Kelompok 6 :
1. Anjel (190301164)
2. Ayu Silvia Rachmawati (190301152)
3. Mustika Oktaviani (190301041)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKOMOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
TA : 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Analisis Laporan
Keuangan yang berjudul “Analisis Ekuitas dan Penilaian Perusahaan” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu Ibu Nur Fitriana, SE., M.Ak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan juga bagi penulis. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar
makalah tentang “Analisis Ekuitas dan Penilaian Perusahaan” ini dapat memberikan
manfaat untuk kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa saja berbagai valuasi dasar?
2. Bagaimana kekuatan laba dan perkiraan untuk tujuan valuasi?
3. Bagaimana laporan interim untuk pengawasan dan perevisian estimasi laba?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa saja berbagai valuasi dasar
2. Mengetahui kekuatan laba dan perkiraan untuk tujuan valuasi
3. Mengetahui laporan interim untuk pengawasan dan perevisian estimasi laba
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Rasio Harga Terhadap Laba (PE)
Rasio Harga terhadap laba dinyatakan :
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑁𝑒𝑡𝑜
4
Dalam bentuk ini, rasio PE dihubungkan dengan pertumbuhan jangka
pendek dalam laba per saham secara relatif terhadap ekpetasi pertumbuhan
normal. Hal ini memberikan alasan yang rasional atas rasio PEG (PEG ratio),
suatu ukuran penyaringan saham yang terkenal. Sebagai contoh, asumsikan
suatu saham dengan rasio PE sebesar 20 dan biaya modalnya sebesar 10%.
Penganut metode ini mengklasifikasikan suatu saham dihargai secara wajar
jika perkiraan pertumbuhan pada laba per saham adalah 20% dihargai terlalu
rendah jika perkiraan pertumbuhan laba per saham lebih dari 20%, dan
dihargai terlalu tinggi jika perkiraan pertumbuhan pada laba per saham kurang
dari 20%. Walaupun validitas rasio PEG masih perlu dibuktikan secara
empiris, penggunaanya secara luas memperlihatkan apresiasi investor
terhadap hubungan antara PE dan pertumbuhan laba per saham.
5
2.2 Kekuatan Laba dan Perkiraan Untuk Tujuan Valuasi
Bagian ini memperluas per kekuatan laba dan perkiraan laba untuk tujuan
rasio juga mengidentifikasi penggunaan laporan intern untuk mengawasi dan
memperbaiki masukkan untuk valuasi ini.
Kekuatan Laba
Kekuatan laba (earning power) merujuk pada tingkat laba suatu
perusahaan yang diperkirakan akan berlanjut di masa mendatang.Dengan
sedikit pengecualian kekuatan laba dianggap sebagai faktor utama dalam
valuasi perusahaan.Model valuasi berbasis informasi akuntansi memasukkan
kapitalisasi kekuatan laba,di masa kapitalisasi mencakup pengguna suatu factor
atau pengali yang mencerminkan biaya modal dan ekpektasi risiko maupun
imbalan hasil di masa mendatang.Kebanyakan analisi atas laba dan laporan
keuangan ditujukan untuk menentukan kekuatan laba.
6
Rentang Waktu dari Kekuatan Laba
Periode selama satu tahun terlalu singkat untuk mengukur laba yang
dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan aktivitas investasi dab pendanaan
biasanya bersifat jangka panjang, dampak siklus bisnis dan adanya faktor-faktor
yang tidak berulang. Rentang waktu yang dipilih untuk mengukur kekuatan
laba bervariasi, tergantung industri dan faktor-faktor lainnya. Rentang waktu
untuk menghitung rerata laba umumnya adalah 5 tahun (atau hingga 10 tahun).
Periode yang panjang cenderung tidak terpengaruh distori, ketidaknormalan,
dan dampak sementara lainnya yang mengurangi relevansi hasil selama satu
tahun. Perhitungan laba selama 5 tahun sering kali mempertahankan penekanan
pada pengalaman terkini, sekaligus menghindari kinerja yang kurang relevan.
Tren laba merupakan faktor penting dalam mengukur kekuatan laba.
Perkiraan Laba
Bagian utama analisis laporan keuangan dan valuasi adalah perkiraan
laba. Dari sudut pandang analisis, pengevaluasian tingkat laba berkaitan dengan
perkiraan laba. Karena, suatu perkiraan yang relevan atas laba mencakup
analisis komponen laba dan penilaiannya dimasa mendatang. Perkiraan laba
mengikuti analisis komponen laba dan mencakup pengestimasian tingkat laba
di masa mendatang.
7
mendapat manfaat dari disagregasi. Disagregasi mencakup penggunaan data
berdasarkan lini produk atau segmen, dan sangat berguna ketika segmen-
segmen ini memiliki risiko, profibilitas atau pertumbuhan yang berbeda.
Penelitian analisis mengungkapkan berbagai perangkat statistika pada
laba. Pertumbuhan laba tahunan sering kali bergerak secara acak. Sumber
informasi relevan yang sering kali berguna dalam perkiraan laba adalah diskusi
dan analisis manajemen (Management Discussion and Analysis-MD&A).
Sumber tersebut berisikan informasi tentang pandangan dan sikap manajemen
terhadap masa depan.
8
analisis kita tergantung pada penilaian atas asumsi yang melandasinya. SEC
menyarankan agar perkiraan dibuat dengan ‘iktikad yang baik’ (good faith)
serta diduknung dengan alasan yang kuat. Dalam mendorong pengungkapan
perkiraan, SEC memiliki aturan “safe harbor” yang melindungi perusahaan dari
tuntutan hukum jika diprediksi mereka tidak terbukti. Aturan ini melindungi
perusahaan selama perkiraan tersebut memiliki dasar yang kuat, dan dibuat
dengan iktikad yang baik. Oleh karena pertimbangan hukum praktis, sedikit
perusahaan yang mengambil keuntungan dari aturan ini dan melaporkan
perkiraannya.
9
merata didistribusikan di antara periode interim. Hal ini dapat mendistori
perbandingan laba interim.
Metode Pelaporan Terintegrasi
Laporan interim biasanya merupakan laporan yang konsisten dengan
ketentuan dalam laporan tahunan. Dengan mengadopsi pandangan bahwa
laporan kuartalan merupakan bagian keseluruhan dari satu tahun dan bukannya
diskrit, maka praktiknya mensyaratkan pengakuan pendapatan dan beban
selama periode interim.
Persyaratan Pelaporan Interim SEC
SEC sangat tertarik pada pelaporan interim. SEC mensyaratkan laporan
kuartalan (Form 10-Q), laporan perkembangan terkini (Form 8-K),
pengungkapan hasil kuartal keempat secara terpisah dan penyesuaian akhir
tahun secara terperinci. Terdapat beberapa persyaratan pelaporan, untuk laporan
interim yang diwajibkan oleh SEC. Persyaratan uatamanya antara lain :
- Perbandingan data laporan laba rugi interim dan data laporan laba rugi
year-to-date- dapat diberi judul “tidak diaudit” tapi harus dimasukkan
kedalam laporan tahunan (perusahaan kecil dikecualikan)
- Perbandingan laporan posisi keuangan
- Laporan arus kas year-to-date
- Informasi proforma atas kombinasi bisnis yang diakui sebagai pembelian
- Kesesuaian dengan prinsip akuntansi berterima umum dan pengungkapan
perubahan akuntansi, termasuk surat pernyataan dari auditor yang
menyatakan bahwa perubahan adalah lebih baik
- Analisis naratif dari manajemen terkait hasil operasi, dengan penjelasan
perubahan pada pendapatan dan beban sepanjang periode interim
- Pengungkapan apakah Form 8-K diisi selama periode-melaporkan apakah
terdapat penyesuaian laba tidak biasa atau pergantian auditor
10
membantu pengguna dalam mengestimasi tren aktivitas bisnis sepanjang
periode secara tepat waktu.
Analisis Dampak Laporan Interim
Terbatasnya keterlibatan auditor dalam laporan interim mengurangi
keterandalan laporan interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan
yang diaudit. Peraturan pasar modal memberikan sejumlah keyakinan meskipun
terbatas. Tidak seluruh persyaratan pelaporan untuk laporan interim berguna
bagi analisis kita.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak
penggunalaporan keuangan. Analisis Ekuitas dan Penilaian Perusahaan memiliki
berbagai valuasi dasar seperti rasio harga terhadap nilai buku, rasio harga terhadap
laba (pe), ilustrasi valuasi berbasis laba. Memiliki kekuatan laba dan perkiraan
tujuan valuasi untuk kekuatan laba, mengukur kekuatan laba, rentang waktu dari
kekuatan laba, menyesuaikan laba per saham, perkiraan laba, mekanisme perkiraan
laba, elemen-elemen pada perkiraan laba, melaporkan perkiraan laba. Memiliki
laporan interim untuk pengawasan dan perevisian estimasi laba, penyesuaian
akuntansi pada akhir periode, dampak musiman pada aktivitas bisnis, metode
pelaporan terintegrasi, persyaratan pelaporan interim sec, analisis dampak laporan
interim.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan kami yang menulis makalah ini.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata atau kalimat
yang kurang jelas untuk dimengerti. Kami sebagai penulis, menyadari bahwa
makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kata kesempurnaan.
Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah ini dengan mengacu pada
sumber yang di dapatkan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
13