Anda di halaman 1dari 19

RESUME MATERI KEWIRAUSAHAAN

Nama : Muhammad Zharfan Zuhdi

NIM : 1194010097

Kelas : BKI/VII/C

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Materi 1

KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI WIRAUSAHAN DALAM BISNIS

Leadership Dalam Wirausaha

1. Pentingnya Kepemimpinan Dalam Wirausaha


Kepemimpinan dibutuhkan dalam Kewirausahaan agar pelaksanaan dalam berwirausaha
dapat terorganisir dengan baik.
2. Prinsip Kepemimpinan Dalam Wirausaha
Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang
terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, ingat bahwa kepemimpinan wirausaha
adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara
wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan
organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang
terlibat.
3. Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil.
Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif
dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal
4. Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia Wirausaha
Keterampilan konseptual (Conceptual skills), Keterampilan kemanusiaan ( Human
Skills), Keterampilan administrative (Administrative skills), Keterampilan teknik
(Technical skills).
5. Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka
bergairah mengejarnya, Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai para karyawan,
Berikan contoh, Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan
terus arahkan mereka pada tujuan tersebut, Sediakan sumber daya yang dibutuhkan
karyawan untuk mencapai tujuan, Berkomunikasilah dengan para karyawan, Hargai
keragaman para pekerja, Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja, Doronglah
kreatifitas antara para pekerja, Pertahankan selera humor, Tataplah terus masa depan.
6. Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Ketidakmampuan Manajemen, Kurang Pengalaman, Lemahnya Kendali Keuangan,
Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis, Pertumbuhan Tak Terkendali, Lokasi
yang buruk, Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik, Ketidakmampuan Membuat
Transisi Kewirausahaan.

B. Etika Bisnis dan Etika Berwirausaha


1. Etika Bisnis
Prinsip – prinsip etika bisnis; Prinsip Ekonomi, Prinsip Kejujuran, Prinsip Niat Baik dan
Tidak Berniat Jahat, Prinsip Adil, Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri.
Tujuan, a) Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya
preilaku atu tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu. b) Mengarahkan
perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan
sejahtera. c) Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan
secara otonom.
Fungsi, 1) Etika bisnis berupaya mencari cara untuk menyelaraskan dan menyerasikan
berbagai kepentingan dalam dunia bisnis. 2) Etika bisnis juga mempunyai peran untuk
senantiasa melakukan perubahan kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis, terutama
bisnis Islami. Dan caranya biasanya dengan memberikan suatu pemahaman serta cara
pandang baru tentang bisnis dengan menggunakan landasan nilai-nilai moralitas dan
spiritualitas, yang kemudian terangkum dalam suatu bentuk bernama etika bisnis. 3)
Etika bisnis terutama etika bisnis Islami juga bisa berperan memberikan satu solusi
terhadap berbagai persoalan bisnis modern ini yang kian jauh dari nilainilai etika. Dalam
arti bahwa bisnis yang beretika harus benar- benar merujuk pada sumber utamanya yaitu
Al-Quran dan Sunnah.

C. Sikap dan Sifat Wirausaha


Yuyus Suryana dalam Anggita Dewi (2015: 2) : Sikap kewirausahaan adalah kesiapan
seseorang untuk merespon secara konsisten terhadap ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang
wirausaha, yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko dan
suka tantangan, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan.
Indikator sikap wirausaha
Percaya diri dan optimis • Berpartisipasi pada tugas dan hasil kebutuhan • Berani
mengambil risiko dan menyukai tantangan • Berjiwa kepemimpinan • Mempunyai jiwa
keorsinilan seperti inovatif, kreatif fan fleksibel • Memiliki visi dan prespektif terhadap
masa depan
Faktor yang Mempengaruhi Sikap Wirausah, • Faktor Individu : Locus of Control,
toleransi, pengambilan resiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, usia,
komitmen, dan ketidakpuasan. • Faktor Lingkungan : Peluang, model peran, aktivitas,
pesaing, inkubator, sumberdaya dan kebijakan pemerintah. • Faktor Lingkungan Sosial :
Keluarga, orang tua, dan kelompok.

Materi 2

MEMBANGUN SIFAT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA

Teori Kreativitas dan Inovasi

Menurut Irham Fahmi (2014:81), menyatakan bahwa kreativitas merupakan keahlian untuk
mengembangkan gagasan-gagasan baru dan menciptakan cara-cara baru dalam mengetahui
masalah serta peluang. Seorang wirausaha diajak untuk berpikir berbeda karena pada nantinya
usaha yang akan dikelola akan berbeda dengan yang lain. Hal ini bertujuan agar barang yang
dihasilkan akan memiliki nila lebih seperti keunikan pada barang yang menjadikan ciri khas pada
barang tersebut. Keunikan atau kekhasan itu dapat diperoleh oleh seorang wirausaha dengan
berpikir secara kreatif dan membangun kreativitas. Dan Berkaitan dengan inovasi dimana inovasi
merupakan kemampuan untuk menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang
tersebut. Para wirausaha dalam hal ini akan memiliki keberhasilan melalui kegiatan berfikir dan
melaksanakan hal baru atau hal lama dengan cara-cara baru. Berfikir inovasi berhubungan
dengan tindakan mempelajari sebuah masalah secara mendalam dalam pikiran.

Proses Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha

Zimmerer menuturkan bahwasanya ada 7 langkah kreatif dalam berwirausaha :

Preparation (persiapan), Investigation (penyelidikan), Transformation (transformasi), Incubation


(penetasan), Illumination (Penerangan), Verification (Pengujian), Implementasion
(Implementasi).

Membangkitkan Daya Imajinasi dan Intuisi dalam Berwirausaha

Dalam ajaran Islam, dijelaskan bahwa Allah mengikuti persangkaan hambaNya. Hal ini
menunjukkan bahwa Allah mengikuti apa yang seseorang pikirkan. Ketika seseorang
berimajinasi atau berpikir positif maka itu yang akan ia dapat. Ada satu ayat dalam Al Qur'an
yakni surat Ar Rahman ayat 33. Yang artinya : "Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah.

Berikut ini adalah beberapa stategi mempertajam intuisi; Pergunakanlah empati alami kita
sesering mungkin, Biarkan diri Anda merasa takut dan mengalirlah melewatinya, Membaca
Getaran Emosi Orang Lain, Membaca Getaran Emosi Orang Lain, Temukan keheningan, Latih
Kekuatan Pertanyaan.
Materi 3

MEMAHAMI BISNIS PLAN DALAM BERWIRAUSAHA

Perencanaan atau planning merupakan salah satu fungsi/sarana manajemen yang krusial, karena
berkaitan dengan tahapan awal untuk menentukan keberhasilan pengelolaan bisnis maupun
tujuan lainnya dari suatu organisasi atau perusahaan.

Kerangka Rencana Usaha

Nama Perusahaan, Lokasi, Komoditi yang Akan Diusahakan, Konsumen yang Dituju, Pasar
yang Akan Dimasuki, Partner yang Akan Diajak Kerjasama, Personil yang Dipercaya untuk
Menjalankan Perusahaan, Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia, Peralatan
Perusahaan yang Perlu Disediakan, Penyebaran Promosi.

Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian studi kelayakan usaha atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek
baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan
untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari
pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek
mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut
digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda
atau bahkan dibatalkan.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis (Dewi & Bambang, 2013) sangat dibutuhkan untuk melihat kelayakan
suatu usaha yang akan dijalankan. Aspek-aspek kelayakan usaha diantaranyasebagai berikut;
Potensi Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis dan Teknologi, Aspek Manajemen, Aspek Sumber
Daya Manusia (SDM), Aspek Keuangan/Finansial.

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis


- Penemuan Ide
- Tahapan Penelitian
- Tahap Evaluasi
- Tahap Pengurutan
- Tahap Rencana Pelaksanaan

Materi 4

Realisasi Bisnis sebagai Implementasi Ukhuwah Islamiya

Dibawah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menjalankan atau merintis suatu
bisnis.

Menganalisis jenis bisnis. Kita harus memastikan terlebih dahulu bahwa bisnis yang akan
didirikan adalah jenis bisnis yang kita minati. Hal tersebut akan lebih baik apabila ditunjang
dengan keahlian dan pengalaman kita pada jenis bisnis tersebut.

Merencanakan bisnis. dengan menyusun konsep yang sesuai Jika kita akan mencari pendanaan
dari luar, maka rencana bisnis atau business plan proposal merupakan sebuah kebutuhan. Jika
kita akan membiayai usaha itu sendiri, rencana bisnis juga akan membantu kita untuk
mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan

Menyiapkan modal untuk bisnis Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam memulai
sebuah bisnis. Banyak orang ingin memulai bisnis, namun tidak mempunyai modal sehingga
bisnis tersebut tidak dapat berjalan.

Menjadikan bisnis sebagai usaha yang legal dan diakui oleh hukum Legal menjadi hal penting
yang harus kita pikirkan ketika ingin merintis bisnis.

Memperluas networking Networking dapat menjadi lkitasan untuk kelangsungan bisnis yang
sedang kita jalankan. kita dapat bergabung dengan komunitas yang terkait dengan jenis bisnis
kita.

Hambatan dalam Sebuah Bisnis di Lapangan


para pengusaha diuji ketangguhan dan pengetahuannya dalam strategi berbisnis. Hambatan,
kendala maupun rintangan tidak hanya dialami oleh pengusaha pemula tapi juga pengusaha
berpengalaman sekalipun. Hal ini wajar terjadi untuk menguji kita untuk terus dapat berkembang
dan memberikan kreatifitas dan gebrakan baru dalam memulai suatu wirausaha. Berikut ini
adalah hal-hal yang merupakan hambatan dan kendalayang umumnya pengusaha hadapi dalam
berwirausaha:

- Kesulitan Modal Pemasalahan klasik


- Mencari Pemasok dan Menjual Produk
- Takut Gagal dan Enggan Mengambil Resiko
- Salah Perancanaan dan Salah Analisis
- Rasa Malas, Kurang Semangat, dan Kurang Percaya Diri

Bisnis Silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah

Bersilaturahmi menuntun kita pada pemberdayaan kapasitas diri kita sebagai pebisnis untuk mau
berinteraksi dan berkolaborasi dengan pebisnis lain melalui jaringan (networking) bisnis yang
saling menguntungkan satu sama lain, memberikan dorongan moril untuk saling memotivasi satu
sama lain, bahkan menunjukkan kapabilitas pengusaha yang akan mencirikan karakter serta
sekaligus menjadi coach (pendamping bisnis) kepada junior bisnis yang akan memberikan
banyak pengaruh bagi bisnis yang lebih produktif dan memiliki daya saing yang kuat berkat
sebuah ikatan solidaritas dan kebersamaan dalam sebuah jaringan bisnis yang terpadu.

Faktor yang bisa mendorong terbentuknya Ukhuwah Islamiyah antara umat muslim adalah
karena memiliki iman dan keyakinan kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya tingkat tertinggi
dari sebuah persahabatan dalam Ukhuwah Islamiyah adalah semata-mata karena Allah SWT dan
untuk Allah SWT bukan untuk meraih suatu jabatan tertentu, mendapatkan keuntungan tertentu
dalam jangkauan waktu pendek maupun dalam jangkauan waktu yang panjang pula serta bukan
pula untuk mencari materi maupun hal lainnya.

Mencari Peluang Usaha

Berikut ini beberapa tips untuk mengasah kejelian kita melihat peluang usaha di lingkungan
sekitar;
- Cari Tahu Kebutuhan
- Manfaatkan Keterampilan atau Hobi yang Kita Miliki
- Perhatikan Tren yang terjadi
- Pahami dan Analisa Pasar Kita
- Ciptakan Ide Usaha Baru
- Tambahkan Nilai Produk yang Sudah Ada

Materi 5

MEMAHAMI PERMASALAHAN DAN MENCARI SOLUSI PERMASALAHAN BISNIS


DI BISNIS MAKANAN SARASA FOODIES

Perjalanan bisnis merupakan perjalanan kesuatu tempat kerja yang berbeda yang ditentukan oleh
perusahaan. Perjalanan bisnis dilaksanakan oleh pimpinan berkaitan dengan tugas dalam jangka
waktu tertentu. Perjalanan bisnis perlu dipersiapkan dengan sebaik mungkin oleh pihak
administrasi atau pembisnis yang baru merintis usaha, untuk dapat mempersiapkan perjalanan
bisnis seorang administrasi atau pembisnis harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan
tentang semua hal yang berkaitan dengan pengaturan perjalanan bisnis secara cermat, teliti dan
rapih, sehingga selama perjalanan bisnis tidak akan menemui kendala-kendala yang serius.

Berikut fase perjalanan bisnis yang dilalui pengusaha Cireng Isi Sarasa Foodies:

1. Fase Awal

Pada fase pertama saat terjun ke dunia bisnis, perintis merasakan perasaan yang begitu
bergejolak. Beragam emosi bersatu untuk mewujudkan mimpinya sebagai pengusaha besar.
Berawal dari diskusi santai bersama sahabatnya, perintis yang mempunyai nama lengkap
Ratih Fatimah, mengelontarkan janji kepada sahabatnya untuk memulai bisnis dengan serius.
Dan pada tanggal 21 Juni 2022, mulailah ia berjualan Cireng Isi. Dengan modal seadanya,
perencanaan sebisanya, dan respon positif dari orang-orang terdekat membuat awal
melangkah terasa begitu semangat.

2. Fase Setelah Satu Tahun

Pada fase ini, setelah satu tahun bisnis berjalan mengingat adanya ungkapan yang berkata,
biasanya bisnis jatuh di tahun pertama. Dan ungkapan itu adalah benar adanya. Jika bisnis
sudah berjalan lebih dari setahun, inilah fase untuk menyadari jika segala aspek bisnis jauh
dari kata mudah dan indah seperti yang di impikan. Akan ada berbagai masalah yang datang
menyerang. Jika tidak kuat menghadapinya, maka bisnis akan gulung tikar.

PERMASALAHAN BISNIS

Dalam perjalanan bisnis, pasti ada kalanya sebuah masalah yang datang menghampiri. Maka dari
itu, banyak pengusaha yang bertahan menghadapi masalah tersebut untuk mencari solusi, adapun
pengusaha yang memutuskan untuk berhenti atau mengalihkan bisnisnya kepadabisnis lain.

a) Permasalahan Internal

Permasalahan internal adalah permasalahan yang hadir dari diri sendiri, dan ini merupakan
tantangan terbesar, diantaranya yaitu :

• Kondisi Keuangan• Terlalu Menganggap Remeh Diri Sendiri• Terlalu Menuntut


Kesempurnaan• Kurangnya Bimbingan Bisnis• Bekerja Keras Sendiri

b) Permasalahan Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang mungkin luput dari perhitungan memiliki peran penting dalam
menentukan seberapa besar perkembangan bisnis. Kenali dulu medannya sebelum terjun ke
dalamnya, merupakan ungkapan yang relevan untuk diterapkan kepada berbagai hal
termasuk dalam hal berbisnis.

• Persaingan Bisnis yang Ketat• Supplier yang Kurang Bisa Diandalkan• Ekspedisi yang
Belum Terpercaya• Kemungkinan Terjadi Pembatalan Pembelian• Buta Online Shop

MELIHAT PELUANG USAHA

Menjalankan bisnis dianggap lebih menjanjikan dibandingkan bekerja kantoran. Hal ini
menyebabkan banyak orang yang kemudia beralih profesi menjadi pembisnis atau
menjadikan bisnis sebagai pekerja sampingan. Namun terkadang bisnis tidak selalu berjalan
dengan lancar. Banyak orang yang tidak berkembang dan akhirnya memutuskan untuk
menghentikan bisnisnya atau gulung tikar. Oleh karena itu, seseorang yang ingin memulai
usaha atau bisnis harus membaca dan mencari tahu peluang bisnis dengan benar.

- Mengenali Potensi Diri


- Mengamati Kebutuhan Masyarakat
- Mencari Supplier untuk Bekerjasama
- Diskusi dengan Teman
- Cara mencari peluang usaha terakhir

SOLUSI MASALAH DALAM BISNIS

Sebagai pengusaha, tentunya dalam menjalankan bisnis bisa dipastikan tidak pernah lepas dari
adanya permasalahan yang menghampiri. Tetapi, bagaimana anda persikap, berperilaku dan
berfikir akan menentukan solusi yang akan didapat untuk memecahkan masalah tersebut

Solusi Faktor Internal

- Kondisi Keuangan
- Terlalu Menganggap Remeh Diri Sendiri
- Terlalu Menuntut Kesempurnaan
- Kurangnya Bimbingan Bisnis
- Bekerja Keras Sendiri

Solusi Faktor Eksternal

- Persaingan Bisnis yang Ketat


- Supplier yang Kurang Bisa Diandalkan
- Ekspedisi yang Belum Terpercaya
- Kemungkinan Terjadi Pembatalan Pembelian

Materi 6

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

Jika ingin meningkatkan karir Anda serta ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses,
beberapa hal inilah yang harus Anda lakukan setiap harinya.

- Buat Orang Lain Merasa Aman untuk Berbicara (Make Others Feel Safe to SpeakUp)
- Buat Keputusan (Make Decisions)
- Komunikasikan Harapan (Communicate Expectations)
- Tantang Orang untuk Berpikir (Challenge People to Think)
- Bertanggung Jawab kepada Orang Lain (Be Accountable to Others)
- Pimpin dengan Contoh (Lead by Example)
- Mengukur dan Menghargai Kinerja (Measure and Reward Performance)
- Berikan Umpan Balik Terus Menerus (Provide Continuous Feedback)
- Mengalokasikan dan Menyebarkan Bakat dengan Benar (Properly Allocate and Deploy
Talent)
- Ajukan Pertanyaan, Carilah Penasihat (Ask Questions, Seek Counsel)
- Pemecahan Masalah; Hindari Penundaan (Problem Solve; Avoid Procrastination)
- Energi & Sikap Positif (Positive Energy & Attitude)
- Jadilah Guru yang Hebat (Be a Great Teacher)
- Berinvestasi dalam Hubungan (Invest in Relationships)
- Benar-Benar Menikmati Tanggung Jawab (Genuinely Enjoy Responsibilities)

Tokoh Biografi Chairul Tanjung Seorang Pengusaha Sukses

Biografi Prof. Dr. (H.C.). drg. H.. Chairul Tanjung, M.B.A. Ejaan Soewandi: Chairul Tandjung,
lahir 18 Juni 1962)[3] adalah pengusaha asal Indonesia. Ia menjabat sebagai Menko
Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014.
Namanya dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.Chairul memulainya
bisnisnya ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.Sempat jatuh
bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT
Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahkan beberapa anak perusahaan seperti Trans
Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.Saat ini, Chairul Tanjung juga menjadi 8 jajaran
direksi beberapa perusahaan, yaitu Pariarti Shindutama, CT Corp, dan Para Rekan Investama.

Gaya kepengurusan Chairul Tanjung adalah sebagai berikut: ketekunan dan kerja keras,
idealisme dan etika, inovasi, visi jauh ke depan, dan kepercayaan yang tinggi. Berikut gambaran
lengkap gaya kepengurusan Chairul Tanjung:

- Kerja keras
- Etika
- Inovasi
- Kepercayaan

Materi 7

Strategi Pemasaran Produk dalam Meningkatkan Penjualan

Soft Selling dan Hard Selling

Soft selling adalah pendekatan penjualan dengan menggunakan bahasa yang halus dan teknik
yang tidak agresif. Tujuan utamanya adalah agar konsumen jadi penasaran dan tertarik untuk
melihat iklan atau mengenal produk lebih lanjutsebelum akhirnya melakukan pembelian. Karena
softselling merupakan teknik persuasif dan menggunakan bahasa halus, kita mungkin tidak bisa
mendapatkan penjualan saat melakukan pendekatan pertama kali, tapi soft selling bisa membantu
penjualan berulang dalam jangka panjang.

Hard selling adalah strategi penjualan yang menggunakan kata-kata yang menciptakan terjadinya
transaksi dalam waktu singkat. Hard selling juga sering disebut dengan penjualan langsung.
Berbeda dengan softselling, fokus utama hard selling adalah penjualan produk dan tidak terlalu
fokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Teknik promosi ini sering
dinilai sebagai teknik yang agresif karena seperti ‘mendesak’ konsumen untuk segera membeli
produk.

Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling

- Jangka waktu penjualan

Soft selling fokus kepada penjualan jangka panjang. Karena itu, teknik ini menggunakan
pendekatan bertahap dan membuat konsumen mengenal produk dan brand 4 image lebih
lanjut. hard selling lebih fokus pada penjualan jangka pendek. Hard sell lebih fokus pada
produk daripada konsumen. Karena itu, strategi ini jarang memerhatikan pelanggan. Setelah
berhasil menjual produk, brand atau salsesperson akan segera mencari pelanggan baru.

- Tujuan dan ketertarikan konsumen

Soft selling mendekati konsumen dengan bahasa persuasif dan membuat konsumen ingin
mengenal brand dan produk. Soft selling juga dilakukan sambil membangun keterikatan
dengan konsumen dan image baik. hard selling, tujuan utamanya adalah penjualan produk.
Bukan berarti mereka tidak menarik bagi konsumen, ya. Penawaran hard sell juga menarik,
tapi dalam jangka waktu yang lebih pendek karena tujuannya adalah penjualan yang banyak
dan cepat.

Cara Memasarkan dan Menjual Produk Menurut Kaidah-Kaidah Agama Islam

Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.
Adapun tujuan utama marketing syariah ini terdapat 2 macam, yaitu:

- Memarketingkan Syariah

Memarketingkan syariah adalah suatu kegiatan memasarkan barang atau jasa yang telah
memiliki unsur syariah di dalamnya. Perusahaan yang pengelolaannya berlandaskan syariah
Islam dituntut untuk bisa bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis.

- Mensyariahkan Marketing

Implementasi syariah marketing sebenarnya telah ada pada pribadi Rasulullah ketika berbisnis.
Seorang rasul yang ditunjuk Allah sebagi rasul terakhir yang diberikan amanat menyampaikan
Kitab suci Al-Qur’an dan sebagai suri tedalan yang baik bagi kaumnya. Namun di sisi lain,
Rasulullah manusia biasa yang juga menjalakan aktivitas sehari-hari layaknya manusia

Beberapa kiat dan etika Rasulullah SAW dalam membangun citra dagangannya adalah:

1. Penampilan Penampilan dagang Rasulullah SAW adalah tidak membohongi pelanggan,


baik menyangkut besaran (kuantitas) maupun kualitas.
2. Pelayanan Pelanggan yang tidak sanggup membayar kontan hendaknya diberi tempo
untuk melunasinya, selanjutnya pengampunan (bila memungkinkan) hendaknya diberikan
jika ia benar dan sanggup membayarnya.
3. Persuasi Menjauhi sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu barang.
4. Pemasaran hanya dengan kesepakatan bersama. Dengan suatu usulan dan penerimaan,
penjualan akan sempurna.
Online dan Offline Marketing

Bagi para konsumen, sistem ini sangatlah membantu. Karena konsumen tidak perlu datang
langsung ke lokasi untuk membeli barang yang diinginkan, mengingat kondisi lalulintas kota
yang cukup ramai yang menyebabkan terlalu banyak waktu yang kita buang dijalan untuk
sampai ke lokasi. Maka dengan system online ini, konsumen bisa mendapatkan barang yang
diinginkan cukup dari tempat duduknya. Manfaat sistem penjualan online:

a. Tidak perlu membuka banyak kantor cabang dalam hal pemasaran.


b. Mengurangi tingkat pengeluaran bagi pihak produsen
c. Memudahkan para konsumen dalam pembelian suatu barang.

Pada zaman sekarang sudah banyak kemajuan yang terjadi dalam pemasaran, yaitu pemasaran
online maupun offline. disini saya akan membahas peristiwa tersebut, sekaligus membahas
manfaat, maupun kelebihan serta kekurangan dari pemasaran online dan offline.

a. Dalam biaya pemasaran offline tergolong mahal. Dikarenakan kita harus lebih
memperbanyak brosur, iklan, begitu juga dengan tenaga.
b. Dalam pemasaran yang luas mungkin tergolong sulit. Dikarenakan bersifat lokal, apabila
kita harus membuka cabang diberbagai kota kita perlu mengeluarkan biaya yang cukup
mahal.
c. Dalam mengakses setiap produk dalam offline ini tergolong sulit, dikarenakan apabila
pihak produsen membagikan brosur kepada pelanggan kemudian pelanggan susah untuk
menemukan alamat dari toko tersebut maka tidak banyak orang datang ke tempat usaha
itu.

Materi 8

IMPLEMENTASI TEORI PEMASARAN TERHADAP PRAKTIK LAPANGAN

Pemasaran adalah suatu proses yang dengan individu-individu dan kelompok - kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling
mempertukarkan produk dan nilai satu sama lain (Kotler Amstrong, 1997:8).
Unsur-unsur Pemasaran

Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran yaitu :

- Orientasi pada konsumen.

1) Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan, bahkan kebutuhan
tertentu dari kelompok pembeli tersebut. 3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari kelompok pembeli yang dipilih sebagai
sasaran, perusahaan dapat menghasilkan barang-barang dengan tipe model yang berbedabeda
dan dipasarkan dengan program pemasaran yang berlainan 4) Mengadakan penelitian pada
konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku mereka.
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada
mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

- Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integral marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam
perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan
kepuasaan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

- Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction)

Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan
laba, adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti
bahwa pcrusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada
konsumen. Perkembangan masyarakat dan teknologi telah menyebabkan perkembangan
konsep pemasaran, sekarang perusahaan dituntut untuh dapat menanggapi
cara-cara/kebiasaan-kebiasaan masyarakat.

- Sasaran Sistem Pemasaran

Ada 4 sasaran alternatif dari sistem pemasaran yang diajukan diantaranya :

a. Memaksimalkan konsumsi.
b. Memaksimalkan kepuasan konsumen.
c. Memaksimalkan pilihan.
d. Memaksimalkan mutu kehidupan.

Materi 9

PROSES BISNIS DALAM KEWIRAUSAHAAN

Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu bentuk kegiatan yang paling penting dalam pelaksanaan
produksi disuatu perusahaan. Hal ini karena proses produksi merupakan cara, metode maupun
teknik bagaimana kegiatan penambahan faedah atau penciptaan faedah tersebut dilaksanakan.

Adapun beberapa faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan produksi. Menurut Assauri
(2011:80), faktor penentu keberhasilan dari proses produksi tersebut yaitu:

- Jenis Barang
- Mutu Barang
- Jumlah Yang Dihasilkan
- Ketepatan Waktu

Proses Pemasaran

Proses pemasaran meliputi: (1) menganalisis peluang pemasaran, (2) memilih pasar sasaran, (3)
mengembangkan bauran pemasaran, dan (4) mengelola bauran pemasaran. Sebelum memuaskan
konsumen, perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan mereka.

Pengembangan Sumber Daya

Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu : a) Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi b) Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Kompetensi c) Pengembangan SDM
Organisasi Berbasis Bakat d) Pengembangan SDM Organisasi Berbasis Ketahanan/Adversity
Quotient.

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi


PSDM dalam organisasi bersifat integral sebagai individu dan sistem serta organisasi sebagai
wadah SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk menigkatkan kompetensi pekerja
melalui program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan (Noe, 2008).

Secara umum PSDM bertujuan untuk:

1) membentuk individu dari aspekaspek ketrampilan, pengetahuan dan sikap;

2) pengembangan karir;

3) mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program
perencana dan penilaian seperti perencanaan tenaga kerja, penilaian kinerja, analisis pekerjaan,
dan klasifikasi pekerjaan;

4) mendapat SDM sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan alat organisasi yang bertujuan
untuk perbaikan dan peningkatan;

5) penyesuaian sistem dan kebijakan organisasi sebagai penangkal risiko dan faktor eksternal.

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Kompetensi

Terdapat dua jenis kompetensi, yaitu :

1) kompetensi manajerial, untuk pengelolaan karyawan dan membangun relasi sosial;

2) kompetensi teknis, berkaitan dengan kapasitas fungsional pekerjaan yang dilakukan

Pengembangan SDM Organisasi Berbasis Bakat

McCauley dan Wakefield (2006) menyebutkan bahwa organisasi yang unggul dalam
pengembangan bakat menunjukkan delapan praktik terbaik, yaitu mendefinisikan manajemen
bakat secara luas, mengintegrasikan berbagai elemen manajemen bakat ke dalam sistem yang
komprehensif, memfokuskan manajemen bakat pada bakat individu yang paling bernilai,
membuat manajemen senior berkomitmen untuk pekerjaan manajemen bakat, membangun model
kompetensi untuk menciptakan pemahaman bersama tentang keterampilan dan perilaku yang
dibutuhkan dan dihargai oleh organisasi, memantau seluruh sistem bakat untuk mengidentifikasi
potensi kesenjangan bakat, unggul dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat serta
kinerja manajemen dan retensi, dan mengevaluasi hasil dari sistem manajemen bakat.
Proses Distribusi

Proses distribusi merupakan salah satu proses yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang
membutuhkan biaya yang sangat banyak sehingga sebuah perusahaan perlu menganalisa
mengenai proses distribusi tersebut agar memperoleh biaya yang minimal. Agar memperoleh
biaya minimal, maka dalam penelitian ini menawarkan solusi menggunakan komputasi algoritma
genetika dengan cara menentukan rute yang akan ditempuh oleh truk dengan meminimalkan sisa
muatan truk. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan pemilihan truk yang tepat yang
akan digunakan dalam proses distribusi.

Penanganan Keluhan Pelanggan

Dalam hal terjadi ketidakpuasan (Tjiptono, 2005), memberikan beberapa kemungkinan tindakan
yang bisa dilakukan pelanggan, yaitu: 1. Pelanggan tidak melakukan keluhan, tetapi mereka
praktis tidak akan membeli atau menggunakan jasa perusahaan yang bersangkutan lagi. 2.
Melakukan keluhan Hal ini disebabkan oleh faktor derajat kepentingan konsumsi yang
dilakukan, tingkat kepuasan pelanggan, manfaat yang diperoleh, pengetahuan dan pengalaman,
sikap pelanggan terhadap keluhan, tingkat 10 kesulitan ganti rugi dan peluang keberhasilan
dalam melakukan keluhan.

Materi 10

MEMAHAMI DAN MENGURAIKAN BISNIS DARI ASPEK FINANSIAL

Pengertian Capital Working

working capital adalah suatu selisih antara aset perusahaan saat ini dengan liabilitasnya. Aset
perusahaan dalam hal ini mencakup uang tunai, uang yang disimpan di bank, aset lain yang bisa
dicairkan secara cepat, serta potensi pendapatan.

Tujuan Capital Working

Manajemen modal kerja juga memiliki beberapa tujuan yang diperlukan, yakni: a. Sebagai upaya
untuk mengoptimalkan pengeluaran dalam suatu peningkatan penjualan dan keuntungan. b.
Dalam upaya pemenuhan laba bagi suatu perusahaan. c. Jikalau rasio keuangan menunjukkan
tren yang positif maka perusahaan tersebut dapat memperoleh investasi dana dari para kreditor.
d. Karena adanya menghargai modal kerja, maka perusahaan akan membayar segala kebutuhan
dengan waktu yang telah ditentukan. e. Sebagai perlindungan (proteksi) saat terjadinya krisis
modal kerja.

Connecting People

Connecting people artinya adalah berkomunikasi antar manusia. Komunikasi merupakan elemen
yang penting untuk membentuk kehidupan bersosial yang lebih baik. Selain untuk
menyampaikan pesan dan berguna bagi kegiatan sehari-hari, komunikasi juga memiliki peran
penting dalam sebuah bisnis.

Konsep Finansial Dalam Islam

Keuangan Islam adalah sebuah sistem yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah, serta dari
penafsiran para ulama terhadap sumber-sumber wahyu tersebut.

Karakteristik Keungan Islam : Nilai Keutuhan, Nilai dasar kepemilikan (al-milkiyah),


Keseimbangan, Nilai Dasar Persaudaraan dan Kebersamaan, Nilai dasar kebebasan, Nilai Dasar
Keadilan.

Materi 11

Anda mungkin juga menyukai