Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko kauntansi dalam analisis
laporan keuangan yaitu ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi
akuntansi. Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi
risiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan,termasuk
komparabilitasnya. Untuk mencapai sasaran ini diperlukan penyajian ulang dan
pengklasifikasian ulang laporan keuangan untuk meningkatkan muatan ekonomi dan
komparabilitasnya.
Users must be aware that managers know they are searching for red flags.
Consequently,managers might attempt to conceal their company’s deteriorating
condition by taking steps to avoid having their financial statements signal their
company’s true condition.
Kualitas laba memiliki arti berbeda untuk berbagai pihak. Analis mendefinisika
QOE sebagai sejauh mana perusahaan mengaplikasikan koservatisme – perusahaan
dengan QOE yang lebih tinggi diharapkan memiliki rasio Price Earning Ratio (PER) yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan QOE rendah. Definisi lainnya sebagai
alternative yaoti sehubungan dengan distorsi akuntansi – perusahaan memiliki QOE
tinggi jika informasi laporan keuangan mencerminkan aktivitas usaha secara akurat.
- The use of acconting methods and assumptions that tend not to overstate
reported revenues and earnings. The term to indicate consistency of reported
earnings (lack of volatility).firms that report “consistent” earnings growth often
do so by managing earnings in ways that the external analyst cannot see.
Earnings management may include the use of aggressive accounting assumption
when required to meet analyst expectations. (White, Sondhi & Fried,2003)
- The relevance of earnings in measuring company performance. Its determinants
include a company’s business environment and its selection and application of
accounting principles (Wild, Subramanyam & Halsey, 2003)
- A review of financial statements,including the footnotes,indicates their
conservatism in regard to accounting policies. Accounting policies that result in
the slowest reporting of income are the most conservative. When a firm has
conservative accounting policies. It is said that its earnings are of high quality
(Gibson,2001)
E. DETERMINANTS OF QOE
QOE mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat kinerja perusahaan.
Analisis laba tahun-tahun sebelumnya memberikan angka laba yang sangat tergantung
dari asumsi dan standar akuntansi yang digunakan. Penentu QOE mencakup
lingkungan usaha perusahaan,standar akuntansi yang dipilih dan aplikasi akuntansi.
Kebutuhan akan estimasi dan interpretasi pada akuntansi akrual telah membuat
beberapa pihak mempertanyakan tingkat keandalan seluruh pengukuran akrual. Reaksi
ekstrim ini tidaklah bijaksana karena banyak informasi relevan yang dapat dijelaskan
melalui pengukuran akrual.
Pengukuran QOE menciptakan kebutuhan untuk membandingkan laba antar
perusahaan dan keinginan untuk mengakui perbedaan kualitas untuk tujuan penilaian.
Tidak ada kesepakatan jelas yang menyatakan dasar QOE. Tiga Faktor yang biasanya
diidentifikasi sebagai penentu QOE yaitu :
1. Accounting Principles. Salah satu penentu QOE adalah kebebasan
manajemen dalam memilih standar akuntansi yang berlaku. Kebebasan ini
dapat bersifat agresif (optimis) atau konservatif. QOE yang ditentukan
secara konservatif dianggap lebih tinggi karena lebih kecil kemungkinan
kinerja saat ini dan perkiraan kinerja di masa yang akan dating dinyatakan
terlalu tinggi dibandingkan dengan laba yang ditentukan dengan cara yang
lebih agresif.
Namun konservatisme yang berlebihan mengurangi keandalan dan relevansi
laba pada jangka panjang.
2. Aplikasi Akuntansi. Penentu QOE lainnya adalah kebabasan manajemen
dalam menerapkan standar akuntansi. Manajemen memiliki kebabasan
terhadap jumlah laba yang dilaporkan melalui aplikasi standar akuntansi
untuk menentukan pendapatan dan beban. Beban yang bebas seperti beban
iklan,pemasaran,perbaikan,pemeliharaaan,penelitian dan pengembangan
dapat ditentukan waktunya untuk mengelola laba atau rugi yang akan
dilaporkan.
3. Risiko bisnis. Penentu QOE yang ketiga adalah hubungan antara laba dan
risiko bisnis. QOE yang lebih tinggi dikaitkan dengan perusahaan yang
lebih terlindung dari risiko bisnis.
F. ANALISIS QOE PADA INCOME STATEMENT
Pengeluaran yang fleksibel (discretionary expenditures) merupakan
pengeluaran yang dapat dipindahkan antar periode untuk membuat cadangan dan atau
mempengaruhi laba. Untuk alasan tersebut pengeluaran ini memerlukan perhatian
khusus. Pengeluaran ini seringkali disajikan pada income statement atau catatan atas
laporan keuangan,oleh karena itu evaluasi pengeluaran ini mengacu pada analisis QOE
pada income statement.
Dua contoh pengeluaran ini yaitu :
1. Beban Iklan. Sebagian besar pengeluaran untuk iklan memiliki dampak yang
melampui periode saat ini. Hal ini merupakan penyebab lemahnya hubungan antara
beban iklan dengan kinerja jangka pendek perusahaan. Manajer dalam kasus
tertentu dapat mengurangi beban iklan tanpa menimbulkan pengaruh langsung
terhadap penjualan. Namun tindakan ini akan berdampak buruk tehadap penjualan
jangka panjang. Analis harus memperhatikan perubahan beban iklan setiap tahun
untuk menilai dampaknya tehadap penjualan di masa yang akan dating dan QOE.
2. Beban penelitian dan pengembangan. Biaya penelitian dan pengembangan atau
litbang (R&D) merupakan pengeluaran dalam laporan keuangan yang paling sulit
untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Beban litbang ini penting,tidak hanya
karenajumlahnya tetapi juga karena dampaknya terhadap kinejera di masa yang
akang datang. Terdapat berbagai kasus aktivitas penelitian dan pengembangan yang
berhasil pada bidang genetika,kimia,elektronik,fotografi, dan biologi tetapi setiap
proyek yang berhasil juga diiringi oleh sejumlah kegagalan. Kegagalan penelitian
ini mencerminkan sejumlah besar beban atau penghapusan beban yang tidak
memiliki manfaat yang dapat diukur. Tujuan analisis adalah untuk menentukan
jumlah biaya litbang saat ini yang mempunyai manfaat masa depan. Manfaat ini
seringkali diukur dengan menghubungkan pengeluaran litbang dengan
pertumbuhan penjualan dan pengembangan produk baru.
Beberapa pengeluaran yang fleksibel lainnya yang berdampak pada kinerja di masa
yang akan datag adalah biaya pelatihan,penjualan,pengembangan kemampuan
manajer, serta perbaikan dan pemeliharaan. Meskipn biaya ini biasanya
dibebankan pada periode terjadinya, biaya ini seringkali memiliki manfaat masa
depan.