Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2:

1. Shaviera Irgi Vania (142200001)


2. Riqqah Rinda Azizah (142200231)
3. Sellsy Sakha Ramiizah (142200279)

Chapter 3: Kecurangan Pelaporan Keuangan

A. Financial Fraud Enforcement Task Force


Tanggal 17 November 2009, Presiden Barack Obama mengganti Corporate Fraud Task
Force dengan Financial Fraud Enforcement Task Force. Tujuan satgas yang baru ini
adalah untuk melanjutkan upaya yang telah dilakukan untuk memerangi hipotek,
sekuritas, dan penipuan korporasi dengan meningkatkan koordinasi dan
sepenuhnya memanfaatkan sumber daya dan keahlian aparat penegak hukum dan
peraturan pemerintah.

B. Pentingnya Transparansi Informasi Keuangan


Masalah Internasional
Fraud adalah fenomena internasional yang dialami oleh semua negara
Peringkat Korupsi Internasional 2014:
C. Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan No. 2
Sembilan kualitas dan karakteristik yang memebuat informasi keuangan berguna bagi
investor, kreditu, analisis, dan pengguna informasi keuangan laiinya:
1. Relevansi
2. Ketepatan waktu
3. Keadilan
4. Verifikasi
5. Kejujuran representasional
6. Netral
7. Dapat dibandingkan dan konsisten
8. Materialitas
9. Kelayakan dan manfaat
D. Sarana dan Skema Kecurangan Pelaporan Keuangan
Tiga jenis penipuan (3M):
1. Manipulation, pemalsuan catatan akuntansi atau dokumen pendukung
2. Misirepresentation, keliru atau menghilangkan secara sengaja atas peristiwa,
transaksi, atau informasi penting lainnya
3. Misapplication, kesalahan penerapan prinsip akuntansi secara sengaja terkait
jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
E. Metode Kecurangan Pelaporan Keuangan
1. Pendapatan dan Aset Fiktif atau Dilebihkan
Melebihkan pendapatan dengan menghilangkan elemen yang akan menurunkan
pendapatan aktual atau dengan menggunakan akuntansi mark-to-market untuk
membuat catatan pendapatan lebih flekibel.
2. Pengurangan Fiktif Biaya dan Liabilitas
Metode ini digunakan untuk mnutupi kerugian atau utang perusahaan yang
sebenarnya. Meskipun menurut FASB No 80 mensyaratkan pengakuan perubahan
nilai pasar dalam kontrak berjangka saat efek item dilindung nilai diakui, instrumen
ini diguankan untuk melaporkan kerugian yang ditangguhkan sebagai aset.
3. Pengakuan Pendapatan Sebelum Waktunya
Metode ini digunakan untuk mencatat pendapatan sebagai pendapatan aktual
untuk meningkatkan total pendapatan ketika penjualan belum selesai, perlu
dikirim, atau fajtu baru dibayar. Padahal pendapatan dari penjualan tidak boelh
diakui dalam laporan keuangan sampai terealisasi dan diperoleh.
4. Pendapatan dan Aset yang Salah Klasifikasi
Penipu memanipulasi laporan keuangan dengan mengklasifikasikan sekuritas atau
mentransfer sekuritas ke kelas yang berbeda hingga akan memicu pengakuan
keuntungan atau menunda pengakuan kerugian. Perusahaan salah
mengklasifikasikan obligasi sebagai “held to maturity” untuk menghindari
pengakuan penurunan nilai pada kuartal berjalan. Sebaliknya, pengalihan
sekuritas dari “held to maturity” menjadi diperdagangkan atau tersedia untuk
dijual memnungkinkan pengakuan keuntungan yang sebelumnya tidak diakui.
Selain itu, salah klasifikasi aset dapat dilakukan dengan membuat entri jurnal palsu
yang meningkatkan saldo akun persediaan. Selain itu dilakukan dengan menunda
penurunan nilai persediaan yang sudah lama, karena penurunan niali akan
memerlukan biaya terhadap pendapatan.
5. Aset Overvalued atau Biaya dan Liabilitas Undervalued
Aset yang overvalue dilakukan dengan memasang harga yang tidak dapat
didukung menggunakan pendekatan standard business valuation. Aset tersebut
dibeli untuk membayar pihak-pihak tertentu, dijual untuk meningkatkan
pendapatan “palsu” atau hanya disimpan dan dicatat pada pernyataan lebih dari
nilai sebenarnya.
Gain-on-sale accounting adalah teknik yang memungkinkan perusahaan
menggunakan SPE untuk membeli atau menjual usaha yang dinilai terlalu tinggi
dengan nilai yang tidak dapat didukung, lalu dicatat oleh perusahaan sebagai
keuntungan/kerugian besar.
Perusahaan tidak menghiraukan piutang tidak tertagih, sehingga secara artifisial
akan meningkatkan nilai piutang dan mencatat jumlah yang lebih besar dari nilai
realisasi bersih. Inti kecurangan adalah kegagalan atau penundaan untuk
menghapus piutang tidak tertagih.
6. Liabilitas yang Dihilangkan
Liabilitas yang dihilangkan adalah cermin dari pendapatan dan aset fiktif, penipu
menyembunyikan utang atau melakukan pembiayaan di luar neraca untuk
menghindari keharusan memasukkan nilai “negatif” pada laporan keuangan. SPE
digunakan untuk mengubur aset dengan kinerja buruk karena transaksinya bukan
bagian dari laporan keuangan perusahaan.
7. Penghilangan atau Ketidaklayakan Pengungkapan
Pengungkapan adalah salah satu asersi manajemen yang mensyarakan bahwa
informasi tertenu, seperti aset yang dijaminkan dan tunggakan dividen saham
preferen akan dimasukan dalam CaLK.
Metode ini dilakukan untuk menghindari daftar pertanyaan atau meragukan pada
neraca. Misal, kewajiban kontijensi yang tidak dihiraukan dan kemungkinan
kerugian dikecilkan untuk meminimalkan dampak laporan keuangan.
Pengungkapan tidak benar dapat berupa misrepresentasi, ketidakakuratan yang
disengaja, atau penghilangan disengaja terkait deskripsi perusahaan dalam media
dan laporan keuangan
8. Fraud pada Ekuitas
Fraud ekuitas juga dikenal sebagain fraud investasi atau sekuritas. Pada dasarnya
melibatkan promosi dan penjualann investasi yang tidak ada atau ilegal serta
misrepresentasi yang disengaja atau penyembunyian informasi terkait investasi
dan keuangan.
9. Transaksi Pihak Terkait
Metode ini adalah interaksi antara dua pihak, salah satunya dapat melakukan
kontrol atau pengaruh signifikan atas kebijakan operasi pihak lain, misalnya
kor[orasi dan pemegang saham utama atau induk dan anak perusahaan.
10. Alter Ego
Adalah pemulihan yang memungkinkan seseorang untuk memenangkan
perselisihan melawan korporasi yang tidak dapat dituntut berdasarkan hukum
biasa. Pemilik koorporasi diminta pertanggungjawaban atas tindakan koorperasi
dengan “piercing the corporate veil” dan mengabaikan entitas korporasi.
11. Meminimalkan Pendapatan atau Menaikkan Biaya untuk Mengurangi Kewajiban
Pajak
Penghindaran dan pengelakan pajak adalah dua hal berbeda. Pengelakan pajak
adalah hal yang ilegal karena merupakan upaya yang disengaja untuk mengelak
dari undang-undang perpajakan melalui penyajian yang keliru.
Skema penipuan ini terjadi karena manajemen yang cenderung mengabaikan
pengendalian. Statement of Standard Auditing (SAS) No 90 memberikan tiga cara
manajemen mengabaikan kontrol:
1. Merekam entri jurnal fiktif
2. Asumsi dan penilaian yang bias seacra sengaja digunakan utnuk mengestimasi
akun
3. Mengubah catatan dan istilah terkait dengan transaksi penting dan tisak biasa
SAS No 90 juga memberikan cara untuk mengatasi risiko di atas:
1. Meneliti ayat jurnal dan penyesuaian
2. Meninjau estimasi akuntansi yang bias, termasuk review retrospektif atas
estimasi manajemen
3. Mengevaluasi alasan bisnis untuk transaksi tidak biasa yang signifikan
F. Kejahatan untuk Menambah Pendapatan
Howard M. Schilit menjelaskan, “kejahatan keuangan adalah tindakan atau kelalaian
ynag dimaksudkan untuk menyembunyikan atau mendistorsi kinerja keuangan atau
kondisi keuangan suatu entitas”. Schilit menggunakan istilah “stock detective” dan
menggambarkan tujuh kejahatan:
1. Mencatat pendapatan sebelum diperoleh
2. Menciptakan pendapatan fiktif
3. Meningkatkan keuntungan dengan transaksi tidak berulang
4. Menggeser biaya saat ini ke periode selanjutnya
5. Gagal mencatat atau mengungkapkan kewajuba
6. Menggeser pendapatan saat ini ke periode selanjutnya
7. Menggeser biaya masa depan ke periode sebelumnya
Penipuan Internal Versus Eksternal
Penipuan Internal Penipuan Eksternal
Penyalahgunaan kas/aset Lapping
Pengecekan pemalsuan Akun beban
Akun beban Pengecekan pemalsuan
Kas kecil Suap
Suap Penjual fiktif
Pinjaman/investasi Pengaliahn penjualan
G. Motivasi dan Faktor Kontribusi
Fraud Triangle:

Survey PwC tahun 2009 fraud disebabkan:


- 68% fraud akibat insentif dan tekana
- 18% akibat kesempatan
- 14% akibat sikap
Survey “Profile of Fraudster KPMG” tahun 2007 menemukan:
- 89% fraud dilakukan karyawan
- Dua pertiganya adalah anggota manajemen puncak
- 47% fraud memiliki motif “Kebutuhan”
- 26% fraud memiliki motif “peluang”
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commision (COSO)
menyebutkan motif utama penipuan laporan keuangan:
1. Menutupi aset untuk kepentingan pribadi
2. Menaikkan harga saham untuk meningkatkan keuntungan pedegang orang dalam
dan menerimahasil kas yang lebih tinggi saat menerbitkan sekuritas baru
3. Mendapatkan status listing bursa nasional atau pertahankan persyaratan minimum
listing bursa untuk mengihdari delisting
4. Menghindari kerugian sebelum pajak dan memperkuat hasil keuangan lainnya

Dari perspektif psikologis, motivasi lain untuk menipu adalah emosi penipu (balas
dendam, perbandingan status sosial, kejahatan nafsu), penguasaan situasi,
kepentingan pribadi atau kelompok, korupsi.

Yang harus dilakukan auditor menurut SAS 90:


- Auditor harus berbicara dan mewawancarai orang lain di bawah tingkat
menejemen
- Gunakan sumber independen untuk mengevaluasi manajemen
- Manfaatkan whistleblower
- Auditor harus memilih item sampel di bawah ruang lingkup pengujian normal
- Lakukan prosedur analitis dan harus ditinjau oleh anggota senior tim audit
- Minta dan tinjau semua entri “top drawer” serta semua perjanjian pihak
- Jangan menerima fotokopi konfirmasi dan tindak lanjut dengan faks atau telepon
Akar Penyebab Pelanggaran:
1. Tekanan untuk melakukan apapun untuk memenuhi target bisnis 64%
2. Percaya kode etik tidak ditanggapi denga serius 60%
3. Kurang familiar dengan standar pekerjaan sendiri 59%
4. Takut keilangan pekerjaan jika tidak memenuhi taget 59%
5. Kurangnya sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa jalan pintas 57%
6. Percaya bahwa kebijakan mudah dilanggar 57%
7. Membengkokkan peraturan demi kepentingan pribadi 49%
H. Kontrol Internal
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan direksi,
manajemen, dan karyawan lain untuk memberikan jaminan wajar terkait pencapaian
tujuan dalam kategori efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan,
dan kepatuhan hukum.
Lima komponen pengendalian internal:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian risiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Dukungan sistem informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
I. Fleksibilats GAAP
GAAP memberikan keleluasaan menejemen untuk menggunakan pendapat
profesionalnya untuk memilik dari berbagai pedoman dan standar yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. dalam hal ini, merupakan tugas dari manajemen laba.
Manajemen laba yang tidak bertanggung jawab salah satunya melakukan pengakuan
pendapatan yang tidak tepat, memperpanjang masa manfaat dan menggembungkan
nilai sisa, atau tidak mengkonsolidasi SPE.
Pola yang dpaat membatu akuntan forensik menghadapi fraud dari amajemen laba:
1. Cari kebijakan pengakuan pendapatan yang signifikam
2. Waspada terhadap pola “hockey stick”
3. Waspada terhadap biaya tidak berulang yang selalu ada
4. Periksa perubahan reguler pada cadangan, depresiasi, amortisasi
5. Transaksi pihak terkait
6. Program pensiun yang kekurangan dana
7. Kompensasi manajemen yang tidak masuk akal

Chapter 4: Mendeteksi Kecurangan dalam Pelaporan Keuangan


Penipuan akuntansi di HealthSouth dengan standar apa pun sangat besar dan kompleks.
Penyembunyiannya selama hampir tujuh tahun membutuhkan banyak usaha dan, dalam beberapa
kasus, keberuntungan. Namun, untuk semua ukuran dan kerumitannya, kecurangan tersebut memiliki
banyak kesamaan dengan kasus laba berlebih yang dipublikasikan secara luas, sebuah fakta yang
memberikan ukuran keyakinan bahwa salah saji akuntansi atau pelaporan yang signifikan tidak luput
dari perhatian Komite.

Sederhananya, penipuan itu dilakukan dengan menghasilkan lebih dari $2,7 miliar dalam entri
yang salah atau tidak didukung dalam sistem akuntansi Perusahaan. Entri akuntansi yang tidak tepat
ini, dibuat untuk tujuan menggelembungkan pendapatan HealthSouth, mengambil dua bentuk utama:
(1) melebih-lebihkan pendapatan yang dilaporkan, terutama melalui pengurangan akun penyesuaian
kontraktual, dan (2) kegagalan untuk mengkarakterisasi dan mencatat biaya operasional dengan tepat

Pakar akuntansi terus memperdebatkan peran auditor dalam mengungkap penipuan. Pada
bagian berikut, peran auditor independen saat ini, peran auditor internal, komite audit dan
manajemen, dan peran akuntan forensik diuraikan. Bagian terakhir dari bab ini menjelaskan secara
lebih rinci peran akuntan forensik dan menjelaskan panduan pendeteksian penipuan dari otoritatif.

Ada banyak definisi penipuan. Securities and Exchange Commission mendefinisikan penipuan sebagai
berikut:

Adalah melanggar hukum bagi siapa pun, secara langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan
segala cara atau sarana perdagangan antarnegara, atau surat, atau fasilitas apa pun dari bursa
sekuritas nasional mana pun,

A. Untuk menggunakan perangkat, skema, atau kecerdasan apa pun untuk menipu,

b. Membuat pernyataan yang tidak benar tentang fakta material atau menghilangkan pernyataan
fakta material yang diperlukan untuk membuat pernyataan yang dibuat, mengingat keadaan di mana
pernyataan itu dibuat, tidak menyesatkan, atau

c. Untuk terlibat dalam tindakan, praktik, atau kegiatan bisnis apa pun yang beroperasi atau akan
beroperasi sebagai penipuan atau penipuan terhadap siapa pun, sehubungan dengan pembelian atau
penjualan apa pun keamanan

AICPA di SAS No. 99 dan PCAOB mengikuti definisi ini:

Faktor utama yang membedakan penipuan dari kesalahan adalah apakah tindakan yang mendasarinya
disengaja atau tidak disengaja.

Penipuan adalah tindakan yang disengaja yang menghasilkan salah saji material dalam laporan
keuangan yang menjadi subjek audit. Dua jenis salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor
atas kecurangan—salah saji yang timbul dari pelaporan keuangan dan salah saji yang timbul dari
penyalahgunaan aset.

The Institute of Internal Auditors (IIA) menyarankan definisi ini: 7


Setiap tindakan ilegal yang ditandai dengan penipuan, penyembunyian, atau pelanggaran
kepercayaan. Tindakan ini tidak tergantung pada ancaman kekerasan atau kekuatan fisik. Penipuan
dilakukan oleh pihak dan organisasi untuk mendapatkan uang, properti atau jasa; untuk menghindari
pembayaran atau kehilangan layanan; atau untuk mengamankan keuntungan pribadi atau bisnis.

Definisi fraud dari AICPA dan IIA adalah sebagai berikut: 8 Fraud adalah setiap tindakan atau kelalaian
yang disengaja yang dirancang untuk menipu orang lain, yang mengakibatkan korban menderita
kerugian dan/atau pelaku memperoleh keuntungan.

Kamus Hukum Black mendefinisikan penipuan sebagai:

Semua cara yang beraneka ragam yang dapat dirancang oleh kecerdikan manusia, dan yang digunakan
oleh satu individu untuk mendapatkan keuntungan dari yang lain dengan saran palsu atau penindasan
kebenaran, dan termasuk semua kejutan, tipuan, kelicikan atau kepura-puraan, dan setiap cara tidak
adil yang digunakan orang lain ditipu.

Dengan demikian, empat elemen hukum utama penipuan adalah:

- Representasi palsu atau penghilangan yang disengaja mengenai fakta material.


- Penipu tahu representasi itu palsu
- Target mengandalkan penyelewengan ini.
- Korban mengalami kerugian atau mengalami kerugian.

SEC dalam kasus penipuan sekuritas umumnya menggunakan istilah “scienter”; SEC atau penggugat
harus membuktikan bahwa ada niat "ilmuwan" atau penipuan. Misalnya, jika seseorang melakukan
penipuan terhadap lembaga pemerintah, mengetahui sepenuhnya bahwa penipuan tersebut dapat
mengakibatkan cedera atau hilangnya nyawa (misalnya, menjual selang pemadam kebakaran yang
rusak ke departemen pemadam kebakaran), niat kriminal ini adalah scienter. Secara umum, “sengaja”
yang kurang ketat sering dibutuhkan dalam penuntutan kejahatan keuangan.

PROSEDUR AUDIT INDEPENDEN DAN PERAN AUDITOR

Auditor independen saat ini memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien dan Prosedur analitis
lingkungan yang kompetitif. bisnis digunakan klien dan untuk untuk mendapatkan mengidentifikasi
gambaran area risiko yang audit. lebih Auditor baik tentang hrus memahami implikasi dari berbagai
faktor risiko untuk merencanakan audit keuangan dan juga harus menentukan apakah diperlukan
spesialis untuk membantu audit. Bukti audit dikumpulkan dalam dua tahap kerja lapangan:

(1) tahap pengujian pengendalian internal, dan

(2) tahap pengujian saldo rekening. Auditor menerapkan prosedur audit untuk memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Prosedur audit juga harus mencakup prosedur untuk mendeteksi kecurangan.

Tujuan utama pemeriksaan auditor atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
tentang apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, nilai
aktiva dan kewajiban menurut GAAP. Penerapan GAAP yang tepat harus mendukung asersi
manajemen. Asersi manajemen dapat berfungsi sebagai pedoman untuk tujuan audit.

Karena keputusan audit didasarkan pada pentingnya akun dan transaksi, materialitas (ukuran apakah
sesuatu cukup signifikan untuk mengubah keputusan investasi investor) merupakan pertimbangan
utama dalam bagaimana audit dilakukan. Risiko pengendalian (risiko bahwa kesalahan material dalam
neraca atau golongan transaksi tidak dapat dicegah atau dideteksi) meningkat dengan kelemahan
dalam pengendalian internal. Risiko inheren, yang juga harus dinilai, adalah risiko bahwa suatu akun
atau transaksi mengandung salah saji material sebelum pengaruh pengendalian.

Auditor Eksternal dan Deteksi Kecurangan

Tanggung jawab auditor eksternal untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan telah berkembang
dari waktu ke waktu. Sebagai hasil dari sejumlah penipuan laporan keuangan tingkat tinggi (misalnya,
McKesson & Robbins), Komisi Cohen independen didirikan oleh AICPA pada tahun 1974. Pada tahun
1985, komisi ini dikenal sebagai Komisi Treadway, yang pada tahun 1992 mengeluarkan laporan
berjudul Kontrol Internal—Kerangka Kerja Terintegrasi, yang menekankan perlunya peningkatan
control

Pernyataan yang sangat dipublikasikan tentang bendera merah keuangan diterbitkan pada awal
Februari 1997 oleh AICPA. Pernyataan Standar Audit No. 82, Pertimbangan Kecurangan dalam Audit
Laporan Keuangan, memberikan panduan kepada auditor dalam mendeteksi kecurangan laporan
keuangan. Pernyataan ini juga memperjelas tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan.
Pernyataan tersebut agak panjang, dan, meskipun akhirnya digantikan oleh SAS No. 99 (AU 316),
pernyataan sebelumnya dengan jelas menetapkan bahwa deteksi salah saji material dalam laporan
keuangan merupakan inti dari audit. Namun demikian, paragraf 10 SAS No. 82 menyatakan kesulitan
dari

Keterbatasan Audit dan Standar Audit

Pada dasarnya, standar audit yang berlaku umum (GAAS) tidak dirancang untuk menangkap penipuan
selain penipuan laporan keuangan. Auditor independen tidak dibebankan secara profesional untuk
menemukan penipuan aset, hanya salah saji material laporan keuangan. Menurut AU-C 240.01
“tanggung jawab utama untuk pencegahan dan deteksi kecurangan terletak pada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola entitas dan manajemen.” “Standar saat ini dengan sengaja
memberikan ruang gerak bagi CPA untuk menghindari tanggung jawab ketika laporan keuangan
terbukti curang.” 15 Jelas, ada kesenjangan antara ekspektasi publik dan produk yang disampaikan
oleh auditor independen. Klien audit tipikal mungkin tidak mau membayar untuk audit yang akan
menangkap sebagian besar kecurangan, sehingga kesenjangan ekspektasi tidak akan hilang

penyelesaian di tengah pengadilan.

Sebagian besar survei kecurangan menunjukkan bahwa auditor eksternal tidak berhasil menemukan
kecurangan besar. Robert Prentice menyarankan alasan-alasan ini:

1. Perhatian selektif berarti auditor cenderung melihat apa yang mereka harapkan
2. Bias konfirmasi berarti auditor mencari dan mempercayai informasi yang mendukung
kesimpulan yang konsisten dengan kepentingan diri sendiri atau posisi yang sudah ada
sebelumnya.
3. Dengan membingkai bagaimana auditor memandang suatu pertanyaan sangat memengaruhi
cara mereka menjawab pertanyaan tersebut.
4. Optimisme dan kepercayaan diri yang berlebihan dari auditor memperburuk semua faktor
lainnya.
Panel Rekomendasi Efektivitas Audit

Pada bulan Oktober 1998 Dewan Pengawas Publik (POB), atas permintaan Ketua SEC saat itu Arthur
Levitt, menunjuk Panel Efektivitas Audit. Tantangannya adalah untuk meninjau dan mengevaluasi
bagaimana audit independen atas laporan keuangan perusahaan publik dilakukan dan untuk menilai
apakah tren terkini dalam praktik audit melayani kepentingan publik.

PROSEDUR DAN PERAN AUDITOR INTERNAL

Audit internal adalah kegiatan jaminan dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang
untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Ini membantu organisasi mencapai
tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, kontrol, dan proses tata kelola . Menurut Standar
Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal (bagian 2130.AI), auditor internal harus
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian untuk mengamankan aset. Auditor internal
berada dalam posisi yang lebih baik daripada auditor eksternal untuk mendeteksi gejala penipuan dan
penyalahgunaan, terutama ketika mereka menggunakan lebih banyak teknik forensik.

Auditor Internal dan Deteksi Kecurangan

auditor internal tidak bertanggung jawab untuk menemukan kecurangan dalam pekerjaan. Standar
Due Professional Care Institute of Internal Auditors (IIA's) (Bagian 280) menugaskan auditor internal
untuk membantu pengendalian kecurangan dengan memeriksa dan mengevaluasi kecukupan dan
efektivitas sistem pengendalian internal.

Pusat Kualitas Audit membuat saran-saran ini sehubungan dengan nada di atas dalam sebuah
organisasi: 1. Bekerja secara produktif dengan komite audit untuk mengembangkan visi bersama yang
jelas tentang fungsi audit internal guna memperkuat integritas dan pentingnya fungsi tersebut di
seluruh perusahaan. 2. Memerlukan penipuan dasar pelatihan deteksi, termasuk deteksi kecurangan
pelaporan keuangan, untuk semua auditor internal. 3. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk
mengalokasikan satu posisi audit internal untuk spesialis penipuan, idealnya seseorang dengan
pengalaman dan sertifikasi yang sesuai.4. Berperan aktif dan nyata dalam mendukung budaya etis,
termasuk mengevaluasi hasil hotline, melakukan survei etika karyawan, dan berkolaborasi dengan
departemen lain untuk menangani hasil dan memperbaiki temuan yang berlaku. Menganalisis
perubahan dari tahun ke tahun dalam metrik utama." 5. Mengevaluasi soft control dan budaya
perusahaan, termasuk penilaian terhadap program manajemen risiko penipuan perusahaan, dan
melibatkan departemen terkait dalam menangani hasilnya. 6. Menetapkan atau memastikan ada
proses formal untuk mendidik dewan dan komite audit tentang risiko dan tanda bahaya kecurangan
pelaporan keuangan, dengan fokus khusus pada risiko pengesampingan kontrol oleh manajemen.

Institut Auditor Internal

IIA Research Foundation adalah cabang organisasi penelitian nirlaba terpisah dari IIA yang melakukan
proyek penelitian berkelanjutan yang disebut Peran Auditor Internal dalam Tata kelola perusahaan.
Menurut IIA, fokus utama dari penelitian ini adalah untuk memeriksa apa yang dilakukan auditor
internal untuk membantu perusahaan mereka memenuhi persyaratan pencatatan AS yang baru.

Tindakan Auditor Internal Saat Kecurangan Manajemen Ditemukan

chief executive officer (CEO) terlibat dalam 72 persen kasus pelaporan keuangan yang curang,
sedangkan chief financial officer (CFO) terlibat dalam 43 persen kasus tersebut. Keterlibatan eksekutif
puncak yang sering menegaskan kemampuan manajemen untuk mengesampingkan kontrol yang
mungkin mencegah laporan keuangan yang curang. Dengan demikian, direktur audit internal harus
melapor langsung kepada komite audit dewan direksi, dan bukan kepada manajemen senior. COSO
mencantumkan ini sebagai metode penipuan laporan keuangan yang paling umum:

1. Penyajian laba yang berlebihan.


2. Penghasilan fiktif
3. Meremehkan biaya
4. Penyajian aset yang berlebihan.
5. Kurang saji penyisihan piutang.
6. Melebihi nilai persediaan dengan tidak menuliskan nilai barang usang.
7. Melebih-lebihkan nilai properti dan penciptaan aset fiktif.

PERAN KOMITE AUDIT

Komite audit adalah subkomite dewan direksi organisasi bertugas mengawasi pelaporan keuangan
organisasi dan proses pengendalian internal. Tanggung jawab terbesar komite audit adalah memantau
bagian komponen dari proses audit. Sangat penting bahwa anggota komite audit rajin dalam
menjalankan tugasnya dan berpengetahuan luas. Komite audit harus memiliki komunikasi yang jujur
dan terbuka dengan auditor internal, auditor eksternal, dan manajemen perusahaan.

Kesulitan yang signifikan, jika ada, yang dihadapi selama audit

Salah saji yang tidak dikoreksi yang ditentukan oleh manajemen sebagai tidak material dan secara
agregat. Penyesuaian audit yang timbul dari audit, baik secara individual maupun agregat, yang
menurut pertimbangan auditor dapat berdampak signifikan terhadap proses pelaporan keuangan
entitas.

PERAN DIREKSI

Dewan direksi (BOD) dan perwakilan komite audit harus mengawasi (1) integritas, kualitas,
transparansi, dan keandalan proses pelaporan keuangan; (2) kecukupan dan efektivitas struktur
pengendalian internal dalam mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi salah saji material dalam
laporan keuangan; dan (3) efektivitas, efektivitas, dan objektivitas fungsi audit. Komite audit harus
menyadari bahwa auditor eksternal organisasi memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit atas laporan keuangan organisasi untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kesalahan
maupun kecurangan. Cakupan dan keterbatasan audit eksternal umumnya diatur oleh standar audit
yang berlaku.

PERAN MANAJEMEN

mengamanatkan bahwa CEO dan CFO menyatakan dalam laporan berkala yang berisi laporan
keuangan yang diajukan kepada SEC tentang kesesuaian laporan keuangan dan pengungkapan

Petugas penandatanganan telah meninjau laporan; Berdasarkan pengetahuan pejabat, berita acara
tidak memuat pernyataan tidak benar tentang fakta material atau tidak mencantumkan fakta material
yang diperlukan agar keterangan yang dibuat, mengingat keadaan yang mendasari pernyataan
tersebut dibuat, tidak menyesatkan; Berdasarkan pengetahuan pejabat tersebut, laporan keuangan
dan informasi keuangan lainnya yang dimuat dalam laporan tersebut menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, kondisi keuangan dan hasil operasi dari masalah tersebut pada, dan untuk,
periode yang disajikan dalam laporan; Pejabat penandatangan bertanggung jawab untuk menetapkan
dan memelihara pengendalian internal dan telah merancang pengendalian internal tersebut untuk
memastikan bahwa informasi material yang berkaitan dengan perusahaan dan anak perusahaan
terkonsolidasinya diketahui oleh pejabat tersebut oleh orang lain di dalam entitas tersebut, khususnya
selama periode di mana laporan sedang disiapkan

PCAOB juga memberikan lima prinsip untuk membangun lingkungan yang layak:

Prinsip 1: Sebagai bagian dari struktur tata kelola organisasi, program manajemen risiko kecurangan
harus ada, termasuk kebijakan (atau kebijakan) tertulis untuk menyampaikan harapan dewan direksi
dan manajemen senior terkait pengelolaan risiko kecurangan. Prinsip 2: Eksposur risiko penipuan
harus dinilai secara berkala oleh organisasi untuk mengidentifikasi skema dan kejadian potensial
spesifik yang perlu dimitigasi oleh organisasi. Prinsip 3: Teknik pencegahan untuk menghindari potensi
peristiwa risiko penipuan utama harus ditetapkan, jika memungkinkan, untuk mengurangi dampak
yang mungkin terjadi pada organisasi. Prinsip 4: Teknik pendeteksian harus ditetapkan untuk
mengungkap peristiwa penipuan ketika tindakan pencegahan gagal atau risiko yang tidak dikurangi
direalisasikan. Prinsip 5: Proses pelaporan harus tersedia untuk meminta masukan tentang potensi
penipuan, dan pendekatan terkoordinasi untuk investigasi dan tindakan korektif harus digunakan
untuk membantu memastikan potensi penipuan ditangani secara tepat dan tepat waktu.

PERAN AKUNTAN FORENSIK

Ketika Akuntan Forensik Menyelidiki Ketakutan Auditor Internal

Undang-Undang Sarbanes-Oxley dan SAS No. 99 memberi tekanan pada manajemen, komite
audit, kepala eksekutif, CFO, akuntan eksternal, dan auditor internal untuk memasukkan teknik
akuntansi forensik ke dalam pekerjaan mereka. Sekarang CEO/CFO harus menyatakan dalam setiap
10-K dan 10-Q bahwa pejabat penandatangan telah meninjau laporan tersebut, dan menyatakan
bahwa berdasarkan pengetahuan pejabat tersebut tidak ada salah saji material atau kelalaian dan
laporan keuangan cukup mewakili kondisi dan hasil keuangan.

Masukkan Akuntan Forensik

Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan detektif akuntansi forensik akan menjadi lebih
halus dan badan pengetahuan yang berkembang dengan baik akan tercipta

Pola Pikir Forensik

SAS No. 99 mengharuskan auditor eksternal bersikap skeptis. Akuntan forensik harus
menghargai fakta bahwa laporan keuangan mungkin salah. Beberapa perusahaan menggunakan
teknik akuntansi yang kreatif untuk menyamarkan informasi yang merusak, untuk memberikan
gambaran yang menyimpang tentang kesehatan keuangan bisnis

PENDAPATAN YANG DILEBIHKAN


Pendapatan yang dibesar-besarkan menimbulkan masalah penipuan yang sangat besar sehingga
masalah ini dibahas secara mendetail di bagian berikut

Melakukan prosedur analitis substantif yang berkaitan dengan pendapatan menggunakan data
terpilah (misalnya, membandingkan pendapatan yang dilaporkan menurut bulan dan menurut lini
produk atau segmen bisnis selama periode pelaporan saat ini dengan periode sebelumnya yang
sebanding).

sampingan, karena akuntansi yang sesuai sering dipengaruhi oleh ketentuan atau perjanjian tersebut.

Menanyakan kepada personel penjualan dan pemasaran entitas atau penasihat hukum internal
mengenai penjualan atau pengiriman menjelang akhir periode

Hadir secara fisik di satu lokasi atau lebih pada akhir periode untuk mengamati barang sedang dikirim
atau sedang disiapkan untuk pengiriman (atau pengembalian menunggu pemrosesan) dan melakukan
prosedur penjualan dan pisah batas inventaris lainnya yang sesuai

ESTIMASI MANAJEMEN

Estimasi manajemen adalah area lain untuk salah saji yang curang, seperti penilaian aset, estimasi
yang berkaitan dengan transaksi tertentu (seperti akuisisi, restrukturisasi, atau pelepasan segmen
bisnis), penyisihan piutang tak tertagih, dan pensiun serta kewajiban manfaat pasca pensiun lainnya.

PRO FORMAS DAPAT MENYESATKAN

Akuntan forensik mengabaikan foto-foto mengkilap dan diagram lingkaran mewah dalam laporan
tahunan.

MASALAH PENDAPATAN: MASKING MENGURANGI ARUS KAS AMORTISASI (EBITDA) Microsoft

Salah satu tanda bahaya yang paling signifikan adalah tren penurunan pendapatan. Perusahaan
diharuskan untuk mengungkapkan pendapatan selama tiga tahun terakhir dalam laporan laba rugi,
jadi akuntan forensik harus menghindari hanya melihat "garis bawah". Tren laba operasi sama
pentingnya dengan tren pendapatan.

LABA SEBELUM BUNGA, PAJAK, PENYUSUTAN, DAN MASALAH PENDAPATAN: MASKING


MENGURANGI ARUS KAS AMORTISASI (EBITDA)

EBITDA adalah metode penilaian yang populer untuk industri padat modal. Perusahaan padat modal
(di mana aset tetap merupakan bagian besar dari neraca) menawarkan peluang terbaik untuk
mengalihkan biaya ke neraca oleh perusahaan yang agresif dan tidak etis. Auditor harus melihat akun
yang dikapitalisasi karena kemungkinan penipuan dan penyalahgunaan. Kecuali jika jumlah yang
dibayarkan akan menciptakan aset jangka panjang, pengeluaran harus dibebankan.

UTANG BERLEBIHAN

Penting untuk menentukan apakah suatu perusahaan dapat mengatasi masa-masa sulit adalah faktor
utang.

MASALAH INVENTARIS
Akuntan forensik mengungkap masalah persediaan dengan melihat rasio piutang terhadap penjualan
dan rasio persediaan terhadap harga pokok penjualan.

MASALAH BPA

Pergantian auditor dan kondisi keuangan perusahaan berkorelasi sampai batas tertentu. Perusahaan
di tengah kesulitan keuangan beralih auditor lebih sering daripada perusahaan yang sehat

MASALAH PENJUALAN DAN PENGELUARAN

Penjualan Hyped

Angka penjualan dapat digelembungkan dalam beberapa cara yang sulit dideteks

Mengenali penjualan atas klaim yang disengketakan terhadap pelanggan

Mengenali penjualan tanpa pengiriman barang

Mengakui jumlah penjualan penuh untuk pengiriman Sebagian

Membuka tahun akuntansi dengan tidak tepat untuk mengakui penjualan

Mengakui penjualan pada transaksi di mana pengembalian uang atau konsesi diberikan

Mengecilkan penyisihan untuk diskon penjualan

Item Off-Balance Sheets Entitas

bertujuan khusus menghadirkan peluang khusus untuk menutupi masalah dalam penjualan dan
pengeluaran, menawarkan sarana untuk memanipulasi harga saham, menciptakan aset yang tidak ada,
dan menyamarkan pengeluaran.

MANDI BESAR

Akuntan forensik harus berhati-hati terhadap perusahaan yang melakukan penghapusan langsung
terhadap laba—terutama dalam jumlah besar.

MASALAH AKUN NERACA

Karena neraca adalah potret posisi keuangan bisnis pada satu saat, manajemen mungkin tergoda
untuk memanipulasi akun neraca agar terdaftar

MASALAH PENSIUN PLAN

Di bawah akuntansi program pensiun, tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan (bukan
tingkat pengembalian aktual atau dolar yang benar-benar diterima) adalah yang memengaruhi
pendapatan bersih.

ESTIMASI CADANGAN

Perusahaan mungkin bermain-main dengan perkiraan cadangan yang ditemukan di sebagian besar
neraca. Cadangan ditetapkan untuk menutupi perkembangan yang merugikan di masa depan, seperti
klaim garansi dan kredit macet. Karena perusahaan memiliki keleluasaan besar untuk ukurannya,
semakin kecil cadangannya, semakin sedikit biaya yang harus dikeluarkan.

celengan pribadi
Pemilik anggota keluarga dapat menggunakan korporasi sebagai celengan pribadi dengan
mengorbankan investor publik dan kreditor. Akuntan forensik harus sangat berhati-hati dengan
perusahaan yang dikendalikan oleh beberapa anggota keluarga

TEKNIK WAWANCARA

Persyaratan penting dari akuntan forensik, auditor, atau agen IRS adalah menjadi pewawancara yang
efektif. Seseorang dalam organisasi mengetahui apa yang sedang terjadi, jadi seorang penyelidik harus
mengetahui siapa dan bagaimana mewawancarai.

ANALISIS PERSENTASE

Banyak pengidentifikasi penipuan laporan keuangan atau bendera merah terdeteksi oleh teknik
ukuran umum dan analisis rasio.

Analisis horizontal membantu pencarian ketidaksetaraan dengan menggunakan laporan keuangan


beberapa tahun sebelumnya sebagai dasar dan menyatakan komponen tahun mendatang sebagai
persentase dari setiap komponen pada tahun dasar.

Analisis vertikal (sering disebut sebagai pernyataan ukuran umum) menampilkan setiap item dalam
sebuah pernyataan sebagai persentase dari item terbesar dalam pernyataan tersebut. Ketika analisis
vertikal digunakan untuk membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode, perubahan
hubungan antar item dapat dengan mudah ditentukan.

Analisis rasio Profesor Steve Albrecht mengatakan bahwa laporan keuangan menceritakan sebuah
kisah, dan kisah itu harus masuk akal. Jika mereka tidak masuk akal, mereka mungkin palsu

Daftar Periksa Aktivitas Uji Audit

SAS No. 99 menyediakan aktivitas uji audit berikut yang dapat digunakan untuk menemukan salah saji
material karena kecurangan:

Melakukan prosedur di lokasi secara mendadak atau tanpa pemberitahuan (misalnya, mengamati
inventaris ÿ pada tanggal yang tidak terduga atau di lokasi yang tidak terduga atau menghitung kas
secara mendadak); ÿ Meminta agar inventaris dihitung pada akhir periode pelaporan atau pada suatu
tanggal mendekati akhir periode untuk meminimalkan risiko manipulasi saldo pada periode antara
tanggal penyelesaian penghitungan dan akhir periode pelaporan

PENDEKATAN PERILAKU

Beberapa skema penipuan tidak dapat dideteksi secara efektif menggunakan pendekatan berbasis
data. Skema korupsi seperti suap, sogokan, dan persekongkolan tender mungkin tidak terdeteksi
menggunakan teknik berbasis data. Namun, pendekatan perilaku dan faktor kualitatif memungkinkan
auditor untuk melihat melampaui data mentah.

Gaya hidup karyawan mungkin menjadi petunjuk penting terjadinya penipuan.

KETENTUAN CLAWBACK

Salah satu teknik yang mungkin untuk mencegah atau paling tidak mengurangi bahaya penipuan
laporan keuangan adalah penggunaan ketentuan clawback. Klausa clawback memungkinkan
perusahaan untuk menutup kompensasi yang berlebihan jika ada akuntansi. Berdasarkan Undang-
undang Sarbanes-Oxley tahun 2002, jika terjadi pernyataan ulang keuangan berdasarkan kesalahan
eksekutif, perusahaan publik harus mengganti insentif kompensasi kepada CEO dan CFO yang
dibayarkan dalam waktu 12 bulan sebelum pernyataan kembali. The Dodd-Frank Wall Street Reform
and Consumer Protection Act of 2012 mengarahkan SEC untuk mewajibkan perusahaan yang terdaftar
untuk mengadopsi dua kebijakan pemulihan utama. Perusahaan harus mengungkapkan kebijakan
clawback untuk setiap insentif berbasis kompensasi yang dibayarkan berdasarkan kesalahan informasi
keuangan yang dilaporkan berdasarkan aturan sekuritas.

KESIMPULAN

Dengan tidak adanya auditor internal dan auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk melawan
penipuan, akuntan forensik harus melangkah ke dalam kekosongan ini. SEC tampaknya menggerakkan
para pemain tradisional sejalan, tetapi meskipun perbaikan dalam memerangi penipuan di semua sisi,
akan ada kebutuhan untuk akuntan forensik yang terlatih khusus dan kepribadian yang lebih cocok
untuk tetap independen dan mendeteksi dan melawan penipuan.

Spesialis ini dapat menjadi bagian dari salah satu tim audit atau dapat ditugaskan secara terpisah.
Perbandingan dapat dibuat antara akuntan forensik dan konsultan manajemen. Sedangkan konsultan
manajemen yang terampil datang dari luar dan memotong kepribadian untuk membuat panggilan sulit
tentang pemborosan dan menilai hal-hal seperti fokus pelanggan, kecakapan pemasaran, infrastruktur
yang tepat, dan efektivitas organisasi penjualan, akuntan forensik dapat dilibatkan untuk melihat
secara independen. di kontrol, sistem, personel, data, dll., untuk mendeteksi penipuan.

Upaya Kongres, SEC, berbagai bursa saham, asosiasi dan otoritas akuntansi, dan lainnya akan terus
memberi tekanan lebih besar pada manajemen, komite audit, akuntan, dan auditor untuk melawan
penipuan. Tetap saja, taruhannya tinggi dan keterampilan serta pengetahuan khusus untuk
memerangi penipuan secara efektif sangat besar. Mengandalkan auditor internal dan akuntan publik
independen yang terlibat dalam audit keuangan untuk mengungkap kecurangan laporan keuangan
dengan segala kerumitannya adalah tidak realistis. Spesialis dalam deteksi penipuan yang memiliki
pola pikir yang dibutuhkan, objektivitas yang tepat, dan keterampilan yang dibutuhkan akan
diperlukan. Apakah pejuang penipuan ini adalah bagian dari tim audit internal, tim audit independen,
komite audit, atau entitas yang belum diketahui untuk mendekati masalah dari sudut lain masih harus
dilihat.

Meskipun tugasnya menakutkan, perangkat pemberantas penipuan akan terus berkembang. Karena
aktivitas penipuan yang lebih banyak dalam beberapa tahun terakhir diperiksa secara mendetail, lebih
banyak informasi orang dalam akan tersedia dan akan digunakan untuk mengembangkan
keterampilan dan teknik deteksi penipuan yang lebih canggih. Akuntan forensik diperlukan karena
kemungkinan kejahatan atau pencurian dilaporkan adalah2,8 banding 1

Anda mungkin juga menyukai