Disusun Oleh :
Vivianti (1934031023)
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan petunjuknya, serta dukungan serta do’a dari orang tua, dosen, teman-teman, serta yang
lainnya, karena kami dapat menyelesaikan tulisan ini yang berupa makalah dengan judul
“Laporan Keuangan Proforma” guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
maupun kekurangan, baik dari segi pengetikan, maupun materi yang di sajikan.Oleh sebab itu,
saran dan kritik dari semua pihak yang terkait sangat di harapkan agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.Tidak
lupa pula kami sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kata-kata yang salah dan tidak sesuai.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Memproyeksikan Penjualan
Jika penjualan tumbuh dengan relatif stabil, maka tingkat pertumbuhan tersebut
bisa dipakai untuk memproyeksikan penjualan pada masa – masa mendatang. Jika ada
faktor – faktor lain yang mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penjualan masa
lalu, barangkali diperlukan penyesuian. Pola penjualan yang sifatnya dipengaruhi siklus
juga membuat proyeksi penjualan menjadi lebih sulit karena variasi yang cukup besar
dari tahun ke tahun.
Memproyeksikan Biaya Operasional
Proyeksi biaya operasional tergantung pada asumsi prilaku biaya. Jika analisis
biaya mengasumsikan biaya operasional mempunnyai perilaku sebagai biaya variabel
sepenuhnya, analisis bisa memproyeksikan biaya operasional pada masa mendatang
dengan menggunakan laporan keuangan common size (proporsional). Biaya – biaya
operasional seprti harga pokok penjualan, biaya administrasi, diperoleh dengan
mengalikan proporsinya terhadap penjualan saat ini (untuk masing – masing komponen
biaya) dengan penjualan yang diproyeksikan.
Jika proporsi biaya tetap cukup tinggi, biaya operasional tidak akan berubah
dengan tingkat yang sama dengan perubahan penjualan, dalam hal ini lebih lambat.
Sesudah proyeksi penjualan dan laporan laba rugi dibuat langkah berikutnya
adalah membuat proyeksi neraca. Cara yang paling mudah membuat proyeksi ini
dilakukan dengan memproyeksikan sisi kiri neraca (sisi aktiva) terlebih dahulu, baru
kemudian menyusun komposisi yang diinginkan untuk sisi kanan (pasiva atau pendanaan)
neraca untuk tingkat total asset yang di proyeksikan.
Untuk memproyeksikan aset (baik total maupun individual), ada dua cara yang bisa
dilakukan yaitu :
Sesudah rata – rata total aset ditemukan, dicari aset akhir tahun dengan rumus :
Jika kenaikan aset di masa lalu menunjukkan angka yang stabil, penggunaan
kedua metode tersebut menghasilkan proyeksi aset yang hampir sama. Bila penjualan
sifatnya musiman, tidak stabil, maka penggunaan rata – rata akan memberikan hasil yang
lebih baik.
Setelah besar nya aset secara total ditemukan besarnya komponen – komponen
aset kemudian dihitung dengan menggunakan presentase tertentu dari total aset (common
size). Common size atau porporsi di hitung dari proporsi neraca.
Cara lain adalah dengan menggunakan metode kedua yaitu memproyeksi aset
secara individual, kemudian menjumlahkan aset aset tersebut menjadi total aset. untuk
memproyeksi aset secara individual sama halnya seperti ketika memproyeksi total aset,
analisis bisa menggunakan tingkat pertumbuhan historis atau menggunkan asumsi
perputaran aktiva yang tetap. Diagram berikut ini meringkaskan pendekatan – pendekatan
yang bisa dipakai untuk memproyeksi aset
Memproyeksi aset
Memproyeksi total aset
individual
Dalam diagram diatas Nampak bahwa ada 4 kombinasi yang bisa dipakai untuk
memproyeksi aset. Apabila tingkat pertumbuhan aset relative stabil, maka ke empat
pendekatan diatas akan menghasilkan angka – angka yang tidak begitu berbeda. Tetapi
kalau tingkat pertumbuhan tidak stabil, ke empat pendekatan diatas mungkin akan
menghasilkan angka yang cukup berbeda. Dalam hal penggunaan tingkat pertumbuhan
historis akan memberikan proyeksi yang lebih wajar. Manfaat dari penggunaan perputaran
aset untuk memproyeksi aset adalah karena jumlah aset di kaitkan dengan proyeksi
penjualan.kadang – kadang prestasi manajemen dikaitkan dengan perputaran aktiva (untuk
menaikan profitabilitas). Kalau manajemen di evaluasi dengan cara semacam itu,
penggunaan perputaran aset akan memberikan tambahan keuntungan karena bisa dipakai
sebagai dasar evaluasi manajemen.
Setelah sisi kiri neraca proforma selesai di susun, tahap berikutnya adalah
menyusun sisi kanan neraca (sisi pasiva).Cara yang paling mudah untuk menyususn
komposisi pasiva adalah dengan menggunakan common size sisi kanan. Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa komposisi semacam itu tidak akan berubah untuk masa – masa
mendatang. Kadang – kadang ada beberapa peristiwa yang merubah total sisi kanan
neraca, misalkan pada peristiwa pembelian perusahaan (leverage buy-out), dan
restrukturisasi. Pada peristiwa semacam itu barangkali common size pada saat ini tidak
bisa dipakai untuk memproyeksikan sisi kanan neraca pada tahun – tahun mendatang
Setelah presentasi tingkat bunga diketahui, tingkat bunga tersebut dipakai untuk
menentukan bunga dengan mengalikan tingkat Bunga tersebut dengan rata – rata hutang
(yang terdiri dari hutang jangka panjang dan hutang wesel) biaya Bunga tersebut (bersih
pajak) kemudian dikurangkan dari pendapatan operasional untuk memperoleh proyeksi
laba bersih unutk setiap tahunnya.
Setelah laporan keuangan proforma selesai disusun, analis bisa menyusun analisi
rasio untuk laporan keuangan proforma dengan cara yang sama dengan ketika membuat
analisis rasio untuk laporan keuangan.
Analisis rasio menunjukkan bahwa asumsi yang dipakai untuk menyusun laporan
keuangan proforma akan menentukan besarnya laporan keuangan proforma. Rasio
keuangan proforma sangat di pengaruhi oleh asumsi yang digunakan.
2.3 PROBLEM
Lihat laporan keuangan PT Andalas pada problem bab 11! Berdasarkan laporan
keuangan tersebut, buat neraca proforma untuk lima tahun ke depan! Buat juga rasio-rasio
keuangan proforma!
Aktiva
Aktiva lancer
Kas dan surat berharga 408 670 112
Piutang dagang 4.353 4.233 4.536
Persediaan 2.623 2.201 2.350
Biaya di bayar di muka 155 142 132
PT.Andalas
Laporan Laba-Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 desember
JUMLAH %PERUBAHAN
2. Jumlah perubahan
Tahun 3 (aktiva nyata) 12698 -
Tahun 4 (proyeksi) 13209,09 104,025%
Tahun 5 (proyeksi) 13740,755 104,025%
Tahun 6 (proyeksi) 14293,82 104,025%
Tahun 7 (proyeksi) 14869,14 104,025%
Tahun 8 (proyeksi) 15467,62 104,025%
Aktiva
aktiva
195
424,01
1169
827,3
aktiva
aktiva
hutang dan
modal
796,16 828,211 (32) (32)
hutang dagang 1395 1451,288 56,228 56,228
hutang jgk.
Pendek 1633,78 1699,54 65,76 65,76
hutang lancar
lainnya 2887,35 3003,56 116,21 116,21
hutang jgk.
Panjang 1199,25 1247,520 (48,27) (48,27)
hutang jgk.
Panjang lainnya 458,8 477,299 (18,499) (18,499)
surat berharga 211.54 220,063 (8,523) (8,523)
hutang sewa 1265 1315,91 50,91 50,91
hutang pajak
laba ditahan : 913 959 (46) (46)
laba bersih
aktiva
Operasi
Investasi
Pendanaan
11.hutang jgk.
Panjang 102,23 107,4 111,72 116,21 120,89
12.hutang
jgk.panjang lainnya 42,24 44,6 46,41 48,27 50,21
13.hutang pajak 45 47 49 50,9 52,9
Aliran kas dari
perusahaan 189,47 199 207,13 215,38 224
Perubahan dlm
kas 764,61 806,21 847,83 891,14 936,601
RASIO KEUANGAN PROFORMA
Th. 3 tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun7 Tahun 8
(nyata)
Likuiditas jgk. Pendek
Aktivitas
Solvabilitas
Rasio hutang jgk. Panjang 37,1% 37,1% 37,1% 37,1% 37,1% 37,1%
Rasio hutang modal saham 58,9% 58,9% 58,9% 58,9% 58,9% 58,9%
Rasio hutang jgk. Panjang
terhadap asset 20,2 20,2% 20,2% 20,2% 20,2% 20,2%
Profitabilitas
RASIO LANCAR
Aktiva lancar
Hutang lancar
Tahun 3 (nyata)
7539 = 2,2
3400
Tahun 4 (proyeksi)
7840,9 = 2,2
3534,73
Tahun 5 (proyeksi)
8156,497 = 2,2
3677,01
Tahun 6 (proyeksi)
8484,75 = 2,2
3824,94
Tahun 7 (proyeksi)
8826,32 = 2,2
3978979
Tahun 8 (proyeksi)
9181,57 = 2,2
4139,116
RASIO QUICK
Aktiva lancar – persediaan
Hutang lancar
Tahun 3 (nyata)
7539 – 2623 = 1,4
3400
Tahun 4 (proyeksi)
7840,9 – 2727,67 = 1,4
3534,73
Tahun 5(proyeksi)
8156,497 – 2837,46 = 1,4
3677,01
Tahun 6 (proyeksi)
8484,75 – 2951,67 = 1,4
3824,94
Tahun 7 (proyeksi)
8826,32 – 3070,477 = 1,4
3978979
Tahun 8 (proyeksi)
9181,57- 3194,06 = 1,4
4139,116
Tahun 4 (proyeksi)
703,13 = 20,2%
3400+3534,73/2
Tahun 5 ( proyeksi)
742,73 = 20,5%
3534,73+3677,01/2
Tahun 6(proyeksi)
781,68 = 20,8%
3677,01+3824,94/2
Tahun 7(proyeksi)
822,413 = 21%
3824,94+3978,979
Tahun 8(proyeksi)
865,148 = 21,3%
3978,979+4139,116
AKTIVITAS
PERPUTARAN AKTIVA
Penjualan
Rata-rata total aset
Tahun 3 (nyata)
16405 = 2,5
0 + 12698/2
Tahun 4 (proyeksi)
17234 = 1,3
12698 + 13209,09/2
Tahun 5(proyeksi)
18105 = 1,3
13209,09+13740,755/2
Tahun 6(proyeksi)
19020 = 1,3
13740,755+14293,82/2
Tahun 7(proyeksi)
19981 = 1,3
14293,82+14869,14/2
Tahun 8(proyeksi)
20991 = 1,3
14869,14+15467,62/2
Penjualan
Rata – rata piutang
Tahun 3 (nyata)
16405 = 7,5
0 + 4353/2
Tahun 4 (proyeksi)
17234 = 3,8
4353 + 4528,07/2
Tahun 5( proyeksi)
18105 = 3,,9
4528,07+4710,33/2
Tahun 6 (proyeks)
19020 = 3,95
4710,33+4899,9/2
Tahun 7(proyeksi)
19981 = 3,99
4899,9+5097,141/2
Tahun 8(proyeksi)
20991 = 4,0
5097,141+5302,300/2
PERPUTARAN PERSEDIAAN
HPP
Rata – rata persediaan
Tahun 3 (nyata)
10492 = 8
0 + 2623/2
Tahun 4 (proyeksi)
11029,7 = 4,1
2623 + 2727,67/2
Tahun 5(proyeksi)
11587,2 = 4,16
2727,67+2837,46/2
Tahun 6 (proyeksi)
12172,8 = 4,2
2837,46+2951,67/2
Tahun 7 (proyeksi)
12787,84 = 4,24
2951,67+3070,477/2
Tahun 8(proyeksi)
13434,24 = 4,28
3070,477+3194,06/2
SOLVABILITAS
RASIO HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang + modal saham
Tahun 3 (nyata)
2566 = 37,1%
2566 + 4353
Tahun 4 (proyeksi)
2668,23 = 37,1%
2668,23+4528,07
Tahun 5( proyeksi)
2775,63 = 37.1%
2775,63+4710,33
Tahun 6 (proyeksi)
2887,35 = 37,1%
2887,35+4900
Tahun 7( proyeksi)
3003,56 = 37,1%
3003,56+5097,14
Tahun 8(proyeksi)
3124.459 = 37,1%
3124,459+5302,300
Tahun 3 (nyata)
2566 = 58,9%
4353
Tahun 4 (proyeksi)
2668,23 = 58,9%
4528,07
Tahun 5( proyeksi)
2775,63 = 58,9%
4710,33
Tahun 6 (proyeksi)
2887,35= 58,9%
4900
Tahun 7( proyeksi)
3003,56= 58,9%
5097,14
Tahun 8(proyeksi)
3124.459= 58,9%
5302,300
Tahun 3 (nyata)
2566 = 20,2%
12698
Tahun 4 (proyeksi)
2668,23= 20,2%
13209,09
Tahun 5(proyeksi)
2775,63= 20,2%
13740,755
Tahun 6
2887,35= 20,2%
14293,82
Tahun 7
3003,56= 20,2%
14869,14
Tahun 8
3124,459= 20,2%
15467,62
Tahun 4 (proyeksi)
705,13 = 20,3
3400+3534,73/2
Tahun 5
742,73 = 20,5
3534,73+3677,01/2
Tahun 6
781,68 = 20,8
3677,01+3824,94/2
Tahun 7
822,413 = 21
3824,94+3978,979/2
Tahun 8
865,148 = 21,3
3978,979+4139,116
PROFITABILITAS
ROA
Tahun 3 (nyata)
801 + 303 = 17%
0 + 12698/2
Tahun 4 (proyeksi)
827,3 + 327,4 = 8,9%
12698+13209,09/2
Tahun 5
869,1+344 = 9,0%
13209,09+13740,755/2
Tahun 6
913+361,38 = 9.0%
13740,755+14293,82/2
Tahun 7
959+398,829 =9,1%
14293,82+14869,14
Tahun 8
1007,6+398,829 =9,2%
14869,14+15467,62
PROFIT MARGIN
Laba bersih
Penjualan
Tahun 3 (nyata)
801 = 4,8%
16405
Tahun 4 (proyeksi)
827,3 = 4,8%
17234
Tahun 5
869,1 = 4,8%
18105
Tahun 6
913 = 4,8%
19020
Tahun 7
959 = 4,8%
19981
Tahun 8
1007,6 =4,8%
20991
ROE
Tahun 3 (nyata )
801 – 0 = 36%
0 + 4353/2
Tahun 4 (proyeksi)
827,3 – 0 = 18,6%
4353 + 4528,07/2
Tahun 5 (proyeksi)
869,1 – 0 = 18,8%
4528,07+4710,33/2
Tahun 6 (proyeksi)
913 – 0 = 19,1%
4710,33+4900/2
Tahun 7 (proyeksi)
959 – 0 = 19,1%
4900+5097,14/2
Tahun 8 (proyeksi)
1007,6 – 0 = 19,3%
5097,14+5302,300/2
CEL
Tahun 3 (nyata)
801 = 0,72
801 + 303
Tahun 4 (proyeksi)
827,3 = 0,71
827,3 + 327,4
Tahun 5 (proyeksi)
869,1 = 0,71
8691,1+344
Tahun 6 (proyeksi)
913 = 0,71
913+361,38
Tahun 7 (proyeksi)
959 = 0,71
959+379,639
Tahun 8 (proyeksi)
1007,6 = 0,71
1007,6+398,829
LSM
Rata – rata aset
Rata – rata saham biasa
Tahun 3 (nyata )
0 + 12698/2 = 2,9
0 + 4353/2
Tahun 4 (proyeksi)
12698 + 13209,09/2 = 2,9
4353 + 4528,07/2
Tahun 5 (proyeksi)
13209,09+13740,755/2 = 2,9
4528,07+4710,33/2
Tahun 6 (proyeksi)
13740,755+14293,82/2 = 2,9
4710,33+4899,9/2
Tahun 7 (proyeksi)
14293,82+14869,14/2 = 2,9
4899,9+5097,141/2
Tahun 8 (proyeksi)
14869,14+15467,62/2 = 2,9
5097,141+5302,300/2
KESIMPULAN
Dalam tabel rasio keuangan proforma, pada rasio profitabilitas perusahaan di proyeksikan
akan meningkat sesuai dengan peningkatan ROA dan ROE. Peningkatan ini dikarenakan
perputaran aktiva yang konstan sehingga tidak terjadi penurunan dalam profitabilitas, hal
tersebut juga diimbangi oleh kenaikan profit margin yang diproyeksikan untuk tetap
selama 5 tahun mendatang
Pada rasio likuiditas jangka pendek menunjukkan bahwa risiko perusahaan tidak berubah
selama 5 tahun mendatang, artinya perusahaan mempunyai kemampuan likuiditas yang
baik, dan dilihat dari data rasio solvabilitas, perusahaan cukup mampu untuk memenuhi
seluruh kewajiban finansialnya, artinya perusahaan ini termasuk perusahaan solvable.
Dikatakan solvabel karena presentasenya tidak mengalami penurunan, semakin kecil
presentase berarti semakin cepat perusahaan dalm kondisi insolvable