya baca di internet. Ketika sesampainya saya
di desa Ciampea Udik. warga sekitar langsung memberitahukan kami untuk
waspada terhadap kampung tersebut. Meskipun sebenarnya sudah masalah
mereka sudah selesai dan sudah berdamai. Tetapi saya dan teman-teman
sebagai civitas akademika memutuskan untuk bersikap adil dan tidak

194
membeda-bedakan antarsatu RW dengan yang lain. Sebagai mahasiswa,
kami sadar bahwa dalam hidup bermasyarakat pasti terdapat perbedaan.
Baik perbedaan agama, ras, bahkan aliran yang masih satu keyakinan. Kami
juga memutuskan untuk tetap menjaga silaturahmi terhadap kampung
Cisalada. Ketika kami bersilaturahmipun, ketua RW di kampung Cisalada
menerima kami dengan baik, beliaupun sempat sedikit bercerita tentang
kejadian Sembilan tahun yang lalu. Beliaupun percaya kepada kami bahwa
kami tidak mungkin mengucilkan kampung tersebut karena kejadian 2010
lalu. Sesuai dengan keputusan kelompok, bahwa setiap kegiatan yang kami
laksanakan akan turut mengundang semua RT, RW, kampung, dan dusun
yang terdapat di Ciampea Udik tanpa terkecuali. Dari sana saya belajar
bahwa dalam kehidupan bermasyarakat boleh jadi terdapat banyak
perbedaan. Namun, Kita bisa menjadikan perbedaan itu sebagai pacuan
untuk semakin menguat.

1001 Suara Desa Ciampea Udik


Desa Ciampea Udik merupakan desa yang bisa dikatakan sudah
maju. Bahkan desa ini pernah menjadi desa percontohan untuk desa-desa
lain, ujar bapak kepada desa Ciampea Udik. Saya sempat bertanya tentang
pendidikan di desa ini. Ternyata tidak sedikit yang sudah sarjana. Akan
tetapi, sedihnya kebanyakan sarjana-sajana muda Ciampea Udik selalu
mendapat tugas di kota. Sehingga sumber daya manusia yang ada di desa
tersebut menjadi sedikit. Akan tetapi masih banyak juga anak-anak muda
yang tidak meneruskan ke bangku perguruan tinggi, mereka masih berpikir
bahwa kerja lebih menguntungkan karena dapat mengahasilkan uang.
Sedangkan kuliah justru membutuhkan uang. Saya dapat melihatnya ketika
saya dan teman-teman bekerja sama dengan para pemuda sekitar. Karena
melihat keadaan yang demikian, kami memutuskan untuk membuat seminar
“Urgensi Pendidikan” yang bertujuan untuk menyadarkan kembali serta
mengajak para pemuda untuk terus semangat melanjutkan studi kejenjang
yang lebih tinggi.
Jika dilihat dari pekerjaaan, mayoritas penduduk disana berprofesi
petani. Karena memang masih banyak lahan yang bisa digarap. Masyarakat
disana juga tidak kehabisan akal dalam bertani. Selain menanam padi,
singkong, ubi, dan talas, mereka juga sedang melestarikan budidaya jamur
yang harganya relatif lebih mahal. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil
yang baik dibutuhkan suhu dan air yang memadai untuk perkembangbiakan

195
jamur tersebut. Maka pernah satu waktu bapak ketua RT setempat meminta
saran kepada salah satu anggota kelompok kami jurusan agribisnis tentang
bagaimana cara melestarikan jamur yang baik supaya mendapatkan hasil
yang maksimal.
Namun, saya pernah mendengar beberapa bahwa warga desa
Ciampea Udik kesulitan untuk mendapatkan modal untuk bertani dan
membuka usaha. Sebenarnya desa sudah memiliki koperasi simpan-pinjam
yang memang diperuntukan untuk mereka, akan tetapi prosedur
pengembalian modal yang belum mereka sanggupi. Ketika meminjam ke
koperasi, maka petani harus mengembalikannya dengan cara mengangsur.
saya yakin, desa memberlakukan sistem seperti itu untuk meringankan
petani untuk mengembalikan modal. Namun, pada kenyataannya petani
belum bisa mengembalikan modal tersebut kecuali setelah musim panen
tiba. Sehingga para petani hanya bisa mengembalikan modal secara kontan
akan tetapi harus menunggu waktu panen tiba.

196
O
Sepenggal Kisah dari Desa Ciampea Udik
Pandu Mahesa

Bukan Sekedar Syarat Kelulusan


Tibalah saatnya memasuki masa-masa akhir perjalanan kuliah saya,
yang dimulai dengan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai syarat
untuk mengikuti sidang skripsi. Yang saya ketahui mengenai KKN saat itu
bahwa mahasiswa akan di terjunkan langsung ke pelosok desa untuk
membantu warga disana dengan ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa
tersebut. Saat itu berat rasanya saya harus mengikuti KKN karena saya akan
tinggal jauh dari kedua orang tua saya. Seumur hidup saya, saya belum
pernah hidup jauh dari kedua orang tua, sehingga hal tersebut cukup
membuat saya khawati. Dan saya juga harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru selama sebulan, yang menurut saya pada saat itu agak berat
karena saya sendiri jarang berbaur dengan masyarakat tempat saya tinggal,
dan saya juga orangnya tidak mudah bergaul dengan orang yang baru saya
kenal. Namun saya ingin memperbaiki kekurangan saya tersebut dan karena
KKN merupakan syarat kelulusan maka mau tidak mau saya harus
mengikutinya.
Pendaftaran KKN pun dibuka, saya mulai mengisi formulir
pendaftaran KKN di situs web AIS UIN Jakarta. Pada saat mengisi formulir
pendaftaran KKN, saya dihadapkan dengan kolom pengisian tentang
kemampuan yang saya miliki dan rencana kegiatan yang akan dilakukan saat
KKN. Saat itu saya sempat bingung sehingga harus memutar otak untuk
mengisi kolom tersebut, karena kemampuan saya yang tidak banyak dan
belum memiliki gambaran tentang apa saja kegiatan yang dilakukan saat
KKN. Setelah bertanya kepada teman-teman dan berpikir matang-matang,
saya mulai mengisi kolom-kolom tersebut. Saya mengisi kolom pertama
terlebih dahulu, yaitu tentang kemampuan yang saya miliki. Sebagai
mahasiswa jurusan Sistem Informasi, setidaknya saya mengetahui ilmu yang
berkaitan dengan sistem dan teknologi informasi, seperti menganalisis
bagaimana sistem yang ada pada teknologi bekerja. Selain itu juga saya dapat
menggunakan aplikasi desain grafis, seperti CorelDRAW, Adobe
Photoshop, dan Adobe Illustrator, yang mungkin bisa membantu untuk
pembuatan banner, sertifikat, dan sebagainya. Setelah itu saya mengisi
kolom rencana kegiatan selama KKN. Di sini saya mengisi kolom tersebut

197
sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, yaitu kegiatan yang berkaitan
dengan sistem dan teknologi informasi. Kegiatan tersebut seperti seminar
atau sosialisasi tentang hal yang berkaitan dengan sistem dan teknologi
informasi, atau pelatihan penggunaan aplikasi komputer. Setelah formulir
pendaftaran KKN terisi, saya mengirim formulir tersebut di AIS yang berarti
saya siap untuk mengikuti KKN.
Saat itu pandangan saya terhadap KKN hanya sebagai syarat
kelulusan, yang mau tidak mau harus saya ikuti. Selain itu juga sebagai
pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu
pengabdian masyarakat. Saya juga tidak memiliki antusias yang lebih untuk
mengikuti KKN, karena pada saat itu saya membayangkan bahwa kegiatan
KKN hanya merepotkan mahasiswa saja. Tetapi hal itu berubah setelah saya
selesai mengikuti KKN. Banyak hal yang terjadi selama saya mengikuti KKN
yang mengubah pandangan saya terhadap KKN. Setelah selama sebulan saya
mengikuti kegiatan KKN, saya merasa bahwa KKN merupakan salah satu
pengalaman yang berharga dalam kehidupan saya. Banyak pengalaman dan
pelajaran baru yang saya alami selama KKN, terutama pengalaman terjun
langsung merasakan bagaimana hidup bermasyarakat.

Di Bawah Cakrawala
Saat yang dinanti-nantikan pun tiba, yaitu pengumuman kelompok
KKN 2019 yang diumumkan oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
(PPM) UIN Jakarta. Seketika itu mahasiswa semester 6 heboh dengan
pengumuman tersebut, banyak yang bertanya-tanya bagaimana teman-
teman sekelompoknya dan mencari kontaknya yang bisa dihubungi. Setelah
itu saya pun bergabung di grup Whatsapp kelompok KKN 012. Setelah
seluruh anggota bergabung ke grup, kami pun membicarakan kapan kami
mengadakan pertemuan untuk pertama kalinya. Dari proses diskusi pada
grup Whatsapp waktu pertemuan pertama pun ditentukan.
Pertemuan pertama kelompok KKN 012 pun tiba, kami berkumpul
di lobby Fakultas Tarbiyah. Pertemuan itu dimulai dengan perkenalan diri.
Dengan rasa malu saya pun memperkenalkan diri kepada teman sekelompok
yang saya tidak kenal sama sekali. Dari perkenalan tersebut saya mengetahui
dari mana jurusan dan fakultas teman sekelompok, dan pengalaman
organisasi dari masing-masing anggota kelompok. Saya juga mulai
mengamati sifat teman kelompok yang bervariasi, ada yang suka berbicara,

198
ada yang pendiam, ada yang pemalu, dan ada juga yang berbicara dengan
teman lain seperti sudah saling mengenal sebelumnya.
Setelah cukup berkenalan, kami mulai membahas dan membuat
struktur organisasi kelompok yang dipilih melalui voting. Pembuatan
strukur organisasi dimulai dengan memilih ketua kelompok. Setelah melalui
proses voting, terpilihlah ketua kelompok yaitu Chilman Mahdiyin Ahyar
dari Fakultas Adab dan Humaniora, dan saya pun terpilih menjadi
koordinator divisi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi (PDD) yang
ditemani oleh Mita Nur Patmah dari Fakultas Tarbiyah sebagai anggota
divisi PDD. Pertemuan diakhiri dengan pengumpulan Formulir KKN dan
Surat Kesediaan Calon Peserta KKN. Setelah beberapa lama, PPM
mengumumkan desa tempat para peserta KKN bertugas. Desa Ciampea
Udik terpilih menjadi desa tempat kami bertugas selama sebulan.
Saat itu kami melakukan survey hingga 3 kali. Selama survey kami
bertanya seputar permasalahan yang dialami warga Desa Ciampea Udik di
setiap bidang, dan bertanya masalah tempat tinggal. Pada saat survey kedua
kami mendatangi kantor desa, saat itu kebetulan sekali di sana sedang ada
rapat antar ketua RT, RW, dan Kepala Dusun. Kami pun diajak ikut rapat
oleh bapak PJS (Pejabat Sementara) Kepala Desa Ciampea Udik sekaligus
memperkenalkan kami kepada warga desa dan memberitahukan bahwa
akan ada mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di Desa Ciampea Udik.
Kami pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk bertanya
kepada ketua RT, RW, dan kepala Dusun seputar permasalahan yang
dialami warga dan di mana kami bisa bertempat tinggal. Banyak ketua RT
atau RW yang menawarkan kami untuk tinggal di wilayah mereka, namun
Bapak PJS Kepala Desa menyarankan kami untuk tinggal di antara 3 RW,
yaitu RW 08, RW 04, atau RW 09. Menurut beliau lingkungan di ketiga
RW tersebut lebih ramah untuk mahasiswa KKN. Dan kami pun mengikuti
saran dari beliau untuk mencari tempat tinggal di ketiga RW tersebut.
Setelah bertanya kepada warga sekitar di ketiga RW tersebut maka kami
menentukan untuk tinggal di RW 09.
Selama waktu persiapan KKN kami juga melakukan banyak hal,
seperti berkumpul seminggu sekali untuk membahas dan menyusun
proposal KKN, mencari dana sponsor, mengumpulkan dana kelompok,
menggalang pakaian layak pakai, mencari buku layak baca, dan sebagainya.
Selain itu juga kami mendisuksikan nama dan logo kelompok. Pada saat
penentuan nama kelompok terjadi suatu permasalahan, yaitu nama

199
kelompok kami yang sama dengan kelompok lain. Awalnya kami ingin
menggunakan nama Lentera, tetapi sudah dipakai oleh kelompok lain,
kemudian terpilihlah nama Cakrawala sebagai nama kelompok kami. Saya
dan teman saya di divisi PDD diberi mandat untuk membuat logo kelompok
kami. Selain itu juga kami membahas proses keberangkatan dan alat serta
barang apa saja yang dibutuhkan selama KKN.
Tibalah saatnya pelepasan KKN yang dilaksanakan pada tanggal 22
Juli 2019. Acara pelepasan dimulai sekitar jam 13.00. Sebelum menghadiri
acara pelepasan, pagi harinya saya dan teman saya di divisi PDD
menyelesaikan tugas terlebih dahulu, yaitu mencetak banner dan ID Card.
Setelah menghadiri acara pelepasan, saya mempersiapkan apa saja yang akan
dibutuhkan selama KKN. Keesokan harinya saya dan teman sekelompok
berkumpul di satu titik untuk mengumpulkan dan mengangkut barang ke
mobil. Setelah semua barang telah terangkut, kami pun mulai berangkat
dengan mengucapkan Bismillah. Dalam waktu sekitar 2 jam kami sampai di
Desa Ciampea Udik, desa tempat kami KKN selama sebulan.
Keesokan harinya kami bersiap untuk mengadakan acara
pembukaan KKN di Lobby Kantor Desa Ciampea Udik. Masing-masing
anggota kelompok bekerja sesuai tugasnya. Semua kompak bekerja sama
untuk menyukseskan acara pembukaan KKN 012 Cakrawala. Acara ini
dihadiri oleh para Ketua RT, RW, dan Kepala Dusun, serta Ibu-ibu Posyandu
dan Ibu-ibu PKK. Pembukaan KKN 012 Cakrawala pun diresmikan oleh PJS
Kepala Desa Ciampea Udik Bapak Iskandar Dzulkarnaen dan Dosen
Pembimbing Lapangan Bapak Afwan Faizin. Peresmian tersebut menjadi
penanda bahwa pengabdian saya untuk warga desa Ciampea Udik telah
dimulai.
Selama menjalankan kegiatan KKN, kami semua bekerja sama
untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun pada saat rapat
sebelum KKN dimulai. Masing-masing anggota melakukan tugas sesuai
dengan kapasitasnya dengan baik. Divisi acara membuat konsep dan
rundown acara, divisi konsumsi mengatur dan mempersiapkan konsumsi
yang dibutuhkan, divisi humas menyebarkan undangan dan melakukan
sosialisasi pada pihak yang terkait, divisi perlengkapan memepersiapkan
barang dan alat yang dibutuhkan, dan divisi PDD mendokumentasikan
program kerja dan mendesain serta mencetak banner, sertifikat, dan pamflet.
Semua bekerja sama dengan baik. Selain menjalankan program kerja, saya
dan teman saya Mita yang tergabung dalam divisi PDD juga memikirkan

200
konsep dan melakukan pengambilan gambar untuk film dokumenter yang
akan dibuat.
Kebersamaan kami juga begitu kuat, seperti ketika ada yang
kesulitan dalam menjalankan tugasnya maupun dalam hal lain maka teman
yang lain akan membantu. Salah satu contohnya yaitu ketika saya dan teman
saya Mita akan mengambil gambar untuk film dokumenter, teman yang lain
bersedia membantu saya mengambil gambar. Dan ketika ada seseorang yang
sedang sakit maka teman yang lain tidak sungkan untuk membantu
mencarikan dan memberi obat kepada yang sedang sakit tersebut.
Kebersamaan kelompok KKN 012 Cakrawala yang tidak akan saya lupakan
yaitu saya bisa berkesempatan untuk belajar mengendarai motor, karena
sebelumnya saya tidak bisa mengendarai motor. Saat saya bilang kepada
teman sekelompok bahwa saya tidak bisa mengendarai motor, sejak saat itu
mereka mendorong saya untuk belajar mengendarai motor, dan akhirnya
saya bisa berkesempatan untuk belajar mengendarai motor. Walaupun pada
awalnya kami tidak kenal satu sama lain, seiring berjalannya waktu
hubungan kami semakin erat dan semakin dekat satu sama lain.
Selama saya hidup bersama dengan teman-teman kelompok KKN
012 Cakrawala selama sebulan, saya belajar banyak hal. Mulai dari belajar
mengenal dan menghadapi karakter orang yang berbeda-beda, belajar
bagaimana bekerja sama dalam sebuah kelompok, dan belajar menghadapi
dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Selain itu juga saya jadi
belajar bagaimana cara mendesain banner, sertifikat, pamflet, dan
sebagainya, serta belajar bagaimana mengambil gambar untuk film
dokumenter. Dan masih banyak lagi yang belum saya sebutkan.

Keramahan Desa Ciampea Udik


Desa Ciampea Udik terletak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten
Bogor. Saat itu saya merasa senang mengetahui bahwa saya akan melakukan
KKN di dareah Kabupaten Bogor, karena jarak yang ditempuh juga tidak
terlalu jauh, yaitu 1-2 jam perjalanan. Selain itu juga letaknya tidak jauh dari
rumah saya yang berada di Kabupaten Bogor juga, sehingga jika ada keadaan
darurat selama kegiatan KKN tidak perlu menempuh waktu yang lama
untuk menuju ke rumah. Saya juga berekspektasi bahwa lingkungan di Desa
Ciampea Udik itu sejuk, asri, dan memiliki air yang bersih. Tetapi biasanya
ekspektasi tidak selalu menjadi kenyataan.

201
Pada saat pertama kali saya mengujungi Desa Ciampea Udik, saya
melihat banyak perkebunan dan persawahan yang mengelilinginya. Hal
tersebut mengingatkan saya akan kampung halaman. Oleh karena itu saya
berpikir bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk desa merupakan
seorang petani. Hal tersebut terbukti pada saat saya dan teman-teman
kelompok KKN 012 Cakrawala melakukan wawancara kepada PJS Kepala
Desa Ciampea Udik saat kami melakukan survey. Saya juga melihat desa ini
dikelilingi oleh sungai kecil, yang menurut saya kondisinya cukup
menghkhawatirkan. Banyak sampah yang dibuang di sungai-sungai kecil
tersebut. Dan kebanyakan sampah yang dibuang disana merupakan sampah
plastik yang tidak dapat terurai. Pemerintah juga telah berupaya untuk
mengatasi masalah tersebut dengan mengadakan truk sampah yang masuk
ke pemukiman warga, sehingga warga tidak membuang sampah ke sungai
lagi. Kelompok kami juga memiliki program penyuluhan pemberdayaan
sampah plastik untuk meminimalisir pembuangan sampah plastik yang
tidak pada tempatnya, dan program pelatihan pembuatan kompos untuk
memberdayakan sampah organik agar dapat digunakan kembali.
Di bidang pendidikan, menurut saya Desa Ciampea Udik memiliki
fasilitas yang belum memadai. Ditandai dengan sedikitnya sekolah negeri
yang ada di sana. Sepengetahuan saya hanya satu sekolah negeri yang ada
disana, yaitu SDN 1 Ciampea Udik. Kebanyakan warga desa menyekolahkan
anak-anaknya di sekolah swasta dikarenakan jarak yang lumayan jauh untuk
menuju ke sekolah negeri. Namun sedikitnya sekolah negeri diimbangi
dengan banyaknya sekolah yang bebasis agama, seperti Madrasah Ibtidaiyah
(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Selain itu
juga ada beberapa pesantren yang didirikan di sana.
Di bidang agama, sudah banyak TPA atau pengajian anak-anak
disetiap RW di Desa Ciampea Udik. Paling tidak ada 2 TPA atau pengajian
di setiap RW di Desa Ciampea Udik. Menurut saya hal tersebut merupakan
kelebihan Desa Ciampea Udik yang harus dipertahankan, karena
sepengetahuan saya di perkotaan sendiri sudah jarang TPA dan pengajian
anak-anak. Saya juga beekesempatan mengajar di TPA atau pengajian anak
di RW 09. Anak-anak disana sangat senang ketika mereka tahu bahwa ada
mahasiswa yang mengajar di TPA atau pengajian mereka. Saya juga senang
bisa mendapat pengalaman mengajar anak-anak mengaji, walaupun saya
juga masih belajar sama seperti mereka. Selain pengajian anak-anak ada juga
pengajian remaja, pengajian ibu-ibu dan pengajian bapak-bapak. Saya juga

202
sempat menghadiri pengajian remaja dan bapak-bapak. Mereka sangat
senang dan menyambut baik mahasiswa yang hadir di pengajian mereka.
Kelompok KKN 012 Cakrawala juga mengadakan acara dengan tema
keagamaan di Desa Ciampea Udik yaitu Semarak Dzulhijjah, yang terdiri
dari lomba-lomba di bidang keagamaan seperti lomba adzan, MTQ, MHQ,
dan mewarnai kaligrafi. Warga desa sangat antusias menghadiri acara
tersebut. Saya sempat terkejut melihat banyak sekali warga yang menghadiri
acara kami, karena saya tidak menyangka warga yang hadir akan sebanyak
itu. Walaupun adanya beberapa kendala acara tersebut terlaksana dengan
baik.
Selama sebulan saya tinggal di Desa Ciampea Udik, saya merasa
disambut dengan baik oleh masyarakat di sana. Mereka menyambut dengan
ramah saat saya dan teman sekeolompok tiba pertama kali di sana dan pada
saat acara pembukaan KKN 012 Cakrawala di Kantor Desa. Terutama
masyarakat RW 09 tempat kami tinggal, mereka dengan sangat ramah
menyambut kami. Warga sekitar tempat tinggal kami pun banyak sekali
membantu kami jika kami merasa kesulitan, seperti ketika tidak ada air
ditempat tinggal kami warga sekitar memperbolehkan kami untung
menumpang mandi, mencuci baju atau piring di rumah mereka. Selain itu
juga mereka banyak memberikan bahan makanan dari hasil perkebunan atau
makanan yang sudah jadi. Seperti ketua RW 09 Bapak Agus yang banyak
memberi kami hasil perkebunannya seperti singkong, ubi, dan bengkuang.
Selain itu juga beliau meminjamkan alat memasak kepada kami seperti
kompor dan gas. Dan masih banyak kebaikan-kebaikan beliau terhadap
kami. Hal itu membuat saya merasa berada di kampung saya sendiri karena
keramahan dan kebaikan-kebaikan masyarakat di sana.
Kemudian pada saat acara penutupan KKN ada satu momen yang
tidak akan saya lupakan, yaitu ketika sambutan oleh Sekertaris Desa
Ciampea Udik Bapak Aris Munandar mengatakan bahwa KKN dari
kelompok kami merupakan KKN yang terbaik dari semua KKN yang pernah
ada di Desa Ciampea Udik. Beliau mengatakan sebelumnya ada beberapa
kegiatan KKN dari universitas lain yang dilakukan di Desa Ciampea Udik,
namun tidak sebaik KKN dari kelompok kami. Saya pun sedikit terharu
mendengar perkataan beliau pada waktu itu, tidak menyangka bahwa hasil
kerja keras saya dan teman-teman akan dihargai seperti itu.

Harapan untuk Desa Ciampea Udik

203
Dengan hadirnya saya dan teman-teman saya dan apa yang sudah
kami berikan kepada Desa Ciampea Udik, saya berharap hal tersebut dapat
berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan warga Desa Ciampea Udik. Saya
juga berharap warga Desa Ciampea Udik mulai memperhatikan lingkungan
sekitar, dan menjaga kerukunan dan gotong royong antar warga yang sudah
ada.
Di bidang pendidikan dan keagamaan saya berharap Desa Ciampea
Udik dapat mengembangkan pendidikannya menjadi lebih baik dan
mempertahankan pendidikan agama sejak dini yang terdapat di TPA dan
pengajian anak-anak serta pesantren-pesantren, karena hal tersebut sangat
penting untuk anak bangsa agar mereka mendapatkan pendidikan agama
yang cukup sejak kecil. Hal tersebut diperlukan agar di kemudian hari Desa
Ciampea Udik mencetak generasi muda yang memiliki karakter yang baik.
Kemudian saya juga berharap Desa Ciampea Udik menjadi desa
yang mengikuti perkembangan teknologi, karena di era revolusi industri 4.0
ini masyarakat yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan menjadi
masyarakat yang tertinggal dan tidak bisa maju serta berkembang.
Semoga harapan saya di atas terwujud di suatu hari nanti dan Desa
Ciampea Udik menjadi desa yang maju, desa yang cerdas, dan desa yang
sehat. Dan semoga anak-anak Desa Ciampea Udik mendapatkan
kesempatan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya sehingga ilmu yang
didapat berguna bagi kemajuan Desa Ciampea Udik.

204
P
Bakti Nyata Mahasiswa di Desa Ciampea Udik
Rizky Ade Imansyah

Sekapur Sirih
Tak terasa kuliah sudah di semester 6. Saya adalah seorang
mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, lebih tepatnya saya
kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Banyak yang
bilang di semester 6 ini banyak banget cobaan dalam menjalankan kuliah.
Salah satunya adalah matkul di jurusan saya yaitu kajian drama dua, di mana
kami mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus
menampilkan sebuah pertunjukkan drama, sebuah karya dari salah satu
sastrawan ternama di tanah air. Kebetulan di angkatan saya, sastrawan
terpilih adalah Danarto. Alasannya karena memang Danarto adalah salah
satu sastrawan tanah air yang tinggal di daerah Ciputat, tepatnya di daerah
Kedaung. Selain itu di tahun ini, tepat satu tahunnya kepulangan Danarto ke
pada sang pencipta. Jadi, jurusan kami sekalian mengadakan doa dan haul
untuk Danarto.
Di mana dalam proses latihan drama ini saya dan teman kelompok
saya mengabiskan waktu kurang lebih empat bulan lamanya. Saya dan
teman-teman angkatan saya harus merelakan liburan semester untuk
melaksanakan latihan. Latihan dilaksanakan setiap hari, waktu dan tempat
latihannya saja kadang yang berbeda-beda. Di saat sibuk-sibuknya latihan
terdengar kabar bahwa fakultas tarbiyah akan melaksanakan KKN. Saya
awalnya merasa berat hati dengan adanya KKN, karena tepat sekali di saat
liburan semester juga pelaksanaannya. Tapi apa boleh buat sudah menjadi
kebijakan kampus untuk melaksanakan KKN di bulan itu.
Sempat banyak omongan KKN mah gabut, paling gitu-gitu doang,
mana di kampung orang lagi. Saya merasa lebih tidak semangat lagi
dikarenakan SKS dalam pelaksanaan KKN berbeda-beda di setiap fakultas
dan jurusan. Di jurusan saya hanya 2 sks. Bayangkan betapa malasnya
menjalankan pengabdian di kampung orang dengan bermodalkan uang
pastinya tidak sedikit, harus mengorbankan tenaga, pikiran dan materi
lainnya, tetapi hanya 2 sks. Lucu sekali.
KKN ini menjadi alasan mengapa digantikannya Program Praktik
Profesi Keguruan Terpadu atau lebih akrab didengar PPKT menjadi
Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP. Sebenarnya hal ini mengacu

205
pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dari level 1-9 untuk
pembangunan sumber daya manusia dan tenaga kerja Indonesia yang
disusun Kementrian Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kemendikbud.
Jadi, mahasiswa tarbiyah khususnya jurusan saya dipaksa untuk
kerja lebih ekstra di mana baru selesai kuliah yang sangat menguras pikiran,
tenaga, dan materi. Dilanjut Kuliah Kerja Nyata atau KKN, lalu dilanjut
dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP, di mana Pengenalan
Lapangan Persekolahan ini dibagi dua. Ada Pengenalan Lapangan
Persekolahan 1 dan ada Pengenalan Lapangan Persekolahan 2. Pengenalan
Lapangan Persekolahan 1 dan 2 sama-sama penting, karena ke duanya
mempunyai laporan yang tak kalah rumit.
KKN ini sebenarnya adalah salah satu mata kuliah di semester 7.
Namun pada pelaksanaannya berada di antara semester 6 dan 7, tepatnya
pada saat liburan di semester 6. Fakultas tarbiyah baru dua tahun terakhir
melaksanakan KKN. Yaitu angakatan di atas saya satu tahun, tepatnya
angkatan 2015 dan di angkatan saya, tepatnya angkatan 2016. Tibalah
pengisian pendaftaran KKN yang harus diisi melalui web. Tahapan ini
merupakan salah satu yang harus dilalui. Pada saat pengisian saya diberi
pertanyaan, “Apa yang akan saya lakukan selama KKN?. Apa kemampuan
saya?”. Seperti halnya diberi pertanyaan saat ujian semester, di sini saya
benar-benar berpikir apa yang saya bisa lakukan selama KKN, berpikir akan
melaksanakan program kerja seperti apa, karena pada dasarnya saya kurang
mengerti hal ini.
Terdapat pemikiran, bahwa saya adalah calon guru. Saya ingin
menggalakan di bidang pendidikan dan literasi. Saya terpikir di Desa,
pendidikannya pasti kurang dan bahan untuk bacaan dan untuk menulis
pun dirasa juga kurang. Maka dari itu saya berniat membuat perpustakaan
tempat untuk membaca, berdikusi, dan menulis.
Sebenarnya saya ingin menerapkan pemikiran saya ini khususnya
kepada anak-anak di Desa. Karena mereka adalah harapan bangsa yang
masih suci dan masih sangat bisa dibentuk kepribadiannya melalui edukasi
bacaan yang positif sesuai dengan umur masing-masing anak tersebut. Selain
itu saya berpikir untuk menciptakan orang-orang yang pintar merasa bukan
merasa pintar.
Maksudnya bagaimana?, saya ingin warga-warga di Desa memiliki
rasa kebersamaan, bisa dimulai dari gotong royong, membantu tetangga bila
sedang kesusahan, agar setiap warga di Desa memiliki rasa kekeluragaan.

206
Kembali lagi, saya ingin menjadikan warga Desa yang pintar-pintar tidak
tertinggal walau hidup di Desa. Dan satu lagi, literasi harus berjalan. Karena
membaca akan mengenalkanmu pada dunia. Dan menulislah makan kamu
akan dikenal dunia.
Seiring berjalannya proses menuju KKN, saya akhirnya
mengurungkan ketidaksemangatan saya di awal setelah tahu ada KKN. Biar
bagaimanapun KKN adalah program Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah
satunya harus mengabdi di tengah-tengah masyarakat untuk mengasah
kemampuan potensi diri yang harus terjun langsung ke masyarakat. Pada
akhirnya, saya tanamkan dalam hati -- KKN; Saya siap!.

Cinta Menyatukan Kami


Tiba saat pengumuman kelompok KKN, saya mendapat kabar
bahwa saya mendapatkan kelompok 012 yang beranggotakan 19 orang.
Teman-teman seangkatan sibuk bertanya, eh lu kelompok berapa?, udah
masuk grup whatsapp belom?. Saya bingung, dan pada akhirnya teman kelas
saya ada yang kenal dengan teman KKN kolompok saya. Alhamdulillah
akhirnya saya bisa masuk grup whatsapp. Seiring berjalannya waktu, saya
dan kelompok 012 melakukan pertemuan pertama.
Di pertemuan pertama ini ya hanya sekadar kenalan, dari jurusan
apa?. Gitu aja sih. Lanjut hari ke hari berlanjut saya dan kelompok 012
berkumpul lagi untuk menyusun keanggotaan di kelompok KKN 012.
Kelompok 012 ternyata anggotanya ada dua orang yang sebenarnya
mengikuti KKN Internasional dan KKN di kampus. Dan ternyata, satu orang
anggota harus keluar kelompok KKN 012 karena diterima di KKN
Internasional. KKN 012 berkurang satu anggota. Akhirnya kelompok KKN
012 beranggotakan 18 orang.
Di pertemuan selanjutnya, saya bersama rekan kelompok 012
menyusun struktur keanggotaan kelompok sebagai berikut: Chilman
Mahdiyin Achyar sebagai ketua, Muhammad Faturrahman Aria Bisma
sebagai Sekretaris 1, Alma Luthfiani sebagai Sekretaris 2, Bella Yustika
Apriliani sebagai Bendahara, Aldhy Oktavianto sebagai bagian Hubungan
Masyarakat, Safera Almunawar sebagai bagian Hubungan Masyarakat,
Muhammad Awaluddin Jauhar sebagai divisi acara sekaligus sebagai
koordinator divisi acara, Arie Kristianti sebagai divisi acara, Rizky Ade
Imansyah sebagai divisi acara, Shavira Ayu Ananda sebagai divisi acara, Izza
Fauziah sebagai divisi komsumsi sekaligus koordinator divisi komsumsi,

207
Khairunnisa Nurmah Kusningtyas sebagai divisi komsumsi, Pandu Mahesa
sebagai divisi publikasi,dekorasi dan dokumentasi sekaligus koordinator
divisi publikasi, dekorasi, dan dokumentasi, Mita Nur Patma sebagai divisi
publikasi, dekorasi, dan dokumentasi, Kharisma Anissa Dewi sebagai divisi
perlengkapan lapangan sekaligus koordinator divisi perlengkapan lapangan,
Iffa Aulia sebagai divisi perlengkapan lapangan, Khairul Ihsan sebagai divisi
perlengakapan lapangan, dan Norhasanah sebagai divisi perlengkapan
lapangan.
Seiring berjalannya waktu kami mengadakan pertemuan di setiap
Minggu untuk membahas segala sesuatu yang harus dibahas untuk
melaksanakan dan menyukseskan KKN ini. Sampai di suatu rapat tercipta
nama KKN untuk kelompok 012, nama awalnya adalah LENTERA. Tapi,
ternyata nama kelompok LENTERA sudah banyak di KKN UIN Jakarta
tahun 2019. Pada akhirnya diganti menjadi CAKRAWALA yang memiliki
arti Cerita Anak Negeri Mengabdi di Kawasan Nusantara. Kelompok KKN
012 mendapat tempat KKN di Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea,
Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kelompok KKN 012 CAKRAWALA memiliki
dosen pembimbing lapangan bapak Afwan Faizin, MA, beliau adalah salah
satu dosen di fakultas syariah dan hukum. Kelompok KKN 012 Cakrawala
UIN Jakarta tahun 2019 mengangkat tema “Menciptakan Potensi Kesehatan
Sejahtera dan Lingkungan Asri untuk Desa Ciampea Udik dengan Sistem
Berkelanjutan”.
Di KKN ini kelompok kami menganggarkan dana satu juta rupiah
per-anak. Tetapi untuk mengantisipiasi kekurangan dana di saat
pelaksanaan KKN, kelompok kami melakukan kegiatan nyari dana dengan
cara menjual alat tulis kantor seperti, pensil, penghapus, rautan, papan jalan
di setiap ada test masuk UIN misal UMPTKIN, Ujian Mandiri UIN dan
sebagainya, dan menyebar beberapa proposal ke lembaga tertentu. Bahkan
sampai menjual baju bekas layak pakai di kampus 2 UIN Jakarta.
Saya dan kelompok KKN 012 Cakawala UIN Jakarta kurang lebih
melakukan tiga kali survey. Di mana survey tersebut merupakan keingin
tahuan saya dan kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta atas keadaan
Desa Ciampea Udik. Selain itu saya dan kelompok KKN 012 Cakrawala UIN
Jakarta mencari-cari tempat tinggal untuk ditempati selama satu bulan.
Mencari warga atau tokoh masyarakat untuk diajak berdiskusi lebih jauh
tentang keadaan desa tersebut. Mulai dari keagamaannya, pendidikannya,
aparatur RT/RWnya, dan sebagainya.

208
Seiring berjalan rutinnya rapat Mingguan, terciptanyalah suatu
program kerja gambaran secara kasar yang belum dipastikan diwujudkan
atau tidak. Di antaranya adalah; program kerja bidang lingkungan: 1.
Mediator ke pejabat setempat untuk pengelolaan sampah, 2. Bank sampah
(tentative), 3. Kerja baki ( dua kali dalam sebulan), 4. Pembuatan pupuk
kompos dari sampah organik. Dalam bidang kesehatan; 1. Penyuluhan
jumantik (satu kali), 2. Penyuluhan kebersihan cuci tangan, 3. Penyuluhan
sikat gigi di sekolah-sekolah (satu kali tiap sekolah), 4. Cek kesehatan gratis
(bekerja sama dengan puskesmas. Dalam bidang pendidikan; 1. Pembuatan
taman baca, 2. Seminar guru untuk menjadi lebih profesional, 3. Les
mengaji/les belajar. Dalam bidang infrastuktur; 1. Pembuatan plang nama
jalan, 2. Pembuatan plang penanda RW, 3. Pembuatan peta desa untuk di
kantor desa. Dalam bidang kependudukan; 1. Pembuatan akta kelahiran, 2.
Seminar penyuluhan masalah pernikahan/program anak, 3. Pembuatan buku
nikah. Dalam bidang sosial keagamaan; 1. Pembukaan KKN, 2. Pengajian
warga (mengikuti jadwal warga), 3. Kegiatan idul adha, 4. Penutupan KKN.
Dalam bidang seni budaya; 1. Perlombaan HUT RI ke 74.
Program kerja di atas baru pilihan secara kasar, dan yang nyatanya
kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta wujudkan sebagai program
kerja adalah sebagai berikut; 1.Pembukaan KKN dilaksanakan pada hari
Rabu, 24 Juli 2019 bertempat di Kantor Desa Ciampea Udik. Acara ini
dimulai pukul 10.00 dan bertema “Menciptakan Potensi Kesehatan Sejahtera
dan Lingkungan Asri untuk Desa Ciampea Udik dengan Sistem
Berkelanjutan”, dihadiri oleh Sekretaris Camat Ciampea Udik, Kepala Desa
Ciampea Udik, dosen pembimbing lapangan Bapak Afwan Faizin MA.
Pembawa acara pada acara pembukaan KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta
adalah M. Faturrahman Aria Bisma dan Alma Luthfiani. Rangkain acara pada
saat pembukaan KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta diawali dengan
pembukaan oleh MC, dilanjut dengan pembacaan ayat suci alquran oleh M.
Awaluddin Jauhar, selanjutnya adalah sambutan-sambutan, sambutan
pertama dari Kepala Desa Ciampea Udik, Bapak Iskandar Zulkarnain,
selanjutnya sambutan dari Sekretaris Camat Ciampea Udik, selanjutnya
sambutan dari dosen pembimbing lapangan Bapak Afwan Faizin, dan Ketua
kelompok KKN 012 Chilman Mahdiyin Ahyar. Acara pembukaan ini juga
dihadiri oleh ketua RT, RW, dan warga sekitar.
Program kerja ke dua adalah Penyuluhan KB dan Pernikahan
dilaksanakan pada hari Jumat 2 Agustus 2019. Acara ini dimulai pukul 14:00

209
WIB-bada asar. Acara ini dilaksanakan di majelis Darussalam RW 09
Kampung Caringin Jangkung 2. Pemateri acara ini adalah Ibu Hj. Atsani
S.Pd.I dan Ibu Aluyah. Pembawa acara pada acara ini adalah Chilman
Mahdiyin Achyar dan Mita Nur Patma. Adapun moderator pada acara ini
adalah Shavira Ayu Ananda. Pemaparan yang pertama adalah mengenai
penyuluhan KB dan pernikahan. Dilanjutkan bahasan tentang PKK oleh ibu
Aluyah. Di saat sesi tanya jawab, terlihat antusias warga yang menyimak dari
isi paparan yang disampaikan oleh ke dua pemateri. Alhamdulillah acara ini
berjalan baik dan lancar.
Program kerja ke tiga dan ke empat adalah Seminar Urgensi
Pendidikan dan cek kesehatan gratis dilaksanakan pada hari yang sama yaitu
pada Sabtu, 3 Agustus 2019. Bedanya acara seminar urgensi pendidikan
dilaksanakan di MAK Nurul Ilmu dan cek kesehatan di Kantor Desa
Ciampea Udik. Pemateri Seminar Urgensi Pendidikan adalah Muhammad
Fattah. Ke dua acara ini dimulai pukul 10.00 WIB, dan acara Seminar Urgensi
Pendidikan ini dihadiri oleh murid kelas 12 MAK Nurul Ilmi. Sedangkan cek
kesehatan gratis yang dibantu oleh Amalia Nurazizah S.KM dan dibantu
oleh kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta dihadiri oleh seluruh warga
Desa Ciampea Udik. Terlihat wajah bahagia para warga Desa dengan adanya
cek kesehatan gratis ini. Adapun cek kesehatan ini berupa cek gula darah,
cek kolesterol, cek berat badan, cek tinggi badan, cek tensi darah.
Program kerja ke lima adalah Pemberdayaan Sampah plastik dan
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos. Pada acara ini merupakan suatu
kebanggaan saya terhadap kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta
karena dalam acara ini pematerinya adalah teman sekelompok kita sendiri
yaitu Kharisma Anissa dewi dan Iffa Aulia. Acara ini dilaksanakan pada hari
Kamis 8 Agustus 2019 bertempat di Kantor Desa Ciampea Udik. Acara ini
dimulai dengan pemaparan tentang Pemberdayaan Sampah Plastik oleh
Kharisma Anissa Dewi, dalam pemaparannya Kharisma menyampaikan
bahayanya sampah plastik karena sulit untuk diurai oleh bumi. Kharisma
menawarkan solusi menjadikan sampah plastik menjadi sebuah barang
untuk digunakan yaitu dengan membuat ecobrick. Ecobrick merupakan
botol yang diisi sampah plastik sampai padat. Jika sudah banyak bisa
disatukan atau dibentuk menjadi sebuah bangku atau meja. Seanjutnya
pemaparan Iffa Aulia tentang Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos.
Pelatihan ini adalah salah satunya mendukung program Gerakan Menanam
di rumah demi lingkungan yang lebih asri. Acara ini dihadiri oleh Ketua RT

210
dan RW se Ciampea Udik, Perangkat Desa, dan Pemuda di Ciampea Udik.
Setelah materinya selesai, warga diajak untuk terjun langsung membuat
pupuk kompos, bahan-bahannya sudah disediakan oleh kelompok KKN 012
Cakrawala UIN Jakarta. Alhamdulillah warga antusias untuk mengikuti
setiap tahapan proses pembuatan pupuk kompos bahkan ada yang ikut
mengaduk-ngaduk bahan hingga tercampur rata.
Program kerja ke enam adalah lomba 17 Agustusan. Tetapi sebelum
itu kita bahas tentang Kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta yang ikut
serta memeriahkan HUT RI ke 74 dengan mengirimkan perwakilan, yaitu
Muhammad Fatur Aria Bisma, Pandu Mahesa, Mita Nur Patmah, dan
Norhasanah untuk mengikuti upacara bendera dengan warga se-Kecamatan
Ciampea di Lapangan Ciampea Desa Ciampea. Pada program kerja lomba
17an kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta menggandeng pemuda
setempat untuk melaksanakan dan menyukseskan program kerja lomba
17an. Warga datang berbondong-bodnong datang mengahadiri lomba, dan
lebih seru lagi ada lomba panjat pinang. Alhamdulillah acara berjalan lancar.
Program kerja ke tujuh adalah Semarak Dzulhijjah dan Peresmian
Perpustakaan Cakrawala merupakan program kerja yang bisa dibilang besar.
Karena acara ini mengikutsertakan seluruh warga RW se-desa Ciampea
Udik. Adapun acara ini dilaksanakan pada tanggal 20 agustus 2019 jam 10
pagi bertempat di Kantor Desa Ciampea Udik. Acara Semarak Dzulhijjah
merupakan acara perlombaan, adapun perlombaannya adalah lomba adzan,
MHQ, MTQ, dan mewarnai kaligrafi. Dan acara Peresmian Perpustakaan
Cakrawala dilakukan secara simbolis dengan acara gunting pita sebagai
tanda bahwa Perpustakaan Cakrawala telah dibuka untuk umum.
Alhamdulillah acara ini bisa dibilang acara yang paling sukses. Sampai-
sampai pak Sekretaris Desa mengucapkan terima kasih berkat ide-ide baru
dari rekan-rekan mahasiswa KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta, acara seperti
ini bisa dilanjutkan secara terus menerus setiap tahunnya. Tak hanya pak
sekretaris desa saja yang memuji banyak juga pihak yang senang mengikuti
acara Semarak Dzulhijjah dan Peresmian Perpustakaan Cakrawala.
Program kerja ke delapan/terakhir ini Alhamdulillah berjalan lancar
dengan dihadiri oleh para aparatur desa, dan dosen pembimbing lapangan
bapak Afwan Faizin, MA. Acara penutupan ini dilaksanakan di Kantor Desa
Ciampea Udik. Acara ini dimulai pukul 10:00- 12:00 WIB. Pembawa Acara
pada acara ini ialah Rizky Ade Imansyah dan Norhasanah.

211
Selain acara besar di atas kelompok kami juga melakukan mengajar
mengaji di tiga tempat TPA berbeda. Saya dan kelompok juga melakukan
kerja bakti atau kalo di si Desa Ciampea Udik, Kp Caringin Jangkung II
adalah Kamis bersih. Selain itu kami juga ada program kerja pemasangan
plang penanda RW sebanyak 9 plang. Saya dan kelompok KKN 012
Cakrawala UIN Jakarta juga mengikuti pengajian rutin yang berada di Desa
Ciampea Udik. Di antaranya adalah pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-
bapak, dan pengajian pemuda.
Alhamdulillah semua program kerja sudah terlaksana dengan baik.
Memang tidak mudah menyatukan isi kepala 18 orang untuk menjadi satu
pemikiran. Gesekan atau perbedaan pendapat sering dihadapi oleh saya dan
rekan-rekan kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta. Tetapi saya dan
rekan-rekan mencoba dewasa di sini kita menyatukan tujuan kita untuk
menyukseskan setiap-setiap program kerja yang sudah dirancang dan harus
dilaksanakan dengan sukses.
Dengan menyatukan harapan, kita bisa berjalan beriringan
bersama. Saling tolong menolong, bahu membahu untuk selalu bisa manjadi
sebuah tim yang solid. Kami di sini harus ngerasa semua sama; sama-sama
capek, sama-sama ngantuk, sama-sama senang, sama-sama bahagia, dan
sebagainya. Dengan seperti itu kami bisa melakukan semuanya karena
bersama. Semua bisa arena kami menyatukan cinta. Dari teman biasa
menjadi keluarga KKN 012 CAKRAWALA UIN Jakarta.

Surga di Desa Ciampea Udik


Betapa tidak, Desa dengan hamparan tumbuhan petani yang hijau
mulai dari tanaman singkong, jagung, sawi, sampai padi juga ada. Kali kecil
di depan rumah begitu indah dengan aliran air yang deras ditambah cantik
dengan pesona batu-batu. Desa Ciampea Udik terletak di antara 106,6822
derajat Bujur Timur (BT) dan 6,6128 derajat Lintang Selatan (LS) dan
merupakan salah satu Desa di Wilayah Kecamatan Ciampea, Kabupaten
Bogor dan berada di atas permukaan laut kurang lebih 100 M, tinggi curah
hujan 200,1 mm dari 13 hari hujan dan terbagi dalam 4 Dusun, 9 Rukun
Warga (RW), dan 27 Rukun Tetangga (RT).
Berdasarkan data yang tertera di Sistem Informasi Desa, Luas
Wilayah Desa Ciampea Udik adalah sekitar 250,357 ha. Dari total luas
wilayah tersebut yang menjadi lahan/pemukiman dan pekarangan adalah
seluas 48,628 ha. Sawah seluas 182,357 ha. Lapangan olahraga seluas 0,24 ha.

212
Dan tanah/ bangunan pribadi seluas 0,545 ha. Dengan mayoritas mata
pencaharian adalah pedagang.
Jumlah penduduk di Desa Ciampea Udik laki-laki sebanyak 3.744
jiwa dan perempuan 3.557 jiwa. Adapun prasana pendidikan sebagi berikut
perpustakaan Desa, Alhamdulillah kemarin sudah ada yang telah dibuat oleh
KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta 2019. Sekolah PAUD/TK sebanyak 3
sekolah, SD/MI sebanyak 5 sekolah, SMP/MTs sebanyak 2 sekolah,
SMA/MA sebanyak 1 sekolah, dan belum ada Perguruan Tinggi yang berada
di Desa Ciampea Udik. Prasarana kesehatan ada 9 Posyandu. Prasana Umum
ada 5 lapangan olahraga. Dan prasarana Ibadah ada 9 Masjid.
Ada sedikit problema yang menarik yaitu adanya paham ahmadiyah
di salah satu RW di Desa Ciampea Udik tepatnya di RW 05 Kampung
Cisalada, bahkan pernah terjadi pembakaran masjid oleh masyarakat biasa.
Namun seiring berjalannya waktu warga Desa sudah bisa merajut
kebersamaan sesama warga Desa Ciampea Udik.
Selain itu banyak warga Desa yang menikah di bawah umur dan
akhirnya hamil di umur yang cukup muda. Kehamilan di umur yang masih
belia sebenarnya riskan terjadi kematian. Maka dari itu kelompok kami
melakukan seminar penyuluhan pernikahan guna memberi informasi akan
bahayanya pernikahan di umur yang terlalu muda dan hamil di usia yang
terlalu muda.
Selain itu di balik kemolekan suasana sejuk dan hamparan
tumbuhan hijau Desa CiampeaUdik menyimpan permaslahan yang cukup
serius yaitu masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan
bahkan tidak sedikit yang membuang sampah di kali. Namun, seiring
perkembangan zaman sudah mulai diadakannya pengangkutan sampah
menggunakan truk sampah, per kepala keluarga dimintai biaya iuran 5 ribu
rupiah perbulan.

Binar Harapan untuk Desa Ciampea Udik


Setelah apa-apa yang kelompok KKN 012 Cakrawala UIN Jakarta
lakukan untuk Desa Ciampea Udik; semoga Desa Ciampea Udik selalu
menjadi Desa yang ingin terus berkembang lebih maju lagi. Pikiran-pikiran
warga Desa bisa terbuka luas layaknya cakrawala. Bisa menjadi Desa yang
asri dengan berbagai keelokan suasananya. Semoga Desa Ciampea Udik

213
menjadi Desa yang maju, sukses, bisa menjadikan lingkungan Desa menjadi
bersih dengan cara tidak membuang sampah sembarangan lagi, dan menjadi
warga yang pintar merasa bukan merasa pintar. Menajdi warga yang sehat
jasmani dan rohani. Bisa selalu bergotong-royong menciptakan Desa
Ciampea Udik lebih jaya lagi.
Pada bidang mata pencaharian semoga pertanian terus meningkat,
warga Desa semakin sejahtera dengan usaha yang dimiliki. Di dalam bidang
pendidikan semoga terus tercipta generasi penerus bangsa yang pintar dan
cerdas. Dalam bidang agama semoga seluruh warga Desa Ciampea Udik
selalu taat dan meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada sang
pencipta. Aamiin!.

214
Q
Cakrawala di Ciampea Udik
Safera Almunawar

Perubahan Nyata
KKN adalah sebuah bentuk pengabdian mahasiswa di suatu daerah
yang telah ditentukan oleh pihak Universitas. Pada awal semester 6, saya
mendaftar untuk mengikuti KKN. Mengapa saya mendaftar? Mungkin
sebagian besar berpandangan saya mengikuti KKN Karena KKN adalah mata
kuliah yang harus saya ikuti. Tetapi, kenyataanya tidak seperti itu. Saya
mengikuti KKN karena saya ingin ilmu yang saya dapat di kampus bisa saya
aplikasikan di daerah. Dan juga saya ingin menciptakan perubahan yang
lebih baik berbekal ilmu yang saya dapat di kampus. Ya, mungkin dari kata
kata saya yang sebelumnya sudah terlihat bahwa saya sangat ingin sekali
menjadi orang yang bermanfaat. Menurut saya, ilmu secara teori saja tidak
cukup harus ada pengaplikasiannya di dunia nyata. dan juga pengaplikasiaan
dari sebuah ilmu tidak harus selalu di dunia kerja tetapi juga harus di
aplikasikan di masyarakat, sehingga dengan saya mengikuti KKN saya
berharap saya bisa ikut membantu pemerintah memeratakan pembangunan
di daerah daerah.
Kemampuan yang saya miliki yang dapat saya salurkan di KKN
adalah saya bisa mengajar, dan bisa memberikan perencanaan tentang
pembangunan ekonomi sesuai daerah tersebut karena hal ini sangat sering
sekali diajarkan di jurusan saya, Ekonomi Pembangunan. Rencana yang akan
saya lakukan di lokasi KKN saya adalah saya akan mengajar untuk anak anak
di desa tersebut, dan juga saya dan teman teman saya membuka bimbel di
rumah untuk membantu mereka mengerti pelajaran yang mereka tidak
mengerti dan juga membantu mereka mengerjakan PR. Selain itu, saya dan
teman teman juga akan memberikan pelatihan membuat barang yang
memberikan nilai ekonomi nya sehingga bisa menumbuhkan pendapatan
warga setempat.
Menurut saya KKN sebelum pelaksanaan masih sangat belum
terlihat apa ari dari KKN yang sbeenarnya karena saya dan kelompok saya
masih rancu untuk merencakan program program yang akan kami lakukan
di desa. Dan juga, sebelum pelaksanaan KKN itu menurut saya berjalan
hanya seperti rapat sebuah organisasi, dalam kata lain, mungkin ‘ Kerja
Nyata’ dalam kata ‘Kuliah Kerja Nyata’ belum terlihat. Tetapi sesudah

215
pelaksanaan KKN, apakah pandangan saya terhadap KKN berubah? Tentu
saja iya, menurut saya kata KKN setelah pelaksanaan itu telah terlihat secara
utuh dan bisa dirasakan baik oleh anggota kelompok saya maupun untuk
warga setempat dan KKN, tidak hanya tentang membangun suatu desa
untuk lebih maju tetapi juga membangun tali persaudaraan, kekluargaan,
dan nilai keutuhan dari Indonesia ini. Karena KKN bisa mengumpulkan
orang dari berbagai daerah di suatu daerah sehinga bisa meningkatkan
pengetahuan budaya dan juga meningkatkan nilai toleransi.

Keluarga Baru
Di KKN, saya ditempatkan oleh pihak kampus di Kelompok 012.
Pertama kali bertemu teman teman saya di kelompok, teman teman saya dan
juga tentunya saya masih sangata canggung. Bahkan dalam pertemuan yang
perma kali kami hanya merumuskan struktur kelompok tanpa ingin
mengetahui lebih dalam karakteristik kita masing masing. Tetapi seiring
waktu berjalan, kita sudah bisa mengetahui karakteristik kita masing
masing. Dan juga dari sini kita juga bisa mengetahui bagaimana persepsi kita
terhadap kelompok ini. Persepsi saya terhadap kelompok ini adalah
kelompok ini sangat bisa diajak bekerja sama dalam menyusun sebuah
program dan selama pelaksanaan KKN pun menurut saya program program
yang kita lakukan juga berjalan dengan lancar. Tetapi, dengan suksesnya
program program tersebut tidak membuat kami sombong dan melupakan
pembelajaran dari program program sebelumnya. Kelompok saya, menurut
saya juga sangat mementingkan pembelajaran dan evaluasi dari kejadian
ataupun acara yang telah kami laksanakan dan evaluasi ini kami lakukan
setiap hari untuk mengetahui apa saja kekurangan yang terjadi setiap hari
dan juga cara mengatasi nya agar dapat kami jadikan bekal untuk persiapan
program ataupun hari hari selanjutnya.
Asset yang dimiliki oleh teman teman KKN saya pastinya berbeda
beda. Ada ayu , awal, risky ade, dan arie yang sangat cepat ataupun sangat
pandai dalam menyusun acara dan mengantisipasi suatu masalah. Adapun
Aldhy yang memiliki kemampuan dalam memandu sebuah acara. Atau
Pandu dan Mita yang bisa mendesai sebuah poster, dan juga Kharisma, Iffa,
Ana, dan Ihsan yang bisa mendekor sebuah ruangan. Izza dan tyas yang bisa
jago memasak sehingga bisa membantu teman teman dalam menyesuaikan
bumbu masakan. Itu hanya sebagian kecil asset teman teman kelompok saya
yang bisa saya sebutkan. Dari keberagaman asset tersebut lah teman teman

216
saya bisa mengisi dan menutupi kekurangan satu sama lain. Tetapi menurut
saya, ada satu Asset yang paling berharga dalam kelompok ini adalah rasa
kepedulian tanggung jawab, dan kekeluargaan yang besar di dalam
kelompok ini. Mengapa saya sebutkan seperti itu? Karena tanpa adanya hal
hal tersebut kelompok ini tidak bisa jadi kelompok, melainkan hanya
sekumpulan orang asing yang hidup bersama sama selama satu bulan dan
juga tanpa adanya asset asset tersebut PASTI program program yang
dilaksanakan tidak bisa dilaksanakan dengan baik, malah bisa jadi
berantakan karena orang asing tidak bisa peduli dengan orang asing lainnya
dan juga tidak bisa mendengarkan pendapat orang asing lainnya. Dan juga
hal tersebut bisa dijadikan bekal untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan
dan kehangatan dalam kelompok kita. Contoh rasa kepedulian yang sering
bahkan terjadi setiap hari selama pelaksanaan KKN adalah teman saya selalu
mengangkat jemuran yang masih ada diluar baik itu punya dia maupun
punya yang lain, karena teman saya sedang mengajar ataupun ada keperluan
yang lainnya, ataupun selalu menggelar kasur punya dia ataupun yang lain,
dan juga membantu tanpa diungkit ungkit. Inilah hal hal yang tidak bisa saya
lupakan selama pelaksanaan KKN. Kelompok inilah keluarga baru saya,
keluarga kedua saya yang peduli satu sama lain tanpa harus diminta.
kelompok ini lah yang selalu memberikan warna dalam hidup saya selama
beberapa bulan belakangan. Kelompok ini telah mengajarkan saya bahwa
keluarga tidak harus ada hubungan darah tetapi keluarga ada ketika rasa
peduli itu ada satu sama lain. Dan juga kelompok inilah yang membuat saya
sangat menikmati pelaksanaan KKN ini. KKN telah membuat saya
mendapatkan keluarga baru.
Konflik ataupun permasalahan pasti selalu ada dalam setiap
kelompok, baik itu menyangkut sebuah program ataupun tidak. Ada satu
permasalahan dalam kelompok saya yang bisa saya jadikan pembelajaran
dalam hidup saya. Jadi, pada saat KKN dilaksanakan teman saya ada yang
terkena hipnotis lewat telfon. Orang di dalam telfon tersebut menyuruh
teman saya untuk mentransfer uang ke rekeningnya. Dan karena dalam
bawah kendali hipnotis teman saya langsung mentransfer uang ke rekening
si penipu tersebut. Dan baru sadar ketika teman saya tersebut di bentak oleh
teman saya yang lainnya. Pembelajaran yang saya dapat dari permasalahan
ini saya harus meningkatkan rasa kepedulian, dan kekeluargaan dalam suatu
kelompok. Karena dari rasa inilah saya bisa menjaga dan mengantisipasi hal
hal yang tidak diinginkan untuk tidak terjadi. Rasa kepedulian, dan

217
kekeluargaan inilah yang tetap menjadikan kita sebagai satu kesatuan yang
utuh. Saya rasa kelompok ini bukan lagi hanya sekedar sekumpulan
mahasiswa dari berbagai fakultas untuk melaksanakan KKN tetapi saya rasa
kelompok ini sudah menjadi saudara saya sendiri. Saya sangat senang bisa
berada di kelompok ini.

Kehangatan Ciampea Udik


Kelompok saya melaksanakan KKN di Desa Ciampea Udik,
Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Desa tersebut sangat berdekatan
dengan 2 kecamatan yaitu Kecamatan Pamijahan, dan Cibungbulang. Dari
lingkungan, Desa Ciampea Udik memiliki iklim yang panas tetapi di desa
tersebut juga banyak sawah, karena banyak masyarakat disana yang
berprofesi sebagai petani. Tanaman yang banyak ditanam di sawah adalah
singkong, tetapi juga ada tanaman lainnya seperti padi. Sewaktu kelompk
kami datang, musim kemarau sedang melanda sehingga kekeringan pun
terjadi baik disawah maupun air air dirumah. Lingkungan sosialnya menurut
saya juga terjalin sangat baik dan masyarakatnya sangat peduli satu sama
lain walaupun Lingkungan yang kami tempati, yaitu RW 09 rumah antar
warga sangat berjauhan. Dan juga saya dapat menilai bahwa masyarakat
Ciampea Udik sangat menghargai suatu undangan, contohnya saja pada
setiap acara yang kami selenggarakan pasti bangku bangku di acara tersebut
sangat banyak diduduki oleh warga setempat. Saya kira hal ini juga karena
peran perangkat setempat, seperti RW karena RW RW disana sangatlah
menerima kami dnegan tangan terbuka, bahkan pak RW 09, sering sekali
menjenguk ke kontrakan kita hanya untuk mengobrol dan menanyakan
keadaan kita. Dan juga saya sangat menghargai sekali sikap para RW, ibu
PKK, dan Ibu posyandu yang sudah datang di awal waktu pada setiap acara
yang kita adakan. Sehingga hal ini menandakan bahwa mereka sangat senang
akan keberadaan kit disini. Pemuda disana juga aktif dalam hal organisasi
sehingga kami dalam mengadakan acara 17an bisa berkolaborasi dengan
pemuda. Hal ini tentu sangat membantu. Saya juga dapat menilai bahwa
masyarakat disana sangatlah religious, karena bisa dinilai bahwa masjid
disana sangatlah banyak dan setiap kali saya melewati masjid pasti banyak
yang beribadah walaupun masjidnya banyak, ini membuktikan bahwa
masyarakat Desa Ciampea Udik sangat rajin dalam beribadah ke masjid baik
untuk solat berjamaah ataupun untuk mengaji. Anak anak kecil disana
mayoritas sudah Al-Qur’an, dan bacanya juga lancar hal ini juga menandakan

218
bahwa orang tua mereka sangatlah disiplin dalam mengajarkan anaknya
tentang agama islam. TPA disana juga tergolong banyak, 1 RW bisa ada 2
atau lebih TPA dan anak anak disana rata rata bisa mengaji di 2 TPA. Selain
itu, mengapa saya bisa mengatakan masyarakat Desa Ciampea Udik sangat
religious karena ketika kelompok kami mengadakan lomba ‘Semarak
Dzulhijjah‘ masyarakat disana sangat antusias mengantarkan anak anaknya
unutk mengikuti lomba keagamaan tersebut. Tercatat bahwa ada 105 anak
yang mendaftar, dan disana juri adalah warga Ciampea Udik yang handal
dalam hal hal kegamaan. Desa Ciampea Udik juga tergolong banyak sekolah
MAN, MI, ataupun Pesantren sehingga hal ini menandakan bahwa warga
Desa Ciampea Udik sangat antusias dalam belajar tentang hal keagamaan.
Disana, seminggu sekali diadakan pengajian khusus untuk ibu ibu, bapak
bapak, dan pemuda sehingga tali silaturahmi pun terjalin dengan erat.
Walaupun kita tinggal di Desa Ciampea Udik hanya sebulan tetapi
mereka seperti sudah menganggap kami sebagai keluarga. Contohnya saja,
ada salah satu warga yang pergi naik haji tetapi para tetangga tetangga
sangat antusias untuk mengantarnya, sehingga hal ini menunjukkan bahwa
warga Desa Ciampea Udik adalah waega yang sangat peduli satu sama lain.
Tetangga tetangga disana sering sekali menawarkan mandi di kamar mandi
miliknya, ataupun sering seklai mmeberi kami singkon dan pisang, dan juga
pada idul adha kita diberi ketupat, dan makanan khas lebaran oleh tetangga
disana. Saya sangat terharu melihat mereka begitu peduli kepada kam,
padahal kami disini hanya 1 bulan tetapi mereka sudah sebegitu pedulinya
dengan kami. Kami disini istilahnya hanya pendatang tetapu mereka sudah
menganggap kami sebagi keluarga. Saya harap silaturahmi ini dapat terus
berlanjut.
Selama saya dan teman kelompok saya tinggal di Desa CIampea
Udi, banyak sekali hal hal yang sangat berkesan terjadi. Mulai dari anak anak
yang sangat senang akan keberadaan kita, terbukti karena mereka setiap hari
selalu mengunjungi kami, sampai tetangga tetangga yang sangat menerima
kami dengan sepenuh hati. Ada hal yang menurut saya sangat berkesan dan
masih membekas sampai sekarang yaitu ketika Idul Adha. Pada saat malam
takbiran Idul Adha, banyak sekali tetangga yang member kami makanan
khas Idul Adha. Pada waktu itu, saya sangat terharu karena masakan
masakan tersebut adalah masakan yang biasa ibu saya masak dan hal itu
sangat mengingatkan saya akan lebaran di rumah. dan kejadian yang kedua
adalah, pada saat perpisahan. Ya, pada saat kami pulang kerumah masing

219
masing pada tanggal 23 Agustus 2019. Pada pagi harinya kami berpamitan ke
warga setempat dan sekaligus menyampaikan permohonan maaf kami jika
da perbuatan yang tidak menyenangkan. Yang paling membekas di hati saya
adlaah ketika kami singgah satu persatu kerumah warga, dan saat kami
mengatakan pamit mereka melepas kami, tetapi mereka menangis. Apalagi
ketika kelompok kami datang kerumah Bu Asih, pemilik kontrakan kami
yang sangat baik kepada kami yang setiap hari meminjamkan kamar
mandinya untuk kami, yang setiap hari memperbolehkan kami menyimpan
motor dirumahnya, yang setiap hari memperbolehkan kami mencucui piring
dirumahnya, yang setiap hari selalu tersenyum hangat kepada kami, yang
sudah saya anggap ibu saya sendiri. Pada saat sampai dirumahnya ternyata,
Bu Asih sudah menunggu kami di depan dan belum semapt kami berbicara
pamit Bu Asih sudah menangis. Saya dan teman teman pun juga ikut
menangis pada waktu itu, saya sangat menyayangi Bu Asih dan warga Desa
Ciampea Udik walaupun saya dan kawan kawan hanya satu bulan disanan
tetapi kehangatan kekeluargaan ini masih terasa sampai saat ini. Bahkan
pada saat kami membereskan barang barang kami warga warga telah berada
di depan kontrakan kami. Mereka membantu kami, menunggu kami, dan
memastikan bahwa kami bisa pulang dengan lancar dan aman. Tetapi selain
itu semua ada hal yang sangat sulit untuk dilakukan, yaitu mengucapkan
perpisahan. Pada saat berpisah saya tidak kuasa menahan tangis. Karena
kehangatan keluarga inilah yang membuat saya sulit untuk mengatakan
perpisahan kepada mereka. Pembelajaran yang saya dapat mabil dari
kejadian tersebut adalah, mungkin banyak orang yang menganggap bahwa
kelurga harus mempunyai hubungan darah, tetapi pada saat saya sampai di
CIampea Udik saya tidak sepenuhnya percaya akan hal tersebut, karena
walaupun tidak ada hubungan darah warga Ciampea Udik adlaah keluarga
saya sendiri.

Sinari Ciampea Udik


Bila saya menjadi penduduk desa, saya akan meningkatkan
kesadaran mereka akan pentingnya sebuah pendidikan. Karena, pendidikan
adalah bentuk investasi yang paling berharga pada setiap masa. Pendidikan
tidak hanya membuat seseorang lebih baik tetapi juga orang orang
disekelilinya menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan pengkokoh
bangunan sebuah wilayah. Jika banyak orang orang yang berpendidikan di
daerah tersebut, maka dapat dipastikan bahwa wilayah tersebut akan maju.

220
Baik itu dari segi pendapatan, maupun juga kesehatan. Dengan adnaya
pendidikan yang lebih baik maka dipastikan seseorang tersebut dapat
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Dan dengan pendidikan yang lebih
baik maka seseorang tersebut pasti mempunyai pengetahuan bahwa
kebersihan itu sangat penting. Selain itu, saya akan meningkatkan kesadaran
mereka akan pentingnya kesehatan, karena dengan kesehatan yang baik,
maka seseorang dapat bekerja dengan menghasilkan kinerja yang baik. Dan
juga dengan kesehatan, maka tingkat absen di sekolah berkurang dan dapat
berperan aktif dalam meningkatkan pendidikan seseorang . Sehingga dengan
kesehatan yang baik seseorang akan mendapatkan pendapatan yang lebih
tinggi. maka dari itu, meningkatkan kesehatan dan pendidikan adalah focus
utama saya jika saya adalah seorang penduduk desa Ciampea Udik.
Tetapi menurut saya itu saja tidak cukup. Dari 2 hal tersebut, yaitu
pendidikan dan kesehatan sebenarnya masih ada satu hal yang lebih penting
lagi yaitu, perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat sangat penting untuk
diarahkan kea rah yang positif. Seperti menghargai satu sama lain, menjaga
perilaku di depan orang tua, tidak suka membuat onar. Perilaku masyarakat
sangat berperan aktif dalam menjaga keharmonisan suatu wilayah. Maka
dari itu, perlu adanya penanaman perilaku yang baik pad anak sejak dini.
Dengan penanaman perilaku yang baik pada anak dsejak dini, maka
dipastika dapat menjaga keharmonisan suatu wilayah secara
berkepanjangan. Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan
yang baik tetapi memiliki perilaku yang buruk tentunya hal ini tidak bisa
membawa dampak positif bagi seseorang tersebut dan warga sekitar.
Perilaku yang baik juga berperan aktif dalam kemajuan suatu wilayah,
karena perlikau yang baik dapat meningkatkan kesadaran bahwa seseorang
tersebut tidak hanya harus membawa perubahan yang lebih baik pada
dirinya sendiri tetapi juga perubahan yang lebih baik pada wilayah yang ia
tinggali.
Maka dari itu, untuk mendukung semua harapan tersebut saya, dan
teman teman membuat program program yang diharapkan dapat
memberdayakan mereka. Speerti membuat Seminar Urgensi Pendidikan,
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Pemberdayaan Sampah Plastik,
Mengajar di sejumlah TPA, mengadakan Semarak Dzulhijjah, Cek Kesehatan
gratis, Pembuatan Plang RW, Pembuatan Perpustakaan Cakrawala, Seminar
Penyuluhan KB dan Pernikahan. Oleh karena itu saya harap program
program ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat

221
CIampea Udik. Dapat meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan,
meningkatkan pendidikan, meningkatkan IPM, menanamkan perilaku yang
baik pada anak sejak dini, dapat, dan mengurangi pernikahan dini. Tetapi
yang paling saya harapkan adalah stali silaturahmi antara saya, kelompok
KKN 012, dan warga Ciampea Udik tetap terjalin dan erat karena saya sangat
mensyukuri adanya pertemuan ini.

222
R
Matahari yang Tersembunyi di Ciampea Udik
Shavira Ayu Ananda

Matahari atau Badai?


Pada awalnya mungkin banyak yang berfikir tentang “apasih KKN
itu?”, “apa aja kegiatan di KKN?”, “harus banget kita mahasiswa tarbiyah
ikut KKN?”, “kita kan PAI ada PLP 1 sama 2 juga, kok ikutan KKN sih? Di
KKN ada ngajar kan? PLP juga ngajar kan” dan beragam argumen lainnya
yang banyak dilontarkan oleh mahasiswa tarbiyah, tak jarang PAI bahkan
saya sendiri. KKN yang semula memiliki citra negatif dalam benak kami
semua, KKN kegiatan yang melelahkan, membosankan, buang-buang
waktu serta tenaga bahkan menguras pikiran dan materi bagi mahasiswa
yang melaksanakannya, khususnya kami mahasiswa tarbiyah yang hanya
mendapat KKN hanya 2 sks merasa sangat terbebani dengan waktu KKN
yang lumayan lama, sekitar satu bulan penuh.
Tibalah pengumuman kelompok KKN, ternyata saya mendapat
kelompok KKN no urut ke 12 beranggotakan 19 orang yang terdiri dari
berbagai jurusan dan fakultas yang berbeda. Namun terdapat satu titik
terang yang saya temukan dalam KKN ini, yaitu adanya seseorang yang saya
kenal dalam kelompok tersebut, Ana. Siapakah Ana? Dia adalah teman saya
saat sekolah di Aliyah. Memang tidak begitu dekat, namun cukup asik
untuk memulai obrolan dibandingan dengan yang lainnya. Karena jujur
saja, walaupun saya orang yang mudah bergaul dengan siapapun, pada
mulanya saya malas untuk memulai perkenalan dengan orang lain apalagi
dengan sesorang yang tidak ramah untuk berkenalan dengan orang lain.
Namun terdapat hal lucu pada permulaan KKN ini yaitu walaupun saya
dan Ana saling kenal tapi kami tidak saling menghubungi karena masing-
masing dari kami tidak memiliki nomor telepon satu sama lain. Selanjutnya
saya menscreenshoot18 file pengumuman yang berbentuk pdf tersebut dan
menguploadnya ke story whatsapp. Tidak lama teman sekelas saya
mengomentari gambar tersebut dan memberitahukan bahwa terdapat
temannya di kelompok yang saya dapati, Arie namanya. Tanpa berpikir
panjang saya langsung meminta kontak Arie kepada teman kelas saya itu.
Setelah itu mulai membuka obrolan di whatsapp dengan Arie dan

18 Screenshoot, mengambil gambar dalam handphone.

223
membicarakan kelompok KKN kita. Hal lucu kedua yaitu saat berbincang
via sosial media tersebut, jatuhlah pada obrolan ‘siapa yang akan membuat
group KKN” karena sepanjang sore itu banyak teman-teman angkatan 2016
sibuk berkutat dengan dirinya sendiri dan handphonenya untuk masuk ke
dalam group masing-masing dan disebarlah link untuk masuk ke dalam
group-group KKN namun kelompok 12 tak kunjung ada groupnya. Arie
mengatakan bahwa ia tidak mau membuat group, malu ujarnya. Setelah
menanyakan nomor handphone teman-teman kelompok KKN saya ke
beberapa teman yang saya kenal yang sama jurusannya dengan mereka,
akhirnya terbentuklh sebuah group whatsapp yang memudahkan untuk
berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membicarakan KKN yang
memiliki arti dalam tanda kutip ini.
Dari group tersebut masuklah beberapa orang sampai pada
akhirnya lengkap berjumlah 19 orang. Singkat cerita, rapat pertama
berlangsung dan disitu lah kami saling berkenalan antara satu dengan yang
lainnya, namun terdapat satu orang yang tidak hadir. Perkenalan dimulai
dari menyebutkan nama, asal jurusan dan pengalaman organisasi. Katanya
agar nanti gampang untuk menentukan jobdesk19 dari masing-masing
individu. Rapat kedua pun berlangsung dan dalam apat ini menentukan
jobdesk-jobdesk dari individu yang terdapat dalam kelompok KKN 12 serta
memikirkan nama untuk kelompok ini. Selanjutnya berlangsung lah rapat
ketiga, keempat, dan seterusnya. Dalam rapat-rapat tersebut membahas
proker-proker apa saja yang akan dilakukan selama satu bulan kedepan,
kebutuhannya apa saja yang harus dipenuhi demi kelancaran acara, seperti
alat-alat, para pengisi acara, logistik dan aspeknya dari segi material yang
pastinya tidak sedikit. Semua itu harus dipikirkan dengan matang-matang
agar acara yang dibuat memang benar-benar menimbulkan efek yang
bermanfaat bagi warga yang tinggal di desa tersebut. Setelah menentukan
proker secara umum, selanjutnya dilakukan survey agar melihat kondisi
lapangan desa. Hal ini dilakukan agar menyinkronkan antara kebutuhan
desa dengan program kerja yang dibuat oleh mahasiswa KKN.
Dari pembahasan terkait program kerja dan beberapa survey yang
telah dilakukan, dapat saya simpulkan bahwa KKN itu adalah “bagaimana
posisi kita sebagai mahasiswa dalam menghadapi kehidupan
bermasyarakat yang sesungguhnya”. Ini yang mengubah mindset 20 negatif

19 Jobdesk, pekerjaan.
20 Mindset, pemikiran.

224
saya terhadap KKN menjadi lebih positif. Sebagai mahasiswa sudah
seharusnya kita menerapkan tri dharma perguruan tinggi dengan realisasi21
yang sebenarnya. Sudah sepantasnya ilmu yang kita dapatkan di bangku
perguruan tinggi dapat dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan
agar menjadi manfaat bahkan menjadi amal jariyah kita kelak.
Sebagai seorang mahasiswa PAI, saya dituntut untuk menguasai
materi seputar ke-PAI-an serta penguasaan dalam menyampaikan materi
tersebut kepada murid-murid saya. Dengan demikian saya dapat
menerapkan pembelajaran yang saya dapat serta dapat berbagi juga ikut
belajar dengan masyarakat di desa tempat saya KKN ini. Di desa tempat
saya KKN, saya ingin membuat anak-anak menguasai BTQ, baik bagi yang
sudah mahir harus menjadi lebih teliti lagi dan bagi yang belum agar selalu
semangat dalam mempelajari mushaf kecintaan baginda Nabi tersebut.
Berdiskusi dengan masyarakat setempat terkait masalah-masalah
keagamaan maupun sosial serta menjalin ukhuwah yang baik antar
mahasiswa KKN dengan masyarakat setempat. Selain itu mengadakan
program-program peringatan hari besar Islam maupun yang lainnya. Hal
ini sebagai bukti bahwa sebagai umat muslim, kita selalu mengingat
perjuangan Nabi Muhammad Saw. dalam menyiarkan agama Islam yang
telah merubah zaman kegelapan akan kebodohan menuju zaman yang
terang benderang akan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
KKN yang semula saya anggap sebagai momok yang menakutkan
dan merugikan ketika sebelum pelaksanaanya, namun setelah saya
mengalaminya sendiri, bagi saya KKN merupakan sebuah gerbang untuk
memulai semuanya. Semua hal yang positif, dimulai dari menemukan
keluarga baru, mulai dari teman-teman bahkan seperti punya kampung
halaman bagi saya yang tidak memiliki kampung karena kehangatan,
keramahan, kepedulian yang diberikan masyarakat desa kami kepada kami
mahasiswa KKN. Selain itu, KKN juga sebagai ladang bagi untuk memupuk
pahala yang akan kita tuai hasilnya dikemudian hari. Entah mendapatkan
balasannya saat di dunia maupun di akhirat kelak. KKN yang semula saya
anggap seperti badai yang siap menerpa dan memporak-porandakan semua
yang ada justru menjadi matahari yang dengan cahaya dapat memberikan
kebermanfaatan bagi seluruh aspek yang ada di dalamnya.

21 Realisasi, perwujudan.

225
The Real ‘Hidrogen’
Cakrawala (cerita anak mengabdi dikawasan nusantara), kira-kira
seperti itulah sebutan nama KKN 012, iya KKN kelompok saya. Kelompok
yang pada mulanya berjumlah 19 orang namun setelah berjalannya waktu
berkurang menjadi 18 orang saja. 1 orang meninggalkan KKN kelompok
kami karena mendapat kesempatan untuk mengekplor pengetahuannya
dan kebermanfaatan dirinya lebih baik lagi, Ucu yang berangkat KKN ke
Malaysia. Selamat Ucu, keren sekali!
Di jajaran BPH yaitu Chilman sebagai ketua dari jurusan Bahasa dan
Sastra Arab, sekretaris 1 Fatur dari Manajemen dan sekretaris 2 Alma dari
Biologi, bendahara Bella dari Akutansi. Divisi acara ada saya sendiri, Arie
dari Tarjamah, Awal dari Hukum Keluarga dan Rizky Ade dari Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Selanjutnya divisi humas, ada Aldhy dari
Komunikasi Penyiaran Islam dan Safera dari Ekonomi Pembangunan.
Divisi Perlengkapan, ada Kharisma dari Hubungan Internasional, Iffa dari
Agribisnis, Ana dari Pendidikan Fisika dan Ihsan dari Filsafat. Ada pula
dari divisi pubdekdok (peblikasi, dekorasi dan dokumentasi), ada Pandu dari
Sistem Informasi dan Mita dari Pendidikan IPS. Terakhir, divisi konsumsi,
ada Tyas dari Hukum Keluarga dan Iza dari Bahasa dan Sastra Arab.
Lagi-lagi saya menganggap bahwa KKN ini tak lebih dari kegiatan
yang membosankan dan semua keburukan yang ada di dalamnya. Orang-
orang yan baru saja saya kenal bagaimana bisa menjalani hari-hari dengan
baik dan nyaman, pasti terasa sangat asing dan kikuk. Namun ternyata
spekulasi22 salah terhadap teman-teman kelompok ini. Spekulasi negatif
tersebut berbanding terbalik dengan realita yang ada. Sangat amat
bersyukur dipertemukan dengan 17 orang keren ini. Manusia-manusia out
of the box23 yang baru sekali saya kenkeal namun memberikan kesan hidup
yang sangat membekas dalam diri saya. Kurang lebih 1 bulan hidup
bersama, menjadikan kami belajar mengenal, memahami karakter dari
masing-masing individu. Rasa perhatian, kepedulian, kerjasama, tanggung
jawab, dan lain-lain mulai perlahan dibangun di dalam team ini. Iya, team
yang ingin terlihat sempurna dimata team sendiri maupun masyarakat.
Layaknya hidrogen yang merupakan unsur utama yang terdapat dalam
matahari, sekitar 80%, bagi saya team inilah hidrogen itu. Team yang

22 Spekulasi, anggapan.
23 Out of the box, diluar perkiraan.

226
memiliki konsep pemikiran yang berbeda untuk menjalankan dan
membuat program kerja namun memiliki tujuan yang sama, yaitu
bagaimana bisa agar masyarakat Ciampea Udik merasakan manfaat dari
program kerja yang kita buat. Oh cakrawalaku, keren sekali! I love you
more 3000.24
Masing-masing dari kami memiliki kelebihan serta kekurangan,
layaknya manusia biasa. Namun, dari kekurangan tersebut yang membuat
kita kompak untuk membantu satu sama lain dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan dalam kelompok selama satu bulan. Dari kelebihan yang masing-
masing kami miliki, itulah yang kami manfaatkan untuk menutupi
kekurangaan yang kami miliki. Sedikit kelebihan dari ke 18 orang ini akan
saya deskripsikan sebagai berikut; Chilman, orang yang sabar dan juga
punya kemampuan dalam mengajar terlebih dalam ilmu keagamaan. Ia juga
ketua yang selalu berkomunikasi dengan pihak desa seperti kades, sekdes,
pak rw se-Ciampea Udik, dan lain-lain agar kegiatan KKN 012 terlaksana
dengan baik. Fatur, memiliki kepribadian yang diam namun cukup bisa
diandalkan dalam hal-hal tertentu. Ia Sekretaris yang selalu ikut dengan
ketua ketika bertemu dengan masyarakat, yang unik adalah ia merupakan
orang yang sebenarnya perhatian terhadap teman yang lain namun
ditunjukkan dengan cara yang berbeda dari orang pada umumnya. Alma,
perempuan yang awalnya saya anggap jutek namun ternyata memiliki sisi
bak sorang ibu. Perhatian sekali terhadap teman-teman sekelompok,
sangat peduli, dan selalu mengingatkan terkait jobdesk-jobdesk kami.
Bella, orang yang cukup diam bila tidak diajak bicara dahulu namun
ternyata sangat dekat dengan anak-anak di desa Ciampea Udik khususnya
anak-anak sekitar posko kami tinggal. Orang yang selalu mengkordinir
masalah keuangan kelompok kami dan selalu pusing dengan masalah yang
sama namun tidak pernah bisa marah. Selanjutnya ada Arie, orang yang
selalu menunjukkan keceriannya di depan teman-teman, perihal lelucon
selalu dilontarkan agar memecah suasana menjadi pecah dengan gelak
tawa. Ia memiliki kemampuan mengajar anak-anak yang sangat bagus serta
cukup mudah bergaul dengan orang lain. Rizky Ade, orang yang selalu
tidak banyak omong, namun sekali dia berbicara dapat memecah suasana
menjadi riang. Manusia yang paling tidak bisa marah dengan orang lain di
kelompok ini, serta yang saya tidak menyangka adalah ia yang paling dekat

24 I love you more 3000, aku cinta kamu melebihi 3000

227
dengan anak-anak sekitar posko tempat tinggal kami. Awal, orang juga
dekat dengan anak-anak sekitar posko tempat kami tinggal, serta memiliki
kelebihan dalam mengajar perihal mengaji.
Selanjutnya ada Kharisma, memiliki kemampuan bahasa inggris
yang bisa dikatakan sangat handal serta menjadi kakak kami semua ber-17
karena memang ia merupakan kaka tingkat kami dikampus sehingga kami
sangat segan dengan ia. Ia juga sangat mengayomi kami layaknya seorang
adik. Iffa, orang yang selalu bahagia di dalam hidupnya. Memiliki
pengetahuan tentang tanaman dan pertanian yang sangat keren, oleh
karenanya sangat bisa diandalkan dalam seputar proker dan hidup
bermasyarakat dengan warga desa ini yang kebanyakan adalah seorang
petani. Ia juga salah seorang yang selalu bisa memecahkan suasana menjadi
penuh dengan gelak tawa. Ana, orang yang sangat kalem dari semua
perempuan. Ia mempunyai kemampuan mengajar yang sangat baik, dan
selalu mengingatkan kami semua ketika suka melakukan kesalahan
ataupun kekhilafan. Ihsan, laki-laki yang memiliki kepribadian yang sangat
unik. Namun sebenarnya memiliki karakter yang cukup baik. Pandu,
manusia yang juga memiliki kepribadian pendiam pada mulanya, namun
seiring berjalannya waktu menjadi lebih periang. Memiliki kemampuan
fotografer dan desain yang tidak diragukan lagi. Mita, perempuan yang
memiliki kepribadian yang unik pula, mandiri, juga memiliki kemampuan
yang kadang tidak kami sangka. Iza, orang yang sangat mandiri dan dapat
diandalkan hal-hal tertentu terutama dalam memasak dan mengajar anak-
anak, dan terakhir Tyas, sangat amat pendiam namun memiliki
kemampuan dalam ilmu kegamaan yang sangat luar biasa.
Dalam waktu sebulan banyak sekali kisah menyenangkan,
mengaharukan, bahkan menyabalkan yang kami alami, mungkin saya
hanya akan mendeskripsikan satu kisah yang kami alami, yaitu ketika
ketua KKN ini, Chilam sedang sakit. Kami semua tanpa ada basa-basi
langsung membantunya. Dari mulai mencarikan obat, mengkerok
badannya, menyiapkan makanan, menemani, memijit badannya agar terasa
lebih baik. Hal itu yang menurut saya sangat amat menguatkan pendekatan
emosional antar teman-teman KKN menjadi manusia yang sangat peka dan
peduli antar teman selama sebulan hidup bersama.

Satu Sinar Kecil Penyelamat

228
Ciampea Udik, suatu daerah yang saya anggap seperti namanya
“udik”, pati tidak ada apa-apa, tidak berkesan, tidak ada hal-hal yang
menyenangkan apalagi nyaman. Tinggal sebulan disini merubah 180˚
persepsi25 saya terhadap desa ini. Walaupun desa ini terbilang bukanlah
desa produktif menjadi kiblat diantara desa-desa di daerah Bogor, namun
desa ini mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan desa lain.
Masyarakat di desa ini dapat dibilang sangat ramah, terlebih lagi ketika
kami menyebutkan bahwa kami adalah mahasiswa KKN di desa ini,
masyarakat sangat menyambut dengan tangan terbuka. Sangat
menyenangkan sekali!
Selain ramah, masyarakat disini juga memiliki karakter yang cukup
dibilang religius dalam beragama, hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya musholla dan masjid yang ada di wilayah desa. Selain itu, juga
terdapat pengajian masyarakat, mulai dari anak-anak, pemuda, ibu-ibu,
bahkan bapak-bapak. Menerima kami dengan tangan terbuka ditunjukkan
pula dengan sikap menolong kami semua yang tidak ada henti-hentinya,
seperti memberikan air gratis bagi kami untuk mandi, memasak, dan lain-
lain karena kebetulan posko kami kekurangan air bersih. Selain itu, selalu
memberikan kami banyak makanan dan tidak pernah menganggap
kedatangan kami sebagai pengganggu suasana kampung yang ada malah
mereka senang karena kedatangan kami memecah suasana keheningan
kampung biasanya kalau malam hari, karena biasanya di daerah tempat
kami tinggal memang daerah yang cukup sepi.
Selain itu, koordinasi antara pengurus desa, mulai dari kades,
sekdes, ketua-ketua rt rw, PKK, posyandu dan lain-lain dengan masyarakat
sekitar berjalan dengan harmonis tidak sebatas ada pengurusnya saja. Ini
yang dapat dikatakan adanya hubungan yang sinergis antara aparatur
pemerintah desa dengan masyarakat sekitar.
Jika boleh dikatakan aparatur pemerintahan desalah yang banyak
membantu kami untuk menyampaikan informasi seputar program-
program kegiatan kami kepada masyarakat desa, selain perwakilan dari
kami juga mengunjungi rw-rw yang ada di desa untuk lebih
mengkoordinasikan semuanya agar berjalan dengan lancar. Contohnya
seperti kegiatan “Semarak Dzulhijjah”, itu adalah kegiatan besar yang
kelompok saya buat bertemakan lomba-lomba keagaamaan seperti adzan,

25 Persepsi, pandangan.

229
MTQ. MHQ dan mewarnai kaligrafi. Atas dukungan dari berbagai elemen,
aparatur desa, tokoh masyarakat, anak-anak serta masyarakat seluruh Desa
Ciampea Udik, alhamdulillah kegiatan tersebut berjalan dengan lancar
dengan diikuti oleh ± 100 peserta untuk tingkat TPA se-Ciampe Udik.
Kegiatan tersebut juga dipuji oleh sekdes karena merupakan acara yang
baru pertama kali diadakan di desa dan mendapatkan antusias yang tinggi
dari masyarakat. Kelak kegiatan seperti itu selanjutnya dapat selalu
berjalan dan semakin berkembang. Kegiatan tersebut hanya memiliki
tujuan untuk memberikan penghargaan bagi anak-anak desa agar semakin
giat dalam mempelajari ilmu agama Islam sebagai pedoman hidup.

Manfaatkan Matahari Itu


Sebulan sudah saya merasakan menjadi bagian dari Ciampea Udik,
khususnya masyarakar Kampung Caringin Jangkung 2. Banyak sekali
pengalaman berharga yang saya dapatkan, sedih, senang, mengeluh,
mandiri, kuat, kesal, dan berbagai rasa yang saya alami dan rasakan tidak
membuat saya melupakan betapa berharga desa ini. Desa yang di dalamnya
dipenuhi dengan manusia-manusia yang sangat baik, dan peduli terhadap
kami manusia-manusia pendatang yang hanya sebulan. Teringat Bu Asih
pemilik rumah posko kami tinggal pernah bilang, “kalian sudah kami
anggap keluarga sendiri, sering-sering main kesini nanti ya!” bahagia sekali
mendengarnya kami Bu, terimakasih Bu Asih, terimakasih masyarakat
Ciampea Udik tidak akan pernah kami lupakan kebaikan kalian.
Mungkin dari kegiatan-kegiatan kami belum sepenuhnya membuat
desa ini berubah 100% menjadi lebih baik, namun kami berharap kegiatan
kami sedikit demi sedikit memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat
desa. Mulai dari pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pemberdayaan
sampah plastik, seminar penyuluhan KB dan pernikahan, seminar urgensi
pendidikan, cek kesehatan gratis dan lain-lain kami berharap dapat
menjadi batu pijakan masyarakat dalam mengembangkan desa terlebih
karena masyarakat desa memiliki pekerjaan bertani. Selain itu, juga kami
berharap bahwa Desa Ciampea Udik menjadi lebih maju ketika banyak
anak-anak yang peduli akan pentingnya sebuah pendidikan.
Terimakasih Ciampea Udik, 30 hari yang tak terlupakan.

230
Jika kenyataan tak lagi sama
dengan harapan, bersabar,
bersyukur, dan percayalah.
Bahwa Allah lebih tahu
tentang apa yang Dia
ciptakan.
- Norhasanah

231
BAB VII
KESAN WARGA ATAS KEGIATAN KKN

A. Kesan Tokoh Masyarakat Desa Ciampea Udik


1. Bapak Iskandar Zulkarnaen (PJS Kepala Desa)
Pewawancara : “Apa kesan dan pesan bapak dengan hadirnya
Mahasiswa KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Terimakasih saya ucapkan kepada mahasiswa
KKN Kelompok 012 UIN Jakarta yang sudah mau
mengabdikan diri di Desa Ciampea Udik ini. Bapak
juga memohon maaf jika ada kejadian ataupun sikap
masyarakat, karena bagaimanapun masyarakat ada
yang antusias dan biasa saja. Maka dari itu saya
mewakili masyarakat Desa Ciampea Udik memohon
maaf kepada adik adik mahasiswa yang sedang
mengabdi. Bapak sangat bersyukur hadirnya
mahasiswa yang sedang KKN di desa ini bisa
memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat
baik itu pendidikan, maupun segi pembangunan.
Pesan bapak, jangan jadikan KKN ini hanya kegiatan
yang sementara saja. Kewaiban kepada kampus
untuk KKN memang sudah selsai. Namun,
kewajiban sebagai mahasiswa sebagai pengabdi
untuk masyarakat akan terus ada.”26

2. Bapak Aris Munandar (Sekertaris Desa Ciampea Udik)


Pewawancara : “Apa kesan dan pesan bapak dengan hadirnya
MahasiswaKKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Alhamdulillah, hadirnya mahasiswa KKN di Desa
Ciampea Udik ini bisa membawa dampak positif.
KKN 012 CAKRAWALA UIN Jakarta merupakan
KKN terbaik dari kegiatan KKN sebelumnya di desa
ini, karena program yang dilaksanakan dirasa tepat

Wawancara pribadi dengan PJS Desa Ciampea Udik, Bapak Iskandar Zulkarnaen 3
26

Agustus 2019

232
untuk masyarakat Desa Ciampea Udik. Baik
program kerja dalam ranah pendidikan maupun
program kerja Kesehatan dan Lingkungan yang
sudah mereka laksnakan.
Pesan saya untuk mahasiswa KKN Kelompok 012
UIN Jakarta ialah teruslah mengabdi kepada
masyarakat karena memang sudah menjadi tugas
kalian dan niat yang ikhlas apa yang menjadi
pengabdian kalian untuk masyarakat”27

3. Bapak Agus (Ketua RW 09 Kp. Caringin Jangkung 2)


Pewawancara : “Apa kesan dan pesan bapak dengan hadirnya
Mahasiswa KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Hadirnya mahasiswa KKN kelompok 012 dari UIN
Jakarta disini sangat membantu sekali. Mereka
mudah berbaur dengan masyarakat, membuat
jalinan komunikasi yang baik. Bahkan saya
menganggap mereka sebagai anak sendiri. Mereka
tinggal di RW 09. Membantu dalam kegiatan kerja
bakti dan mengajarkan anak - anak disini mengaji.
Pesan dari bapak mah tidak banyak, jangan
melupakan warga Desa Ciampea Udik terutama di
RW 09 dan gunakanlah ilmu kalian untuk manfaat
orang banyak.”28

4. Ibu Siti Julaeha (Ketua Tim Inovasi Desa Ciampea Udik)


Pewawancara : “Apa kesan dan pesan Ibu dengan hadirnya
Mahasiswa KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Alhamdulillah dan terimakasih ibu ucapkan atas
kontribusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN 012
CAKRAWALA UIN JAKARTA dapat memberikan
motivasi untuk anak-anak desa ini mudah berbaur

27 Wawancara pribadi dengan Sekertaris Desa Ciampea Udik, Bapak Aris Munandar 3
Agustus 2019
28 Wawancara pribadi dengan Ketua RW 09, Bapak Agus 20 Agustus 2019

233
dengan masyarakat serta program kerjanya bisa
menyeluruh di sosialisasikan di seluruh RW Desa
Ciampea Udik. Pesan dari ibu untuk mahasiswa
KKN Kelompok 12 UIN Jakarta, jangan pernah lelah
dan niat yang ikhlas untuk membantu masyarakat.
Ibu disini hanya bisa mendoakan agar kelak anak –
anak ku semua bisa menjadi orang yang berhasil dan
jangan lupa main – main ke Desa Ciampea Udik
untuk terus menyambung tali silaturahmi.”29

5. Ibu Neneng (Guru di TPA Nurul Iman)


Pewawancara : “Apa Kesan dan pesan Ibu dengan hadirnya
Mahasiswa KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?”
Narasumber : “Terimakasih sudah mau mengikuti kegiatan
pengajian Ibu – ibu warga Desa Ciampea Udik.
Senang kedatangan kalian, dan Terimakasih sudah
mau membantu anak – anak mengaji di TPA dan
juga membantu mengajar di sekolah – sekolah yang
ada di Desa Ciampea Udik. Pesan dari ibu Jangan
melupakan kami, main – mainlah jika aa waktu
senggang kesini karena anak – anak TPA sangan
bersemangat saat di ajari mengaji oleh kalian.”30
B. Kesan Warga
1. Ibu Hj. Asih atau Ummy (Warga Kp. Caringin Jangkung 2)
Pewawancara : “Apa kesan dan pesan Ummi dengan hadirnya
Mahasiswa KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Melepaskan anak anak KKN pada saat itu berat
sekali untuk ummi, mereka terbuka dengan
masyarakat dan aktif di desa ciampea udik ini.
Khusnya dalam dunia pendidikan anak – anak KKN
tersebut membantu mengaji, membuka bimbingan
belajar gratis dan aktif mengikuti pengajian rutin

29 Wawancara pribadi dengan Ketua Tim Inovasi Desa Ciampea Udik Ibu Siti Julaeha, 22
Agustus 2019
30 Wawancara pribadi dengan Ibu Neneng, 22 Agustus 2019

234
ibu – ibu maupun bapak – bapak di desa. Serta
program kerja yang bisa di rasakan langsung oleh
warga. Pesan ummi untuk anak – anak ummi yaitu
mahasiswa KKN UIN Jakarta jangan melupakan
masyarakat Desa Ciampea Udik, ummi doakan
kalian menjadi orang yang suskses.”31

2. Ibu Herni (Warga Kp. Caringin Jangkung 2)


Pewawancara : “Apa kesan dan pesan dengan hadirnya
MahasiswaKKN Kelompok 012 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Anak-anak mahasiswa yang datang kali ini benar
– benar membuat suasana kampung menjadi lebih
ramai, dan anak-anak kampung menjadi sangat
antusias dengan kehadiran mereka, baik dalam hal
mengaji ataupun kegiatan lain nya. Tidak terbayang
kalau mereka sudah pergi, pasti akan sepi lagi. Pesan
teteh untuk kalian jangan melupakan masyarakat
kampung sini ya, dan diusahakan untuk menjalin
silaturahmi”32

3. Emak Haji (Warga Kp. Caringin Jangkung 2)


Pewawancara : “Apa kesan dan pesan dengan hadirnya Mahasiswa
KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta?”
Narasumber : “Senang rasanya ada anak – anak mahasiswa ini,
emak jadi seperti punya anak lagi, dan emak tidak
kesepian lagi. Tidak jarang anak anak ini juga
berbagi makanan ke emak, karena sudah tahu kalau
emak tinggal sendiri di sini”33

4. Ibu Nenih (Warga Kp. Pasar Selasa)

31 Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Asih, 23 Agustus 2019


32 Wawancara pribadi dengan Ibu Herni, 23 Agustus 2019
33 Wawancara pribadi dengan Emak Haji, 23 Agustus 2019

235
Pewawancara : “Apa kesan dan pesan dengan hadirnya Mahasiswa
KKN Kelompok 012 dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta?”
Narasumber : “Kalau bisa tinggal di sini saja, nikah dengan orang
sini, terasa beda kan tinggal di sini di bandingkan di
kota? Apalagi program-program nya sudah sangat di
terima di sini.”34

C. Remaja dan Anak-Anak


1. M. Sandy (Ketua Remaja Kp. Caringin Jangkung 2)
Pewawancara : “Apa kesan hadirnya Mahasiswa KKN Kelompok
012 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “ Rasa syukur yang saya lantunkan karena adanya
kelompok KKN di desa ini, sehingga dengan adanya
kelompok KKN ini, dapat memberdayakan remaja
setempat dan dapat meningkatkan keterampilan
serta ilmu pengetahuan kami.“ 35

2. Teh Rahma (Ketua Remaja Perempuan Kp. Caringin Jangkung


2)
Pewawancara : “Apa kesan hadirnya Mahasiswa KKN Kelompok
012 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “ Hal pertama yang ingin saya sampaikan dengan
adanya pelaksanaan KKN di desa kami adalah
terimakasih dan ucapan syukur yang tak terhingga
karena program-program yang dilaksanakan KKN
berdampak secara terus-menerus dalam kehidupan
kami”36

3. A Paang (Remaja Kp. Caringin Jangkung 2)


Pewawancara : “Apa kesan hadirnya Mahasiswa KKN Kelompok
012 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “ KKN ini telah memberikan banyak pelajaran
tentang ilmu-ilmu yang bisa saya gunakan di

34 Wawancara pribadi dengan Ibu Nenih, 23 Agustus 2019


35 Wawancara pribadi dengan M. Sandy, 18 Agustus 2019
36 Wawancara pribadi dengan Teh Rahma, 22 Agustus 2019

236
kehidupan nyata melalui proram-program yang
sangat sesuai dengan potensi remaja yang ada di
desa kami.”37

4. Apaw (Anak-anak Kp. Caringin Jangkung 2)


Pewawancara : “Apa kesan hadirnya Mahasiswa KKN Kelompok
012 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Terimakasih kakak, telah mengajarkan kami
tentang pentingnya belajar demi masa depan kami
yang cerah, datang-datang lagi yaa.”38

5. Zikra (Anak-anak Kp. Caringin Jangkung 2)


Pewawancara : “Apa kesan hadirnya Mahasiswa KKN Kelompok
012 dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
Narasumber : “Kakak balik lagi yaa, jangan lupain kita karena
kenangan kita buat kami senang sekali. Main-main
ya ka kesini.” 39

37 Wawancara pribadi dengan A Faang, 22 Agustus 2019


38 Wawancara pribadi dengan Apaw, 23 Agustus 2019
39 Wawancara pribadi dengan Zikra, 23 Agustus 2019

237
Jangan terlalu berharap
kepada manusia, berharaplah
kepada yang menciptakan
manusia.
- Pandu Mahesa

238
DAFTAR PUSTAKA
Irwanto. Focused Group Discussion (FGD). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2006.

Nugraha, Eva. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM. 2017.


Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, UIN Syarif Hidyatullah
Jakarta, 2017.

Profil Desa Ciampea Udik tahun 2017, Dokumen tidak dipublikasikan.

Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulan. Jakarta:
Grasindo, 2010.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2017.
Wawancara Pribadi dengan Anak-anak Desa Ciampea Udik, 23 Agustus 2019.
Wawancara pribadi dengan Ketua Tim Inovasi Desa Ciampea Udik Ibu Siti
Julaeha, 22 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Ketua RW 09, Bapak Agus 20 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan PJS Kepala Desa Ciampea Udik, Drs. Iskandar
Zulkarnaen, 3 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Sekretaris Desa Ciampea Udik, Aris Munandar,
3 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Masyarakat, 23 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Tokoh Pemuda. 18 - 22 Agustus 2019.

Wibisona, Dermawan. Riset Bisnis: Panduan bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2003

239
Jadikanlah iri sebagai acuan,
jangan jadikan sebagai
kecemburuan.
- Rizky Ade Imansyah -

240
BIOGRAFI SINGKAT

1. Dosen Pembimbing

Afwan Faizin, M.A (47) adalah dosen


Fak Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Lahir di Madiun,
26 Oktober 1972. Saat ini sedang
menyelesaikan pendidikan S3 di
Sekolah Pasca sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jabatan yang
diemban sekarang adalah Kepala Pusat
Layanan Humas dan Bantuan Hukum
UIN Jakarta.

2. Anggota KKN 012 CAKRAWALA


Aldhy Oktavianto (22) biasa
dipanggil Aldhy, lahir di Jakarta pada
tanggal 3 Oktober 1997. Ia pernah
menempuh pendidikan di SMAN 11
Tangerang Selatan. Saat ini Aldhy
tercatat sebagai mahasiswa Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
(FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Selain berkuliah, ia aktif
mengikuti organisasi intra kampus,
seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan
KPI divisi Kemahasiswaan dan RDK
FM sebagai penyiar dan produser
program acara.

241
Alma Luthfiani (21) biasa dipanggil
Alma, lahir di Jakarta pada tanggal 11
April 1998. Ia pernah menempuh
pendidikan di SD Islam Annajah
kemudian melanjutkannya ke MTs
Negeri 13 Jakarta gd. B dan SMA Negeri
63 Jakarta. Saat ini Alma tercatat
sebagai mahasiswi Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain berkuliah, ia aktif menjadi
Asisten Laboratorium di Pusat
Laboratorium Terpatu (PLT) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Arie Kristianti (21) biasa dipanggil


Arie, lahir di Jakarta pada tanggal 12
September 1998. Ia pernah menempuh
pendidikan di MAN 3 Jakarta. Saat ini
Arie tercatat sebagai mahasiswi
Jurusan Tarjamah (Bahasa Arab) di
Fakultas Adab dan Humaniora (FAH)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain berkuliah, ia aktif menjadi
pengajar TPA pada salah satu majelis di
Jakarta Utara dan aktif mengikuti
Himpunan Mahasiswa Jurusan
Tarjamah.

242
Bella Yustika Apriliani (21) biasa
dipanggil Bella, lahir di Jakarta pada
tanggal 23 April 1998. Ia pernah
menempuh pendidikan di SMA Negeri
16 Jakarta. Saat ini Bella tercatat sebagai
mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia bercita-cita
untuk bekerja di Kementerian
keuangan atau di Direktorat Jenderal
Pajak. Selain berkuliah, ia aktif
mengikuti Himpunan Mahasiswa
Jurusan Akuntansi Divisi Ekonomi
Kreatif.

Chilman Mahdiyin Ahyar (21) biasa


dipanggil Chilman, lahir di Bogor pada
tanggal 20 Agustus 1998. Ia mengenyam
pendidikan Pesantren selama 3 tahun
yang terletak di Jombang, Jawa Timur.
Ia aktif mengajar seperti di SMK dan
TPA sekitar rumah serta aktif mengajar
di sebuah Yayasan yang berfokus pada
materi Tahfidzul Qur’an. Saat ini
Chilman tercatat sebagai mahasiswa
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Humaniora (FAH)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
pernah menjabat sebagai anggota Divisi
Kominfo Himpunan Mahasiswa
Jurusan BSA.

243
Iffa Aulia (21) atau biasa dikenal
dengan panggilan Iffa atau Auau, lahir
di Bogor pada tanggal 11 April 1998. Saat
ini Iffa tercatat sebagai mahasiswi
Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan
Teknologi (FST) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia tidak
mengikuti organisasi apapun di
kampus maupun di luar kampus tetapi
secara aktif berpartisipasi sebagai
panitia ataupun peserta dalam setiap
kegiatan yang di laksanakan oleh pihak
kampus. Selain itu Ia juga menjadi staff
pengajar di TPA An-Najwa Bojongsari,
Depok.

Iza Fauziah (20) biasa dipanggil Iza,


lahir di Jakarta pada tanggal 10 Maret
1999. Saat ini Iza tercatat sebagai
mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra
Arab (BSA) Fakultas Adab dan
Humaniora (FAH) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia merupakan
Beswan Kemetrian Agama, karena
menulis ia dipercaya menjadi Notulen
pada acara Konferensi Internasional
Fakultas Adab dan Humaniora pada
tahun 2017. Selain itu, ia aktif di
Resimen Mahasiswa. Beberapa
prestasinya adalah penerima Student
Achivement Awards UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai peserta
terbaik Kursus Pelatih Nasional
Resimen Mahasiswa tahun 2018.

244
Khairul Ihsan (20) biasa dipanggil
Ihsan, lahir di Bogor pada tanggal 24
Maret 1999. Ihsan tercatat sebagai
mahasiswa Jurusan Aqidah dan Filsafat
Islam Fakultas Ushuluddin (FU) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia sempat
menduduki bangku SMA di SMAN 1
Leuwiliang dan aktif mengikuti ekstra
kurikuler ROHIS. Ketika masuk ke
jenjang Universitas ia juga masuk
menjadi mahasantri di Mahad Abdul
Karim yang sebelumnya masih dikenal
Asrama Putra UIN Syarif Hidayatullah,
ia menjalaninya selama dua tahun
sebelum kemudian ada perubahan
dalam sistem di Mahad yang
membuatnya harus berhenti.

Khairunnisa Nurmah Yuningtyas (21)


biasa dipanggil Tyas, lahir di Tangerang
pada tanggal 1 Juni 1998. Ia mengenyam
pendidikan di SD Islam Asy-syakirin
dan menghabiskan sisa pendidikannya
di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul
Qur’an yang didirikan langsung oleh
Ust. Yusuf Mansur. Saat ini Tyas
tercatat sebagai mahasiswi Jurusan
Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan
Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Selain aktif berkuliah, ia
mengikuti organisasi intra kampus
yaitu Lembaga Dakwah Kampus (LDK
Syahid).

245
Kharisma Anissa Dewi (22) lahir di
Jakarta pada tanggal 3 September 1997.
Saat ini Kharisma tercatat sebagai
mahasiswi jurusan Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selain berkuliah,
ia aktif dalam Himpunan Mahasiswa
Hub. Internasional pada tahun 2016
dan 2017 dan ia sempat menjadi anggota
pada Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS) tahun 2016.
Ia terpilih sebagai mahasiswa yang
mendapatkan Beasiswa selama 1
semester ke Australia tepatnya di
Western Sydney University

Mita Nurpatmah (21) lahir di Cianjur


pada tanggal 15 Juli 1998. Anak
perempuan pertama dari keluarga
sederhana. Saat ini Mita tercatat
sebagai mahasiswi Jurusan Pendidikan
IPS Konsentrasi Sosiologi Falkultas
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Selain berkuliah, ia aktif dan
memimpin di berbagai organisasi
kepemudaan di luar kampus, salah
satunya ia pernah bergabung dengan
KPUD Jakarta Barat. Selain itu, ia juga
bekerja secara mandiri untuk
menunjang biaya pendidikan dan
kebutuhan hidupnya. Yang menjadi
motivasi untuk dia ialah kedua
orangtuanya.

246
Muhammad Awaluddin Jauhar (22
Tahun) lahir di Jakarta pada tanggal 8
Juli 1998. Ia mengenyam pendidikan si
Pesantren Darunnajah Jakarta dan
dilanjutkan ke MAN 10 Jakarta. Saat ini
Awal tercatat sebagai Mahasiswa
Jurusan Hukum Keluarga Fakultas
Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Organisasi yang
diikuti saat ini yaitu, HiQMA
(Himpunan Qori dan Qoriah
Mahasiswa), HMPS Prodi Hukum
Keluarga, LAPENMI (Lembaga
pendidikan Mahasiwa Islam). Prestasi
yang pernah dijuarai yaitu lomba MTQ
Regional Jakarta Juara 2 tingkat
Provinsi DKI Jakarta.

Muhammad Faturahman Aria Bisma


(21) lahir di Bandung pada tanggal 12
Oktober 1998. Ia mengenyam
pendidikan di SMAN 87 Jakarta. Saat
ini Fatur tercatat sebagai mahasiswa
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEB) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sebagai
mahasiswa ia aktif di LSO Galeri
Investasi Syariah, dan pernah aktif di
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Manajemen serta Dewan Eksekutif
Mahasiswa tingkat Fakultas (DEMA-
F). Di luar perkuliahan ia pernah
magang di Bursa Efek Indonesia serta
telah memilik sertifikasi sebagai Wakil
Perantara Pedagang Efek Pemasaran.

247
Norhasanah (21) biasa dipanggil Ana,
lahir di Jakarta pada tanggal 9 April
1998. Saat ini Ana bertempat tinggal di
Cipayung, Jakarta Timur. Ia
mengenyam pendidikan di MAN 2
Jakarta. Saat ini Ana tercatat sebagai
mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Selain berkuliah, ia aktif dalam
mengikuti organisasi intra kampus
yaitu Lembaga Dakwah Kampus (LDK
Syahid) dan mengikuti Karang Taruna
RT 09 Bambu Apus.

Pandu Mahesa (21) lahir di Kuningan


pada tanggal 10 Januari 1998. Ia
menghabiskan pendidikannya di SDN
Cibinong 03, SMPN 1 Gunung Sindur
dan SMAN 1 Gunung Sindur. Saat ini
Pandu tercatat sebagai mahasiswa
Jurusan Sistem Informasi Fakultas
Sains Dan Teknologi (FST) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Di luar kegiatan
kuliahnya, ia juga pernah magang di
Direktorat Jenderal Peraturan
Perundang-undangan Kementerian
Hukum dan HAM sebagai staff Subdit
Sistem Informasi pada bulan Februari
tahun 2019.

248
Rizky Ade Imansyah (21) biasa
dipanggil Ade, lahir di Jakarta pada
tanggal 4 November 1998. Saat ini Ade
tercatat sebagai mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ia pernah
menjadi anggota HMJ Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia periode 2016/2017 di bidang
Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain
kuliah di UIN Jakarta, ia juga sering
mengikuti acara-acara yang
mengangkat tema sastra. Ia juga sering
mengadiri acara-acara diskusi yang
diadakan oleh komunitas-komunitas
yang berada di Ciputat.

Safera Almunawar (20) lahir di Jakarta


pada tanggal 6 November 1998. Ia
pernah mengenyam pendidikan di TK
Sentosa selama 6 bulan dan TK Indah
selama 6 bulan, selain itu
menghabiskan selama 4 tahun lebih di
SDN KLU 09 Pagi, dan 1 tahun lebih di
SDN Gunung 01 Pagi, meneruskan ke
jenjang selanjutnya di SMPN 153
Jakarta, dan meneruskan ke SMAN 74
Jakarta. Saat ini Safera tercatat sebagai
mahasiswi Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Di diluar kegiatannya sebagai
mahasiswa, ia juga mengikuti UKM
Koperasi Mahasiswa.

249
Shavira Ayu Ananda (21) biasa
dipanggil Ayu, lahir di Jakarta 18 April
1998. Ia mengenyam pendidikan di MIN
16 Cipayung, MTs Negeri 22 Jakarta
sampai dengan MAN 2 Jakarta. Saat ini
Ayu tercatat sebagai mahasiswi
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Diluar perkuliahan ia
mengikuti Dewan Eksekutif
Mahasiswa tingkat Fakultas (DEMA-
F) dalam departemen Pemberdayaan
Perempuan dan menjadi Pelatih Pencak
Silat dalam Tingkat IV IPSI Panca
Sukma Siliwangi Indonesia.

250
Lebih baik satu juta kali gagal
daripada tidak sama sekali.
- Safera Almunawar -

251
LAMPIRAN -LAMPIRAN

252
Kalau belum bisa menjadi
orang baik, minimal jangan
menjadi orang jahat.
- Shavira Ayu Ananda -

253
LAMPIRAN I
LEMBAR HASIL VERIFIKASI
Form Verifikasi Kesesuaian Buku dengan Panduan

FORM VERIFIKASI MANDIRI


BUKU LAPORAN HASIL KKN-PpMM 2019
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Kel. : 012 Nama Desa : Ciampea Udik


Nama Kel. : CAKRAWALA Nama Dospem : Afwan Faizin M.A
Judul : Merajut Asa di Tanah “Surga”

CATATAN VERIFIKATOR
No. Ihwal Kesesuaian dengan Buku Panduan
1. Sampul Muka ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
2. Halaman Dalam ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
3. Tim Penyusun ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
4. LEMB. PENGESAHAN ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
5. KATA PENGANTAR ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
6. DAFTAR ISI ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
7. DAFTAR TABEL ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
8. DAFTAR GAMBAR ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
9. TABEL IDENTITAS ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
10. RING. EKSEKUTIF ☐ada☐tdk ada ☐sesua ☐belum sesuai
11. CAT. EDITOR ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
12. LEMBAR BIDANG I ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
13. BAB I ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
14. BAB II ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
15. BAB III ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
16. BAB IV ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
17. BAB V ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
18. LEMBAR BIDANG II ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
19. BAB VI ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai

254
20. BAB VII ☐ad ☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
21. DAFTAR PUSTAKA ☐ada☐tdk ada ☐sesua ☐belum sesuai
22. BIOGRAFI SINGKAT ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
23. LEMBAR PEMISAH ☐ada☐tdk ada ☐sesua ☐belum sesuai
24. LAMPIRAN ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
25. Sampul Belakang ☐ada☐tdk ada ☐sesuai☐belum sesuai
Kesimpulan

DENGAN INI KAMI MENYATAKAN BAHWA BUKU LAPORAN HASIL


KEGIATAN KKN-PpMM 2019 KELOMPOK 012 TELAH DIVERIFIKASI
DAN DINYATAKAN: SESUAI / TIDAK SESUAI * DENGAN BUKU
PANDUAN, BAIK KESESUAIAN ISI MAUPUN TENTANG PENULISAN.
*( Coret yang dianggap perlu

Ciputat, Oktober 2019

Verifikator Kesesuaian Konten

Nama________________________________tanda tangan_________________________

Nama________________________________tanda tangan_________________________

Verifikator Kesesuaian Teknis Penulisan

Nama________________________________tanda tangan_________________________

Nama________________________________tanda tangan_________________________

Mengetahui, Catatan Dosen


Dosen Pembimbing Pembimbing/Editor

Afwan Faizin M.A


NIP. 197219262993121001

255
Lembar Pernyataan Bebas Plagiasi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Kami yang bertanda tangan di bawah ini,


No Nama NIM Tanda Tangan
1. Chilman Mahdiiyin Achyar 11160210000020
2. Arie Kristianti 11160240000041
3. Iza Fauziah 11160210000092
4. Aldhy Oktavianto 11160510000049
5. M. Faturrahman Aria Bisma 11160810000077
6. Safera Almunawar 11160840000082
7. Bella Yustika Apriliani 11160820000064
8. Kharisma Anissa Dewi 11151130000087
9. Rizky Ade Imansyah 11160130000044
10. Norhasanah 11160163000040
11. Shavira Ayu Ananda 11160110000035
12. Mita Nurpatmah 11160150000003
13. Pandu Mahesa 11160930000017
14. Alma Luthfiani 11160950000038
15. Iffa Aulia 11160920000069
16. M. Awaluddin Jauhar 11160440000049
17. Khairunnisa Nurmah Yuningtyas 11160440000097
18. Khairul Ihsan 11160331000005

Dengan ini menyatakan bahwa semua tulisan yang ada di Buku


Laporan Hasil Kegiatan PpMM 2019 Kelompok 012 adalah benar telah bebas
dari plagiasi atau penjiplakan. Apabila di kemudian hari pernyataan ini
terbukti tidak benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini kami buat, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ciputat, Oktober 2019
Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Afwan Faizin M.A


NIP. 197219262993121001

256
Form Bukti Penyerahan Buku
FORM BUKTI PENYERAHAN BUKU LAPORAN KKN-PpMM
2018

No. Kelompok : 012


Lokasi KKN-PpMM : Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea
Dosen Pembimbing : Afwan Faizin M.A
Judul Buku Laporan : Merajut Asa di Tanah “Surga”

No. Institusi Tanda Tangan/Tgl.


1. Dosen Pembimbing 1 eksp.:
2. PPM 1 eksp.:
3. Perpustakaan Utama 1 eksp.:
4. Desa/Lokasi KKN 1 eksp.:
5. Kecamatan 1 eksp.:
6. BAPEDA Kab 1 eksp.:
7. LP2M UIN 1 eksp.:
8. Kesbangpol Kab 1 eksp.:
9. Perpustakaan fak. 1 eksp.:
10. Perpusda Kab./Kota 2 eksp.:
11. UIN Repository/pdf file
12. PPM/dvd laporan format
docx dan pdf file
13. Film Dokumenter
14. Dokumenter Tabel Identitas
Ringkasan Eksekutif
15. Survei Kepuasan

Ciputat, Oktober 2019


Kepala PPM

Dr. Kamarusdiana. M.H


NIP.197202241998031003

257
Antara hak dan kewajiban,
perihal itu, Jika ingin hakmu
terpenuhi, maka penuhilah
kewajibanmu.
- Chilman Mahdiyin Achyar -

258
LAMPIRAN II
SURAT DAN SERTIFIKAT

Surat Keluar

259
260
261
262
263
264
265
266
267
Sertifikat

268
269
270
LAMPIRAN III
DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN

Dokumentasi Kegiatan Pembukaan KKN

Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Belajar dan Mengaji

Dokumentasi Kegiatan Pembuatan Plang RW

271
Dokumentasi Kegiatan Pengajian Warga

Dokumentasi Kegiatan Seminar Masalah Pernikahan dan Keluarga KB

Dokumentasi Kegiatan Cek Kesehatan Gratis

Dokumentasi Kegiatan Seminar Urgensi Pendidikan

272
Dokumentasi Kegiatan Seminar Pemberdayaan Sampah Plastik

Dokumentasi Kegiatan Seminar Pembuatan Pupuk Kompos

Dokumentasi Kegiatan Kamis Bersih

Dokumentasi Kegiatan HUT RI ke-74

273
Dokumentasi Kegiatan Pembuatan Perpustakaan CAKRAWALA

Dokumentasi Kegiatan Penutupan KKN

274

Anda mungkin juga menyukai