Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT.

ACE HARDWARE INDONESIA TBK PERIODE 2015-


2017

Amir Hamzah
Email : siahamzah@gmail.com
Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
Program Studi Manajemen
ABSTRAK
Pembahasan didalam artikel ini akan menganalisis tentang perkembangan kinerja keuangan
PT.ACE HARDWARE INDONESIA Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015-
2017. Namun untuk sumber data yang digunakan berasal dari laporan keuangan yang
dipublikasikan serta Annual Report PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk pada tahun 2017,
yang merupakan ringkasan kinerja suatu perusahaan yang terdaftar di BEI. Untuk pembahasan
ini teknik yang digunakan adalah teknik analisa rasio dengan membandingkan laporan keuangan
periode 2015-2017 jadi akan terlihat perkembangan kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan
analisis rasio yang dilakukan yaitu rasio likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas, bahwa
perusahaan PT.ACE HARDWARE INDONESIA Tbk dapat dikatakan semakin membaik atau
sebaliknya dengan memaksimalkan rasio likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas.

Kata kunci : laporan keuangan, Bursa Efek Indonesia, rasio rentabilitas, dan rasio solvabilitas
PENDAHULUAN

Industri ritel merupakan salah satu sektor industri yang strategis karena berperan penting dalam
memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Berdasarkan laporan Direktorat
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi penerimaan pajak dari sektor ritel
hingga kuartal III 2018 mencapai Rp 224,95 triliun atau tumbuh 16,63 persen dibanding periode
yang sama pada tahun sebelumnya.

ISI

Pengertian dari rasio secara simpel menurut Raharjaputra (2011), adalah membandingkan
antara satu angka dengan angka lain yang memberikan suatu makna. Suatu keuntungan dengan
menggunakan rasio adalah meringkas suatu data historis perusahaan sebagai bahan
perbandingan.
Rasio Likuiditas Menurut Kasmir (2008) menyatakan bahwa likuiditas berfungsi untuk
menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang sudah
jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar maupun didalam perusahaan.

a. Sebuah rasio saja tidak pernah digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah
dilaksanakan. Untuk menilai keadaan secara keseluruhan maka sejumlah rasio harus dinilai
secara bersamaan.
b. Perbandingan yang dilakukan harus sejenis dan dalam waktu yang bersamaan.
c. Sebaiknya perhitungan rasio keuangan didasarkan pada data laporan keuangan yang sudah
di audit, laporan yang belum di audit masih diragukan tingkat kebenarannya, sehingga rasio-
rasio yang dihitung juga kurang akurat.
d. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan
haruslah sama”.

a. Size (Ukuran Perusahaan)


Menurut (Tittman dan Wessels) dalam Nuraini (2010), total aset dijadikan sebagai indikator
ukuran besar kecilnya perusahaan karena sifatnya jangka panjang.

b. Return on Investment (ROI)


Menurut Syamsuddin (2011: 63),” Return On Total Investment adalah pengukuran kemampuan
perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia didalam perusahaan”.
ROI dapat dirumuskan sebagai berikut :
Return OnInvestment = (Earning after tax)/(Total Investment) x 100%

c. Debt Ratio (DR)


Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan Debt Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Debt Ratio = (Total liabilities)/(Total assets) x 100%
(Brigham dan Ehrhardt 2005:450)

d. Return On Equity (ROE).


Menurut Syamsuddin (2011:64),” Return On Equity merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan ata modal yang mereka investasikan di
dalam perusahan. ROE dapat diketahui melalui rumus berikut:
Return On Equity = (Earning After Tax)/(Total Equity) x 100%
(Syamsuddin, 2011:74).

e. Current Ratio
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas
jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan liabilitas jangka pendek dengan sumber daya
jangka pendek atau lancar yang tersedia untuk memenuhi liabilitas tersebut. Salah satu dari
rasio likuiditas ini yang paling umum dan sering digunakan adalah rasio lancar atau current ratio
(Wachowich dan Van Horne, 2012:167). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
CR = (Aset lancar)/(Liabilitas jangka pendek)X 100%
(Wachowich dan Van Horne, 2012 : 167).

f. Debt to Equity Ratio (DER)


DER (Debt to Equity Ratio) digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai
dengan hutang Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
DER = (Total liabilities)/(Total equity) x 100%
(Syamsuddin, 2011 : 71).

Penelitian data ini yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan PT ACE
HARDWARE INDONESIA Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode laporan yang
digunakan tersebut pada tahun 2013 sampai tahun 2015. Penelitian ini menggunakan data
laporan keuangan yang berasal dari BEI.
Penelitian ini menggunakan teknik analisa rasio, yaitu dengan membandingkan rasio keuangan
selama beberapa tahun (periode) yaitu 2013-2015, sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Analisis ini membandingkan rasio keuangan yang sama untuk periode yang
berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun.

Analisis 2015 2016 2017


Keuangan
DR 42,06% 43,10% 40,15%
DER 75,59% 75,75% 67,08%
ZISE 50.770.251.000 58.234.278.000 63.505.413.000
ROI 8,63% 9,33% 10,16%
ROE 14,90% 16,40% 16,98%
CR 172,2% 162,0% 177,0%
Sumber: Data diolah

Analisis 2015 2016 2017


Keuangan
ASSET 50.770.251.000 58.234.278.000 63.505.413.000
LIABILITY 21.353.980.000 25.099.875.000 25.497.504.000
EQUITY 29.416.271.000 33.134.403.000 38.007.909.000
RETURN 4.383.932.000 5.432.667.000 6.452.834.000
Sumber: Data diolah

Analisa Rasio Solvobilitas, rasio likuiditas, dan rasio rentabilitas (Hasil dan Pembahasan
analisa dibawah ini mengacu pada data tabel yang ada di atas tersebut)

a. Debt Ratio (DR)


Dari tabel diatas terlihat bahwa PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk dari periode 2015-2016
Debt Ratio mengalami peningkatan, hal ini menunjukan bahwa PT ACE HARDWARE
INDONESIA Tbk menambah utangnya, namun mulai 2016-2017 mulai menunjukan perbaikan
dengan menurunnya utang namun total assetnya terus naik.

b. Debt to Equity Ratio (DER)


Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rasio DER PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk pada
periode 2015-2016 tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,16%. Sedangkan pada periode 2016-
2017 rasio DER PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk mengalami penurunan sebesar 8,67%.
c. Return On Investment (ROI)
Melihat data yang sudah tercatat diatas bahwa PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk pada di
periode 2015-2016 rasio PT.ACE HARDWARE INDONESIA Tbk mengalami kenaikan.

d. Return On Equity (ROE)


Berdasarkan tabel data diatas menunjukkan bahwa rasio ROE PT. ACE HARDWARE
INDONESIA Tbk pada periode 2015-2016 rasio ROE mengalami trend positif dengan mencatat
kenaikan. Jadi kesimpulannya adalah ROE perusahaan tersebut masih baik (sehat).

e. Current Ratio
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa current ratio pada periode 2015-2016 mengalami
penurunan, namun pada periode selanjutnya di tahun 2016-2017 mengalami kenaikan. Data
tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek
masih baik.

f. ZISE ( Ukuran Perusahaan)


Menurut (Tittman dan Wessels) dalam Nuraini (2010), total aset dijadikan sebagai indikator
ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan.
Berdasarkan data diatas bahwa rasio zise mengalami kenaikan pada periode 2015-2016.

PENUTUP

Berdasarkan analisis rasio yang dilakukan yaitu rasio likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas,
hasilnya menunjukkan bahwa PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk dapat dikatakan memiliki
kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jangka
panjangnya, serta efisien dalam memanfaatkan asset dan modalnya untuk menghasilkan laba
perusahaan.
Berdasarkan dari analisis perkembangan kinerja perusahaan PT. ACE HARDWARE
INDONESIA Tbk tersebut, maka diharapkan agar perusahaan yang termasuk dalam kategori
baik (sehat) tetap mempertahankan serta meningkatkan kinerjanya yang sudah baik agar tetap
mampu bersaing dengan perusahaan lain.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. (2008). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Raharjaputra, Hendra S. (2011). Manajemen Keuangan dan Praktis. Jakarta: Salemba Empat.

Ringkasan Kinerja Perusahaan, “Bursa Efek Indonesia”. 2016. Diakses pada tanggal 19
November 2019 dari www.idx.co.id

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam:


Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers

www.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai