Disusun Oleh
Muhammad Faturrahman Aria Bisma (11160810000077)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
1. Latar Belakang
Salah satu aksi korporasi yang bisa dilakukan oleh suatu perusahaan adalah
melakukan listing di Bursa Efek Indonesia atau sering disebut dengan Initial Public
Offering (IPO). Menurut Jay R. Ritter (1998)1 pada jurnalnya yang berjudul Initial Public
Offering, mengatakan bahwa “an initial public offering (IPO) occurs when a security is
sold to the general public for the first time, with the expectation that a liquid market will
develop”. Sehingga tujuan dari IPO itu sendiri adalah sebagai tambahan modal untuk
perusahaan, dimana ketika saham perusahaan tersebut mulai diperjual-belikan di pasar
sekunder, hal tersebut dapat meningkatkan likuiditas yang memungkinkan perusahaan
untuk mendapatkan modal dengan syarat yang lebih menguntungkan.
Menurut Deazeley (2008)2 ketika suatu perusahaan ingin memutuskan untuk
menjadi perusahaan terbuka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengidentfikasi alasan dari perusahaan untuk menjadi perusahaan terbuka. Sementara
berdasarkan informasi yang berada pada laman Pusat Informasi Go Public Bursa Efek
Indonesia3 berikut merupakan manfaat dari Go Public untuk perusahaan :
1) Membuka Akses Perusahaan terhadap Sarana Pendanaan Jangka Panjang
2) Meningkatkan Nilai Perusahaan
3) Meningkatkan Image Perusahaan
4) Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Perusahaan
5) Kemampuan untuk Mempertahankan Kelangsungan Usaha
6) Insentif Pajak
Perusahaan memerlukan modal untuk memulai usahanya, Tak terkecuali dengan
lembaga perbankan. Di Indonesia sendiri, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
Nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan
Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank membagi lembaga perbankan di Indonesia dibagi
menjadi 4 bagian berdasarkan modal inti bank, yaitu Bank BUKU (Bank Umum
Kelompok Usaha) 1 yaitu Bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun; Bank BUKU
2 Bank dengan modal inti Rp1 Triliun sampai dengan kurang dari Rp5 Triliun; Bank
BUKU 3 Bank dengan modal inti Rp5 Triliun sampai dengan kurang dari Rp30 Triliun ;
Bank BUKU 4 Bank dengan modal inti di atas Rp30 Triliun.
1
https://www.researchgate.net/publication/284772074_Initial_public_offerings
2
https://.cpacanada.ca%2F-%2Fmedia%2Fsite%2Fbusiness-and-accounting-resources%2Fdocs%2Fdeciding-to-go-
public---what-cfos-need-to-know
13
https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/manfaat-go-public/
Dalam mendapatkan dana untuk modal bank itu sendiri, terdapat tiga sumber
yaitu dana dari pihak pertama, kedua, dan ketiga. Dana Pihak pertama bersumber dari
bank itu sendiri, seperti penyertaan modal dari pemegang saham, dan laba ditahan
sebelumnya, Sedangkan dana pihak kedua dan ketiga bersumber dari eksternal perusahaan
seperti dana masyarakat yang melakukan simpanan di Bank hingga dana pinjaman dari
lembaga keuangan lainnya. Namun, dalam mendapatkan Modal, Bank lebih memilih
untuk mendapatkan nya dari pihak pertama, dikarenakan resiko yang lebih kecil dan tidak
sepenuhnya mengganggu likuiditas perusahaan atau sering disebut dengan dana murah.
Adapun tujuan dari perbankan mendapatkan dana akan berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perbankan itu sendiri. Suatu usaha akan melaporkan kinerja keuangan
nya dalam bentuk laporan keuangan, seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Rodoni dan
Herni Ali (2010)4, laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk para pemegang sahamnya. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar
dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-
prospek perusahaan di masa mendatang. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri
menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 Paragraf 09 Revisi
2009:15 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pegguna laporan keuangan
dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Dalam menganalisis kinerja keuangan, kita dapat menggunakan alat bantu yang
dinamakan dengan rasio keuangan. Adapun keunggulan dan keterbatasan dalam
menggunakan rasio keuangan menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010)5 adalah
sebagai berikut
Keunggulan :
Rasio merupakan angka angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi keuangan yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
Mengetahui posisi keuangan ditengah industry lainnya.
Keterbatasan
4
5
Keputusan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya
Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan menjadi keterbatasan teknik (seperti
Bahan perhitungan laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan bukan
harga pasar, dan lain-lain)
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron, dan lain-lain
Adapun rasio-rasio dalam laporan keuangan adalah
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio Aktivitas
3. Rasio Utang
4. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
Seperti yang dikatakan sebelumnya dalam pihak pertama bank bisa mengeluarkan
surat hutang atau pun melepas sebagian kepemilikannya kepada Publik atau yang biasa
disebut dengan Initial Public Offering atau IPO. Namun apakah setelah melakukan IPO
bank mendapatkan kinerja yang lebih baik? Hal itu lah yang ingin diteliti oleh peneliti
2. Permasalahan
1) Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifiksikan beberapa masalah
yang akan dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
Butuhnya modal untuk keberlangsungan suatu perusahaan seperti Capital
Expenditure dan Operational Expenditure
Kebutuhan adanya dana atau pinjaman murah.
Keinginan untuk meningkatkan Kinerja Perusahaan
2) Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan menjadi
terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagaai berikut.
Perbankan yang diteliti adalah perbankan yang termasuk pada kategori
BUKU 3 dan sudah listing di bursa efek indonesia, sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
3) Rumusan Masalah
2) Manfaat Penelitian
a. Bagi Pembaca
Sebagai informasi mengenai kegiatan yang ada di Pasar Modal khususnya IPO, dan
bagaimana dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO
b. Bagi Perusahaan
Sebagai informasi mengenai bagaimana impact IPO terhadap kinerja perusahaan.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literature mengenai dampak IPO
terhadap kinerja perusahaan, khususnya perbankan.
d. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis pada hal yang terkait dengan IPO
dan dampaknya terhadap kinerja perbankan.
5. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian
dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat
beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian
penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan
penelitian yang dilakukan penulis.
Pengujian Data
Interpretasi Data
7. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survery untuk melakukan uji hipotesis terhadap
suatu event yaitu IPO dan efeknya terhadap kinerja keuangan perbankan BUKU 3
yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang didapat
dari laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti
Kinerja yang akan diteliti merupakan rasio keuangan perusahaan tersebut, adapun
rasio keuangan yang akan diteliti adalah Current Rasio, rasio LDR, rasio Total Asset
Turnover, rasio DER, rasio NPM, dan rasio ROE.
Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan BUKU 3 (bank dengan modal inti Rp5
Triliun sampai dengan kurang dari Rp30 Triliun) baik milik pemerintah maupun
perusahaan perbankan swasta yang telah melakukan listing di Bursa Efek Indonesia.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Anggota
sampel yang diambil harus memenuhi kriteria sebagai berikut ini.
1. Perusahaan perbankan dengan modal inti Rp5 Triliun sampai dengan kurang dari
Rp30 Triliun milik Pemerintah dan Swasta.
2. Perusahaan tersebut sudah melakukan listing di Bursa Efek Indonesia.
Sampel ditetapkan dengan mempertimbangkan ketersediaan data yang dibutuhkan
yaitu laporan keuangan perusahaan perbankan dengan penetapan window 2 , yaitu
untuk jangka waktu 2 tahun sebelum listing dan 2 tahun setelah listing.
2) Teknik
Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dan dikumpulkan dari dokumentasi atau
melalui pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Informasi Go Public-
Bursa Efek Indonesia, laman daring , dan literatur-literatur yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data. Data berupa rasio keuangan yang diperoleh dari dua tahun
sebelum listing dan dua tahun sesudah listing.
3) Analisis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian, pada penelitian ini terdapat dua pengujian data, yaitu
uji normalitas dan uji hipotesis.
Uji Normalitas
Menurut Singgih Santoso (2002 :212) Model yang baik adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Sehingga peneliti perlu menguji terlebih dahulu apakah
dalam sebuah model mempunyai distribusi data yang normal ataupun tidak
Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesi, peneliti menggunakan uji Compare Means atau uji Paired
Sample T Test. Alasan digunakannya uji ini adalah karena berkaitan dengan judul
penelitian ini yaitu untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan terhadap kinerja
keuangan perbankan buku 3 sebelum dan sesudah melaksanakan IPO
Perbandingan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah listing dilakukan
antar waktu, yaitu sebagai berikut ini.
1. Kinerja bank 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah listing.
2. Kinerja bank 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah listing.
3. Kinerja bank 2 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah listing.
4. Kinerja bank 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah listing.
4) Hipotesis
Berdasarkan uraian dalam kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis penelitian sebagai
berikut :
Ho : µ1 = µ2 : Tidak Terdapat Perbedaan yang Signifikan
Ha : µ1 ≠ µ2 : Terdapat Perbedaan yang Signifikan
Kriteria Pengujian
Ho ditolak jika t hitung > t tabel α=5% dengan df = n-1
Alanazi, A.S., Benjamin Liu, and John Forster, 2011, The financial performance of Saudi
Arabian IPOs, International Journal of Islamic and Middle - Eastern Finance and
Management 4, 146-157
Nurhasanah, Siti. 2017. Statistika 2 untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Setiawan, Indrianto. 2007. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebeluum dan Sesudah Intial
Public Offering (IPO). Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro
https://www.researchgate.net/
https://.cpacanada.ca%2F-%2Fmedia%2Fsite%2Fbusiness-and-accounting-
resources%2Fdocs%2Fdeciding-to-go-public---what-cfos-need-to-know.
https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/manfaat-go-public/
Bank BUKU 3 yang
Sudah Listing di Bursa
Efek Indonesia
Pengujian Data
Interpretasi Data
Penelitian ini meneliti kinerja keuangan perbankan BUKU 3, dengan melihat kinerja
tersebut sebelum dan sesudah melakukan Intial Public Offering (IPO). Hal tersebut peneliti
lakukan karena peneliti ingin mengetahui apakah IPO dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan, terlebih perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sudah memiliki modal
yang besar (Bank BUKU 3 merupakan bank yang memiliki modal inti sebesar Rp5 Triliun
sampai dengan kurang dari Rp30 Triliun). Adapun indikator yang di teliti sebagai bagian dari
kinerja keuangan yang akan diteliti adalah CAR (Capital Adequacy Ratio atau rasio kecukupan
modal), DER (Debt to Equity Ratio atau rasio penggunaan hutang terhadap modal), NPM(Net
Profit Margin atau rasio kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan),ROA(Return on
Asset atau rasio yang mengukur seberapa efisien perusahaan untuk mengelola asset menjadi
laba), dan ROE(Return on Equity atau rasio yang mengukur seberapa efisien perusahaan untuk
mengelola ekuitas menjadi laba). Peneliti menggunakan indikator-indikator tersebut karena
menurut peneliti, Indikator tersebut dapat mewakili indikator kinerja keuangan perusahaan
sebelum dan sesudah dilaksanakan nya IPO. Untuk pengujian, digunakan Paired Sample T Test
untuk uji hipotesis dikarenakan penelitian ini melihat dampak kinerja perusahaan sebelum dan
sesudah melaksanakan IPO