Anda di halaman 1dari 3

Kapitalisasi versus Pembebanan : Dampak Laporan Keuangan dan Rasio

Dampak Kapitalisasi terhadap Laba

Dua dampak kapitalisasi terhadap laba yaitu pertama, kapitalisasi menunda pengakuan bebab
(jika dibandingkan dengan pembebanan biaya, kapitalisasi menyebabkan laba yang lebih tinggi
pada periode akuisisi namun menghasilkan laba yang lebih rendah untuk periode selanjutnya.
Kedua, kapitalisasi menyebabkan serangkaian pemerataan laba.

Dampak Kapitalisasi terhadap Imbal Hasil Investasi

Kapitalisasi mempengaruhi laba dan dasar investasi dari rasio imbsl hasil atas investasi.
Sebaliknya, pembebanan biaya aset menyebabkan dasar investasi lebih rendah serta
meningkstkan volatilitas laba. Peningkatan volatilitas laba disertao semakin kecil dasar investasi
yang menimbulkan raio imbal hasil lebih mudah berubah dan kurang berguna.

Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilotas

Rasio solvabilitas menunjukkan kondisi perusahaan lebih buruk dari kondisi sebenarnya pada
pembebanan biaya aset langsung. Karena pembebanan ini menyebabkan ekuitas dinyatakan
terlalu rendah untuk yang memiliki aset produktif

Dampak Kapitalisasi terhadap Arus Kas Operasi

Akan terjadi arus kas keluar operasi terlalu tinggi dan arus kas keluar investasi terlalu rendah
pada tahun akuisisi dibandingkan dengan kapitalisasi biaya . Jika biaya aset dikapitalisasi maka
biaya dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas investasi.

ASET TETAP DAN SUMBER DATA ALAM

Menilai Aset Tetap dan Sumber Daya Alam

Menilai Properti, Pabrik dan Peralatan

Penilaian aset tetap tersebut menggunakan prinsip biaya historis(mencatat aset sesuai harga beli).
Semua biaya akuisisi dan persiapan dikapitalisasi pada saldo akun aset.

Menilai Sumber Daya Alam

Pengertian dari sumber data alam adalah hak untuk mengambil atau mengkonsumsi sumber
daya. Sumber daya alam ini dilaporkan sebesar biaya historis dan ditambahakan dengan biaya
pencarian, eksplorasi dan pengembangan. Biaya ini dibebankan ketika sumber daya ini
dipindahkan, dikonsumsi atau dijual. Perusahaan juga mengalokasikan biaya sumber daya alam
pada jumlah estimasi unit cadangan yang tersedia (deplesi).
Penyusutan

Tingkat Penyusutan

1. Masa manfaat
Masa manfaat ini berdasarkan pada kondisi ekonomi, pemahaman teknik, pengalaman,
dan informasi mengenai fisik dan sifat produktif nya.Integritas penyusutan dan penentuan
laba bergantung pada estimasi yang sangat akurat dan tepat waktunya revisi masa
manfaat. Hal ini tidak dipengaruhi oleh intensif manajemen yang berkaitan dengan waktu
pengakuan laba.
2. Metode alokasi
 Garis lurus
Merupakan pengalokasian biaya pada masa manfaat berdasarkan beban periodik yang
sama. Metode ini digunakan jika kerusakan fisik terjadi sepanjang waktu. Analis
harus mewaspadai kelemaham metode ini yaitu kurang efesien dan membutuhkan
peningkatan pemeliharaan sebab penyusutan pada tahun awal sama dengan tahun
berikutnya, serta menghasilkan bias yang makin besar pada pola tingkat imbal hasil
aset dari waktu ke waktu.
 Dipercepat
Mengalokasian biaya aset selama masa manfaat dengan cara semakin menurun ini
memiliki tujuan yaitu pajak (percepatan alokasi biaya dan berikutnya penangguhan
laba kena pajak). Konsep yang mendukung metode ini adalah beban penyusutan yang
semakin kecil sepanjang waktu yang merupakan kompensasi atas
1. Meningkatkan biaya perbaikan dan pemeliharaan
2. Menurunkan pendapatan dan efisiensi operasi
3. Meningkatkan ketidakpastian pendapatan dalam tahun-tahun berikutnya atas aset
berumur.
 Khusus
Hanya digunakan pada industri tertentu (seperti baja dan alat berat). Metode ini
mengkaitkan penyusutan dengan aktivitas atau entitas penggunaan aset serta perlu
memperkirakan masa manfaat secara berkala supaya tetap valid meskipun kondisi
yang berubah.
 Deplesi
Merupakan alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pengolahan atau
produksi. Yang membedakan dengan penyusutan adalah deplesi merupakan alokasi
biaya berdasarkan unit yang dieksploitasi dari sumber daya alam, sedangkan
penyusutan merupakan alokasi biaya aset produktif sepanjang waktu. Dalam deplesi,
jika pada produksi menghasilkan lebih banyak maka biaya deplesi juga lebih tinggi.
Yang harus diperhatikan oleh analis adalah keandalan dalam mengoptimasi sumber
daya yang diperoleh. Bagi perusahan, harus memeriksa estimasi ini secara berkala
guna memastikan bahwa estimasi ini berisi semua informasi yang sebenarnya.
 Penurunan Nilai
Atas dasar konservasif, artinya jika nilai wajar aset lebih kecil dibawah nilai tercatat
yang disusutkan pada laporan keuangan, nilai tercatat pada laporan posisi keuangan
tersebut diturunkan pada nilai wajarnya . Penurunan / penghapusan atas nilai aset
jangka panjang itulah yanh disebut penurunan nilai.

Menganalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam

Menganalisis Penyusutan dan Deplesi

Analis berfokus pada revisi masa manfaat aset yang digunakan untuk memindahkan atau
meratakan laba selama beberapa periode. Tiga kemungkinan tantangan analis pada perbedaan
metode alokasi yang digunakan adalah

 Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan tujuan pajak


 Dampak pajak yang menguntungkan akibat penyusutan pajak yang makin tinggi
 Menyebabkan pengusutan yang lebih tinggi pada awal tahun yang diperpanjang selama
beberapa tahun dengan memperluas perusahaan.

Menganalisis penyusutan membutuhkan evaluasi kecukupannya dengan menggunakan


pengukuran seperti rasio penyusutan terhadap total aset atas rasio penyusutan terhadap faktor
yang terkait ukuran lainnya.

Analisis Penuruban Niai

Tiga masalah analis penurunan nilai adalah mengevaluasi kelayakan jumlah penurunan nilai,
mengevaluasi kesesuaian waktu penurunan nilai, dan menganalisis penurunan nilai terhadap
laba.

Anda mungkin juga menyukai