Mencari perubahan-
Mencari perubaha-perubahan
Membandingkan hasil-hasil
keuangan dan trend
perusahaan dengan
perusahaan sejenis yang ada
pada industri yang sama.
BAB 4
Kecurangan terkait Liabilitas, Aset dan Pengungkapan yang Tidak Memadai
Pada umumnya, audit laporan keuangan menggunakan prosedur audit yang dapat
diprediksi, yang diwajibkan dalam Standar Audit Berlaku Umum, sehingga memungkinkan
pelaku kecurangan dapat menemukan cara untuk menyembunyikan skemanya dari auditor.
Kecurangan laporan keuangan dapat dipandang sebagai rangkaian kesatuan dari yang mudah
terdeteksi dan mungkin seharusnya dapat terdeteksi oleh auditor yang bekerja sesuai Standar
Audit Berlaku Umum sampai sulit untuk dideteksi dan bahkan mungkin tidak pernah
terdeteksi oleh setiap auditor yang melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Berlaku
Umum.
Liabilitas yang Kurang Saji
Cara Memanipulasi Liabilitas
Pada beberapa kecurangan yang besar, pelaku melakukan manipulasi terhadap
liabilitas dengan cara yang lebih kompleks, tidak sekedar mencatat kurang saji atau
menyembunyikan liabilitas. Salah satu cara untuk memanipulasi liabilitas adalah
menggunakan restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas lainnya secara tidak sesuai.
Dalam menetapkan besarnya nilai cadangan, perusahaan harus mematuhi PABU dengan
mencatat cadangan hanya ketika liabilitas ada. Pada saat cadangan sudah dibuat, pembayaran
yang dilakukan oleh perusahaan benar-benar berkaitan dengan cadangan tersebut,
mengimbangi terhadap adanya cadangan dan bukan dilaporkan sebagai biaya periode
berjalan.
Cadangan biasanya disalahgunakan oleh perusahaan untuk mengelola laba mereka.
Perusahaan-perusahaan tersebut membentuk cadangan laba dalam jumlah yang berlebihan
(dengan cara pda awalnya mengakui liabilitas secara berlebihan) pada satu periode akuntansi
dan kemudian menurunkan cadangan yang berlebih tersebut pada periode-periode akuntansi
berrikutnya. Cadangan yang berlebihan ini, sering juga disebut dengan istilah cookie jar,
karena seperti uang disimpan dalam toples kue, ini mewakili simpanan laba akuntansi yang
dapat digunakan untuk menyokong persepsi mengenai kinerja perusahaan pada masa yang
akan datang.
TABEL 4.1 TRANSAKSI-TRANSAKSI TERKAIT LIABILITAS
TRANSAKSI
1. Pembelian persediaan
AKUN-AKUN YANG
MENYERTAI
Persediaan, Utang Dagang
SKEMA KECURANGAN
1. Mencatat utang dagang
pada periode berikutnya.
2. Tidak mencatat pembelian.
3. Nilai retur pembelian dan
potongan pembelian yang
lebih saji.
4. Mencatat pembayaran
yang telah dilakukan pada
3. Penjualan produk.
4. Penjualan jasa,
pembayaran kembali
deposit, atau pembelian
kembali sesuatu pada
masa yang akan datang
(komitmen pada masa
akan datang).
5. Peminjaman uang.
6. Pengakuan liabilitas
bersyarat.
periode-periode akhir
sebagai pembayaran yang
dilakukan pada periodeperiode awal.
5. Kecurangan pencatatan
pembayaran.
6. Tidak mencatat liabilitas
yang masih harus dibayar.
7. Mencatat liabilitas yang
masih harus dibayar pada
periode berikutnya.
Cara lainnya untuk mencatat utang atau liabilitas yang serupa secara tidak lengkap,
termasuk diantaranya:
Dengan tidak melaporkan atau mencatat utang pada pihak-pihak terkait secara tidak
lengkap.
Meminjam tapi tidak mencantumkan niali utang yang muncul karena adanya batasan
kredit maksimum yang diperbolehkan (lines of kredit).
Tidak mencatat nilai pinjaman yang terjadi
Mengajukan klaim bahwa utang yang ada telah dihapuskan oleh pihak kreditur.
Mengajukan klaim bahwa utang yang ada dalam pembukuan perusahaan adalah utang
pribadi dari pemilik atau pihak-pihak yang berkepentingan dalan perusahaan, dan
bukan utang perusahaan.
Liabilitas Bersyarat yang Tidak Dicantumkan
Statement of Financial Accounting Standards No. 5, Akuntansi untuk Kontigensi,
mengharuskan liabilitas bersyarat untuk dicatat sebagai liabilitas dalam laporan posisi
keuangan jika kemungkinan adanya kerugian atau pembayarab bersifat mungkin. Jika
kemungkinan adanya kerugian adalah kemungkinan yang cukup beralasan, maka liabilitas
bersyarat harus diungkapkan dalam catatan kaki sebuah laporan keuangan. Liabilitas
bersyarat dapat digunakan secara curang untuk melakukan salah saji pada laporan keuangan
melalui penyajian perkiraan probabilitas keterjadian secara tidak lengkap dan tidak mencatat
atau mengungkapkan liabilitas bersyarat dalam laporan keuangan.
Mendeteksi Indikator Kecurangan Liabiltas yang Kurang Saji
Indikator Analitis
Indikator analitis terkait adanya nilai utang dagang yang kurang saji biasanya
berhubungan dengan saldo-saldo yang dilaporkan, dinilai terlalu rendah.
Indikator analitis dari pengakuan penadapatan diterima di muka sebelum waktunya
melibatkan adanya liabilitas di awal yang terlihat terlalu rendah dan akun pendapatan yang
terlalu tinggi
Indikator analitis untuk jasa garansi atau komitmen masa datang lainnya baik yang
tidak dicatat ataupun dicatat secara tidak lengkap diantaranya saldo terhadap akun-akun
seperti garansi, pembelian kembali, atau deposit yang dinilai terlalu rendah.
Indikator analitis untuk utang wesel dan hipotek yang tidak dicatat diantaranya:
hubungan yang tidak masuk akal antara biaya bunga dan liabilitas yang tercatat, penutunan
yang signifikan atas utang yang tercatat, dll.
Terakhir, indikator analitis biasanya tidak sepenuhnya dapat membantu dalam
menemukan adanya liabilitas bersyarat yang tidak dicatat.
TABEL 4.2 JENIS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis saldo-saldo
keuangan dan hubungannya
dalam laporan keuangan.
Membandingkan hasil-hasil
keuangan dan trend dengan
perusahaan sejenis dalam
industri yang sama.