Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI FORENSIK

RINGKASAN BAB 4 : KECURANGAN TERKAIT LIABILITAS, ASET DAN


PENGUNGKAPAN YANG TIDAK MEMADAI

DOSEN:
WIDIA PRAPTIWI, SE., M.SI

DI SUSUN OLEH:
VIDITA PERMATASARI (1834031004)
ADE TRI PERMANA (1834031031)
DWI UMMIYANTI (1834031074)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KECURANGAN TERKAIT LIABILITAS, ASET DAN PENGUNGKAPAN
YANG TIDAK MEMADAI

•   Penting untuk diperhatikan bahwa pada beberapa kecurangan yang besar, pelaku
melakukan manipulasi terhadap liabilitas dengan cara yang lebih kompleks, tidak sekadar
mencatat kurang saji atau menyembunyikan liabilitas. Salah satu cara untuk
memanipulasi
liabilitasnya adalah menggunakan restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas
lainnya
secara tidak sesuai.

•   Dalam menetapkan besarnya nilai cadangan, perusahaan harus mematuhi PABU dengan
mencatat cadangan hanya ketika liabilitas itu ada.

•  Beberapa metode untuk menyembunyikan kecurangan laporan keuangan dari


auditor diantaranya :
1.    Kolusi dengan pihak dalam dan pihak luar, seperti yang terjadi dengan eksekutif
bank pada kasus kecurangan yang dibahas sebelumnya.
2.    Pemalsuan, dimana untuk ini auditor laporan keuangan tidak dilatih untuk
mendeteksinya.
3.    Penelusuran audit yang kompleks yang pada umumnya diungkapkan pada laporan –
laporan internal yang tidak ditinjau sebagai bagian dari audit berdasarkan Standar
Audit Berlaku Umum.
4.    Kebohongan oleh manajemen dan personel penting lainnya.
5.    Kecurangan yang menyerupai bentuk seperti transaksi umum dalam perusahaan,
dengan kata lain, bukan merupakan sesuatu yang tidak biasa.
6.    Sikap diam dari orang – orang yang mengetahui adanya kecurangan tersebut.
7.   Sifat kecurangan yang terkait di luar pembukuan, berarti bahwa catatan dari
perusahaan tidaklah mengandung kecurangan. Seperti kecurangan yang telah
dibahas sebelumnya.
8.    Adanya dokumentasi yang menyesatkan.
9.    Kecurangan yang jumlahnya relatif kecil bila dibandingkan dengan saldo – saldo
laporan keuangan atau kecurangan dalam jumlah besar yang terbagi ke dalam
jumlah – jumlah kecil dan disebar ke berbagai anak perusahaan.
10. Transaksi fiktif yang menggunakan jumlah yang terlihat normal dan bukan jumlah
yang dibulatkan.
11. Dokumen – dokumen fiktif yang dibuat oleh manajemen untuk mendukung adanya
kecurangan.
·        Jika nilai liabilitas utang dagang kurang saji, sementara persediaan tidak maka nilai
harga pokok penjualan akan kurang saji, sehingga akan terjadi penggelembungan laba
bersih.
·        Nilai utang dagang dapat menjadi kurang saji melalui kombinasi dari :
  - Tidak mencatat pembelian atau mencatat pembelian setelah akhir tahun
           - Mencatat nilai retur pembelian atau potongan pembelian yang lebih saji
           - Membuat seolah-olah liabilitas telah dibayar atau dihapuskan padahal belum.

·        Ketika nilai pembelian kurang saji, biasanya laba akan menjadi lebih saji. Hal ini terjadi
karna harga pokok penjualan pada periode tersebut dihitung dari persediaan awal
ditambah dengan pembeli ( yang nilainya kurang saji ) dikurangi dengan persediaan
akhir. Maka, nilai harga pokok penjualan menjadi kurang saji dan nilai pendapatan
sebelum pajak akan menjadi lebih saji sejumlah nilai kurang saji pada akun pembelian.
·        Pada permasalahan yang ada, indikator kecurangan ditemukan tanpa sengaja.
Daripada menunggu atas ketidaksengajaan tersebut, mencari indikator kecurangan
secara proaktif akan jauh lebih efektif. Pencarian indikator analitis secara proaktif berarti
bahwa kita mencari akun-akun yang tidak biasa dilihat dalam berbagai cara. Untuk
menentukan apakah akun tidak biasa, perubahan dan perbandingan-perbandingan yang
ada harus dievaluasi.
Beberapa rasio yang digunakan dalam mendeteksi adanya kecurangan-Kecurangan
aset yang lebih saji.

Aset fisik dinilai berdasarkan harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi depresisi.
Aset dapat didepresiasi atau diamortisasi secara tidak tepat.
Jika aset yang mengalami penurunan nilai tidak dinilai secara tepat, biaya atau kerugian
perusahaan akan menjadi kurang saji dan laba bersih akan menjadi lebih saji.

Mengidentifikasi kecurangan aset yang lebih saji


Jenis-jenis aset yang lebih saji
1.    Kas, investasi, jangka pendek dan surat-surat berharga yang lebih saji.
2.    Piutang dan persediaan yang lebih saji.
3.    Aset yang lebih saji melalui merger dan akuisisi, atau dengan memanipulasi akun
atau transaksi antarperusahaan.
4.    Aset tidak berwujud atau aset yang ditangguhkan yang lebih saji.
5.    Aset tetap yang lebih saji.

Mengapitalisasi biaya sebagai aset yang seharusnya dibebankan secara tidak tepat pada
periode saat ini
Dengan mengapitalisasi aset tidak berwujud seperti biaya pendirian, biaya iklan,
biaya riset dan pengembangan, biaya pemasaran, gaji, dan biaya-biaya awal lainnya.
Terjadinya semua itu alasannya bahwa perusahaan pada fase pendirian atau tahap
pengembangan dan oleh karena itu biaya-biaya yang terkait harus dikapitalisasi sebagai
biaya yang ditangguhkan dan akan dihapuskan pada operasional yang menguntungkan
dimasa yang akan datang.

Bagian mengkhawatirkan dari manajemen laba


Kecurangan laporan keuangan sering dimulai ketika manajemen menerapkan
metode atau asumsi akuntansi yang agresif ketika hal yang terlihat sebagai perubahan yang
“tidak ada salahnya” pada metode akuntansi akan memberikan organisasi keuntungan yang
dibutuhkan untuk memenuhi target laba.
Tekanan untuk memenuhi target keuangan dan adanya histori dalam perusahaan karena
menggunakan metode akuntansi untuk memenuhi target tersebut mendorong manajemen
semakin jauh masuk ke dalam area yang menghawatirkan yang membuatnya hampir
mustahil untuk keluar.
Hal ini sering kali melibatkan pegawai ditingkat yang lebih rendah untuk masuk kedalam
skenario kecurangan dan meskipun mereka percaya bahwa hal tersebut adalah salah, dan
jika bertindak atas diri mereka sendiri, mereka tidak akan pernah menurunkan integritas
mereka pada tingkat tersebut.

Penggelembungan aset melalui merger dan akuisisi (atau retrukturisasi) atau dengan
memanipulasi akun atau transaksi antarperusahaan

Dengan membuat aset mereka menjadi lebih saji (atau membuat nilai liabilitas
mereka menjadi lebih saji dengan membuat cadangan cookie jar).
Skema yang digunakan dalam mencatat nilai pasar aset secara tidak tepat adalah kesalahan
memilih entitas yang bertindak sebagai pembeli atas entitas lain, mengalokasikan nilai
bukuatas aset-aset secara tidak tepat.

Aset tetap yang lebih saji (properti, pabrik, dan peralatan)


Beberapa cara yang paling umum
1.    Membiarkan aset yang tidak berharga atau habis masa manfaatnya pada
pembukuan (tidak menghapuskan aset).
2.    Melaporkan biaya depresiasi dengan nilai yang lebih rendah atau pencatatan nilai
sisa yang lebih saji.
3.    Mencatat aset tetap pada nilai yang sudah digelembungkan (pembelian fiktif atau
pembelian dengan pihak terkait).
4.    Hanya merekayasa nilai aset tetap untuk dicatat dalam laporan keuangan.

Kecurangan kas dan investasi jangka pendek


Sekuritas berharga telah dibuat lebih saji nilainya secara material, namun biasanya
dianggap cukup sulit untuk nilai kas yang lebih saji karena saldo kas dapat dengan mudah
dikonfirmasi pada lembaga keuangan.
Dibandingkan kas, manajemen biasanya lebih mudah membuat nilai sekuritas berharga
lebih saji, terutama pada sekuritas yang tidak diperdagangkan secara luas.
Cara lain membuat aset dan liabilitas dapat manipulasi adalah dengan membuat liabilitas
tidak tercatat dalam laporan posisi keuangan atau mentransfer aset-aset yang bermasalah
dari laporan posisi ke entitas lain dan mencatat investasi atau piutang pada pada entitas
lain.

Piutang dagang yang lebih saji (tidak terkait pengakuan pendapatan) atau persediaan
(tidak terkait dengan harga pokok penjualan)

Piutang dagang atau persediaan dapat dibuat dengan nilai yang lebih tinggi dalam
upaya agar aset menjadi lebih saji dan menutupi adanya pencurian kas dan bukan untuk
melaporkan laba yang lebih saji.

Pengidentifikasian dan pencarian secara aktif indikator kecurangan aset yang lebih saji
1.    Mengapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan secara tidak tepat
Yang harus ditanyakan adalah apakah jenis biaya-biaya yang ditangguhkan ini
terdapat didalam laporan posisi keuangan. Pada banyak perusahaan, jenis biaya yang
ditangguhkan tertentu tidak ada dalam laporan posisi keuangan.
·        Indikator analitis kecurangan
ada 4 jenis analisis :
a.    Membandingkan perubahan-perubahan dan trend saldo-saldo akun dalam
laporan keuangan.
b.    Membandingkan perubahan-perubahan dan trend dalam hubungannya
dengan laporan keuangan.
c.    Membandingkan saldo laporan keuangan dengan informasi nonkeuangan
atau informasi lain, seperti jumlah atau kualitas aset yang dipresentasikan.
d.    Membandingkan saldo-saldo laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
yang digunakan perusahaan lain yang sejenis.

·         Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi


a.    Indikator umum yang terkait dengan berbagai skema kecurangan laporan
keuangan.
b.    Indikator dokumentasi yang terkait dengan kapitalisasi biaya yang
seharusnya dibebankan secara tidak sesuai pada periode berjalan.

2.    Aset yang lebih saji melalui merger, akuisisi, atau retrukturasi atau manipulasi akun
atau transaksi antarperusahaan
·        Indikator analitis kecurangan
Dengan menggunakan indikator ini dapat membandingkan adanya trend-trend
dan perubahan-perubahan. Ketika merger atau perubahan lain dalam
pembentukan suatu entitas bisnis terjadi maka akan mendapati suatu entitas
baru tanpa adanya histori sebelumnya.
·        Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
Metode-metode akuntansi yang digunakan sudah sesuai dan konsisten dengan
standar akuntansi. Setelah itu dapat memeriksa transaksi merger atau transaksi
antarperusahaan untuk memastikan bahwa transaksi dan nilai transaksi yang
terjadi masuk akal.

3.    Aset tetap yang lebih saji (properti, pabrik, dan peralatan)


Berasal dari salah saji dari tiga cara berikut
a.    Nilai aset yang dicatat digelembungkan pada transaksi pembelian tidak wajar.
b.    Nilai aset tidak diturunkan pada nilai yang sesuai.
c.    Aset fiktif dicatat dalam akun-akun laporan keuangan.
·        Indikator analitis
Analisis horizontal, analisis laporan arus kas, atau perbandingan saldo akun dari
periode ke periode dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar
perusahaan nilai akun aset tetap.

Berikut rasio-rasio yang digunakan


1.    Total aset tetap/total aset
2.    Saldo akun masing-masing aset tetap/total aset tetap.
3.    Total aset tetap/utang jangka panjang.
4.    Biaya depresiasi berbagai kategori aset/aset yang didepresiasi.
5.    Akumulasi depresiasi/jumlah aset yang bisa didepresiasi (untuk masing-
masing kategori).

·       Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi


Menentukan apakah pembelian aset tetap dalam jumlah besar merupakan
transaksi yang wajar atau apakah pembelian dari pihak-pihak yang terkait
merupakan hal yang penting.

4.    Kas dan investasi jangka pandek yang lebih saji (termasuk sekuritas berharga)
Dua alasan laporan keuangan menjadi salah secara material :
1. Memverifikasi saldo kas tercatat biasanya dapat dilakukan dengan mudah
melalui konfirmasi dari lembaga keuangan.
2. Jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan biasanya relatif kecil bila
dibandingkan dengan jumlah piutang, persediaan, atau aset tetap.

·        Indikator Analisis
Baik untuk kas maupun sekuritas berharga, indikator analisis biasanya membantu
melakukan empat jenis analisis. Jumlah tercatat dari masing-masing kategori kas
dan sekuritas berharga dapat diperiksa dari waktu ke waktu untuk mendeteksi
perubahan-perubahan yang tidak realistis. Misal, jika sekuritas berharga
meningkat, maka kas biasanya akan mengalami penurunan dengan jumlah yang
sama. Karena kas biasanya digunakan untuk membeli sekuritas.

·        Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi


Indikator akuntansi terbaik untuk menemukan kas dan sekuritas berharga yang
salah saji biasanya dari perbedaan antara jumlah tercatat dan jumlah yang
dikonfirmasi oleh pihak bank, pialang, dan pihak-pihak independen lainnya.
Jenis-Jenis Kecurangan Pengungkapan

Kecurangan pengungkapan dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok berikut :


1.    Representasi yang salah terkait sifat dasar atau produk perusahaan, biasanya dilakukan
melalui laporan berita, wawancara, laporan tahunan, dan lain-lain.
2.    Representasi yang salah atau penghilangan dalam MD&A, seperti pada kasus Edison
School, Inc., atau bagian laporan yang lain yang sifatnya non keuangan dari laporan
tahunan, formulir 10-K, formulir 10-Q, dan laporan-laporan lainnya.
3.    Representasi yang salah atau penghilangan dalam catatan kaki laporan keuangan,
seperti kegagalan untuk mengungkapkan transaksi-transaksi yang terjadi dengan pihak-
pihak terkait.
Jenis Lain Dalam Kecurangan Laporan Keuangan
a. Akuntansi Untuk Transaksi Nonmoneter yang Tidak Tepat
pertukaran yang melibatkan sedikit atau tanpa aset moneter atau liabilitas disebut
sebagai transaksi nonmoneter. Secara umum, berdasarkan PABU, akuntansi untuk transaksi
nonmoneter harus didasarkan pada nilai wajar aset (atau jasa) yang terlibat, yaitu dengan
menggunakan basis yang sama seperti yang digunakan dalam transaksi moneter.

b. Akuntansi Untuk Transaksi Roundtrip yang Tidak Tepat

c. Akuntansi Untuk Pembayaran Di Luar Negeri yang Tidak Tepat Atas


Pelanggaran   Terhadap Foreign Corrupt Practices Act (FCPA)
FCPA disahkan pada tahun 1977 untuk memerangi praktik bisnis yang korup seperti
penyuapan.

d. Penggunaan Ukuran Keuangan Non-PABU Secara Tidak Tepat


ketika digunakan secara tidak tepat ukuran keuangan non-PABU yang menyertakan
atau mengecualikan biaya atau keuntungan yang tidak biasa dapat memberikan gambaran
keungan yang menyesatkan. Ukuran-ukuran keuangan ini pada umumnya dijadikan acuan
sebagai “laba proforma”

e. Penggunaan Pengaturan Akun Di Luar Laporan Posisi Keuangan Yang Tidak


Tepat.
Pengaturn akun di luar laporan keuangan, sering digunakan untuk memberikan
pendanaan, likuiditas, pasar, atau dukungan risiko kredit, atau untuk melakukan sewa guna
usaha, lindung nilai, atau jasa penelitian dan pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai