Anda di halaman 1dari 18

MODUL 4

Kewirausahaan, Etika Profesi


dan Hukum Bisnis

Karakteristik : Wirausaha vs Kewirausahaan,


Sikap Dasar Wirausaha,Kemampuan Dasar :
Evaluasi peluang networking, skill kemampuan
menjual, financial planning dan keputusan
investasi

Tatap
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka

Ekonomi dan Akuntansi 55005 Mochammad Rosul, Ph.D,


Bisnis Magister 04 M.Ec.Dev., SE

Abstract Kompetensi

Wirausaha vs Kewirausahaan, Sikap MahaMahasiswa mampu


Dasar Wirausaha,Kemampuan memahami karakteristik, sikap dasar
Dasar : Evaluasi peluang dan kemampuan seorang
networking, skill kemampuan wirausahawan
menjual, financial planning dan
keputusan investasi
Pembahasan

Karakteristik: Wirausaha Vs Kewirausahaan

Pada masa lalu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui


pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir
(entrepreneurship are born not made), sehingga tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Saat ini kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin
ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. “Entrepreneurship are not only born but
also made”, artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Setiap orang yang memiliki
keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha dan
berperilaku seperti wirausaha. Kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada
gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada
intuisi. Dan perilaku, konsep dan teori merupakan hal-hal yang dapat dipelajari.
Terdapat kerancuan istilah antara entrepreneurship ( kewirausahaan ) dan
enterpreuneur ( wirausaha ). Berikut, kami mencoba jelaskan perbedaan arti yang
mendasari kedua pengertian tersebut.
Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk
menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi
pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan, dan kemampuan
manajerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur. Kewirausahaan pun dapat
diartikan sebagai proses kemanusiaan yang berkaitan dengan kreatifitas dan inovasi
dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga
peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai
dalam jangka waktu yang lama” (Prof. Yuyun Wirasasmita). “Entrepreneurship is the
process of creating something new with value by devoting the necessary time and
effort, assuming the accompanying financial, psyshic, and social risk, and receiving
the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.”
Hisrich, Peters, Shepperd, 2005;edisi 8. Kewirausahaan adalah mental dan sikap
jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti
meningkatkan penghasilan. Atau suatu proses seseorang guna mengejar peluang-

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan
sumber daya yang mereka kendalikan (Robin; 1996), atau proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan
resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi. Atau proses
dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Atau menurut lampiran Inpres
Nomor 4 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), bahwa Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada
tahun 1723 dalam bukunya Kamus Dagang. Istilah entrepreneur pertama kali
diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis Richard Cantillon.
Menurutnya entrepreneur adalah Agent who buys means of production at certain
prieces in order to combine them. Definisi Wirausaha (Enterepreneur) : “An
entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty
for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and
assembling the necessary resources to capitalize on them.” (Zimmerrer,
Scarborough, 2002; 4) . Sementara sumber lain mendefiniskan Wirausaha sebagai
perintis dan pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam
menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material,
dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah
satu kunci keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya
(Steinhoff dan Burges, 1993). Raymond dan Russel memberikan definisi tentang
wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakan
sebagai berikut : An entrepreneur is an independent, growth oriented owner operator
Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian,
keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki
arti yang berbeda. Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan
wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya.
Istilah lain yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah
wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada istilah wirausaha. Padahal
keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata
wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa Sansakerta. Wira
berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan atau pejuang; swa berarti sendiri atau

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri atau dengan kata
lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausaha mengandung arti
secara harfiah wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata
lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang
untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam
rangka meraih kesuksesan. Entrepreneur juga diartikan sebagai seorang penemu
bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkan menjadi perusahaan
yang mencapai kesuksesan. Contohnya adalah Wal-Mart, Aqua, Microsoft, dan
Goggle.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas, kita dapat tarik
suatu kesimpulan bahwa Entrepreneur (Wirausaha) adalah orang yang membeli
barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga
barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual. Sementara Entrepreneurhip
( kewirausahaan) adalah suatu sifat atau jiwa yang dimiliki oleh seorang
wirausahawan dalam menangani usaha atau kegiatan bisnis yang dimilikinya dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang
lebih besar.

Obyek Studi Kewirausahaan Menurut Soeparman Soemahamidjaya yaitu:


kemampuan seseorang yang menjadi obyek kewirausahaan meliputi:
 Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha;
 Kemampuan memotivasi diri;
 Kemampuan untuk berinisiatif;
 Kemampuan berinovasi;
 Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal;
 Kemampuan untuk mengatur waktu;
 Kemampuan untuk belajar dari pengalaman.

Tujuan kewirausahaan secara umum adalah :


 Meningkatkan jumlah/kuantitas para wirausaha yang berkualitas;
 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat;
 Membudayakan semangat sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat umum yang mampu, handal dan unggul;.
 Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Manfaat wirausaha secara umum adalah :
 Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan social
sesuai dengan kemampuannya;
 Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran;
 Memberi contoh bekerja yang keras, tekun tetapi tidak melupakan perintah
agama/kepercayaan;
 Menjadi contoh anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani;
 Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan;
 Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin,
tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan;
 Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak
berfoya-foya/sederhana dan tidak boros.

Keuntungan menjadi wirausaha adalah :


 Terbuka kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
 Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
 Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
 Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha
 Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
           
Kelemahan menjadi wirausaha adalah :
 Tanggung jawabnya sangat besar dan berat di dalam menghadapi
permasalahan bisnis
 Bekerja keras dan waktunya sangat panjang
 Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul resiko sangat besar.

Sasaran kewirausahaan adalah :


 Para generasi muda pada umumnya, anak putus sekolah, dan para calon
wirausaha;
 Para pelaku ekonomi yang terdiri dari para pengusaha kecil dan koperasi;
 Instansi pemerintah yang melakukan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan
kelompok-kelompok masyarakat.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Peran wirausaha kepada negara dan bangsa diantaranya :
1. Mengatasi kesulitan dalam lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan
masyarakat
2. Memberikan darma bhaktinya dalam melaksanakan proses produksi,
konsumsi dan distribusinya
3. Meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada
bangsa lain
           
Ruang lingkup kewirausahaan bergerak di bidang :
a. Lapangan agraris (pertanian, perkebunan dan kehutanan)
b.    Lapangan perikanan (pemeliharaan, penetasan, makanan dan pengangkutan
ikan)
c.  Lapangan peternakan (unggas, dan binatang menyusui)
d.   Lapangan perindustrian dan kerajinan (industri kecil, menengah dan besar ;
pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan
kehutanan)
e. Lapangan pertambangan dan energi
f.  Lapangan perdagangan (pedagang besar, kecil dan menengah)
g. Lapangan pemberi jasa (pedagang perantara, pengusaha angkutan, hotel,
restoran, biro jasa travel pariwisata, asuransi, pergudangan, perbengkelan,
koperasi, tata busana, dan pemberi kredit/perbankan, dsb)

Jenis-jenis wirausaha adalah :


a.    Wirausaha bisnis ; mereka yang tekun menganalisis kebutuhan-kebutuhan
selera masyarakat terhadap barang dan jasa.
b.  Wirausaha uang ; mereka yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan
mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan modal
c. Wirausaha vak ; mereka yang memiliki keahlian khusus dalam bidang
produksi tertentu.
d.  Wirausaha social engineer ; mereka yang berusaha mengikat para pekerja
melalui karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran.
e.  Wirausaha manajer ; mereka yang dapat melakukan usahanya dengan
menggunakan pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkannya dengan
cara efisien.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Sikap Dasar Wirausaha

Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang ada pada wirausaha antara lain :
1. Seorang pencipta perusahaan atau usaha;
2. Seorang yang selalu melihat perbedaan baik antar orang maupun antar
fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan;.

3. Orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup


yang biasa dilalui..

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Menurut Zimmerer (1995:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui cara-cara sebagai berikut:
1.   Developing new technology
2.   Discovering new technology
3.   Improving existing product or service
4.   Finding different ways of profiding more goods and services wit fewer
resources.

Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, prilaku, tabiat, sikap
orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan bathin.
Karakteristik wirausaha menurut Leland F. Hendie dan Jacob Satzky adalah the
pattern of behaviour characteristic forgiven individual. Menurut Bygrave, bahwa
karakteristik wirausahawan terdiri dari (10D) :
1.      Dream ; seorang wirausahawan memiliki visi keinginan kedepan atas pribadi
dan bisnisnya serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2.      Decisiveness ; seorang wirausahawan dalam bekerja tidak lambat, di mana
mereka membuat keputusan secara cepat dan tepat dengan penuh
perhitungan.
3.      Doers ; seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung
menindaklanjuti. Dimana mereka tidak menunda-nunda kesempatan yang
baik dalam bisnisnya, termasuk melaksanakan kegiatannya secara cepat.
4.     Determination ; seorang wirausahawan di dalam melaksanakan kegiatannya
penuh dengan perhatian, rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau
menyerah, walau dihadapkan pada halangan maupun rintangan.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
5.      Dedication ; seorang wirausahawan dedikasinya sangatlah tinggi dengan
bisnisnya kadangkala mengorbankan kepentingan keluarga untuk
sementara.
6.      Devotion ; seorang wirausahawan mencintai pekerjaannya dan produk yang
dihasilkan, sehingga mendorong keberhasilan dalam menjual produknya
secara efektif.
7.      Details ; seorang wirausahawan sangat memperhatikan factor-faktor kritis
secara rinci.
8.      Destiny ; seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan
tidak mau tergantung kepada orang lain.
9.      Dollars ; seorang wirausahawan tidak mengutamakan mencapai kekayaan,
dimana mereka berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas
mendapat laba, bonus atau hadiah.
10.  Distribute ; seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya tersebut yaitu mereka yang
kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam berbisnis.

Fadel Muhammad mengemukakan 7 ciri sebagai identitas karakter wirausahawan


yakni :
1.      Kepemimpinan
2.      Inovasi
3.      Cara pengambilan keputusan
4.      Sikap tanggap terhadap perubahan
5.      Bekerja ekonomis dan efisien
6.      Visi masa depan
7.      Sikap terhadap resiko

Pendapat para ahli tersebut, bahwasanya terdapat 10 sikap dasar karakter seorang
wirausaha, yaitu:
1. Visionary (visioner) yaitu mampu melihat jauh kedepan,selalu melakukan yg
terbaik di masa kini sambil membayangkan masa depan yg lebih baik.Seorang
wirausaha cenderung kreatif dan innovative..
2. Positive (bersikap positif )yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir baik,
tidak tergoda untuk memikirkan hal - hal yg negatif,sehingga dia mampu

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
mengubah hambatan menjadi peluang dan selalu berpikir akan sesuatu yg lebih
besar.
3. Confident (percaya diri) sikap ini akan memandu seseorang dalam mengambil
keputusan dan langkahnya .Sikap percaya diri tidak berarti selalu mengatakan
iya,tetapi juga berani mengatakan tidak jika memang di perlukan.
4. Genuine (asli ) seorang wirausaha harus mempunyai ide,pendapat dan mungkin
model sendiri.Bukan berarti dia harus menciptakan produk yg benar - benar
baru,tetapi bisa saja dia menjual produk yg sama dengan yg lain,namun dia
harus memberi nilai tambah atau baru.
5. Goal oriented ( berpusat pada tujuan ) atau berorientasi pada tugas dan
hasil.Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi,berorientasi pada
laba,tekun,tabah,bekerja keras dan disiplin untuk mencapai sesuatu yg telah di
tetapkan.
6. Persistent (tahan uji ) harus maju terus,mempunyai tenaga,dan semangat yg
tinggi,pantang menyerah,tidak mudah putus asa dan kalau terjatuh segera
bangun kembali.
7. Ready to face a risk (siap menghadapi resiko) resiko yg paling berat adalah
bisnis gagal dan uang habis.Siap sedia untuk menghadapi
resiko,persaingan,harga turun naik,kadang untung kadang rugi,barang tidak laku
dan tidak ada order. Pastinya harus dihadapi dengan penuh keyakinan.dalam
membuat perkiraan dan perencanaan yg matang,sehingga hambatan dan resiko
dapat di minimalisasi.
8. Creative (kreatif menangkap peluang) peluang selalu ada dan lewat di depan
kita.Sikap yg tajam tidak hanya mampu melihat peluang,tetapi juga mampu
menciptakan peluang.
9. Healthy competitor (menjadi pesaing yg baik) kalau berani memasuki dunia
usaha,harus berani memasuki dunia persaingan.Persaingan jangan membuat
setres, tetapi harus di pandang untuk membuat kita lebih maju,dan berpikir
secara lebih baik.Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam
persaingan.
10. Democratic leader (pemimpin yg demokratis ) memiliki kepemimpinan yg
demokratis,mampu menjadi teladan dan inspirator bagi yang lain.Mampu
membuat orang lain bahagia,tanpa kehilangan arah dan tujuan dan mampu
bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Kemampuan dasar: Evaluasi peluang networking, skill kemampuan
menjual, financial planning dan keputusan investasi

A. EVALUASI PELUANG NETWORKING


Seorang wirausaha handal harus memiliki beberapa kemampuan dasar.
Kemampuan yang pertama adalah evaluasi peluang networking. Yang dimaksud evaluasi
peluang networking disini adalah bisa kita katagorikan kedalam dua hal yaitu:
1. Evaluasi analisa kebutuhan dan keinginan pelanggan
Evaluasi ini didefinisikan sebagai tujuan dari pemasaran. Pemasaran selalu mencari
kemunculan tren pelanggan yang menunjukkan peluang pemasaran baru. Pemasaran
yang berhasil mengharuskan perusahaan berhubungan dengan penuh dengan pelanggan
mereka.

Apa yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen?


Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Pemasaran dapat memahami secara
penuh teori dan realitas perilaku konsumen. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling
luas dan dalam.
 Faktor Budaya
Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Setiap
budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi social seringkali dalam bentuk
kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat,
tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku
yang sama.
Kelas sosial mempunyai beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang yang berada dalam
masing-masing kelas cenderung mempunyai kemiripan dalam cara berpakaian, pola
bicara, dan preferensi. Kedua, orang dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih
tinggi menurut kelas sosial. Ketiga, kelompok variabel—misalnya, pekerjaan, penghasilan,
dan orientasi nilai—mengidentifikasikan kelas sosial, alih-alih variabel tunggal. Keempat
kelas sosial seseorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak naik atau turun
sepanjang hidup mereka. Kelas-kelas sosial memperlihatkan berbagai preferensi produk
dan merek di banyak bidang.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
 Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial
dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
- Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku orang tersebut. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut
kelompok keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan
kelompok primer (primary group), dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa
adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan
rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder (secondary group), seperti
agama, professional, dan kelompok persatuan perdagangan yang cenderung lebih
resmi dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan.
Kelompok referensi mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga cara. Mereka
memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mereka
mempengaruhi sikap dan konsep diri, dan mereka menciptakan tekanan kenyamanan
yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek. Orang juga dipengaruhi oleh
kelompok di luar kelompoknya. Kelompok aspirasional (asspirational group) adalah
kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu: kelompok disosiatif (dissociative group)
adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut. Pemimpin
opini adalah orang yang menawarkan nasihat atau informasi tentang produk atau
kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau
bagaimana produk tertentu dapat digunakan.
- Keluarga adalah organisasi pembeli konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang
paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi
(family of orientation) terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua,
seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik dan ekonomi serta rasa
ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah
keluarga prokreasi (family of procreation)—yaitu, pasangan dan anak-anak.
Keterlibatan suami-istri dalam pembelian sangat beragam berdasarkan kategori
produk. Perubahan pola pembelian lainnya adalah peningkatan jumlah dolar yang
dihabiskan dan pengaruh langsung dan tidak langsung anak-anak dan remaja.
Pengaruh langsung menggambarkan saran, permintaan, dan tuntutan anak-anak.
Pengaruh tidak langsung berarti bahwa orang tua mengenal merek, pilihan produk,
dan prefrensi anak-anak mereka tanpa saran atau permintaan mutlak.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
- PERAN DAN STATUS Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok—keluarga, klub,
organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu
mendefinisikan norma perilaku. Kita dapat mendefinisikan posisi seseorang dalam
setiap kelompok di mana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran
(role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran
menyandang status. Pemasar harus menyadari potensi simbol status dari produk dan
merek.
- Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi
usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi;
kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Karena banyak dari
karakteristik ini yang mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku
konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama.
- USAHA DAN TAHAP SIKLUS HIDUP Konsumsi dibentuk oleh siklus hidup keluarga
dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu
tertentu. Pemasar juga harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup yang
penting—pernikahan, kelahiran, sakit, pindah tempat, perceraian, perubahan karier.

- PEKERJAAN DAN KEADAAN EKONOMI pekerjaan juga mempengaruhi pola


konsumsi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan
yang dapat dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan asset
(termasuk persentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman dan sikap terhadap
pengeluaran dan tabungan. Jika indikator ekonomi menunjukkan resisi, pemasar dapat
mengambil langkah untuk merancang, memposisikan dan menentukan kembali harga
produk mereka atau memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek
diskon sehingga perusahaan dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan
sasaran.

- KEPRIBADIAN DAN KONSEP DIRI kepribadian (personality) adalah sekumpulan


sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan
lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Kepribadian
dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen.
Kepribadiaan merek (brand personality) sebagai bauran tertentu dari sifat manusia
yang dapat kita kaitkan pada merek tertentu.
Jennifer Aaker dari Stanford meriset kepribadian merek dan mengidentifikasikan sifat-
sifat berikut:

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
1. Ketulusan/sincerity (membumi, jujur, sehat, dan ceria)
2 Kegembiraan/excitement (berani, bersemangat, imajinatif, dan modern)
3. Kompetensi/competence (dapat diandalkan, cerdik dan sukses)
4. Kesempurnaan/sophisticated (kelas atas dan menarik)
5. Ketahanan/ruggedness (petualang dan tangguh)

- GAYA HIDUP DAN NILAI Orang-orang dan subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda.

Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam
kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh”
dengan lingkungannya. Pemasar meliputi hubungan antara produk mereka dan
kelompok gaya hidup. Sebagai gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau
keterbatasan waktu konsumen, perusahaan yang bertujuan melayani konsumen
dengan keuangan terbatas akan menciptakan produk dan jasa murah. Konsumen yang
mengalami keterbatasan waktu cenderung multitugas (multitasking), melakukan dua
atau lebih pekerjaan pada waktu yang sama. Perusahaan yang bertujuan melayani
mereka akan menciptakan produk dan jasa yang nyaman bagi kelompok ini.
Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core value), sistem kepercayaan
yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada perilaku atau sikap
dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka
panjang. Pemasar yang membidik konsumen berdasarkan nilai-nilai percaya bahwa bila
produk sesuai dengan kepribadian dalam diri konsumen, produk itu dapat
mempengaruhi kepribadian luar—perilaku pembelian konsumen.
2. Evaluasi pintu peluang pesaing.
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam
mengembangka produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk
baru, dukungan keuangan,dan keunggula-keunggula yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk memperahankan posisi pasar dapat dievalusi dengan
mengamati kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing dalam menanmkan modal barunya.
Pertanyaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
pengembangan produk, meliputi:
a. Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk
jika dibandingkan kemampuan teknik yang kita miliki?
b. Bagaimana track-record pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan
produk?

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Pertanyaan untuk menetukan apakah pintu peluang ada atau tidak meliputi:
a. Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat
mendahului pesaing?
b. Apakah kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup untuk
membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing?
Menurut Zimmerer ( 1996:87) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang,
yaitu:
1) Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu relative singkat
2) Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
3) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
4) Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi alam mempertahankan posisi pasarnya
5) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.

B. SKILL KEMAMPUAN MENJUAL

Seorang penjual sukses harus memiliki kemampuan menjual (selling skill) yang baik.
Untuk memiliki selling skill yang baik kita harus memahami bahwa berjualan adalah
sebuah proses. Proses ini dimulai dari prospecting, fact finding, presenting solution hingga
closing. Dalam setiap tahap penjualan pasti terjadi proses penolakan dari nasabah.
Dengan demikian seorang tenaga penjual mutlak untuk memiliki kemampuan handling
objection yang baik.

Kesalahan yang sering dilakukan seorang sales team adalah langsung menjual
produk ketika pertama kali bertemu dengan prospek dan berharap dengan sekali tembak
dia akan mendapatkan hasil. Ingat orang hanya membeli pada orang yang dia percaya.
Jadi buat dia percaya dulu kepada anda baru anda bisa menjual.

Dalam berjualan pun seorang wirausaha harus Berani Terbuka, maksudnya adalah
begitu Anda terbuka dengan orang, maka orang tersebut akan lebih nyaman dengan
keberadaan Anda dan Orang Sukses bukan orang yang berkeinginan untuk sukses,
namun mereka sukses karena mereka komitmen ingin sukses. Oleh karena itu jika Anda
ingin meraih kesuksesan Anda, yang pertama yang Anda harus lakukan adalah
Berkomitmen.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
C. FINANCIAL PLANNING

Seorang wirausaha harus mengalokasikan peneriman dan pengeluaran agar lebih


profesional dan efisien, dengan “PERENCANAAN KEUANGAN MELIPUTI 10 LANGKAH”.
Ke sepuluh langkah tersebut yaitu:

1. Menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang tepat bagi  perusahaan anda.

2. Mengevaluasi startegi-strategi keuangan alternatif.

3. Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta dan angka keuangan untuk melengkapi


rencana-rencana.

4. Menetapkan tingkat dan target efisiensi (baik angka jangka panjang dan jangka
pendek) bagi bisnis dipandang dari sudut imbalan bagi pemilik dan karyawan.

5. Mengembangkan sebuah rencana keuangan menyeluruh untuk memberikan ”PETA


BESAR” masa depan.

6. Memeriksa kebenaran rencana menyeluruh dan memeriksa setiap unsur, untuk


memastikan bahwa setiap unsur itu realistik dalam hubungan dengan pengalaman masa
lampau.

7. Menganalisis rencana dengan membandingkannya pada prestasi standar seperti sudah


ditetapkan, baik intern maupun ekstern.

8. Meninjau kembali rencana, merevisi seperlunya sampai tercapai sebuah kombinasi


strategi da faktor-faktor yang diterima.

9. Menggunakan rencana sebagai kekuatan motivasi dengan


mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan.

10.Memastikan bahwa proses perencanan diikuti oleh pengendalian yang mencukupi dan


memberitahukan serta memotivasi staf yang terlibat.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
D. KEPUTUSAN INVESTASI

Kemampuan dasar terakhir yang harus dimiliki seorang wirausaha dalah keputusan
berinvestasi. Phyrr (1989:32) menyatakan: “Investment analysis is the systemtic evaluation
ofcapital outlays in relation to the expected income stream for the purpose of rendering an
investment decision”.
Investasi penting dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk menunjang
keberhasilan dan keberlangsungan usaha seorang wirausahawan itu sendiri. Investasi harus
direncanakan dengan matang karena sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwasanya
investasi itu memerlukan permodalan yang relative besar dan untuk jangka waktu yang
relative lama. Sehingga dalam pelaksanaanya jangan sampai kita melakukan hal yang salah
dalam melakukan investasi.
Berdasarkan konsep analisa investasi maka dilakukan analisa keuangan pada
alirankas yang ditinjau dari pendapatan, pengeluaran dan pendanaan proyek, pajak, cara
pengembalian modal, pertumbuhan proyek tiap tahun. Teknik yang digunakan dalam analisa
keuangan adalah analisa discounted cash flow. Kemudian metode yang digunakandalam
menentukan profitabilitas investasi adalah metode average rate of return, payback, internal
rate of return dan metode net present value (Husnan, 1997:200).
Berdasarkan ke-empat metode diatas, metode NPV dan IRR yang lebih rasional
untuk digunakan dalam menentukan profitabilitas perusahaan karena memperhatikan time
value of money

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
KESIMPULAN

Kesiapan kewirausahaan melalui social business, merupakan mindset yang harus


dikembangkan dalam pembenahan sumberdaya manusia, serta sikap dasar dan
ketahanan dalam menjalankan kewirausahaan. Faktor tersebut akan menopang social
business yang merupakan salah satu model untuk mendukung kegiatan kewirausahaan.
Dalam meningkatkan komitmen berwirausaha perlu dilakukan kemauan kuat untuk
berkarya dengan semangat kemandirian, kemauan memecahkan masalah dan membuat
keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko usaha, kemauan
berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif, kemauan bekerja secara teliti, tekun dan
produktif, kemauan berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
Semangat kewirausahaan sangat diperlukan dalam bisnis untuk mencapai peningkatan dan
memberikan produk dan jasa dengan lebih baik dan lebih cepat. Dalam menjalankan
kewirausahaan diperlukan hal-hal antara lain:
a. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang
sehat;
b. Kemampuan untuk bekerja secara tekun, teliti dan produktif;
c. Kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis termasuk keberanian mengambil resiko bisnis;
d. Kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian;
e. Kemampuan untuk berpikir, bertindak kreatif dan inovatif.

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-wirausaha-
menurut-pakar.html#_
2. http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-
ahli/
3. https://www.mindtools.com/pages/article/newCDV_76.html
4. http://www.slideshare.net/aprilliaindahfajarwati/kemampuan-
dalam-kewirausahaan
5. http://www.kajianpustaka.com/2015/08/karakteristik-dan-
kemampuan-wirausaha.html
6. http://www.zainalhakim.web.id/kemampuan-dasar-
kewirausahaan.html
7. http://zudi-pranata.blogspot.co.id/2014/01/pengetahuan-dan-
keterampilan-dalam.html

2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai