DOSEN:
WIDIA PRAPTIWI, SE., M.SI
DI SUSUN OLEH:
VIDITA PERMATASARI (1834031004)
ADE TRI PERMANA (1834031031)
DWI UMMIYANTI (1834031074)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KECURANGAN TERKAIT LIABILITAS, ASET DAN PENGUNGKAPAN
YANG TIDAK MEMADAI
• Penting untuk diperhatikan bahwa pada beberapa kecurangan yang besar, pelaku
melakukan manipulasi terhadap liabilitas dengan cara yang lebih kompleks, tidak sekadar
mencatat kurang saji atau menyembunyikan liabilitas. Salah satu cara untuk
memanipulasi
liabilitasnya adalah menggunakan restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas
lainnya
secara tidak sesuai.
• Dalam menetapkan besarnya nilai cadangan, perusahaan harus mematuhi PABU dengan
mencatat cadangan hanya ketika liabilitas itu ada.
· Ketika nilai pembelian kurang saji, biasanya laba akan menjadi lebih saji. Hal ini terjadi
karna harga pokok penjualan pada periode tersebut dihitung dari persediaan awal
ditambah dengan pembeli ( yang nilainya kurang saji ) dikurangi dengan persediaan
akhir. Maka, nilai harga pokok penjualan menjadi kurang saji dan nilai pendapatan
sebelum pajak akan menjadi lebih saji sejumlah nilai kurang saji pada akun pembelian.
· Pada permasalahan yang ada, indikator kecurangan ditemukan tanpa sengaja.
Daripada menunggu atas ketidaksengajaan tersebut, mencari indikator kecurangan
secara proaktif akan jauh lebih efektif. Pencarian indikator analitis secara proaktif berarti
bahwa kita mencari akun-akun yang tidak biasa dilihat dalam berbagai cara. Untuk
menentukan apakah akun tidak biasa, perubahan dan perbandingan-perbandingan yang
ada harus dievaluasi.
Beberapa rasio yang digunakan dalam mendeteksi adanya kecurangan-Kecurangan
aset yang lebih saji.
Aset fisik dinilai berdasarkan harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi depresisi.
Aset dapat didepresiasi atau diamortisasi secara tidak tepat.
Jika aset yang mengalami penurunan nilai tidak dinilai secara tepat, biaya atau kerugian
perusahaan akan menjadi kurang saji dan laba bersih akan menjadi lebih saji.
Mengapitalisasi biaya sebagai aset yang seharusnya dibebankan secara tidak tepat pada
periode saat ini
Dengan mengapitalisasi aset tidak berwujud seperti biaya pendirian, biaya iklan,
biaya riset dan pengembangan, biaya pemasaran, gaji, dan biaya-biaya awal lainnya.
Terjadinya semua itu alasannya bahwa perusahaan pada fase pendirian atau tahap
pengembangan dan oleh karena itu biaya-biaya yang terkait harus dikapitalisasi sebagai
biaya yang ditangguhkan dan akan dihapuskan pada operasional yang menguntungkan
dimasa yang akan datang.
Penggelembungan aset melalui merger dan akuisisi (atau retrukturisasi) atau dengan
memanipulasi akun atau transaksi antarperusahaan
Dengan membuat aset mereka menjadi lebih saji (atau membuat nilai liabilitas
mereka menjadi lebih saji dengan membuat cadangan cookie jar).
Skema yang digunakan dalam mencatat nilai pasar aset secara tidak tepat adalah kesalahan
memilih entitas yang bertindak sebagai pembeli atas entitas lain, mengalokasikan nilai
bukuatas aset-aset secara tidak tepat.
Piutang dagang yang lebih saji (tidak terkait pengakuan pendapatan) atau persediaan
(tidak terkait dengan harga pokok penjualan)
Piutang dagang atau persediaan dapat dibuat dengan nilai yang lebih tinggi dalam
upaya agar aset menjadi lebih saji dan menutupi adanya pencurian kas dan bukan untuk
melaporkan laba yang lebih saji.
Pengidentifikasian dan pencarian secara aktif indikator kecurangan aset yang lebih saji
1. Mengapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan secara tidak tepat
Yang harus ditanyakan adalah apakah jenis biaya-biaya yang ditangguhkan ini
terdapat didalam laporan posisi keuangan. Pada banyak perusahaan, jenis biaya yang
ditangguhkan tertentu tidak ada dalam laporan posisi keuangan.
· Indikator analitis kecurangan
ada 4 jenis analisis :
a. Membandingkan perubahan-perubahan dan trend saldo-saldo akun dalam
laporan keuangan.
b. Membandingkan perubahan-perubahan dan trend dalam hubungannya
dengan laporan keuangan.
c. Membandingkan saldo laporan keuangan dengan informasi nonkeuangan
atau informasi lain, seperti jumlah atau kualitas aset yang dipresentasikan.
d. Membandingkan saldo-saldo laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
yang digunakan perusahaan lain yang sejenis.
2. Aset yang lebih saji melalui merger, akuisisi, atau retrukturasi atau manipulasi akun
atau transaksi antarperusahaan
· Indikator analitis kecurangan
Dengan menggunakan indikator ini dapat membandingkan adanya trend-trend
dan perubahan-perubahan. Ketika merger atau perubahan lain dalam
pembentukan suatu entitas bisnis terjadi maka akan mendapati suatu entitas
baru tanpa adanya histori sebelumnya.
· Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
Metode-metode akuntansi yang digunakan sudah sesuai dan konsisten dengan
standar akuntansi. Setelah itu dapat memeriksa transaksi merger atau transaksi
antarperusahaan untuk memastikan bahwa transaksi dan nilai transaksi yang
terjadi masuk akal.
4. Kas dan investasi jangka pandek yang lebih saji (termasuk sekuritas berharga)
Dua alasan laporan keuangan menjadi salah secara material :
1. Memverifikasi saldo kas tercatat biasanya dapat dilakukan dengan mudah
melalui konfirmasi dari lembaga keuangan.
2. Jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan biasanya relatif kecil bila
dibandingkan dengan jumlah piutang, persediaan, atau aset tetap.
· Indikator Analisis
Baik untuk kas maupun sekuritas berharga, indikator analisis biasanya membantu
melakukan empat jenis analisis. Jumlah tercatat dari masing-masing kategori kas
dan sekuritas berharga dapat diperiksa dari waktu ke waktu untuk mendeteksi
perubahan-perubahan yang tidak realistis. Misal, jika sekuritas berharga
meningkat, maka kas biasanya akan mengalami penurunan dengan jumlah yang
sama. Karena kas biasanya digunakan untuk membeli sekuritas.