Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEUANGAN PROFORMA

Untuk memenuhi matakuliah Analisis Laporan Keuangan

Disusun Oleh :

Imanuel Olaf Prayoga (1934031002)

Ajeng Safitri (1934031010)

Nur Syamsiah (1934031004)

Vivianti (1934031023)

Tasya Aurelya Azzahra (1934031016)

Akuntansi Sabtu - Semester V

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan petunjuknya, serta dukungan serta do’a dari orang tua, dosen, teman-teman, serta yang
lainnya, karena kami dapat menyelesaikan tulisan ini yang berupa makalah dengan judul
“Laporan Keuangan Proforma” guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
maupun kekurangan, baik dari segi pengetikan, maupun materi yang di sajikan.Oleh sebab itu,
saran dan kritik dari semua pihak yang terkait sangat di harapkan agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.Tidak
lupa pula kami sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kata-kata yang salah dan tidak sesuai.

Bekasi, 04 Desember 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah perusahaan memerlukan laporan keuangan proforma dikarenakan laporan


proforma sangat berguna untuk memproyeksikan kondisi keuangan untuk masa
mendatang. Laporan ini juga menunjukkan proyeksi pendapatan apabila perusahaan akan
merger dengan perusahaan lain, atau penjualan sebagian dan operasinya perusahaan sering
diminta untuk menyampaikan laporan proforma ketika mengajukan aplikasi kredit.
Sehingga perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana laporan keuangan pro forma ?


2. Bagaimana memproyeksikan laporan laba rugi ?
3. Bagaimana memproyeksikan neraca ?
4. Bagaimana memproyeksikan total asset ?
5. Bagaimana memproyeksikan asset individual ?
6. Bagaimana memproyeksikan hutang dan modal saham ?
7. Bagaimana memproyeksikan biaya pendanaan ?
8. Bagaimana membuat rasio keuangan proforma?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui laporan keuangan proforma


2. Untuk mengetahui cara memproyeksikan laporan laba rugi.
3. Untuk mengetahui cara memproyeksikan neraca.
4. Untuk mengetahui cara memproyeksikan total asset.
5. Untuk mengatahui cara memproyeksikan asset individual.
6. Untuk mengetahui cara memproyeksikan hutang dan modal saham.
7. Untuk mengetahui cara memproyeksikan biaya pendanaan.
8. Untuk mengetahui cara membuat rasio keuangan proforma.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PROFORMA

Penyusunan laporan keuangan proforma memerlukan banyak asumsi (seperti :


tingkat pertumbuhan penjualan, prilaku biaya dari sejumlah pos rekening, tingkat investasi
pada modal kerja dan aktiva tetap, dll). Pengambil keputusan ingin melihat sensitivitas
laporan keungan proforma terhadap perubahan – perubahan asumsi dan pengaruh asumsi –
asumsi tersebut terhadap laporan keuangan proforma.

Prosedur penyusunan laporan keuangan proforma meliputi beberapa langkah :

1) Memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada masa mendatang.


2) Memproyeksikan biaya operasional (harga pokok penjualan, biaya penjualan, dan
administrasi, biaya pajak diluar bunga) dan kemudian menurunkan proyeksi pendapatan
operasional.
3) Memproyeksikan total asset, hutang, dan modal saham yang diperlukan untuk
mendukung tingkat operasi yang diproyeksikan pada (1) dan (2).
4) Menentukan biaya pendanaan (financing asset) dari hutang pada (3) dan kemudian
menurunkan dari pedapatan operasional untuk memperoleh laba bersih proyeksi.
5) Menurunkan laporan aliran kas dari laporan keuangan yang diproyeksian (laporan laba
rugi dan neraca).

2.1.1 Memproyeksikan laporan laba rugi

Memproyeksikan Penjualan

Langkah pertama yang diperlukan adalah memproyeksikan penjualan. Proyeksi


penjualan ini kemudian dipakai untuk menurunkan angka – angka dalam laporan
keuangan proforma.

Jika penjualan tumbuh dengan relatif stabil, maka tingkat pertumbuhan tersebut
bisa dipakai untuk memproyeksikan penjualan pada masa – masa mendatang. Jika ada
faktor – faktor lain yang mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penjualan masa
lalu, barangkali diperlukan penyesuian. Pola penjualan yang sifatnya dipengaruhi siklus
juga membuat proyeksi penjualan menjadi lebih sulit karena variasi yang cukup besar
dari tahun ke tahun.
Memproyeksikan Biaya Operasional

Proyeksi biaya operasional tergantung pada asumsi prilaku biaya. Jika analisis
biaya mengasumsikan biaya operasional mempunnyai perilaku sebagai biaya variabel
sepenuhnya, analisis bisa memproyeksikan biaya operasional pada masa mendatang
dengan menggunakan laporan keuangan common size (proporsional). Biaya – biaya
operasional seprti harga pokok penjualan, biaya administrasi, diperoleh dengan
mengalikan proporsinya terhadap penjualan saat ini (untuk masing – masing komponen
biaya) dengan penjualan yang diproyeksikan.

Jika proporsi biaya tetap cukup tinggi, biaya operasional tidak akan berubah
dengan tingkat yang sama dengan perubahan penjualan, dalam hal ini lebih lambat.

Laporan keuangan proforma dapat menggunakan dua pendekatan yaitu, (1)


pendekatan common size (proporsional), dan (2) pendekatan tingkat pertumbuhan
individual. Dengan menggunakan kedua pendekatan tersebut, hasil yang diperoleh
hampir sama.

2.1.2 Memproyeksikan neraca

Sesudah proyeksi penjualan dan laporan laba rugi dibuat langkah berikutnya
adalah membuat proyeksi neraca. Cara yang paling mudah membuat proyeksi ini
dilakukan dengan memproyeksikan sisi kiri neraca (sisi aktiva) terlebih dahulu, baru
kemudian menyusun komposisi yang diinginkan untuk sisi kanan (pasiva atau pendanaan)
neraca untuk tingkat total asset yang di proyeksikan.

Ada dua pendekatan yang bisa dipakai untuk memproyeksikan asset :

1. memproyeksikan total aset, kemudian memproyeksikan neraca common size untuk


mengalokasikan total aset ke komponen – komponennya
2. memproyeksikan aset secara individual, kemudian menjumlahkan aset – aset individual
tersebut untuk memperoleh total aset.

Untuk memproyeksikan aset (baik total maupun individual), ada dua cara yang bisa
dilakukan yaitu :

1. memproyeksikan aset dengan menggunakan tingkat pertumbuhan.


2. memproyeksikan aset dengan menganggap perputaran aktiva konstan (tetap) untuk masa
mendatang
2.1.3 Memproyeksikan total asset

Total aset bisa di proyeksikan dengan menggunakan pendekatan tingkat


pertumbuhan aset pada masa lalu atau dengan menggunakan pendekatan perputaran
aktiva yang konstan.

Perputaran aset = penjualan

Rata – rata total aset

Sesudah rata – rata total aset ditemukan, dicari aset akhir tahun dengan rumus :

= Aset awal tahun + aset akhir tahun

Jika kenaikan aset di masa lalu menunjukkan angka yang stabil, penggunaan
kedua metode tersebut menghasilkan proyeksi aset yang hampir sama. Bila penjualan
sifatnya musiman, tidak stabil, maka penggunaan rata – rata akan memberikan hasil yang
lebih baik.

Setelah besar nya aset secara total ditemukan besarnya komponen – komponen
aset kemudian dihitung dengan menggunakan presentase tertentu dari total aset (common
size). Common size atau porporsi di hitung dari proporsi neraca.

2.1.4 Memproyeksikan aset individual

Cara lain adalah dengan menggunakan metode kedua yaitu memproyeksi aset
secara individual, kemudian menjumlahkan aset aset tersebut menjadi total aset. untuk
memproyeksi aset secara individual sama halnya seperti ketika memproyeksi total aset,
analisis bisa menggunakan tingkat pertumbuhan historis atau menggunkan asumsi
perputaran aktiva yang tetap. Diagram berikut ini meringkaskan pendekatan – pendekatan
yang bisa dipakai untuk memproyeksi aset
Memproyeksi aset
Memproyeksi total aset
individual

Menggunakan tingkat pertumbuhan X X


historis

Menggunakan perputaran aset untuk


proyeksi aset X X

Dalam diagram diatas Nampak bahwa ada 4 kombinasi yang bisa dipakai untuk
memproyeksi aset. Apabila tingkat pertumbuhan aset relative stabil, maka ke empat
pendekatan diatas akan menghasilkan angka – angka yang tidak begitu berbeda. Tetapi
kalau tingkat pertumbuhan tidak stabil, ke empat pendekatan diatas mungkin akan
menghasilkan angka yang cukup berbeda. Dalam hal penggunaan tingkat pertumbuhan
historis akan memberikan proyeksi yang lebih wajar. Manfaat dari penggunaan perputaran
aset untuk memproyeksi aset adalah karena jumlah aset di kaitkan dengan proyeksi
penjualan.kadang – kadang prestasi manajemen dikaitkan dengan perputaran aktiva (untuk
menaikan profitabilitas). Kalau manajemen di evaluasi dengan cara semacam itu,
penggunaan perputaran aset akan memberikan tambahan keuntungan karena bisa dipakai
sebagai dasar evaluasi manajemen.

2.1.5 Memproyeksi modal dan hutang saham

Setelah sisi kiri neraca proforma selesai di susun, tahap berikutnya adalah
menyusun sisi kanan neraca (sisi pasiva).Cara yang paling mudah untuk menyususn
komposisi pasiva adalah dengan menggunakan common size sisi kanan. Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa komposisi semacam itu tidak akan berubah untuk masa – masa
mendatang. Kadang – kadang ada beberapa peristiwa yang merubah total sisi kanan
neraca, misalkan pada peristiwa pembelian perusahaan (leverage buy-out), dan
restrukturisasi. Pada peristiwa semacam itu barangkali common size pada saat ini tidak
bisa dipakai untuk memproyeksikan sisi kanan neraca pada tahun – tahun mendatang

2.1.6 Memproyeksikan biaya pendanaan

Setelah struktur modal di proyeksikan, analisis bisa menghitung biaya pendanaan


seperti bunga. Langkah ini memerlukan asumsi bahwa struktur modal tidak akan
berubah pada masa mendatang, dan juga dengan tingkat bunga. Apabila struktur modal
berubah (misal, hutang lebih besar) maka risiko perushaan berubah dan dengan
demikian tingkat bunga juga bisa berubah untuk mengkompensasi kenaikan risiko.
Berikut ini perhitungan tingkat bunga untuk hutnag – hutang perusahaan :

= Biaya bunga bersih pajak

Rata – rata hutang yang mempunnyai beban bunga

Setelah presentasi tingkat bunga diketahui, tingkat bunga tersebut dipakai untuk
menentukan bunga dengan mengalikan tingkat Bunga tersebut dengan rata – rata hutang
(yang terdiri dari hutang jangka panjang dan hutang wesel) biaya Bunga tersebut (bersih
pajak) kemudian dikurangkan dari pendapatan operasional untuk memperoleh proyeksi
laba bersih unutk setiap tahunnya.

2.1.7 Memproyeksikan laporan aliran kas

Langkah terakhir adalah memproyeksikan aliran kas.Proyeksi aliran kas


diturunkan dari proyeksi neraca dan proyeksi laporan laba – rugi.Proyeksi dilakukan
untuk tiga komponen yaitu, investasi, pendanaan dan operasi.

2.2 RASIO KEUANGAN PROFORMA

Setelah laporan keuangan proforma selesai disusun, analis bisa menyusun analisi
rasio untuk laporan keuangan proforma dengan cara yang sama dengan ketika membuat
analisis rasio untuk laporan keuangan.
Analisis rasio menunjukkan bahwa asumsi yang dipakai untuk menyusun laporan
keuangan proforma akan menentukan besarnya laporan keuangan proforma. Rasio
keuangan proforma sangat di pengaruhi oleh asumsi yang digunakan.
2.3 PROBLEM

Lihat laporan keuangan PT Andalas pada problem bab 11! Berdasarkan laporan
keuangan tersebut, buat neraca proforma untuk lima tahun ke depan! Buat juga rasio-rasio
keuangan proforma!

Neraca PT. Andalas per-31 Desember

1993 1992 1991

Aktiva
Aktiva lancer
Kas dan surat berharga 408 670 112
Piutang dagang 4.353 4.233 4.536
Persediaan 2.623 2.201 2.350
Biaya di bayar di muka 155 142 132

Total aktiva lancar 7.539 7.246 7.130

Aktiva jangka panjang(tetap)


Bangunan dan peralatan 4.791 4.463 4.256
Kurangi: akumulasi depresiaisi 1.554 1.429 1.346
Bangunan dan peralatan (bersih) 3.237 3.034 2.910
Aktiva lainnya 1.922 1.974 1.694

Total aktiva tetap 5.159 5.008 4.559

Total aktiva 12.698 12.254 11.734

Hutang dan modal saham


Hutang lancer
Hutang dagang 708 646 525
Hutang jangka pendek lainnya 1.452 1.000 955
Rekening akrual dan lainnya 1.240 1.139 1.206

Total hutang lancar 3.400 2.785 2.686

Hutang jangka panjang


Hutang jangka panjang 2.566 2.863 2.395
Hutang sewa 189 201 213
Hutang pajak 1.124 1.346 1.375
Hutang lainnya 1.066 1.100 898

Total hutang jangka panjang 4.945 5.512 4.881


Modal saham
Modal preferen, 1 juta lembar 704 - -
Saham biasa, nilai per Rp 1.500 juta
lembar, diotorisasi 60 61 69
Agio saham 805 801 891
Laba yang ditahan 2.784 3.057 3.207

Total modal saham 4353 3.957 4.167

Total hutang dan modal saham 12.698 12.254 11.734

PT.Andalas
Laporan Laba-Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 desember

Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1


Penjualan 16.405 15.296 15.747
Harga pokok penjualan (10.492) (9.717) (10.152)
5.913 5.579 5.595
Biaya umum, administrasi, dan penjualan 4.129 3.815 3.743

Laba operasi 1.784 1.764 1.852

Penyesuaian; pendapatan dari anak


perusahaan dan pendapatan luar biasa 311 265 573

Laba sebelum pajak dan bunga 1.473 1.499 1.279

Bunga (303) (307) (300)

Laba sebelum pajak 1.107 1.192 (979)

Pajak pendapatan (369) (385) (371)

Laba bersih 802 807 608


JAWABAN

Proyeksi Laba Rugi

Tahun 2 = 15296 / 15747 = 97,13 = 2,86%


Tahun 1 = 16405/ 15296 = 107,250 = 7,25%
10,11%
Rata – rata = 10,11/2 = 5,055%

JUMLAH %PERUBAHAN

Tahun 3 (nyata) 16405 -


Tahun 4 (proyeksi) 17234 5,055%
Tahun 5 (proyeksi) 18105 5,055%
Tahun 6 (proyeksi) 19020 5,055%
Tahun 7 (proyeksi) 19981 5,055%
Tahun 8 (proyeksi) 20991 5,055%

Proyeksi rugi – laba dengan menggunakan pendekatan common-size


COMM
TAHUN ON –
3 SIZE TAHUN 4 TAHUN 5 TAHUN 6 TAHUN 7 TAHUN 8
Penjualan 16405 100% 17234 18105 19020 19981 20991
HPP (10.492) 64% (11029,7) (11587,2) (12172,8) (12787,84) (13434,24)
B. penjualan &
umum (4129) 25,1% (4325,7) (4544,3) (4774,8) (5015,2) (5268,7)
Pend. lainnya (311) 2% (344,68) (362,1) (380,4) (399,62) (419,82)
Pajak penghasilan (369) 2,2% (379,1) (398,3) (418,4) (439,582) (461,8)
Pend.operasional 1104 6,7% 1154,82 1213,1 1274,38 1338,758 1406,44
Biaya bunga (303) (1,9%) (327.4) (344) (361,38) (379,639) (398,829)
Laba bersih 801 4,8% 827,3 869,1 913 959 1007,6
Proyeksi Neraca

1. Tingkat pertumbuhan Neraca


Tahun 1 = 104,43% (12254/11734 x 100%)
Tahun 2 = 103,62% (12698/12254 x 100%)
208,05
Rata-rata = 208,05/2 = 104,025%

2. Jumlah perubahan
Tahun 3 (aktiva nyata) 12698 -
Tahun 4 (proyeksi) 13209,09 104,025%
Tahun 5 (proyeksi) 13740,755 104,025%
Tahun 6 (proyeksi) 14293,82 104,025%
Tahun 7 (proyeksi) 14869,14 104,025%
Tahun 8 (proyeksi) 15467,62 104,025%

3. Menggunakan metode common size

Tahun 3 Common Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8


size
Aktiva

Kas & surat


berharga 408 3,21% 424,01 441,07 458,8 477,299 496,510
Piutang dagang 4353 34,28% 4528,07 4710,33 4899,9 5097,141 5302,300
Persediaan 2623 20,65% 2727,67 2837,46 2951,67 3070.477 3194,06
Uang muka 155 1,22% 161,150 167,637 174,38 181,403 188,70
Total aktiva
lancar 7539 59,36% 7840,9 8156,497 8484,75 8826,32 9181,57
Bangunan &
peralatan 3237 25,49% 3366,99 3502,51 3643,49 3790,143 3942,69
Aktiva lainnya 1922 15,13% 1988,53 2078.97 2162,65 2249,700 2340,25
Total asset 12698 100% 13209.09 13740,755 14293,82 14869,14 15467,62
Tahun 3 Common Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8
size
Pasiva

Hutang dagang 708 5,57% 735,74 765,36 796,16 828,211 861,546


Hutang jgk.
Pendek lainnya 1452 11,43% 1509,79 1570,56 1633,78 1699,54 1767,94
Hutang jgk.
Pendek 1240 9,76% 1289,20 1341,09 1395 1451,228 1509,63
Total hutang
lancar 3400 26,76% 3534,73 3677,01 3824,94 3978,979 4139,116
Hutang jgk
panjang 2566 20,20% 2668,23 2775,63 2887,35 3003,56 3124.459
Hutang jgk
panjang 1066 8,39% 1108,24 1152,84 1199,25 1247,520 1297,73
lainnya
Hutang sewa 189 1,48% 195 203,36 211,54 220,063 228,920
Hutang pajak 1124 8,85% 1169 1216 1265 1315,91 1368,88
Total modal
saham 4353 34,28% 4528,07 4710,33 4900 5097,14 5302,300
Total hutang
dan modal 12698 100% 13209,09 13740,755 14293,83 14869,14 15467,52

Proyeksi laporan aliran kas


Perubahan dari tahun ke tahun
T ahun 3 Tahun 4 perubahan Klasifikasi perubahan

operasi investasi pendanaan

Aktiva

piutang dagang 4353 4528,07 (175,07) (175,07)


persediaan 2623 2727,67 (104,67) (104,67)
B. dibayar di muka 155 161,150 (6,15) (6,15)
bangunan &
peralatan 3237 3366,99 (129,99) (129,99)

hutang dan modal

hutang dagang 708 735,74 (27,74) (27,74)


hutang jgk. Pendek 1240 1289,20 49,2 49,2
hutang lancar 1452 1509,79 57,79 57,79
lainnya
hutang jgk. Panjang 2566 2668,23 102,23 102,23
hutang jgk. Panjang 1066 1108,24 (42,24) (42,24)
lainnya
surat berharga 408 424,01 (16,01) (16,01)
hutang sewa 189 195 (6) (6)
hutang pajak 1124 1169 45 45
laba ditahan :
laba bersih 801 827,3 (26,3) (26,3)

146,19 (129,99) 53,99 70,19


Klasifikasi perubahan
Tahun 4 Tahun 5 perubahan
Operasi Investasi pendanaan

aktiva

piutang dagang 4528,0 4710,33 (182,26) (182,26)


persediaan 7 2837,46 (109,79) (109,79)
B. dibayar di muka 2727,6 167,637 (6,487) (6,487)
bangunan & 7
peralatan 161,15 3502,51 (135,52) (135,52)
0
hutang dan modal
3366,9
hutang dagang 9 765,36 (29,56) (29,56)
hutang jgk. Pendek 1341,09 51,89 51,89
hutang lancar 1570,56 60,77 60,77
lainnya
hutang jgk. Panjang 735,74 2775,63 107,4 107,4
hutang jgk. Panjang 1289,2 1152,84 (44,6) (44,6)
lainnya 0
hutang sewa 1509,7 203,36 (8,36) (8,36)
surat berharga 9 441,07 (17,06) (17,06)
hutang pajak 1216 (47) (47)
laba ditahan : 2668,2
laba bersih 3 869,1 (41,8) (41,8)
1108,2
4

195
424,01
1169

827,3

137,223 (135,52) 54,44 56,143


T ahun 5 Tahun 6 perubahan Klasifikasi perubahan

Operasi Investasi pendanaan

aktiva

piutang dagang 4710,33 48999,99 (189,57) (189,57)


persediaan 2837,46 2951,67 (114,21) (114,21)
B dibayar di muka 167,637 174,38 (6,743) (6,743)
bangunan &
peralatan 3502,51 3643,49 (140,98) (140,98)

hutang dan modal

hutang dagang 765,36 796,16 (30,8) (30,8)


hutang jgk. Pendek 1341,09 1395 53,91 53,91
hutang lancer 1570,56 1633,78 63,22 63,22
lainnya
hutang jgk. Panjang 2775,63 2887,35 111,72 111,72
hutang jgk. Panjang 1152,84 1199,25 (46,41) (46,41)
lainnya
surat berharga 441,07 458,8 (17,73) (17,73)
hutang sewa 203,36 211.54 (8,18) (8,18)
hutang pajak 1216 1265 49 49
laba ditahan :
laba bersih 869,1 913 (43,9) (43,9)

142,317 (140,98) 57,13 58,467


T ahun 6 Tahun 7 perubahan Klasifikasi perubahan

Operasi Investasi pendanaan

aktiva

piutang dagang 48999,99 5097,141 (197,241) (197,241)


persediaan 2951,67 3070,477 (118,807) (118,807)
B. dibayar 174,38 181,003 (7.023) (7,023)
dimuka
bangunan & 3643,49 3790,143 (146,653) (146,653)
peralatan

hutang dan
modal
796,16 828,211 (32) (32)
hutang dagang 1395 1451,288 56,228 56,228
hutang jgk.
Pendek 1633,78 1699,54 65,76 65,76
hutang lancar
lainnya 2887,35 3003,56 116,21 116,21
hutang jgk.
Panjang 1199,25 1247,520 (48,27) (48,27)
hutang jgk.
Panjang lainnya 458,8 477,299 (18,499) (18,499)
surat berharga 211.54 220,063 (8,523) (8,523)
hutang sewa 1265 1315,91 50,91 50,91
hutang pajak
laba ditahan : 913 959 (46) (46)
laba bersih

147,81 (146,653) 59,417 60,604

T ahun 7 Tahun 8 perubahan Klasifikasi perubahan


Operasi Investasi pendanaan

aktiva

piutang dagang 5097,141 5302,300 (205,159) (205,159)


persediaan 3070,477 3194,06 (123,583) (123,583)
uang muka 181,003 188,70 (7,297) (7,297)
bangunan &
peralatan 3790,143 3942,69 (152,547) (152,547)

hutang dan modal

hutang dagang 828,211 861,546 (33) (33)


hutang jgk. Pendek 1451,288 1509,63 58,402 58,402
hutang lancar 1699,54 1767,94 68,4 68,4
lainnya
hutang jgk. Panjang 3003,56 3124,459 120,89 120,89
hutang jgk. Panjang 1247,520 1297,73 (50,21) (50,21)
lainnya
surat berharga 477,299 496,510 (19,21) (19,21)
hutang sewa 220,063 228,920 (8,857) (8,857)
hutang pajak 1315,91 1368,88 52,97 52,97
laba ditahan :
laba bersih 959 1007,6 (48,6) (48,6)
153,241 (152,547) 61.823 62,517
Proyeksi laporan aliran kas
Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 8

Operasi

1.laba bersih 827,3 869,1 913 959,1 1007,6


2.piutang dagang (175,07) (182,26) (189,57) (197,241) (205,159)
3.persediaan (104,67) (109,79) (114,21) (118,807) (123,583)
4.B.dibyar d muka (6,15) (6,48) (6,74) (7) (7,2)
5.hutang dagang 27,74 29,56 30,8 32 33
6.hutang lancar
lainnya 57,79 60,77 63,22 65,76 68,4
7.surat berharga (16,01) (17,06) (17,73) (18,499) (19,21)
8. hutang pajak 45 47 49 50,9 52,9
9. hutang jgk. pdk 49,2 51,89 53,91 56,2 58,4
aliran kas operasi 705,13 742,73 781,68 822,413 865,148

Investasi

10.bangunan (129,99) (135,52) (140,98) (146,653) (152,547)


Aliran kas investasi (129,99) (135,52) (140,98) (146,653) (152,547)

Pendanaan

11.hutang jgk.
Panjang 102,23 107,4 111,72 116,21 120,89
12.hutang
jgk.panjang lainnya 42,24 44,6 46,41 48,27 50,21
13.hutang pajak 45 47 49 50,9 52,9
Aliran kas dari
perusahaan 189,47 199 207,13 215,38 224
Perubahan dlm
kas 764,61 806,21 847,83 891,14 936,601
RASIO KEUANGAN PROFORMA
Th. 3 tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun7 Tahun 8
(nyata)
Likuiditas jgk. Pendek

Rasio lancar 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2


Rasio quick 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Rasio aliran kas dari
operasional 20% 20,2% 20,5% 20,8% 21% 21,3%

Aktivitas

Perputaran Aktiva 2,5% 1,3% 1,3% 1,3% 1,3% 1,3%


Perputaran piutang dagang 7,5 3.8 3,9 3,95 3,99 4,0
Perputaran persediaan 8 4,1 4,16 4,2 4,24 4,28

Solvabilitas

Rasio hutang jgk. Panjang 37,1% 37,1% 37,1% 37,1% 37,1% 37,1%
Rasio hutang modal saham 58,9% 58,9% 58,9% 58,9% 58,9% 58,9%
Rasio hutang jgk. Panjang
terhadap asset 20,2 20,2% 20,2% 20,2% 20,2% 20,2%

Aliran kas terhadap hutang


total 20 20,3 20,5 20,8 21 21,3

Profitabilitas

ROA 17% 8,9% 9,0% 9,0% 9,1% 9,2%


Profit margin 4,8% 4,8% 4,8% 4,8% 4,8% 4,8%
ROE 36% 18,6% 18,8% 19,1% 19,1% 19,3%
CEL 0,72 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71
Leverage struktul modal 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9
HPP 64% 64% 64% 64% 64% 64%
B. penjualan dan adm 25,1 25,1% 25,1% 25,1% 25,1% 25,1%
Pendapatan 2,2% 2,2% 2,2% 2,2% 2,2% 2,2%
RUMUS :

LIKUIDITAS JANGKA PENDEK

 RASIO LANCAR

Aktiva lancar
Hutang lancar

Tahun 3 (nyata)
7539 = 2,2
3400
Tahun 4 (proyeksi)
7840,9 = 2,2
3534,73
Tahun 5 (proyeksi)
8156,497 = 2,2
3677,01
Tahun 6 (proyeksi)
8484,75 = 2,2
3824,94
Tahun 7 (proyeksi)
8826,32 = 2,2
3978979
Tahun 8 (proyeksi)
9181,57 = 2,2
4139,116

 RASIO QUICK
Aktiva lancar – persediaan

Hutang lancar
Tahun 3 (nyata)
7539 – 2623 = 1,4
3400

Tahun 4 (proyeksi)
7840,9 – 2727,67 = 1,4
3534,73
Tahun 5(proyeksi)
8156,497 – 2837,46 = 1,4
3677,01
Tahun 6 (proyeksi)
8484,75 – 2951,67 = 1,4
3824,94
Tahun 7 (proyeksi)
8826,32 – 3070,477 = 1,4
3978979
Tahun 8 (proyeksi)
9181,57- 3194,06 = 1,4
4139,116

 RASIO ALIRAN KAS DARI OPERASI

Aliran kas dari operasi


Rata – rata hutang lancar

Tahun 4 (proyeksi)
703,13 = 20,2%
3400+3534,73/2
Tahun 5 ( proyeksi)
742,73 = 20,5%
3534,73+3677,01/2
Tahun 6(proyeksi)
781,68 = 20,8%
3677,01+3824,94/2
Tahun 7(proyeksi)
822,413 = 21%
3824,94+3978,979
Tahun 8(proyeksi)
865,148 = 21,3%
3978,979+4139,116

AKTIVITAS
 PERPUTARAN AKTIVA

Penjualan
Rata-rata total aset

Tahun 3 (nyata)
16405 = 2,5
0 + 12698/2

Tahun 4 (proyeksi)
17234 = 1,3
12698 + 13209,09/2
Tahun 5(proyeksi)
18105 = 1,3
13209,09+13740,755/2
Tahun 6(proyeksi)
19020 = 1,3
13740,755+14293,82/2
Tahun 7(proyeksi)
19981 = 1,3
14293,82+14869,14/2
Tahun 8(proyeksi)
20991 = 1,3
14869,14+15467,62/2

 PERPUTARAN PIUTANG DAGANG

Penjualan
Rata – rata piutang

Tahun 3 (nyata)
16405 = 7,5
0 + 4353/2
Tahun 4 (proyeksi)
17234 = 3,8
4353 + 4528,07/2
Tahun 5( proyeksi)
18105 = 3,,9
4528,07+4710,33/2
Tahun 6 (proyeks)
19020 = 3,95
4710,33+4899,9/2
Tahun 7(proyeksi)
19981 = 3,99
4899,9+5097,141/2
Tahun 8(proyeksi)
20991 = 4,0
5097,141+5302,300/2

 PERPUTARAN PERSEDIAAN

HPP
Rata – rata persediaan

Tahun 3 (nyata)
10492 = 8
0 + 2623/2
Tahun 4 (proyeksi)
11029,7 = 4,1
2623 + 2727,67/2
Tahun 5(proyeksi)
11587,2 = 4,16
2727,67+2837,46/2
Tahun 6 (proyeksi)
12172,8 = 4,2
2837,46+2951,67/2
Tahun 7 (proyeksi)
12787,84 = 4,24
2951,67+3070,477/2
Tahun 8(proyeksi)
13434,24 = 4,28
3070,477+3194,06/2

SOLVABILITAS
 RASIO HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang + modal saham

Tahun 3 (nyata)
2566 = 37,1%
2566 + 4353
Tahun 4 (proyeksi)
2668,23 = 37,1%
2668,23+4528,07
Tahun 5( proyeksi)
2775,63 = 37.1%
2775,63+4710,33
Tahun 6 (proyeksi)
2887,35 = 37,1%
2887,35+4900
Tahun 7( proyeksi)
3003,56 = 37,1%
3003,56+5097,14
Tahun 8(proyeksi)
3124.459 = 37,1%
3124,459+5302,300

 RASIO HUTANG MODAL SAHAM


Hutang jangka panjang
Modal saham

Tahun 3 (nyata)
2566 = 58,9%
4353
Tahun 4 (proyeksi)
2668,23 = 58,9%
4528,07
Tahun 5( proyeksi)
2775,63 = 58,9%
4710,33

Tahun 6 (proyeksi)
2887,35= 58,9%
4900
Tahun 7( proyeksi)
3003,56= 58,9%
5097,14
Tahun 8(proyeksi)
3124.459= 58,9%
5302,300

 RASIO HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP ASET


Hutang jangka panjang
Total asset

Tahun 3 (nyata)
2566 = 20,2%
12698

Tahun 4 (proyeksi)
2668,23= 20,2%
13209,09
Tahun 5(proyeksi)
2775,63= 20,2%
13740,755
Tahun 6
2887,35= 20,2%
14293,82
Tahun 7
3003,56= 20,2%
14869,14
Tahun 8
3124,459= 20,2%
15467,62

 ALIRAN KAS OPERASIONAL TERHADAP HUTANG TOTAL


Aliran kas dari opersi kas
Rata – rata total hutang

Tahun 4 (proyeksi)
705,13 = 20,3
3400+3534,73/2
Tahun 5
742,73 = 20,5
3534,73+3677,01/2
Tahun 6
781,68 = 20,8
3677,01+3824,94/2
Tahun 7
822,413 = 21
3824,94+3978,979/2
Tahun 8
865,148 = 21,3
3978,979+4139,116

PROFITABILITAS
 ROA

Laba bersih + bunga bersih pajak


Total asset rata-rata

Tahun 3 (nyata)
801 + 303 = 17%
0 + 12698/2
Tahun 4 (proyeksi)
827,3 + 327,4 = 8,9%
12698+13209,09/2
Tahun 5
869,1+344 = 9,0%
13209,09+13740,755/2
Tahun 6
913+361,38 = 9.0%
13740,755+14293,82/2

Tahun 7
959+398,829 =9,1%
14293,82+14869,14
Tahun 8
1007,6+398,829 =9,2%
14869,14+15467,62

 PROFIT MARGIN

Laba bersih
Penjualan

Tahun 3 (nyata)
801 = 4,8%
16405
Tahun 4 (proyeksi)
827,3 = 4,8%
17234
Tahun 5
869,1 = 4,8%
18105
Tahun 6
913 = 4,8%
19020
Tahun 7
959 = 4,8%
19981
Tahun 8
1007,6 =4,8%
20991

 ROE

Laba bersih – dividen saham preferen


Rata – rata saham biasa

Tahun 3 (nyata )
801 – 0 = 36%
0 + 4353/2

Tahun 4 (proyeksi)
827,3 – 0 = 18,6%
4353 + 4528,07/2
Tahun 5 (proyeksi)
869,1 – 0 = 18,8%
4528,07+4710,33/2
Tahun 6 (proyeksi)
913 – 0 = 19,1%
4710,33+4900/2
Tahun 7 (proyeksi)
959 – 0 = 19,1%
4900+5097,14/2
Tahun 8 (proyeksi)
1007,6 – 0 = 19,3%
5097,14+5302,300/2

 CEL

Laba bersih saham biasa


Laba bersih + bunga bersih pajak

Tahun 3 (nyata)
801 = 0,72
801 + 303

Tahun 4 (proyeksi)
827,3 = 0,71
827,3 + 327,4
Tahun 5 (proyeksi)
869,1 = 0,71
8691,1+344
Tahun 6 (proyeksi)
913 = 0,71
913+361,38
Tahun 7 (proyeksi)
959 = 0,71
959+379,639
Tahun 8 (proyeksi)
1007,6 = 0,71
1007,6+398,829
 LSM
Rata – rata aset
Rata – rata saham biasa

Tahun 3 (nyata )
0 + 12698/2 = 2,9
0 + 4353/2

Tahun 4 (proyeksi)
12698 + 13209,09/2 = 2,9
4353 + 4528,07/2
Tahun 5 (proyeksi)
13209,09+13740,755/2 = 2,9
4528,07+4710,33/2
Tahun 6 (proyeksi)
13740,755+14293,82/2 = 2,9
4710,33+4899,9/2
Tahun 7 (proyeksi)
14293,82+14869,14/2 = 2,9
4899,9+5097,141/2
Tahun 8 (proyeksi)
14869,14+15467,62/2 = 2,9
5097,141+5302,300/2

KESIMPULAN
Dalam tabel rasio keuangan proforma, pada rasio profitabilitas perusahaan di proyeksikan
akan meningkat sesuai dengan peningkatan ROA dan ROE. Peningkatan ini dikarenakan
perputaran aktiva yang konstan sehingga tidak terjadi penurunan dalam profitabilitas, hal
tersebut juga diimbangi oleh kenaikan profit margin yang diproyeksikan untuk tetap
selama 5 tahun mendatang
Pada rasio likuiditas jangka pendek menunjukkan bahwa risiko perusahaan tidak berubah
selama 5 tahun mendatang, artinya perusahaan mempunyai kemampuan likuiditas yang
baik, dan dilihat dari data rasio solvabilitas, perusahaan cukup mampu untuk memenuhi
seluruh kewajiban finansialnya, artinya perusahaan ini termasuk perusahaan solvable.
Dikatakan solvabel karena presentasenya tidak mengalami penurunan, semakin kecil
presentase berarti semakin cepat perusahaan dalm kondisi insolvable

Anda mungkin juga menyukai