05
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Kode MK Dr. Erna Setiany, SE, M.Si.
Abstract Kompetensi
Ancaman terhadap Sistem Mahasiswa mampu memahami
Informasi Akuntansi. Pengenalan ancaman terhadap Sistem
fraud, pelaku fraud dan alasannya, Informasi Akuntansi. Mengenal
computer fraud, pencegahan dan fraud dan computer fraud.
pendetaksian fraud.
Pembahasan
Daftar Isi
1. Fungsi umum dan berbagai elemen utama dalam system ERP
2. Aspek konfigurasi ERP termasuk server, basis data dan penggunaan peranti lunak
khusus * Bolt on Software
3. Tujuan dari penggudangan data sebagai alat strategis dan mengetahui berbagai
masalah yang berkaitan dengan desain, pemeliharaan dan operasional gudang data
4. Risiko yang berkaitan dengan implementasi ERP
5. Implikasi pengendalian internal dan audit yang berkaitan dengan ERP
6. Produk utama ERP dan mengenal berbagai fitur pembedanya
Tujuan Belajar:
1. Memahami Fungsi umum dan berbagai elemen utama dalam system ERP
2. Memahami berbagai aspek konfigurasi ERP termasuk server, basis data dan
penggunaan peranti lunak khusus * Bolt on Software
3. Memahami Tujuan dari penggudangan data sebagai alat strategis dan mengetahui
berbagai masalah yang berkaitan dengan desain, pemeliharaan dan operasional
gudang data
4. Mengetahui berbagai risiko yang berkaitan dengan implementasi ERP
5. Memahami berbagai implikasi pengendalian internal dan audit yang berkaitan
dengan ERP
6. Mampu mengidentifikasi berbagai produk utama ERP dan mengenal berbagai fitur
pembedanya
Tujuan ERP
mengintegrasikan berbagai proses utama perusahaan seperti entry pesanan, produksi
pengadaan, utang usaha, penggajian, dan sumber daya manusia.
Sebagai ilustrasi lihat lah model tradisional untuk perusahaan manufaktur yang digambarkan
dalam figure 11.1 yang menggunakan arsitektur basis data tertutup.
INSERT PICTURE PLEASE
pembelian
Pelanggan Sistem Entry Sistem Sistem Pemasok
Perusahaan Produksi dan Pengadaan
Distibusi
pesanan
Penjadwalan
Dan
Pengiriman
Produksi
Dalam pendekatan ini system manajemen basis data digunakan untuk memberikan
keunggulan teknologi yang minimal jika dibandingkan dengan system file datar.
Ketika pelanggan memesan suatu produk, pesanan tersebut harus diketik beberapa kali
untuk dimasukkan ke dalam system di berbagai departemen yang berbeda.
Pekerjaan yang redundan ini menyebabkan penundaan, hilangnya pesanan dan dapat
menyebabkan kesalahan entry data.
Kurangnya komunikasi yang efektif antar berbagai system dalam model tradisional
sering kali merupakan akibat dari proses disain system yang terpisah-pisah. Akhir nya
karena system di disain secara internal dan independent serta kapan saja, sering kali
system tsb dibentuk berdasarkan platform teknologi yang berbeda dan tidak sesuai satu
sama lain.
Sistem ERP mendukung arus informasi yang lancer dan tidak tampak diperusahaan dengan
menyediakan lingkungan standar bagi berbagai proses bisnis perusahaan dan data
operasional yang mendukung komunikasi.
FIGUR 11.2
SISTEM ERP
Perusahaan
Gudang
2018 Teori Akuntansi
4 Data PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dr. Erna Setiany, SE, M.Si.
Sistem
Lama
Sistem ERP
Pemrosesan analitis online Aplikasi Khusus
( Fungsi untuk Industri
OLAP Tertentu )
Pemaso
Pelanggan k
Fungsi inti ( Pemrosesan Transaksi on-line )
Perencanaa Pengendalia
Penjualan n n Logistik
Perencanaan bisnis terdiri atas perkiraan permintaan , perencanaan produksi produk dan
perincian dari informasi urutan yang menjelaskan tahapan proses produksi sesungguhnya.
Pengendalian pabrik melibatkan perincian penjadwalan produksi , pengiriman dan aktivitas
penentuan biaya pekerjaan yang berkaitan dengan proses produksi sesungguhnya.terkhir ,
aplikasi logistic bertanggung jawab memastikan pengiriman tepat waktu ke
KONFIGURASI SERVER
Secara singkat model klien / server adalah bentuk topologi jaringan, dimana computer atau
terminal pengguna (klien) mengakses berbagai program ERP dan data melalui computer
host yang disebut server. Walaupun server dapat disentralisasikan, klien biasanya terletak
diberbagai lokasi di seluruh perusahaan. Dua arsitektur dasarnya adalah model dua tingkat
dan model tiga tingkat yang akan dijelaskan berikut ini :
Model Dua Tingkat
Server menangani pekerjaan aplikasi dan basis data. Computer klien bertanggung jawab
atas penyajian data ke penguna dan meneruskan input dari pengguna kembali ke server.
Model Tiga Tingkat
Fungsi basis data dan aplikasi dipisah dalam model tiga tingkat. Arsitektur ini umum dalam
system ERP yang besar dan yang menggunakan wide area network (WAN)
Konsolidasi adalah agregasi atau penyatuan data contoh berbagai data kantor penjualan
dapat disatuan ke tingkat kota dan kota ke tingkat propinsi. Penggalian data memungkinkan
perincian data untuk mengungkap perincian dasar yang menjelaskan fenomena tertentu
contoh pengguna dapat menggali data dari retur penjualan total untuk suatu periode agar
dapat mengidentifikasi berbagai produk yang sesungguhnnya di kembalikan serta
alasannya.
Pengirisan dan pemotongan untuk mempelajari data dari berbagai sudut pandang yang
berbeda.
Server OLAP memungkinkan para penggunanya untuk menganalisis hubungan data yang
rumit jadi server basis data OLAP harus efisien saat menyimpan dan memproses data
multidimensi.
Sistem ERP terdiri atas ribuan table basis data tiap table di hubungkan dengan berbagai
proses bisnis yang di kodekan ke dalam ERP.Dengan kata lain perusahaan biasanya
mengubah berbagai prosesnya untuk mengakomodasi ERP bukan di modifikasi untuk
mengakomodasi perusahaan.
DOMINO’S PIZZA
Domino’s telah menggunakan berbagai aplikasi ini dan aplikasi lainnya sebelum
mengimplementasikan ERP.Perusahaan tersebut tidak ingin membuang aplikasi yang ada
tetapi menmukan bahwa system warisan tsb membutuhkan field data yang tidak disediakan
oleh ERP.
PENGGUDANGAN DATA
Adalah salah satu isu TI yang paling cepat berkembang sebelum bisnis itu sendiri saat ini.
Gudang data adalah basis data relasional atau multi dimensional yang dapat menghabiskan
ratusan gigabyte bahkan terabyte pentimapanan disket.Ketika gudang data di atur untuk
sebuah departemen atau fungsi maka gudang data tsb sering disebut data mart
Kebanyakan perusahaan mengimplementasikan gudang data sebagai bagian dari usaha
strategi TI yang melibatkan system ERP.
Proses penggudangan data memiliki berbagai tahapan dasar sebagi berikut ini:
Pemodelan data untuk gudang data
Ekstraksi data dari berbagai basis data operasional
Pembersihan data yang di ekstraksi
Transformasi data kedalam model gudang
Pemindahan data kedalam basis data gudang data
Karna ukuran gudang data yang sangat besar, ketidakefisienan semacam itu dapat bersifat
menghancurkan.
Adalah proses pengumpulan data dari berbagai basis data operasional, file datar, arsip, dan
berbagai sumber data eksternal.
Data transaksi yang disimpan dalam basis data operasional akan melalui beberapa tahap,
sejalan dengan makin jelasnya berbagai peristiwa ekonomi.
Melibatkan penyaringan atau perbaikan data yang tidak valid sebelum disimpan ke dalam
gudang data.
Gudang data terdiri atas perincian dan ringkasan data. Untuk meningkatkan efisiensi, data
dapat ditransformasikan kedalam tampilan ringkasan sebelum dimasukkan kedalam gudang.
Terdiri dari :
EFISIENSI INTERNAL
Salah satu alasanya adanya pemisahan gudang data adalah bahwa persyaratan structural
dan operasional system pemprosesan transaksi dan penggalian data secara fundamental
berbeda, hingga akan menjadi tidak praktis untuk menyimpan kedua data operasional (saat
ini) dan arsipnya dal;am basis data yang sama.
Gudang data menjadi sefleksibel dan semudah mungkin digunakan maka gudang data
akan dapat diakses oleh banyak pengguna akhir.
Ketika laporan standar dapat diantisipasi di muka, maka laporan tersebut dapat secara
otomatis disediakan sebagai produk rutin. Pembuatan otomatis informasi standar dapat
mengurangi aktifitas akses ke gudang data dan akan meningkatkan efiesiensi gudang data
untuk menangani bebagai kebutuhan yang lain yang lebih esoteris ( khusus ).
Manfaat dari ERP sangat banyak tetapi berbagai manfaat tersebut tidak akan timbul tanpa
resiko dalam tingkat tertentu bagi perusahaan. Sistem ERP bukanlah peluru perak yang
hanya dengan keberadaanya, akan mengatasi semua masalah perusahaan.
Metode Big Bang adalah metode yang paling ambisius dan berisiko diantara kedua metode
tersebut. Metode ini dapat dikaitkan dengan banyak kegagalan system karena adanya
berbagai gangguan yang dihubungkan dengan metode big bank. Pendekatan pengenalan
berkembang menjadi alternative yang populer. Metode ini terutama sesuai untuk
perusahaan terdifersifikasi dengan berbagai unit nya. Tidak berbagi proses dan data sama.
Tujuannya adalah untuk membuat ERP berjalan secara bersamaan dengan system warisan.
Rekayasa ulang proses akan masih harus terjadi. Jika tidak perusahaan hanya akan
mengganti system warisan lamanya dengan system baru yang sangat mahal.
Agar dapat berhasil semua area fungsional perusahaan harus di libatkan dalam menentukan
budaya perusahaan dan dalam menetapkan berbagai kebutuhan system yang baru
Budaya teknologi juga harus dinilai. Perusahaan yang kekurangan dukungan dari staff
teknologi untuk system yang baru tersebut atau memiliki basis pengguna yang tidak
mengenal dengan baik tenologi computer, akan mengalami kurva pembelajaran yang sangat
curam dan berpotensi menimbulkan hambatan penerimaan yang lebih besar atas system
tersebut dari para karyawannya.
Karna system ERP adalah system yang sudah di bentuk sebelumnya, para pengguna
perlu menetapkan, apakah ERP tertentu sesuai untuk budaya perusahaan dan proses
bisnisnya.
Alasan umum atas kegagalan system adalah ERP tidak mendukung salah satu atau lebih
proses bisnis yang penting.
KESESUAIAN
Sebelum memulai perjalanan mencari ERP, pihak manajemen perusahaan perlu menilai
apakah perusahaan dapat dan harus merekayasa ulang berbagai praktek bisnisnya sesuai
model terstandarisasi tsb.
ISU SKALA
Skalabilitas adalah kemampuan system untuk berkembang dengan lancar dan ekonomis
ketika kebutuhan pengguna meningkat. Pertumbuhan yang lancar dan ekonomis adalah
kemampuan dan meningkatkan kemampuan sistim dengan peningkatan biaya per unit
kapasitas yang wajar tanpa mengalami keterbatasan yang akan membutuhkan
pembaharuan atau penggantian system.
Untuk menggambarkan ukuran,terdapat empat dimensi ukuran yang harus diperhatikan
ukuran,kecepatan, beban kerja, dan biaya transaksi.
Pemasok system ERP kadang mengiklankan skalabilitas seolah olah system tersebut
adalah factor berdimensi tunggal. Kenyataanya, skalabilitas adalah issu yang memiliki
banyak sisi.
Kuncinya adalah mengantisipasi berbagai issu ukuran sebelum melakukan investigasi ERP
yang sebelum berbagai isu tersebut menjadi kenyataan.
Mengimplementasikan system ERP adalah peristiwa yang hanya akan sekali dilakukan
perusahaan. Inilah sebabnya, semua implementasi ERP melibatkan kantor konsultan luar,
yang akan mengkoordinasi kan proyek tsb.
Kantor konsultan yang telah mempraktekkan ERP, kadang kadang juga sangat kekurangan
SDM.
Keluhan yang sering di temui adalah banyak kantor konsultan menjanjikan professional
yangn berpengalaman. Tetapi kenyataanya mengirim trainee
Konversi basis data adalah proses mentransfer data dari file datar system warisan kedalam
basis data relasional ERP.
Referensi:
Hall, James A. Accounting Information Systems, 3rd, 2001, South Western Publishing, USA.
Romney, Marshal B., Paul John Steinbart. Accounting Information Systems, 9th edition, New
Jersey. Pearson_Prentice Hall.