Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

SISTEM INFORMASI DAN


PENGENDALIAN INTERN

FRAUD DAN ANCAMAN


SISTEM INFORMASI
Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
PASCASARJANA S2 Magister 2 Kode MK Dr.Erna Setiany, M.Si
Akuntansi

Abstract Kompetensi

Ancaman terhadap Sistem Informasi Mahasiswa mampu memahami


Akuntansi. Pengenalan fraud, pelaku ancaman terhadap Sistem Informasi
fraud dan alasannya, computer fraud, Akuntansi. Mengenal fraud dan
pencegahan dan pendetaksian fraud. computer fraud.

KECURANGAN DAN ANCAMAN SISTEM INFORMASI MODERN

Pengertian

Kecurangan (Fraud) mencakup berbagai penyimpangan dan illegal tindakan yang ditandai

dengan kecurangan yang disengaja atau keliru. Institut Auditor Internal (IIA) mendefinisikan

kecurangan sebagai:
"Setiap tindakan ilegal yang ditandai dengan tipu daya, penyembunyian, atau

pelanggaran kepercayaan Tindakan ini tidak tergantung pada ancaman kekerasan atau

kekuatan fisik. Kecurangan dilakukan oleh pihak dan organisasi untuk mendapatkan

uang, properti, atau jasa; untuk menghindari pembayaran atau kehilangan layanan; atau

untuk mengamankan keuntungan pribadi atau bisnis."

Definisi lain dari kecurangan dari publikasi Panduan Praktis, yang disponsori oleh American

Institute of Certified Public Akuntan, dan Asosiasi Certified Fraud Examiner, menyatakan:

"Kecurangan adalah tindakan atau kelalaian yang disengaja yang dirancang menipu

orang lain, mengakibatkan korban menderita kerugian dan / atau pelaku mencapai

keuntungan."

Tiga karakteristik umum kecurangan:

1. Tekanan atau pressure dapat beruwujd kebutuhan yang harus dipenuhi individu

dengan cara melakukan kecurangan. Seringkali, tekanan berasal dari keuangan

yang signifikan, masalah Ini mungkin termasuk kebutuhan mempertahankan

pekerjaan atau dapatkan bonus. Umumnya pekerjaan memiliki target yang besar

atau penghargaan finansial lainnya dapat diperoleh berdasarkan memenuhi tujuan

kinerja tertentu. Pelaku memiliki keinginan untuk mempertahankan posisinya di

organisasi dan untuk mempertahankan standar tertentu hidup untuk bersaing dengan

teman sebayanya.

2. Peluang atau opportunity adalah kemampuan melakukan kecurangan dan tidak

terdeteksi karena pelaku tidak mau tertangkap dalam tindakan mereka, mereka

memiliki keyakinan bahwa aktivitas mereka tidak akan terdeteksi. Peluang

kecurangan ada karena kontrol internal yang lemah, manajemen yang buruk,

kurangnya pengawasan dewan, dan / atau melalui penggunaan posisi dan

wewenang seseorang untuk mengesampingkan kontrol. Gagal menetapkan prosedur

yang memadai untuk mendeteksi aktivitas kecurangan juga meningkatkan

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kesempatan terjadinya kecurangan terjadi. Sebuah proses mungkin dirancang

dengan benar untuk kondisi khas, bagaimanapun, sebuah jendela peluang mungkin

timbul menciptakan keadaan agar kontrol gagal.

3. Rasionalisasi adalah upaya seseorang untuk membenarkan kecurangan yang

dilakukannya. Sebagai contoh, pelaku menempatkan kepentingan dirinya sebagai

prioritas (self-centered), dan mengalahkan kepentingan kesejahteraan dari

organisasi atau masyarakat secara keseluruhan. Orang tersebut mungkin percaya

bahwa melakukan kecurangan dapat dibenarkan dalam rangka menyelamatkan

anggota keluarga atau dicintai sehingga dia bisa membayar tagihan medis yang

tinggi. Di lain waktu, orang tersebut hanya memberi label pada pencurian

"Meminjam," dan berniat membayar uang curian itu kembali di lain waktu. Beberapa

orang akan melakukan sesuatu yang didefinisikan sebagai perilaku yang tidak dapat

diterima oleh organisasi, namun biasa dalam budaya mereka atau direstui

atasannya. Sebagai Hasilnya, mereka bisa merasionalisasi kecurangan mereka.

Manajemen dapat mengurangi rasionalisasi melalui tindakannya, misalnya dengan

menerapkan pekerjaan adil dan penggajian yang adil dan perlakuan yang konsisten

terhadap karyawan.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Association of Certified Fraud Examiners (“ACFE”) di Amerika serikat menyusun peta

mengenai fraud. Peta ini berbentuk pohon, dengan cabang dan ranting. Tiga cabang utama

dari fraud tree ini adalah Corruption, Asset misappropriation dan fraudulent statement.

Turunannya lebih jauh dapat dilihat dalam gambar dibawah.

Menurut Axamination Manual (2006) dari Association of Certified Fraud Examiner, fraud

(kecurangan) terdiri atas:

1. Kecurangan Laporan (Fraudulent Statement) terdiri dari atas Kecurangan Laporan

Keuangan (Financial Statement) dan Kecurangan Laporan Lain (Non Financial

Statement).

2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation) yang terdiri atas Kecurangan Kas

(Cash) dan Kecurangan Persediaan dan Aset Lain (Inventory and Other Assets).

3. Korupsi (Corruption) yang terdiri atas Pertentangan Kepentingan (Conflict of

Interest), Penyuapan (Bribery), Hadiah Tidak Sah (Illegal Gratuities), dan Pemerasan

Ekonomi (Economic Exortion).

4. Kecurangan yang berkaitan dengan komputer.

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)

Kecurangan laporan keuangan dilakukan dengan menyajikan laporan keuangan lebih baik

dari sebenarnya (over statement) dan lebih buruk dari sebenarnya (under statement).

Laporan keuangan over stated dilakukan dengan melaporkan aset dan pendapatan lebih

besar dari yang sebenarnya. Kecurangan ini bertujuan :

1. Meningkatkan nilai kekayaan untuk mendapatkan keuntungan melalui penjualan

saham, karena nilainya naik.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Untuk mendapatkan sumber pembiayaan atau memperoleh persyaratan yang lebih

menguntungkan, dalam kaitannya untuk kredit perbankan atau kredit lembaga

keuangan lain.

3. Untuk menggambarkan rentabilitas atau perolehan laba yang lebih baik.

4. Untuk menutupi ketidakmampuan dalam menghasilkan uang/kas.

5. Untuk menghilangkan persepsi negatif pasar.

6. Untuk memperoleh penghargaan/bonus karena kinerja perubahan baik.

Cara-cara untuk mewujudkan jenis kecurangan diatas, antara lain dengan memasukkan

dalam laporan keuangan:

1. Penghasilan /pendapatan fiktif (fictious revenue)

2. Penilaian akhir atas aset tiibadak tepat

3. Menyembunyikan kewajiban (concealed liabilities)

4. Mencatat aktiva pasiva pendapatan dan biaya pada periode akuntansi yang tidak

tepat (timing deference). Biaya pendapatan tahun berjalan digeser ke tahun

sebelumnya atau sesudahnya. Sebaliknya pendapatan tahun lalu digeser ke tahun

berjalan dan pendapatan tahun yang akan datang digeser ke tahun berjalan.

5. Menyembunyikan biaya antara lain dengan mengkapitalisasi biaya.

6. Pengungkapan laporan keuangan yang tidak tepat (improper disclosures) seperti

tidak diungkapkannya kewajiban bersyarat (contingence liabilities) atau kejadian-

kejadian penting yang berpengaruh negatif terhadap pos-pos laporan keuangan.

Kejadian penting yang seharusnya diungkap antara lain:

 Perusahaan pada tahun buku yang dilaporkan dalam laporan keuangan terlibat

perkara di pengadilan dan apabila nanti kalah terkena kewajiban yang sangat

material.

 Lokasi usaha (misalnya berupa pabrik) terkena ketentuan tata kota sehingga pabrik

harus dipindah/ditutup.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Penilaian aset tidak tepat (inproper asset valuation) yaitu penilaian yang tidak sesuai

prinsip akuntansi yang diterima umum dengan sengaja agar laporan keuangan

tampak lebih baik dari yang sebenarnya.

Pada sisi lain, kecurangan laporan keuangan dilakukan untuk menekan laba (revenue

understatement) dalam rangka menghindari atau memperkecil pengenaan pajak

penghasilan badan yang akan diuraikan pada uraian korupsi bidang perpajakan.

2. Kecurangan Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Kecurangan penyalahgunaan aset terdiri atas :

1) Kecurangan Kas

A. Kecurangan Penerimaan Kas (Skimming)

Pencurian terhadap penerimaan kas yang belum dicatat (skimming):

 Pendapatan Negara tidak dilaporkan/dicatat (unrecorded) atau dilaporkan lebih

kecil (understates).

 Piutang dihapus padahal piutang tersebut sebetulnya tidak dihapus tetapi ditagih dan

tidak dilaporkan (write off schemes).

 Pengambilan uang hasil penagihan untuk sementara waktu dengan menunda

pencatatan penerimaannya (lapping schemes).

 Pengambilan penerimaan cek dari pelanggan.

Pencurian yang sudah dicatat dipembukuan (cash lanceny) antara lain:

 Pencurian kas tunai (cash on hand)

 Pencurian kas di Bank (cash in Bank)

 Mencuri kas dengan membuat kesalahan perhitungan atau kesalahan pembukuan

dengan sengaja.

B. Kecurangan Pengeluaran Kas (Fraudulent Disbursement)

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kecurangan penagihan (Billing Schemes), dengan memasukkan dokumen tagihan atau

invoice pengadaan barang, sehingga tagihan lebih tinggi (mark up) atau tagihan fiktif

dengan cara:

 Menciptakan rekanan fiktif melalui perusahaan papan nama (shell company).

 Melakukan pembayaran ganda atas pembayaran yang lebih tinggi kemudian diminta

kembali secara pribadi kelebihan pembayaran tersebut (pay and return).

 Meninggikan tagihan dari rekanan (overbilling).

Kecurangan penggantian biaya (expense reimbursement schemes) adalah kecurangan

pengeluaran kas dengan memanipulasi penggantian biaya antara lain dengan cara:

 Meninggikan biaya (overslated expense) dari yang sebenarnya dikeluarkan sehingga

penggantian biaya yang diterima lebih tinggi, dari yang benar-benar dikeluarkan.

 Penggantian biaya atas biaya-biaya fiktif (fictitious expense schemes) antara lain

dengan cara membuat kwitansi palsu.

 Kecurangan penggantian biaya berulang-ulang (multiple reimbursement).

Kecurangan pembayaran gaji/upah (payroll schemes) dengan cara memalsukan dokumen

pendukung pembayaran gaji/upah berupa catatan waktu kerja atau memalsukan informasi

yang ada dalam catatan gaji/upah serta menciptakan pegawai fiktif.

2) Penyalahgunaan Persediaan dan Aset Lain (Inventory and Other Assets

Misappropriation)

Kecurangan persediaan barang dan aset lainnya terdiri dari pencurian (lancery) dan

penyalahgunaan (misuse). Lancery scheme dimaksudkan sebagai pengambilan

persediaan/barang di gudang karena penjualan atau pemakaian, untuk perusahaan, tanpa

ada upaya untuk menutupi pengambilan tersebut dalam akuntansi atau catatan gudang.

 a. Penjualan Fiktif (Fictitious Sell), dengan cara:

 Kolusi dengan pihak ketiga yang mengambil barang tapi tidak diproses (tanpa

pembayaran).

 Menjual dengan discount tidak wajar.

b.  Aset Requisition and Transfer Schemes, dengan cara:

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Pemindahan aset ke lokasi lain dengan dokumen intern resmi, barang kemudian

dicuri.

 Permintaan material untuk proyek jumlah yang diminta di mark-up.

 Menciptakan proyek fiktif untuk mencuri material.

 Memalsukan formulir permintaan barang.

c. Kecurangan Pembelian dan Penerimaan (Purchasing & Receiving

Schemes),dilakukan dengan cara:

 Membeli barang yang tidak diperlukan.

 Pembelian aset kemudian dicuri.

d. Memalsukan Penerimaan Barang (False Inventory Receive Recent)

 Petugas penerima memalsukan catatan penerimaan (dicatat lebih kecil).

 Memalsukan penjualan dan pengapalannya (false sales & shipment scheme).

 Dibuat dokumen penjualan palsu, pelaku mengirim ke pembeli fiktif.

 Catatan persediaan dipalsukan agar sama dengan fisiknya.

e. Membuat jurnal palsu, untuk menutupi ketekoran persediaan

 Debet: harga pokok penjualan

Credit: persediaan

 Debet: piutang

Credit: persediaan

f. Menghapus Persediaan (Inventory Write Off)

 Penghapusan persediaan tersebut tidak benar karena hanya untuk menutupi

kekurangan stok.

 Mempercantik penampilan fisik agar tampak barangnya lebih banyak (physical

padding).

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Korupsi (Corruption)

Secara umum korupsi dapat didefinisikan dengan perbuatan yang merugikan kepentingan

umum/publik atau masyarakat luas untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Bentuk korupsi pada suatu perusahaan:

1). Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)

Bentuk korupsi ini terjadi ketika karyawan atau manjer mempunyai kepentingan pribadi pada

suatu kegiatan atau transaksi bisnis  pada organisasi dimana ia bekerja, kepentingan

tersebut berlawanan dengan kepentingan organisasinya.

contohnya: Manajer suatu perusahaan di bidang pembelian ternyata memiliki perusahaan

yang bertindak sebagai pemasok barang (penjual) pada perusahaan tempat ia bekerja.

Sebagai pegawai perusahaan, ia harus membeli barang dengan harga murah dan kualitas

terjamin, sedangkan selaku pemilik perusahaan pemasok, ia harus memperoleh keuntungan

sebesar-besarnya. Karena ada kepentingan berlawanan maka pelaku dapat melakukan

kecurangan antara lain:

 Mengarahkan secara terus menerus untuk membeli barang ke perusahaannya.

 Mengarahkan spesifikasi teknis barang yang akan dibeli.

 Membatasi persaingan dengan mengatur prakualifikasi dan memberikan informasi

penting dan rahasia sehingga meskipun dilakukan tender, akan dimenangkan oleh

perusahaannya.

2). Suap (Bribery)

Suap adalah pemberian, permohonan atau penerimaan atas sesuatu yang bernilai untuk

memengaruhi tindakan seseorang karena pekerjaannya. Sesuatu yang bernilai tersebut

dapan berupa uang, pelunasan hutang, hiburang, fasilitas, keuntungan bisnis, janji-janji

manis, pinjaman, dan sebagainya.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk suap terdiri dari :

 Komisi (Kick Back), terjadi karena da penerimaan atau pemberian sesuatu untuk

memengaruhi keputusan bisnis. Pada kasus ini terjadi kolusi antara pegawai dengan

rekanan (misalnya pada saat pembelian) kolusi tersebut bisa dalam bentuk

pembuatan faktur palsu, melakukan pembelian fiktif, atau membuat faktur yang di

mark up (digelembungkan).

 Kecurangan untuk memenangkan lelang (Bid Rigging), dilakukan untuk

memenangkan salah satu penawar dari beberapa penawaran yang ikut lelang. Bila

kecurangan tersebut berhasil, penawar yang menang memberi sesuatu yang bernilai

kepada panitia lelang. Dlam hal ini semua peminat diberi kesempatan ikut

memasukkan penawaran. Dibalik itu ada kolusi atau persekongkolan antara penawar

tertentu dengan panitia lelang. Cara berkolusi antara lain dengan memberi

spesifikasi teknis dan informasi penting lain yang bersifat rahasia kepada rekanan

yang berkolusi.

 Pemberian Tidak Sah (Illegal Grativities)

Pemberian tidak sah adalah pemberian sesuatu yang bernilai kepada seseorang karena

keputusan yang diambil oleh seseorang. Keputusan itu berdampak memberi keuntungan

kepada pemberi sesuatu yang bernilai tersebut.

 Pemerasan Ekonomi (Economic Ecortion)

Pada bentuk korupsi ini, karyawan minta pembayaran dari rekanan (vendor) atau keputusan

yang diambil yang menguntungkan rekanan (vendor) tersebut. Caranya dengan jalan

menakut-nakuti, dengan ancaman atau bujukan.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Kecurangan yang Berhubungan dengan Komputer (Computer Fraud)

Menurut Stanford Research International yang diungkap oleh G. Jack Balogna dalam

bukunya Fornsic Accounting  diungkap mulai tahun 1958, kejahatan waktu itu

dikelompokkan dalam :

 Perusakan komputer

 Pencurian informasi dan harta kekayaan

 Kecurangan keuangan atau pencurian kas

 Penggunaan atau penjualan jasa komputer secara tidak sah

Terjadi perkembangan kejahatan pad bidang komputer, contohnya :

 Menambah, menghilangkan, atau mengubah masukan atau memasukkan data

palsu.

 Salah memposting atau memposting sebagian transaksi saja.

 Memproduksi keluaran palsu, menahan, menghancurkan, atau mencuri keluaran.

 Merusak program misalnya mengambil uang dari banyak rekening dalam  jumlah

kecil.

 Mengubah dna menghilangkan master file.

 Mengabaikan pengendalian intern untuk memperoleh akses informasi rahasia.

 Melakukan sabotase

 Mencuri waktu penggunaan komputer.

 Melakukan pengamatan elektronik dari data pada saat dikirim.

Untuk melakukan pencegahan, setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu (1)

membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan

kepentingan, confidential disclosure agreement dan corporate security contract. (2)

Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi

kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition. (3) membangun sistem

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
monitoring yang didalamnya terkandung control self sssessment, internal auditor dan

eksternal auditor

Peran Internal Auditor

Pendeteksian fraud oleh auditor internal merupakan salah satu peran dari kegiatan internal

auditing yang dijalankan dalam organisasi. Standards No. 1210.A2 menyatakan sebagai

berikut: “The internal auditor should have sufficient knowledge to identify the indicators of

fraud but is not expected to hace the expertise of a person whose primary responsibility is

detecting and investigating fraud”.

Merujuk pada standar profesi diatas, auditor internal diharuskan memiliki pengetahuan yang

cukup untuk mendeteksi adanya indikasi fraud dalam organisasi. Pengetahuan yang harus

harus dimiliki auditor internal termasuk pula pengetahuan mengenai karakteristik fraud,

teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan fraud, dan jenis-jenis fraudyang mungkin

terjadi pada berbagai proses bisnis.

Auditor internal bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi

sedini mungkin, sebelum memebawa dampak yang lebih buruk pada organisasi.

Pendeteksian tersebut dapat dilakukan pada saatmenjalankan kegiatan internal auditing.

Pada saat melakukan audit, auditor internal dapat memfokuskan diri pada area-area yang

memeiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaski kas, rekonsiliasi bank, proses

pengadaan, penjualan, dll.

Jika auditor internal menemukan suatu indikasi terjadinya fraud dalam organisasi, auditor

internal harus melaporkannya kepada pihak-pihak terkait dalam organsiasi tersebut,

seperti audit committee. Auditor internal dapat memberikan rekomendasi dilakukannya

investigasi yang diperlukan untuk menyelidiki fraud tersebut.

Dalam konteks ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai Kecurangan dengan media

computer. Pada dasarnya kecurangan komputer didefinisikan sebagai mengambil akses

kontrol secara ilegal atau mencuri informasi tanpa pengetahuan orang lain, kecurangan

komputer dapat terjadi dalam bentuk apapun; Ini mencakup kecurangan yang dilakukan oleh

karyawan sebuah perusahaan yang menggunakan komputer untuk mencuri dana atau

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
informasi dari perusahaan kerja, sementara beberapa orang menggunakan tipuan untuk

mendapatkan akses ke sumber daya individual. Oleh karena itu jenis dan metode yang

dilakukan untuk melakukan kecurangan komputer bervariasi dari orang ke orang tergantung

kebutuhan untuk melakukannya.

Penyebab kecurangan komputer

Sebagian besar kecurangan komputer dilakukan untuk tujuan mendapatkan uang baik

dengan mencuri informasi yang dibutuhkan dari organisasi / perusahaan besar atau

langsung mencuri dana dari organisasi / perusahaan besar. Ada beberapa orang yang tidak

peduli dengan uang atau informasi tapi mereka ingin menurunkan ketenaran organisasi /

perusahaan sehingga mereka mengungkapkan semua rahasia organisasi tertentu dan

beberapa orang seperti hacker melakukan kecurangan / kejahatan komputer hanya untuk

menyenangkan.

Jenis kecurangan komputer

Kecurangan komputer dapat diklasifikasikan ke dalam banyak jenis tergantung pada

kecurangan yang dilakukan namun kategorisasi utama kecurangan disebutkan di bawah ini.

 Skema investasi

 Pencurian identitas

 penipuan kartu kredit

 Informasi hacking

 penipuan email

 Serangan Virus / Worm

 Letter scam

Semua jenis kecurangan komputer ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi dan

kejahatan yang masih berkembang di seluruh dunia.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencegah kecurangan komputer adalah

waspada terhadap penipuan yang beredar di internet sehingga membantu menjaga sistem

dan informasi yang tersimpan di dalam sistem, ada beberapa peraturan dasar yang harus

diikuti agar dapat dilakukan. mencegah sistem dari kecurangan komputer

 Pengguna harus waspada untuk tidak mempublikasikan informasi pribadi mereka di

situs web atau forum.

 Organisasi / perusahaan seharusnya tidak menyiarkan sebagian besar detail bisnis

mereka di internet.

 Organisasi / perusahaan harus memastikan bahwa mereka mengikuti kebijakan

keamanan, dan prosedur.

 Orang yang bekerja di rumah atau organisasi harus memastikan bahwa sebelum

mengirimkan informasi pribadi apapun di internet harus memeriksa tanda tangan

yang sah.

 Pahami cara kerja lelang / penawaran di internet, pikirkan apa kebutuhan penjual

untuk menjualnya.

 Periksa apa tindakan yang akan dilakukan oleh penjual online jika terjadi kesalahan

saat melakukan transaksi dan pengiriman.

 Cobalah mencari lebih banyak informasi tentang penjual; jika satu-satunya informasi

yang Anda miliki adalah id email bisnis, periksa Better Business Bureau dimana

penjual / bisnis berada

 Periksa umpan balik penjual atas penjualan sebelumnya, jika penjual memiliki

riwayat bagus dan umpan balik yang baik mengenai penjualan sebelumnya; maka

tidak perlu khawatir dengan pembelian.

 Tentukan metode pembayaran yang diminta penjual selama bertransaksi.

 Sadarilah perbedaan hukum yang mengatur lelang antara Inggris dan negara-negara

lain seperti U.S, China. Jika terjadi masalah dengan transaksi lelang yang memiliki

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penjual di satu negara dan pembeli di negara lain, hal itu mungkin berakibat pada

hasil yang meragukan sehingga Anda membiarkannya kosong.

 Pastikan untuk bertanya kepada penjual tentang kapan pengiriman bisa diharapkan

dan garansi / tukar informasi untuk produk.

 Untuk menghindari biaya tak terduga, cari tahu apakah biaya pengiriman dan

pengiriman termasuk dalam harga lelang atau tambahan.

Penipuan Investasi

 Jangan berinvestasi dalam segala hal berdasarkan penampilan. Hanya karena

individu atau perusahaan memiliki situs web yang mencolok tidak berarti itu sah.

Situs web bisa dibuat hanya dalam beberapa hari. Setelah beberapa saat mengambil

uang, sebuah situs bisa lenyap tanpa bekas.

 Jangan menginvestasikan apapun yang tidak Anda yakini. Teliti secara seksama

individu atau perusahaan untuk memastikan bahwa mereka sah.

 Periksa situs web lain mengenai orang / perusahaan ini.

 Berhati-hatilah saat menanggapi penawaran investasi khusus; menanyakan tentang

semua persyaratan dan kondisi yang berhubungan dengan investor dan

investasinya.

Daftar Pustaka

 Association of Certified Fraud Examiners, www.acfe.com

 Economics Business & Accounting Review, volume II nomor 1, 2007

 International Standards of Auditing

 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), standar professional akuntan public

 The institute of Internal Auditor, www.iia.com

 Undang-undang nomor 31 tahun 2004

 Karyono. 2013. Forensic Fraud. Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Tuanakotta, Theodorus M., Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Penerbit

Salemba Empat, 2010 

2018 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Dr. Erna Setiany, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai