Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR

DAN

MOTIVASI DALAM BERWIRAUSAHA

1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua
kata yang menjadi satu, yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, manusia
unggul, teladan, dan berbudi luhur. Sedangkan usaha adalah perbuatan atau prakarsa.
Kewirausahaan adalah sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, teknologi, dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan, ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh keuntungan dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapinya,

2. OBJEK STUDI KEWIRAUSAHAAN


Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan
dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjaja dalam Suryana (2009:4)
bahwa kemampuan seseorang menjadi objek kewirausahaan meliputi :
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan
hidup/usaha tersebut perlu perenungan, koreksi yang kemudian berulang-ulang dibaca
dan diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya.
b. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-
nyala.
c. Kemampuan untuk berinisiatif yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu
perintah yang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.
d. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai
kemungkinan baru atau kombinasi baru atau apa saja yang dapat dijadikan piranti
dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
e. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal.
f. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu
dalam segala hal.
g. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.
h. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman
yang baik maupun yang menyakitkan.

3. MAKNA DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN


1. Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil. Nilai yang
terdapat dalam kewirausahaan dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha. Kewirausahaan dapat menciptakan nilai tambah di pasar
melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut :
- Pengembangan teknologi baru
- Penemuan pengetahuan ilmiah baru
- Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
- Penemuan cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber
daya yang lebih efisien.
2. Perbedaan wirausaha dan wiraswasta
Pendidikan wirausaha adalah suatu pendidikan yang diharapkan mampu membentuk
suatu individu yang lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan
advirsity (AQ) yang berperan untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi
kedepannya. Sedangkan untuk pendidikan wiraswasta digunakan untuk menghasilkan
individu yang lebih lihai dalam bisnis dan keuangan, atau agar lebih memiliki
kecerdasan finansial (FQ).
Di Dalam kewirausahaan terdapat tiga jenis perilaku, yaitu sebagai berikut :
- Memulai inisiatif
- Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial atau ekonomi untuk
mengubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
- Menerima risiko atau kegagalan
3. Fungsi dan Peran Wirausaha
Wirausaha memiliki dua peran, yaitu penemu dan perencana. Sebagai penemu
wirausaha menemukan dan menciptakan produk, teknologi, cara, dan ide organisasi
usaha. Sedangkan jika sebagai perencana, wirausaha berperan memancing usaha,
merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide perusahaan, dan menciptakan
organisasi perusahaan baru.
4. Ide dan Peluang Kewirausahaan

Ide akan menjadi peluang dalam wirausaha apabila dapat menghasilkan peluang
secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda,
memperhitungkan risiko, dan menganalisis proses produk.

5. Bekal Pengetahuan dan Keterampilan Wirausaha

Bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah sebagai berikut :

- Bekal pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis


- Bekal keterampilan kreatif
- Bekal pengetahuan tentang tanggung jawab yang akan diterima
- Bekal pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

Bekal keterampilan yang harus dimiliki wirausaha adalah sebagai berikut :

- Bekal keterampilan konseptual untuk mengatur strategi perhitungan risiko


- Bekal keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
- Bekal keterampilan dalam memimpin dan mengelola usaha
- Bekal keterampilan berkomunikasi

4. KONSEP DAN KERANGKA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN


Konsep Kewirausahaan
1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability) dan perilaku seseorang untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Menurut Soeharto Prawirokusumo (1997: 4), pendidikan kewirausahaan telah
diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen (independent academic
dicipline) karena kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata
distinctive, yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Objek Studi Kewirausahaan
Objek studi kewirausahaan merupakan nilai-nilai dan kemampuan sesorang
yang mewujudkan dalam bentuk perilaku.
3. Kewirausahaan Eksistensial
Suryana (2005) mendefinisikan kewirausahaan eksistensial sebagai jalur
aktualisasi potensi-potensi diri (bakat, sikap, pengetahuan, keterampilan) untuk
menciptakan “dunia esok” lebih baik dari “dunia kini” dengan menghasilkan
produk/jasa yang berfungsi meningkatkan kualitas hidup sesama manusia dan
menyajikannya pada tingkat harga dan tempat yang terjangkau oleh pemakai
(konsumen) yang membutuhkan serta mengendalikan konsekuensi penerimaan
yang wajar bagi dirinya dan para stakeholders dan mengendalikan dampak ke arah
positif bagi komunitas lokal, komunitas bisnis, dan lingkungan global dengan
menjadikan entitas bisnisnya sebagai simpul komunitas stakeholders.
Kerangka Berpikir Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang
terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi
usaha yang melembaga, produktif dan inovatif (Pekerti, 1997).

A. Pola Tanggapan B. Pola Peluang


Karakteristik perseorangan Kebutuhan ekonomi
Karakteristik kelompok sosial Kemajuan teknologi

Perilaku Wirausaha :
Mendirikan
Mengelola
Mengembangkan
Melembagakan

C. Hasil Usaha Perusahaan :


Tepat guna
Hemat usaha
Usaha mutu
Pembaharu
1. Wirausahawan dilahirkan atau diciptakan ?
Pendekatan bersifat klasikal menjelaskan wirausaha dan diri pembawaan atau
karakter seorang merupakan pembawaan sejak lahir, sehingga untuk menjadi
wirausahawan tidak dapat dipelajari. Sedangkan pendekatan even studies menjelaskan
bahwa faktor-faktor lingkungan yang menghasilkan wirausaha atau wirausaha dapat
diciptakan.
Menjadi wirausahawan sebenarnya tidak hanya karena bakat (dilahirkan)
ataupun hanya karena dibentuk. Wirausahawan yang sukses adalah wirausahawan
yang memilik bakat kemudian dibentuk melalui pendidikan, pelatihan atau bergaul
dalam komunitas dunia usaha.
2. Motivasi Berwirausaha

Motivasi yang kuat untuk berwirausaha adalah kunci sukses untuk berhasil
menjadi wirausahawan. Setidaknya terdapat 6 tingkat motivasi berwirausaha yang
masing-masing memiliki indikator kesuksesan yang berbeda-beda, yaitu :

1. Motivasi materiel, mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan atau kekayaan.


2. Motivasi rasional-intelektual, mengenali peluang dan potensialitas pasar,
menggagas produk atau jasa untuk meresponsnya.
3. Motivasi emosional-ekosistemis, menciptakan nilai tambah serta memelihara
kelestarian sumber daya lingkungan.
4. Motivasi emosional-sosial, menjalin hubungan dengan atau melayani kebutuhan
sesama manusia.
5. Motivasi emosional-interpersonal (psiko-personal), aktualisasi jati diri dan/atau
potensi, potensi diri dalam wujud suatu produk atau jasa yang layak pasar.
6. Motivasi spiritual, mewujudkan dan menyebarkan nilai-nilai transendental,
memaknainya sebagai modus beribadah kepada Tuhan.

Motivasi spiritual ditempatkan pada tingkatan tertinggi karena dengan motivasi ini
kita akan akan memaksimalkan pemanfaatan potensi diri kita sebagai bentuk rasa
syukur atas nikmat potensi yang diberikan sehingga kita tidak dikategorikan sebagai
orang yang mubazir. Motivasi spiritual, akan memberikan pelayanan yang terbaik
kepada seluruh stakeholders dan memerhatikan kelestarian lingkungan. Dan dengan
pelayanan terbaik, kita harus yakin akan memberikan keuntungan. Bukankah dengan
melakukan tindakan-tindakan terbaik bagi diri kita, orang lain dan lingkungan adalah
perbuatan yang bernilai ibadah pada sisi Tuhan?

3. Manfaat Berwirausaha
o Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasi potensi diri yang dimiliki.
Berwirausaha memiliki kebebasan untuk menentukan untuk menentukan nasib
sendiri dengan menentukan dan mengontrol sendiri keuntungan yang ingin dicapai
tanpa batas. Kebebasan mengambil tindakan dalam melakukan perubahan yang
penting untuk dapat mencapainya.
o Memiliki peluang untu berperan bagi masyarakat. pemberian pelayanan kepada
seluruh masyarakat, terutama konsumen yang dilandasi dengan tanggung jawab
sosial melalui penciptaan produk yang berkualitas akan berdampak pada adanya
pengakuan dan kepercayaan pada masyarakat yang dilayani.
o Adanya manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat dalam berwirausaha yang dapat
menjadi motivasi tersendiri untuk memulai berwirausaha.

5. MOTIVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

A. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi Berwirausaha


Hoy dan Cecil mengemukakan tiga faktor yang menentukan tinggi-rendahnya
motivasi, yaitu harapan, valensi, dan peralatan.

a. Harapan, yaitu keinginan atau keyakinan bahwa suatu usaha yang dilakukan
pasti akan berhasil.
b. Valensi, yaitu tingkat ikatan, keterlibatan, keikutsertaan batiniah seseorang
terhadap suatu aktivitasnya atau dapat dikatakan mempunyai kepedulian
terhadap usaha yang sedang dilaksanakan.
c. Peralatan/kebutuhan, yaitu pendukung, alat, kemampuan yang dimiliki
seseorang guna mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Jenis-jenis/Kelompok Motivasi
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mengacu pada faktor-faktor dari
dalam diri individu, baik dalam tugas maupun bagi diri wirausahawan. Bagi
wirausahawan tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugas, motivasi intrinsik
sangat berguna dalam memecahkan setiap persoalan yang akan timbul pada saat
menyelesaikan tugasnya.
a. Motivasi intrinsik biasanya berupa kepuasan terhadap kemampuannya dalam
menyelesaikan setiap tanggung jawab ataupun harga diri di hadapan orang lain
terhadap setiap kemampuan yang dimilikinya.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang mengacu pada faktor-faktor dari luar
seperti berupa penghargaan, pujian, hukuman, atau celaan yang dapat
meningkatkan atau mengurangi kreativitas wirausahawan tingkat akhir dalam
menyelesaikan tugasnya.
C. Karakteristik Motivasi Para Wirausahawan
Para pendiri usaha yang memiliki pertumbuhan tinggi memiliki karakteristik
yang mampu memberi kontribusi untuk keberhasilan usaha baru berupa pertumbuhan
usaha yang cepat. Karakteristik tersebut di antaranya adalah passion dan tenacity
(Baron dan Shane, 2007).

a. Passion
Passion dalam arti sederhana adalah semangat yang besar disertai emosi yang
kuat, hasrat yang membara (burning desire), sebuah determinasi untuk
mewujudkan suatu tujuan (Gunawan, 2009). Para wirausahawan yang
memiliki kesuksesan tinggi mencintai semua hal yang mereka kerjakan, dan
ini ditunjukkan dalam setiap jalan yang ditempuhnya (Baron dan Shane, 2007)

b. Tenacity
Tenacity dapat diartikan sebagai keuletan, ketekunan, ketabahan, dan
kegigihan. Ketekunan merupakan dimensi motivasi yang merupakan ukuran
mengenai waktu mempertahankan usahanya. Individu-individu yang
termotivasi bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang lama demi
mencapai tujuan mereka (Robbins dan Judge, 2008).

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6 :

1. MUSTIKA SULISTYANING BUDI / Absen 6


2. YULIA ANANDA PUTRI / Absen 7
3. DINI KARTIKA SARI / Absen 9
4. HANIFAH HUWAIDA / Absen 10

Anda mungkin juga menyukai